pelat 23.6 kN/m³ x tebal pelat x tributary area 23.6 pile cap 94.4 kN per titik fender 5.94486 kN per titik bollard 6.59836 7.08 3.9875 2.819588
pelat 23.6 kN/m³ x tebal pelat x tributary area 23.6
pile cap 94.4 kN per titik
fender 5.94486 kN per titik
bollard 6.59836
7.08
3.9875
2.819588
Loa = 211 mlength overall
Lbp = 200 mlength between perpendicular
B = 30.2 mbeam
Md = 54500 tondisplacement of vessel
D = 13 mdraft
ρ = 1.025 t/m3sea water density
Vb = 0.1 m/s
berthing velocity
Cb = Md / ( Lbp x B x D x ρ ) = 0.677162block coefficient
K = ( 0,19 x Cb + 0,11 ) x Lbp = 47.73214raius of gyration of vessel
R = √[( Lbp/4 )² + (B/2)²] = 52.23036centre of mass to point of impact
α = 15
Ø = arc cos *(B/2)/R+-α = 58.19568
Ce = [K²+ R² (cos Ø)²] / (K²+R² ) = 0.606439eccentricity coefficient
Cm = π x d /2 / Cb / B = 0.998536mass coefficient
Cs = 1softness coefficient
Cc = 1berth configuration coefficient
En = 0.5 x MD x Vb² x Cm x Ce x Cc x Cs = 165.0128normal berthing energy
Ea = 1,5 x En = 247.5191abnormal berthing energyUntuk energi berthing
sebesar 247.5191333 kN
Rb = 0.5 (B/2 + Loa² / 8B) = 99.68783 mbow radius
θ = 10°hull contact angle with fender
H = 0.8 mheight of compressible part of fender
C = 5 - 15% H = 0.12 mclearance between vessel and dock
Berthing Energy
Pitch of Fender
dapat digunakan fender super cone Trelleborg tipe SCN 800 E2.1 dengan kemampuan menyerap
energi 252 kN dan reaksi 606 kN
δf = 0.16 m
h = H - δf = 0.64 mfender projection when compressed
P min = 2 √ [Rb²-(Rb-h+C)²] = 20.33764 mPitch of Fender
52.75
Vb = 0.057m/s. approach
velocity less than 0.1m/s
diasumsikan kondisi side
berthing terekstrim α = 15°
diasumsikan 10°
untuk Cs = 1 digunakan soft
fender (δf > 150 mm)
Ctc = 1.3
transverse current drag coefficient
h /D = D + 0.2 D = 1.2
ratio of seabed / mean draught of vessel
Cct = 3.17
depth correction factor for transverse current force
ρ = 1025 kg/m³
sea water density
Vct = 1 m/s
average current velocity
Lbp = 200 m
Dm = 13 m
Ftc = Ctc x Cct x ρ x Lbp x Dm x Vct² / 10⁴ = 1098.247 kN
transverse current force
Clc = 0.06
longitudinal current drag coefficient
h /D = 1.5
perbandingan kedalaman dengan draft kapal
Ccl = 1.3
depth correction factor for longitudinal current force
ρ = 1025 kg/m³
sea water density
Vct = 2 m/s
average current velocity
Lbp = 200 m
Dm = 13 m
Flc = Ctc x Cct x ρ x Lbp x Dm x Vct² / 10⁴ = 83.148 kN
longitudinal current force
Ctw ballast condition = 1.9small tankers loaded condition = 1.787
Al ballast condition = 3940 m²lateral wind area loaded condition = 2700 m²
ρ = 1.3 kg/m³density of air
Vw = 13.88889 m/swind speed
Ftw = Ctw x ρ x Al x Vw² / 10⁴
Mooring Load
Current Force to Moored ShipTranversal Current Forces
Longitudinal Current Forces
Wind Force to Moored Ship
Tranversal wind Forces
ballast condition = 187.7276 kN
loaded condition = 120.9948 kN
Clw ballast condition = 0.89
loaded condition = 1.176
Al ballast condition = 3940 m²lateral wind area loaded condition = 2700 m²
ρ = 1.3 kg/m³density of air
Vw = 13.88889 m/swind speed
Flw = Clw x ρ x Al x Vw² / 10⁴
ballast condition = 87.93557 kN
loaded condition = 79.625 kN
Ftm = Ftc + Ftw = 1285.974 kN
transverse mooring load
Fbl = (Ftm / 2) / cos45° = 909.321 kN
Mooring load on breasting lines
Flm = Ftc + Ftw = 171.0836 kN
longitudinal mooring load
Fsl = Ftm / cos15° = 177.1187 kN
Mooring load on spring lines
92.69327453 ton
sehingga dapat digunakan bollard jenis T-head dengan kapasitas 100 ton.
Panjang Dermaga
Bollard Pitch
Pada kasus dermaga menerus, untuk memaksimalkan tahanan beban kapal dengan jumlah tali yang minimum,
pengaturan titik dan tali tambat diatur agar tiap tali sedapat mungkin mendekati garis aksi optimalnya. Sehingga
ditentukan jarak tiap bollard maksimal 30 m. (BS6349-4 1994 Code of practice for design of fendering and mooring
systems)
Longitudinal wind force
Total Mooring Load
berdasarkan perhitungan di atas, bollard yang akan digunakan harus dapat menahan beban mooring
maksimum
Loa + 2 x (B / 2 + H) / tan βb =
242 m
sehingga panjang dermaga yang diajukan pada soal sebesar
Loa + 2 x 15 =
241
tidak dapat digunakan.
Akan digunakan panjang dermaga 245 m
Untuk keperluan mooring, maka panjang dermaga minimum adalah panjang kapal ditambah dengan jarak antara bollard
untuk breasting line dan ujung kapal. Diambil ujung tali brasting pada breasting line adalah pada bagian tengah beam
kapal, maka panjang minimum dermaga adalah
fixity 12 3.3
seabed 15.6
freeboard 0.5
Pasut 2.8diambil Cct untuk kapal
container 0.5 H 0elevasi
dermaga 30.9
1
elevasi gaya
12 sampai 27.6
diambil Ccl untuk kapal
container
diasumsikan sudut breasting lines terhadap dermaga = 45° . Beban mooring pada arah transversal ditahan oleh 2 brasting lines.
diasumsikan sudut spring lines terhadap dermaga = 15° . Beban mooring pada arah longitudinal ditahan oleh 1 brasting lines pada masing-masing arah (beban ke kanan kapal ditahan oleh spring lines kanan, beban ke kiri kapal ditahan oleh spring lines kiri).
175.6035 23.11864
Penentuan massa bollard dilakukan dengan melakukan pendekatan volume dengan
menyederhanakan bollard seperti berbentuk balok, menggun akan dimensi dari label B x C x 2F
‘H’ dan massa jenis besi 7820 kg/m
3
. Dengan demikian massa 1 buah bollard dapat diperkirakan:
Volumeൌ 0,521ൈ 0,762ൈ 0,559ൌ 0
Panjang Dermaga
Bollard Pitch
Pada kasus dermaga menerus, untuk memaksimalkan tahanan beban kapal dengan jumlah tali yang minimum,
pengaturan titik dan tali tambat diatur agar tiap tali sedapat mungkin mendekati garis aksi optimalnya. Sehingga
ditentukan jarak tiap bollard maksimal 30 m. (BS6349-4 1994 Code of practice for design of fendering and mooring
systems)
Untuk keperluan mooring, maka panjang dermaga minimum adalah panjang kapal ditambah dengan jarak antara bollard
untuk breasting line dan ujung kapal. Diambil ujung tali brasting pada breasting line adalah pada bagian tengah beam
kapal, maka panjang minimum dermaga adalah
diasumsikan sudut spring lines terhadap dermaga = 15° . Beban mooring pada arah longitudinal ditahan oleh 1 brasting lines pada masing-masing arah (beban ke kanan kapal ditahan oleh spring lines kanan, beban ke kiri kapal ditahan oleh spring lines kiri).
Penentuan massa bollard dilakukan dengan melakukan pendekatan volume dengan
menyederhanakan bollard seperti berbentuk balok, menggun akan dimensi dari label B x C x 2F
Cd = 1.2
drag coefficient
ρ = 1025 kg/m³
sea water density
D = 0.8 m
diameter of pile
Seabed = 1.2 x draft kapal = -15.6 m
pasang surut = 2.8 m
L = |seabed| + |HWS| = 18.4 m
length of pile
Vct = 1 m/s
current velocity
F/L = 0,5 x Cd x Vct^2 x D x ρ/1000 = 0.492 kN/m
current forces to jetty pile
Vcl 2 m/s
current velocity
F/L = 0,5 x Cd x Vct^2 x D x ρ/1000 1.968 kN/m
current forces to jetty pile
Current Forces to Jetty Pile
Tranversal Current Forces
Longitudinal Current Forces
LWS = + 0 m
5. Earthquake Forcevolume 7799.424 m³
density 23.6 kN / m³
period 2.118
R 5
C 0.236071766 wilayah gempa 2: C=0.5/T
I 1
faktor keutamaan
Fe 8690.576317 kN
Fe per titik di tengah 19.70652226
faktor reduksi gempa
faktor respon gempa
pile cap volume 10.032
banyak 357
total 3581.424
total joint beam 3581.424
B1 volume 150
banyak 7
total 1050
B2 volume 18
banyak 51
total 918
total balok 1968
pelat 2250
VOLUME 7799.424