Page 1
Log In Sign Up
68 jurnal kimia analitik titrasi iodimetri asam askorbat dalam vitamin C
From Brazil To Japan, Fascinating Trip To Gas Stations From Around The World (The Daily Western)
Uploaded byAiedha Nadhia
top 0.5% 6,373
Page 2
Laporan Praktikum Kimia Analitik II “
Page 3
Titrasi Iodimetrik dari Asam
Page 4
Askorbat dalam Tablet
Page 5
Vitamin C”
Tanggal Percobaan:
Page 6
Senin, 21-April-2014 Disusun Oleh: Aida Nadia (1112016200068) Kelompok 4 Kloter 1:
Page 7
Amaliyyah mahmudah (1112016200043) Yeni Setiartini (1112016200050) Rizky
Page 8
Harysetiawan (1112016200069) Lilik Jalaludin (1112016200074) PROGRAM STUDI
Page 9
PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS
Page 10
ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF
Page 11
HIDAYATULLAH JAKARTA 2014
I.
Page 12
Abstrak Telah dilakukan praktikum mengenai titrasi iodimetrik dari asam askorbat yang
Page 13
terkandung didalam tablet vitamin C. Asam askorbat yang biasa kita kenal sebagai vitamin C
Page 14
merupakan senyawa yang sangat penting bagi kesehatan tubuh, di antaranya adalah sebagai
Page 15
anti oksidan. Asam askorbat tidak dapat disintesis dalam tubuh. Vitamin C atau asam askorbat
Page 16
mempunyai berat molekul 176,13 dengan rumus molekul C6
H8
Page 17
O6
. Senyawa ini bersifat reduktor kuat dan mempunyai rasa asam. Vitamin C sangat mudah
Page 18
larut dalam air. Vitamin C sukar larut dalam kloroform, eter, dan benzena. Sifat vitamin C dapat bereaksi
Page 19
dengan iodin. Penentuan ini dilakukan dengan menggunakan larutan I2
Page 20
0,1N sebagai titran. Proses titrasi dilakukan sampai larutan dalam erlenmeyer berubah warna
Page 21
menjadi biru kehitaman, warna biru kehitaman yang dihasilkan merupakan iod-amilum yang
Page 22
menandakan bahwa proses titrasi telah mencapai titik akhir. Titrasi dalam percobaan kali
Page 23
ini dilakukan duplo, sehingga didapatkan hasil titrasi pertama volume iodin sebanyak 10 ml dan volume
Page 24
iodin pada titrasi kedua yaitu 9 ml. Dalam 0,038M vitamin C didapat kadar vitamin C
Page 25
dalam vitacimin yaitu 2,714% atau sebesar 271,4 mg/ 100 g. Kata kunci : iodimetrik, asam askorbat,
Page 26
vitamin C, titrasi II. Pendahuluan Vitamin C atau asam askorbat
Page 27
mempunyai berat molekul 176,13 dengan rumus molekul C6
H8
Page 28
O6
. Vitamin C dalam bentuk murni merupakan kristal putih, tidak berwarna,
Page 29
tidak berbau dan mencair pada suhu 190-192°C. Senyawa ini bersifat reduktor kuat dan
Page 30
mempunyai rasa asam. Vitamin C sangat mudah larut dalam air (1g dapat larut sempurna dalam 3 ml air), sedikit
Page 31
larut dalam alkohol (1 g larut dalam 50 ml alkohol absolut atau 100 ml gliserin) dan tidak larut
Page 32
dalam benzena, eter, kloroform, minyak dan sejenisnya. Vitamin C tidak stabil dalam bentuk larutan,
Page 33
terutama jika terdapat udara, logam-logam seperti Cu, Fe, dan cahaya. Di dalam larutan, gugus hidroksil
Page 34
pada atom C3 sangat mudah terionisasi (pk 1
= 4,04 pada 25o
C dan memberikan
Page 35
nilai pH 2,5) sedangkan gugus hidroksil pada atom C2 lebih tahan terhadap
Page 36
ionisasi dan mempunyai pk 2
= 11,4. Rumus bangun vitamin C dapat dilihat pada Gambar di bawah ini:
Page 37
(USU, 2011) Vitamin C dalam bahan makanan dapat ditentukan dengan menggunakan
Page 38
reaksi oksidasi reduksi. Reaksi redoks ini lebih baik dibandingkan dengan titrasi asam basa
Page 39
karena banyak kandungan bahan pangan yang bersifat asam atau basa yang mengganggu
Page 40
pada titrasi asam basa tetapi tidak mengganggu pada oksidasi vitamin C dengan iodium.
Page 41
Kelarutan iodium meningkat dengan pengompleksan dengan iodida membentuk
Page 42
triiodida. Pada awal titrasi, adanya vitamin C menyebabkan triiodida berubah menjadi ion
Page 43
iodida, sehingga tidak terbentuk kompleks iod-amilum dan warna biru kehitaman tidak terbentuk.
Page 44
Ketika semua vitamin C telah teroksidasi, secepatnya triiodida bereaksi dengan amilum
Page 45
sehingga terbentuk warna biru kehitaman (USU, 2011). Metode pengukuran konsentrasi
Page 46
larutan menggunakan metode titrasi yaitu suatu penambahan indikator warna pada larutan
Page 47
yang diuji, kemudian ditetesi dengan larutan yang merupakan kebalikan sifat larutan yang
Page 48
diuji. Pengukuran kadar Vitamin C dengan reaksi redoks yaitu menggunakan larutan iodin (I2
Page 49
) sebagai titran dan larutan kanji sebagai indikator. Pada proses titrasi, setelah semua Vitamin C
Page 50
bereaksi dengan Iodin, maka kelebihan iodin akan dideteksi oleh kanji yang menjadikan larutan
Page 51
berwarna biru gelap. Reaksi Vitamin C dengan iodin adalah sebagai berikut : C6
H
Page 53
H6
O6
+ 2I-
+ 2H+
Page 54
…….…(2.1) dengan persamaan kesetimbangan titrasi pada reaksi redoks : M vitC
Page 55
x V vitC
= M iodin
x V iodin
Page 59
……..(2.2) dengan MvitC
Page 60
: Molaritas larutan vitamin C VvitC
: Volume larutan vitamin C
Page 61
Job Board About Press Blog Stories Terms Privacy Copyright We're Hiring! Help Center
Academia © 2015