Latihan 2Karakteristik switch pada sensor jarak magnetik tanpa
kontak
Tujuan PembelajaranUntuk mempelajari tentang karakteristik
switch pada sensor jarak magnetic dengan keluaran elektronik yang
tergantung pada posisi dan orientasi dari magnet.
Definisi / Tahap Latihan Pelajari materi latihan.Anda dapat
mencari petunjuk-petunjuk dan penjelasan-penjelasan di dalam buku
pelajaran Sensor Proximity. Sebelum praktik merakit job/latihan
tersebut, baca lembar data komponen yang dibutuhkan. Rakit
komponen. Anda dapat mencoba latihan tersebut sesuai dengan
deskripsi yang digambarkan pada paragraph Latihan Merakit. Buatlah
catatan mengenai apapun yang menurut anda menarik dan penting.
PeringatanSumber daya listrik harus menyala hanya jika semua
koneksi telah tersusun/terhubung dan diperiksa.Sesudah
menyelesaikan latihan/job, sumber tegangan haruslah dalam keaadaan
dimatikan sebelum komponen dicabut.
Penjelasan Masalah
Untuk mengukur tingkat perputaran pada roda gigi non logam,
digunakan pada sensor jarak tanpa kontak. Pada tujuan ini, magnet
diletakkan pada posisi gigi roda. Untuk mencapai kemampuan pada
pensaklaran , lengkungan saklar dari jarak saklar harus dicatat.
Pengaruh dari orientasi pada poros magnet tiang penyangga harus
diperiksa.
Penjelasam Fungsi
Dengan kontak sensor (STMO-..), pada bidang kesensitifan logam
diidentifikasi dengan sebuah titik biru.Pendeteksi dari bidang
magnet dicapai melalui osilator dengan dibangunnya pada
sensor.Dengan dekatnya magnet, pada inti ferrit dari tingginya
frekuensi pada osilator adalah dipenuhi.Variasi arus di rangkaian
osilator. Arus diubah dan dikonversikan pada sinyal output dari
rangkaian amplifier.
Osilator (1), Demodulator (2), tingkat trigger (3), Indikator
status saklar (4), tingkat keluaran dengan rangkaian penjaga (5),
tegangan luar (6), tegangan dalam distabilkan (7), zona saklar
aktif (8), saklar keluaran (9)
Daftar KomponenJumlahNama komponen
1Lampu dan unit buzzer
1Rel geser
1Jangka sorong
1Sensor magnet
1Set objek tes, magnet 1,bagian 1
1Set objek tes, magnet 2,bagian 2
Tata letak komponen
Rangkaian
Prosedur Praktek
Pasang lampu dan unit buzzer, rel geser dan unit sensor magnet 1
di profil piringan. Pasang unit sensor magnet secara seimbang
menyamping sekitar 5 cm terhubung ke pusat pada rel geser.Hubungkan
ke catu daya listrik 24 V dan sensor jarak magnet ke lampu dan unit
buzzer.Letakkan jangka sorong ke rel geser.
Percobaan 1
Ambil magnet 1 (bagian 1) dari set pengujian objek dan letakkan
itu ke alat penahan dari rel geser.Pindahkan magnet di sepanjang
poros dari sensor jarak.Tulis kembali nilai dimana tanggapan sensor
jarak terhadap magnet. Kamu mengenali tanggapan ini dari penerangan
LED ke sensor jarak dan bunyi dari buzzer merupakan bagian dari
lampu dan unit buzzer. Masukkan nilai tanggapan ke dalam diagram di
halaman berikutnya. Jarak antara magnet dan sensor jarak adalah
dinaikkan dalam 2 mm setiap stenya ( sesuai dengan pembagian dalam
pemegangan magnet, dimulai dari 0 mm; jalur perpindahan dari rel
geser adalah dipilih 50 mm dalam kaitannya denganpusat daerahaktif
darisensor jarak.Jalurperpindahanharus benar-benardilakukan untuk
setiap pengukuran.
Pemasangan jangka sorong
Ketiks pemasangan jangka sorong, unit rel geser diatur ke 0. Dua
pointer dipindahkan terpisah sekitar10 mm. Jangka sorong diletakkan
parallel kepelat yang rata dengantepinya sedemikan rupa,
bahwapointerdepanmengistirahatkan kembali pemberhentian untuk
jangka sorong. Keduamagnetmempertahankanbadan jangka untukpelat
dasarrel geser.
Percobaan 2Sekarang ambil magnet kedua (bagian 2) dari tempat
uji benda dan ulangi deskripsi langkah percobaan diatas. Catat lagi
titik respond an tandai nilai pada diagram.
CatatanKetika melakukan pengukuran, amati bahwa titik
saklar-hidup dan titik saklar-mati pada sensor jarak tidak
bertepatan: biarkan magnet mendekat ke posisi saklar tidak aktif
dari kiri hingga merubah status sakelarnya, demikian hingga
memperoleh titik saklar-hidup. Sekarang pindahkan magnet menjauh
kekiri sampai sensor jarak berubah keaadan dari aktif menjadi tidak
aktif, demikian hingga memperoleh titik saklar-mati.Jarak yang
ditempuh antara kedua titik digambarkan sebagai hysteresis.
EvaluasiPercobaan 1 :Magnet 1 (bagian1)
EvaluasiPercobaan 2 :Magnet 2 (bagian2)
Penyelesaian 2Karakteristik switch pada sensor jarak magnetik
tanpa kontak / nirkontak
Evaluasi
Karakteristik switching untuk sensor magnetik unit 1 (SMTO)
dengan berbagai orientasi sumbu kutub magnet.
Kesimpulan
Seperti dapat dilihat dari gambar di atas, dua daerah switching
dapat diamati, tergantung pada orientasi/perputaran sumbu kutub
magnet. Kebingungan dari sinyal output ini dapat dicegah dengan
meletakkan magnet dengan orientasi sumbu yang benari dan, diberikan
tekanan pada area tertentu, pada jarak yang benar.
Dalam kasus kombinasi sensor-magnet yang diperoleh secara
terpisah, ini pentinguntuk diperiksa yang mana jika karakteristik
switching dicapai. Hanya dengan cara ini penerapan efektif sensor
bisa menjadi terjamin.
Dengan sensor magnetik contactless yang berorientasi dengan
benar, keluaran sinyal switching yang baik-bebas dapat
diperoleh.
18