26
BAB 2TINJAUAN PUSTAKA
2.1Tekanan IntraokulerTekanan intraokuler (TIO) adalah tekanan
jaringan yang terdapat di dalam bola mata. TIO normal berkisar
10-20 mmHg.(1) Becker mendapatkan TIO normal 16,1 mmHg dengan SD
2,8 mmHg pada 909 populasi, Leydecker dkk (1958) mendapatkan nilai
TIO 15,8 mmHg dengan SD 2,6 mmHg pada 10.000 populasi, Goldmann
mendapatkan nilai TIO 15,4 mmHg dengan SD 2,5 mmHg pada 400
populasi dengan menggunakan tonometer aplanasi.(2) TIO kedua mata
biasanya sama dan menunjukan variasi diurnal. Variasi yang normal
tidak melebihi 4 mmHg.(2) TIO yang tetap adalah syarat untuk
kelangsungan penglihatan yang normal yang menjamin kebeningan media
mata dan jarak yang konstan antara kornea dengan lensa dan lensa
dengan retina. Faktor yang banyak mengatur TIO adalah keseimbangan
dinamis produksi aqueous humor oleh korpus siliaris dan
pengeluarannya melalui kanalis Schlemm.(12)2.2Aqueous Humor Aqueous
humor adalah cairan jernih yang diproduksi oleh korpus siliaris
yang mengisi kamera okuli posterior dan kamera okuli anterior.
Aqueous humor analog pengganti darah untuk struktur avaskular dan
menyediakan nutrisi, memindahkan produk ekskretoris hasil
metabolisme, mengangkut neurotransmiter, menstabilkan struktur
okular dan berkontribusi terhadap regulasi homeostasis
jaringan-jaringan okular. Aqueous humor juga memungkinkan sel-sel
inflamasi dan mediator beredar di mata dalam kondisi patologis,
serta obat-obatan untuk disalurkan kepada struktur mata.(13)
Volumenya sekitar 250 mikroliter dan kecepatan pembentukannya
bervariasi diurnal sekitar 2-3 mikroliter/menit. Komposisi aqueous
humor serupa dengan plasma.(14) Aqueous humor dibentuk oleh
prosesus siliaris, mengalir dari ruang posterior melewati pupil ke
ruang anterior, dan keluar melalui jalur trabekular dan jalur
uveoskleral. Aqueous humor terus menerus dibentuk dan dialirkan.
Aqueous humor diproduksi melalui 3 mekanisme, yaitu: difus,
ultrafiltrasi dan transport aktif.(15)2.2.1 Anatomi Struktur yang
Berhubungan dengan Aqueous Humora. Korpus siliarisKorpus siliaris,
berbentuk seperti segi tiga pada potongan melintang, membentang ke
depan dari ujung anterior koroid ke pangkal iris (sekitar 6 mm).
Korpus siliaris terdiri atas zona anterior yang berombak-ombak,
pars plicata (2 mm) dan zona posterior yang datar, pars plana (4
mm). Prosesus siliaris, terletak pada pars plicata adalah struktur
utama korpus siliaris yang membentuk aqueous humor.(14) Prosesus
siliaris ini terutama terbentuk dari kapiler dan vena yang bermuara
ke vena-vena vorticosa.(15) Prosesus siliaris memiliki dua lapis
epitelium, yaitu lapisan berpigmen di sebelah luar, yang merupakan
perluasan lapisan epitel pigmen retina dan lapisan tidak berpigmen
di sebelah dalam, yang merupakan perluasan neuroretina. Aqueous
humor disekresikan secara aktif oleh epitel yang tidak
berpigmen.(15)b. Sudut kamera okuli anteriorSudut kamera okuli
anterior terletak pada pertautan antara kornea perifer dan pangkal
iris. Sudut kamera okuli anterior dibentuk oleh garis Schwalbe,
anyaman trabekula (yang terletak di atas kanal Schlemm) dan taji
sklera (sklera spur). Garis Schwalbe menandai berakhirnya endotel
kornea. Anyaman trabekula berbentuk segi tiga pada potongan
melintang dengan dasar yang mengarah ke korpus siliaris. Anyaman
ini tersusun atas lembar-lembar berlubang jaringan kolagen dan
elastik. Taji sklera merupakan penonjolan sklera ke arah dalam di
antara korpus siliaris dan kanal Schlemm. Sudut kamera okuli
anterior merupakan komponen penting dalam proses pengaliran aqueous
humor.(14,15)c. Sistem aliran aqueous humor1. Trabekular meshwork
Uveal meshwork Corneoscleral meshwork Juxtacanalicular meshwork2.
Kanalis SchlemmMerupakan saluran pada perilimbal sklera,
dihubungkan oleh septa. Dinding bagian dalam dari kanalis Schlemm
dibatasi oleh sel endotel yang ireguler yang memiliki vakuola yang
besar. Dinding terluar dari kanal dibatasi oleh sel rata yang halus
dan mencakup pembukaan saluran pengumpul yang meninggalkan kanalis
Schlemm pada sudut miring dan berhubungan secara tidak langsung
dengan vena episklera.(15)3. Saluran kolektor Disebut juga pembuluh
aqueous intrasklera, berjumlah 25-35 dan meninggalkan kanalis
Schlemm pada sudut lingkaran kearah tepi ke dalam vena episklera.
Pembuluh aqueous intrasklera dibagi menjadi dua sistem. Pembuluh
terbesar berjalan sepanjang intrasklera dan berakhir langsung ke
dalam vena episklera (sistem direk) dan beberapa saluran kolektor
membentuk plexus intrasklera sebelum memasuki vena episklera
(sistem indirek).(15)2.2.2 Fisiologi Aqueous HumorAqueous humor
diproduksi dengan kecepatan 2-3 L/menit dan mengisi bilik anterior
sebanyak 250 L serta bilik posterior sebanyak 60 L.(3,14) Aqueous
humor sangat penting bagi mata. Berikut peranan aqueous humor dalam
fisiologi mata manusia:(15)1. Sebagai pengganti sistem vaskuler
untuk bagian mata yang avaskuler, seperti kornea dan lensa.2.
Memberi nutrisi bagi mata seperti oksigen, glukosa dan asam
amino.3. Mengangkut sisa-sisa metabolit dan substansi toksik (asam
laktat, CO2) untuk dibuang.4. Mempertahankan TIO untuk
mempertahankan struktur mata dan penglihatan mata.5. Mengandung
askorbat yang berfungsi untuk membersihkan mata dari radikal bebas
dan melindungi dari sinar ultraviolet serta radiasi.6. Sebagai
imunitas humoral dan seluler dalam keadaan infeksi dan
inflamasi.2.2.3 Komposisi Aqueous HumorAqueous humor adalah cairan
jernih yang mengisi bilik mata dapat dan belakang. Volumenya adalah
sekitar 250 L, dan kecepatan pembentukannya adalah 2-3 L/menit.
Tekanan osmotiknya sedikit lebih tinggi dibandingkan plasma.
Komposisi aqueous humor serupa dengan plasma. Cairan ini memiliki
konsentrasi askorbat, piruvat, dan laktat yang lebih tinggi;
protein, urea dan glukosa yang lebih rendah.(14)Komposisi aqueous
humor normal antara lain air (99,9%), protein (0,04%) dan yang
lainnya yaitu Na+ (144 mm/kg), K+ (4,5 mm/kg), Cl- chanel (110
mmol/kg), glukosa (6,0 mm/kg), asam laktat (7,4 mm/kg), asam amino
(0,5 mm/kg), inositol (0,1 mmol/kg). Aqueous humor manusia memiliki
protein spesifik dengan kadar yang berbeda-beda, yaitu: prealbumin
0,31-0,41 mg/dl, albumin 5,4-6,5 mg/dl, dan transferin 1,3-1,7
mg/dl, konsentrasi IgG dalam aqueous humor manusia telah terdeteksi
sekitar 3 mg / dl.(16)2.2.4 Dinamika Aqueous HumorTIO ditentukan
oleh keseimbangan antara jumlah produksi aqueous humor oleh badan
siliar, resistensi dari pengaliran aqueous humor pada sudut bilik
mata depan menuju sistem jalinan trabekularkanal Schlemm dan level
dari tekanan vena episklera serta mengalir melalui jalur
uveosklera.a. Pembentukan aqueous humorAqueous humor dibentuk oleh
korpus siliaris yang masing-masing dibentuk oleh 2 lapis epitel.
Permukaan apikal dari lapisan epitel luar yang berpigmen dan
lapisan epitel dalam yang tidak berpigmen berhadapan satu dengan
yang lain dan disatukan oleh tight junction. Lapisan epitel dalam
yang tidak berpigmmen yang menonjol ke kamera okuli posterior,
berisi banyak mitokondria dan mikrovili, sel-sel ini diduga sebagai
tempat yang pasti dari produksi aqueous humor.(13,15)Aqueous humor
diproduksi melalui 3 mekanisme fisiologis, yaitu:1. Difusi Difusi
adalah pergerakan pasif ion-ion melalui membran karena perbedaan
konsentrasi. Saat aqueous humor lewat kamera okuli posterior sampai
ke kanalis Schleem, mengalami kontak dengan korpus siliaris, iris,
lensa, vitreus, kornea dan trabekula meshwork. Hal tersebut
menyebabkan terjadinya pertukaran secara difusi dengan jaringan
sekitarnya.(3) Aqueos humor pada kamera okuli anterior lebih
menyerupai plasma dibandingkan dengan aqueous humor pada kamera
ukoli posterior akibat dari proses difusi tersebut.(15)2.
UltrafiltrasiKira-kira 150 L darah mengalir melalui prosesus
siliaris setiap menitnya. Ketika darah melalui kapiler prosesus
siliaris, kira-kira 4% plasma difiltrasi melalui fenestra kapiler
ke ruang interstisial. Proses dimana cairan dan substansi terlarut
menembus membran semipermeabel karena adanya perbedaan tekanan
disebut sebagai ultrafiltrasi. Di prosesus siliaris perbedaan
tekanan tersebut adalah perbedaan tekanan hidrostatik kapiler darah
dengan tekanan cairan interstisial.(3)3. Transport aktifTransport
aktif (sekresi) adalah proses energy dependent yang secara selektif
menggerakkan substansi-substansi melawan perbedaan elektrokemis
melalui membran sel. Diduga sebagian besar pembentukan aqueous
humor terjadi dengan cara ini, di mana ion-ion secara aktif
disekresi ke celah intersel epitel tak berpigmen prosesus siliaris
di dekat zonula okluden. Ion-ion yang secara aktif disekresi adalah
natrium, klorida dan bikarbonat. Proses ini didukung oleh kurang
lebih 1 juta sel epitel tak berpigmen yang masing-masing mensekresi
aqueous humor kira-kira sepertiga volume intrasel permenit. Di
epitel tak berpigmen prosesus siliaris terdapat aktifitas Na+-K+
ATPase yang cukup untuk mendukung pembentukan aqueous humor.(3)
2.2.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi dan Pengeluaran
Aqueous Humor1. Variasi diurnal TIO berfluktuasi sepanjang hari.
Pola variasi diurnal bermacam-macam, pada umumnya tekanan tertinggi
terjadi pada waktu bangun pagi dan tekanan terendah terjadi pada
waktu tengah malam. Jumlah produksi aqueous humor waktu tidur
kira-kira setengah jumlah produksi waktu bangun. (3) Diduga variasi
diurnal TIO berhubungan dengan variasi diurnal kortisol
plasma.(46)2. Usia dan jenis kelaminProduksi aqueous humor pada
laki-laki dan perempuan tidak ditemui banyak perbedaan, namun
wanita usia menopause umumnya mempunyai TIO yang relatif lebih
tinggi dibandingkan pria umur yang sama. sedangkan produksi aqueous
humor akan menurun seiring bertambahnya usia, terutama pada usia
diatas 60 tahun. Studi histologi menghubungkannya dengan perubahan
pada jaringan trabekula, termasuk penebalan dan penggabungan
lapisan trabekula, degenerasi kolagen dan fibril elastik, akumulasi
kolagen, hilangnya sel-sel endotel, hiperpigmentasi sel-sel
endothelium, akumulasi organel intra selular, akumulasi dan
perubahan matrik ekstraselular dan berkurangnya jumlah fakuola
raksasa.(3)3 Na+-K+ ATPaseTransport ion mempunyai peran penting
pada pembentukan aqueous humor. Na+-K+ ATPase akan meningkatkan
produksi aqueous humor. Na+-K+ ATPase memompa ion Na+ keluar dari
sel, pada saat yang bersamaan ion K+ dipindahkan dari aqueous humor
ke dalam sel. Penghambatan pada enzim ini akan mengurangi jumlah
sekresi aqueous humor.(3)4 Karbonik anhidraseKarbonik anhidrase
mempunyai peranan penting dalam pembentukan aqueous humor dengan
memproduksi ion bikarbonat (HCO3-). Bikarbonat yang terbentuk
mempengaruhi transport air dengan cara mengatur pH yang optimum
bagi pengangkutan natrium. Kerja penghambat karbonik anhidrase
adalah mengurangi masuknya ion bikarbonat dan ion natrium ke bilik
mata belakang sehingga akan menurunkan produksi aqueous humor.(3)5
Reseptor Beta adrenergic dan Alfa adrenergicBeta adrenergic dan
Alfa adrenergic adalah reseptor yang terletak di epitel tidak
berpigmen korpus siliaris. Kedua reseptor ini memiliki kerja yang
saling berlawanan. Beta adrenergic bekerja dalam meningkatkan
produksi aqueous humor, sedangkan Alfa adrenergic menekan sekresi
aqueous humor.(3)6 Tonus otot siliaris Kenaikan tonus otot siliaris
menaikan aliran keluar total. Kenaikan tonus otot siliaris dapat
disebabkan karena akomodasi, rangsangan pada saraf okulomotor atau
pemberat obat-obat parasimpatik. Kenaikan tonus otot siliaris
menarik sklera ke arah posterior dan ke dalam sehingga membuka
celah antara trabekula dan kanal Schlemm.(3)7 Aliran darah ke badan
siliarisPenurunan aliran darah ke badan siliaris serta
vasokonstriksi menurunkan laju produksi aqueous humor.(3)8
Obat-obatanAdapun faktor-faktor yang mempengaruhi TIO, yaitu: usia,
jenis kelamin, herediter, variasi diural, tekanan darah, latihan,
posisi tubuh, hormone, obat-obatan dan makanan, kelainan refraksi,
penutupan kelopak mata secara paksa, inflamasi,
pembedahan.(3)2.2.6Aliran Keluar Aqueous HumorSebagaimana aqueous
humor diproduksi, aqueous humor juga memiliki aliran keluar
sistemik. Aqueous humor mengalir dari kamera okuli anterior, keluar
ke aliran sistemik melalui dua rute berbeda, yaitu:1. Trabecula
outflowTrabecular outflow adalah jalur utama yang mengalirkan
aqueous humor kembali ke sistemik. Kira-kira 90% aqueous humor
total dialirkan melalui aliran ini, dengan proses yaitu: aqueous
humor dialirkan dari anyaman trabekular masuk ke dalam kanalis
Schlemm.(15) Teori vakuolisasi merupakan mekanisme transport
aqueous humor melewati dinding dalam dari kanalis Schlemm. Teori
ini menyatakan bahwa jarak transelular yang ada di sel endotel
membentuk dinding dalam kanal Schlemm sehingga berbentuk seperti
vakuola dan pori-pori yang respon terhadap tekanan dan mentransport
aqueous humor melalui jaringan ikat jukstakanalikular ke kanalis
Schlemm. Dari kanalis Schlemm, aqueous ditransport melalui 25-35
kanal-kanal pengumpul ke vena episklera melalui jalur direk maupun
indirek. Pengeluaran aqueous humor melalui rute ini dapat
ditingkatkan oleh obat-obatan (miotik, simpatomimetik) dan tindakan
pembedahan.(7)
Gambar 2.1 Teori vakuolisasi Teori vakuolisasi, mengenai
transport aqueous melewati dinding dalam kanalis Schlemm: 1.
Stadium non-vakuola; 2. Stadium awal lipatan dalam dari permukaan
basal di sel endotel; 3. Stadium pembentukan struktur makrovakuola;
4. Stadium pembentukan kanal vakuola transelular; 5. Stadium oklusi
dari lipatan basal.(7)2. Uveoscleral OutflowSekitar 5-15% aliran
keluar aqueous humor melalui rute ini. Mekanisme pada aliran ini
adalah aqueous humor mengalir dari sudut kamera okuli anterior
menuju ke otot siliar dan kemudian ke rongga suprasiliar dan
suprakorodial. Cairan ini kemudian meninggalkan mata melalui sklera
dan pembuluh darah yang ada. Aliran ini meningkat pada penggunaan
siklopegik dan obat-obatan adrenergik serta operasi seperti
cyclodialysis serta menurun pada penggunaan
miotikum.(15)Uveoscleral Outflow
Gambar 2.2 Aliran Keluar Aqueous Humor (15)
Gambar 2.3 Flow chart Dari Drainase Aqueous humor
(7)2.3Pengukuran Tekanan IntraokularTonometer merupakan alat yang
digunakan untuk mengukur tekanan intraokuler seseorang. Pada tahun
1885 Maklakoff berhasil menemukan tonometer pertama yang paling
praktis dan sederhana. Setelah itu pada tahun 1888 Ficks menemukan
tonometer Goldman. Kemudian ditemukan tonometer Schiotz yang tidak
memerlukan zat pewarna tertentu dan lebih cepat dalam penghitungan.
Setelah itu Webb memodifikasi menjadi tonometer Bigliano (tonometer
Durham, tonometer Applanatic).(17) Tonometer Schiotz Merupakan
tonometer identasi atau menekan permukaan kornea dengan suatu beban
yang dapat bergerak bebas pada sumbunya. Bila tekanan bola mata
lebih rendah maka beban akan mengindentasi lebih dalam permukaan
kornea dibandingkan tekanan bola mata lebih tinggi.
(17)Alat:Tonometer terdiri dari bagian:a. Frame : skala, penunjuk,
pemegang, tapak berbentuk konkafb. Pencelupc. Beban : 5,5mg ; 7,5mg
; 10mg ; 15mgTeknik:a. Menjelaskan maksud dan prosedur
pemeriksaan.b. Subyek diarahkan pada posisi duduk miring atau
berbaring ditempat tidur dengan kepala dan mata berada pada posisi
vertikal.c. Anastesi lokal dengan menggunakan tetes mata pantocain
0,5%.d. Gunakan beban tonometer yang terendah 5,5 gr .e. Desinfeksi
indentasi dengan alkohol 70%, biarkan sampai keringf. Subyek
diminta melihat ke atas dengan melihat lurus pada jari subyek yang
diposisikan di atas mata yang akan diperiksa. g. Letakan tonometer
dengan hati-hati pada kornea, selanjutnya baca skala yang
ditujukan.h. Sesuaikan hasil pembacaan dengan tabel yang tersedia
(satuan mmHg).i. Teteskan antibiotik topikal setelah pemeriksaan.j.
Kemudian pemeriksaan dilanjutkan pada mata yang
sebelahnya.Penilaian: Hasil pembacaaan skala dikonversikan dengan
tabel yang telah ditentukan untuk mengetahui tekanan bola mata
dalam millimeter air raksa.(17)
Gambar 2.4 Tonometer Schiotz
2.4 ObesitasSecara fisiologis obesitas didefinisikan sebagai
suatu keadaan dengan akumulasi lemak yang tidak normal atau
berlebihan di jaringan adiposa sehingga dapat menggangu kesehatan.
Menurut data WHO, prevalensi obesitas di dunia mengalami
peningkatan dua kali lipat dari tahun 1980 hingga tahun 2008. Pada
tahun 1980, 5% pria dan 8% wanita di dunia mengalami obesitas,
sedangkan pada tahun 2008, terjadi peningkatan yaitu, 10% pria dan
14% wanita menjadi obesitas.(18) Di Indonesia menurut data
Riskesdas menyajikan prevalensi penduduk usia dewasa menurut status
IMT secara nasional dapat dilihat adalah 21,7 % gabungan kategori
berat badan lebih dan obesitas. Prevalensi obesitas pada laki-laki
16,3% dan perempuan 26,9%).(19)Pengukuran lemak secara langsung
sangat sulit dan sebagai pengukur pengganti dipakai Body Mass Index
(BMI) atau Indeks Massa Tubuh (IMT). IMT merupakan indikator yang
paling sering digunakan dan praktis untuk mengukur tingkat populasi
berat badan lebih dan obesitas pada orang dewasa. Penanda kandungan
lemak tubuh yang digunakan adalah IMT, yang dapat dihitung
sebagai:(20,21)IMT = berat badan (kg)/tinggi badan (m2)Sesuai
perhitungan IMT tersebut maka WHO mengklasifikasikan berat badan
lebih dan obesitas pada orang dewasa sebagai berikut:(21)
KlasifikasiIMT (kg/m2)
Berat badan kurang< 18,5
Kisaran normal18,5 24,9
Berat badan lebih>25
Pra-obes25,0 29,9
Obes tingkat I30,0 34,9
Obes tingkat II35,0 39,9
Obes tingkat III>40
Tabel 2.1 Klasifikasi berat badan lebih dan obesitas pada orang
dewasa berdasarkan IMT menurut WHO(22) Sumber : WHO technical
series, 2000Adapun klasifikasi IMT yang dikeluarkan oleh WHO bagi
populasi di wilayah Asia yang dapat dilihat pada tabel di bawah
ini:Tabel 2.2 Klasifikasi IMT Pada Orang Dewasa Pada Penduduk Asia
(22)KlasifikasiIMT (kg/m2)
Berat badan kurang< 18,5
Batas normal18,5 22,9
Berat badan lebihBerisikoObesitas IObesitas II>23,023,0
24,925,0 29,9 30,0
2.4.1 Penyebab Obesitas Bila energi dalam jumlah besar (dalam
bentuk makanan) masuk ke dalam tubuh melebihi jumlah yang
dikeluarkan, berat badan akan bertambah, dan sebagian besar
kelebihan energi tersebut akan disimpan sebagai lemak. Untuk setiap
kelebihan energi sebanyak 9,3 kalori yang masuk ke tubuh, kira-kira
1 gram lemak akan disimpan. Lemak disimpan terutama di adiposit
pada jaringan subkutan dan pada rongga intraperitonial, hati dan
jaringan tubuh lainnya juga seringkali menimbun cukup lemak pada
orang obesitas. Seorang dengan obesitas yang ekstrem dapat memiliki
adiposit sebanyak empat kali normal, dan setiap adiposit memiliki
lipid dua kali lebih banyak dari orang yang kurus.(20)Faktor
penyebab obesitas: a. Aktifitas fisikb. Perilaku makanc. Faktor
lingkungan, sosial dan psikologisd. Kelainan neurogenike. Faktor
genetik2.4.2 Obesitas dan TIOObesitas ditandai dengan adanya
kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh
yang berlebihan sehingga dapat menimbukan berbagai risiko bagi
kesehatan. TIO adalah tekanan bola mata yang ditentukan oleh
kecepatan pembentukan aqueous humor dan tahanan terhadap aliran
keluarnya dari mata.Penelitian yang dilakukan oleh Mori dkk,
menunjukan adanya hubungan antara tekanan intraokuler dan obesitas
pada populasi di Jepang. Selain itu juga penelitian oleh JS Lee dkk
dilakukan pada populasi di Korea, memberi kesimpulan bahwa terdapat
hubungan antara obesitas dengan peningkatan TIO. Mekanisme
peningkatan TIO ini dikarenakan kelebihan jaringan lemak pada ruang
intraokuler terutama pada jaringan trabekular yang berfungsi
sebagai katub yang melewatkan aqueous humor dari kamera okuli
anterior menuju kanalis Schlemm.(5) Obesitas juga dapat menyebabkan
peningkatan pada tekanan vena episklera yang menghambat pengeluaran
aqueous humor dari vena episklera ke vena opthalmika superior yang
selanjutnya diteruskan ke sinus kavernosus. Kedua mekanisme ini
menyebabkan terjadinya penurunan outflow aqueous humor sementara
inflow aqueous humor atau kecepatan pembentukan normal sehingga
menimbukan peningkatan TIO.(23)2.5 Olahraga Di dalam berbagai jenis
olahraga baik olahraga dengan gerakan-gerakan yang bersifat konstan
seperti jogging, marathon dan bersepeda atau juga pada olahraga
yang melibatkan gerakan-gerakan yang explosif seperti menendang
bola atau gerakan smash dalam olahraga tenis atau bulutangkis,
jaringan otot hanya akan memperoleh energi dari pemecahan molekul
adenosine triphospate (ATP). Melalui simpanan energi yang terdapat
di dalam tubuh yaitu simpanan phosphocreatine (PCr), karbohidrat,
lemak dan protein, molekul ATP ini akan dihasilkan melalui
metabolisme energi yang akan melibatkan beberapa reaksi kimia yang
kompleks. Pengunaan simpanan-simpanan energi tersebut beserta jalur
metabolisme energi yang akan digunakan untuk menghasilkan molekul
ATP ini juga akan bergantung terhadap jenis aktivitas serta
intensitas yang dilakukan saat berolahraga.(24)Secara umum
aktivitas yang terdapat dalam kegiatan olahraga akan terdiri dari
kombinasi 2 jenis aktivitas yaitu aktivitas yang bersifat aerobik
dan dan aktivitas yang bersifat anaerobik. Kegiatan/jenis olahraga
yang bersifat ketahanan seperti jogging, marathon, triathlon dan
juga bersepeda jarak jauh merupakan jenis olahraga dengan komponen
aktivitas aerobik yang dominan sedangkan kegiatan olahraga yang
membutuhkan tenaga besar dalam waktu singkat seperti angkat berat,
push-up, lari cepat atau juga loncat jauh merupakan jenis olahraga
dengan komponen komponen aktivitas anaerobik yang dominan.(24)2.5.1
Jogging Jogging merupakan satu jenis keterampilan yang melibatkan
proses memindahkan posisi badan, dari satu tempat ke tempat lain
dengan gerakan yang lebih cepat dari pada melangkah.Jogging
memiliki teknik sebagai berikut: (25)1. Sikap badan harus condong
ke depan sedikit. 2. Kepala tegak dengan pandangan selalu diarahkan
ke depan. 3. Gerakan kaki saat melangkah tidak perlu panjang cukup
30-40 cm saja. 4. Saat mendaratkan kaki bagian yang kena yaitu
bagian dari kedua ujung telapak kaki. 5. Posisi kaki harus relaks.
6. Lengan diayunkan secara wajar dengan jari-jari tangan tidak
perlu dikepalkan cukup dengan membukanya sedikit. 7. Irama lari
saling bersilangan antara tangan dan kaki. 8. Lakukan lari santai
ini dengan kecepatan kira-kira 6-7 mil/jam.Melakukan jogging secara
teratur memberikan manfaat baik buat kondisi fisik dan kesehatan
lainnya. Jogging juga memberikan kesenangan secara fisik dan
mental. Jogging memberikan keuntungan tetap bagi keseluruhan
kesehatan setelah dilakukan. Efek-efek dari jogging adalah: (26)1.
Membuat jantung kuat, dimana semakin memperlancar peredaran darah
dan pernafasan;2. Mempercepat sistem pencernaan dan membantu anda
menyingkirkan masalah pencernaan;3. Menetralkan depresi;4. Jogging
membantu anda membakar lemak dan mengatasi kegemukan;5. Jogging
mengencangkan otot kaki, paha dan punggung;6. Membuat tidur lebih
nyenyak;7. Memperpanjang usia;8. Meningkatkan fungsi otak.2.5.2
Hubungan Olahraga Terhadap TIO Beberapa penelitian telah dilakukan
akhir-akhir ini oleh beberapa kelompok peneliti yang mengangkat
tentang olahraga (exercise) membawa dampak yang baik bagi tubuh
seseorang, salah satunya adalah bagi kesehatan mata khususnya
penurunan TIO. Seperti yang telah dilakukan oleh Daniel F. Marcus
dkk, dengan penelitiannya tentang The Effect Of Exercise On
Intraocular Pressure tahun 1970 pada 12 orang sampel menegaskan
adanya penurunan TIO pada manusia dilihat setelah exercise. Ada
penurunan maksimum TIO dan perubahan kimia darah (kenaikan
signifikan laktat darah dan penurunan pH darah) terjadi segera
setelah exercise. Penelitian telah menunjukkan bahwa asidosis
menurunkan TIO. Dalam latihan, tingkat laktat adalah hasil dari
produksi asam laktat yang menyebabkan asidosis.(10,11)Dalam
mekanisme ini, olahraga dapat menurunkan TIO, berawal dari
pembentukan asam laktat yang disebabkan oleh tidak terdapatnya
oksigen yang cukup untuk pembentukan lebih banyak molekul ATP,
sehingga sebagian besar asam piruvat akan berubah menjadi asam
laktat, yang berdifusi keluar dari sel otot masuk ke dalam cairan
interstisial dan darah. Oleh karena itu banyak glikogen otot
berubah menjadi asam laktat. Asam laktat yang banyak dalam darah
akan menyebabkan pH darah menjadi turun atau asidosis. Sedangkan pH
darah yang menurun atau asidosis akan mengganggu kerja babarapa
enzim dalam tubuh, salah satunya adalah Na+-K+ ATPase dan karbonik
anhidrase yang merupakan enzim yang berperan dalam pembentukan
aqueuos humor. Penghambatan terhadap enzim-enzim ini mengakibatkan
produksi aqueous humor menurun dan berdampak pada TIO.(10)Selain
itu penelitian oleh Stewart dkk, berhasil mengungkapkan hubungan
antara exercise dengan TIO. Ia mengungkapkan bahwa faktor yang
turut berkotribusi terhadap penurunan TIO selama exercise adalah
sistem aliran darah ke mata. Dalam penelitiannya ia mengatakan
bahwa mekanisme yang terjadi pada saat exercise adalah adanya
peningkatan aliran darah ke otot-otot yang bekerja lebih keras dan
menurunkan aliran darah ke jaringan dan organ yang tidak terlalu
membutuhkan, salah satunya adalah mata. Hal ini menyebabkan proses
pembentukan aqueous humor melalui mekanisme-mekanismenya akan
ditekan dan berdampak pada perubahan TIO.(11)
2.6 Kerangka TeoriJogging
Peningkatan osmolaritas plasmaPeningkatan asam laktat dan
penurunan pH darahPenurunan aliran darah ke mata
Pembentukan aqueous humor menurunPenghambatan kerja enzim Na+-K+
ATPase dan karbonik anhidrase
Penurunan TIO
Tekanan Intraokuler (TIO)
Peningkatan TIO
Kelebihan jaringan lemak pada ruang intraokuler dan peningkatan
tekanan vena episklera
Obesitas
Skema 2.1 Kerangka Teori