Artikel 4 pajak (BAGIAN RAHMAT) I. INTRODUCTION Pajak tembakau merupakan pengontrolan yang paling effektif yanhg mendukung dipromosikannya larangan merokok, pencegahan dan pengurangan konsumsi rokok. Lebih dari 100 penelitian yang berasal dari industri industri negara poenghasil rokok telah membuktikan bahwa dengan tingginya pajak yang menyebabkan naiknya harga rokok berdampak negative terhadap konsumsi rokok. Dari semua penilitian menunjukkan angka elastisitas harga terhadap permintaan berkisar -0,25 hingga -0,50 yang mengimplikasikan setiap peningkatan 10 % harga pada rokok akan mengurangi keseluruhan atas konsumsi rokok sebesar antara 2,5 % sampai 5 % ( Chaloukpa dan Warber, 2000, Chaloupoka et al, 2000). Beberapa penelitian yang berasal dari negara negara berpendapatan rendah menengah juga menjelaskan bahwa peningkatan harga yang sama seperti negara negara maju lainnya juga mengalami pengurangan dalam konsumsi (Ross dan Chaloupoka). Pemerintah telah menetapkan beberapa variasi pajak yang berkaitan dengan produk produk tembako. Dua pajak utama yang diterapkan pemerintah meliputi pertama, spesific excise taxes (spesifik excise taxes ini ditetapkan berdasarkan jumlah kuantitas atau karakteristik produk). Kedua Valoren excise taxes ( penetapan pajak valoren excise taxes berdasarkan pada nilai). Hingga saat ini diseleruh dunia dari 167 negara negara di dunia dari 167 negara tersebut, 60 negara menggunakan spesific taxation, 60 negara menggunakan valorem taxation, dan 48 negara menggunakan kedua duanya (kebanyakan berasal dari benua eropa). Terdapat 19 negara yang tidak menerapkan pajak pada rokok menurut data WHO 2010. Kedua tipe perpajakan tersebut dapat memeberikan effek yang berbeda terhadap harga, pendaptan, kualitas dan variasi produk yang tersedia, dan hl ini menyebabkan konsekuensi terhadap perilaku dan konsumsi rokok (sunley et al, 2000; WHO, 2010). Dan pemilihan bentuk perpajakan tersbeut
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Artikel 4 pajak
(BAGIAN RAHMAT)
I. INTRODUCTION
Pajak tembakau merupakan pengontrolan yang paling effektif yanhg mendukung dipromosikannya larangan merokok, pencegahan dan pengurangan konsumsi rokok. Lebih dari 100 penelitian yang berasal dari industri industri negara poenghasil rokok telah membuktikan bahwa dengan tingginya pajak yang menyebabkan naiknya harga rokok berdampak negative terhadap konsumsi rokok. Dari semua penilitian menunjukkan angka elastisitas harga terhadap permintaan berkisar -0,25 hingga -0,50 yang mengimplikasikan setiap peningkatan 10 % harga pada rokok akan mengurangi keseluruhan atas konsumsi rokok sebesar antara 2,5 % sampai 5 % ( Chaloukpa dan Warber, 2000, Chaloupoka et al, 2000). Beberapa penelitian yang berasal dari negara negara berpendapatan rendah menengah juga menjelaskan bahwa peningkatan harga yang sama seperti negara negara maju lainnya juga mengalami pengurangan dalam konsumsi (Ross dan Chaloupoka).
Pemerintah telah menetapkan beberapa variasi pajak yang berkaitan dengan produk produk tembako. Dua pajak utama yang diterapkan pemerintah meliputi pertama, spesific excise taxes (spesifik excise taxes ini ditetapkan berdasarkan jumlah kuantitas atau karakteristik produk). Kedua Valoren excise taxes ( penetapan pajak valoren excise taxes berdasarkan pada nilai). Hingga saat ini diseleruh dunia dari 167 negara negara di dunia dari 167 negara tersebut, 60 negara menggunakan spesific taxation, 60 negara menggunakan valorem taxation, dan 48 negara menggunakan kedua duanya (kebanyakan berasal dari benua eropa). Terdapat 19 negara yang tidak menerapkan pajak pada rokok menurut data WHO 2010. Kedua tipe perpajakan tersebut dapat memeberikan effek yang berbeda terhadap harga, pendaptan, kualitas dan variasi produk yang tersedia, dan hl ini menyebabkan konsekuensi terhadap perilaku dan konsumsi rokok (sunley et al, 2000; WHO, 2010). Dan pemilihan bentuk perpajakan tersbeut baik spesifik maupun valorem tersebut berdasarkan pada prioritas pemerintah.
Semua negara negara yang masuk dalam European Uninon menerapkan perpajakan spesific dan Valorem taxes pada produk rokok . berdasarkan European Union council directive (2002/10/CE), setiap anggota European Union harus menggunakan tarif minimal keseluruhan pajak (spesifik taxes + ad valorem tax) sebesar 64 EUR untuk setiap 1000 rokok untuk kategor produk rokok yang paling banyak diminati, dan unutk harga retail minimum level pajak harus sebesar 57 % dari harga retail (inclusive of all taxes) berlaku bagi produk produk rokok yang paling diminati.
Saat ini banyak faktor faktor yang mempengaruhi harga pada produk rokok, terutama kebijakan yang pasling penting yang terkait yaitu dengan penentuan dari harga tembakau yaitu ialah kebijakan terkait dengan pajak yang terkandung dalam produk tembakau. Pajak atas tembakau akan memeberikan pendapatan yang cukup signifikan bagi pemerintah dengan biaya administrasi yang cukup relaitif rendah membuat pajak atas tembakau ini cukup menarik terutama dalam kondisi periode budget shortfalls. Di tambah lagi pajak tembakau
yang lebih tinggi sangat effektif dalam pengurangan konsumsi tembakau dan juga meningkatkan kesehatan masyarakat (effek penurunan konsumsi rokok). Dengan membantu peningkatan pendapatan pemerintah dan juga mampu mendorong kehidupan masayarakat yang lebih sehat, membuat penerapan pajak atas tembakau menjadi sebuah kebijakan yang populer saat ini.
Namun perdebatan cukup panjang terjadi di eropa mengenai harmonisasi pajak atas rokok dimana negara negara di daerah eropa selatan menganut perpajakan ad valorem taxation dan negara eropa bagian utara dominan menganut spsific taxes structure (Delipalla and O’ Donnell, 2001; Antonanzas adn Rodriguez, 2007). Perbedaan struktur pajak terjadi karena setiap negara memeiliki tujuan kebijakan fiksal yang berbeda, beberapa negara mungkin lebih terfokus pada tujuan ekonomi dan lainnya mungkin terfokus pada kesehatan publik dan tujuan tujuan lainnya. Perbedaan dalam penggunaan struktur pajak tersebut telah menciptakan hambatan untuk menciptakan harmonisasi structur perpajakan di negara negara eropa. Bukti pada pengaruh dari dua tipe perpajakan terhadap harga produk rokok, pendapatan pemerintah dan konsumsi rokok akan membantu memberikan informasi terkait dengan perdebatan dalam strukture perpajakan,
Paper ini mencoba untuk memeberikan informasi dan refrensi kepada pembuat kebijakan mengenai dampak dari pajak yang dikenakan pada rokok terhadap harga produk rokok, pendapatan pemerintah dan konsumsi rokok. Kami menghipotesiskan negara negara yang snagt bergantung pada struktur pajak valorem taxation di bandingkan dengan spesifix taxation . akan memiliki variasi haraga yang lebih banyak, mulai dari merek yang berharag rendah hingga merek yang berharga tinggi. Untuk memperluas hipotesis ini penggunaan valorem taxation tersebut memililiki price advantage yang dapat dirasakan oleh merek rokok domestik yang berharga rendah, negara negara yang memproduksi dan mendistribusikan tembakau akan lebih menyukai ad valorem taxation atau spesifik taxation tergantung jika salah satu dari objektife perpajakan tersbut menguntungkan bagi produksi domestik.
Kami juga menghipotesiskan pajak yang dikenakan pada produk rokok akan mempengaruhi aliran pendapatan yang diperoleh oleh negara. negara yang yang snagt bergantung pada struktur pajak valorem taxation akan memeliki variabilitas dalam arus pendapatan yang lebih besar dibandingkan negara yang menganut spesifik taxation. Terdapat bukti yang mensupport hipotesis ini yang berasal dari spanyol, spanyol merupakan negara yang menganut valorem taxation, spanyol telah menaikkan pajak pada tembakau dan akibatnya sapnyaol justru mengalami jatuhnya pendapatan atas tembakau. Jatuhnya pendapatan yang tak terduga tersebebut diiringi dengan penurunan harga harga produk tembakau yang diproduksi oleh produsen produk tembakau (Antonanzas and Redriguez, 2007). Akhirnya kami menghipotesiskan struktur perpajakan pada produk rokok akan memeiliki dampak kepada konsumsi rokok. Secara spesifik kami menghipotesiskan konsumsi rokok secara keseluruhan akan sedikit dipengaruhi oleh peningkatan pajak di negara negara negara yang snagt bergantung pada struktur pajak valorem taxation di bandingkan dengan spesifix taxation . sesuai dengan hipotesis tersebut negara yang bergantung pada sistem perpajakan volerem akan memiliki variasi harga yang lebih besar mulai dari rokok yang memiliki harga yang mahal hingga rokok yang memiliki harga yang murah, akibatnya para
perokok dapat memilih harga yang terjangkau disesuaikan dengan keamampuan masing masing, sehingga kondisi seperti ini belum dapat menurunkan atau hanya memiliki pengaruh yang sangat kecil terhadap penurunan tingkat konsumsi rokok. Paper penelitian ini akan menguji hipotesis hipotesisi di atas dengan menggunakan cross sectional time series data yaang berasal dari 21 negara yang tergabung dalam European Union untuk periode tahun 1998 hingga 2007.
II. BACKGROUND
Beberapa perbedaan yang mempengaruhi keprilakuakn yang ditimbulkan oleh struktur perpajakan valorem dan spesifik taxation are available in a wide range of quality grades. Struktur pajak tersebut akan mempengaruhi keputusan konsumen mengenai kualitas dan kuantitas. Pajak yang lebih tinggi akan membuat para konsumen untuk mengurangi kualitas dan jumlah rokok yang akan dikonsumsi oleh mereka. Keputusan konsumen untuk memilih kualitas produk yang lebih rendah yang diakibatkan oleh tingginya pengenaan pajak bisa disebut juga dengan istilah “quality shading”. Karena adanya quality shading, spesific exice taxes menjadi suatu instrumental yang digunakan dalam kontrol terhadap tembakau yang lebih diminati dibandingkan dengan penggunaan valorem taxes. Jika hanya terdapat produk rokok dengan kualitas tinggi dan kualitas rendah maka keseluruhan kuantitas di lambangkan dengan persamaan berikut ini :
Q = Q1 + Q2
Jika sistem pajak spesifik diterapkan ke dua produk rokok tersebut (rokok berkualitas tinggi dan berkualitas rendah) maka total revenue yang diperoleh negara ialah digambarkan dengan persamaa berikut ini :
Tax Revenue = T (Q1+Q2)
Pendepatan pajak tergantung oleh jumlah total dari kuantitas produk rokok berkualitas tinggi dan rendah yang telah terbeli. Di saat terjadi perubahan pada jumlah total kuantitas hal ini akan ber efek pada pendaptan, dengan diterapkannya spesific taxation. Fenomena quality shading tidak akan memberikan pengaruh terhadap pendapatan pajak saat total kuantitas dlam kondisi konstan. Spesifik taxation juga mengizinkan para produsen untuk melakukan manipulasi tax revenue dalam lingkup kecil.
Penghitungan pendapatan dengan menggunakan struktur valorem taxation di jelaskan pada persamaan berikut ini :
Tax Revenue = t (P1Q1+P2Q2) = t(P1Q1+P2(Q-Q1))
Perubahan dalam kombinasi produk rokok kualitas rendah dan kualitas tinggi dapat mengubah jumlah dari harga meskipun jumlah kuantitas Q konstan ; dengan peningkatan salah jatu jumlah unit Q1 anggaplah jumlah total unit konstan menyebabkan pendapatan turun sebesar t(P1-P2). Jika produsen merubah harga pada kombinasi, P1 dan P2, menyebabkan kuantitas Q1 dan q2 berubah, tax revenue dapat berubah ubah, meskipun total kuantitas saat ini masih belum berubah. Dalam Hipotesis kami bahwa pendapatan pajak dapat
bervariasi jika menggunakan sistem perpajakan valorem berdasarkan observasi yang dijelaskan pada persamaan sebelumnya.
Sebuah penentu yang penting terhadap permintaan suatu barang terhadap barang lainnya adalah relative price, yang di demonstrasikan dengan rasio P2/ P1 (P1 = harga rokok kualitas rendah P2= kualitas tinggi), rasio tersebut menjelaskan relativitas harga rokok berkualitas tinggi dengan harga rokok kualitas rendah. Dampak terhadap harga relative ini sama dengan dampak atau efek yang terjadi pada kasus “shipping the good apples out” (Hummel and Skiba, 2004). Ad Valorem dan Spesifik Taxation memiliki dampak yang berbeda terhadap harga relative. Jika di kondisikan spesifik tax yang diterapkan pada rokok kualitas tinggi dan rokok berkualitas rendah maka hal tersebut menyebabkan jatuhnya harga relative :
(P2 +T) / (P1+T)
Harga relative dari rokok berkualitas tinggi telah turun dimana diluar dari kecendrngan untuk mengganti rokok berkualitas rendah menjadi rokok berkualitas tinggi. Sebaliknya dalam penggunaan ad valorem tax menyebabkan harga relative yang tidak berubah.
(P2(1+t)) / (P1 (1+t)) = P2/P1.
Memberikan penjelasan lebih mengenai efek subsitusi ddari harga rokok berkualitas tinggi dibandingkan yang kita harapkan pada spesifik excise taxes. Observasi ini mensupport dua hipotesis yang telah dijelskan pada bagian introduction sebelumnya. Pertama ad valoren taxation menyebabkan variasi harga yang lebih besar hal ini dikarenakan spesifik taxation menyebabkan penurunan pada harga relative. Kedua konsumsi rokok akan lebih rendah di negara yang mengadopsi spesifik taxation karena fenomena “quality shading”.
III EMPIRICAL SPESIFICATION
Tujuan dari analisis empiris adalah untuk memperoleh estimasi dari effek penggunaan pengenaan pajak pada rokok yang menyebabkan perubahan tingkat konsumsi dan pendapatan pemerintah. Terutama kami memeriksa effect terhadap struktur perpajakan pada (a) dua variabel harga pada jenis rokok: rata rata tahunan harga rokok dan gap antara harga rokok premium dan rokok berharga rendah atau terjangkau. (B) dua variabel pendapatan pemerintah yang meliputi ; pendapatan pemerintah yang berasal dari excise taxes dan pendapatan stability of goverment. (C) dua variabel mengenai konsumsi rokok yang melipouti : konsumsi rokok perkapita dan rata rata konsumsi rokok remaja. (D) satu variabel mengenai penawaran produk rokok yang dilihat berdasarkan total produk rokok. Multivariate regresionm model digunakan untuk melakukan estimasi estimasi variabel yang telah disebutkan diatas.
Harga harga Rokok / Cigarette Price
Pada section ini, kami mengilustrasikan spesifikasi empiris dengan mengesplorasi effek dari struktur pajak terhadap rata rata harga tahunan produk rokok dan gap antara harga premium dengan hraga rendah.
Persamaan di atas, rata rata harga rokok di eropa j year t (price) tergantung pada pengaruh tetap effect tetap suatu negara (α), year fixed effect (δ) dan time – varying country spesifik economi characteristik X, such as measures of cigarate market consentration, GDP perkapita di negara eropa dan tingkat pengangguran. Dua parameter terhadap tingkat interest / bunga yang meliputi spesific excise tax rates (spc) dan ad valorem tax rates (adv). Kami mengontrol time – varying country spesifik economi characteristik karena negara negara yang masuk kedalam sampel kami memiliki karakteristik karakteristik yang berbeda, dimana hal ini akan memberikan dampak yang signifikan terhadap harga rokok dan tingkat pengenaan pajak. Negara dan effet tahunan (year fixed effect ) termasuk ke dalam spesifikasi utama yang mengontrol perbedaan permanen terhadap harga rokok yang berasal dari negara yang berbeda beda. Persamaan di atas (2,1) dapat mengestimasi pengaruh absolut perubahan tingkat pengenaan pajak terhadap harga rokok.
Sebagai tambahan dalam mengeksplorasi dampak perubahan absolute dalam tingkat pajak, kami juga mangadopsi sebuah alternatif spesifikasi untuk memperoleh estimasi pengaruh dari perubahan relatiif yang pada ad valorem taxation terhadap perbedaan harga antara produk premium dan produk low price.
Pada persamaan di atas (2.2), persentase gap harga antara premium dan low price di suatu negara pada tahun t (pricegap), ditentukan oleh bagian dari ad valorem taxation (advp). Bagian dari ad valorem taxation. Akhirnya untuk mengeksporasi perbedaan pengaruh struktur pajak terhadap harga rokok melalui pasar pasar yang bebeda , berikutnya kami memperluas lagi persamaan 2,2 menjadi seperti berikut ;
Pada persamaan 2.3 diatas tambahan ke bagian dari ad valorem pada total pajak cukai (advp jt
) , kami juga memasukkan interaksi dari bagian ad valorem taxation dengan konsentrasi pasar produk rokok (advp jt∗HHi¿, dimana diukur dengan berdasarkan indeks Herfindahl – Hirschman Index (HHI jt). Pada kasus ini estimasi β2 akan mampu untuk memberikan penjelasan bagaimana effek dari struktur pajak terhadap gap yang akan menyebabkan pengaruh terhadap kekuatan pasar produk rokok.
Government Excise Tax Revenue
Kami juga mngekesplore pengaruh dari strukture pajak terhadap dua pendapatan yang akan diterima pemerintah. Yang pertama yaitu real government revenues inEuros dan yang lainnya adalah stability of government revenues. Dimana di indikasikan oleh perbedaan dalam penerimaan pemerintah antara saat ini dan tahun sebelumnya.
Persamaan 2.4 tersebut menggambarkan model empiris yang digunakan untuk real government revenues (govrev jt) B1 dan B2 dalam persmaaan 2.4 berhubungan dengan estimasi effek dari spesifik dan ad valorem terhadap pendapatan pemerintah yang berasal dari pajak cukai rokokdi negara negara eropa. Pada kondisi ini persamaan (2.4) sangat identik dengan persamaan (2.1) dan expektasi utama variabel dependen , dimana pendapatan pemerintah (govrev jt) digunakan untuk menggantikan harga rokok (pricegap jt).
Menginvestigasi spesifik effect terhadap pentingnya ad valorem taxation dalam stability government revenue. (govrevdiff jt) cukup berbeda dengan persamaan (2.2) . assumsi disini adalah dengan adanya peningkatan pada tarif perpajakan ad valorem akan meningkatkan ketidakstabilan pendapatan pemerntah, dan sebagai perusahaan manufaktur yang memproduksi rokok hal ini akan memicu timbulnya abusive “transfer” pricing. Dan bagi konsumen rokok hal ini akan berptensial memicu timbulnya “switching down”.
Namun, salah satu perhatian adalah peningkatan dalam tingkat pajak sendiri akan meningkatkan ketidakstabilan pendapatan pemerintah, dengan meningkatnya perbedaan pendapatan pemerinbtah selama dua tahun beruurutan. Tetapi effect dari peruabahan pajak tersebut mungkin akan sulit untuk dideteksi , jika baik struktur perpajakan ad valorem dan spsifik taxation meningkata dalam kondisi proporsi yang sama. Dengan kata lain stabilitas dari pendapatan pemerintah mungkin dipengaruhi oleh perubahan tingkat pajak dimana saat itu juga bagian dari ad valorem tax dalam total pajak cukai itu dalam kondisi yang sama.
Kami menambahkan pengontrolan yang lebih spesifik dalam perubahan tingkatpajak antara periode saat ini dan tahun sebelumnya . (spcdiff jt) dan . (advdiff jt) dan pajak pada tahun
sebelumnya . (spc jt−1 dan .(adv )) oleh karena itu dalam persamaan 2.5 pendapatan
pemerintah yang stabil tidak hanya tergantung pada relative importance ad valorem taxation tetapi juga tergantung pada perubahan dalam tingkat pajak dan level perpajakan pada tahun sebelumnya.
Dengan cara yang sama untuk mengeksplore potensial pengaruh yang terpisah hubungan struktur pajak terhadap pendapatan pemerintah dengan menggunakan marjket consentration.
Konsumsi dan Penawaran Rokok
Pada bagian ini akan mendemonstrasikan pemeriksaan secara spesifik mengenai pengaruh dari struktur pajak terhadap tingkat konsumsi dan penawaran rokok. Variabel dependen yang terlibat dalam pemeriksaan di sektion ini adalah konsumsi rokok perkaipta dan rata rata konsumsi rokok bagi kaum orang dewasa dan total penawaran rokok.
Persamaan 2.7 diatas menampilkan spsifikasi dasar yang diadopsi untuk mengukur konsumsi rokok dan penawarannya. Pada model empriris ini konsumsi rokok perkapita di denotasikan ((cigcon jt), rata rata konsumsi rokok untuk kaum dewasa (smkpref jt) dan total penawaran (cigpro jt) di negara j tahun t adalah ditentukan oleh variabel independen yaitu spesifik tax rate
(spc jt) dan ad valorem tax rate (adv jt) dan tambahan faktor lainnya.
Lalu langkah berikutnya ialah untuk mnginvestigasi dampak dari spesifik tax ( spc jt) dan ad
valorem taxes rate (adv jt) terhadap tingkat konsumsi per kapita ((cigcon jt), rata rata
konsumsi rokok untuk kaum dewasa (smkpref jt) dan total penawaran (cigpro jt) oleh markat consentration. Sama seperti persamaan 2.3 dan 2.6 variabel suku bunga berinteraksi dengan ukuran dari market consentration.
IV DATA DAN PENGUKURAN
Pada bagian ini akan dijelaskan secara detail deskripsi sumber data yang digunakan dalam pengujian. Sample utama penelitian ini berdasarkan observasi pada 21 negara yang tergabung dalam europian Union dengan periode sampel 1998 hingga 2007. Data data dalam penelitian ini diperoleh dari berbagai sumber. Untuk data terkait dengan strukture pajak dan pendapatan pemerintah diperoleh dari European Commision. Untuk data terkait pengukuran harga rokok data diperoleh dari Economixst Intelegence Unit (EIU) dan Tabacco Merchant Association (TMA) . untuk data terkait konsumsi dan penawaran diperoleh dari ERC group PLC. Untuk data mengenai kondisi spesifik mengenai suatu negara diperoleh dari World Economic Outlook yang dipublikaiskan oleh International Monetary Fund (WEO/IMF), dan data dari pasar modal perusahaan peruahaan manufaktur rokok diperoleh dari TMA. Semua pengukuran moneter dari suatu nilai mata uang di tarnsformasi kedalam satuan mata uang Euro dengan mengandalkan indeks informasi kurs dari WEO / IMF.
(BAGIAN BAK RIZNA)
Struktur Pajak Rokok
Informasi pada struktur cukai rokok dari 21 negara Uni Eropa ini dari 1998-2007 berasal dari Tabel Cukai (EDT), yang dibangun oleh Komisi Eropa. Tabel ini diperbarui pada bulan yang
berbeda setiap tahun. Di setiap tabel, cukai spesifik per 1.000 buah rokok di Euro, cukai ad valorem sebagai persen dari harga pajak inklusif jual eceran (TIRSP) per 1000 lembar rokok dari harga kategori yang paling populer (MPPC), dan yang TIRSP per 1000 lembar rokok dari MPPC dilaporkan. Sejak tanggal yang tepat dari menerapkan perubahan peraturan pajak yang tidak tersedia, kami menghasilkan rata-rata spesifik dan ad valorem pajak cukai tahunan di Euro untuk masing-masing negara secara riil. Untuk mengukur kepentingan relatif dari pajak ad valorem dalam total cukai rokok, kami juga membangun variabel, pangsa pajak ad valorem di cukai keseluruhan. Variabel ini diperoleh dengan membagi pajak ad valorem dalam Euro oleh total cukai, yang merupakan jumlah dari kedua pajak valorem spesifik dan iklan di Euro (yaitu tidak termasuk PPN).
Harga rokok Dalam studi ini, kami mengadopsi dua ukuran harga rokok: harga rata-rata tahunan dan kesenjangan harga antara merek premium dan merek harga rendah. Variabel terdahulu berasal dari Panduan Rokok Dunia diproduksi oleh TMA, di mana rata-rata harga rokok per tahun dalam dolar AS dan dalam mata uang nasional yang dilaporkan. Menggunakan kurs dan indeks harga konsumen rata diperoleh dari WEO / IMF, kita dihasilkan harga tahunan riil rata-rata eceran sebungkus rokok di 20 Euro untuk masing-masing negara Uni Eropa yang sesuai dari tahun 1998-2007.
Dalam rangka untuk mengeksplorasi efek dari struktur pajak atas kesenjangan harga antara merek rokok dengan harga tinggi dan rendah, variabel perbedaan harga rokok dibangun dengan menggunakan harga rokok merek Marlboro (atau setara) dan merek lokal yang dilaporkan oleh EIU. EIU mengumpulkan informasi harga ini dua kali dalam setahun pada satu atau lebih kota di 21 negara Uni Eropa tersebut. Dalam setiap survei, EIU mengumpulkan harga rokok dari tiga lokasi survei menurut intensitas survei mereka, rendah, menengah dan tinggi. Semua harga rokok dilaporkan dalam satuan mata uang lokal. Dalam hal ini, kami membangun harga rata-rata semi-tahunan merek Marlboro (atau sejenisnya) dan merek rokok lokal di unit mata uang lokal untuk setiap negara. Pengukuran harga ini diperoleh sebagai harga rata-rata tiga lokasi dalam kota jika hanya satu kota telah disurvei di negara ini, atau diperoleh sebagai populasi harga rata-rata tertimbang jika lebih dari satu kota dalam satu negara yang telah dimasukkan dalam survei.
Kami berpendapat bahwa harga merek Marlboro (atau merek setara) adalah proxy yang wajar untuk merek premium, sedangkan harga merek lokal juga merupakan pengganti yang masuk akal untuk merek murah. Kesenjangan harga diperoleh dengan mengambil perbedaan harga antara merek Marlboro (atau setara) dan merek lokal dan kemudian membagi perbedaan harga dengan harga merek lokal. Oleh karena itu ukuran kesenjangan harga adalah dalam pengukuran persentase, bukan di setiap unit moneter.
Pendapatan pemerintah dari Cukai Rokok Pendapatan pemerintah dari cukai rokok dari 21 negara Uni Eropa ini juga berasal dari tabel EDT, yang tersedia dari 1998-2007. Secara khusus, kami menjadikan dua variabel pendapatan, pendapatan pemerintah yang nyata dari cukai rokok di Euro dan perbedaan pendapatan pemerintah antara dua tahun berturut-turut. Sebelumya satu dibangun dengan menggunakan pendapatan pemerintah dari pajak rokok di Euro dan indeks harga konsumen rata-rata setiap negara Uni Eropa yang sesuai diperoleh dari
WEO / IMF, sedangkan yang terakhir ini diperoleh dengan membagi perbedaan pendapatan pemerintah antara saat ini dan tahun sebelumnya atas pendapatan pemerintah dari pajak rokok cukai di tahun sebelumnya. Jadi perbedaan pendapatan pemerintah antara dua tahun berturut-turut juga dalam hal persentase bukan unit moneter.
Konsumsi Rokok dan Pasokan
Konsumsi rokok dan informasi pasokan yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari World Report Rokok tahun 2005 disajikan oleh ERC Group PLC. Dari laporan tersebut, kami memperoleh produksi rokok dalam negeri, jumlah impor rokok dan ekspor masing-masing negara Uni Eropa yang sesuai, serta konsumsi rokok total, konsumsi rokok per kapita, dan prevalensi perokok dewasa 1998-2004. Secara khusus, prevalensi perokok dewasa didasarkan pada populasi berusia 15 ke atas. Berdasarkan informasi dari produksi rokok dalam negeri, jumlah impor rokok dan ekspor, kami membangun variabel total pasokan rokok , yang diperoleh dengan menjumlahkan produksi dalam negeri dan rokok impor dan mengurangi ekspor.
Informasi pangsa pasar manufaktur rokok
Dari Panduan Rokok Dunia, kami juga memperoleh informasi tentang pangsa pasar dari produsen rokok setiap negara Uni Eropa yang sesuai dari tahun 1998 sampai 2007. Berdasarkan informasi pangsa pasar, kami membangun Indeks Herfindahl-Hirschman (HHI) sehingga dapat mengontrol untuk pengaruh potensial dari struktur pasar pada harga rokok dan / atau struktur cukai. HHI adalah ukuran yang diterima secara umum konsentrasi pasar, yang mana merupakan jumlah dari kuadrat pangsa pasar dari masing-masing produsen individu (masing-masing produsen rokok dalam kasus kami). The HHI meningkatkan baik sebagai jumlah produsen rokok di penurunan pasar atau sebagai perbedaan dalam ukuran antara produsen yang meningkat. Oleh karena itu HHI lebih tinggi menunjukkan (kurang kompetitif) pasar yang terkonsentrasi tinggi. Kami juga menghasilkan variabel dikotomis untuk hilangnya HHI, yang sama dengan satu jika dua puluh persen atau lebih dari total pangsa pasar belum diklaim oleh produsen di negara. Selain itu, lima HHI indikator dibangun sebagai langkah alternatif konsentrasi pasar untuk memperhitungkan efek non-linear dari HHI rokok terkait variabel dependen. Mereka mewakili kuartil pertama (kuartil yang paling sedikit konsentrasi pada pasar) dari HHI, kuartil kedua, kuartil ketiga, kuartil keempat (kuartil paling terkonsentrasi pasar), dan kategori hilang dari HHI.
Kondisi spesifik Ekonomi-negara Tertentu
Data untuk kondisi ekonomi negara-negara ini berasal dari WEO / IMF. Dari database, kami memperoleh PDB per kapita dalam dolar AS, tingkat pengangguran, dan indeks harga konsumen rata-rata 1998-2007 untuk 21 negara Uni Eropa tersebut. Sekali lagi, PDB per kapita dalam dolar AS dikonversi menjadi PDB riil per kapita di Euro dengan menggunakan kurs dan indeks harga konsumen rata-rata masing-masing negara Uni Eropa yang sesuai.
V. Hasil
Pada bagian ini, kami menyajikan temuan utama kami dari analisis empiris. Temuan ini dilaporkan dalam tiga bagian sesuai dengan tiga hipotesis yang dibahas di atas. Pada bagian pertama, kita meneliti bagaimana struktur pajak rokok, khususnya keseimbangan antara ad valorem dan cukai spesifik, mempengaruhi rata-rata tahunan harga rokok dan kesenjangan harga antara merek murah dan premium. Pada bagian kedua, kita membahas bagaimana struktur pajak rokok mempengaruhi pendapatan pemerintah dari cukai dan stabilitas pendapatan pemerintah. Pada bagian terakhir, kami menyajikan perkiraan dampak pajak struktur pada merokok.
Struktur Pajak dan Harga Rokok
Bagian ini membahas temuan empiris tentang efek struktur pajak rata-rata tahunan harga rokok dan kesenjangan harga antara merek murah dan premium. Secara umum, perkiraan menunjukkan bahwa lebih mengandalkan pajak ad valorem cukai mengarah untuk menurunkan rata-rata harga rokok dan kesenjangan harga yang lebih besar antara premium dan merek rokok murah. Selain itu, dampak tersebut dari struktur pajak yang lebih kecil di pasar (kurang kompetitif) lebih terkonsentrasi. Semua temuan ini konsisten dengan hipotesis kami dibahas di atas. Perkiraan dilaporkan dalam bagian ini didasarkan pada harga rata-rata tahunan dari TMA dan kesenjangan harga rokok diperoleh dari EIU.
Tabel 1 menyajikan ringkasan statistik final sampel yang digunakan untuk analisis harga rata-rata, yang menunjukkan bahwa harga rata-rata tahunan yang nyata dari negara Uni Eropa ini adalah sekitar 4,5 Euro selama periode sampling kami. Tabel 2 menunjukkan ringkasan statistik sampel akhir yang digunakan untuk analisis gap harga. Rata-rata, harga rokok merek premium adalah sekitar 20 persen lebih tinggi dari merek murah. Dalam kedua kasus, sampel akhir menunjukkan bahwa negara Uni Eropa umumnya lebih mengandalkan pajak cukai rokok ad valorem, daripada pajak tertentu. Selain itu, pasar industri rokok di negara-negara Uni Eropa ini sangat terkonsentrasi, dengan HHI rata-rata 3.200, yang jauh lebih tinggi dari ambang batas HHI digunakan di Departemen Kehakiman AS untuk definisi pasar yang sangat terkonsentrasi.
Perkiraan utama efek dari struktur pajak rata-rata harga rokok dilaporkan dalam tabel 3a dan 3b. Di kedua tabel, perkiraan dalam kolom 1 dan 2 diperoleh dengan kontrol tingkat pengangguran, sedangkan hasil di kolom 3 dan 4 diperkirakan tanpa kontrol tingkat pengangguran. Tingkat pengangguran yang selalu tersedia untuk 7 negara Uni Eropa dalam sampel kami (Republik Ceko, Hungaria, Lithuania, Polandia, Rumania, Slovakia, dan Slovenia), tidak termasuk pengendalian tingkat pengangguran menyebabkan sejumlah besar pengamatan seperti yang ditunjukkan dalam kolom 3 dan 4. Spesifikasi linear dari HHI dan indikator HHI hilang diadopsi dalam analisis regresi dilaporkan dalam kolom 1 dan 3, sementara kami bebas pembatasan linear dari HHI dalam analisis regresi dilaporkan dalam kolom 2 dan 4, di mana HHI diukur oleh lima variabel dikotomis, satu untuk setiap kuartil dari HHI dan indikator lain untuk kategori hilang. PDB riil per kapita dan efek negara tetap selalu termasuk dalam semua regresi. Namun, efek tetap tahun hanya dimasukkan dalam analisis regresi disajikan pada Tabel 3a.
Perkiraan pada Tabel 3a menunjukkan bahwa harga rata-rata sebungkus berisi 20 rokok akan meningkat sekitar 0,015-0,02 Euro jika cukai rokok sebenarnya per 1.000 rokok meningkat sebesar 1 Euro dan ad valorem turun 1 Euro. Artinya, harga rata-rata rokok akan bergerak di sekitar kecepatan yang sama seperti perubahan cukai spesifik. Di sisi lain, perkiraan juga menunjukkan bahwa kenaikan pajak ad valorem nyata mungkin menyebabkan harga rata-rata yang lebih rendah. Perkiraan ini konsisten dengan hipotesis bahwa kenaikan pajak ad valorem lebih cenderung mengarah pada harga transfer.
Perkiraan pada Tabel 3a yang konsisten di semua spesifikasi, meskipun mereka tidak signifikan secara statistik. Salah satu alasan yang mungkin untuk tidak signifikan adalah bahwa efek tahun tetap terperangkap semua variasi perubahan pajak. Oleh karena itu, untuk perkiraan pada Tabel 3b, kami mengeluarkan kontrol efek tahun tetap. Perkiraan pada Tabel 3b cukup konsisten dengan hasil pada Tabel 3a dan mereka semua signifikan secara statistik. Sekali lagi, bukti dalam Tabel 3b menegaskan bahwa kenaikan lebih tinggi spesifik cukai rokok rata-rata harga, sementara lebih tinggi pajak ad valorem sebagai bagian dari total pajak mengarah ke harga rata-rata yang lebih rendah.
Tabel 4 menyajikan perkiraan dampak struktur pajak atas perbedaan harga antara premium dan merek rokok murah. Empat spesifikasi dalam tabel ini sangat mirip dengan yang ada di Tabel 3a, dan satu-satunya perbedaan adalah variabel independen kunci, pangsa pajak ad valorem cukai keseluruhan digunakan dalam kasus ini, instead of specific dan pajak ad
valorem Euro pada Tabel 3a. Ini berarti bahwa kita mengasumsikan bahwa cukai spesifik jatuh ketika kenaikan pajak ad valorem sehingga cukai keseluruhan tetap konstan. Hasil pada Tabel 4 memberikan bukti yang konsisten bahwa ketergantungan lebih besar pada cukai ad valorem mengarah ke perbedaan harga yang lebih besar antara premium dan merek rokok murah dan hasil ini konsisten dengan kesimpulan dari literatur sebelumnya. Secara khusus, salah satu peningkatan persentase poin dalam pangsa pajak ad valorem akan menaikkan perbedaan harga 0,3-0,7 persen. Perkiraan ini menunjukkan bahwa kenaikan 10 persen dalam pangsa pajak ad valorem mengarah ke sekitar 4 sampai 5 persen peningkatan kesenjangan harga, dalam rata-rata.
(BAGIAN ANA)
Untuk lebih mengeksplorasidampakstrukturpajak terhadapperbedaan harga, kami