1 TINJAUAN EKONOMI MAKRO Januari 2020 Ikhtisar Ekonomi Makro Indonesia Disclaimer: Sudut pandang dan / atau hasil analisis dalam penelitian ini merupakan ikhtisar dari kondisi yang umum. Hasil analisis dari penelitian ini tidak dapat dijadikan semata-mata sebagai dasar dalam pengambilan keputusan dan tidak mewajibkan untuk menggunakan penelitian ini sebagai dasar untuk pengambilan keputusan.
8
Embed
TINJAUAN EKONOMI MAKRO · TINJAUAN EKONOMI MAKRO Tinjauan Ekonomi Makro –Januari 2020 Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Kebijakan suku bunga The Fed yang cenderung “dovish”,
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
TINJAUANEKONOMI MAKRO
Januari 2020
Ikhtisar Ekonomi Makro Indonesia
Disclaimer: Sudut pandang dan / atau hasil analisis dalam penelitian ini merupakan ikhtisar dari kondisi yang umum. Hasil analisis dari penelitian ini tidak dapat dijadikan semata-mata sebagai dasar dalam pengambilan keputusan dan tidak mewajibkan untuk menggunakan penelitian ini sebagai dasar untuk pengambilan keputusan.
TINJAUAN EKONOMI MAKRO
EXECUTIVE SUMMARY❑ Kebijakan stimulus yang ditempuh oleh banyak negara berdampak positif terhadap perbaikan indikator-
indikator ekonomi.
❑ Trend harga minyak sedang melemah karena terganggunya permintaan minyak dari negeri Tiongkok dan
harga emas menguat karena kekhawatiran peningkatan risiko secara global akibat wabah virus Corona.
❑ Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 22-23 Januari 2020 memutuskan untuk mempertahankan
BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 5,00%, suku bunga Deposit Facility sebesar 4,25%, dan suku
bunga Lending Facility sebesar 5,75%.
❑ Pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan IV/2019 tercatat sebesar 4,97% (y-o-y). Secara full year, ekonomi
Indonesia tahun 2019 mengalami pertumbuhan sebesar 5,02%.
❑ Inflasi bulan Januari tercatat sebesar 0,39% (m-t-m) atau 2,68% (y-o-y).
❑ Nilai tukar Rupiah di periode ini secara point-to-point menguat 1,64% terhadap Dolar AS dengan bergerak dari
posisi Rp13.882,50 per USD pada akhir Desember 2019 menjadi Rp13.655 per USD pada akhir Januari 2020.
❑ Menurut perhitungan rerata, rerata nilai tukar Rupiah di bulan Desember adalah Rp14.002,48 perUSD dan
rerata periode akhir Januari 2020 adalah Rp13.714,16 perUSD atau mengalami apresiasi sebesar 2,06%.
❑ Neraca perdagangan Indonesia pada Desember 2019 mengalami defisit sebesar USD28,20 juta.
❑ Pada periode 30 Desember 2019-31 Januari 2020, bursa saham domestik terkoreksi.
❑ Indicative yield Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) periode 27 Desember 2019- 31 Januari 2020 mengalami
penurunan di seluruh tenor.
Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH)Tinjauan Ekonomi Makro – Januari 2020
1. IKHTISAR EKONOMI GLOBAL
Sumber: investing.com, diolah
A. Optimisme pasar membaik pasca kesepakatan dagang phase 1 antara Amerika Serikat (AS) dengan
Tiongkok
Komitmen pemotongan produksi OPEC+ dan eskalasi geopolitik
AS-Iran berdampak pada penurunan pasokan minyak. Namun
demikian sepanjang bulan Januari ini ekspor minyak terganggu oleh
wabah virus Corona yang berdampak pada penutupan seisi kota
Wuhan di China. Dampak kerugian ekonomi dari penutupan kota
tersebut masih diperkirakan lebih besar daripada dampak virus SARS
dan berakibat penurunan permintaan minyak dari China.
Harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) di
posisi 31 Januari tercatat turun 15,31% ke harga USD51,56 per barel
dari sebelumnya di 31 Desember di level USD60,88 per barel. Adapun
dari posisi awal tahun 2019 harga minyak West Texas Intermediate
(WTI) telah menguat sebesar +12,36% yaitu dari sebelumnya
USD45,89 per barel menjadi USD51,56 perbarel di akhir Januari 2020.
Pergerakan harga minyak mentah di masa mendatang bergantung
pada tingkat kepatuhan negara-negara OPEC+ dan kebijakan negara-
negara maju terkait penggunaan renewable energy. Harga minyak
juga akan tergantung pada pemulihan ekonomi China manakala sudah
mampu mengatasi dampak wabah virus Corona.
B. Harga Minyak Melemah Dan Emas Menguat
TINJAUAN EKONOMI MAKRO
Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH)Tinjauan Ekonomi Makro – Januari 2020
Kebijakan suku bunga The Fed yang cenderung “dovish”,
ketidakpastian global akibat wabah virus Corona dan dampak dari
Brexit mendorong tingginya permintaan atas aset-aset “safe-haven”.
Pada 31 Januari harga emas diperdagangkan di level USD1.583,50 per
troy ounce atau menguat sebesar +3,96% dari posisi 31 Desember di
level USD 1.522,65 per troy ounce. Adapun dari posisi 1 Januari 2019
harga emas mengalami kenaikan sebesar +23,34% yaitu dari
sebelumnya USD1.283,35 per troy ounce menjadi USD1.583,50 per
troy ounce.
Sumber: investing.com, diolah
1
Indikator pertumbuhan ekonomi global seperti indeks
manufaktur, indeks produksi dan indeks keyakinan
menunjukkan perbaikan hingga akhir tahun 2019.
Kebijakan stimulus yang ditempuh oleh banyak negara
berdampak positif terhadap perbaikan indikator-indikator
tersebut. Optimisme pasar juga membaik pasca kesepakatan
dagang phase 1 antara Amerika Serikat (AS) dengan Tiongkok.
Di AS, perkembangan terkini menunjukkan bahwa
pertumbuhan ekonomi triwulan IV tahun 2019 tercatat di
angka 2,30% (y-o-y), naik dari pertumbuhan triwulan
sebelumnya yang sebesar 2,10% . Kebijakan penurunan Fed
Fund Rate (FFR) belum berdampak signifikan pada investasi.
Namun demikian di tahun 2020, dengan adanya trade
deal phase 1 antara AS dengan Tiongkok mendorong
optimisme perbaikan ekonomi global. Hal tersebut juga
berdampak pada menurunnya ketidakpastian pasar keuangan
global dan mendorong peningkatan aliran modal asing ke
negara berkembang.
Faktor lainnya yang perlu diwaspadai adalah wabah virus
Corona di kota Wuhan, Tiongkok, yang merupakan kota
industri otomotif. Prakiraan sementara dampak kerugian
tersebut akan mencapai USD160 miliar atau 4 kali lipat dampak