TRIASE GAWAT DARURAT LENGKAP PPGD Triase gawat darurat- Pernahkah anda sakit dan harus masuk ruang IGD (Insta lasi gawa t darurat), dan k emu dia n and a tidak langsung mendapatk an penanganan? atau pernahkah anda merasa kenapa orang lain yang dilayani duluan?. nah jika pernah Kemungkinan salah satu alasan anda tidak langsung mendapatkan perawatan kesehatan karena mungkin ada pasien lain yang mengalami penyakit yang leih serius dan memutuhk an pertolongan segera selain anda. Ini merupakan salah satu prins ip Triasedan salah satu metode perawatan gawat darurat(PPGD) yang mana mereka mendahulukan pelayanan untuk pasien yang teran!am jiwa atau er esiko ke!a!atan. "ari kit a pelaj ari pemahasan ID "edis - #esite kesehatansel engk apnya tentang apa itu trias e di awa h ini$ Triase gawat darurat, triase PPGD Pengertian dan defnisi T riase Triase AdalahProses khusus "emilah dan memilih pasien erdasarkan eratnya penyakit menentukan prioritas perawatan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
sebanyak 722 per menit, banyak praktisi kesehatan yang melakukan kompresi
dada sembari membayangkan lagu tersebut! "0P tidak boleh mengalami interupsi!
5erhentinya "0P secara sementara hanya boleh dilakukan saat menilai ritme
jantung (dengan 68 atau monitor jantung), melakukan shock dengan defibrilator
pada kasus VTVF, melakukan pengecekan pulsasi nadi karotis (dilakukan jika ritme
jantung teratur sudah terdeteksi), atau saat melakukan pemasanganadvanced
airway (alat untuk membantu mempertahankan jalan napas tetap terbuka, seperti
endotracheal tube atau supraglotic air4ay)! -aat pergantian penolong (bisa karena
kelelahan), interupsi harus diupayakan seminimal mungkin!
0ika sudah dilakukan pemasangan advanced air4ay, ventilasi tidak lagi hanya
diberikan sebanyak dua kali tiap 12 kompresi dada melainkan menjadi 9#72 kali
setiap menit! 0adi, pemberian ventilasi (dengan bagging) dilakukan setiap : hingga 9detik! /amun, perlu diperhatikan bah4a ventilasi tidak boleh dilakukan secara
berlebihan! Pada saat "0P, perfusi sistemik dan paru berkurang sehingga hubungan
perfusi#ventilasi yang normal dapat terjaga dengan ventilasi yang jauh lebih rendah
daripada normal! -elain itu, pada saat pemberian ventilasi, tekanan dalam rongga
dada akan meningkat sehingga aliran darah akan cenderung terhambat padahal
yang sedang lebih dibutuhkan adalah terjaganya aliran darah ke organ#organ
penting!
-elain interupsi minimal, kecepatan kompresi dada minimal 722menit, hindari
ventilasi berlebihan, kompresi#ventilasi 12'3, prinsip lain dalam "0P adalah
kedalaman yang cukup saat melakukan kompresi dada (sekitar ; cm pada de4asa
dan 1 cm pada anak), dan membiarkan dada mengalami complete recoil atau
relaksasi secara sempurna setiap kali kompresi dada! <ntuk kedalaman yang cukup
serta efektifitas tenaga, kita tidak mengandalkan kekuatan lengan melainkan
menggunakan berat badan kita dalam melakukan kompresi dada! Posisi lengan
lurus, tidak boleh tertekuk! Telapak tangan kanan diletakan diatas tangan kiri!
6emudian, kita mendorong dengan badan kita dengan beban dialirkan melalui
lengan kita menuju dada penderita!
Pada kasus ventricular fibrilation atau pulseless ventricular tachycardia, selain
menjalankan "0P yang berkualitas, terapi lain yang sudah terbukti meningkatkan
survival adalah defibrilator! leh karena itu, pada kedua kasus tersebut, pemberian
defibrilator terintegrasi dalam siklus "0P! -elain itu, meskipun pada a4al
pengecekan ritme didapatkan bah4a ritme jantung pasien PA atau asystole,
defibrilator tetap perlu disiapkan karena ritme jantung dapat mengalami evolusi!
Bagaimana algoritma penatalaksanaan henti jantung pada
dewasa?
-ituasi di luar rumah sakit' Pada saat melihat korban tidak sadarkan diri, pastikan
bah4a korban tidak sadar seperti dengan mengguncang#guncang bahu dan
memanggil namanya (atau dengan panggilan umum seperti pak, bu, mas, dsb)!
Panggil pertolongan sesegera mungkin bah4a ada korban tidak sadarkan diri!
Amankan lingkungan sekitar, jangan sampai penolong dan korban justru mengalami
bahaya lain, misalnya korban tidak sadar di tengah jalan sehingga ada bahaya dari
kendaraan yang le4at! .ek pulsasi karotis! 0ika tidak ada nadi teraba, segera
lakukan kompresi dada! +inta bantuan pada orang di sekitar untuk meminta
pertolongan medis (menelepon ambulans atau "-)! "0P dilakukan hingga ada
orang yang lebih kompeten atau ambulans datang!
0ika henti jantung terjadi di rumah sakit, segera setelah memulai "0P, korban
diberikan oksigen dan dipasang monitor! =efibrilator segera disiapkan! -etelah
monitor siap, lakukan pemeriksaan ritme jantung untuk memastikan apakah dapat
dilakukan shock dengan defibrilator atau tidak! 0ika tidak dapat dishock, yaitu ritme
listrik jantung PA atau asistol, "0P dilanjutkan kembali selama dua menit! -embari
melakukan "0P, jika belum dipasang, akses intravena dipasang! Pertimbangkan
juga untuk melakukan pemasangan advanced air4ay (endotracheal tube atau
supraglotic air4ay)! -etelah dua menit "0P, lakukan kembali pengecekan ritme yang
ditampilkan pada monitor! 0ika tidak dapat dishock, "0P dilanjutkan!
-untik epinefrin diberikan setiap 1#; menit! =osis pemberian epinefrin adalah 7 mg!
/amun, untuk mempermudahnya, pemberian epinefrin dapat diberikan setiap >
menit, yaitu tiap kali dua sesi "0P dilakukan! Tatalaksana pada kasus yang tidak
dapat dishock memang hanya "0P yang berkualitas ditambah dengan pemberian
epinefrin! 0adi, siklus itu terus dilanjutkan sampai pasien "-. atau memenuhi
kriteria untuk tidak melanjutkan resusitasi! 0ika tidak ada, epinefrin dapat digantidengan vasopresin >2 unit! -embari melakukan upaya resusitasi, penyebab dari
henti jantung juga perlu dicari dan ditangani!
Pada kondisi ritme yang dapat dishock, yaitu VT atau VF, segera lakukan shock
dengan defibrilator! Alat defibrilator memiliki dua macam jenis, yaitu bifasik dan
monofasik! Pada bifasik, dosis energi yang digunakan sesuai dengan rekomendasi
pembuat alat,misalnya dosis inisial 732#322 0! 0ika tidak diketahui, gunakan energi
maksimal yang mungkin! 0ika alat monofasik, dosis yang digunakan adalah 1:2 0!
-etelah melakukan shock dengan defibrilator, "0P dilanjutkan selama dua menit,
sembari melakukan pemasangan akses intravena! -etelah dua menit, lakukan
kembali pemeriksaan ritme jantung! 0ika masih VTVF, shock dengan defibrilator
kembali dilakukan! pinefrin 7 mg diberikan setiap 1#; menit sebagaimana pada
kasus PA atau asistol! Tiap kali shock dengan defibrilator selesai dilakukan, "0P
dilanjutkan selama dua menit! -etelah tiga kali shock dengan defibrilator dilakukan
korban belum "-., pemberian amiodarone dapat dilakukan dengan dosis 122 mg,
bolus! -iklus tetap dilanjutkan sampai pasien "-.! -etelah 3 kali shock lagi
setelah pemberian amiodarone pertama, amiodarone dosis kedua dapat diberikan
sebesar 7;2 mg, bolus! Pemberian amiodarone hanya dilakukan sebanyak dua kali
itu saja! 0ika tidak ada amiodarone, lidokain dapat menjadi penggantinya! =osis
inisial adalah 7#7,; mgkg55 $V! 0ika masih VF atau pulseless VT, dapat
ditambahkan dosis 2!;#2!?; mgkg55 $V dengan interval pemberian ;#72 menit
hingga dosis maksimal 1 mgkg55!
-hock hanya dilakukan tiap kali monitor menunjukan gambaran VT atau VF! 0ika
ritme berubah menjadi PA atau asistol, hanya "0P dan pemberian epinefrin saja
yang dilakukan! 0ika epinefrin, vasopresin dan lidokain tidak dapat diberikan secara
intravena karena aksesnya tidak bisa didapatkan, pemberian dapat dilakukan
melalui endotracheal tube! =osis optimal pemberian obat melalui TT belum
diketahui secara pasti, tetapi dosis yang diberikan biasanya adalah 3#3,; kalipemberian melalui $V! bat terlebih dahulu dilarutkan dalam air steril atau normal
saline ;#72 cc!
Reference
Neumar RW, Otto CW, Link MS, Kronick SL, Shuster M, Callaway CW, dkk. Adult
Advanced Cardiovascular Lie Su!!ort" #$%$ American &eart Association 'uidelines
or Cardio!ulmonary Resucitation and (mer)ency Cardiovascular Care. Circulation.
#$%$* %##"S+#-S++.
8999999999999999999999999999999
6ega4atdaruratan lektrokardiografi8angguan hemodinamika dapat disebabkan gangguan pada irama jantung, gangguan padapompa jantung dan gangguan pada volume darah cairan yang mengisi pembuluh darah!8angguan hemodinamika dapat bermanifestasi klinis berupa hipotensi, sianosis, kesadaranmenurun dan lain#lain! Pada topik ini akan kita bahas mengenai gangguan irama jantungdan gangguan pompa jantung yang dapat kita ketahui dari gambaran elektrokardiografi
=ari Advance .ardiac @ife -upports (A.@-), kega4atan irama jantung (aritmia disritmia)dibagi menjadi tiga yaitu henti jantung, bradikardi dan takikardi!
7!Henti Jantung, tidak ada nadi atau heart rate! gambaran 68 yang mungkin terlihat padahenti jantung antara lain '
Asistol 6riteria ' tidak ada aktivitas listrik, paling seringditemukan pada kasus henti jantung! -ering timbulsetelah Ventrikel Fibrilasi (VF) dan Pulseless lectrical Actifity (PA)
/ulseless (lectrical Actiity 0/(A16riteria ' ada aktvitas listrik jantung tetapi tidak terdeteksipada saat pemeriksaan arteri (nadi tidak teraba)
2entrikel takikardi 0231 tan!a nadi
6riteria '$rama ' Ventrike Takikardi,%eart "ate ' 722 kalimenit (3;2#122 kalimenit)8elombang P ' tidak terlihat$nterval P" ' tidak terukur 8elombang B"- ' lebar 2,73 detik
2entrikel 4i5rilasi 0241 6riteria '$rama ' ventrikel fibrilasi%eart "ate ' tidak dapat dihitung8elombang P ' tidak terlihat
$nterval P" ' tidak terukur 8elombang B"- ' tidak teratur, tidak dapat dihitung3! Takikardi, yaitu heart rate lebih dari 7;2 kali menit! 8ambaran 68 dapat dikelompokanmenjadi 3 yaitu B"- sempit dan B"- lebar B"- sempit, gambaran 68#nya bisa berupaSinus takikardi
6riteria '$rama ' atrial takikardiasupraventrikel takikardi%eart "ate ' 7;2 kalimenit8elombang P ' kecil atau tidak terlihat$nterval P" ' tidak dapat dihitung8elombang B"- ' 2,2>#2,29 detik
$rama ' atrial flutter %eart "ate ' bervariasi8elombang P ' banyak bentuk seperti gergaji,perbandingan dengan komplek B"- bisa 1atau > atau ; dan seterusnya ' 7$nterval P" ' tidak dapat dihitung8elombang B"- ' 2,2>#2,29 detik
Atrial 4i5rilasi 0A416riteria '$rama ' tidak teratur %eart "ate ' bervariasi, dapat dibagi respon ventrikel cepat (%" 722),, respon ventrikelnormal (%" :2 C722), respon ventrikel lambat (D :2)8elombang P ' tidak dapat diidentifikasikan$nterval P" ' tidak dapat dihitung8elombang B"- ' 2,2>#2,29 detikB"- lebar, gambaran 68#nya bisa berupa 'Ventrikel Takikardi atau Atrial Fibrilasi dengan aberan! 6edua gambarannya sama dengan di
atas (henti jantung), hanya saja secara klinis pasien tampak sadar dan nadi atau heart ratemasih dapat diperiksa!1! Bradikardi, yaitu heart rate D :2 kali menit, dapat berupa 'sinus 5radikardia
6riteria '$rama ' sinus%eart "ate ' biasanya :2#722 kalimenit8elombang P ' normal (2,2> detik)$nterval P" ' memanjang 2,32 detik8elombang B"- ' normal (2,2>#2,29 detik)
A2 5lok dera6at # ti!e Mo5it7 % 0Wenchen5ach1
6riteria '$rama ' sinus%eart "ate ' biasanya D :2 kalimenit8elombang P ' normal, ada gelombang P yang tidak diikuti B"-$nterval P" ' semakin lama semakin panjang kemudian blok8elombang B"- ' normal
%eart "ate ' biasanya D :2 kalimenit8elombang P ' normal, ada gelombang P yang tidak diikuti B"-$nterval P" ' normal atau memanjang secara konstan diikuti blok8elombang B"- ' normal
3otal A2 5lok
6riteria '$rama ' sinus%eart "ate ' biasanya D :2 kalimenit, dibedakan heart rate gelombang P dan kompleksB"-8elombang P ' normal, tapi gelombang P dan B"- berdiri sendiri$nterval P" ' berubah#ubahtidak ada8elombang B"- ' normaldari bradikardi, yang biasanya menimbulkan kega4atan adalah AV blok derajat 3 dan 1
Gangguan pompa jantung dapat diakibatkan oleh gangguan pada otot jantung! -alah satuyang menyebabkan otot jantung terganggu adalah iskemik miokardium atau infarkmiokardium akibat tersumbatnya pembuluh darah koroner! 5erikut ini gambaranperubahanevolusi infark miokardium '
$skemik +iokard ditandai dengan adanya depresi -T atau gelombang T terbalik, injuriditandai dengan adanya -T elevasi! $nfark miokard ditandai adanya gelombang B patologis!
Pada fase a4al terjadinya infark ditandai gelombang T yang tinggi sekali (hiperakut T)kemudian pada fase sub akut ditandai T terbalik lalu pada fase akut ditandai -T elevasi!Pada fase lanjut (old ) ditandai dengan terbentuknya gelombang B patologis@okasi infark ' Anterior ' V3 C V> Anteroseptal ' V7 C V1 Anterolateral ' V;, V:, $ dan aV@kstensive anterior ' V7 C V:, $ dan aV@$nferior ' $$, $$$, aVFPosterior ' V7, V3 (resiprokalseperti cermin).ontoh infark miokard$nfark miokard ($+) akut inferior (-T elevasi di $$, $$$, aVF) E iskemik ekstensif anterior (-T