Top Banner

of 14

Tinjauan Pustaka Case CA Paru

Mar 02, 2018

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 7/26/2019 Tinjauan Pustaka Case CA Paru

    1/14

    BAB 2

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. Anatomi dan Fisiologi Sistem Pernapasan

    Sebelum memahami anatomi sistem pernapasan, perlu diketahui dahulu

    bahwa ada 3 bagian dalam proses respirasi: respirasi eksternal, distribusi, dan

    respirasi internal. Respirasi eksternal merupakan respirasi yang dilakukan

    langsung oleh sistem pernapasan, distribusi dilakukan oleh sistem kardiovaskular,

    dan respirasi internal terjadi di dalam sel. Respirasi eksternal merupakan proses

    pertukaran gas antara darah dan atmosfer (Djojodibroto, !!"#.

    Struktur yang membentuk sistem pernapasan dapat dibagi menjadi , yaitu

    struktur utama dan struktur aksesoria. Struktur utama, yaitu saluran udara

    pernapasan, dibagi menjadi $jalan napas% dan $saluran napas%. &alan napas terdiri

    dari nares, 'avum nasi, pharyng, laryng, dan trakea. Saluran napas terdiri dari

    bronki dengan berbagai level dan berlanjut ke bronkioli. Saluran napas akan

    bermuara ke alveoli, yang berfungsi untuk melakukan difusi gas dan ).Sementara itu, struktur aksesoria sistem pernapasan terdiri dari otot*otot bantu

    napas dan pleura.

    .+.+. &alan apas

  • 7/26/2019 Tinjauan Pustaka Case CA Paru

    2/14

    -dara akan masuk melalui nares dan mengalami turbulensi di dalam

    'avum nasi, yang memiliki konkha nasalis superior, media, dan inferior.

    urbulensi dalam 'avum nasi akan mengakibatkan partikel*partikel kasar

    terperangkap lengket dengan rambut*rambut halus. Selanjutnya, partikel*partikel

    kasar ini akan dibungkus oleh mukus yang dihasilkan oleh sel*sel goblet. Dengan

    demikian, udara yang telah melalui 'avum nasi akan bersih dari partikel kasar.

    /haryng merupakan pipa mus'ulomembranosa dengan panjang + 0 +1

    'm, yang dibagi menjadi 3 region: nasopharyng, oropharyng, dan laryngopharyng2

    berdasarkan lokasinya. Seperti organ pipa lainnya, pharyng terbagi menjadi 1

    tunika: adventitsia, muskularis, fibrosa, dan mukosa. unika mukosa bagian

    nasopharyng terbentuk atas sel*sel 'olumnair ber'ilia dengan sel goblet, namun

    oropharyng dan laryngopharyng terdiri atas sel suamosa stratifikata non

    kornifikatum.

    4aryng merupakan kelanjutan jalan napas setelah pharyng. 5agian luar

    laryng dibentuk oleh kartilago: thyro6d, kriko6d, epiglottis, aryteno6d, kuneiforme,

    dan kornuata. 7artilago pada laryng merupakan kartilago elastik. 8danya pli'ae

    vo'ales menyebabkan laryng tidak hanya berfungsi sebagai sphingter jalan napas,tetapi juga memproduksi suara. Setelah melalui laryng, udara akan masuk ke

    dalam trakea.

    rakea merupakan pipa yang dibentuk oleh kartilago berbentuk huruf $)%

    dan memiliki panjang +,9 'm. Di dalam trakea juga terdapat sel*sel 'olumnair

    pseudostratifikata ber'ilia yang diselingi sel goblet untuk produksi mukus. ritasi

    pada laryng dan trakhea akan mengaktifkan refleks mukoklarifikasi

    (mucoclearance# yang berupa tussis (batuk#.

    .+.. Saluran apas

    rakea berujung pada bifurkasi trakea, dan dibagi menjadi bronki

    prin'ipales: bronkus prin'ipalis sinister dan bronkus prin'ipalis de;ter. 5ronkus

    prin'ipalis de;ter lebih pendek dibandingkan sinister. Sudut yang dibentuk trakea

    dengan bronkus prin'ipalis de;ter lebih tajam dibandingkan yang kiri.

  • 7/26/2019 Tinjauan Pustaka Case CA Paru

    3/14

    -ltrastruktur Saluran apas 5agian 5awah

    Dinding saluran napas ini dilapisi oleh epithelium pseudostratifi'atum

    ber'ilia yang berbentuk 'olumnair tetapi semakin ke arah 'ephalad menjadi lebih

    pipih. aksonema dan satu

    aksonema spe'ial. Setiap aksonema berhubungan satu sama lain di6kat oleh

    dynein (suatu protein yang sifatnya kontraktil#.

    9. Sel !uas. &umlah sel ini tidak banyak, kegunaannya belum jelas, mungkin

    berfungsi untuk mengabsorpsi 'airan. Sel sema'am ini dapat dijumpai pada

    usus dan sinus nasalis.

    ?. Sel goblet. Sel ini adalah sel mukus yang menggembung dan berisi granul

    sekretoir. &alan napas mulai dari rongga hidung sampai dengan bronkiolus

    ditutupi oleh lapisan lendir visko@lastik yang dihasilkan oleh sel mukus

    maupun sel serus. Sel goblet memproduksi mu'inogen yang akan disekresi ke

    dinding jalan napas. Au'inogen akan berubah menjadi mu'in, yaitu suatu

    substan'i yang dibentuk oleh glikoprotein yang sifatnya viskus. Au'in ini

  • 7/26/2019 Tinjauan Pustaka Case CA Paru

    4/14

    melapisi dinding jalan napas dan berfungsi menangkap partikel debu yang

    masuk ke dalam sistem pernapasan.

    ". Sel serus. Sel ini lebih banyak didapati di daerah 'ephalad dibandingkan

    dengan di daerah distal.=. Sel "lara. Sel ini adalah suatu sel epithelial tidak ber'ilia pada bronkiolus

    terminalis yang mempunyai fungsi sebagai sekretoir. 7egunaan sel )lara

    adalah memproduksi 'airan yang memetabolisme toksin. Sel sema'am ini

    lebih banyak didapati di distal (bronkiolus# dibandingkan dengan di 'ephalad.

    Sel )lara kaya akan kandungan B8B (glykosamin aminoglykan# yang

    melindungi lapisan bronkiolair dan /*19! (pulmonal 'yto'hrom# yang

    memetabolisme asam arakhidonat.

    Saluran napas terdiri atas 1 level, yang dapat lebih jauh lagi dibagi sebagai:

    * 4evel ! 0 > rakea dan bronkus

    * 4evel +! 0 +1 5ronkiolus biasa dan bronkiolus terminalis

    * 4evel +9 0 += 5ronkolus respiratoir

    * 4evel +> 0 1 8lveolus

  • 7/26/2019 Tinjauan Pustaka Case CA Paru

    5/14

    opografi /aru

    8da dua buah paru, yaitu paru kanan dan paru kiri. /aru kanan mempunyai tiga

    lobus sedangkan paru kiri mempunyai dua lobus (dengan lingula#. 4obus paru

    terbagi menjadi beberapa segmen*paru. /aru kanan mempunyai sepuluh segmen*

    paru sedangkan paru kiri mempunyai delapan segmen*paru. Segmen*paru

    merupakan unit paru yang topografinya perlu dihafal jika kita ingin dapat

    mengidentifikasi regio paru pada saat memba'a foto thora; maupun pada saat

    membi'arakan peren'anaan intervensi bedah.

    Caskularisasi

    /aru mendapat darah dari dua sistem arteri, yaitu arteri pulmonalis dan

    arteri bronkialis. 8rteri pulmonalis ber'abang dua mengikuti bronkus utama kanan

    dan kiri untuk kemudian ber'abang*'abang membentuk ramifikasi yang memasok

    darah ke interstitsie@l paru. /erlu diketahui bahwa pembuluh darh per'abangan

    dari arteri pulmonalis mempunyai ujung akhir (end-artery#. ekanan darah pada

    arteri pulmonalis sangat rendah, yang memungkinkan pertukaran gas dengan

    lan'ar. ekanan darah pada pembuluh yang berasal dari arteri bronkialis lebih

    tinggi dibandingkan tekanan pada arteri pulmonalis.

  • 7/26/2019 Tinjauan Pustaka Case CA Paru

    6/14

    5erbeda dengan per'abangan pembuluh darah arteri pulmonalis,

    per'abangan pembuluh arteri bronkialis tidak mempunyai ujung akhir. Darah yang

    dipasok oleh arteri bronkialis akan sampai ke saluran pernapasan, septa

    interlobulair, dan pleura. Sepertiga darah yang meninggalkan paru melalui vena

    aygos menuju darah, sedangkan yang dua pertiga lagi melalui vena pulmonalis

    ke atrium sinistrum 'ordis.

    nnervasi

    /aru di6nnervasi oleh saraf parasimpatik nervus vagus dan saraf simpatik.

    tot polos saluran napas di6nnervasi oleh nervus vagus afferens, nervus vagus

    efferens (kholinergik postganglionik#. /leura pari@talis di6nnervasi oleh nervus

    interkostalis dan nervus phrenikus, sedangkan pada pleura vis'eralis tidak terdapat

    innervasi.

    8natomi dan Eisiologi /leura

    /leura merupakan membran serosa yang melingkupi paren'hym paru,

    mediastinum, diafragma serta tulang iga2 terdiri dari pleura vis'eral dan pleura

    pari@tal. Rongga pleura terisi sejumlah tertentu 'airan yang memisahkan kedua

    pleura tersebut sehnigga memungkinkan pergerakan kedua pleura tanpa hambatan

    selama proses respirasi. )airan pleura berasal dari pembuluh*pembuluh kapiler

    pleura, ruang interstitsie@l paru, kelenjar getah bening intrathorakik, pembuluh

    darah intrathorakik, dan rongga peritoneal. &umlah 'airan pleural dipengaruhi oleh

    perbedaan tekanan antara pembuluh*pembuluh kapiler pleura dengan rongga

    pleura sesuai hukum Starling serta kemampuan eliminasi 'airan oleh sistem

    penyaliran limfatik pleura pari@tal. ekanan pleura merupakan 'ermin tekanan di

    dalam rongga thora;. /erbedaan tekanan yang ditimbulkan oleh pleura berperan

    penting dalam proses respirasi. 7arakteristik pleura seperti ketebalan, komponen

    seluler, serta faktor*faktor fisika dan kimiawi penting diketahui sebagai dasar

    pemahaman patofisiologi kelainan pleura dan gangguan proses respirasi.

  • 7/26/2019 Tinjauan Pustaka Case CA Paru

    7/14

    /leura tersusun dari lapisan sel yang embriogenik berasal dari jaringan

    koelom intraembrional dan bersifat memungkinkan organ yang diliputinya

    mampu berkembang, mengalami retraksi atau deformasi sesuai dengan proses

    perkembangan anatomik dan fisiologik suatu organisme. /leura vis'eralis

    membatasi permukaan luar paren'hym paru termasuk fissura interlobair,

    sementara pleura parietale membatasi dinding dada yang tersusun dari otot dada

    dan tulang iga, serta diafragma, mediastinum, dan struktur 'ervikal. /leurae

    vis'eralis dan parietale memiliki perbedaan innervasi dan vaskularisasi. /leura

    vis'eral di6nnervasi saraf*saraf autonom dan mendapat aliran darah dari sirkulasi

    pulmonal, sementara pleura parietal di6nnervasi saraf*saraf interkostalis dan

    nervus phrenikus serta mendapat aliran darah sistemik. /leura vis'eral dan pleura

    parietal terpisah oleh 'avum pleurale yang mengandung sejumlah tertentu 'airan

    pleura.

    )airan /leura

    )airan pleura mengandung +.9!! 0 1.9!! selFm4, terdiri dari makrophag

    ("9G#, limfo'yt (3G#, sel darah merah, dan mesothelium bebas. )airan pleura

    normal mengandung protein + 0 gF+!! m4.

  • 7/26/2019 Tinjauan Pustaka Case CA Paru

    8/14

    serum, namun kadar protein berat molekul rendah seperti albumin, lebih tinggi

    dalam 'airan pleura. 7adar molekul bikarbonat 'airan pleura ! 0 9G lebih

    tinggi dibandingkan kadar bikarbonat plasma, sedangkan kadar ion natrium lebih

    rendah 3 0 9G dan kadar ion klorida lebih rendah ? 0 >G. ni menyebabkan p#

    cairan pleura lebi tinggi dibandingkan pH plasma. 7eseimbangan ionik ini

    diatur melalui transport aktif mesothelial. 7adar glukosa dan ion kalium 'airan

    pleura setara dengan plasma.

    Struktur Aakroskopik /leura

    /leura normal memiliki permukaan li'in, mengkilap, dan semitransparan.

    4uas permukaan pleura vis'eral sekitar 1.!!! 'mpada laki*laki dewasa dengan

    berat badan "! kg. /leura parietal terbagi dalam beberapa bagian, yaitu pleura

    kostalis yang berbatasan dengan iga dan otot*otot interkostalis, pleura

    diafragmatik, pleura 'ervikal atau kupula sepanjang 0 3 'm menyusur sepertiga

    medial klavikula di belakang otot*otot sternokleidomasto6deus, dan pleura

    mediastinal yang membungkus organ*organ mediastinum. 5agian inferior pleura

    parietal dorsal dan ventral mediastinum tertarik menuju rongga thoraks seiring

    perkembangan organ paru dan bertahan hingga dewasa sebagai jaringan

    ligamentum pulmonum, menyusur vertikal dari hilus menuju diafragma membagi

    rongga pleura menjadi rongga anterior dan posterior. 4igamentum pulmonum

    memiliki pembuluh limfatik besar yang merupakan potensi penyebab e$$usi pada

    !asus traumati!.I

    /leura kostalis mendapat sirkulasi darah dari arteri mammaria interkostalis

    dan internalis. /leura mediastinal mendapat sirkulasi darah dari arteri bronkialis,

    diafragmatik superior, mammaria interna, dan mediastinum. /leura 'ervikalis

    mendapat sirkulasi darah dari arteri subklavia. /leura diafragmatik mendapat

    sirkulasi darah dari 'abang*'abang arteri mammaria interna serta aorta thorakika

    dan abdominis. Cena pleura parietal mengikut jalur arteri dan kembali menuju

    vena kava superior melalui vena aygos. /leura vis'eral mendapat sirkulasi darah

    dari arteri bronkialis menuju vena pulmonalis.

  • 7/26/2019 Tinjauan Pustaka Case CA Paru

    9/14

    -jung saraf sensorik berada di pleura parietal kostalis dan diafragmatik.

    /leura kostalis di6nnervasi oleh saraf interkostalis, bagian tengah pleura

    diafragmatika oleh saraf phrenikus. Stimulasi oleh inflamasi dan iritasi pleura

    parietal menimbulkan sensasi nyeri dinding dada dan nyeri tumpul pada bahu

    ipsilateral. idak ada jaras nyeri pada pleura vis'eral walaupun se'ara luas

    di6nnervasi oleh nervus vagus dan trunkus sympathikus.

  • 7/26/2019 Tinjauan Pustaka Case CA Paru

    10/14

    elektrolit. Ketida!seimbangan komponen*komponen gaya ini menyebabkan

    penumpukan 'airan yang disebut e$$usi pleura.

    Eisiologi ekanan /leura

    ekanan pleura se'ara fisiologik memiliki dua pengertian, yaitu tekanan

    'airan pleura dan tekanan permukaan pleura. ekanan 'airan pleura

    men'erminkan dinamika aliran 'airan melewati membran dan bernilai sekitar *+!

    'mH. ekanan permukaan pleura men'erminkan keseimbangan elastik rekoil

    dinding dada ke arah luar dengan elastik rekoil paru ke arah dalam. ilai tekanan

    pleura tidak serupa di seluruh permukaan rongga pleura2 lebih negatif di apeks

    paru dan lebih positif di basal paru. /erbedaan bentuk dinding dada dengan paru

    dan faktor gravitasi menyebabkan perbedaan tkeanan pleura se'ara vertikal2

    perbedaan tekanan pleura antara bagian basal paru dengan apikal paru dapat

    men'apai = 'mH. ekanan alveolair relatif rata di seluruh jaringan paru normal,

    sehingga gradi@ns tekanan resultan di rongga pleura berbeda pada berbagai

    permukaan pleura. Bradi@ns tekanan di apikal lebih besar dibandingkan basal

    sehingga formasi bleb pleura terutama terjadi di ape!s paru dan merupakan

  • 7/26/2019 Tinjauan Pustaka Case CA Paru

    11/14

    penyebab pneumothora; spontan. Brai@ns ini juga menyebabkan variasi distribusi

    ventilasi.

    /leura vis'eral dan pari@tal saling bertolak oleh gaya potensial molkul

    phosfolipid yang diabsorpsi permukan masing*masing pleura oleh mikrovilli

    mesothelial sehingga terbentuk lubrikasi untuk mengrangi friksi saat respirasi.

    /roses tersebut bersam tekanan permukaan pleura, keseimbangan tekanan oleh

    gaya Starling dan tekanan elastik rekoil paru men'egah kontak antara pleura

    vis'eral dan parietal walaupun jarak antarpleura hanya +! Jm. /roses respirasi

    melibatkan tekanan pleura dan tekanan jalan napas. -dara mengalir melalui jalan

    napas yang memertahankan saluran napas tetatp terbuka serta tekanan luar

    jaringan paru (tekanan pleura# yang melingkupi dan menekan saluran napas.

    /erbedaan antara kedua tekanan (tekanan jalan napas dikurangi tekanan pleura#

    disebut tekanan transpulmonal. ekanan transpulmonal memengaruhi

    penegembangan paru sehingga memengaruhi pengembangan paru sehingga

    memengaruhi jumlah udara paru saat respirasi.

    Eisiologi )airan /leura

    Rongga pleura terisi 'arian dari pembuluh kapiler pleura, ruang

    interstitsie@l paru, saluran limfatik intrathorakal, pembuluh kapiler intrahorakal,

    dan rongga peritoneum. eergard mengemukakan hipotesis bahwa aliran 'airan

    pleura sepenuhnya bergantung perbedaan tekanan hidrostatik dan osmotik kapiler

    sistemik dengan kapiler pulmonal.

    /erpindahan 'airan ini mengikuti hukum Starling berikut:

    Jv=Kf [ (PkapilerPpleura)( kapilerpleura)]

    Di mana &v adalah aliran 'airan transpleura, 7f adalah koefisien filtrasi

    yang merupakan perkalian konduktivitas hidrolik membran dengan luas

    permukaan membran, / adalah tekanan hidrostatik, sigma adalah koefisien

    kemampuan restriksi membran terhadap migrasi molekul besar, dan pi tekanan

    onkotik.

  • 7/26/2019 Tinjauan Pustaka Case CA Paru

    12/14

    /erkiraan besar perbedan tekanan yang memengaruhi pergerakan 'airan

    dari kapiler menuju rongga pleura. ekanan hidrostatik pleura parietal sebesar 3!

    'mH dan tekanan rongga pleura sebesar *9 'mH sehingga tekanan hidrostatik

    resultan adalah 3! 0 (*9# K 39 'mH. ekanan onkotik plasma 31 'mH dan

    tekanan onkotik pleura 9'mH sehingga tekanan onkotik resultan 31 0 9 K >

    'mH. Bradi@ns tekanan yang ditimbulkan adalah 39 0 > K ? 'mH. Hal ini

    menimbulkan pergerakan 'airan dari kapiler pleura parietal menuju rongga pleura.

    /leura vis'eral lebih tebal dibandingkan pleura parietal sehingga koefisien filtrasi

    pleura vis'eral lebih ke'il dibandingkan dengan pleura parietal. 7oefisien ke'il

    pleura vis'eral menyebabkan resultan gradi@ns tekanan terhadap pleura vis'eral

    se'ara skematik bernilai 0 walaupun tekanan kapiler pleura vis'eral identik

    dengan tekanan vena pulmonal yaitu 1 'mH. /erpindahan 'airan dari jaringan

    interstitsie@l paru ke rongga pleura dapat terjadi seperti akibat peningkatan

    tekanan baji jaringan paru pada odem paru maupun gagal jantung kongestif.

  • 7/26/2019 Tinjauan Pustaka Case CA Paru

    13/14

    Hypothese eergard tidak sepenuhnya menjelaskan eliminasi akumulasi

    'airan pleura karena tidak menyertakan faktor jaringan interstitsie@l dan sistem

    limfatik pleura. &aringan interstitsie@l se'ara fungsional mengalirkan 'airan ke

    sistem penyaliran limfatik. )airan pleura yang difiltrasi pada bagian parietal

    mikrosirkulasi sistemik masuk ke jaringan interstitsie@l ekstrapleural menuju

    rongga pleura dengan gradi@ns tekanan (aliran 'airan# yang lebih ke'il. Rongga

    pleura se'ara fisiologik terbagi menjadi lima ruang yaitu sirkulasi sistemik

    parietal, jaringan interstitsie@l ekstrapleura, rongga pleura, jaringan interstitsie@l

    paru, dan mikrosirkulasi vis'eral. Aembran endothelium sirkulasi vis'eral

    membatasi mikrosirkulasi vis'eral dengan jaringan interstitsie@l paru dan

    membran endothelium sistemik dengan jaringan interstitsie@l rongga pleura.

    Rongga pleura dibatasi oleh pleura vis'eral dan pleura parietal yang berfungsi

    sebagai membran. /enyaliran limfatik di lapisan submesothelial pleura parietal

    ber'abang*'abang serta berdilasi dan disebut lakuna. 4akuna di rongga pleura

    akan membentuk stoma. 8liran limfatik pleura parietal terhubung dengan ronga

    pleura melalui stoma dengan diameter 0 ? nm. Stoma ini berbentuk bulat atau

    'elah ditemukan pada pleura mediastinal dan interkostalis terutama pada area

    depressi inferior terhadap tulang iga bagian inferior dengan kepadatan +!!

    stomataF'mdi pleura interkostalis dan =.!!! stomataF'mdi pleura mediastinal.

    &umlah 'airan pleura tergantung me!anisme ga&a Starling (laju filtrasi

    kapiler di pleura parietal# dan sistem penyaliran lim$ati! melalui stomadi pleura

  • 7/26/2019 Tinjauan Pustaka Case CA Paru

    14/14

    parietal. Senyawa*senyawa protein, sel*sel, dan at*at partikulat dieliminasi dari

    rongga pleura melalui penyaliran limfatik ini. ilai normal produksi 'airan pleura

    adalah !,1 m4Fkg.jam.

    8kumulasi berlebih 'airan pleura hingga 3!! m4 disebut sebagai efusi

    pleura, terjadi akibat pembentukan 'airan pleura melebihi kemampuan eliminasi

    'airan pleura.