TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SEWA MENYEWA SAWAH EKS BENGKOK (Studi Kasus di Kelurahan Bugangin Kecamatan Kota Kendal Kabupaten Kendal) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Dalam Ilmu Syari’ah Disusun Oleh : SAEFUL AMAR NIM : 2101024 JURUSAN MUAMALAH FAKULTAS SYARI’AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2007
67
Embed
TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SEWA ...eprints.walisongo.ac.id/11604/1/2101024_Saeful Amar.pdf4. Kepada Istriku tercinta Eka wahyuningsih yang selalu setia mendampingi penulis dari
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SEWA
MENYEWA SAWAH EKS BENGKOK (Studi Kasus di Kelurahan Bugangin Kecamatan Kota Kendal Kabupaten Kendal)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi
Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1
Dalam Ilmu Syari’ah
Disusun Oleh :
SAEFUL AMAR
NIM : 2101024
JURUSAN MUAMALAH
FAKULTAS SYARI’AH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2007
DEPARTEMEN AGAMA RI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
FAKULTAS SYARI’AH SEMARANG Jl. Raya Ngaliyan – Boja Km. 02 Semarang Telp. / Fax. (024) 7601291
PENGESAHAN
Skripsi Saudara : Saeful Amar
Nomor Induk : 2101024
Judul : “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Sewa Menyewa
Sawah Eks Bengkok (Studi Kasus Di Kelurahan
Bugangin Kecamatan Kota Kendal Kabupaten
Kendal)”
Telah dimunaqasahkan oleh Dewan Penguji Fakultas Syari’ah Institut Agama Islam
Negeri Walisongo Semarang dan dinyatakan lulus dengan predikat Cumlaude / Baik /
Cukup, pada tanggal :
17 Januari 2007
Dan dapat diterima sebagai syarat guna memperoleh gelar sarjana strata 1, tahun
akademik 2006/2007.
Semarang, 17 Januari 2007
Ketua Sidang, Sekretaris Sidang,
Drs. Maksun, M.Ag. Ali Murtadlo, M.Ag.
NIP. 150 263 040 NIP. 150 289 379
Penguji I, Penguji II,
Dra. Hj. Endang Rumaningsih, M.Hum. A. Arif Junaidi, M.Ag.
NIP. 150 218 489 NIP. 150 276 119
MOTTO
قوى ولا ت عاونوا على الإث والعدوان وت عاونوا على البر والت
“Tolong menolonglah kamu dalam kebajikan dan bertaqwa, serta janganlah
tolong menolong dalam hal dosa dan kejahatan”.
(QS. Al-Maidah : 2)
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Semarang : Karya Toha Putra,
1998, hlm. 105
vi
Skripsi ini saya persembahkan buat :
1. Ayahanda : Suwardi (Alm) dan ibunda tercinta
: Sholekhatun, yang selalu memberikan Do’a dan dukungannya baik moril maupun materiil dengan tulus dan ikhlas.
2. Istriku tersayang : Eka Wahyuningsih yang selalu memberikan support scara penuh sehingga skripsi ini dapat saya selesaikan secara baik.
3. Kakak-kakak saya yang telah memberikan masukan dan motivasinya sehingga skripsi ini dapat selesai.
4. Mas Sunaryo sekeluarga yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materiil sehingga skripsi ini dapat selesai
5. Dosen pembimbing saya yang telah meluangkan waktunyauntuk membimbing saya, sehingga skripsi ini dapat selesai.
6. Dan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini.
x
DAFTAR ISI
Halaman Judul ………………………………………………………… i
Nota Pembimbing ……………………………………………………... ii
Halaman Pengesahan …………………………………………………... iii
Motto …………………………………………………………………... iv
Deklarasi ……………………………………………………………….. v
Persembahan …………………………………………………………… vi
Abstrak …………………………………………………………………. vii
Kata Pengantar …………………………………………………………. Viii
Daftar Isi ……………………………………………………………….. x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah……………………………. 1
B. Perumusan Masalah………………………………… 5
C. Penegasan Judul…………………………………….. 6
D. Tujuan Pembahasan Skripsi………………………… 8
E. Telaah Pustaka ……………………………………… 8
F. Metode Penelitian …………………………………... 10
G. Sistematika Penulisan Skripsi………………………. 13
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG SEWA MENYEWA
A. Pengertian Sewa Menyewa ………………………… 15
B. Dasar Hukum Sewa Menyewa ……………………... 17
C. Rukun Dan Syarat Sahnya Sewa Menyewa………… 17
D. Hal-hal Yang Membatalkan Sewa Menyewa………. 22
xi
BABA III SEWA MENYEWA SAWAH EKS BENGKOK DI KELURAHAN
BUGANGIN KECAMATAN KOTA KENDAL KABUPATEN
KENDAL
A. Keadaan Geografis, Monografis dan Demografis
Kelurahan Bugangin ………………………………… 23
B. Pelaksanaan dan Motivasi Sewa Menyewa Sawah Eks
Bengkok……………………………………………… 30
C. Manfaat Sewa Menyewa Sawah EKs Bengkok……… 38
BAB IV TINJAUAN HUKUM TERHADAP PRAKTEK SEWA
MENYEWA SAWAH EKS BENGKOK
A. Analisis terhadap Praktek Sewa Menyewa Sawah Eks
Bengkok……………………………………………… 40
B. Analisis Terhadap Praktek Sewa Menyewa Sawah Eks
Bengkok Ditinjau Dari Hukum Islam………………... 44
BAB V PENUTUP
A. Simpulan……………………………………………… 55
B. Saran-saran…………………………………………… 55
C. Penutup ………………………………………………. 57
Daftar Pustaka
Daftar Riwayat Hidup
Lampiran-lampiran
viii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
Segala puji bagi Allah AWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan
hidayahnya, sehingga tersusunlah skripsi ini meskipun dalam bentuk yang relatif
sederhana. Sholawat serta salam semoga tetap dilimpahkan kepada nabi Muhammad
SAW, para keluarga, dan pengikutnya.
Skripsi ini diajukan guna memenuhi tugas dan syarat untuk memperoleh
gelar sarjana di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo Semarang Jawa
Tengah.
Dalam penyusunan skripsi inni tidak lupa penulis sampaikan terima kasih
dan penghormatan kepada yang terhormat :
1. Bapak Dekan Fakultas syari’ah IAIN Walisongo Semarang Jawa Tengah.
2. Bapak Ali Murtadho, M.Ag selaku dosen pembimbing serta bapak Dosen atau
asisten Dosen Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang Jawa Tengah yang
telah memberikan kuliah kepada penulis selama ini..
3. Kepada Ayahanda Suwardi (Alm) dan ibunda Solekhatun tercinta yang selalu
setia memberikan saran dan motivasinya dari awal hingga selesainya skripsi ini.
4. Kepada Istriku tercinta Eka wahyuningsih yang selalu setia mendampingi penulis
dari awal hingga akhir penulisan skripsi ini.
5. Kepada kakak-kakakku : Mbak Saodah sekeluarga, Mbak Muslikhah sekeluarga,
Mas Imron Mashadi sekeluarga yang selalu memberikan saran dan bimbingan
sehinggga skri[si ini selesai.
6. Bapak Sunaryo sekeluarga yang telah membantu baik moril maupun materiil
kepada penulis sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan.
ix
7. Bapak Kepala Kelurahan Bugangin dan semua stafnya serta masyarakat yang
telah membantu penulis untuk meneliti obyek pembahasan dfalam skripsi ini.
8. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung membantu selama
penulisan skripsi ini.
Semoga kebaikan beliau diterima Allah SWT dan mendapat balasan yang
berlipat ganda, Amien.
Penulis menyadari bahwa penulis skripsi ini banyak mengalami kekurangan,
untuk itu kami memohon kepada para pembaca untuk menginsafi dan memberikan
saran-saran yang bersifat membangun agar menjadi pertimbangan-pertimbangan
dalam penulisan selanjutnya.
Akhirnya penulis berharap mudah-mudahan tulisan yang telah tersusun
dengan sederhana ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi umat Islam
pada umumnya.
Kepada Allah SWT penulis berdo’a semoga apa yang menjadi harapan
penulis terkabulkan. Amien.
Semarang, Januari 2007
Penulis
( Saeful Amar )
vii
ABSTRAK
Sewa menyewa sawah eks bengkok secara lelang adalah suatu bentuk ijaroh
dengan konsep baru dan belum ada dalam literature fiqh Islam, sehingga hukumnya
tidak dapat ditemukan dalam kitab-kitab fiqh yang ada selama ini. Oleh karena itu
penulis bermaksud mengkaji lebih dalam masalah tersebut dengan melakukan
penelitian di Kelurahan Bugangin Kecamatan Kota Kendal Kabupaten Kendal,
dengan mengambil judul permasalahan, bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap
praktek sewa menyewa sawah eks bengkok.
Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
deskriptif analisis. Metode ini bermaksud menggambarkan, memaparkan keadaan
obyek penelitian pada saat sekarang yaitu menggambarkan tentang praktek sewa
menyewa sawah eks bengkok. Data yang ada dikumpulkan, disusun, dijelaskan dan
selanjutnya dilakukan analisis, dengan maksud untuk mengetahui hakekat sesuatu dan
berusaha mencari pemecahan melalui penelitian pada factor-faktor tertentu yang
berhubungan dengan fenomena yang sedang diteliti.
Dari praktek yang ada penulis melihat bahwa dalam praktek sewa menyewa
sawah eks bengkok milik pemerintah Daerah Kabupaten Kendal ini hampir mirip
dengan sewa menyewa biasa, hanya saja saat pelaksanaan sewa menyewa dengan
menggunakan sistem lelang. Peserta lelang yang mampu memenangkan lelanglah
yang berhak menggarap sawah eks bengkok. Akan tetapi peserta lelang sewa sawah
eks bengkok di Kelurahan Bugangin berbeda dengan lelang sewa sawah eks bengkok
di kelurahan lainnya. Petani tidak boleh ikut langsung dalam lelang yang diadakan
oleh juru lelang dari Kecamatan tetapi diwakili oleh pengurus kelompok tani “Ngudi
Rahayu” sehingga lelang selalu dimenangkan oleh pengurus kelompok tani “Ngudi
Rahayu”. Setelah itu Sawah eks bengkok baru disewakan kembali kepada anggotanya.
Melihat praktek yang terjadi di lapangan penulis dapat menyimpulkan bahwa
apabila dalam prakteknya penyewa dan yang menyewakan tidak menyimpang dari
ketentuan-ketentuan syariat Islam mengenai sewa menyewa tentunya praktek sewa
menyewa seperti ini diperbolehkan.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Allah SWT menciptakan semua makhluk di muka bumi ini untuk
saling bantu membantu satu sama lain. Tidak heran apabila kehidupan
dalam masyarakat sangatlah dibutuhkan, karena bagaimanapun juga satu
orang (individu) atau satu kelompok membutuhkan individu lain atau
kelompok lain. Untuk memenuhi hajat hidup, seseorang akan membantu
orang lain. Seperti menyerahkan sesuatu yang bisa diambil manfaat dengan
jalan penggantian.
Banyaknya kegiatan masyarakat seperti jual beli, hiwalah
(pemindahan hutang), Rahn (pinjaman dengan jaminan) dan lain-lain
harus saling melengkapi satu sama lain, ketika ada penjual maka harus ada
pembeli, ada orang yang menggadaikan maka harus ada yang menerima
gadai dan begitu seterusnya. Hal ini selalu terkait erat dan tidak dapat
dipisahkan lagi, misalkan saja sewa menyewa, dalam masyarakat itu
sendiri sangat tidak asing untuk didengar dan bahkan sewa menyewa ini
sudah sering dilakukan oleh masyarakat. Menurut A. Djazuli dalam Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata Islam menyatakan bahwa adanya
persetujuan (keridhoan) dari kedua belah pihak yang melakukan aqad
2
tersebut di atas jelas bahwa sewa menyewa sangat membantu masyarakat
untuk memenuhi hajat hidup mereka.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa disamping mu’amalah jual
beli maka mu’amalah sewa menyewa ini mempunyai peranan penting
dalam kehidupan sehari-hari sejak zaman dahulu hingga kini. Kita tidak
dapat membayangkan betapa kesulitan akan timbul dalam kehidupan
sehari-hari, seandainya sewa menyewa ini tidak dibenarkan oleh hukum.1
Menurut pendapat A.Djazuli dalam Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata Islam pasal 454 menerangkan :“Jika yang akan disewakan
itu berupa tanah, lamanya waktu penyewaan harus jelas, demikian pula
maksudnya, untuk apa tanah itu akan digunakan, jika akan digunakan
untuk pertanian, jenis tanaman apa yang akan ditanam; atau jika orang
yang akan menyewa lahan itu menginginkannya, bisa pula dinyatakan
bahwa agar bisa menanam apa saja yang ia sukai.”2
Perbuatan sewa-menyewa pada dasarnya menyangkut beberapa
hal diantaranya :
1. Aqid (penyewa dan orang yang menyewa)
2. Barang yang disewakan
3. Cara melakukan sewa-menyewa dan lain-lain.
Islam mencintai manusia yang dapat berkembang dan
kemakmuran, sehingga tercapailah kemakmuran dan kekuatan mereka.
1 Hamzah Ya’qub, Kode Etik Dagang Menurut Islam, Bandung : CV. Diponegoro,
1992, hlm.320 2.A. Djazuli,Ibid hlm 90.
3
Lantaran itulah Islam memberikan rasa kecintaan kepada pemeluknya
agar mereka memanfaatkan atau menyuburkan tanah sehingga dapat
diambil keberkahannya.3
Sabda Rasulullah SAW
صدقة فهوله العواض اكله وما اجر فيها فله ارض احيا من
Artinya : “Siapa yang menyuburkan tanah tandus, maka ia mendapatkan
pahala dan apa-apa yang dimakan oleh binatang kecil
merupakan sedekahnya”.4
Indonesia adalah satu negara yang terletak digaris katulistiwa,
maka sering juga disebut negara agraris, yaitu mayoritas mata pencaharian
penduduk Indonesia adalah petani.
Menyimak dari kenyataan itu rupanya ada salah satu dari
peninggalan zaman dahulu yang berupa sawah / tanah / ladang (bengkok)
yang khusus diperuntukkan kepada para pemimpin di desa. Dengan
berubahnya status Desa menjadi Kelurahan otomatis sawah / tanah / ladang
bengkok berubah menjadi sawah / tanah / ladang eks bengkok yang di
kuasai penuh oleh Pemerintah Daerah, sehingga perangkat / pegawai
kelurahan tidak lagi mendapat sawah bengkok tetapi diganti dengan upah /
gaji.
3 Kamaluddin A. Marzuki, Terj. Fiqih Sunnah, Bandung : Pustaka, Cet. Ke-2, 1997,
hlm. 150.
4Ibid. 149
4
Tanah / sawah eks bengkok oleh pemerintah daerah ternyata tidak
ditelantarkan begitu saja, tetapi disewakan kepada petani yang berada di
kelurahan masing-masing. Sewa menyewa sawah eks bengkok ini telah
lama dilakukan di kelurahan se Kecamatan Kota Kendal, sehingga
diperlukan aturan dan prosedur yang jelas yang berguna untuk kepentingan
kedua belah pihak (penyewa dan yang menyewakan). Adapun sistem yang
digunakan dalam sewa-menyewa yaitu dengan sistem lelang.5 Panitia
lelang (juru lelang) menawarkan harga dasar lelang kepada para pelelang.
Para pelelang dalam setiap menawar tanah eks bengkok dan bondo desa
yang ditawarkan juru lelang harus ada kenaikan minimal sebesar Rp.
10.000,00 (sepuluh ribu rupiah) per Hektar. Keputusan penetapan
pemenang lelang dilakukan oleh panitia lelang ditandai dengan ketokan
palu.6
Sewaan dengan syarat untuk dibayar segera, tidak dapat
dibatalkan, artinya, jika disyaratkan bahwa sewaan harus dibayar lebih
dulu, maka orang yang mengambil barang untuk disewa menjadi terikat dan
pertama-tama ia harus menyerahkan uang sewa, baik aqad persewaan itu
berhubungan dengan penggunaan barang tertentu atau suatu pekerjaan
tertentu. Dalam hal pertama, orang yang menyewakan barang bisa menolak
untuk menyerahkan barang sampai uang sewa dibayar penuh. Dalam hal
kedua, orang yang diupah bisa menolak untuk melakukan pekerjaannya
5 Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Kendal Nomor : 191, hlm. 8
6 Ibid, Lamp. III, hlm 8.
5
sampai gajinya dibayar. Dalam kedua kasus tersebut, jika orang yang
menyewakan barang meminta pembayaran kontan dan orang yang akan
menyewa menolaknya, maka aqad persewaan itu batal.7 Didalam Perda
juga dijelaskan masalah ini, yaitu pemenang lelang diwajibkan :
a. Membayar sejumlah harga yang telah dimenangkan.
b. Membayar uang muka lelang minimal 20 % dari sejumlah harga yang
dimenangkan.
c. Untuk sisanya harus sudah dilunasi selambat-lambatnya 15 hari kerja
sejak tanggal pelaksanaan lelang.
Kenyataan yang terjadi di Kelurahan Bugangin berbeda dimana petani
tidak mengetahui aturan yang berlaku dalam acara lelang. Petani hanya
pasrah kepada pengurus kelompok tani yang ada. Petani hanya tahu kalau
dia harus membayar sewa sawah eks bengkok dengan sejumlah uang yang
lebih tinggi harganya dari harga standar yang ada di Perda tersebut.
Dengan adanya beberapa hal tersebut di atas, maka penulis
terdorong untuk mengadakan kajian tentang masalah sewa menyewa tanah
eks bengkok yang terjadi di kelurahan Bugangin. Penulis akan sajikan
dalam bentuk skripsi dengan judul “TINJAUAN HUKUM ISLAM
TERHADAP SEWA MENYEWA SAWAH EKS BENGKOK (STUDI
KASUS DI KELURAHAN BUGANGIN KECAMATAN KOTA
KENDAL KABUPATEN KENDAL)”.
7 A. Djazuli, Op.Cit.,hlm. 93.
6
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan apa yang telah penulis kemukakan di atas, maka ada
beberapa pokok permasalahan yang akan dijadikan arah pembahasan bagi
penulis dalam melaksanakan penelitian kasus ini. Adapun pokok masalah
ini adalah:
1. Bagaimana pelaksanaan/praktek sewa menyewa sawah eks bengkok di
Kelurahan Bugangin Kecamatan Kota Kendal Kabupaten Kendal
2. Bagaimana tinjauan hukum Islam tentang sewa menyewa sawah eks
bengkok
C. Penegasan Judul
Sebagaimana telah ditulis di atas, bahwa skripsi ini berjudul
“Tinjauan Hukum Islam Terhadap Sewa Menyewa Sawah Eks Bengkok di
Kelurahan Bugangin Kecamatan Kota Kendal Kabupaten Kendal”. Sebelm
penulis melangkah lebih jauh dalam pembahasan skripsi ini, untuk lebih
memudahkan pemahaman serta menyelaraskan presepsi, maka terlebih
dahulu perkenankanlah penulis menegaskan mengenai arti kata dari
rangkaian kalimat judul di atas, yakni:
- Tinjauan : Pandangan, pendapat, ( setelah mempelajari
atau menyelidiki ), perbuatan meninjau.8
- Hukum Islam : Hukum Islam menurut ahli ushul fiqh yaitu :
“Firman Allah yang ditujukan kepada orang-
8 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Umum Bahasa Indonesia,Jakarta :PN. Balai
Pustaka, 2002, hlm. 1198
7
orang mukallaf yaitu orang-orang yang sudah
cakap bertanggung jawab hukum ,berupa
perintah, larangan, atau kewenagan memili
yang bersangkutan dengan perbuatannya”.9
Sedangkan hukum Islam menurut ahli fiqh,
adalah : “ Hukum yang erat hubungannya atau
bertalian dengan perbuatan orang mukallaf
yang terdiri atas tuntunan, pembolehan dan
penentuan sesuatu terhadap yang lain.”10
- Sewa Menyewa : Menjual manfa’at yang diketahui dengan suatu
imbalan yang diketahui.11
- Sawah : Tanah yang digarap dan diairi untuk tempat
menanam padi.12
- Eks : Bekas; mantan.13
- Bengkok : Tanah milik desa yang dipinjamkan kepada
pamong desa untuk digarap dan dipetik
hasilnya sebagai pengganti gaji. 14
Dengan penjelasan tersebut maka dapat ditegaskan bahwa skripsi ini
nantinya diharapkan akan menguraikan secara mendalam tentang sewa
9 Ahmad Sudjono Filsafat Hukum Dalam Islam, Bandung : PT. Al Ma’arif, t.th., hlm 33
10 Nazar Bakry, Fiqh dan Ushul Fiqh, Jakarta: CV. Rajawali Pers,t.th., hlm.146
11 A. Djazuli, Op. Cit., hlm. 81
12 Departemen Pendidikan Nasional, Op. Cit., hlm. 1004
13 Ibid., hlm. 288
14 Ibid., hlm. 133
8
menyewa sawah eks bengkok yang banyak terjadi di Kecamatan Kota
Kendal dipandang dari sudut kaca mata hukum Islam yang bersumberkan
dari Al qur’an dan Al Hadits dan juga mengetengahkan beberapa pendapat
para Ulama dari berbagai kitab fiqh dan dari buku-buku pengetahuan
kontemporer yang terkait lainnya.
D. Tujuan Pembahasan Skripsi
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan skripsi ini
adalah :
1. Untuk mengetahui praktek sewa menyewa sawah eks bengkok yang
biasa berlaku di Kelurahan Bugangin Kecamatan Kota Kendal.
2. Untuk mengetahui tinjauan hukum Islam terhadap praktek sewa
menyewa sawah eks bengkok di Kelurahan Bugangin Kecamatan Kota
Kendal
3. Untuk mengembangkan pemikiran dalam rangka pengembangan
wawasan hukum dibidang mu’amalah tentang sewa menyewa dalam
Islam, khususnya tentang praktek sewa menyewa sawah eks bengkok di
Kelurahan Bugangin Kecamatan Kota Kendal.
E. Telaah Pustaka
9
Bertitik tolak dari permasalahan di atas, sepanjang pengetahuan
penulis, belum ada yang membahasnya secara lebih spesifik. Hanya saja
penulis menemukan beberapa tulisan mengenai hal-hal yang berkaitan
dengan masalah tersebut di dalam buku-buku maupun kitab.
Dalam buku “ Kode Etik Dagang Menurut Islam” cetakan II
karangan DR. H. Hamzah Ya’cob menerangkan bahwa segolongan fuqaha
tidak membenarkan sewa menyewa tanah dalam bentuk apapun, karena
dalam perbuatan tersebut terdapat kesamaran. Pemilik tanah memperoleh
keuntungan pasti dari hasil sewa tanahnya, sementara penyewa berada
dalam keadaan untung-untungan. Fuqaha yang tidak membolehkan sama
sekali sewa menyewa tanah antara lain Thawus dan Abu Bakar bin
Abdurrahman. Adapun Jumhur fuqaha membolehkan sewa menyewa tanah
asalkan dengan pembayaran yang jelas misalkan dengan uang, emas atau
perak.15
Menurut pendapat A. Djazuli dalam “Kitab Undang-undang
Hukum Perdata Islam” pasal 454 menerangkan : “Jika yang akan disewakan
itu berupa tanah, lamanya waktu penyewaan harus jelas, demikian pula
maksudnya, untuk apa tanah itu akan digunakan, jika akan digunakan untuk
pertanian, jenis tanaman apa yang akan ditanami, atau jika orang yang akan
15
Hamzah Ya’qub, Op. Cit ., hlm 322
10
menyewa lahan itu menginginkannya, bisa pula dinyatakan bahwa agar bisa
menanam apa saja yang ia sukai”.16
Dalam buku “ Hukum-hukum Fiqh Islam Tinjauan Antar
Mazhab” karangan Tengku Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy mengatakan
bahwa apabila seseorang menyewakan suatu benda dalam tempo yang
sudah diketahui, kemudian dijualnya kembali kepada orang lain, maka
penjualan itu sah, demikian pendapat Asy Syafi’y dalam salah satu
pendapatnya. Dalam pendapat yang lain, sah penjualan tersebut kalau
kepada yang menyewakan itu sendiri. Kata Abu Hanifah : tidak sah
penjualan itu dan yang menyewa boleh memilih antara menyetujui
penjualan, membatalkan penyewaan, atau menolak penjualan dan
meneruskan persewaan itu.
Kata Malik dan Ahmad : boleh dijual benda yang disewakan. Ini semuanya
mengenai penjualan kepada orang lain. Adapun penjualan kepada yang
menyewa sendiri, tidak diperselisihkan tentang kebolehannya.
“ Apabila seseorang menyewa tanah selama setahun buat menanam suatu
tanaman yang bertahan lama, pada saat berakhirnya kontrak, tidak boleh
yang menyewakan menyuruh penyewa mencabut pohonnya. Kata Abu
Hanifah : kalau pencabutan itu merusakkan tanah, maka tidak boleh yang
menyewakan itu memaksa yang menanam mencabutnya. Kata Malik : yang
16
A. Djazuli, Loc. Ci., hlm. 89.t
11
menyewakan boleh memilih antara membayar harga dan sesudah itu
mencabut atau menyuruh cabut. 17
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis kualitatif dan dengan
menggunakan metode deskriptif analisis. Metode ini bermaksud
menggambarkan, memaparkan keadaan obyek penelitia pada saat
sekarang yaitu menggambarkan tentang praktek sewa menyewa sawah
eks bengkok di Kelurahan Bugangin Kecamatan Kota Kendal Kabupaten
Kendal. Dalam penelitian ini bertujuan mengembangkan teori
berdasarkan data pengembangan pemahaman. Data yang ada
dikumpulkan, disusun, dijelaskan, dan selanjutnya dilakukan analisis,
dengan maksud untuk mengetahui hakekat sesuatu dan berusaha mencari
pemecahan melalui penelitian pada faktor-faktor tertentu yang
berhubungan dengan fenomena yang sedang diteliti.18
2. Sumber Data
Sesuai dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini,
maka sumber data yang diperlukan adalah subyek dari mana data itu
diperoleh. Seperti dari pihak yang menyewakan, penyewa, pegawai
17
Teungku Muhammad Hasbi Asy Shiddieqy, Hukum-Hukum Fiqh Islam Tinjauan