Top Banner
Tugas I PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR “SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI KAWASAN PESISIR” OLEH Isni Filiandini S. (D121 12 001) Aslia Wulandari (D121 12 003) Andi Fahdina Fitrianti Aslam (D121 12 004) Agung Setiawan (D121 12 005) Muh. Fajar Buchari (D121 12 007) Monica Cindy Carolina (D121 12 104) Fadel Khalifah Ibrahim (D121 12107) PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN JURUSAN SIPIL Sistem Penyediaan Air Bersih di Kawasan Pesisir
57

Tugas 1-PSDA Makalah.docx

Feb 06, 2016

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Tugas 1-PSDA Makalah.docx

Tugas I

PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR

“SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI KAWASAN PESISIR”

OLEH

Isni Filiandini S. (D121 12 001)

Aslia Wulandari (D121 12 003)

Andi Fahdina Fitrianti Aslam (D121 12 004)

Agung Setiawan (D121 12 005)

Muh. Fajar Buchari (D121 12 007)

Monica Cindy Carolina (D121 12 104)

Fadel Khalifah Ibrahim (D121 12107)

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN

JURUSAN SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS HASANUDDIN

Sistem Penyediaan Air Bersih di Kawasan Pesisir i

Page 2: Tugas 1-PSDA Makalah.docx

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami kemudahan sehingga

dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak

akan sanggup menyelesaikannya dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah

curahkan kepada baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW. Makalah ini

disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang "Sistem Penyediaan Air

Bersih di Kawasan Pesisir Pantai", yang kami sajikan berdasarkan beberapa

referensi.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari masih terdapat banyak

kekurangan yang dibuat baik sengaja maupun tidak sengaja, dikarenakan

keterbatasan ilmu pengetahuan dan wawasan serta pengalaman yang penulis miliki.

Untuk itu penulis mohon maaf atas segala kekurangan tersebut tidak menutup diri

terhadap segala saran dan kritik serta masukan yang bersifat kontruktif bagi diri

penulis.

Akhir kata semoga dapat bermanfaat bagi penulis sendiri, institusi pendidikan

dan masyarakat luas. Wassalam.

Gowa, April 2015

Penyusun

Sistem Penyediaan Air Bersih di Kawasan Pesisir i

Page 3: Tugas 1-PSDA Makalah.docx

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................i

DAFTAR ISI ............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1

I.1 Latar Belakang ..............................................................................................1

I.2 Rumusan Masalah .........................................................................................2

I.3 Tujuan ...........................................................................................................2

I.3.1 Tujuan Umum ...............................................................................................2

I.3.2 Tujuan Khusus ..............................................................................................2

I.4 Manfaat .........................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................4

II.1 Air dan Sumber Daya Air .............................................................................4

II.1.1 Jenis-jenis Air Berdasarkan Sumber.............................................................5

II.1.2 Klasifikasi Air menurut Pemakaiannya dan Peruntukannya.........................7

II.1.3 Pemanfaatan Sumber Daya Air ....................................................................9

II.2 Kawasan Pesisir ............................................................................................11

II.2.1 Defenisi Kawasan Pesisir .............................................................................11

II.2.2 Karakteristik Kawasan Pesisr .......................................................................12

II.3 Sumber-Sumber Air Bersih ..........................................................................12

II.4 Masalah Penyediaan Air Bersih di Kawasan Pesisir.....................................15

II.5 Penanganan Permasalahan Air Bersih di Kawasan Pesisir ..........................18

Sistem Penyediaan Air Bersih di Kawasan Pesisir ii

Page 4: Tugas 1-PSDA Makalah.docx

BAB III PENUTUP .................................................................................................31

III.1 Kesimpulan ..................................................................................................31

III.2 Saran .............................................................................................................3

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................3

Sistem Penyediaan Air Bersih di Kawasan Pesisir iii

Page 5: Tugas 1-PSDA Makalah.docx

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Air merupakan unsur utama bagi makhluk hidup diseluruh dunia. Kita mampu

bertahan hidup tanpa makan dalam beberapa minggu, namun tanpa air kita akan mati

dalam beberapa hari saja. Dalam bidang kehidupan ekonomi modern, air juga

merupakan hal utama untuk budidaya pertanian, industri, pembangkit tenaga listrik,

dan transportasi. Air merupakan sumber daya yang paling penting dalam kehidupan

manusia maupun mahluk hidup lainnya. Meningkatnya jumlah penduduk dan

kegiatan pembangunan telah mengakibatkan kebutuhan akan air meningkat tajam. Di

lain pihak, ketersediaan air cukup terbatas bahkan di beberapa tempat sudah terjadi

kekeringan. Hal ini terjadi akibat dari kualitas lingkungn hidup yang menurun,

seperti pencemaran, penggundulan hutan, berubahnya tata guna lahan, dan lain-lain.

Penyediaan air bersih untuk masyarakat selama ini telah dipenuhi oleh PDAM.

Namun hal ini hanya berlaku bagi masyarakat perkotaan sementara masyarakat di

pedesaan dan daerah pesisir pantai sangat miskin akan air berish. PDAM belum

mampu menjangkau daerah-daerah pedesaan yang pada akhirnya mengakibatkan

masyarakat menggunakan air tanah,sungai, danau ataupun tadah hujan yang

kualitasnya kita ketahui tidak terjamin dan dapat mengakibatkan gangguan

kesehatan.

Kita ketahui bahwa daerah sekitar pesisir pantai memiliki sumber air yang

sangat melimpah karena berada disekitar pantai yang terdapat air laut sangat banyak

namun air laut ini merupakan air asin yang perlu diolah terlebih dahulu sebelum

digunakan. Hal inilah yang menjadi permasalahan bagi masyarakat sekitar pesisir

pantai. Wilayah pesisir pantai dan pulau-pulau kecil di muara sungai atau di tengah

lautan lepas merupakan daerah-daerah yang sangat miskin akan sumber air bersih,

sehingga timbul masalah pemenuhan kebutuhan air bersih terutama pada musim

kemarau panjang. Tidak seperti masyarakat pedesaan yang dengan mudah dapat

menggunakan air tanah yang mungkin kualitasnya masih lebih baik.

Sistem Penyediaan Air Bersih di Kawasan Pesisir 1

Page 6: Tugas 1-PSDA Makalah.docx

Kualitas air tanah pada wilayah pesisir sangat bergantung pada curah hujan.

Pada musim kemarau, air tawar yang berasal dari air hujan sudah tidak tersedia lagi,

sehingga air tanah dengan mudah akan terkontaminasi oleh air laut. Pencemaran

kualitas air tanah akibat dari kontaminasi air laut disebut intrusi. Ciri adanya intrusi

air laut adalah air tanah yang terasa payau atau mengandung kadar garam khlorida

dan TDS (Total Dissolved Solid) yang tinggi. Sumber air yang terdapat di daerah-

daerah seperti itu umumnya berkualitas buruk (payau atau asin, yaitu TDS > 3000

ppm), baik air tanahnya maupun air permukaannya.

I.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan masalahnya yaitu

sebagai berikut :

1. Apakah definisi kawasan pesisir ?

2. Apa sajakah permasalahan air bersih dikawasan pesisir ?

3. Bagaimanakah penanganan dari permasalahan air bersih dikawasan pesisir ?

I.3 Tujuan

I.3.1 Tujuan Umum

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, tujuan umum dari

makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana sistem penyediaan air bersih

pada kawasan pesisir pantai.

I.3.2 Tujuan Khusus

Dari ketiga rumusan masalah yang ada maka tujuan dari makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui definisi dari kawasan pesisir

2. Untuk mengetahui permasalahan air bersih yang terdapat di kawasan

pesisir

3. Untuk mengetahui penanganan apa yang dilakukan untuk permasalahan

tersebut

Sistem Penyediaan Air Bersih di Kawasan Pesisir 2

Page 7: Tugas 1-PSDA Makalah.docx

I.4 Manfaat

1. Dari makalah ini kita dapat menambah wawasan mengenai sumber daya air

yang dapat dikelola sesuai dengan peruntukan dan standarnya.

2. Isi dari makalah ini dapat menjadi referesi untuk pemaksimalan penyediaan air

bersih bagi masyarakat sekitar pesisir pantai.

Sistem Penyediaan Air Bersih di Kawasan Pesisir 3

Page 8: Tugas 1-PSDA Makalah.docx

BAB II

PEMBAHASAN

II.1 Air dan Sumber Daya Air

Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan di Bumi,. Air

menutupi hampir 71% permukaan Bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330

juta mil³) tersedia di Bumi. Air sebagian besar terdapat di laut (air asin) dan pada

lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir

sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air, dan lautan es. Air dalam

obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu: melalui penguapan,

hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff, meliputi mata air, sungai,

muara) menuju laut.

Secara kimia, Air merupakan senyawa yang paling melimpah di muka bumi

memiliki rumus kimia H2O. Sebuah molekul air tersusun atas dua atom hidrogen

yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen. Air bersifat tidak berwarna,

tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar yaitu 1 atm dan 0 °C. Air

merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan untuk melarutkan

banyak zat kimia lainnya, seperti garam-garam, gula, asam, beberapa jenis gas dan

banyak macam molekul organik. Air merupakan molekul yang spesifik, untuk

molekul yang sejenis atau atom disekitar atom oksigen, seperti nitrogen, flor, dan

Posfor, sulfur dan klor, jika berikatan dengan hidrogen membentuk senyawa dalam

bentuk gas. Hidrogen berikatan dengan oksigen membentuk air dalam fasa cair,

karena oksigen lebih bersifat elektronegatif daripada elemen-elemen lain tersebut

(kecuali flor).

Tidak ada yang tau pasti bagaimana awal mula air terbentuk. Keberadaan air

telah diketahui sejak dahulu kala. Fungsi serta manfaatnya pun telah diakui oleh

manusia-manusia yang hidup sejak dulu. Keberadaan air sejak dahulu kala dapat

dibuktikan dengan adanya berbagai ilmuwan yang mampu mengasilkan berbagai

penelitian tentang air hingga melahirkan disiplin ilmu air yang biasa disebut

Sistem Penyediaan Air Bersih di Kawasan Pesisir 4

Page 9: Tugas 1-PSDA Makalah.docx

hidrologi. Sumber-sumber air yang tersedia di bumi dan dapat digunakan sebagai air

baku berasal dari air laut, air sungai, air danau, air tanah, air hujan dan sebagainya.

Sumber daya air adalah sumber daya berupa air yang berguna atau potensial

bagi manusia. Kegunaan air meliputi penggunaan di bidang pertanian, industri,

rumah tangga, rekreasi, dan aktivitas lingkungan. Sangat jelas terlihat bahwa seluruh

manusia membutuhkan air tawar. 97% air di bumi adalah air asin, dan hanya 3%

berupa air tawar yang lebih dari 2 per tiga bagiannya berada dalam bentuk es di

glasier dan es kutub. Air tawar yang tidak membeku dapat ditemukan terutama di

dalam tanah berupa air tanah, dan hanya sebagian kecil berada di atas permukaan

tanah dan di udara. Didalam UndangUndang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun

2004 Tentang Sumber Daya Air dijelaskan; Sumber daya air merupakan karunia

Tuhan Yang Maha Esa yang memberikan manfaat untuk mewujudkan kesejahteraan

bagi seluruh rakyat Indonesia dalam segala bidang. Sejalan dengan Pasal 33 ayat (3)

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, undang-undang ini

menyatakan bahwa sumber daya air dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk

sebesar-besar kemakmuran rakyat secara adil. Atas penguasaan sumber daya air oleh

negara dimaksud, negara menjamin hak setiap orang untuk mendapatkan air bagi

pemenuhan kebutuhan pokok sehari-hari dan melakukan pengaturan hak atas air.

II.1.1 Jenis-jenis Air Berdasarkan Sumber

Air permukaan merupakan air yang terdapat di sungai, danau, atau rawa

air tawar. Air permukaan secara alami dapat tergantikan dengan presipitasi dan

secara alami menghilang akibat aliran menuju lautan, penguapan, dan penyerapan

menuju ke bawah permukaan.Meski satu-satunya sumber alami bagi perairan

permukaan hanya presipitasi dalam area tangkapan air, total kuantitas air dalam

sistem dalam suatu waktu bergantung pada banyak faktor. Faktor-faktor tersebut

termasuk kapasitas danau, rawa, dan reservoir buatan, permeabilitas tanah di

bawah reservoir, karakteristik aliran pada area tangkapan air, ketepatanwaktu

presipitasi dan rata-rata evaporasi setempat. Semua faktor tersebut

jugamemengaruhi besarnya air yang menghilang dari aliran permukaan. Aktivitas

Sistem Penyediaan Air Bersih di Kawasan Pesisir 5

Page 10: Tugas 1-PSDA Makalah.docx

manusia memiliki dampak yang besar dan kadang-kadangmenghancurkan faktor-

faktor tersebut. Manusia seringkali meningkatkan kapasitas reservoir total dengan

melakukan pembangunan reservoir buatan, dan menguranginya dengan

mengeringkan lahan basah. Manusia juga sering meningkatkan kuantitas dan

kecepatan aliran permukaan dengan pembuatan saluran-saluran untuk berbagai

keperluan, misalnya irigasi. Kuantitas total dari air yang tersedia pada suatu waktu

adalah hal yang penting. Sebagian manusia membutuhkan air pada saat-saat

tertentu saja. Misalnya petani membutuhkan banyak air ketika akan menanam

padi dan membutuhkan lebih sedikit air ketika menanam palawija. Untuk

mensuplai petani dengan air, sistem air permukaan membutuhkan kapasitas

penyimpanan yang besar untuk mengumpulkan air sepanjang tahun dan

melepaskannya pada suatu waktu tertentu. Sedangkan penggunaan air lainnya

membutuhkan air sepanjang waktu, misalnya pembangkit listrik yang

membutuhkan air untuk pendinginan, atau pembangkit listrik tenaga air. Untuk

mensuplainya, sistem perairan permukaan harus terisi ketika aliran arus rata-rata

lebih rendah dari kebutuhan pembangkit listrik. Perairan permukaan alami dapat

ditambahkan dengan mengambil air permukaan dari area tangkapan hujan lainnya

dengan kanal atau sistem perpipaan. Dapat juga ditambahkan secara buatan

dengan cara lainnya, namun biasanya jumlahnya diabaikan karena terlalu kecil.

Manusia dapat menyebabkan hilangnya sumber air permukaan dengan

menjadikannya tidak lagi berguna,misalnya dengan cara polusi.

Air tanah adalah air yang bergerak di dalam tanah yang terdapat dalam

ruang antar butir-butir tanah yang meresap ke dalam tanah dan bergabung

membentuk lapisan tanah yang disebut akuifer. Lapisan yang dapat meloloskan

air dengan mudah disebut permeable, seperti lapisan pasir atau kerikil. Lapisan

yang tidak mudah meloloskan air disebut impermeable, seperti lapisan lempung

atau geluh. Lapisan yang dapat menangkap dan meloloskan air disebut akuifer.

Macam-macam akuifer :

a. Akuifer bebas (unconfined aquifer)

Yaitu lapisan lolos air yang hanya sebagian terisi oleh air dan berada di atas

lapisan kedap air. Permukaan tanah pada akuifer ini disebut water table

Sistem Penyediaan Air Bersih di Kawasan Pesisir 6

Page 11: Tugas 1-PSDA Makalah.docx

(phreatic level), yaitu permukaan air yang mempunyai tekanan hidrostatik

sama dengan atmosfer.

b. Akuifer tertekan (confined aquifer)

Yaitu akuifer yang seluruh jumlah airnya dibatasi oleh lapisan kedap air, baik

yang diatas maupun yang dibawah. Serta mempunyai tekanan jenuh lebih

besar daripada tekanan atmosfer.

c. Akuifer semi tertekan (semi confined aquifer)

Yaitu akuifer yang tekanan airnya seluruhnya jenuh. Pada bagian atas

merupakan lapisan semi lolos air, pada bagian bawahnya dibatasi lapisan

kedap air.

d. Akuifer semi bebas (semi unconfined aquifer)

Yaitu akuifer yang bagian bawahnya merupakan lapisan kedap air, sedangkan

atasnya merupakan material berbutir halus sehingga pada lapisan penutupnya

masih memungkinkan adanya gerakan air. Dengan demikian akuifer ini

merupakan peralihan antara akuifer bebas dan akuifer semi tertekan.

II.1.2 Klasifikasi Air Menurut Pemakaiannya dan Peruntukannya

Sesuai dengan pemakaiannya, air dibagi menjadi 6 yaitu, drinking

water,demineralized water,purified water,highly prified water, water for injection

dan Pyrogen Free Water for Injection.

1. Drinking water

Air untuk keperluan air minum dengan persyaratan tidak berasa, berbau &

berwarna, bebas mikroorganisme patogen yang sering dijumpai di air, seperti

E. Coli, Salmonella, Mycobacteri dan mengandung mineral dgn jumlah

sesuai dgn kadarnya.

2. Demineralized water

Aqua demineralisata yaitu air bebas mineral baik ion positif yg berasal dari

logam (Fe, Mg dll), kesadahan (Ca, Mg dll) maupun ion negatif yg berasal

dari udara (HCO3-, CO3-, NO3-), gas halogen (Cl-,Br-, I-, F-), belerang

(HSO3-, SO4-) dll. DMW juga memenuhi persyaratan mikroorganisme sama

seperti pada air minum.

Sistem Penyediaan Air Bersih di Kawasan Pesisir 7

Page 12: Tugas 1-PSDA Makalah.docx

3. Purified water

Air murni yang dihasilkan melalui serangkaian proses pendahuluan utk

menghilangkan bau, rasa, warna, kesadahan, ion positif dan negatif dgn

menggunakan water softener, mixed bed, R.O / Reverse Osmose System dan

Sinar UV/Ultraviolet. Kualifikasi PW harus memenuhi persyaratan European

Pharmacopeia&USP 28 dan harus di recycle terus menerus selama 24 jam

nonstop

4. Highly Purified Water (H.P.W)

Air murni yang dihasilkan dgn sarana seperti diatas kecuali mixed bed diganti

E.D.I(Electro Deionization System) shg kadar logam berat&nitrat dapat

ditekan rendah.

E.D.I = Pengikat ion-ion dlm air dgn menggunakan elektroda yg diberi arus

listrik. Kualifikasi H.P.W harus memenuhi persyaratan European

Pharmacopeia&USP 28 dan harus di recycle terus menerus selama 24 jam

nonstop

5. Water For Injection (W.F.I)

Air untuk injeksi dihasilkan dgn sarana seperti pd produksi H.P.W hanya pd

fase terakhir dilakukan pemanasan dlm tangki tertutup untuk mensterilkan air

yg dihasilkan & selama distribusi dlm pipa. Kualifikasi W. F. I harus

memenuhi persyaratan European Pharmacopeia&USP 28 dan harus di recycle

terus menerus selama 24 jam nonstop.

6. Pyrogen Free Water for Injection

Air untuk injeksi yang bebas pirogen dihasilkan dari air baku : P.W (Purified

Water) atau H. P. W (Highly Purified Water) yang didestilasi 2 kali

(bidestialtion). Kualifikasi PFWFI harus memenuhi persyaratan European

Pharmacopeia&USP 28 dan harus di recycle terus menerus selama 24 jam

nonstop.

Sedangkan kelas air adalah peringkat kualitas air yang dinilai masih layak

untuk dimanfaatkan bagi peruntukan tertentu. Klasifikasi dan criteria mutu air

mengacu pada peraturan pemerintah nomor 82 tahun 2001 tentang pengelolaan

Sistem Penyediaan Air Bersih di Kawasan Pesisir 8

Page 13: Tugas 1-PSDA Makalah.docx

kualitas air dan pengendalian pencemaran air yang menetapkan mutu air ke dalam

empat kelas.

1. Kelas satu, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku dan atau

peruntukan lain yang mensyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan

tersebut;

2. Kelas dua, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk prasarana/sarana

kegiatan rekreasi air, pembudidayakan ikan air tawar, peternakan, air untuk

mengairi pertanaman, dan atau peruntukan lain yang mensyaratkan mutu air

yang sama dengan kegunaan tersebut;

3. Kelas tiga, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk pembudidayaan

ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi tanaman, dan atau peruntukan

lain yang mensyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut;

4. Kelas empat, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk mengairi

pertanaman dan atau peruntukan lain yang mensyaratkan mutu air yang sama

dengan kegunaan tersebut.

Pembagian ini didasarkan pada tingkatan baiknya mutu air berdasarkan

kemungkinan penggunaannya bagi suatu peruntukan air (designatetd beneficial

water uses). Peruntukan lain yang dimaksud dalam kriteria kelas air di atas,

misalnya kegunaan air untuk proses produksi dan pembangkit tenaga listrik,

asalkan kegunaan tersebut dapat mengunakan air sebagaimana kriteria mutu air

dari kelas yang dimaksud..

II.1.3 Pemanfaatan Sumber Daya Air

Penggunaan air tawar dapat dikategorikan sebagai penggunaan konsumtif

dan non-konsumtif. Air dikatakan digunakan secara konsumtif jika air tidak

dengan segera tersedia lagi untuk penggunaan lainnya, misalnya irigasi (di mana

penguapan dan penyerapan ke dalam tanah serta penyerapan oleh tanaman dan

hewan ternak terjadi dalam jumlah yang cukup besar). Jika air yang digunakan

tidak mengalami kehilangan serta dapat dikembalikan ke dalam sistem perairan

Sistem Penyediaan Air Bersih di Kawasan Pesisir 9

Page 14: Tugas 1-PSDA Makalah.docx

permukaan (setelah diolah jika air berbentuk limbah), maka air dikatakan

digunakan secara non-konsumtif dan dapat digunakan kembali untuk keperluan

lainnya, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Seluruh makhluk hidup di muka bumi membutuhkan air. Sejak awal

kehidupan, mahluk hidup terutama manusia telah memanfaatkan air untuk

kelangsungan hidupnya, bahkan mutlak dibutuhkan manusia. Seiring dengan

pertambahan penduduk dan perkembangan industri, kebutuhan manusia akan air

cenedrung meningkat. Berikut adalah manfaat sumber daya air sebagai pendukung

kehidupan.

1. Sumber bahan pangan. Manusia dan hewan dapat memperoleh sumber

makanan dari perairan, seperti berbagai jenis ikan, rumput laut, kepiting,

udang, kereang dan lainnya.

2. Prasarana lalu lintas air antar pulau atau antarbenua. Wilayah yang

didominasi oleh perairan sangat ergantung pada lalulintas air, seperti adanya

sungai atau laut  inilah hubungan antar wilayah dapat erjalin.

3. Fungsi energi seperti pembangkit tenaga. Pergerakan air pasang dan surut

dapat menghasilkan energi listrik. Selain itu, arus laut dapat dimanfaatkan

ebagai energi pendorong perahu secara alami.

4. Fungsi rekreasi. Kondisi pantai, danau, dan lau yang indah dan bersih

difungsikan sebagai objek wisata.

5. Fungsi pengaturan iklim. Perbedaan sifat fisik air laut dan daeratan dapat

memengaruh gereakan udara (angin). Hal ini selanjutnya memanaskan

perairan dan mengakibatkan penguapan kemudian turun sebagai hujan.

6. Sebagai tempat usaha perikanan. Manusia memanfaatkan perairan sebagai

usaha perikanan, seperti tambank udang, pengembangbiakan kerang mutiara

dan sejenisnya.

7. Sumber mineral, seperti garam, kalium karbonat, dan sejenisnya

8. Sumber bahan tambang, seperti minyak bumi, timah, gas alam, dan

sejenisnya

Sistem Penyediaan Air Bersih di Kawasan Pesisir 10

Page 15: Tugas 1-PSDA Makalah.docx

Dengan ke-8 manfaat sumber daya air ini kita dapat memaksimalkan

sumber daya air yang ada dan tentunya tetap menjaga dan melestarikannya untuk

kebutuhan sekrang dan masa yang akan datang.

II.2 Kawasan Pesisir

II.2.1. Definisi Kawasan Pesisir

Berdasarkan ketentuan Pasal 3 UU No. 6/1996 tentang Perairan Indonesia,

wilayah perairan Indonesia mencakup :

1. Laut territorial Indonesia adalah jalur laut selebar 12 mil laut diukur dari garis

pangkal kepulauan Indonesia,

2. Perairan Kepulauan, adalah semua perairan yang terletak pada sisi dalam

garis pangkal lurus kepulauan tanpa memperhatikan kedalaman dan jarak dari

pantai,

3. Perairan Pedalaman adalah semua peraiaran yang terletak pada sisi darat dari

garis air rendah dari pantai-pantai Indonesia, termasuk didalamnya semua

bagian dari perairan yang terletak pada sisi darat pada suatu garis penutup

Kawasan Pesisir adalah wilayah daratan dan wilayah laut yang bertemu di

garis pantai dimana wilayah daratan mencakup daerah yang tergenang atau tidak

tergenang air yang dipengaruhi oleh proses-proses laut seperti pasang surut, angin

laut, dan intrusi air laut. Sedangkan wilayah laut mencakup perairan yang

dipengaruhi oleh proses-proses alami daratan seperti sedimentasi dan aliran air

tawar ke laut serta perairan yang dipengaruhi oleh kegiatan manusia di darat.

Wilayah pesisir merupakan wilayah yang unik karena ditemukan berbagai

ekosistem mulai dari daerah pasang surut, estuari, hutan bakau terumbu karang,

gelombang pasang, pulau penghalang dsb. Wilayah pesisir merupakan pertemuan

anatara darat dan laut yang meliputi wilayah sekitar 8 % permukaan bumi.

Sistem Penyediaan Air Bersih di Kawasan Pesisir 11

Page 16: Tugas 1-PSDA Makalah.docx

Batasan wilayah pesisir bisa digambarkan secara luas dan sempit

tergantung dari tujuan program (misalnya di Indonesia ada batasan secara

Administrasi, ekologi dan Perencanaan). Secara sempit (ekologis) wilayah pesisir

meliputi zona intertidal dan supratidal dari tepi perairan ditandai adanya

tumbuhan pesisir yang tergenang, vegetasi mangrove, marshes, tide flats,

beaches, dunes (gundukan pasir) dan fringing reef (terumbu karang tepi).

II.2.2. Karakteristik Wilayah Pesisir

Beberapa karakteristik wilayah pesisir menurut Scura (1992) dalam

(Cincin-sain dan Knecht, 1998) adalah sebagai berikut:

1. Mengandung habitat dan ekosistem (seperti estuari, terumbu karang, padang

lamun dsb.) yang menyediakan barang-barang (contohnya ikan, minyak,

mineral) dan jasa (contohnya perlindungan alamiah terhadap badai dan

gelombang pasut) bagi masyarakat pesisir.

2. Dikarakteristikkan oleh persaingan untuk tanah ruang dan sumberdaya

berbagai stake holders, dan seringkali menghasilkan konflik yang tajam dan

pengrusakan terhadap integritas sistem sumberdaya

3. Merupakan tulang punggung perekonomian nasional bagi negara berpantai

(contohnya Indonesia) dimana cukup banyak produk domistik bruto

tergantung pada kegiatan diwilayah ini seperti perkapalan, pengeboran

minyak dan gas bumi, wisata pesisir dan sebagainya.

4. Biasanya merupakan daerah berpenduduk padat dan merupakan daerah tujuan

urbanisasi.

II.3 Sumber-Sumber Air Bersih

Air adalah suatu elemen yang paling melimpah di atas permukaan bumi ,

yang meliputi 70% permukaannya dan berjumlah kira-kira 1,4 miliar kilometer

kubik. Apabila dituang merata di seluruh pemukaan bumi akan terbentuk lapisan

dengan kedalaman rata-rata 3 kilometer. Namun hanya sebagian kecil saja dari

jumlah ini yang benar-benar dimanfaatkan, yaitu kira-kira 0.003%. sebagian besar

air, kira-kira 97%, ada dalam samudra atau laut, dan kadar garamnya terlalu tinggi

Sistem Penyediaan Air Bersih di Kawasan Pesisir 12

Page 17: Tugas 1-PSDA Makalah.docx

untuk kelayakan dalam keperluan rumah tangga. Dari 3% sisa yang ada, hampir

semuanya, kira-kira 87 persenya, tersimpan dalam lapisan kutub atau sangat di

bawah tanah (middleton,2005,Miller,1999).

Air merupakan sumber daya yang paling penting dalam kehidupan manusia

maupun mahluk tuhan lainnya. Meningkatnya jumlah penduduk dan kegiatan

pembangunan telah mengakibatkan kebutuhan akan air meningkat tajam. Di lain

pihak, ketersediaan air dirasa cukup terbatas bahkan di beberapa tempat sudah terjadi

kekeringan. Hal itu semua terjadi sebagai akibat dari kualitas lingkungn hidup yang

menurun, seperti pencemaran, penggundulan hutan, berubahnya tata guna lahan, dll.

Berdasarkan petunjuk Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya PEMDA

disebutkan bahwa sumber air baku diantaranya adalah:

1. Mata air, Yaitu sumber air yang berada di atas permukaan tanah. Debitnya sulit

untuk diduga, kecuali jika dilakukan penelitian dalam jangka beberapa lama.

Sumber air semacam ini yang terbesar di Jawa Timur terdapat di daerah

Umbulan - Pasuruan yang berhulu di Gunung Bromo.

2. Sumur dangkal (shallow wells), Yaitu sumber air hasil penggalian ataupun

pengeboran yang kedalamannya kurang dari 40 meter.

3. Sumur dalam (deep wells), Yaitu sumber air hasil penggalian ataupun

pengeboran yang kedalamannya lebih dari 40 meter.

4. Sungai, Yaitu saluran pengaliran air yang terbentuk mulai dari hulu di daerah

pegunungan/tinggi sampai bermuara di laut/danau. Secara umum air baku yang

didapat dari sungai harus diolah terlebih dahulu, karena kemungkinan untuk

tercemar polutan sangat besar.

5. Danau dan Penampung Air (lake and reservoir), Yaitu unit penampung air

dalam jumlah tertentu yang airnya berasal dari aliran sungai maupun

tampungan dari air hujan. Sumber air untuk penyediaan system air minum

berdasarkan kualitasnya (Anonim, 1987)

Sumber-sumber air yang ada dapat dimanfaatkan untuk keperluan air minum

adalah (Budi D. Sinulingga,, Pembangunan Kota Tinjauan Regional dan Lokal,

1999) :

1. Air hujan.Biasanya sebelum jatuh ke permukaan bumi akan mengalami

pencemaran sehingga tidak memenuhi syarat apabila langsung diminum.

Sistem Penyediaan Air Bersih di Kawasan Pesisir 13

Page 18: Tugas 1-PSDA Makalah.docx

2. Air permukaan tanah (surface water).Yaitu rawa, sungai, danau yang tidak

dapat diminum sebelum melalui pengolahan karena mudah tercemar. Untuk

mengetahui potensi air yang berada di sungai, waduk, danau secara pasti

diperlukan data primer disamping data sekunder yang berkaitan dengan

hidrologi, yang diantaranya meliputi :

• Data PrimerAir permukaan dan yang berkaitan dikumpulkan secara in-situ,

yakni dari suatu kegiatan survey lapangan berupa : penelusuran sungai-sungai,

tempat-tempat penampungan air, seperti waduk, danau, dan atau empang.

• Data SekunderAir permukaan dan yang berkaitan dikumpulkan dari berbagai

sumber, antara lain meliputi : peta topografi, data klimatologi, data hasil

permukaan air dan debit.

Kebutuhan masyarakat akan air bersih selama ini telah dipenuhi oleh PDAM;

hal itu hanya berlaku untuk masyarakat perkotaan, lalu bagaimanakah pemenuhan

kebutuhan air bersih bagi masyarakat pedesaan. PDAM belum dapat mengjangkau

wilayah pedesaan dan akhirnya masyarakat pedesaan banyak menggunakan air tanah,

sungai, danau ataupun tadah hujan yang secara kualitas tidak terjamin. Pemenuhuhan

kebutuhan air bersih oleh masyarakat yang diperoleh dari air tanah, sungai, danau

dan tadah hujan akan terganggu karena kontaminasi dari kualitas lingkungan hidup

yang terus menurun. Saat ini, msalah utama yang dihadapi oleh sumber daya air

meliputi kuantitas air yang sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan yang terus

meningkat dan kualitas air untuk keperluan rumah tangga yang semakin menurun.

Krisis air bersih sudah terjadi dimana-mana; hal itu terjadi sebagai akibat dari

degradasi lingkungan. Tingkat kesediaan dan kebutuhan tidak seimbang.

Oleh karena itu banyak upaya-upaya pengololaan sumber daya air dilakukan

melalui berbagai macan teknologi dan peraturan. Akan tetapi tidak semua

masyarakat mengetahui dan dapat menjangkau teknologi dan peraturan tersebut

dikarenakan kurangnya akses informasi dan pengetahuan mengenai hal itu terbatas.

Pada akhirnya masyarakat terbebani akan pemenuhan kebutuhan air bersih untuk

kehidupannya.

Banyak wilayah di Indonesia yang kualitas sumber air permukaan ataupun air

tanahnya tidak memenuhi syarat untuk digunakan sebagai air minum terutama

Sistem Penyediaan Air Bersih di Kawasan Pesisir 14

Page 19: Tugas 1-PSDA Makalah.docx

sumber air bersih pada kawasan pesisir. kawasan pesisir memiliki kendala dalam

pemenuhan air bersih karena kawasan tersebut berada di daerah pinggir pantai

dengan daratan yang telah terintrusi air laut dan pasang surut air laut, sehingga

masyarakat pesisir tidak mempunyai sumber air untuk pemenuhan kebutuhan air

bersihnya

Air bersih di kawasan pesisir menjadi masalah utama khususnya pada musim

kemarau. Sebagian besar kawasan pesisir memenuhi kebutuhan air bersih masih

mengandalkan air hujan dan sumber mata air permukaan namun letaknya sangatlah

jauh dari permukiman.

Untuk mengatasi hal tersebut untuk mendapat sumber air bersih kita harus

merencanakan dan melakukan pembangunan sarana pengolahan air bersih di

kawasan pesisir tersebut. Salah satu perencanaan tersebut adalah dengan melakukan

pemilihan alternative teknologi pengolahan air bersih yang sesuai dengan kondisi air

baku setempat. Pemilihan teknologi pengolahan air bersih yang memenuhi

persyaratan teknis air bersih yang berlaku dan merupakan hasil yang

terbaik,termudah dan termurah dalam operasi dan pemeliharaannya.

II.4 Masalah Penyediaan Air Bersih di Kawasan Pesisir

Air merupakan salah satu elemen dasar dan sangat dibutuhkan bagi

kehidupan manusia, mengingat kegunaan air untuk berbagai kegiatan manusia atau

“multi-purpose project”, seperti mandi, minum-memasak, pembangkit listrik dan

sebagainya. Namun, dalam pelaksanaannya, pemenuhan kebutuhan air bersih ini

tidak dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat di Indonesia. Berdasarkan data

yang dihimpun oleh Badan Pusat Statistik (2007), sekitar 21,1% dari jumlah rakyat

Indonesia belum memiliki akses terhadap air bersih. Hal ini tentunya juga

bertentangan dengan salah satu tujuan yang tercantum dalam Millenium

Development Goals (MDGs), yaitu “Ensure Environmental Sustainability” dengan

salah satu sasarannya, yaitu mengurangi setengah dari total populasi yang hidup

tanpa akses terhadap air dan sanitasi berkelanjutan.

Data Bappenas (2011) menemukan 85 persen masyarakat Indonesia

mempergunakan air yang tak layak bagi kesehatan sementara ketersediaan air bersih

cenderung semakin berkurang akibat rusaknya daerah tangkapan air danpencemaran

Sistem Penyediaan Air Bersih di Kawasan Pesisir 15

Page 20: Tugas 1-PSDA Makalah.docx

lingkungan.Isu utama air minum di Indonesia menurut (Bappenas, 2005) saat ini

diantaranya: 1) terbatasnya akses pada sarana dan prasarana air minum; 2) penurunan

ketersediaan air baku untuk air minum baik kuantitas maupun kualitasnya; 3)

penyelenggaraan air minum belum menerapkan kepengusahaan dan biaya pemulihan

(cost recovery); 4) rendahnya keterlibatan swasta dan masyarakat dalam

penyelenggaraan air minum.

Air bersih merupakan kebutuhan hajat hidup orang banyak dan sangat

diperlukan untuk aktifitas dan produktifitas, serta menentukan derajat kesehatan dan

kesejahteraan hidup masyarakat. Sebagai sebuah permukiman yang lengkap tentunya

lingkungan permukiman pesisir yang mayoritas merupakan nelayan dengan

kepadatan yang tinggi membutuhkan infrastruktur (prasarana) dengan tingkat

pelayanan yang memadai, salah satunya adalah air bersih.

Salah satu masalah kesehatan lingkungan yang umum terjadi pada sebagian

besar kawasan pesisir adalah masalah penyediaan air bersih bagi masyarakat yang

bermukim di kawasan tersebut. Hal ini dikarenakan sumber air yang ada di kawasan

pesisir biasanya berasal dari sumur air tanah yang airnya berasa asin. Kualitas air

tanahnya juga sangat bergantung dari curah hujan. Pada musim kemarau, air tawar

yang berasal dari air hujan sudah tidak tersedia lagi, sehingga air tanah dengan

mudah akan terkontaminasi oleh air laut.

Selain itu kadar air tawar juga semakin menurun karena pembangunan yang

berkelanjutan tanpa memperhatikan lingkungan sehingga memperkecil daerah

resapan air hujan. Kandungan air tawar dalam tanah semakin menipis karena diambil

terus menerus sehingga semakin banyak air laut yang meresap kedalam tanah

menggantikan posisi air tawar tersebut. Kondisi tanah yang umumnya berupa tanah

karang membuat sumber-sumber air yang memadai sulit diperoleh. Kerusakan alam

akibat penebangan hutan bakau juga akan mempercepat intrusi air laut ke darat yang

menyebabkan air tawar di desa-desa pesisir pantai berubah menjadi payau.

Kebutuhan akan air bersih menjadi masalah utama khususnya pada musim

kemarau. Untuk mendapatkan air bersih masyarakat harus mengupayakan baik

dengan membeli dari pedagang air bersih atau mengupayakan sumber dari sungai

atau mata air yang letaknya sangat jauh tempat tinggal mereka, sedangkan pada

Sistem Penyediaan Air Bersih di Kawasan Pesisir 16

Page 21: Tugas 1-PSDA Makalah.docx

waktu musim hujan sumber air bersih diperoleh dari air hujan dan sumber air

permukaan/sungai, sumur atau danau.

Tekanan terhadap pemenuhan air masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil

semakin bertambah dengan minimnnya infrastruktur di wilayah tersebut. Jangankan

ketersediaan instalasi pipa, sumber air bersih pun sangat terbatas ditemukan. Untuk

konteks pulau-pulau kecil, karena wilayahnya yang jauh, daya dukung yang terbatas

serta aksesibiitas yang sulit, masyarakat harus menyeberangi laut untuk mendapatkan

air bersih, itupun dengan alat angkut dan kapasitas yang terbatas. Belum lagi jika

dikonversi dengan biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan air bersih,

sungguh merupakan beban yang teramat berat.

Menghadapi kebutuhan air bersih yang semakin meningkat, diperlukan

fasilitas penyediaan air bersih yang dapat menjangkau pemukiman penduduk,

khususnya bagi penduduk yang bermukim disekitar pesisir. Mengingat sebagian

besar penduduk yang bermukim disekitar pesisir memiliki tingkat ekonomi dan

tingkat pendidikan yang rendah maka diperlukan teknologi penyediaan air bersih

yang mudah pemeliharaannya sehingga tidak memerlukan biaya yang mahal untuk

pengoperasiannya. Perencanaan yang baik dari segi teknis maupun ekonomis

penyaluran air dari fasilitas pengolahan air ke rumah-rumah penduduk sangat

diperlukan agar penyediaan air bersih dapat dilakukan dengan cara yang efektif,

efisien dan produk yang dihasilkan dapat dijangkau oleh penduduk.

Dalam upaya pemenuhan kebutuhan air bersih masyarakat, wilayah pesisir

merupakan salah satu wilayah yang mengalami masalah paling pelik. Pada dasarnya,

kesulitan masyarakat pesisir dalam memenuhi kebutuhan akan air bersih disebabkan

ketidakmampuan pihak pengelola air bersih (dalam hal ini PDAM) untuk memenuhi

kebutuhan itu. Hal ini seringkali dikaitkan dengan permasalahan ketersediaan

(supply) air ataupun tekanan air yang tidak mampu untuk mencapai suatu wilayah

pesisir. Sebenarnya hal ini dapat diatasi dengan penyediaan sistem air bersih secara

komunal yang diusahakan oleh pihak masyarakat pesisir itu sendiri, misalnya dengan

memanfaatkan potensi air laut. Namun, hal ini terasa sulit dijalankan tanpa adanya

bantuan atau bimbingan dari pihak pemerintah atau ahli karena terbentur dengan

tingkat pendidikan serta pendapatan masyarakat. Kondisi ini yang kemudian

Sistem Penyediaan Air Bersih di Kawasan Pesisir 17

Page 22: Tugas 1-PSDA Makalah.docx

menyebabkan cukup banyak wilayah pesisir di Indonesia yang mengalami kesulitan

untuk memenuhi kebutuhan air bersih.

II.5 Penanggulangan Masalah Penyediaan Air Bersih di Kawasan Pesisir

Untuk permasalahan penduduk yang bermukim di kawsan pesisir, ada

beberapa solusi atau penanganan yang dapat dilakukan, antara lain:

1. Pemurnian Air Laut

Pada dasarnya prinsip pemurnian air laut adalah proses pemisahan

garam dari air laut sehingga diperoleh air tawar, proses ini kita kenal dengan

sebutan desalinasi. Ada banyak cara untuk mengolah air asin menjadi air tawar,

antara lain:

a. Penyulingan

Percobaan pertama untuk memisahkan garam dan air laut adalah

meniru cara alam, yaitu dengan menguapkan air laut kemudian

mengembunkan uapnya kembali. Ketika air laut dipanaskan, hanya air

yang menguap, garam-garam yang terlarut tetap tinggal dalam larutan (air

laut). Dengan menggunakan alat suling bagian dalam wadah perebus air

laut dilengkapi dengan pipa-pipa tegak untuk memperluas permukaan air

yang dipanaskan. Dengan perluasan dapat diperoleh banyak uap dalam

waktu relatif singkat.

b. Proses desalinasiDesalinasi adalah proses pemisahan yang digunakan untuk

mengurangi kandungan garam terlarut dari air garam hingga level tertentu

sehingga air dapat digunakan. Proses desalinasi melibatkan tiga aliran

cairan, yaitu umpan berupa air garam (misalnya air laut), produk

bersalinitas rendah, dan konsentrat bersalinitas tinggi. Produk proses

desalinasi umumnya merupakan air dengan kandungan garam terlarut

kurang dari 500 mg/l, yang dapat digunakan untuk keperluan domestik,

industri, dan pertanian. Hasil sampingan dari proses desalinasi adalah

brine. Brine adalah larutan garam berkonsentrasi tinggi (lebih dari 35000

mg/l garam terlarut).

Sistem Penyediaan Air Bersih di Kawasan Pesisir 18

Page 23: Tugas 1-PSDA Makalah.docx

Gambar 1 _ Air laut

Distilasi merupakan metode desalinasi yang paling lama dan paling

umum digunakan. Berbagai macam proses distilasi yang umum digunakan,

seperti multistage flash, multiple effect distillation, dan vapor compression

umumnya menggunakan prinsip mengurangi tekanan uap dari air agar

pendidihan dapat terjadi pada temperatur yang lebih rendah, tanpa

menggunakan panas tambahan.

Metode lain desalinasi adalah dengan menggunakan membran.

Terdapat dua tipe membran yang dapat digunakan untuk proses desalinasi,

yaitu reverse osmosis (RO) dan electrodialysis (ED). Pada proses

desalinasi menggunakan membran RO, air pada larutan garam dipisahkan

dari garam terlarutnya dengan mengalirkannya melalui membran water-

permeable. Permeate dapat mengalir melalui membran akibat adanya

perbedaan tekanan yang diciptakan antara umpan bertekanan dan produk,

yang memiliki tekanan dekat dengan tekanan atmosfer. Sisa umpan

selanjutnya akan terus mengalir melalui sisi reaktor bertekanan sebagai

brine. Proses ini tidak melalui tahap pemanasan ataupun perubahan fasa.

Kebutuhan energi utama adalah untuk memberi tekanan pada air umpan.

Desalinasi air payau membutuhkan tekanan operasi berkisar antara 250

hingga 400 psi, sedangkan desalinasi air laut memiliki kisaran tekanan

operasi antara 800 hingga 1000 psi.

Dalam praktiknya, umpan dipompa ke dalam container tertutup,

pada membran, untuk meningkatkan tekanan. Saat produk berupa air

bersih dapat mengalir melalui membran, sisa umpan dan larutan brine

menjadi semakin terkonsentrasi. Untuk mengurangi konsentrasi garam

Sistem Penyediaan Air Bersih di Kawasan Pesisir 19

Page 24: Tugas 1-PSDA Makalah.docx

terlarut pada larutan sisa, sebagian larutan terkonsentrasi ini diambil dari

container untuk mencegah konsentrasi garam terus meningkat.

Sistem RO terdiri dari 4 proses utama, yaitu (1) pretreatment, (2)

pressurization, (3) membrane separation, (4) post teatment stabilization.

Gambar 2 _ Proses utama sistem RO

Sistem desalinasi dengan RO:

Pretreatment: Air umpan pada tahap pretreatment disesuaikan dengan

membran dengan cara memisahkan padatan tersuspensi, menyesuaikan

pH, dan menambahkan inhibitor untuk mengontrol scaling yang dapat

disebabkan oleh senyawa tetentu, seperti kalsium sulfat.

Pressurization: Pompa akan meningkatkan tekanan dari umpan yang

sudah melalui proses pretreatment hingga tekanan operasi yang sesuai

dengan membran dan salinitas air umpan.

Separation: Membran permeable akan menghalangi aliran garam

terlarut, sementara membran akan memperbolehkan air produk

terdesalinasi melewatinya. Efek permeabilitas membran ini akan

menyebabkan terdapatnya dua aliran, yaitu aliran produk air bersih, dan

aliran brine terkonsentrasi. Karena tidak ada membran yang sempurna

pada proses pemisahan ini, sedikit garam dapat mengalir melewati

membran dan tersisa pada air produk. Membran RO memiliki berbagai

jenis konfigurasi, antara lain spiral wound dan hollow fine fiber

membranes.

Sistem Penyediaan Air Bersih di Kawasan Pesisir 20

Page 25: Tugas 1-PSDA Makalah.docx

Gambar 3 _ Tipe membran RO

Stabilization: Air produk hasil pemisahan dengan membran biasanya

membutuhkan penyesuaian pH sebelum dialirkan ke sistem distribusi

untuk dapat digunakan sebagai air minum. Produk mengalir melalui

kolom aerasi dimana pH akan ditingkatkan dari sekitar 5 hingga

mendekati 7.

Alat yang digunakan

Watercone

Sekarang ada satu lagi alat mudah dan murah untuk desalinasi air

yaitu watercone. Cara kerja watercone sangat mudah karena hanya

memerlukan sinar matahari untuk dapat bekerja.

Gambar 4 _ Cara kerja watercone

Sistem Penyediaan Air Bersih di Kawasan Pesisir 21

Page 26: Tugas 1-PSDA Makalah.docx

Watercone dapat dipergunakan di daerah pesisir pantai karena

cara desalinasi dengan kondensasi embun. Jadi pertama kita bisa

mengambil air laut/asin atau payau hingga 8.8 liter. Setelah itu bila

dibiarkan disengat sinar matahari, dengan efektivitas sebesar 40% maka

akan dicapai sekitar 1.6-1.7 liter embun yang akan turun ke bagian

pinggir watercone yang berpinggul sehingga embun dapat ditangkap.

Gambar 5 _ Watercone

Setelah itu tutup atas dari watercone dapat dibuka dan air bisa

dikeluarkan. Watercone terbuat dari plastik khusus yang dapat tahan

sengatan matahari dan dipakai hingga 7 tahun setiap hari. Ini adalah

solusi mudah, murah dan efektif yang dapat digunakan oleh banyak

orang di pesisir.

Dengan memanfaatkan air laut dan mengolahnya sebagai air

minum berarti juga mengurangi pemakaian air bawah tanah yang

diyakini sebagai penyebab utama penurunan tanah di berbagai tempat.

Bahkan, tingkat penurunan tanah akibat eksploitasi air tanah yang

berlebihan, membuat kita was-was akan bahaya tenggelamnya negara

kita dalam beberapa puluh tahun kedepan.

Teknologi desalinasi bukan sesuatu yang mustahil dan tidak

mungkin. Dalam penanganan bencana tsunami di Aceh, Australia telah

membuktikan penerapan teknologi ini dengan mengolah air laut menjadi

air minum yang layak konsumsi bagi korban bencana alam.

c. Reserve Osmosis

Sistem Penyediaan Air Bersih di Kawasan Pesisir 22

Page 27: Tugas 1-PSDA Makalah.docx

Pengertian dari sistem Reverse Osmosis atau RO adalah perpindahan

air melalui satu tahap ke tahap berikutnya yakni bagian yang lebih encer

ke bagian yang lebih pekat. Teknologi reverse osmosis (RO) banyak

dimanfaatkan manusia untuk berbagai keperluan, salah satunya adalah

untuk teknologi pengolahan air minum. Salah satu ciri utama reverse

osmosis system (RO) adalah dengan adanya membran (semipermeable

membrane). Membran semipermeabel ini harus dapat ditembus oleh

pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut.

Proses reverse osmosis menggunakan tekanan tinggi agar air bisa

melewati membran, di mana kerapatan membran reverse osmosis ini

adalah 0,0001 mikron (satu helai rambut dibagi 500.000 bagian). Jika air

mampu melewati membran reverse osmosis, maka air inilah yang akan

kita pakai, tapi jika air tidak bisa melewati membran semipermeable maka

akan terbuang pada saluran khusus.

Sebelum melewati membran, proses kerja sistem reverse osmosis

melalui beberapa tahap penyaringan antara lain cartridge (sediment),

karbon blok, karbon granular. Perbedaan yang paling jelas sistem reverse

osmosis dengan pengolahan air yang lain adalah sistem reverse osmosis

ada 2 hasil karena air yang memiliki kepekatan di atas 15 ppm akan

terbuang menjadi limbah, sedangkan pengolahan air yang lain hanya satu

hasil.

Dibandingkan dengan sistem pengolahan air minum seperti sistem

ultra violet, perebusan, sedimentasi, ozonisasi dan pengolahan air minum

lainnya, teknologi pengolahan air sistem reverse osmosis (RO) adalah

sistem pengolahan air minum terbaik untuk menghasilkan air minum

bersih, steril, sehat. Kelebihan air hasil dari sistem reverse osmosis adalah

bebas dari semua bahan pencemar air seperti virus, bakteri, bahan kimia

dan logam berat. Dengan kualitas air yang baik maka sistem reverse

osmosis memberikan jawaban atas tingginya pencemaran air sekarang ini,

sekaligus mampu memenuhi kebutuhan akan air bersih dan sehat.

Di Indonesia, sistem reverse osmosis (RO) sudah ada sekitar akhir

tahun 80-an, tapi baru populer atau terkenal 5 tahun sekarang ini. Ketika

Sistem Penyediaan Air Bersih di Kawasan Pesisir 23

Page 28: Tugas 1-PSDA Makalah.docx

awal datang ke Indonesia, harga satu unit produk reverse osmosis untuk

rumah tangga lebih mahal daripada satu unit kendaraan roda dua. Sistem

reverse osmosis Indonesia kebanyakan mengadopsi sistem reverse osmosis

dari berbagai negara seperi Amerika Serikat (USA), Taiwan, Jepang dan

Korea.

Sistem reverse osmosis Indonesia sudah cukup marak dipakai di

beberapa kota di Indonesia terutama kota besar seperti Jakarta, Medan,

Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Kalimantan, Makassar dan beberapa

kota lainnya. Dengan makin maraknya sistem reverse osmosis Indonesia,

tentu akan membantu masyarakat meningkatkan kesehatannya.

Cara Kerja Reserve Osmosis

Sebuah membran semi-permeable, seperti halnya membran yang

tersusun dari dinding-dinding sel atau seperti susunan sel pada kantung

kemih, bersifat selektif terhadap benda-benda yang akan melaluinya.

Umumnya membran ini sangat mudah untuk dilalui oleh air karena ukuran

molekulnya yang kecil; tapi juga mencegah kontaminan-kontaminan lain

yang mencoba melaluinya. Sebagai percobaan, air diisikan di kedua sisi

membran, dimana air di salah satu sisinya memiliki perbedaan konsentrasi

mineral-mineral terlarut, karena air memiliki sifat berpindah dari larutan

berkonsentrasi rendah menjuju larutan berkonsentrasi lebih tinggi, maka

air akan berpindah (berdifusi) melalui membran dari sisi konsentrasi

rendah ke sisi konsentrasi yang lebih tinggi. Sehingga, tekanan osmotik

akan melawan proses difusi, dan akan terbentuk kesetimbangan.

Berikut ini merupakan skema proses osmosis

Sistem Penyediaan Air Bersih di Kawasan Pesisir 24

Page 29: Tugas 1-PSDA Makalah.docx

Gambar 6 _ Skema Proses Osmosis

Proses Reverse Osmosis menggerakkan air dari konsentrasi

kontaminan yang tinggi (sebagai air baku) menuju penampungan air yang

memiliki konsentrasi kontaminan sangat rendah. Dengan menggunakan air

bertekanan tinggi di sisi air baku, sehingga dapat menciptakan proses yang

berlawanan (reverse) dari proses alamiah osmosis. Dengan tetap

menggunakan membran semi-permeable maka hanya akan mengijinkan

molekul air yang melaluinya dan membuang bermacam-macam

kontaminan yang terlarut. Proses spesifik yang terjadi dinamakan ion

eksklusi, dimana sejumlah ion pada permukaan membran sebagai sebuah

pembatas mengijinkan molekul-molekul air untuk melaluinya seiring

melepas substansi-substansi lain.

Gambar 7_ Skema Proses Reverse Osmosis

Membran semi-permeable di awal-awal percobaan osmosis berasal

dari kantung kemih babi. Sebelum tahun 1960, membran-membran jenis

ini dinilai sangat tidak efisien, mahal, dan tidak handal untuk penggunaan

Sistem Penyediaan Air Bersih di Kawasan Pesisir 25

Page 30: Tugas 1-PSDA Makalah.docx

aplikasi osmosis diluar laboratorium. Bahan-bahan sintetik modern,

mampu memecahkan masalah ini, membuat membran menjadi lebih

efektif dalam menghilangkan kontaminan, dan membuatnya lebih kuat

untuk menahan tekanan air yang lebih besar sebagai efisiensi

pengoperasian.

Walaupun dengan kemampuannya untuk memurnikan air baku,

sebuah sistem Reverse Osmosis harus secara berkala dibersihkan untuk

mencegah terbentuknya kerak di permukaan membran. Sistem Reverse

Osmosis memerlukan karbon sebagai penyaring awal untuk mereduksi

kandungan klorin yang akan merusak membran Reverse Osmosis; dan

juga membutuhkan filter sedimen untuk menyaring material-material

terlarut dari air baku sehingga tidak menymbat di membran. Mereduksi

kesadahan melalui proses water softening atau chemical softening juga

dibutuhkan untuk wilayah-wilayah yang memiliki air baku yang sadah.

Low Pressure System

Low Pressure System, biasanya digunakan di perumahan. Sistem

Reverse Osmosis bertekanan rendah adalah yang bertekanan kurang dari

100 psig. Biasanya digunakan di area perumahan yang menggunakan

sistem penampungan seperti pada skema berikut.

Gambar 8 _ Skema Sistem Reverse Osmosis

Sistem Penyediaan Air Bersih di Kawasan Pesisir 26

Page 31: Tugas 1-PSDA Makalah.docx

Tangki penampungan penempatan di atas (countertop) biasanya

tidak bertekanan; namun jenis tangki penampung terbenam (undersink)

biasanya bertekanan yang akan bertambah seiring bertambahnya isi tangki.

Sistem bertekanan ini mampu menyediakan tekanan yang cukup untuk

menggerakkan air dari tangki penampungan menuju kran. Tapi sayangnya,

hal ini juga akan menciptakan tekanan balik melawan membran, yang

dapat menurunkan efisiensi sistem. Beberapa unit mengatasi masalah ini

dengan menggunakan tangki tidak bertekanan dengan pompa untuk

mendapatkan air yang telah dimurnikan saat dibutuhkan.

Unit-unit bertekanan rendah biasanya mampu menghasilkan 2 – 15

galon per hari, dengan efisiensi besar jumlah air limbah (reject water)

sebanyak 2 – 4 galon untuk setiap galon air murni yang dihasilkan.

Kemurnian air yang dihasilkan mampu mencapai 95%. Sistem jenis ini

sangat terjangkau. Unit jenis ini memerlukan pemeliharaan berupa

penggantian pre dan post filter (biasanya 1 hingga 4 kali per tahun); dan

penggantian membran Reverse Osmosis setiap 2 hingga 3 tahun sekali,

tergantung penggunaan.

High Pressure System

High Pressure System, biasanya digunakan untuk komersial dan

industri.

Sistem tekanan tinggi biasanya beroperasi pada tekanan 100 – 1000

psig, tergantung membran yang digunakan dan air yang akan diolah.

Sistem ini biasanya digunakan untuk industri dan komersial dimana

dibutuhkan volume yang besar namun tetap pada standar kemurnian yang

tinggi.

Kebanyakan sistem komersial dan industri menggunakan banyak

membran yang diatur secara pararel untuk menghasilkan jumlah air yang

diinginkan. Air yang telah diproses dari stage pertama kemudian

dilanjutkan ke modul membran tambahan untuk mendapatkan tingkat

pemurnian yang lebih tinggi. Air limbah yang dihasilkan dapat juga

diarahkan ke modul membran erikutnya untuk meningkatkan efisiensi

Sistem Penyediaan Air Bersih di Kawasan Pesisir 27

Page 32: Tugas 1-PSDA Makalah.docx

sistem (lihat diagram dibawah berikut), walau pembersihan (flushing)

masih tetap diperlukan saat konsentrasi meningkat mencapai tingkat

kegagalan (fouling).

Sistem High Pressure untuk industri mampu menghasilkan 10

hingga ribuan galon air perhari dengan efisiensi 1 – 9 galon air limbah.

Kemurnian air bisa mencapai 95%. Sistem ini lebih besar dan leih rumit

dibandingkan sistem Low Pressure.

d. Evaporator

Evaporator adalah sistem utama bagi pabrik untuk mengolah air

laut menjadi air tawar. Demikian juga ladang garam memproduksi garam

melalui proses penguapan air laut. Sebaliknya, air bersih akan

diproduksi, dengan menghilangkan garam dari air laut. Evaporator untuk

mengolah air laut dirancangkan untuk mengumpulkan uap yang terjadi di

dalam proses penguapan. Proses tersebut antara lain: penguapan dengan

multi guna yaitu air laut yang direbus untuk penguapan. Sehingga uap itu

akan terkumpul menjadi air tawar. Teknologi itu biasanya digunakan

untuk pabrik pengolah air laut skala besar. Disamping itu juga terdapat

proses tekanan peresapan (osmosis) dengan arah balik yaitu  cara untuk

mengurangi dan menghapus rasa asin air laut. Teknologi ini digunakan

untuk pabrik pengolah air laut sekala menengah dan kecil.

2. Program Penyediaan Air Minum Dan Sanitasi  Masyarakat (PAMSIMAS)

Program penyediaan air minum dan sanitasi  masyarakat adalah

program yang ditujukan bagi daerah-daerah  tertinggal yang kesulitan dalam

memenuhi kebutuhan airnya. Program ini diharapkan mampu menjadi solusi

bagi masyarakat terpencil dan masyarakat pesisir untuk memenuhi kebutuhan

akan air bersih dan air minumnya secara swadaya, karena program ini

digerakkan langsung oleh masyarakat itu sendiri.

3. Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM)

Perusaan Daerah Air Minum (PDAM) adalah perusahaan daerah yang

diharapkan mampu menyediakan air bersih bagi masyarakat. Pengelolahan air

PDAM ini adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam menentukan

kualitas air layak komsumsi dan kurang layak komsumsi. Pengelolahan air

Sistem Penyediaan Air Bersih di Kawasan Pesisir 28

Page 33: Tugas 1-PSDA Makalah.docx

PDAM dilakukan secara bertahap sehingga dihasilkan air yang betul-betul baik

untuk kebutuhan sehari-hari. Tahap pengolahan air terdiri dari 6 tahap yaitu:

pengelolahan pendahuluan  (pre treatment), pengolahan pertama (primery

treatment), pembunuhan kuman (desinfektan), pembuangan lanjutan (ultimate

disposal).

Diharapkan dengan adanya PDAM ini mampu menjangkau daerah-

daerah pesisir dan memenuhi kebutuhan air minum di kawasan tersebut.

Terutama daerah pesisir yang dekat dengan wilayah non pesisir yang memiliki

sumber daya air tawar yang memadai. 

4. Triple Water Supply (TWS)

Selain beberapa metode pengolahan diatas, di China juga telah

dikembangkan teknologi “Triple Water Supply” (TWS) yaitu sistem yang

terdiri dari pasokan air tawar, air laut untuk pembilasan toilet, dan reklamasi air

limbah (yang berwarna abu-abu). Dalam konsep Triple Water Supply bahwa air

tawar hanya digunakan pada kebutuhan domestik dan komersial saja.

Sedangkan untuk menyiram toilet digunakan sumber air laut untuk menghemat

penggunaan air tawar dan memanfaatkan sumber daya air laut yang ada di

kawasan pesisir tersebut. Berdasarkan data di Hong Kong Special

Administrative Region (HKSAR), salah satu daerah yang mengadopsi sistem

TWS tersebut, penggunaan air laut untuk membilas toilet telah memberikan

kontribusi terhadap penghematan 22% dari konsumsi air tawar.

Sistem inovatif ini memaksimalkan penghematan sumber daya air di

kota-kota pesisir hingga 23%. Selain itu, sistem baru ini membuka pintu untuk

mengadopsi pengolahan limbah yang inovatif teknologi, yaitu SANI (Sulfate

reduction Autotrophic denitrification and Nitrification Integrated) untuk

mengatasi masalah kelangkaan air telah menjadi masalah lama yang terjadi di

Cina, khususnya di Cina Utara. Menurut Bank Dunia, sekitar 400 dari 660 kota

di China kekurangan air.

Pengembangan sistem  inovatif triple water supply (TWS) dapat

membantu untuk memaksimalkan sumber daya air di kota-kota pesisir dengan

biaya rendah. Dengan proses SANI, dapat mengurangi  lebih dari 50% dari

biaya produksi  keseluruhan, 35% dari konsumsi energi, dan 36% dari emisi

Sistem Penyediaan Air Bersih di Kawasan Pesisir 29

Page 34: Tugas 1-PSDA Makalah.docx

gas rumah kaca dari pengolahan limbah. Jika kedua sistem ini digunakan dalam

16 kota pesisir di China, bisa menghemat 3.600 juta m3 air tawar per tahun,

meng hindari 10 juta ton lumpur basah, dan mengurangi sekitar 2.100 - 5.000

GWh energi per tahun dan 1,7-3.700.000 ton emisi gas CO per tahun

dibandingkan dengan konvensi pengolahan limbah biologis ditambah

reklamasi limbah buangan yang dilakukan di China.

Sistem Penyediaan Air Bersih di Kawasan Pesisir 30

Page 35: Tugas 1-PSDA Makalah.docx

BAB III

PENUTUP

III.1 Kesimpulan

III.2 Saran

Sistem Penyediaan Air Bersih di Kawasan Pesisir 31

Page 36: Tugas 1-PSDA Makalah.docx

DAFTAR PUSTAKA

Agus Lestiawan.2012. http://aguslestiawan17.blogspot.com/2012/10/klasifikasi-

air.html.

Diakses pada tanggal 1 April 2015, pukul 15.32

___________. 2012. http://www.artikellingkunganhidup.com/8-manfaat-sumber-

daya-air.html Diakses pada tanggal 1 April 2015,pukul 15.25 wita.

___________.2013. http://www.slideshare.net/YAVYSTA/makalah-s-umber-daya-

air-16186946

Diakses pada tanggal 1 April 2015, pukul 15.30 wita

___________.2009. https://etnize.wordpress.com/2009/07/01/jenis-jenis-air-di-

bumi/ .

Diakses pada tanggal 1 April 2015, pukul 15.50 wita.

___________.2014. http://perencanaankota.blogspot.com/2014/06/pengertian-dan-

kelas-baku-mutu-air.html Diakses pada tanggal 1 April 2015, pukul

15.55

_________.2010. http://id.wikipedia.org/wiki/Siklus_air . Diakses pada tanggal 1

April 2015, pukul 18.53 wita.

Anonim.2007. http://akuinginhijau.org/2007/08/14/satu-lagi-alat-mudah-dan-murah-

untuk-desalinasi-air/. Diakses pada hari Rabu, 1 April 2015. Pukul 20.20 WITA

Indonesia Che. http://majarimagazine.com/2009/05/desalinasi-air-garam/. Diakses

pada hari Rabu, 1 April 2015. Pukul 20.12 WITA

Waruju Eka Winarni, Lylik.2010.Makalah Termodinamika Pembuatan Unit Reverse

Osmosis untuk Pengolahan Air Asin atau Air Payau._

Sistem Penyediaan Air Bersih di Kawasan Pesisir 32