Top Banner
V. TITRASI PENGENDAPAN KIMIA ANALITIK TANAH
24

Titrasi Pengendapan

Aug 06, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Titrasi Pengendapan

V. TITRASI PENGENDAPANKIMIA ANALITIK TANAH

Page 2: Titrasi Pengendapan

PENGERTIAN

• Titrasi pengendapan : Golongan titrasi di mana hasil reaksi titrasinya merupakan endapan atau garam yang sukar larut.

• Prinsip dasarnya : Reaksi pengendapan yang cepat mencapai kesetimbangan pada setiap penambahan titran, tidak ada pengotor yang mengganggu, dan diperlukan indikator untuk melihat titik akhir titrasi.

Page 3: Titrasi Pengendapan

• Metode penentuan Cl-, Br-, dan I- dengan menggunakan Ag(I) juga sangat penting (metode argentometri).

• Kelemahannya : 1.Sulit memperoleh indikator yang sesuai

untuk menentukan titik akhir titrasi.2. Komposisi endapan tidak selalu

diketahui.

Page 4: Titrasi Pengendapan

TEORI KURVA TITRASI PENGENDAPAN

• Contoh : Jika 50 ml NaCl 0,10 M dititrasi dgn 0,1 M AgNO3, hitung konsentrasi ion klorida selama titrasi pada (a). pada waktu mula-mula titrasi (b). Setelah penambahan 10 ml larutan 0,1 M AgNO3 (c). Setelah penambahan 49,9 ml larutan 0,1 M AgNO3 (d). Pada titik kekivalen dan (e). 60 ml dan larutan 0,1 M AgNO3.

(Ksp AgCl = 1,56 x 10-10).

Page 5: Titrasi Pengendapan

Jawaban :

a. Pada waktu mula-mula titrasi :[Cl-] = 0,1 M sehingga –log [Cl] = pCl = 1,00

b. Setelah penambahan 10 ml (VT) pada 50 ml (VR) kita dapatkan :

[Cl-] = VRMR – VTMT = (50x0,1) - (10x0,1)

(VR + VT) (50 + 10)

= 0,067 pCl = 1,17

Page 6: Titrasi Pengendapan

C. Setelah penambahan 49,9 ml AgNO3 :

[Cl-] = (50x0,1) – (49,9x0,1) = 1 x 10-4 (50 + 49,9)pCl = 4,0

d. Pada titik ekivalen :[Ag+] = [Cl-] = [Cl-] [Cl-] = [Cl-]2

[Cl-]2 = [1x1010] sehingga [Cl-] = 10-5

pCl = 5

Page 7: Titrasi Pengendapan

e. Setelah penambahan 60 ml AgNO3, konsentrasi dari ion Ag+ adalah :[Ag+] = VTMT - VRMR = (60x0,1) – (50x0,1)

(VT + VR ) (60 + 50)

= 9,1 x 10-3 MpAg = 2,104 karena pCl + pAg = 10 ;pCl + 2,04 = 10 pCl = 7,96

Page 8: Titrasi Pengendapan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KELARUTAN

• Parameter-parameter pentingnya adalah :

a. Temperatur :Kelarutan bertambah dengan naiknya temperatur.

b. Sifat pelarut : Garam-garam anorganik lebih larut dalam air. (Berkurangnya kelarutan pada pelarut organik dapat digunakna sebagai dasar pemisahan dua zat).

Page 9: Titrasi Pengendapan

c. Efek ion sejenis : Kelarutan endapan dalam air berkurang jika larutan tersebut mengandung satu dari ion-ion penyusun endapan, sebab pembatasan Ksp (konstanta hasil kali kelarutan).

d. Efek ion-ion lain : Beberapa endapan bertambah kelarutannya bila dalam larutan terdapat garam-garam yang berbeda dgn endapan.

Page 10: Titrasi Pengendapan

e. Pengaruh pH : Kelarutan garam dari asam lemah tergantung pada pH larutan, misal : oksalat ; ion H+ bergabung dgn ion C2O4

2- membentuk H2C2O4 sehingga menambah kelarutan garamnya.

f. Pengaruh hidrolisis : Jika garam dari asam lemah dilarutkan dalam air, akan menghasilkan perubahan (H+). (Kation dari spesies garam mengalami hidrolisis).

Page 11: Titrasi Pengendapan

g. Pengaruh kompleks : Kelarutan garam yang sedikit larut merupakan fungsi konsentrasi zat lain yang membentuk kompleks dgn kation garam.

Page 12: Titrasi Pengendapan

TITRASI DENGAN KEKERUHAN TANPA INDIKATOR

• Untuk larutan yg mengandung Ag, jika ditambahkan NaCl akan terbentuk suspensi yang kemudian terkoagulasi (membeku).

• Penambahan NaCl diteruskan sampai mencapai titik akhir titrasi.

• Perubahan dapat dilihat dgn terbentuknya endapan AgCl pada cairan supernatan.

• Penambahan sedikit NaCl ditambahkan untuk menyempurnakan titik akhir.

• Penentuan Ag sbg AgCl dapat dilakukan dgn turbidimetri (pembauran sinar).

Page 13: Titrasi Pengendapan

METODE VOLHARD

• Metode Volhard : Pembentukan zat berwarna di dalam larutan.

• Contoh : Titrasi Ag dengan NH4SCN dengan garam Fe(III) sebagai indikator.Selama titrasi Ag(SCN) terbentuk sedangkan titik akhir tercapai bila NH4SCN yang berlebih bereaksi dgn Fe(III) membentuk warna merah gelap [FeSCN]++.

Page 14: Titrasi Pengendapan

• Jumlah tiosianat yang menghasilkan warna harus sangat kecil, (larutan harus dikocok kuat pada titik akhir agar Ag yg teradsorpsi pada endapan dapat didesorpsi).

• Untuk penentuan ion klorida

Page 15: Titrasi Pengendapan

METODE MOHR

• Pada metode ini, titrasi halida dgn AgNO3 dilakukan dgn indikator Na2CrO4.

• Pada titrasi akan terbentuk endapan baru yang berwarna. (Pada titik akhir titrasi ion Ag+ yang berlebih diendapkan sbg Ag2CrO4 (berwarna merah bata)).

• Larutan harus bersifat basa (tetapi tdk boleh terlalu basa karena Ag akan diendapkan sebagai Ag(OH)2) atau netral.

Page 16: Titrasi Pengendapan

• Pada larutan terlalu asam, titik akhir titrasi tdk terlihat sebab konsentrasi CrO4

2- berkurang, yaitu dgn terjadinya reaksi H+ + CrO4

2- HCrO42-

• Pada kondisi yg cocok, metode ini cukup akurat dan dapat digunakan pada konsentrasi klorida yang rendah.

• Pada jenis titrasi ini, endapan indikator berwarna harus lebih larut dibanding endapan utama yang terbentuk selama titrasi.

Page 17: Titrasi Pengendapan

• Pereaksi organik yang biasa digunakan Na-rhodizonat dan garam Na-hidroksikuinon.

• (biasanya digunakan pada titrasi sulfat dengan BaCl2, dengan titik akhir titrasi ditentukan dengan terbentuknya endapan garam Ba berwarna merah).

Page 18: Titrasi Pengendapan

INDIKATOR ADSORPSI PADA TITRASI

PENGENDAPAN

• Jika AgNO3 ditambahkan ke NaCl yang mengandung zat berpendar fluor, titik akhir ditentukan dengan berubahnya warna dari kuning menjadi merah jingga.

• Jika didiamkan, tampak endapan berwarna, sedangkan larutan tidak berwarna disebabkan adanya adsorpsi indikator pada endapan AgCl.

Page 19: Titrasi Pengendapan

• Dengan indikator anion, reaksi tersebut :Jika Cl- yang berlebih : (AgCl) Cl- + FL tidak bereaksi (jika FL = C20H11O5 yaitu zat berpendapat fluor).

• Jika Ag yang berlebih (AgCl) Ag+ + FL (AgCl)(AgFL) adsorpsi.

• Dengan indikator kation :Jika Cl yang berlebihan : (AgCl)Cl- (MV)+ (AgCl)(Cl-MV+) Adsorpsi

• Jika ag yang berlebih : (AgCl) Ag+ + (MV)+ tidak bereaksi (MV = metil ungu)

Page 20: Titrasi Pengendapan

• Selain indikator adsorpsi tersebut di atas, terdapat pula indikator-indikator adsorpsi yang digunakan dalam titrasi pengendapan, yaitu turunan krisodin (p-etoksikrisodin).

• Indikator tersebut merupakan indikator asam-basa dan indikator redoks, dan memberikan perubahan warna yang reversibel dengan brom.

• Indikator ini berwarna merah pada suasana asam, dan kuning pada suasana basa.

Page 21: Titrasi Pengendapan

JENIS-JENIS INDIKATOR LAINNYA

• Seng dengan K3Fe(CN)6 bereaksi sebagai berikut:

2[Fe(CN)6]3- + 3 ZN2+ + 2 K+ K2Zn3[Fe(CN)6]2

• Difenil amin digunakan sebagai indikator dengan K3Fe(CN)6 sebagai titran.

[Fe(CN)6]3- + e- [Fe(CN)6]4-

• Jika [Fe(CN)6]4- = [Fe(CN)6]3- maka indikator menjadi tidak berwarna, tetapi jika ferosianida konsentrasinya berlebih, indikator oksidasi berwarna biru.

Page 22: Titrasi Pengendapan

Contoh Soal

Berat sampel yang mengandung BaCl2 adalah 0,5 g. 50 ml 0,21 N AgNO3 ditambahkan sehingga terbentuk endapan AgCl. AgNO3 yang berlebih dititrasi dengan 0,28 N KSCN dan titik akhir tercapai pada 25,5 ml. Hitung persen BaCl2 pada sampel!

Page 23: Titrasi Pengendapan

Jawab :

meq AgNO3 yang ditambahkan = 0,21 x 50 = 10,50meq KSCN yang diperlukan = 0,28 x 25,5 = 7,14Jadi, total meq yang diperlukan untuk pengendapan adalah : (10,5 – 7,14) = 3,36 mlJumlah BaCl2 = 3,36 x (BaCl2/2000) x 100%

0,50 = 3,36 x 0,104 x 100% =

69,88% 0,50

Page 24: Titrasi Pengendapan