BAB IPENDAHULUAN1.1 LATAR BELAKANGPada abad yang sudah mengenal
angkutan udara dan ruang angkasa sekalipun, Terusan Suez tetaplah
diperlukan. Terbukti dengan masih dilakukannya komunikasi angkutan
laut melalui Terusan Suez yang dibuka pada tahun 1869 tersebut.Pada
tahun 1888, dibuatlah kesepakatan, bahwa Terusan Suez dapat terus
digunakan, baik dalam situasi / zaman damai maupun zaman perang,
mengingat nilai strategisnya yang besar dan merupakan sumber
financial bagi yang memilikinya. Yang mana pada saat itu angkutan
laut adalah cara komunikasi paling modern yang sudah berhasil
ditemukan oleh manusia. Dalam sejarahnya menunjukkan bahwa ternyata
2 faktor tersebut juga lah yang membuat sulitnya untuk melaksanakan
kesepakatan tersebut. Hal ini terlihat dari sering terjadinya
sengketa intern menyangkut masalah penguasaan Terusan Suez
tersebut.Menguasai Terusan Suez berarti menguasai pintu gerbang
menuju Asia , benua yang menjadi incaran negara-negara imperalis
Eropa. Dan sebagai alat penghubung antara Eropa dan Asia pulalah
yang membuat betapa pentingnya Terusan Suez bagi negara-negara
imperalis pada saat itu. Dengan menguasai Terusan Suez, maka
semakin besarlah kesempatan mereka melancarkan pengaruhnya ke
Negara-negara Asia. Mencoba memperluas wilayah jajahannya untuk
kepentingan negara masing-masing. Terutama untuk keperluan industri
yang baru muncul dan menjadi prioritas utama para negara imperalis
untuk perkembangan perekonomian negaranya.Hal inilah yang mendasari
penulis membuat makalah dengan judul Terusan Suez dan Pengaruhnya
Dalam Bidang Ekonomi, sehubungan dengan adanya tugas makalah Mata
Kuliah Sejarah Maritim. Yang mana mensyaratkan pembuatan makalah
yang bertemakan pentingnya prasarana komunikasi laut dalam
pengaruhnya terhadap peristiwa sejarah yang telah dialami
manusia.
BAB IIPEMBAHASAN2.1 LETAK GEOGRAFIS DAERAH SUEZ DAN LATAR
BELAKANG PENGGALIAN TERUSAN SUEZDaerah Suez sejak zaman dahulu
merupakan daerah wilayah Mesir. Bersama-sama dengan jazirah Sinai,
daerah Suez merupakan daerah yang memiliki letak yang strategis.
Yaitu terletak di titik silang lalu lintas internasional yang
menghubungkan negri-negri di wilayah Asia dengan negri-negri di
wilayah Afrika Uatara. Tidak hanya itu, Suez juga menghubungkan
daerah perairan Laut Tengah dengan perairan Laut Merah, yang
langsung berhubungan dengan Laut Arab dan Samudra Hindia. Kedua
wilayah ini sangat penting bagi Negara Mesir, yaitu sebagai pintu
gerbang masuk dari arah daratan Asia, dan tempat memintas para
pedagang dari perairan Laut Tengah menuju perairan Laut Merah. Dan
sejak tarikh masehi, telah berkembang lalu lintas perdagangan di
dua perairan tersebut dan Samudra Hindia.Sekitar tahun 150 M, para
pedagang Mesir dan Yunani bertolak dari Laut Merah menuju ke Teluk
Persia. Dari sini kapal-kapal tersebut meneruskan perjalanan menuju
ke India dan ke arah timur sampai ke Indonesia. Dalam abad ke-9,
pelaut-pelaut bangsa Arab telah mengenal pelayaran dan perdagangan
langsung ke Asia Tenggara dan Asia Timur. Pada abad ke-12, hubungan
perdagangan antara Eropa dan Timur Tengah mulai hidup kembali,
yaitu sebagai pengaruh dari terjadinya peristiwa Perang Salib.
Sesudah itu perkembangan perdagangan dan pelayaran dari Eropa
menuju Dunia timur menjadi lebih ramai lagi sejak penjelajahan
samudra dan penemuan daerah-daerah baru dalam abad ke-15 dan
masa-masa berikutnya.Usaha penggalian Terusan Suez merupakan
pemikiran yang telah lama diusahakan, yaitu sejak abad ke-13 SM,
oleh raja Ramses II. Tetapi usaha raja ini gagal karna terusan yang
digali tersebut tertimbun kembali oleh pasir yang selalu bertiup
dari arah gurun pasir sekitaranya, serta akibat pengendapan Lumpur
dari muara Sungai Nil.Ketika Napoleon Bonaparte berhasil menduduki
daerah delta sungai Nil, ia juga berkeinginan membuat terusan yang
juga menghubungkan Laut Tengah dengan Laut Merah tersebut, untuk
memberi jalan pada armada lautnya agar dapat terus berlayar menuju
India yang merupakan daerah penting bagi perdagangan dan
perekonomian Inggris, yang pada saat itu merupakan saingan negara
Perancis.Usaha Napoleon ini ternyata juga mengalami kegagalan
karena adanya perbedaan permukaan air Laut Merah, aliran sungai Nil
dan Laut Tengah yang sangat besar. Adalah tidak mungkin dua buah
lautan yang besar dapat diperhubungkan hanya dengan saebuah terusan
saja. Namun demikian, cita-cita dan usaha Napoleon ini mendapat
perhatian dunia untuk benar-benar menghubungkan dua perairan
tersebut.Dengan munculnya industri yang pesat di Eropa berakibat
pula meningkatkan volume perdagangan antara Eropa dengan Dunia
Timur terutama dengan India, Asia Tenggara dan Asia Timur yang
justru merupakan daearah penghasil bahan industri dan sekaligus
sebagai daerah-daerah pemasaran hasil industri tersebut. Lalu
lintas pelayaran antara Eropa dengan negara-negara di Benua Asia
tersebut terus meningkat, dan semua ini harus menempuh jalan laut
Tanjung Harapan di penghujung selatan Benua Afrika. Sehingga
merupakan perjalanan yang sangat jauh dan berbahaya. Hal ini lah
yang mendorong pemikiran orang untuk mencari jalan lain yang lebih
singkat dan lebih menguntungkan, yaitu degan menggali Terusan Suez
yang menghubungkan perairan Laut Tengah dan Laut Merah.Pada
pertengahan abad ke-19 pihak Perancis mengajukan rencana penggalian
Terusan Suez, tetapi ditolak oleh Kadif Mesir Muhammad Ali, karna
khawatir akan mengurangi kedaulatan dan kemerdekaan Mesir sendiri.
Baru pada masa pemerintahan penggantinya, yaitu Kadif M. Said
Pasya, disetujui rencana penggalian tersebut (1854). Perancis pun
kemudian mempercayakan penggalian ini kepada seorang insinyur
terkenal bernama Ferdinand de Lesseps. Dan akhirnya, saetelah
mengalami berbagai kesukaran, oleh Kadif tersebut dan Ferdianand,
didirikanlah sebuah maskapai yang dinamai Compagnie Universelle du
Canal Maritime de Suez.Segera ketika segala-galanya telah siap ,
dimulailah penggalian terusan tersebut pada tanggal 25 april1859.
Dalam penggalian ini dikerahkan pula tenaga-tenaga buruh paksaan
atas perintah Kadif Mesir tersebut. Dan setelah sempat terhenti
dalam usaha penggalian terusan ini, akhirnya terusan Suez selesai
digali dalam tempo 10 tahun (1859-1869). Dengan panjang 168 km,
lebar antara 80-125 meter dan dengan kedalaman 11-13,5 meter.2.2
PENGARUH PEMBUKAAN TERUSAN SUEZ DALAM BIDANG EKONOMIDi awal
pembukaan Terusan Sueaz pada tahun 1869, saham atas terusan ini
sebanyak 44% berada di tangan Mesir, sedangkan sisanya berada di
tangan Perancis serta diperjualbelikan pada negar-negara
lainPeristiwa pembukaan Terusan Suez ini pun membawa akibat dan
pengaruh yang luas. Pertama-tama memindahkan jalan pelayaran
perdagangan dunia dari Eropa ke Asia Timur yang semula melalui
Tanjung Harapan di Afrika Selatan, sekarang melalui perairan Laut
Tengah, Terusan Suez dan Laut Merah. Peristiwa ini menimbulkan
pengaruh lebih lanjut, khususnya dalam bidang ekonomi yang antara
lain :1. Negara-negara Laut Tengah berkembang kembali dalam
kehidupan perdagangan dunia, yang telah menjadi sepi sejak
ditemukaannya jalan laut lewat Afrika Selatan dan penemuan benua
baru Amerika pada akhir abad ke-15.Dengana hidupnya kembali
peradagangan dunia di Laut Tengah ini, berkembang pula lah
kota-kota pelabuhan seperti Gibraltar, Barcelona, Marseilla, Genoa,
Venesia, Napels, Malt, Athena, Istambul, Siprus dan sebagainya.2.
Daerah kawasan Afrika Utara menjadi sangat penting pula dan
akhirnya menjadi daerah yang diperebutkan oleh negara-negara besar
Eropa. Seperti, Maroko, Aljazair, Tunisia, Libia dan Mesir.
Negara-negara ini menjadi lebih penting lagi setelah ditemukannya
hasil-hasil mineral terutama minyak bumi seperti di Aljazair dan
Libia.3. Disamping itu daerah perairan Selat malaka di Asia
Tenggara menjadi sangat ramai dikunjungi oleh kapal-kapal asing
Eropa. Sejak tahun 1870, perairan Selat Malaka pun menjadi sangat
vital dan penting dalam peradagangan samudra.Secara spesifik,
pengaruhnya terhadap Indonesia sendiri adalah dihapuskannya
peraturan Tanam Paksa (Cultuur Stelsel) oleh Pemerintah Kolonial
Belanda, yang merupakan imbas khusus dari semakin ramainya
bangsa-bangsa asing Eropa berdatangan di perairan Selat Malaka
sendiri. Penghapusan ini berlangsung pada tahun 1870, dan diganti
dengan usaha tanam bebas. Artinya, sejak tahun tersebut telah
dimulai lah aturan liberalisme di Indonesia.Dengan dikeluarkannya
UU gula dan UU agraria (1870), dimulailah usaha perkebunan besar di
Indonesia. Seperti perkebunan tebu, tembakau, karet, the, kina,
kelapa sawit, perkebunan kopi, dan lain sebagainya. Sejak tahun
1870 Indonesia menjadi padang eksploitasinya kapitalisme
internasional. Beramai-ramai kaum kapitalis dari berbagai negara
menanamkan modalnya di Indonesia dalam berbagai cabang usaha
seperti perkebunan, peratambangan, pengangkutan, perbankan,
perdagangan dan lain-lain.Eksploitasi modal swasta asing terhadap
rakyat Indonesia melalui perkebunan adalah sangat intensif.
Sebagian besar rakyat menjadi buruh perkebunan, yang hidupnya
sangat bergantung pada upah yang diterimanya. Para pejabat
pemerintah seperti bupati, lurah dan bekel di desa-desa digunakan
sebagai latu untuk mendapatkan tanah sewaan untuk perkebunan tebu
dan tembakau, serta sebagai alat untuk mendapatkan tenaga kerja
yang murah. Dan ini semua sangat menguntungkan bagi perkembangan
penanaman modal asing di Indonesia.Usaha perdagangan perantara,
yaitu antara ekonomi pedesaan dengan ekonomi kota berada sepenuhnya
di tangan orang-oranga asing Timur (Cina). Sehingga selama zaman
penjajahan Belanda, rakyat Indonesia yang sebagian terbesar hidup
di desa-desa, tetap berada dalam keadaan miskin dan tidak terikat
dalam proses perkembangan serta kemajuan ekonomi dan kemakmuran
yang dialami oleh kaum kapitalis kolonial Eropa sejak pertengahan
kedua abad ke-19, yaitu dimulai sejak pembukaan Terusan Suez pada
tahun 1869 tersebut.
2.3 KONFERENSI ISTAMBUL MENYANGKUT MASALAH TERUSAN SUEZTerusan
Suez merupakan urat nadi perhubungan lalu lintas pelayaran dan
perdagangan antara Eropa dengan Dunia Timur yang terdekat, yaitu
melalui perairan Laut Tengah. Karena perannya ini, maka Terusan
Suez memiliki peranan yang sangat vital bagi kepentingan semua
bangsa di dunia. Terusan Suez menyangkut kepentingan dan kebutuhan
sebagian besar bangsa-bangsa di dunia. Sehingga pada akhirnya
Terusan Suez yang sangat vital ini diberi status international. Hal
ini terjadi pada Konferensi Istambul yang diselenggarakan pada
tahun 1888 dan dihadiri oleh Negara-negara pemilik saham dan
Negara-negara lain yang banyak menggunakan jasa-jasa dari Terusan
Suez.Tujuan Konferensi Istambul ini (Turki) ini adalah agar secara
bersama-sama Negara-negara yang berkepentingan dan pemakai Terusan
Suez bermusyawarah, mengingat kedudukan, fungsi dan perannya yang
sangat vital yang mencakup kepentingan dan kebutuhan sebagian
terbesar bangsa-bangsa tersebut, maka Terusan Suez terbuka bagi
semua kapal bangsa-bangsa, baik pada waktu damai maupun pada waktu
perang, Terusan Suez tetap terbuka bagi pelayaran luas.Konferensi
Istambul ditandai tangani pada tanggal 29 Oktober 1888 oleh
wakil-wakil Negara Inggris, Jerman, Austria, Hongaria, Spanyol,
PErancis, Italia, Belanda, Rusia, Turki dan Mesir. Pokok-pokok
persetujuan dalam Konferensi ini adalah sebagai berikut :
1. Kebebasan berlayar pada Terusan Suez bagi semua kapal, baik
kapal dagang maupun kapal perang, dalam waktu damai maupun
perang.2. Semua kapal yang melalui Terusan Suez atau pelabuhan
(yang menjadi pintu masuk terusan) yang manapun juga tidak boleh
memperlihatkan tindakan-tindakan peperangan.3. Sesuatu negara tidak
boleh memiliki lebih dari dua buah kapal perang di pelabuhan yang
menjadi pintu masuk terusan, yaitu Port Said atau Suez dan sama
sekali tidak boleh menempatkan kapal perang di jalan sepanjang
terusan itu sendiri. hal ini pun tidak boleh dipunyai negara-negara
yang sedang berperang.4. Pemerintah Mesir harus mengambil
tindakan-tindakan yang perlu guna menjamin pelaksanaan daripada
keputusan-keputusan konferensi ini.5. Kebebasan berlayar di Terusan
Suez ini tidak boleh merupakan gangguan terhadap keamanan Mesir dan
pula tidak boleh merupakan gangguan terhadap diambilnya
tindakan-tindakan untuk mengambil daerah-daerah Mesir yang lain di
sebelah Timur Laut Merah.6. Kewajiban-kewajiban yang timbul dari
perjanjian ini tidak dibatasi hingga berakhirnya undang-undang
konsesi dari Perusahaan Terusan Suez.Demikian lah pokok-pokok
persetujuan yang tercantum dalam Konferensi Istambul, yang
merupakan jaminan tentang kebebasan berlayar dan status
international atas Terusan Suez tersebut.
BAB IIISEJARAH DAN PERKEMBANGAN3.1 SEJARAH TERUSAN SUEZTerusan
Zues dibangun di Mesir pada tanggal 25 april 1859 oleh seorang
insinyur Perancis bernama Ferdinand Vicomte de Lesseps. Terusan ini
mempunyai panjang 163 km dan dibangun dengan menghubungkan
pelabuhan said (Bur Said) di laut tengah dan Suez (Al Suways) di
laut merah. Pembangunan terusan ini ini memakan waktu hingga 10
tahun dan dibuka pertama kalinya pada tanggal 17 November1869.
Keberadaan terusan zues memungkinkan adanya transportasi air dari
Eropa ke Asia tanpa harus mengelilingi afrika. Terusan ini
terbentang dari port Tawfik di bagian selatan
hinggaportsaiddibagianutara.Terusan Suez terdiri dari dua bagian,
utara dan selatan yaitu Danau Great
BitteryangmenghubungkanLautTengahkeTelukSuez.Pada tanggal 26 Juli
1956 terusan Zues di nasionalisasika oleh Presiden Gamal Abdul
Nasir. Penasionalisasian ini mengakibatkan krisis suez karena
pemerintahan Perancis tidak bisa menerima kekuasaan mesir pada
suez. Pemerintah perancis bersekutu dengan pasukan inggris yang
tergabung dalam gabungan Israel yang melakukan penyerangan pada 29
Oktober 1956. Padatahun18541856,KhadifMesirSaidPashamemberikanhak
kepada Ferdinand de Lesseps untuk membangun Terusan Zues. Terusan
ini selesai pada tahun 1969. Dana yang dihabiskan mencapai UU$
41,86 juta.Pemerintahan Mesir mengalami defisit pada tahun 1875
sehingga sahamterusan zues harus dijual. Pada tahun 1888, konvensi
konstatinopel menjamin semua kebebasan secara damai dan aman bagi
kapal dari semua Negara yang ingin melewati kanal ini.Terusan zues
di nasionalisasikan pada 26
Juli1956olehPresidenMesirGamalAbdulNasser. Pada tahun 1956, terjadi
serangan brutal gabungan pemerintah Israel, pemerintah perancis,
dan pemerintah Inggris. Israel menduduki Semenanjung Sinai,
sedangkan posisi \ sepanjang terusan di duduki oleh Inggris dan
Prancis. Pemerintah Israel memberikan hak kepada pemerintah mesir
untuk membuka kembali terusan zues dan harus mengganti kerugian
sahampemegangsahamsecepatnya.Terjadinya perang Enam Hari yang
mendorong Israel untuk menguasai
Suezpadatanggal9Juni1967yangmengakibatkan Terusan Suez harus di
tutupselama8tahun. Pada 6 Oktober 1973 terjadi perang Yom Kippur
yang membuat pasukan Mesir berhasil menguasai zues. Untuk membalas
kekalahanya, Israel melakukan serangan balasan pada 16 Oktober 1973
dan berhasil memukul mundur mesir. Israel membangun sebuah jembatan
di atas kanal agar dapat menyebrangi Zues. Dalam perang Yom Kippur
Mesir dikalahkan secara militer akan tetapi memperoleh kemenangan
secara diplomatic sehingga seluruh terusan Suez dan Semenanjung
Sinai kembali di bawah kekuasaan Mesir. Setelah sempat ditutup
akhirnya terusan zues dibuka kembalipadatahun1975.
3.2 PERKEMBANGAN TERUSAN SUEZTerusanSuezmenghubungkanPelabuhan
Said(BurSa'id)diLautTengahdengan Suez(AlSuwayS)diLautMerah.
TerusanSuezdibukapada1870dandibangunatas
prakarsainsinyurPerancisFerdinand VicomtedeLesseps.
TerusaninimemungkinkanadanyatransportasiairdariEropakeAsiatanpamengelilingi
Afrika.Sebelumadanyakanalini,beberapatransportasidilakukandenganmengosongkan
kapaldanmembawabarangmelaluijalandaratantaraLautTengahdanLautMerah.
TerusanSuezterdiridariduabagian,yakniutaradanselatanDanauGreatBitteryang
menghubungkanLautTengahkeTelukSuez.BerikutkronologiTerusanSuez.
Pada18541856,FerdinanddeLessepsmemperolehhakdariKhadifMesirSaidPashauntuk
menetapkansuatuperusahaangunamembangundanmengoperasikanTerusanSuezselama
99tahun.Pada1869,konstruksidiselesaikandandiperkirakanmenghabiskandanasebesarUS$41,86
juta(Rp378miliar).Pada1875,pemerintahMesirmengalamidefisitkeuangandanmenjual
sebagianbesarsahamTerusanSuezkepadaInggris.
Pada1888,kebebasanmelewatikanalinibagisemuakapaldarisemuanegarasecaradamai
danberperangdijaminolehkonvensiKonstantinopel.Kemudian26Juli1956,PresidenMesirGamalAbdulNassermenasionalisasikanTerusanSuez.
Oktober1956,IsraelmendudukiSemenanjungSinai,sedangkanInggrisdanPrancis
mendudukiposisisepanjangterusan.April1957,terusandibukakembaliuntuklalulintasnon
IsraeldandiserahkanpadaMesiryangsecepatnyaharusmenggantirugipemegangsaham
pada1958.Pada1967,selamaperangenamhariantaraMesirdanIsrael,Mesirmenenggelamkankapal
sehinggamenghalangiterusan.Akibatnya,terusanditutupselamadelapantahun.
Kemudianpada19751980,kanalinidiperlebardandiperdalamuntukmemungkinkandilewati
kapalyanglebihbesar.Pada1979,hakhaklalulintaskapalIsraeldiperbaikidengan
perjanjiandamaiantaraMesirdanIsrael.Pada1980,kuranglebihsebanyak21.603kapal
melintaskanalini.