PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM TRANFORMASI TRADISI POGOGUTAT DI KECAMATAN PINOLOSIAN ABAD XX PKM-PENELITIAN ( PKM-P ) Diusulkan Oleh Yatno Suradi Rasyid 231 410 116 Angkatan 2010 (Ketua) Iswan Hamdata 151 411 239 Angkatan 2011 (Anggota 1) Muhamad Buke 831 411 057 Angkatan 2011 (Anggota 2) UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO KOTA GORONTALO 2013
16
Embed
Tranformasi Budaya Pogogutat Di Kecamatan Pinolosian Abad XX
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
TRANFORMASI TRADISI POGOGUTAT DI KECAMATAN PINOLOSIAN
ABAD XX
PKM-PENELITIAN ( PKM-P )
Diusulkan Oleh
Yatno Suradi Rasyid 231 410 116 Angkatan 2010 (Ketua)
Iswan Hamdata 151 411 239 Angkatan 2011 (Anggota 1)
Muhamad Buke 831 411 057 Angkatan 2011 (Anggota 2)
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
KOTA GORONTALO
2013
i
ii
ABSTRAK
Yatno Suradi Rasyid, dkk, 2013, Transformasi tradisi Pogogutat di Kecamatan Pinolosian
pada abad XX Bolaang Mongondow khususnya yang terjadi pada Masyarakat Kecamatan
Pinolosian, (suatu program kreativitas mahasiswa-penelitian Mahasiswa Universitas
Gorontalo). Pendamping Drs.Joni Apriyanto. M.HUM. Penelitian ini dilakukan di kecamatan
Pinolosian, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan dengan melihat kegiatan atau aktivitas
masyarakat yang masih menjalankan tradisi Pogogutat meskipun dalam hal ini tradisi ini
telah banyak mengalami perubahan tetapi walaupun demikian tradisi ini masi tetap ada
hingga saat ini. Dengan adanya perubahan-perubahan di dalam tradisi pogogutat yang mana
tradisi ini di timpa oleh tradisi-tradisi baru yang lebih moderen sehingga masarakat di
paksakan unntuk menyesuikan dengan jaman yang semakin maju seta mulai meninggalkan
tradisi-tradisi lama. Atas dasar itu penelitia dapat malakukan penelitian dengan merujuk pada
satu aspek saja yaitu untuk mengetahui Hal apakah yang mendasari menyebapkan terjadinya
Transformasi tradisi Pogogutat di Kecamatan Pinolosian pada abad XX di kecamatan
Pinolosian. Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian sejarah yang terdiri dari 4
aspek yaitu Heuristik, Kritik, Interpretasi, dan Historiografy. Dengan tahap awalnya
dilakukan terlebih dahulu adalah pengumpulan data, setelah data-data itu dtemukan maka
yang kedua adalah data-data itu di kritik baik itu melalui kritik eksternal maupun kritik
internal. Dikritik apakah data-data ataupun sumber-sumber yang ditemukan itu akurat atau
tidak, berikut yang ketiga adalah data-data itu perlu penafsiran, penjelasan, dan penyajian
selanjutnya kegiatan yang terakhir yaitu penulisan. Selain itu juga penelitian ini
menggunakan pendekatan Sosiologi yakni melihat hubungan antara manusia dengan tradisi
yang mereka laksanakan dalam hal ini tradisi Pogogutat. Penelitian ini diharapkan dapat
menjadi rujukan pemerintah, masyarakat dan mahasiswa untuk mengetahi hal yang
mandasari perubahan tradisi pogogutat di kecamatan Pinolosian Kabupaten Bolaang
DAFTAR ISI.......................................................................................................................iii
A. Latar Belakang Masalah................................................................................................1
B. Rumusan Masalah .........................................................................................................2
C. Tujuan ............................................................................................................................2
D. Luaran Yang Diharapkan ............................................................................................2
E. Kegunaan ........................................................................................................................2
F. Tinjauan Pustaka ...........................................................................................................3
G. Metode Penelitian...........................................................................................................4
H. Jadwal kegiatan .............................................................................................................5
I. Rincian Anggaran............................................................................................................6
J. Daftar Pustaka ................................................................................................................8
K. Lampiran ........................................................................................................................9
1. Biodata Ketua Kelompok
2. Biodata Anggota 1 dan Biodata Anggota 2
3. Biodata Dosen Pendamping
1
A. Latar Belakang Masalah
Berbicara mengenai tradisi seringkali tidak bisa kita pisahkan antara masa lalu dan
masa kini haruslah lebih dekat. Tradisi mencakup kelangsungan masa lalu di masa kini
ketimbang sekedar menunjukan bahwa fakta di masa kini mempunya dua bentuk yaitu
material dan gagasan, atau objektif dan subjektif menurut arti yang lebih lengkap, tradisi
adalah keseluruhan benda material dan gagasan yang berasal dari masa lalu namun benar-
benar masi ada kini, belum di hancurkan di rusak, di buang,atau di lupakan. Dalam hal ini
tradisi hanya berarti warisan, apa yang benar-benar tersisa di masa lalu. Seperti di katakan
Shils Tradisi berarti segala sesuatu yang di salurkan atau di wariskan dari masa lau kemasa
kini (1981:12)
Di era kontenporer acapkali terjadi perubahan tradisi yang mana perubahan ini justru
berimplikasi menciptakan suatu tradisi yang baru. Perubahan tradisi juga di sebapkan
banyaknya tradisi dan bentrokan antara tradisi yang satu dengan saingannya. Benturan itu
terjadi antara tradisi masarakat atau dalam masarakat tertentu. Benturan tradisi antara
masarakat atau kultur berbeda telah di kaji secara luas oleh pakar antropologi sosial. Akibat
benturan itu hampir tanpa kecualai tradisi, tradisi masarakat pribumi di pengaruhi, di bentuk
ulang atau di sapu bersi.
Di Indonesia kesadaran masyarakat untuk menjaga tradisi yang merupakan bagian
dari budaya lokal sekarang ini masih terbilang minim.1 Masyarakat lebih memilih budaya
asing yang lebih praktis dan sesuai dengan perkembangan zaman. Hal ini bukan berarti
budaya lokal tidak sesuai dengan perkembangan zaman, tetapi banyak budaya asing yang
tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. Budaya lokal juga dapat di sesuaikan dengan
perkembangan zaman, asalkan masih tidak meningalkan ciri khas dari budaya. Pembelajaran
tentang budaya, harus ditanamkan sejak dini. 2
Pogogutat merupakan salah satu tradisi di indonesia yang masih kurang mendapat perhatian
dari pemerintah budaya ini terdapat di sulawesi utara lebih tepatnya di kabupaten Bolaang
Mongondow .
1shil. Sosiologi perubahan sosial: (Yogyakarta: Prenanda media group 2010). hlm 70. 2http://prasetijo.wordpress.com/2009/07/24/keragaman-budaya-indonesia/ akses tanggal 7 pukul 08.00