Top Banner
53

TLT PHB TR

Oct 24, 2015

Download

Documents

Didin Putri M
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: TLT PHB TR

NEXT

Page 2: TLT PHB TR

ARUS BOLAK – BALIK (AC) :Listrik AC adalah tenaga listrik dimana aliran arus dan

tegangannya bervariasi, bergelombang merupakan fungsi dari waktu dan berbentuk sinusoidal.

Listrik AC dibangkitkan dengan suatu proses dinamis berdasarkan hukum Faraday yaitu gerakan (putaran

konduktor yang terletak pada suatu medan magnit akan menimbulkan tegangan pada ujung-ujung konduktor.

S0ºU

90º

180º

270º

NEXT

Page 3: TLT PHB TR

ARUS BOLAK – BALIK (AC) :Listrik AC adalah tenaga listrik dimana aliran arus dan

tegangannya bervariasi, bergelombang merupakan fungsi dari waktu dan berbentuk sinusoidal.

Listrik AC dibangkitkan dengan suatu proses dinamis berdasarkan hukum Faraday yaitu gerakan (putaran konduktor yang terletak pada suatu medan magnit akan menimbulkan tegangan pada ujung-ujung

konduktor.

SU 0º

90º

180º

270ºV

t0˚ 90˚ 180˚ 270˚360˚

NEXT

Page 4: TLT PHB TR

ARUS BOLAK – BALIK (AC) TIGA FASA :Bila terdapat tiga pasang kumparan yang dipasang dalam poros dan bidang ketiganya saling berbeda

sudut 120º, pada setiap gerakan putaran poros akan timbul tegangan pada masing-masing kumparan yang besarnya pada setiap saat tidak sama, pada saat besar dan arah yang sama tegangannya ketiganya masing-masing terpisah sebesar 120º satu dengan yang lain

S0ºU

90º

180º

270º

V

t0º 90º 180º 270º 360º

120º 120º 120º

NEXT

Page 5: TLT PHB TR

Cycle : harga tertentu positif dan negatif dari fungsi bolak balik dimana untuk mencapai 1 cycle bergerak 360˚

Periode Waktu :waktu yang diperlukan oleh jumlah bolak balik agar membentuk 1 cycle

Frekuensi :Jumlah cycle per detik disebut frekuensi bolak balik

Amplitudo :Harga maksimum dari cycle positif atau negatif suatu besaran bolak balik

V

t0º 90º

180º

270º

360º

ARUS BOLAK BALIK

T

NEXT

S0ºU

90º

180º

270º

Page 6: TLT PHB TR

Persamaan tegangan AC dimana perputaran kumparan dengan percepatan tertentu :

V = Vmax sin ω.tNilai V sesaat adalah harga sesaat ketika berputar pada lokasi

atau titik tertentuNilai V max adalah nilai maximum baik positif maupun negatif.

Nilai max dicapai bila sin ω.t = 1 90˚ (+) dan 270˚ (-)

V

t0º 90º 180º 270º 360ºS0ºU

90º

180º

270º

Nilai rata-rata : 2π

x Vmax = 0,606 x Vmax

Nilai efektif : 1√2

x Vmax = 0,707 x Vmax

NEXT

Page 7: TLT PHB TR

PERBEDAAN ARUS SEARAH DAN ARUS BOLAK-BALIK

ARUS SEARAH ARUS BOLAK-BALIKTidak mempunyai frekuensi Mempunyai frekuensi

Tidak ada beda fasa Ada perbedaan fasa

Karakteristik terhadap waktu : searah

Karakteristik terhadap waktu : bolak-balik

Hanya ada 1 hambatan yaitu hambatan murni (R)

Ada 3 macam hambatan :Hambatan murni (R)

Hambatan induktansi (XL)Hambatan kapasitansi (XC)

Hanya ada 1 daya yaitu daya aktif (P)

Ada 3 macam daya :Daya aktif (watt)

Daya Reaktif (VAR)Daya Semu (VA)

Penjumlahan secara aljabar

Penjumlahan secara vektoris

Tidak dpt ditransformasikan

Dpt ditransformasikan (trafo) NEXT

Page 8: TLT PHB TR

HUKUM OHM George Simon OhmGeorge Simon Ohm adalah seorang ahli fisika Jerman. Beliau melakukan serangkaian

percobaan dalam bidang listrik dan menemukan hubungan antara arusarus dan tegangantegangan yang dilewatkan pada suatu

tahanan (resistansi).tahanan (resistansi)..

VI

R

Apabila dalam suatu tahanan sebesar 1 ohmtahanan sebesar 1 ohm

dihubungkan tegangan listrik sebesar 1 Volt , maka dalam rangkaian tersebut akan mengalir arus listrikmengalir arus listrik sebesar 1

Ampere

George Simon OhmGeorge Simon Ohm adalah seorang ahli fisika Jerman. Beliau melakukan

serangkaian percobaan dalam bidang listrik dan menemukan hubungan antara

arusarus dan tegangantegangan yang dilewatkan pada suatu tahanan (resistansi)tahanan (resistansi)...

George Simon OhmGeorge Simon Ohm adalah seorang ahli fisika Jerman. Beliau melakukan

serangkaian percobaan dalam bidang listrik dan menemukan hubungan antara

arusarus dan tegangantegangan yang dilewatkan pada suatu tahanan (resistansi).tahanan (resistansi)..

George Simon OhmGeorge Simon Ohm adalah seorang ahli fisika Jerman. Beliau melakukan

serangkaian percobaan dalam bidang listrik dan menemukan hubungan antara

arusarus dan tegangantegangan yang dilewatkan pada suatu tahanan (resistansi).tahanan (resistansi)..

NEXT

Page 9: TLT PHB TR

HUKUM OHM George Simon OhmGeorge Simon Ohm adalah seorang ahli fisika Jerman.

Beliau melakukan serangkaian percobaan dalam bidang listrik dan menemukan hubungan antara arusarus dan

tegangantegangan yang dilewatkan pada suatu tahanan tahanan (resistansi).(resistansi)..

Apabila tegangan listrik sebesar 1 Volt dan dipasang tahanan listrik 1 maka dalam rangkaian tersebut akan mengalir arus

listrik sebesar 1 Ampere yang dinyatakan dalam persamaan matematis sebagai berikut :

I =VR

[ Ampere ]

V = I x R [ Volt ]

R = VI

[ Ohm ]

vI R

VI

R

DAYA (P) = I x V

P = I x V V² R

=

= I x VI x R = I² x R

P = I x V VR

George Simon OhmGeorge Simon Ohm adalah seorang ahli fisika Jerman. Beliau melakukan serangkaian percobaan dalam bidang listrik dan menemukan hubungan antara arusarus dan tegangantegangan yang dilewatkan pada

suatu tahanan (resistansi).tahanan (resistansi)..

George Simon OhmGeorge Simon Ohm adalah seorang ahli fisika Jerman. Beliau melakukan serangkaian percobaan dalam bidang listrik dan menemukan hubungan antara arusarus dan tegangantegangan yang dilewatkan pada

suatu tahanan (resistansi)tahanan (resistansi)...

NEXT

Page 10: TLT PHB TR

RANGKAIAN LISTRIKRANGKAIAN LISTRIK

00

+

A

-+

0 0

-

Syarat arus mengalir :1. Adanya sumber tegangan2. Adanya alat penghubung3. Adanya beban4. Rangkaian dalam keadaan

tertutupNEXT

Page 11: TLT PHB TR

TAHANAN / HAMBATAN

Hukum alam :Gerakan benda di atmosfer bumi umumnya mengalami hambatan

dari media yang dilalui oleh benda tersebut.

Pergerakan benda sangat dipengaruhi oleh :

BENDA

• besar daya pendorong benda tersebut• tingkat licinnya landasan, pengaruh angin dan

penghambat lainnyaNEXT

Page 12: TLT PHB TR

HAMBATAN (TAHANAN LISTRIK)Demikian juga dengan aliran listrik, akan terjadi gesekan

dengan penghantar aliran listrik yaitu konduktornya sehingga menimbulkan hambatan yang dikenal dengan tahanan listrik

dan besarnya nilai hambatan ini diberi satuan Ohm (Ω)

NEXT

R = ρ .ℓA A = luas penampang [mm2]

dimana tahanan jenismm² m

[ ]ℓ = panjang konduktor [m]

A = r²

ℓ 2 r

R adalah notasi tahanan listrik

ρ bila di jalan raya adalah : aspal goreng, hotmix atau makadam

Page 13: TLT PHB TR

PENGARUH PANAS PADA TAHANAN LISTRIKAliran listrik menimbulkan panas di konduktor yang dipengaruhi oleh adanya tahanan pada

konduktor tersebut. Akibatnya nilai tahanan listrik akan mengalami perubahan yang besarnya dinyatakan dengan

rumus :

Dimana : = koeff. temp. konduktor ; t = (Tt – To)0

Rt = Ro (1 + t)

Semakin tinggi panas, maka nilai tahanan akan semakin besar

Rt > Ro

NEXT

Page 14: TLT PHB TR

CONTOH SOAL HUKUM TAHANAN LISTRIK

SOAL ESAI : Tulislah Rumus Tahanan Listrik dan satuannyaPILIHAN GANDA : Rumus Tahanan Listrik adalah :R = ρ x (A/ℓ), b. R = A x (ℓ /ρ), c. R = ρ x (ℓ / A), d. semua salah

BENAR – SALAH :B – S : Semakin besar diameter konduktor mengakibatkan

tahanan listriknya akan semakin besar pulaMENJODOHKAN :

1. Hukum Ohm a. I = V x R2. Rumus Tahanan Listrik b. arus bolak balik3. ………………….. c. R = ρ x (ℓ / A)4. ………………….. d. V = I x R5. ………………….. e. R = A x (ℓ / ρ)

f. ………………..

NEXT

Page 15: TLT PHB TR

Diketahui konduktor suatu jaringan listrik panjangnya 1 km dengan penampang 70 mm² terbuat dari aluminium ( = 0,027 mm²/m). Bila konduktor dialiri arus sebesar 10

ampere, berapa jatuh tegangan pada konduktor tersebut ?

VS = 220 V

R

R = lA 100

070

= 0,386

Jatuh tegangan (V drop ) =

I x R = ( 10 x 0,386 ) Volt = 3,86 Volt

VR = ?I

Contoh aplikasi hukum Ohm di jaringan PLN

Rencana mengerjakan soal :

V = I x R I = diketahui R = tidak diketahuiR = diketahui

jatuh tegangan

Rp

NEXT

Page 16: TLT PHB TR

HUKUM KIRCHOFF 1

Jumlah arus yang menuju ke satu titik =

jumlah arus yang meninggalkan titik tersebut

I1

I2

I3

I4

NEXT

Page 17: TLT PHB TR

HUKUM KIRCHOFF IHUKUM KIRCHOFF IContoh soal :Contoh soal :

Hitung I5, bila I1 = I4 = 3 A, I2 = 5 A, I3 = 4 AJawab :Jawab :

I3I4

I1

I2

I51 + (- I5) = 0

I1 + I2 + (-I3) + (-I4) + (-I5) = 0Hitung I5, bila I1 = I4 = 3 A, I2 = 4 A, I3 = 5 AJawab

I1 + I2 +(-I3) +(-I4) + (-I5)= 03 +5 +(- 4) +(-3) +(-I5)= 0

I5 = 1 A

3 + 4 + (-5) + (-3) + (- I5) = 0

3 + 4 – 5 – 3 = I5 I5 = - 1 ANEXT

Page 18: TLT PHB TR

Prinsip Hukum Kirchhoff 1 di kubikel 20 kV

I1

I2 I3I4 I5

I1 = I2 + I3

I1 = I2 + I3 + I4 + I5

Lebih besar mana :

I1 dibanding I2 ??

I1 dibanding I3 ??

I1 dibanding I4 ??

I1 dibanding I5 ??

PMT Penyulang harus lebih dahulu trip dibanding denganPMT Incoming saat ada gangguan dari arah penyulang !!!

NEXT

Jumlah stand kWh meter penyulang harus sama dengan jumlah stand kWh meter incoming !!!!!!

Page 19: TLT PHB TR

CONTOH SOAL HUKUM KIRCHOFF 1SOAL ESAI : Tulislah bunyi Hukum Kirchoff 1PILIHAN GANDA : Hukum Kirchoff 1 :a. Jumlah arus yang menuju ke satu titik sama dengan jumlah arus yang

meninggalkan titik tersebutb. Jumlah arus yang menuju ke satu titik tidak sama dengan jumlah arus

yang meninggalkan titik tersebutc. Jumlah tegangan jepit sama dengan nold. Jumlah tegangan jepit tidak sama dengan nolBENAR – SALAH :B – S : Jumlah arus yang menuju ke satu titik tidak sama dengan jumlah

arus yang meninggalkan titik tersebutMENJODOHKAN :

1. Hukum Ohm a. I = V x R2. Rumus Tahanan Listrik b. Σ i = 03. Rumus Hukum Kirchoff 1 c. R = ρ x (ℓ / A)4. ………………….. e. V = I x R5. ………………….. e. R = A x (ℓ / ρ)

f. Σ i ≠ 0NEXT

Page 20: TLT PHB TR

RINGKASAN KIRCHOFF 1

Jumlah arus menuju ke satu titik sama dengan jumlah arus yang meninggalkan titik tersebut

I1 + I2 = I3 + I4Σ i = 0

I1

I2 I3

I4

I1

I2 I3 I4 I5

I1 I2 I3 I4 = 0+ - -

I1 + I2 = I3 + I4

Masuk = Keluar

I1= I2 + I3 + I4 + I5

Page 21: TLT PHB TR

Diketahui :I1 = 200 Ampere, I2 = I3 = I4 = 40 Ampere.

Hitung I5Diketahui :

I2 = I3 = I4 = I5 = 40 Ampere.

Hitung I1

I1

I2 I3 I4 I5

Page 22: TLT PHB TR

Hukum Kirchoff II :Jumlah hasil perkalian antara kuat arus dan tahanan pada cabang atau lingkaran tertutup

sama dengan besarnya tegangan sumber cabang tersebut

Gustaf Robert Kirchhoff : guru besar Univ. di Jerman

E = IR

Contoh :R =10 Hitung kuat arus bila E = 20 VoltJawab :

E = I (R)

E= 10

= 20 V

20 = I (10 )

I = 2 Ampere

R

II = ?

NEXT

Page 23: TLT PHB TR

Aplikasi Hukum Kirchoff 2 di sekitar kita

Terkadang kita tidak sadar kalau dalam hidup ini kita melaksanakan kegiatan ketenagalistrikan berdasarkan hukum Kirchoff 2

ACpanel

AC(pendingin ruang)

NEXT

Page 24: TLT PHB TR

TAHANAN PENGGANTI (EKIVALEN) RANGKAIAN SERI

Rumus Tahanan Pengganti ekivalen

(Req) rangkaian seri

= R1 + R2 + R3

E

R1

R3

R2Req

E Req

Sama dengan jumlah masing-masing

tahananNEXT

Page 25: TLT PHB TR

TAHANAN PENGGANTI (EKIVALEN) RANGKAIAN PARALEL

Tahanan Pengganti ekivalen (Req) rangkaian paralel :1

R1

1

R2

1

Req

1

R3= + +

E R1R2R3

R3 R1R3 R2 R1 ekivalen R3 R2 R1 E R3 R2 R1

NEXT

Page 26: TLT PHB TR

SOAL TAHANAN CAMPURAN

4 Ω 4 Ω

8 Ω

8 Ω

8 Ω

Hubungan seri :Rekivalen = 4 Ω + 4 Ω

= 8 Ω

Hubungan paralel :

1 =Rekivalen

18

+ 18

=

28

1 =Rekivalen Rekivalen =

82

= 4 Ω

Page 27: TLT PHB TR

SOAL TAHANAN CAMPURAN

10 Ω

10 Ω

Hubungan seri :Rekivalen = 5 Ω + 5 Ω

= 10 Ω

Hubungan paralel :

1 =Rekivalen

110

+ 110

=

210

1 =Rekivalen Rekivalen =

10 2

= 5 Ω

5 Ω 5 Ω

5 Ω 5 Ω

Hubungan seri :Rekivalen =5 Ω + 5 Ω

= 10 Ω

Page 28: TLT PHB TR

Aplikasi tahanan paralel pada jaringan PLN

R1 R2 R3

R ekivalen :

2,86

R1 R2 R3

GSW GSW

TANAH

UDARA

1R1

+1

R2+

1R3

1Req

=

= 4 = 20 = 20

14

+120

+120

720

1Req

=1

Req= Req =

20 7

= NEXT

GSW GSW

TANAHTANAH

Page 29: TLT PHB TR

Bila persamaan arus dan tegangan dibandingkan maka tegangan dan arus sefasa dan secara vektoris digambarkan :

V

t0º 90º

180º

270º

360º

ARUS BOLAK BALIK MELEWATI TAHANAN LISTRIK

~V = Vmax sin φt

V = i x R i x R = Vmax sin φt

VR

i = VM

Rsin φt

i maximum bila sin φt = 1 i = VM

R

V

t0º 90º

180º

270º

360º

V = Vmax sin φt

I = Imax sin φt

VR

I

NEXT

Page 30: TLT PHB TR

V

t0º 90º

180º

270º

360º

ARUS BOLAK BALIK MELEWATI INDUKTANSI

~V = Vmax sin ωt

V = L x = Vmax sin φt

VL

di =dt

VM

Lsin ωt

i maximum bila sin ωt – π/2 = 1 IM =VM

ωL

didt

L xdidt

i =VM

L∫sin ωt

VM

ωL(-cos ωt)=

VM

ωL(sin ωt – π/2)=

I = Imax sin ωt - π/2)

Arus lagging (tertinggal) 90˚ terhadap V sejauh π/2 (¼ cycle)V

t0º 90º

180º

270º

360º

V = Vmax sin ωt

I = Imax sin ωt - π/2)

I

V

NEXT

Page 31: TLT PHB TR

V

t0º 90º

180º

270º

360º

ARUS BOLAK BALIK MELEWATI KAPASITANSI

~V = Vmax sin ωt

i = [ C.VM sin ωt ] = ω.C.VM cos ωt

i maximum bila sin ωt + π/2 = 1 IM = VM

1/ωC

dqdt

= d dt

i = VM

1/ωCcos ωt =

I = Imax sin ωt + π/2)

Arus leading (mendahului) 90˚ terhadap V sejauh π/2 (¼ cycle)

I

V

q = muatan pada platq = C.Vq = C.VM. sin ωt

VM

1/ωC(sin ωt + π/2)

V

t0º 90º

180º

270º

360º

V = Vmax sin ωt

I = Imax sin ωt + π/2)

NEXT

Page 32: TLT PHB TR

CONTOH SOALSifat beban listrik Induktif adalah :a. Arus berimpit dengan teganganb. Arus mengikuti/tertinggal teganganc. Arus mendahului teganganSifat beban listrik kapasitif adalah :a. Arus berimpit dengan teganganb. Arus mengikuti/tertinggal teganganc. Arus mendahului teganganSifat beban listrik resistif adalah :a. Arus berimpit dengan teganganb. Arus mengikuti / tertinggal teganganc. Arus mendahului tegangan

X

X

X

Page 33: TLT PHB TR

FAKTOR DAYA FAKTOR DAYA Listrik AC memiliki komponen tahanan R – L – C mengakibatkan

3 sifat beban Tahanan R beban aktif

Tahanan XL (reaktansi induktif) beban reaktif induktifTahanan XC (reaktansi kapasitif) beban reaktif kapasitif

Akibat ketiga komponen tersebut, maka daya listrik terdiri dari :

P

Q

cos = 0 s/d 1Faktor daya :

2

P = daya aktif (watt)

Q = daya reaktif (VAR)

S

S = daya semu (VA)

NEXT

Page 34: TLT PHB TR

Power Factor / Faktor Daya (cos )

cos = Daya Aktif [ watt ]

Daya Semu [ VA ]

P

S =

Daya Aktif [ watt ] Daya Semu [ VA ]= cos x

A B

C

cos = ABAC

Power Factor/Faktor Daya

Watt = VA x cos

P

QS

NEXT

Watt (P) = VxI x cos

Page 35: TLT PHB TR

DAYA LISTRIK

• S = V x I• P = S x cos φ = V x I x cos φ• Q = S x sin φ = V x I x sin φ

P

QS

S2 =P2 + Q2 S = P2 + Q2√

S = daya semuPLN menjual dalam VAVA itu tegangan x arus

Page 36: TLT PHB TR

RINGKASAN SEGITIGA DAYA

P

QS

S = Daya Semu

P = Daya Aktif atau Daya Nyata

Q =Daya Reaktif

cos φ = faktor daya = PS

• S = V x I• P = V x I x cos φ• Q = V x I x sin φ

S2 =P2 + Q2 S = P2 + Q2√(DAYA SEMU)2 = (DAYA AKTIF)2 + (DAYA REAKTIF)2

(DAYA AKTIF)2 = (DAYA SEMU)2 - (DAYA REAKTIF)2

(DAYA REAKTIF)2 = (DAYA SEMU)2 - (DAYA AKTIF)2

(DAYA AKTIF)2 + (DAYA REAKTIF)2DAYA SEMU =√DAYA AKTIF =√DAYA REAKTIF =√

Page 37: TLT PHB TR

CONTOH SOAL SEGITIGA DAYASOAL ESAI : Gambarkan segitiga dayaPILIHAN GANDA : Segitiga Daya :a. (Daya semu)2 = (Daya Aktif)2 + (Daya Reaktif)2

b. (Daya Aktif)2 = (Daya Semu)2 + (Daya Reaktif)2

c. (Daya Reaktif)2 = (Daya Semu)2 + (Daya Aktif)2

d. (Daya semu)2 = (Daya Aktif)2 - (Daya Reaktif)2

BENAR – SALAH :

B – S : Daya Aktif = √(Daya Semu)2 + (Daya Reaktif)2

MENJODOHKAN :

1. Hukum Ohm a. I = V x R2. Rumus Tahanan Listrik b. Σ i = 03. Rumus Hukum Kirchoff 1 c. R = ρ x (ℓ / A)4. Daya semu e. V = I x R5. ………………….. e. R = A x (ℓ / ρ)

f. Σ i ≠ 0g. (Daya Aktif)2 – (Daya

Reaktif)2 h. (Daya Aktif)2 + (Daya

Reaktif)2

Page 38: TLT PHB TR

Power Factor / Faktor Daya (cos )

Tetangga anda berlangganan 450 VA.

Jumlah total peralatan listriknya 400 watt (cos φ = 0,8).

Karena anda dianggap ahli listrik, tetangga anda mengeluh kepada anda mengapa MCB sering trip bila seluruh peralatan listriknya

menyala ?

NEXT

Intinya : 400 watt itu = berapa VA ?

Page 39: TLT PHB TR

KONSTRUKSI GTT

N

S

CO

LA

GROUNDING

LV PANEL

NEXT

Page 40: TLT PHB TR

PENGAMANLAPIS

PERTAMA

PENGAMANLAPIS KEDUA

PENGAMANLAPIS KETIGA

GARDUINDUK

NH FUSE NH FUSE JURUSAN JURUSAN

BERPERAN BERPERAN SANGAT PENTING SANGAT PENTING

SEBAGAI SEBAGAI PENJAGA UTAMA PENJAGA UTAMA

SAAT TERJADI SAAT TERJADI GANGGUAN !!!GANGGUAN !!!

TRAFO MENGALAMI

SHOCK !!!

Page 41: TLT PHB TR

Contoh panel yang tidak dilengkapi dengan sekering saklar utama.

Bagaimana akibatnya bila sekering jurusan gagal bertugas mengamankan gangguan dari sisi TR/SR ???

Sekering utama tidak

ada

Sekering jurusan

gagal lebur

Aduuhhh…Aduuhhh…Kok tega ya..

Page 42: TLT PHB TR

CONTOH PERHITUNGAN ARUS CO DAN SEKERING

S

200 kVA

IP

20 kV

200 kVA

I =DAYA (VA)

TEGANGAN (V)

DAYA 3 FASA = 3 x VL x IL

IPrimer (ILp)=

P (DAYA) = V (TEGANGAN) x I (ARUS)

IL =DAYA 3 FASA3 x VL

3 x VL20 kV=5,7 A ~ 6 A

ISekunder (ILs)=200 kVA

3 x VL400 V

200.000 VA= 289 A

Is

IPrimer (ILp)=100 kVA

3 x 20 kV

= 2,89 A

ISekunder (ILs)=100.000 VA

3 x 400 V

= 144,5 A NEXT

100 kVA

Page 43: TLT PHB TR

KESELAMATAN KERJA DIDALAM OPERASI

Menasuki ruang kerja listrik :

Mendapat ijin dari petugas yang berwewenang dan diawasi oleh petugas pengawas yang ditunjuk oleh manaejemen.

Harus ditemani minimal satu orang petugas lainnya, mengingat bahaya dan saling mengingatkan / saling kontrol berdasarkan SOP.

Sehat jasmani dan rohani serta mengenakan pakian yang sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan pada ruang tersebut.

Menggunakan perlengkapan pengaman sesuai ketentuan yang berlaku.

Memperhatikan rambu-rambu / code² yang tercantum pada peralatan yang akan diopersikan.

Ruang kerja harus memeiliki penerangan yang cukup.

Page 44: TLT PHB TR

KONFIGURASI GD - TR

220 Volt

220 Volt

220 Volt380 Volt

380 Volt

380 Volt

NEXT

Page 45: TLT PHB TR

SISTEM TEGANGAN RENDAH (JTR – SR)

TRAFO DISTRIBUSI

R S T

20 kV JTM

JTR SR

SR

SR

NEXT

Page 46: TLT PHB TR

KONSTRUKSI PHB – TR

PEMBUMIAN PEMBUMIAN

BAGIAN YANG PERLU DIHUBUNGKAN DENGAN PEMBUMIAN

PENTANAHAN TITIK NETRAL SISTEM 3 FASA

PEMBUMIAN BAGIAN KONDUKTIP BADAN PERALATAN LISTRIK

PEMBUMIAN UNTUK PENGAMANAN TERHADAP TEGANGAN LEBIH

BAGIAN YANG PERLU DIHUBUNGKAN DENGAN PEMBUMIAN

PENTANAHAN TITIK NETRAL SISTEM 3 FASA

PEMBUMIAN BAGIAN KONDUKTIP BADAN PERALATAN LISTRIK

PEMBUMIAN UNTUK PENGAMANAN TERHADAP TEGANGAN LEBIH

Page 47: TLT PHB TR

KONSTRUKSI PHB – TR

KETENTUAN TAHANAN PEMBUMIAN JARINGANKETENTUAN TAHANAN PEMBUMIAN JARINGAN

• Pembumian Pengaman JTR & JTM terpisah dan tiang JTM & JTR terpisah

• Tahanan Pembumian menyeluruh maksimum 5 Ohm

• Tahanan Pembumian menyeluruh maksimum 10 Ohm untuk :

- Trafo maksimal 50 KVA fasa tunggal

- Trafo maksimal 150 KVA fasa tiga

- Konsumen rendah

- Tahanan jenis tanah tinggi

• Pembumian pengaman JTR & JTM kabel tanah digabung, nilai tahanan Pembumiannya maksimal sama dengan di atas

• Pembumian pengaman JTR & JTM digabung pada tiang yang sama

- Bila arus gangguan ke tanah < 300 A,maksimal 0,2 ohm- Bila netral JTM dibumikan dengan tahanan tinggi maksimal 0,2 ohm

• JTR,& JTM dengan netral bersama

- Pembumian minimal 4 buah setiap 4 mil dan tahanan setiap elektrode 25 ohm atau 6,25

ohm / mil

• Pembumian Pengaman JTR & JTM terpisah dan tiang JTM & JTR terpisah

• Tahanan Pembumian menyeluruh maksimum 5 Ohm

• Tahanan Pembumian menyeluruh maksimum 10 Ohm untuk :

- Trafo maksimal 50 KVA fasa tunggal

- Trafo maksimal 150 KVA fasa tiga

- Konsumen rendah

- Tahanan jenis tanah tinggi

• Pembumian pengaman JTR & JTM kabel tanah digabung, nilai tahanan Pembumiannya maksimal sama dengan di atas

• Pembumian pengaman JTR & JTM digabung pada tiang yang sama

- Bila arus gangguan ke tanah < 300 A,maksimal 0,2 ohm- Bila netral JTM dibumikan dengan tahanan tinggi maksimal 0,2 ohm

• JTR,& JTM dengan netral bersama

- Pembumian minimal 4 buah setiap 4 mil dan tahanan setiap elektrode 25 ohm atau 6,25

ohm / mil

Page 48: TLT PHB TR

KONSTRUKSI PHB – TR

JENIS ELEKTRODE PEMBUMIANJENIS ELEKTRODE PEMBUMIAN

3 M

1 M

ELEKTRODA PIPA ELEKTRODA BATANG

0.5 - 1.0 M

0.5 - 1.0 M

0.5 - 1.0 MElektrode pita / kawat

Elektrode pipa / batang

Elektrode pelat

Page 49: TLT PHB TR

KONSTRUKSI PHB – TR

UKURAN MINIMUM ELEKTRODE BUMIUKURAN MINIMUM ELEKTRODE BUMI

NO

BAHAN

JENIS

ELEKTRODE

BAJA DIGALVANISASI DENNGAN PROSES PEMANASAN

BAJA BERLAPIS TEMBAGA

TEMBAGA

1 •ELEKTRODE PITA •PITA BAJA 100 mm SETEBAL MINI8MUM 3 mm

•PENGHANTAR PILIN 35 mm2, , BUKAN KAWAT HALUS

50 mm2 PITA TEMBAGA 50 mm.TEBAL 2 mm

PITA TEMBAGA 50 mm, TEBAL MINIMUM 2 mm

2 ELEKTRODE BATANG

• PIPA BAJA 25 mm2

• BAJA PROFIL L 65 X 65 X 7

• BAJA U 6,5• BAJA T 6 X 50 X 3• BATANG PROFIL

LAIN YANG SETARAF

BAJA BERDIAMETER 15 MM DILAPISI TEMBAGA SETEBAL 250 MICRO METER

3 ELEKTRODE PELAT PELAT BESI SETEBAL 3 mm, LUAS 0,5 mm2 SAMPAI 1 mm2

PELAT TEMBAGA TEBAL 2 mm LUAS 0,5 mm2 SAMPAI 1 mm2

Page 50: TLT PHB TR

KONSTRUKSI PHB – TR

TAHANAN PEMBUMIAN

1 2 3 4 5

6 7 8 9

10 11

JENIS ELEKTRODE

PITA ATAU PENGHANTAR PILIN

PANJANG ( M )

BATANG ATAU PIPA

PANJANG ( m )

PELAT VERTIKAL DENGAN SISI ATAS +/- 1 M DI BAWAH

PERMUKAAN TANAH

UKURAN ( m2 )

10 25 50 100

1 2 3 5

0,5 X 1 1 X 1

TAHANAN PENTANAHA

N

20 10 5 3

70 40 30 20

35 25

Page 51: TLT PHB TR

KONSTRUKSI PHB – TR

TAHANAN PEMBUMIANUNTUK TAHANAN JENIS YANG LAIN ( ) , MAKA TAHANAN PENTANAHAN ADALAH PERKALIAN NILAI DI ATAS DENGAN :

------- ATAU ------

1 100

Page 52: TLT PHB TR

KONSTRUKSI PHB – TR

TAHANAN JENIS TANAHTAHANAN JENIS TANAH

1 2 3 4 5 6 7

JENIS TANAH

TANAH RAWA

TANAH LIATDAN

LADANG

PASIR BASAH

KERIKIL BASAH

PASIR BASAH DAN

KERIKIL KERING

TANAH BERBATU

TAHANAN JENIS

(OHM.M)

30 100 200 500 1.000 3.000

Page 53: TLT PHB TR

KONSTRUKSI PHB – TR

INSTRUMEN UKUR YANG TERPASANG :

DEMAND AMPER METER MASING-MASING FASA, UNTUK

MENGUKUR ARUS MAKSIMAL BEBAN / PEMAKAIAN.

VOLT METER UNTUK MENGUKUR TEGANGAN BUSBAR

KWH / KVARH METER, UNTUK MENGUKUR ENERGI YANG

TERPAKAI, DIPASANG PADA GARDU KONSUMEN KHUSUS

KELAS METER YANG DIPILIH MAKSIMAL 1 ( SATU ) ATAU YANG

LEBIH TELIITI

CARA PENGUKURAN TIDAK LANGSUNG, MAKA DIBUTUHKAN

TRAFO ARUS DENGAN NKELAS 0,5 ATAU YANG LEBIH TELITI.

INSTRUMEN UKUR