Page 1
23
TINGKAT PENDAPATAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP
ETOS KERJA GURU DALAM MENGAJAR
(STUDI KASUS DI SMP ISLAM RUHAMA CIRENDEU)
SKRIPSI
Diajukan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi
Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
CANDRA FADILLAH
105011000134
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1431H/2010M
Page 2
24
ABSTRAK
Candra Fadillah, Nim: 105011000134, Judul skripsi “Tingkat pendapatan
dan pengaruhnya terhadap etos kerja guru dalam mengajar (studi kasus di
SMP Islam Ruhama).
Posisi mulia dan terhormat seorang guru tidak serta merta berkorelasi positif
dengan pendapatannya. Realita yang terjadi adalah masih adanya gaji guru yang lebih rendah dari UMK (Upah Minimum Kota), yang tak ubahnya gaji para
pekerja kasar ataupun pembantu rumah tangga yang tidak memerlukan keahlian
apapun. Adapun pendapatan guru-guru di SMP Islam Ruhama Cirendeu tergolong
rendah, yaitu dibawah UMR Tangerang Selatan (Rp. 980.000,00), rata-rata
pendapatan guru di SMP Islam Ruhama yaitu Rp.700.000,00. Pendapatan yang
rendah jelas tidak akan mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari para guru, dan hal
itu mendorong para guru berprofesi ganda mencari pekerjaan sampingan.
Selanjutnya pendapatan yang rendah tersebut diduga kuat menjadi salahsatu faktor
yang menyebabkan turunnya etos kerja para guru.
Penelitian ini dilakukan di SMP Islam Ruhama Cirendeu. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh tingkat pendapatan terhadap etos
kerja dalam mengajar. Metode penelitian yang penulis digunakan dalam
penyusunan skripsi ini yaitu dengan metode survai yang didalamnya dilengkapi
dengan studi dokumentasi, angket, dan wawancara. Pendekatan yang digunakan, yaitu pendekatan kuantitatif dengan tekhnik analisis korelasional. Adapun sampel
dalam penelitian ini yaitu semua guru-guru yang mengajar yakni sebanyak 22 orang.
Hasil penelitian dengan analisis korelasional diperoleh angka indeks korelasinya 0,48. Karena berkisar antara 0,40-0,70 berarti antara variabel x dan
variabel y termasuk korelasi positif sedang. Kemudian dengan memeriksa tabel “r” Product Moment ternyata dengan df sebesar 20 dan taraf signifikansi 5%
diperoleh r tabelnya 0,423, pada taraf signifikansi 1% diperoleh r tabelnya 0,537.
Kemudian untuk kebutuhan penarikan kesimpulan tentang pengaruh tingkat
pendapatan terhadap etos kerja guru dalam mengajar, maka diambil taraf
signifikansi 5% karena kemungkinan terjadi kesalahan yang ditolerir sebanyak 5%
dari sampel yang diambil. Karena rxy pada taraf 5% lebih besar (0,48 ≥ 0,423),
maka pada taraf signifikansi 5% itu hipotesa alternatif diterima sedangkan
hipotesa nihil ditolak. Berarti pada taraf signifikansi 5% memang terdapat korelasi
positif antara tingkat pendapatan dan etos kerja guru.
Adapun perhitungan Koefisien deteminasi diperoleh yaitu 23,04 %. Angka
23,04 % tersebut menunjukkan besar presentase korelasi antara tingkat
pendapatan dan etos kerja. Kesimpulannya ada (terdapat) pengaruh tingkat
pendapatan terhadap etos kerja guru dalam mengajar. Jadi tinggi rendah sebuah
etos kerja guru dalam mengajar ada hubungannya (dipengaruhi) oleh tinggi-
rendahnya pendapatan yang diterimanya.
Page 3
25
TINGKAT PENDAPATAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP
ETOS KERJA GURU DALAM MENGAJAR
(Studi Kasus di SMP Islam Ruhama Cirendeu)
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan
Sebagai Salahsatu Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana
Pendidikan Agama Islam (S.Pd.I)
0leh:
CANDRA FADILLAH
NIM: 105011000134
Dibawah bimbingan
Rusydi Zakaria, M.Ed, M.Phil
NIP: 19560530 198503 1 002
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1431 H/2010 M
Page 4
26
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi berjudul “Tingkat Pendapatan dan Pengaruhnya Terhadap Etos Kerja
Guru Dalam Mengajar (studi kasus di SMP Islam Ruhama Cirendeu)” diajukan
kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus dalam ujian
munaqasah pada tanggal 01 Maret 2010 dihadapan dewan penguji. Karena itu,
penulis berhak memperoleh gelar sarjana S1 (S.Pd.I) dalam bidang Pendidikan
Agama Islam
Jakarta, 01 Maret 2010
Panitia Ujian Munaqasah
Tanggal Tanda tangan
Ketua panitia (Ketua Jurusan PAI)
Prof. Dr. H. A. F. Wibisono, M.A. ……….. ………………
NIP. 1980112 198803 1 002
Sekretaris (Sekretaris Jurusan PAI)
Drs. Sapiudin Sidiq, M.Ag. ………... ……………… NIP. 19670328 200003 1 001
Penguji I
Drs. H. Masan AF, M.Pd ………… ……………… NIP. 19510521 198103 1 004
Penguji II
Dra. Hj. Nur’aini Ahmad, M. Hum …………. ....……………
NIP. 19521231 198403 2 001
Mengetahui:
Dekan,
Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A
NIP. 19571005 198703 1 003
Page 5
27
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk
memenuhi salahsatu persyaratan memperoleh gelar Strata I di
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas
Negeri Islam (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya
asli saya atau merupakan hasil salinan dari karya orang lain, maka
saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam
Negeri (UIN) Jakarta.
Jakarta, 13 Februari 2010
Candra Fadillah
Page 6
28
LEMBAR PERSEMBAHAN
Dengan membaca Bismillah Arrahmaan Arrahiim skripsi ini
kupersembahkan dan kuhadiahkan kepada almarhum/ah kedua
orang tuaku, khususnya almarhumah Ibundaku “Semah Binti
Semplon” yang berjasa besar memberikan kesempatan kepadaku
mengenyam pendidikan dari mulai sekolah dasar hingga
perguruan tinggi, memfasilitasi dana untuk penyusunan skripsi,
dan mengantarkan penulis sukses studi meraih gelar sarjana
pendidikan. Skripsi ini juga kupersembahkan untuk seluruh
keluarga besarku.
Page 7
29
KATA PENGANTAR
��� ا ا���� ا�����
Tiada rangkaian kalimat yang paling indah selain memanjatkan untaian
kalimat syukur alhamdulillah kehadhirat Allah SWT yang telah memberikan
berbagai nikmat, karunia, dan inayahNya kepada penulis sehingga mempermudah
dalam penyusunan skripsi untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan Islam
(S.Pd.I) ini. Setelah melewati aral dan rintangan, semangat yang tak mudah padam
dan usaha yang tak pernah mengenal lelah, akhirnya penyusunan skripsi yang
berjudul ”Tingkat Pendapatan dan Pengaruhnya Terhadap Etos Kerja Guru
Dalam Mengajar (studi kasus di SMP Islam Ruhama Cirendeu) dapat
diselesaikan dengan sebaik-baiknya. Skripsi ini selain untuk memenuhi
persyaratan akademik meraih gelar sarjana, mudah-mudahan juga dapat
memberikan sumbangsih ilmu pengetahuan kepada semua pihak.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan skripsi ini mengalami
kesulitan, namun berkat adanya motivasi, dukungan, dan bantuan dari berbagai
pihak alhamdulillah skripsi ini dapat terselesaikan juga. Dalam kesempatan ini,
penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) dan
Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ketua dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bpk. Zaimudin, M.Ag, selaku Dosen Penasehat Akademik yang turut
membantu penulis selama kuliah.
4. Bpk. Rusydi Zakaria, M.Ed, M.Phil, selaku Dosen pembimbing tekhnis
penulisan skripsi. Terima kasih atas pengorbanannya, baik waktu, ilmu,
dan pengalaman, kesabaran dan keikhlasannya dalam memberikan
bimbingan dan arahan kepada penulis. Cukuplah Allah SWT yang
membalas kebaikan dan kemurahan Bapak selama ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen tercinta di Jurusan Pendidikan Agama Islam yang
telah memberikan ilmu dan pengalamannya kepada penulis selama
Page 8
30
mengikuti perkuliahan. Semoga ilmu dan pengalaman yang selalu
menyertai penulis dikemudian hari, Amiin.
6. Pimpinan dan pegawai Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang turut
memberikan andil besar dalam menyediakan berbagai referensi dan
sumber-sumber bacaan kepada penulis dalam penulisan dan penyusunan
skripsi.
7. Bpk. Drs. Juhdi Asidi selaku kepala sekolah SMP Islam Ruhama Cirendeu
yang telah mengizinkan dan memberikan kemudahan penulis selama
melakukan penelitian di sekolah, tak ketinggalan pula guru-guru, staff
pegawai sekolah, dan siswa-siswi SMP Islam Ruhama. Terima kasih atas
semua jasa dan kebaikan yang diberikan penulis, semoga tetap terjalin
kebersamaan dan silahturahim di kemudian hari.
8. Kedua orang tercinta, almarhum ayahanda Jinan Bin Cubling dan
almarhumah Ibunda Semah Binti Semplon. Teruntuk Ibundaku yang telah
memberikan segalanya buat penulis, baik perhatian, cinta dan kasih
sayang, bimbingan, dorongan, pengorbanan pikiran, pengorbanan materi
yang tak terhingga sehingga penulis mampu menempuh pendidikan dari
Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi, Karenamulah penulis seperti
sekarang ini. Jasa, pengorbanan dan kebaikanmu tak akan penulis lupakan
sepanjang hayat. Terima kasih yang tak terhingga terucapkan untuk
Bundaku, Semoga Allah SWT meridhoi dan membalas dengan sebaik-
baiknya balasan, Amiin.
9. Saudara-saudaraku (mpo’ nanih, mpo’ ati, bang udin, mpo’ sari, mpo hajar
(ade), bang bulloh, mpo’ rani, dan mpo’ ulfa, encing samih, abang dan
mpo ipar, keponanakan-keponakan, dan semuanya yang belum tersebut)
yang menemani dan menghiasi penulis dalam suka dan duka dirumah,
memberikan bantuan, dukungan, motivasi selama ini. Terimakasih yang
sebesar-besarnya atas segala sumbangan baik dukungan, motivasi, doa,
maupun materi yang diberikan selama penulis kuliyah. Semoga Allah
membalas dengan sebaik-baiknya balasan, Amiin.
Page 9
31
10. Pimpinan Yayasan Sunan Muria Pa’ Toto dan keluarga yang telah
memfasilitasi penulis tempat tinggal dan memberikan kesempatan
mengajar di yayasan, cukuplah Allah yang membalas segala kebaikan
beliau.
11. Sahabat-sahabat di yayasan (teh iis, teh aas, mba sri, mba anis, hamdalah,
krisna, fikri, dijah, mas andi, ka’ kuswanto dan ka’ gozali) yang menemani
penulis dalam suka dan duka, semoga persabatan yang selalu terpelihara
dan berlanjut sepanjang masa.
12. Sahabat-sahabat di FITK khususnya jurusan PAI kelas D angkatan 2005.
Bagi penulis persahabatan adalah persaudaraan dan keluarga, semoga
persahabatan yang tiada terputus dan selalu terpelihara dikemudian hari.
Tanks friend, your the best friends.
13. Orang-orang spesial yang selalu menghiasi keseharian penulis dalam suka
dan duka; memberikan bantuan, dukungan, motivasi selama ini. Ucapan
terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya untuk neng’ yani, arul, asep,
syarif. Semoga Allah memelihara hubungan ini baik di dunia maupun di
akherat, Amiin.
14. Pihak-pihak lain yang secara tidak langsung turut membantu penulis
dalam penyelesaian skripsi ini.
Akhirnya hanya kepada Allah SWT jualah semua penulis kembalikan,
penulis hanya berharap dan berdoa semoga segala kontribusi yang diberikan
mereka semua mendapat keridhoan dan ganjaran pahala yang berlimpah dari
Allah SWT, Amin..amin Ya Rabbal ’alamin.
Jakarta, 13 Februari 2010
Penulis,
Candra Fadillah
Page 10
32
DAFTAR ISI
ABSTRAK.................................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING SKRIPSI .............. ii
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN MUNAQOSAH............... iii
LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI ...................................... iv
LEMBAR PERSEMBAHAN .................................................................... v
KATA PENGANTAR ............................................................................... vi
DAFTAR ISI ............................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xi
UJI REFERENSI ....................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
A.......................................................................................L
atar Belakang Masalah ...................................................... 1
B.......................................................................................I
dentifikasi Masalah ........................................................... 7
C.......................................................................................B
atasan Masalah .................................................................. 8
D.......................................................................................R
umusan Masalah ................................................................ 9
E. ......................................................................................T
ujuan Penelitian ................................................................. 9
F. ......................................................................................K
egunaan penelitian ............................................................ 9
BAB II KAJIAN TEORITIK, KERANGKA BERPIKIR, DAN
PENGUJIAN HIPOTESIS
A. Kajian Teoritik .................................................................. 10
1. Pendapatan .................................................................. 10
a. Pengertian Pendapatan ........................................... 10
Page 11
33
b. Macam-macam Pendapatan ................................... 12
2. Etos Kerja ................................................................... 13
a. Pengertian etos kerja, dan etos kerja guru ............... 13
b. Ciri-ciri etos kerja .................................................. 15
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi etos kerja ......... 16
d. Cara-cara meningkatkan etos kerja ........................ 18
B. Kerangka Berfikir ............................................................. 20
C. Pengujian Hipotesis .......................................................... 24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A.......................................................................................T
empat dan Waktu Penelitian .............................................. 25
B.......................................................................................M
etode dan Pendekatan......................................................... 25
C.......................................................................................P
opulasi dan Sampel ........................................................... 25
D.......................................................................................T
ekhnik Pengumpulan Data ................................................ 25
E. ......................................................................................I
nstrument Pengumpulan Data ............................................ 26
F. ......................................................................................P
engolahan dan Analisa Data .............................................. 30
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. .....................................................................................G
ambaran Umum Sekolah SMP Islam Ruhama .................. 33
B. .....................................................................................D
eskripsi Data .................................................................... 38
C. .....................................................................................A
nalisa dan Interpretasi Data .............................................. 57
Page 12
34
BAB V PENUTUP
A. .........................................................................................Kes
impulan ................................................................................ 65
B. .........................................................................................Sar
an-Saran................................................................................ 66
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 68
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................
Page 13
35
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Kisi-kisi kuesioner tingkat pendapatan dan pengaruhnya
terhadap etos kerja guru dalam mengajar ................................... 27
Tabel 2 : Angka indeks korelasi Product Moment rxy ..................................... 31
Tabel 3 : Orientasi mengajar berdasarkan pada materi ............................. 40
Tabel 4 : Pihak sekolah memperhatikan peningkatan kesejahteraan guru . 40
Tabel 5 : Gaji yang diterima mencukupi ................................................. 41
Tabel 6 : Gaji yang diterima setiap bulan tepat waktu ............................. 42
Tabel 7 : Gaji yang diterima sesuai dengan latar belakang pendidikan ..... 42
Tabel 8 : Mengeluhkan kesenjangan gaji yang diterima dengan jam kerja. 43
Tabel 9 : Merasakan kepuasan terhadap pendapatan ................................ 44
Tabel 10 : Mengharapkan gaji yang besar dan cukup ................................. 44
Tabel 11 : Mendapatkan berbagai tunjangan .............................................. 45
Tabel 12 : Pendapatan tunjangan diberikan tepat waktu ............................. 46
Tabel 13 : Mendapatkan honor dari pembuatan, pengoreksian dan
mengawas ujian ........................................................................ 46
Tabel 14 : Berbagai pendapatan membuat semangat dalam mengajar ........ 47
Tabel 15 : Membuat RPP ketika hendak mengajar ..................................... 48
Tabel 16 : Memilih dan menggunakan metode yang sesuai dengan materi . 48
Tabel 17 : Memilih dan menggunakan media yang sesuai dengan materi .... 49
Tabel 18 : Menjalankan tanggung jawab mengajar dengan sebaik-baiknya . 49
Tabel 19 : Mengerjakan tugas-tugas lain dengan sebaik-baiknya ............... 50
Tabel 20 : Bersikap adil dalam memperlakukan siswa ............................... 51
Tabel 21 : Bekerja sama dengan sesama guru dan tenaga pendidikan lain ... 51
Tabel 22 : Datang ke sekolah tepat waktu .................................................. 52
Tabel 23 : Masuk dan keluar kelas dengan tepat waktu .............................. 52
Tabel 24 : Memberikan tauladan yang baik kepada siswa .......................... 53
Tabel 25 : Menunjukkan perilaku sopan (perkataan dan perbuatan) ............ 54
Page 14
36
Tabel 26 : Melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya meskipun
imbalannya tidak memuaskan ................................................... 54
Tabel 27 : Menjunjung mutu dalam bekerja ................................................ 55
Tabel 28 : Antusias dan semangat dalam mengajar ketika mendapatkan
pendapatan besar ....................................................................... 56
Tabel 29 : Mengajar dengan penuh perhatian ............................................. 56
Tabel 30 : Menambah wawasan dengan banyak membaca buku, mengikuti
seminar dan workshop pendidikan ............................................ 57
Tabel 31 : Data variabel x .......................................................................... 58
Tabel 32 : Data variabel y .......................................................................... 59
Tabel 33 : Perhitungan mencari “r” korelasi ............................................... 60
Page 15
37
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Angket .................................................................................... 68
Lampiran 2 : Berita wawancara dengan Kepala sekolah .............................. 72
Lampiran 3 : Berita wawancara dengan guru ............................................... 76
Lampiran 4 : Berita wawancara dengan guru ............................................... 82
Lampiran 5 : Struktur organisasi SMP Islam Ruhama ................................. 87
Lampiran 6 : Data keadaan guru, staff/karyawan, dan siswa SMP
Islam Ruhama ................................................................... 88
Lampiran 7 : Data keadaan sarana dan prasarana ......................................... 90
Lampiran 8 : Rekapitulasi pendapatan gaji guru SMP Islam Ruhama .......... 91
Page 16
38
UJI REFERENSI
Seluruh referensi yang digunakan dalam penulisan skripsi yang berjudul
“Tingkat Pendapatan dan Pengaruhnya Terhadap Etos Kerja Guru Dalam
Mengajar (studi kasus di SMP Islam Ruhama Cirendeu)” yang disusun oleh
Candra Fadillah, Nim: 105011000134, Program Studi: Pendidikan Agama Islam,
Jurusan: Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta, telah diuji kebenarannya oleh dosen
pembimbing skripsi pada tanggal 13 Februari 2010 dan dinyatakan lulus
Jakarta, 13 Februari 2010
Dosen Pembimbing
Skripsi
Rusydi Zakaria, M.Ed, M.Phil NIP. 19560530 198503 1 002
Page 17
39
BAB II
KAJIAN TEORITIK, KERANGKA BERFIKIR,
DAN PENGUJIAN HIPOTESA
A. Kajian Teoritik
1. Pendapatan
a. Pengertian Pendapatan
Pendapatan atau penghasilan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
adalah ”hasil kerja atau usaha”.1 ”Dalam istilah umum pendapatan (income)
adalah arus uang atau barang yang menguntungkan bagi seseorang, kelompok
individu, sebuah perusahan atau perekonomian selama beberapa waktu”.2
”Pendapatan merupakan semua uang yang masuk dalam sebuah rumah tangga
atau unit terkecil lainnya dalam suatu masa tertentu”.3
Dalam Undang-undang Pajak Penghasilan 1984, pendapatan didefinisikan
sebagai ”setiap tambahan kemampuan ekonomis (economic benefit) yang diterima
atau diperoleh seseorang”.4 Adapun As’ad mendefinisikan ”pendapatan sebagai
penghargaan dari energi karyawan yang dimanifestasikan sebagai hasil produksi,
atau suatu jasa yang dianggap sama dengan itu, yang berwujud uang, tanpa suatu
jaminan yang pasti dalam tiap-tiap minggu atau bulan”.5 Pendapatan adalah suatu
penghargaan dalam bentuk hasil nyata yang diperoleh dari proses kerja berupa
imbalan upah, gaji, dan honor.
Sangat jelas bahwa pendapatan yang berupa uang adalah wujud nyata yang
harus dimiliki oleh setiap manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Kemauan dan kesanggupan seseorang untuk bekerja berangkat dari adanya
kebutuhan dalam dirinya. Kebutuhan-kebutuhan tersebut yang mendorong
seseorang bekerja untuk mendapatkan pendapatan guna memenuhi kebutuhan
dirinya dan keluarganya.
1 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi 3, (Jakarta:
Balai Pustaka, 2002), h. 236 2 A. Nasution, dkk, Kamus Ekonomi, (Semarang: Dahara Press, 1994), h. 206
3 Michael Sherraden, Aset Untuk Orang Miskin Perspektif Baru Pengentasan
Kemiskinan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006), ed. 1, h. 23 4 Rochmat Soemitro, Pajak Penghasilan, (Bandung: Eresco, 1993), cet. 4, h. 63
5 Moh. As’ad, Psikologi Industri, (Yogyakarta: Liberti Offset, 1980), cet. 2, h. 89
Page 18
40
Seperti halnya guru, agar kebutuhannya terpenuhi mereka harus mengajar
yang mungkin tidak hanya pada satu sekolah namun bisa beberapa sekolah dengan
harapan mereka mendapatkan pendapatan yang dapat mencukupi kebutuhan
sehari-hari. Dengan demikian sangatlah jelas bahwa pendapatan yang diterima itu
sangatlah berpengaruh bagi diri guru, karena dengan adanya pendapatan yang
memadai dapat memberikan kepuasan bagi guru untuk lebih bersemangat,
antusias, bersikap profesional dan lebih berprestasi baik dalam mengajar.
Kepuasan-kepuasan yang ditimbulkan pendapatan ini dapat menjadi motivasi
yang kuat bagi guru untuk menjalankan tugasnya dengan efektif. Keadaan ini
secara tidak langsung mendorong untuk meningkatkan prestasinya dalam
mengajar.
Berkaitan dengan pendapatan, Alex. S. Nitisemito berpendapat
bahwa jumlah pendapatan yang diterima mempunyai pengaruh terhadap semangat dan kegairahan kerja. Semakin besar pendapatan (gaji) yang
diberikan, semakin tercukupi kebutuhan mereka. Dengan demikian mereka yakni guru-guru akan mendapatkan ketenangan dalam melaksanakan
tugas-tugasnya sehingga semangat dan kegairahan kerjanya dapat kita harapkan.6
Kemudian antara pendapatan/penghasilan, dan kompensasi memiliki
makna yang tidak jauh berbeda. Dengan kata lain antara pendapatan dan
kompensasi mempunyai maksud yang sama meskipun berbeda dari segi
redaksinya, yaitu merupakan perolehan pendapatan seseorang yang diterima
sebagai balas jasa atas jerih payahnya selama bekerja, baik berupa uang maupun
bukan uang.
Pengertian ini sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Malayu. S.P.
Hasibuan yaitu bahwa ”pendapatan (kompensasi) adalah semua pendapatan yang
berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima seseorang
(karyawan/guru) sebagai imbalan atas jasa yang telah diberikan kepada
perusahaan”.7 Adapun menurut William B. Wether dan Keith Davis yaitu ”apa
6 Alex S. Nitisemito, Manajemen Personalia: manajemen sumber daya manusia,
(Jakarta: Ghalia Indonesia, 1996), ed. 3, cet. 9, h. 102 7 Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Bumi Aksara,
2000), h. 117
Page 19
41
yang seorang pekerja terima sebagai imbalan yang diberikannya, baik upah per-
jam ataupun gaji periodik yang didesain dan dikelolah oleh bagian personalia”.8
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pendapatan adalah
perolehan yang diterima seseorang sebagai penghargaan dan balas jasa atas jerih
payahnya selama bekerja, baik dalam yang berbentuk uang seperti gaji, upah,
honor dan tunjangan, maupun bukan uang seperti asuransi dan lain-lain.
b. Macam-macam Pendapatan
Rahmat Soemitro mengemukakan didalam bukunya yang berjudul ”Pajak
Penghasilan”, bahwa pendapatan atau penghasilan meliputi: Gaji/upah, komisi,
bonus, gratifikasi atau uang pensiun, honorarium, hadiah undian, dan
penghargaan, laba bruto usaha, keuntungan karena penjualan. (Rochmat Soemitro,
1993, 64-65)
Sedangkan Donelly membagi pendapatan kedalam dua kategori umum,
yaitu pendapatan ekstrinsik dan pendapatan instrinsik. Pendapatan ekstrinsik yaitu
imbalan yang berasal dari pekerjaan, meliputi: uang (gaji atau upah), status,
promosi, dan rasa hormat. Adapun pendapatan instrinsik yaitu merupakan bagian
dari pekerjaqan itu sendiri, meliputi: rasa penyelesaian, pencapaian atau prestasi,
otonomi, dan pertumbuhan pribadi. (Gibson Ivancevich Donelly, 1989, h. 305-
309)
Adapun Trianto&Titik Triwulan Tutik didalam bukunya yang berjudul
”Sertifikasi guru dan upaya peningkatan kualifikasi, kompetensi, dan
kesejahteraan” menyinggung bahwa pendapatan itu meliputi antara lain: gaji
pokok, tunjangan gaji, tunjangan fungsional, tunjangan profesi, tunjangan khusus,
dan maslahat tambahan yang terkait dengan tugasnya sebagai guru.
(Trianto&Titik Triwulan Tutik, 2007, h. 135)
Sebagai kesimpulan, penulis mengadopsi pendapat Donelly yaitu bahwa
pendapatan ada dua macam, yaitu pendapatan ekstrinsik dan instrinsik.
Pendapatan ekstrinsik meliputi: gaji/upah pokok, tunjangan gaji, tunjangan
fungsional, tunjangan profesi, tunjangan khusus, bonus, gratifikasi/uang pensiun,
8 Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, h. 118
Page 20
42
pendapatan antar personal, dan promosi. Adapun pendapatan instrinsik meliputi:
penyelesaian, pencapaian atau prestasi, otonomi, pertumbuhan pribadi, dan
penghargaan..
2. Etos Kerja
a. Pengertian Etos Kerja, dan Etos Kerja Guru
Kata etos berasal dari bahasa Yunani ”ethos” yang mempunyai arti sebagai
sikap, kepribadian, watak, karakter, serta keyakinan sesuatu. Dari perkataan etos
terambil pula kata ”etika” dan ”etis” yang hampir mendekati kepada makna
akhlak atau nilai-nilai yang berkaitan dengan baik-buruk (moral), sehingga dalam
etos tersebut terkandung gairah atau semangat yang kuat untuk mengerjakan
sesuatu secara optimal, lebih baik, dan bahkan berupaya untuk mencapai kualitas
kerja yang sesempurna mungkin.9
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, etos adalah pandangan hidup
yang khas dari suatu golongan sosial.10
Dan dalam Ensiklopedi Nasional
Indonesia, etos berarti watak dasar suatu masyarakat.11 Etos lebih lanjut diartikan
sebagai kesanggupan memecahkan persoalan atau permasalahan yang dihadapi
yang didalamnya terdapat cara pandang seseorang terhadap berbagai persoalan
yang dihadapinya, misalnya mengenai cara pandang terhadap urusan dunia,
pendidikan, pekerjaan, dan lain-lain yang digeluti.12
Sementara secara istilah para ahli memberikan pengertian beragam.
Menurut Frans Magnis Suseno, etos adalah semangat dan sikap batin tetap
seseorang atau sekelompok orang sejauh didalamnya termuat tekanan moral dan
nilai-nilai moral tertentu. Clifford Gertz mengartikan etos sebagai sikap yang
mendasar terhadap diri dan dunia yang dipancarkan hidup. Dengan demikian etos
menyangkut semangat hidup, termasuk semangat bekerja, menuntut ilmu
9 Toto Tasmara, Membudayakan Etos Kerja Islami, ( Jakarta: Gema Insani Press, 2002),
cet. 1, h. 15 10
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi 3, (Jakarta:
Balai Pustaka, 2002), h. 309-310 11
E. Nugroho, et.all, Ensiklopedia Nasional Indonesia Vol. 5, (Jakarta: Delta Pamungkas,
1997), h. 218 12 Abuddin Nata, Paradigma Pendidikan Islam: kapita selekta pendidikan islam,
(Jakarta: Grasindo, 2001), h. 20
Page 21
43
pengetahuan dan meningkatkan keterampilan agar dapat membangun kehidupan
yang lebih baik dimasa depan.13
Istilah etos lebih lanjut diformulasikan oleh David C. Mc. Clelland dengan
istilah virus mental yang berupa dorongan untuk hidup sukses yang kemudian
disingkat dalam istilah Need for Achievement yang berarti dorongan kebutuhan
untuk meraih sukses atau prestasi yang lebih baik dari keadaan sebelumnya.
Clelland lebih lanjut menegaskan bahwa etos itu berhubungan erat dengan usaha
atau tindakan untuk melakukan sesuatu secara lebih baik dari waktu ke waktu
yang sudah dilakukannya secara lebih efisien, lebih cepat, hemat tenaga dengan
hasil memuaskan.14
Adapun kerja menurut W.J.S Poerwadarminta yaitu perbuatan melakukan
sesuatu atau sesuatu yang dilakukan (diperbuat).15
Sedangkan menurut Toto
Tasmara, kerja adalah semua aktivitas yang dilakukan karena adanya dorongan
untuk mewujudkan sesuatu dan dilakukan dilakukan karena kesengajaan sehingga
tumbuh rasa tanggung jawab yang besar untuk menghasilkan karya atau pruduk
yang berkualitas. ( Toto Tasmara, 2002, hlm. 24-25)
Bekerja mempunyai tujuan mencapai hasil baik berupa benda, karya atau
pelayanan kepada masyarakat. Pada manusia terdapat kebutuhan-kebutuhan yang
pada saatnya membentuk tujuan-tujuan yang hendak dicapai. Tujuan yang hendak
dicapai bukan hanya berkaitan dengan fisik saja, tetapi juga berhubungan dengan
mental (jiwa) seperti pengakuan diri, kepuasan, prestasi, dan lain-lain.
Dari berbagai kutipan diatas kita dapat melihat bahwa kata etos dan kerja
atau pekerjaan memiliki hubungan yang sangat erat. Kedua kata tersebut secara
substansial mengandung arti pekerjaan. Dengan demikian kita dapat mengambil
kesimpulan bahwa etos kerja adalah semangat kerja yang terlihat dalam cara
seseorang menyikapi pekerjaan, motivasi yang melatarbelakangi seseorang
13
Sudirman Tebba, Membangun Etos Kerja Dalam Perspektif Tasawuf, (Bandung:
Pustaka Nusantara, 2003, cet. 1, h. 1) 14
Abuddin Nata, Paradigma Pendidikan Islam: kapita selekta pendidikan islam,
h. 20-21 15
Abuddin Nata, Paradigma Pendidikan Islam: kapita selekta pendidikan islam, h. 21
Page 22
44
melakukan suatu pekerjaan.16
Dalam arti lain etos kerja merupakan suatu
pandangan dan sikap suatu bangsa/umat terhadap kerja.17
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa etos kerja
guru adalah karakteristik yang khas yang ditunjukkan seorang guru menyangkut
semangat, dan kinerjanya dalam bekerja (mengajar), serta sikap dan
pandangannya terhadap kerja. Etos kerja guru dalam pengertian lain yaitu sikap
mental dan cara diri seorang guru dalam memandang, mempersepsi, menghayati
sebuah nilai dari kerja.
b. Ciri-ciri Etos Kerja
Keberhasilan belajar peserta didik didukung oleh guru melalui cara guru
tersebut bersikap dan juga kebiasaannya dalam bekerja. Hal ini karena setiap
pekerjaan yang dilakukan dengan cara yang baik dan berkualitas, maka akan
memperoleh hasil yang memuaskan. Untuk melihat dan mengetahui apakah
seorang itu memiliki etos kerja yang tinggi atau tidak dapat dilihat dari cara
kerjanya.
Diantara sifat-sifat yang mencerminkan etos kerja yang baik atau tinggi
yaitu: aktif, ceria, dinamis, disiplin, efektif efisien, energik, fokus, gesit, ikhlas,
interaktif, jeli, jujur, kerja keras, kerja tim, konsisten, kreatif, lapang dada,
membagi, menghargai, menghibur, optimis, peka, rajin, ramah, sabar, semangat,
tanggung jawab, tekun, teliti, tepat waktu, teratur, terkendali, toleran, total, ulet.18
Kemudian menurut Muhaimin, etos kerja seseorang yang tinggi dapat
diketahui dari cara kerjanya yang memiliki tiga ciri dasar. Tiga ciri dasar tersebut
yaitu: menjunjung mutu pekerjaan, menjaga harga diri dalam melaksanakan
pekerjaan, dan memberikan layanan kepada masyarakat. (Muhaimin, et.all, 2004,
h. 114-115)
Adapun menurut pendapat Abuddin Nata, ciri-ciri etos kerja yang tinggi
ditandai dengan enam ciri, yaitu semangat dalam melakukan pekerjaan, kerja
16
Abuddin Nata, Paradigma Pendidikan Islam: kapita selekta pendidikan islam, h. 21 17 Pandji Anoraga, Psikologi Kerja, (Jakarta: Rineka Cipta, 2001), cet. 3, h. 29 18
http://www.posindonesia.co.id/promo/foto2007/etos.pdf (application/pdf.object ).
5 Desember 2009. pkl. 20.45
Page 23
45
keras, ulet, tidak mudah putus asa, tekun dan percaya diri. (Abuddin Nata, 2001,
hlm. 21)
Berdasarkan uraian diatas penulis menyimpulkan bahwa ciri-ciri etos kerja
yang tinggi banyak sekali yaitu sebagaimana yang sudah tersebut diatas, namun
dari ciri-ciri tersebut pada intinya etos kerja yang tinggi bisa ditandai dengan dua
ciri yaitu kerja keras dan menjunjung mutu pekerjaan.
c. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Etos Kerja
Menurut Ngalim Purwanto ada beberapa faktor yang dapat menunjang dan
meningkatkan etos kerja guru yaitu diantaranya: adanya tingkat kehidupan yang
layak, kondisi terlindung dan tentram dalam bekerja, kondisi kerja yang
menyenangkan, perlakuan yang adil dari atasan, pengakuan dan penghargaan
terhadap sumbangan dan jasa yang diperbuatnya, kesempatan berpartisipasi dan
keikutsertaan dalam menentukan kebijakan, dan kesempatan untuk tetap memiliki
harga diri.19
Sedangkan menurut M. Aripin sebagaimana yang dikutip Muhaimin, faktor-
faktor yang dapat menunjang dan meningkatkan etos kerja yaitu: volume upah
kerja yang dapat memenuhi kebutuhan, suasana kerja yang menggairahkan atau
iklim yang ditunjang dengan komunikasi demokrasi yang serasi dan manusiawi,
penanaman sikap dan pengertian dikalangan pekerja, sikap jujur dan dapat
dipercaya dari kalangan pimpinan, penghargaan terhadap need for achievement
(hasrat dan kebutuhan untuk maju) atau penghargaan terhadap yang berprestasi,
dan sarana yang menunjang bagi kesejahterahan mental dan fisik, seperti tempat
olah raga, mesjid, rekreasi, hiburan, dan lain-lain.20
Penulis menggarisbawahi disini bahwa faktor-faktor yang dapat menunjang
dan meningkatkan etos kerja pada intinya yaitu: (1.) adanya tingkat kehidupan
yang layak bagi guru, (2.) volume upah kerja yang dapat memenuhi kebutuhan
kondisi terlindung dan tentram dalam bekerja, (3.) pengakuan dan penghargaan
19
Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2005), cet. 5, h. 84 20 Muhaimin, et.all, Paradigma Pendidikan Islam: upaya mengefektifkan pendidikan
agama islam disekolah, (Jakarta: Remaja Rosdakarya, 2004), cet. 3 h. 119
Page 24
46
terhadap sumbangan dan jasa yang diperbuat, (4.) pemberian kesempatan
berpartisipasi dan keikutsertaan dalam menentukan kebijakan, (5.) pemberian
kesempatan untuk tetap memiliki harga diri, (6.) kondisi terlindung dan tentram
dalam bekerja, (7.) suasana kerja yang menggairahkan atau iklim yang ditunjang
dengan komunikasi demokrasi yang serasi dan manusiawi, (8.) sikap jujur dan
dapat dipercaya dari kalangan pimpinan terwujud, (9.) pemberian penghargaan
terhadap need for achievement (hasrat dan kebutuhan untuk maju) atau
penghargaan terhadap yang berprestasi, (10.) sarana yang menunjang bagi
kesejahterahan mental dan fisik, seperti tempat olah raga, mesjid, rekreasi,
hiburan.
Adapun faktor-faktor yang dapat menurunkan etos kerja guru sebagaimana
yang dikemukakan oleh William B. Cester, diantaranya yaitu:
Kesenjangan, pemberian penghargaan yang tidak efektif, ketiadaan
otoritas, supervisi yang tidak seimbang, pemberian kompensasi yang tidak
seimbang, kedudukan yang tidak aman, ketidaklenturan karir, keusangan personil,
rekruitmen dan usaha seleksi yang tidak produktif, ketidakpuasan jawaban, pergantian yang berlebih-lebihan, keterlambatan dan ketidakhadiran, dan
ketidakadilan pemberian tugas dan kesempatan promosi. (Whjo Sumidjo, 2002, h. 274)
Namun pada prinsipnya turunnya etos kerja adalah karena ketidakpuasan.
Ketidakpuasan tersebut akan menimbulkan kekurangbahagiaan sehingga
menyebabkan turunnya semangat dan kegairahannya dalam bekerja. Ada yang
berpendapat bahwa sumber ketidakpuasan adalah hal-hal yang bersifat material,
misalnya gaji/upah yang diterima terlalu rendah, fasilitas materi yang minim, dan
sebagainya.
Sebenarnya sumber ketidakpuasan itu tidak hanya yang bersifat material
saja, tetapi juga yang bersifat Non-material, misalnya penghargaan yang
manusiawi, kebutuhan untuk berpartisipasi dan sebagainya. Jadi jelaslah bahwa
ketidakpuasan itu karena kurang terpuaskannya kebutuhan, baik yang bersifat
material maupun Non-material.21
21
Alex S. Nitisemito, Manajemen Personalia: manajemen sumber daya manusia, h. 100
Page 25
47
Berdasarkan uraian diatas penulis menggaris bawahi dan menyimpulkan
bahwa turunnya etos kerja seorang guru pada intinya disebabkan karena adanya
faktor kesenjangan, pemberian penghargaan yang tidak efektif, pemberian
supervisi yang tidak seimbang, pemberian kompensasi yang tidak seimbang,
kedudukan yang tidak aman, ketidakadilan pemberian tugas, kesempatan promosi
dan sebagainya. Dan secara garis besarnya turunnya etos kerja disebabkan karena
adanya ketidakpuasan (materi maupun Non-materi).
d. Cara-cara Meningkatkan Etos Kerja
Alex Nitisemito didalam bukunya yang berjudul ”Manajemen
Personalia: manajemen sumber daya” mengemukakan ada sebelas cara yang
dilakukan untuk meningkatkan etos kerja, yaitu
1. Memberikan gaji yang cukup
Jumlah gaji yang diberikan mempunyai pengaruh terhadap semangat dan
kegairahan kerja. Semakin besar gaji yang diberikan guru-guru akan mendapatkan
ketenangan dan semangat dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
2. Memperhatikan kebutuhan rohani
Selain gaji yang cukup, kebutuhan rohani yang diperhatikan juga dapat
meningkatkan etos kerja seorang. Kebutuhan rohani meliputi: kebutuhan untuk
dihargai, kebutuhan keikutsertaan, kebutuhan ketentraman jiwa, dan sebagainya.
3. Menciptakan suasana santai
Suasana kerja yang rutin sering kali menimbulkan kebosanan dan
ketegangan bagi pegawai. Maka untuk menghindari hal-hal itu perlu sekali
menciptakan suasana santai pada waktu tertentu.
4. Memperhatikan harga dirinya
Memperhatikan dan menjaga harga diri seorang pegawai salahsatunya biasa
dilakukan dengan mengajaknya berunding dalam menetapkan kebijakan. Dengan
diajaknya berunding selain harga dirinya merasa diperhatikan, perasaaan tanggung
jawabnya akan bertambah.
5. Menempatkan pada posisi yang tepat
Page 26
48
Penempatan posisi pegawai secara tepat kemungkinaan besar bisa membuat
pegawai mendapatkan ketenangan dalam bekerja. Dengan demikian sikap
kerjanya yang baik dapat diharapkan timbul.
6. Memberikan kesempatan untuk maju
Semangat dan kegairahan kerja pegawai akan timbul jika mereka
mempunyai harapan untuk maju. Jadi hendaknya pimpinan memberikan
kesempatan dan memberikan penghargaan kepada pegawai yang berprestasi.
7. Memberikan rasa aman kepada pegawai untuk menghadapi masa depan
Semangat dan gairah pegawai akan terpupuk jika mereka mempunyai
perasaan aman terhadap masa depan profesi mereka. Untuk memberikan rasa
aman kepada pegawai bisa dilakukan salahsatunya dengan melaksanakan program
pensiun.
8. Mengupayakan pegawai mempunyai loyalitas
Loyalitas pegawai terhadap suatu lembaga dapat menimbulkan tanggung
jawab dan dapat menciptakan gairah dan semangat kerja. Untuk menimbulkan
loyalitas pegawai bisa dengan memberikan gaji yang cukup, dan kebutuhan
rohani.
9. Mengajak berunding dalam menetapkan kebijakan
Dengan mengajak pegawai berunding dan bermusyawarah, perasaan
bertanggung jawab pegawai akan timbul dan hingga akhirnya semangat dan
kegairahan kerjanya tinggi.
10. Memberikan intensif yang terarah
Pemberian insentif yang terarah bisa meningkatkan semangat seseorang
dalam bekerja dan dengan demikian seseorang akan meningkatkan mutu kualitas
kerjanya dengan baik.
11. Memberikan fasilitas yang menyenangkan.
Fasilitas yang menyenangkan juga bisa memacu seseorang untuk semangat
dalam bekerja, karena walau bagaimanapun fasilitas yang mendukung
memberikan pengaruhi terhadap sikap seseorang dalam bekerja. (Alex S.
Nitisemito, 1996, h. 102-108)
Page 27
49
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan
etos kerja dapat dilakukan dengan sebelas cara yaitu sebagaimana yang
dikemukakan Alex Nitisemito diatas, namun menurut penulis setidak-tidaknya
untuk meningkatkan etos kerja yang tinggi secara tepatnya bisa dilakukan dengan
tujuh cara yaitu: 1) memberikan gaji yang cukup, 2) Memperhatikan kebutuhan
rohani, 3) Memperhatikan harga dirinya, 4) Menempatkan pada posisi yang tepat,
5) Memberikan kesempatan untuk maju, 6) Memberikan intensif yang terarah, 7)
Memberikan fasilitas yang menyenangkan.
B. Kerangka Berfikir
Berdasarkan UU SISDIKNAS No. 20 tahun 2003 pasal 40 tentang pendidik
dan tenagakependidikan bahwa pendidik berhak memperoleh
penghasilan/pendapatan dan jaminan sosial yang pantas dan memadai,
penghargaan yang sesuai dengan tugas dan prestasi kerja, dan pembinaan karir
sesuai dengan pengembangan kualitas.
UU SISDIKNAS tersebut salahsatunya menghendaki agar guru diberikan
tingkat pendapatan dan jaminan kesejahteraan yang pantas dan memadai. Hal ini
memang sudah seharusnya karena guru mengemban tugas yang berat.
Namun realita yang terjadi masih ada guru yang tingkat pendapatan dan
kesejahteraannya rendah dan tidak mencukupi. Dalam satu bulan masih ada guru
yang rata-rata hanya mendapatkan penghasilan Rp 100 ribu sampai Rp 300 ribu
saja, Gaji tersebut masih lebih kecil dari gaji para pembatu rumah tangga, Hal ini
karena sistem gaji para guru honor memakai perhitungan jam mati, gaji guru
honor dihitung berdasarkan banyaknya jam pelajaran dalam 1 minggu bukan
dalam satu.
Pendapatan yang rendah jelas tidak akan mencukupi kebutuhan hidup
sehari-hari para guru. Pendapatan yang rendah mendorong para guru berprofesi
ganda mencari pekerjaan sampingan. Pada saat sekarang ini masih banyak guru
yang selain mengajar juga melakukan pekerjaan diluar mengajar yaitu seperti
menjadi pedagang, buruh, dan bahkan ada yang menjadi tukang ojek. Hal ini
dilakukan karena tidak lain adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Page 28
50
Selanjutnya pendapatan yang rendah tersebut diduga kuat menjadi salahsatu
faktor yang menyebabkan turunnya etos kerja para guru. Guru yang malas, yaitu
seperti tidak membuat persiaan dalam mengajar, tidak bersemangat dan bergairah
dalam mengajar, dan tidak mencerminkan etos kerja yang tinggi disebabkan
karena gaji yang tidak cukup dan tingkat kesejahteraan mereka yang kurang
diperhatikan.
Diantara solusi agar etos kerja guru tidak turun dan sebaliknya agar
menghasilkan etos kerja yang tinggi/baik sudah tentu adalah meningkatkan
pendapatannya. Meningkatkan pendapatannya bisa dilakukan yaitu dengan
memberikan gaji yang cukup, meningkatkan volume gaji hingga mencukupi,
memberikan asuransi kecelakaan, dan jaminan hari tua, dan memberikan insentif
lainnya yang terarah.
Dan sudah seharusnya untuk mengupayakan agar guru fokus dan
bersungguh-sungguh penuh dengan semangat dan sikap yang baik dalam
menjalankan tugasnya hanya semata-mata mengabdikan dirinya untuk
kepentingan profesi dan masa depan anak bangsa tanpa harus memikirkan
masalah ekonomi dan keluarganya, para guru setidak-tidaknya diberikan gaji
cukup dan layak, asuransi kecelakaan, jaminan hari tua, dan pemberian insentif
lainnya yang terarah.
Selain itu solusi lain untuk menunjang dan meningkatkan etos kerja yaitu
bisa dilakukan dengan memberikan fasilitas yang menyenangkan dan memuaskan,
memperhatikan dan menjaga harga diri guru, memberikan kesempatan kepada
guru untuk maju, dan menempatkan guru pada posisi yang tepat.
Dalam banyak hal besar pendapatan yang diterima guru mempunyai
pengaruh terhadap etos kerjanya. Semakin besar pendapatan berarti semakin
tercukupi kebutuhannya dan dengan demikian guru akan mendapat ketenangan,
lebih bersungguh-sungguh dalam menjalankan tugasnya hingga pada akhirnya
etos kerja yang tinggi muncul dan tercermin dalam diri seorang guru.
Page 29
51
lebih jelasnya bisa dilihat pada bagan berikut ini:
Kerangka berfikir
Input Proses
Output
Pendapatan guru
1. Pendapatan rendah
2. Guru berprofesi
ganda
3. Guru tidak
membuat
persiapan
mengajar
(RPP).
4. Guru tidak
semangat
dalam
mengajar.
Masalah
Etos kerja rendah
Strategi-strategi
1. Meningkatkan pendapatan: memberikan
gaji yang cukup, meningkatkan volume
gaji,memberikan asuransi
kecelakaan, memberikan
tunjangan hari tua, dan
memberikan insentif lain
yang terarah.
2. Memberikan fasilitas yang
menyenangkan
3. Memperhatikan harga diri
4. Memberikan kesempatan
untuk maju
5. Menempatkan pada posisi
yang tepat
Keadaan yang ingin dicapai
Etos kerja tinggi/baik
feedback
Page 30
52
Berdasarkan kerangka berfikir diatas penulis menduga bahwa tingkat
pendapatan mempengaruhi etos kerja guru dalam mengajar.
C. Pengujian Hipotesa
Untuk menguji apakah benar tingkat pendapatan ada pengaruhnya terhadap
etos kerja guru, maka diperlukan pengujian hipotesa. Adapun hipotesa yang
penulis rumuskan sebagai berikut:
Ha: Ada (terdapat) pengaruh positif yang signifikan tingkat pendapatan
terhadap etos kerja guru dalam mengajar.
Ho: Tidak ada (tidak terdapat) pengaruh positif yang signifikan tingkat
pendapatan terhadap etos kerja guru dalam mengajar.
Page 31
53
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP Islam Ruhama yang beralamatkan di Jln.
Tarumanegara no. 67 kelurahan Cirendeu, kecamatan Ciputat Timur-Tangerang
Selatan. Adapun waktunya yaitu dari 20 Oktober sampai 20 November 2009.
B. Metode dan Pendekatan
Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini yakni
dengan metode survai yang didalamnya dilengkapi dengan studi dokumentasi,
angket, dan wawancara. Adapun pendekatan yang digunakan, yaitu pendekatan
kuantitatif dengan tekhnik analisis korelasional.
C. Populasi dan Sampel
Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian populasi (penelitian
sensus). Jadi dalam dalam penelitian ini semua guru yang mengajar di SMP Islam
Ruhama Cirendeu (populasi yang ada) yaitu berjumlah 22 orang dijadikan
sampelnya.
D. Tekhnik Pengumpulan Data
Adapun tekhnik yang digunakan dalam pengumpulan data yang diperlukan
dalam penelitian ini adalah:
1. Observasi
Observasi adalah proses pengumpulan data dengan melakukan pengamatan
langsung dan pencatatan. Dalam hal ini peneliti mengadakan pengamatan sambil
mencatat data atau informasi yang diperlukan berkenaan masalah penelitian,
yaitudiantaranya tentang bangunan fisik sekolah; keadaan guru; keadaan
staf/karyawan sekolah; keadaan siswa; struktur organisasi sekolah; dan sarana dan
prasarana
Page 32
54
2. Studi dokumentasi
Melalui studi dokumentasi peneliti mencatat data-data sejarah berdirinya
sekolah, mempelajari rekapitulasi pembayaran gaji guru dan karyawan,
mempelajari buku kehadiran guru di sekolah dan buku rekapitulasi pendapatan
guru SMP Islam Ruhama dan data-data penelitian lainnya.
3. Angket
Angket adalah alat pengumpul data dalam penelitian yaitu dengan jalan
menyebarkan dan mengumpulkan sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh
responden. Sejalan dengan ini maka untuk menggali data, penulis menyebarkan
angket yang berisi pertanyaan-pertanyaan berkenaan dengan pendapatan dan etos
kerja guru yang sedang diteliti.
4. Wawancara
Untuk mendalami data yang diperoleh melalui angket dan studi
dokumentasi, maka penulis melakukan wawancara ke-Kepala sekolah dan
kebeberapa orang guru. Wawancara adalah proses untuk memperoleh keterangan
data dalam sebuah penelitian yang dilakukan pewawancara dengan jalan tanya
jawab secara langsung bertatap wajah kepada responden.
D. Instrument Pengumpulan Data
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan
angket yang memakai skala model likert dengan skala jarak 4 untuk dua variabel
yaitu variabel pendapatan dan variabel etos kerja guru. Adapun alternatif jawaban
yang disediakan pilihan:
S : Selalu
SR : Sering
KK : Kadang-kadang
TP : Tidak pernah
Untuk lebih jelasnya angket/kuesioner tentang pengaruh tingkat pendapatan
terhadap etos kerja guru dalam mengajar dapat dilihat dalam tabel kisi-kisi
kuesioner berikut ini:
Page 33
55
Tabel. 1
Kisi-kisi kuesioner tingkat pendapatan dan pengaruhnya terhadap etos
kerja guru dalam mengajar
No Variabel Indikator Struktur masalah Substansi pertanyaan No.
item
Jml.
item
1. Pendapatan
a. Orientasi
b. Gaji
c. Tunjangan
d. Insentif
Materi
1. Kesejahteraan
2. Jumlah
3. Waktu
4. Kelayakan
5. Perbandingan
gaji dan jam
mengajar
6. Kepuasan
7. Harapan
1. Pendapatan
2. Jumlah
3. Waktu
1. Pendapatan
2 Jumlah
3. Motivasi
1. Berdasarkan
materi
1.Memperhatikan
kesejahteraan
2. Kecukupan gaji
3.Ketepatan
pembayaran gaji
4. Kelayakan gaji
5. Kesenjangan
6. Kepuasan gaji
7. Pengharapkan gaji
1.Pendapatan
tunjangan
2.Kecukupan
tunjangan
3.Ketepatan
pembayaran
tunjangan
1. Pendapatan
insentif
2.Kecukupan insentif
3.Membuat
semangat
1
2,3,4,5,
6,7,8
9
10
11
12
13
14
1
7
1
1
1
1
1
1
Page 34
56
2. Etos kerja a. Mengusai
kecakapan
akademik
b. Tanggung
jawab
c. Adil
d. Mampu
bekerja
e. Disiplin
f. Memberi
tauladan
g. Konsisten
h. Menjunjung
1. RPP
2. Metode
3. Media
Tanggung jawab
Adil
Kerja sama
Disiplin
Memberi
tauladan
Konsisten kerja
Mutu kerja
1. Membuat RPP
2. Menggunakan
metode
3. Menggunakan
media
1. Tanggung jawab
mengajar
2. Tanggung jawab
mengerjakan
tugas lain
1. Bersikap adil
2. Bekerja sama
1. Datang
kesekolah
2. Masuk dan
keluar kelas
1. Tauladan yang
baik
2. Prilaku sopan.
1. Bekerja dengan
sebaik-baiknya
1. Mutu kerja.
1,2,3
4,5
6
7
8,9
10,11
12
13
3
2
1
1
2
2
1
1
Page 35
57
mutu kerja
i. Semangat
j. Perhatian
dalam kerja
k. Mengembang
kan diri
Semangat kerja
Fokus kerja
Pengembangan
diri
1. Sikap antusias
dan semangat
1. Penuh perhatian
dalam bekerja
1. Menambah
wawasan
14
15
16
1
1
1
E. Pengolahan dan Analisa Data
Data yang diperoleh dari penyebaran angket kepada responden kemudian
diolah dengan cara-cara sebagai berikut:
1. Editing
Dalam pengolahan data yang pertama kali harus dilakukan adalah editing.
Editing yaitu memeriksa atau meneliti daftar pertanyaan (angket) yang sudah diisi
dan diserahkan oleh responden. Tujuan editing yaitu untuk meneliti satu persatu
tentang kelengakapan dan kebenaran data.
2. Scoring
Page 36
58
Setelah dilakukan editing, tahap berikutnya yaitu memberikan skor terhadap
pertanyaan yang ada pada angket (scoring). Pertanyaan untuk pilihan selalu,
sering, kadang-kadang, dan tidak pernah masing-masing diberikan skor 4, 3, 2,
dan 1. Adapun rinciannya yaitu sebagai berikut:
Selalu (S) (a) diberi skor 4
Sering (SR) (b) diberi skor 3
Kadang-kadang (KD) (c) diberi skor 2
Tidak pernah (TP) (d) diberi skor 1
3. Tabulating
Tabulating yaitu tahap memasukkan jawaban-jawaban yang sudah diskor
kedalam tabel-tabel. Jadi pada tahap tabulating penulis menampilkan keadaan
data-data yang sudah diperoleh lengkap dengan presentasi masing-masing data.
Untuk keperluan mencari presentase data, pada tahap tabulating ini penulis
menggunakan bantuan rumus tabel distribusi frekwensi relatif, yaitu:
Keterangan:
P: Angka presentase
F: Frekwensi
N: Number of cases (jumlah individu)
Kemudian untuk mencari korelasi antara kedua variabel dan mengetahui
adakah pengaruh tingkat pendapatan terhadap etos kerja guru yang mengajar di
SMP Islam Ruhama Cirendeu penulis menggunakan rumus “Product Moment”.
Karena dalam penelitian ini jumlah responden kurang dari 30 (N kurang
30), maka rumus “Product Moment” yang digunakan yaitu:
rxy = { }{ }Y)²(-²X)²(-²
))((
∑∑∑∑
∑∑−∑
YNXN
YXXYN
Keterangan:
rxy = Angka indeks korelasi "r" product moment
ΣX = Jumlah skor dalam sebaran X (pengaruh tingkat pendapatan)
P = F x 100 %
N
Page 37
59
ΣY = Jumlah skor dalam sebaran Y (etos kerja guru dalam mengajar)
ΣXY = Jumlah hasil kali skor X dengan skor Y
ΣX² = Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran X
ΣY² = Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran Y
N = Banyaknya subyek (Number of Cases).
Setelah nilai rxy diketahui, maka penulis memberikan interpretasi terhadap
angka indeks korelasi “r” Product Moment dengan dua cara, yaitu:
1. Interpretasi secara sederhana atau secara kasar, yaitu dengan mencocokan
hasil perhitungan dengan angka indek korelasi Product moment seperti
tabel dibawah ini:
Tabel. 2
Angka indeks korelasi Product Moment rxy
Besar “r” Product moment (rxy) Interpretasi
0,00-0,20
Antara variabel x dan variabel y
terdapat korelasi, akan tetapi korelasi
itu sangat lemah atau sangat rendah
sehingga korelasi itu diabaikan atau
dianggap tidak ada korelasi antara
keduanya.
0,20-0,40
Antara variabel x dan variabel y
terdapat korelasi yang lemah atau
rendah.
0,40-0,70 Antara variabel x dan y terdapat
korelasi yang sedang atau cukup.
0,70-0,90
Antara variabel x dan variabel y
terdapat korelasi yang sangat kuat atau
sangat tinggi
0,90-1,00 Antara Variabel x dan variabel y
terdapat korelasi yang sangat kuat atau
Page 38
60
sangat tinggi.
2. Interpretasi dengan menggunakan tabel “r” Prduct Moment, yaitu dengan
terlebih dahulu merumuskan hipotesa alternatif (Ha) dan hipotesa nihil
(Ho) kemudian mencari derajat bebasnya (db atau df) dengan
menggunakan rumus:
df=N-nr
keterangan:
df: derajat bebas
N: jumlah responden
Nr: banyak variabel
Hasilnya dikonsultasikan pada tabel “r” Product Moment untuk df taraf
signifikansi 1% dan 5%.
Selanjutnya untuk mengetahui dan mencari seberapa besar pengaruh
variabel x terhadap variabel y dicari dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
KD : Koefisien determition (kontribusi variabel x terhadap variabel y)
r2 : Koefisien korelasi antara variabel x dan variabel
KD=r2x 100%
Page 39
61
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum SMP Islam Ruhama
1. Letak geogarafis
SMP Islam Ruhama terletak di Kelurahan Cirendeu, Kecamatan Ciputat
tepatnya di jalan Tarumanegara no. 67 Cirendeu. SMP Islam Ruhama letaknya
sangat strategis dan mudah dijangkau dari berbagai jurusan. Lingkungan sekolah
terlihat asri dan jauh dari keramaian sehingga benar-benar mendukung kegiatan
belajar mengajar yang kondusif.
2. Sejarah berdiri sekolah
SMP Islam Ruhama berdiri pada tanggal 17 Juli 1987 di bawah naungan
Yayasan Prof.Dr.Hj. Zakiah Daradjat. Awalnya Yayasan ini bernama “Yayasan
Ruhama” kemudian seiring perjalanan waktu yayasan ini berganti nama yakni
“Yayasan Prof.Dr.Hj. Zakiah Daradjat” yang identik dengan nama pendirinya
yakni Prof.Dr.Hj. Zakiah Daradjat seorang Guru Besar Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Yayasan ini berdiri pada tahun 1983 dengan Akta Notaris Ny. Yetty Taher,
SH. No. 4 tertanggal 1 Agustus 1983. Pada awal berdirinya, Yayasan ini
mempunyai tujuan yakni membantu dan turut serta mensukseskan program
Pemerintah dalam bidang pendidikan dan kebudayaan dalam arti seluas-luasnya,
yaitu membentuk manusia yang sehat jasmani, rohani dan memiliki keterampilan
menuju masyarakat Indonesia yang adil dan makmur yang di ridhoi Allah SWT.
Adapun yang menjadi pengurus awal Yayasan pada waktu itu adalah Prof.
Dr. Zakiyah Daradjat (Ketua Yayasan), Syahril (Wakil ketua), Ny. Azmi Azwir
(Sekretaris), Yose Rizal (Bendahara I), dan Ny. Ernawati Azhari (Bendahara II)
Cikal bakal pendirian SMP Islam Ruhama adalah pendirian Masjid
Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila pada tahun 1986 yang kemudian
dilanjutkan dengan pendirian dan pembangunan TK Ruhama pada tanggal 17 Juli
1987 yang berlangsung kurang lebih satu tahun.
Page 40
62
Seperti apa yang sudah disinggung diatas bahwa SMP Islam Ruhama pada
mulanya hanyalah sebuah TK Ruhama, namun karena ada tuntutan masyarakat
akan kebutuhan Sekolah Dasar (SD) maka didirikanlah SD Ruhama. Tidak sampai
disana tuntutan masyarakat. Masyarakat menghendaki akan perlunya lembaga
pendidikan yang memudahkan mereka dalam menyekolahkan anak-anak mereka
setelah lulus dari SD nanti. Atas dasar inilah maka pada tanggal 17 juli 1987
didirikanlah lembaga sekolah lanjutan baru berlabel Islam yakni SMP Islam
Ruhama dengan SK pendirian no. 490/102/Kep/E.88 tertanggal 5 Juli 1988
dibawah naungan Yayasan Prof. Dr. Zakiah Daradjat.
SMP Islam Ruhama dalam perjalanannya hingga kini telah meluluskan dua
puluh angkatan dan telah tiga kali di akreditasi ulang dengan status terakreditasi
dalam kelompok A.
3. Visi dan Misi sekolah
a. Visi
Unggul dalam pengetahuan ilmu-ilmu dasar yang berorientasi pada
penguasaan IPTEK dengan berlandaskan IMTAQ untuk menciptakan generasi
yang Islami.
b. Misi
1. Mendidik siswa sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan
yang dilaluinya.
2. Menanamkan wawasan pengetahuan ke-Islaman dan kebangsaan
dalam kehidupan bermasyarakat.
3. Mempraktekkan akhlakul karimah dalam kehidupan sehari-hari.
4. Mengembangkan minat dan bakat sesuai potensi yang dimiliki
siswa.
c. Tujuan pendidikan
”Turut serta membantu Pemerintah dalam mencerdaskan anak bangsa
berdasarkan Pancasila, dan mengembangkan nilai-nilai keagamaan
Page 41
63
sejak dini pada siswa serta membudayakan kebiasaan Islami di
lingkungan sekolah”.
4. Kegiatan ekstrakurikuler SMP Islam Ruhama
Selain melaksanakan kegiatan intrakurikuler sebagaimana biasanya, SMP
Islam Ruhama juga mengadakan kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan ekstrakurikuler tersebut meliputi:
a. PMR
b. Paskibra
c. Pramuka
d. Futsal
e. Band
f. Marawis
5. Struktur Organisasi
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan memerlukan adanya organisasi
yang baik agar kegiatan sekolah berjalan dengan lancar guna mencapai tujuan
yang tetapkan.
Secara struktur berikut ini susunan organisasi SMP Islam Ruhama:
Direktur Yayasan : Hj. Azmi Azwir, BA
Kepala sekolah : Drs. Juhdi Asidi
Wakasek kurikulum : Dadang Andrean
Wakasek kesiswaan : Suedih Ahmad, S.E
Keuangan : Zulnadri Daniel
Pembina osis : Agus Muslim
Kepala TU : Mursaid
Koordinator BP : Drs. Ridwanuddin
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 5
6. Keadaan Guru, Staff/Karyawan, dan siswa
Page 42
64
a. Keadaan Guru
Guru merupakan salahsatu komponen pendidikan yang sentral dalam
keseluruhan kegiatan belajar mengajar. Guru merupakan komponen pendidikan
yang harus ada, tanpa adanya guru maka proses belajar mengajar tidak mungkin
bisa terlaksana.
Di SMP Islam Ruhama pada tahun ajaran 2009/2010 jumlah guru yang
mengajar ada 22 orang terdiri dari 14 orang guru laki-laki dan 8 orang guru
wanita. Guru tetap ada 7 orang dan guru tidak tetap/honorer ada 15 orang
semuanya mengajar dengan latar pendidikan yang berbeda-beda. Ada yang
berlatar pendidikan S2, S1, D2 dan ada juga yang berlatar pendidikan SLTA.
Kebanyakan guru berlatar belakang S1, adapun yang berlatar belakang S2, D2,
dan SLTA hanya sedikit saja.
Tahun mulai mengajar guru-guru di SMP Islam Ruhama bervariasi, yaitu
ada yang mulai mengajar antara tahun 1987-1989 (5 orang), ada yang mulai
mengajar antara tahun 1990-1992 (2 orang), ada yang mulai mengajar antara
tahun 1993-1995 (7 orang), ada yang mulai mengajar antara tahun 1996-1998 (2
orang), ada yang mulai mengajar antara tahun 2002-2004 (2 orang), ada yang
mulai mengajar antara tahun 2005-2007 (2 orang), dan ada yang mengajar antara
tahun 2008-2009 (3 orang).
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 6
b. Keadaan Staff/Karyawan
Staff/karyawan sekolah juga turut membantu memperlancar
penyelenggaraan pendidikan disuatu sekolah. Pada umumnya disekolah-sekolah
terdapat beberapa orang staff/karyawan yang bertanggung jawab pada tugas-tugas
tertentu, diantaranya yaitu staff keuangan, staff tata usaha, staff kebersihan, dan
staff keamanan.
Di SMP Islam Ruhama sendiri memiliki 9 orang staff/karyawan yang di
pekerjakan, yaitu masing-masing bagian keuangan ada 2 orang, bagian tata usaha
ada 4 orang, bagian kebersihan 1 orang, dan bagian keamanan ada 2 orang. Dari 9
orang tersebut yang berlatar pendidikan SI ada 2 orang, yang berlatar pendidikan
Page 43
65
SLTA ada 4 orang, SMP ada 2 orang, dan yang berlatar belakang pendidikan SD
ada 1 orang.
Untuk lebih jelasnya dapat lihat pada lampiran 6
c. Data Keadaan Siswa
Dari segi kuantitas/jumlah untuk ukuran sekolah berlabel Swasta, SMP
Islam Ruhama tergolong sekolah yang cukup maju. Hal ini bisa dilihat pada
keadaan jumlah siswanya yang tiap tahun bertambah. Sebagai perbandingan pada
tahun ajaran 2008-2009 jumlahnya siswanya sebanyak 233 orang, sedangkan pada
tahun ajaran 2009-2010 jumlah siswanya ada 259 orang.
Dari jumlah siswa yang ada sekarang (259 siswa), masing-masing kelas
VII-1 berjumlah 33 siswa, kelas VII-2 berjumlah 32, kelas VII-3 berjumlah 31,
kelas VIII-1 berjumlah 28, kelas VIII-2 berjumlah 28 siswa, kelas VIII-3
berjumlah 30 siswa, kelas IX-1 berjumlah 39 siswa, dan kelas IX-2 berjumlah 38
siswa.
Untuk lebih jelasnya dapat lihat pada lampiran 6
7. Sarana dan Prasarana Sekolah
Sarana dan prasarana merupakan faktor yang sangat penting untuk
menentukan kelancaran kegiatan belajar mengajar dan mutu suatu pendidikan.
Kelancaran dan mutu pendidikan yang tinggi harus didukung pula oleh sarana dan
prasarana yang memadai yang dapat memenuhi kebutuhan dalam proses belajar
mengajar.
Sarana dan prasarana SMP Islam Ruhama sudah cukup memadai sehingga
mendukung kelancaran proses belajar mengajar. Sarana prasarana yang ada
meliputi: ruang kelas, ruang Kepala sekolah dan wakil kepala sekolah, ruang TU,
perpustakaan, laboratorium IPA, ruang praktek komputer, ruang osis, ruang BP,
masjid, lapangan olahraga, kantin/koperasi, pos satpam, dapur, toilet
guru/karyawan, toilet siswa, meja dan kursi siswa, meja dan kursi guru, lemari
guru, lemari TU, komputer, lap top, in focus.
Untuk mengetahui lebih jelasnya dapat lihat pada lampiran 7
Page 44
66
B. Deskripsi Data
“Deskripsi merupakan suatu tahap ilmiah yang dilakukan dengan merekam
data dari suatu eksperimen atau observasi dengan bantuan sistem indeks tertentu
yang diterima dalam ilmu. Deskripsi diadakan, baik dengan sarana bahasan dan
penggambaran yang biasa maupun dengan sarana khusus yang terdiri dari bahasa
ilmu (simbol, matriks, diagram, dan sebagainya). Deskripsi juga diartikan dengan
tahap persiapan dari transisi ke suatu studi teoritis tentang suatu objek dalam
ilmu”.22
Jadi dalam arti lain deskripsi data dapat dikatakan kegiatan merekam atau
menangkap dan memberikan penjelasan terhadap suatu data. Maksud deskripsi
data disini yaitu sebagai sarana untuk penggambaran dan pembahasan terhadap
data yang diperoleh.
Pendapatan guru guru yang mengajar di SMP Islam Ruhama umumnya
tergolong rendah. Pendapatan guru yang mengajar di sekolah ini berkisar antara
Rp.140.000,00 sampai dengan Rp.1.663.500,00. Rata-rata pendapatan guru disini
yaitu Rp.700.000,00. Jumlah tersebut jauh lebih rendah dari UMR Tangerang
yang besarnya Rp.980.000,00. Pendapatan tersebut umumnya tidak mencukupi
kebutuhan hidup kebanyakan guru. Oleh karena itu ada diantara guru untuk
mencukupi kebutuhan hidupnya mengajar dibeberapa sekolah, selain itu ada yang
mencari pekerjaan sampingan, yaitu seperti membuka usaha sablon, membuka
order spanduk, menjadi kurir, membuka warung dirumah dan lain-lain.
Adapun mengenai etos kerja guru di sekolah ini sudah cukup baik namun
perlu ditingkatkan lagi. Etos kerja yang ditunjukkan guru-guru di SMP Islam
Ruhama umumnya baik. Mayoritas guru di sekolah ini tergolong rajin yaitu
ditandai dengan tingkat kehadiran mereka yang rata-rata relatif baik. Fokus
mengajar mereka cukup tinggi, sikap disiplin dan tanggung jawab mereka akan
tugas-tugas juga tergolong tinggi yaitu ditandai mereka tidak meninggalkan tugas
mengajar dan tugas-tugas lain, mereka tidak pernah tidak masuk tanpa keterangan
atau membolos.
22
Lorens Bagus, Kamus Filsafat, (Jakarta: Gramedia, 1996), ed. 1, h. 158-159
Page 45
67
Namun dalam hal pemenuhan keadministrasian mengajar mereka sangat
kurang, masih ada diantara guru tidak menyiapkan RPP dan tidak mendesain
media pengajaran. Belum semua guru menggunakan metode yang variatif ,
kebanyakan mereka masih menggunakan satu metode dalam mengajar. Kemudian
juga guru di sekolah ini dalam hal upaya peningkatan prestasi masih kurang, hal
ini tidak lain karena terbentur dengan dana.
Jumlah pendapatan yang diterima tersebut mempunyai pengaruh terhadap
semangat kerja dan sikap kerjanya. Semakin besar pendapatan yang diberikan,
secara otomatis semakin tercukupi kebutuhan mereka. Dengan demikian mereka
yakni guru-guru akan mendapatkan ketenangan dalam melaksanakan tugas-
tugasnya sehingga semangatnya meningkat dan terjaga, dan sikap kerjanya yang
baik akan muncul dengan sendirinya.
Kemudian untuk melengkapi dan menguatkan keterangan pernyataan-
pernyataaan diatas, berikut ini penulis buatkan tabel-tabel data dan keterangan-
keterangannya, baik itu analisis dari observasi, penyebaran angket maupun
analisis hasil wawancara. Untuk lebih jelasnya lihat dibawah ini:
Tabel. 3
Orientasi mengajar berdasarkan pada materi
No. Alternatif jawaban F %
Selalu 13 59,1
Sering 2 9,1
Kadang-kadang 6 27,3
1.
Tidak pernah 1 4,5
Jumlah 22 100
Data diatas menunjukkan bahwa sebanyak (59,1%) guru menjawab selalu
berorientasi mengajar berdasarkan materi, (9,1%) mengatakan sering, (27,3%),
menjawab kadang-kadang, (4,5%) menjawab tidak pernah. Berarti data ini
menunjukkan bahwa guru SMP Islam Ruhama sebagian besar dalam mengajar
Page 46
68
selalu berorientasi pada materi (pendapatan). Hal ini karena materi menurut
sebagian mereka merupakan sesuatu yang penting dan mutlak dipenuhi. Dengan
materi mereka dapat membiayai kehidupan dirinya dan keluarganya. 23
Tabel. 4
Pihak sekolah memperhatikan peningkatan kesejahteraan guru
No. Altenatif jawaban F %
Selalu 2 9,1
Sering 3 13,6
Kadang-kadang 14 63,6
Tidak pernah 2 9,1
2.
Tidak menjawab 1 4,5
Jumlah 22 100
Data diatas menunjukkan bahwa (9,1%) guru menjawab pihak sekolah
selalu memperhatikan peningkatan kesejahteraan guru, (13,6%) menjawab sering,
(63,6%) menjawab kadang-kadang, (9,1%) menjawab tidak pernah, dan (4,5%)
tidak menjawab pertanyaan ini. Berarti data ini menunjukkan bahwa upaya
peningkatan kesejahteraan guru jarang dilakukan dan hanya kadang-kadang saja.
Hal ini terjadi karena kondisi keuangan sekolah yang tidak stabil dan kurang
memadai, dan bisa juga ini terjadi karena kebijakan kepala sekolah yang
berkenaan dengan pemenuhan kesejahteran belum dirasakan semua guru, yaitu
contohnya kepala sekolah hanya mengikutsertakan beberapa guru saja untuk
program sertifikasi guru.24
Tabel. 5
Gaji yang diterima mencukupi
No. Alternatif jawaban F %
23
wawancara dengan guru tanggal 13-14 November 2009
24 Hasil wawancara dengan kepala sekolah tanggal 11 November 2009 dan wawancara
dengan guru tanggal 13 November 2009
Page 47
69
Selalu 2 9,1
Sering - -
Kadang-kadang 10 45,4 3.
Tidak pernah 10 45,4
Jumlah 22 100
Data diatas menunjukkan bahwa (9,1%) guru menjawab bahwa gaji
(pendapatan) yang diterima selalu mencukupi kebutuhan, (45,4%) menjawab
kadang-kadang, dan (45,4%) menjawab tidak pernah. Berarti data ini
menunjukkan bahwa pemberian gaji oleh pihak sekolah tidak pernah mencukupi,
bisa ini terjadi karena gaji yang diberikan terlalu rendah yaitu kebanyakan masih
dibawah UMR Tangerang (Rp.980.000,00) dan ini bisa juga karena kebutuhan
guru yang lebih besar dari pendapatan yang ada. 25
Tabel. 6
Gaji yang diterima setiap bulan tepat waktu
No. Alternatif jawaban F %
Selalu 5 22,7
Sering 6 27,3
Kadang-kadang 11 50,0 4.
Tidak pernah - -
Jumlah 22 100
Data diatas menunjukkan bahwa (22,7%) guru menjawab gaji yang
diterima selalu tepat waktu, (27,3%) menjawab sering, dan (50,0%) guru
menjawab kadang-kadang. Berarti data ini menunjukkan bahwa ketepatan waktu
pembayaran gaji relatif jarang dilakukan pihak sekolah, bisa ini terjadi karena
kondisi keuangan sekolah yang tidak stabil. Keuangan sekolah hanya bertumpu
pada SPP siswa, jadi ketepatan pembayaran gaji tergantung dari kelancaran SPP
siswa. 26
25 Hasil wawancara dengan kepala sekolah tanggal 11 November 2009 26
Hasil wawancara dengan kepala sekolah tanggal 11 November 2009
Page 48
70
Tabel. 7
Gaji yang diterima sesuai dengan latar belakang pendidikan
No. Alternatif jawaban F %
Selalu 4 18,2
Sering 2 9,1
Kadang-kadang 3 13,6
Tidak pernah 8 36,4
5.
Tidak menjawab 5 22,7
Jumlah 22 100
Data diatas menunjukkan bahwa (18,2%) guru menjawab gaji yang
diterima selalu sesuai dengan latar belakang pendidikan, (9,1%) menjawab sering,
(13,6%) menjawab kadang-kadang (36,4%) menjawab tidak pernah dan (22,7%)
guru tidak menjawab pertanyaan ini. Berarti data ini menunjukkan bahwa gaji
yang diterima tidak pernah sesuai dengan latarbelakang pendidikan guru, bisa ini
terjadi karena sekolah tidak memberlakukan sistem pembayaran berdasarkan
latarbelakang, sekolah ini sebagaimana umumnya sekolah-sekolah swasta lain
memberlakukan sistem pembayaran gaji berdasarkan banyaknya jam mengajar.
Tabel.8
Mengeluhkan kesenjangan gaji yang diterima dengan jam kerja
No. Alternatif jawaban F %
Selalu 2 9,1
Sering 5 22,7
Kadang-kadang 6 27,3
Tidak pernah 8 36,4
6.
Tidak menjawab 1 4,5
Jumlah 22 100
Data diatas menunjukkan hanya (9,1%) guru menjawab selalu
mengeluhkan kesenjangan gaji, (22,7%) menjawab sering, (27,3%) menjawab
kadang-kadang, (36,4%) menjawab tidak pernah dan (4,5%) guru tidak menjawab
pertanyaan ini. Berarti data ini menunjukkan bahwa kesenjangan gaji dikeluhkan
Page 49
71
juga oleh guru tetapi hanya sebagian kecil saja yaitu 9,1 %. Kebanyakan guru
(36,4%) tidak pernah mengeluhkan kesenjangan antara pendapatan dengan jam
kerja karena mereka pandai mensyukuri apa yang mereka telah peroleh, mereka
berusaha untuk bersabar, dan memaklumi betul kondisi keuangan sekolah yang
terbatas sehingga mereka tidak begitu mengeluhkan kesenjangan tersebut. 27
Tabel. 9
Merasakan kepuasan terhadap pendapatan
No. Alternatif jawaban F %
Selalu 3 13,6
Sering 3 13,6
Kadang-kadang 10 45,4
Tidak pernah 5 22,7
7.
Tidak menjawab 1 4,5
Jumlah 22 100
Data diatas menunjukkan (13,6%) guru menjawab selalu merasakan
kepuasan terhadap pendapatannya, (13,6%) menjawab sering, (45,4%) menjawab
kadang-kadang, (22,7%) menjawab tidak pernah dan (4,5%) guru tidak menjawab
pertanyaan ini. Berarti data ini menunjukkan bahwa kepuasan terhadap
pendapatan jarang dirasakan oleh guru, hanya kadang-kadang saja mereka
merasakan kepuasan atas pendapatan tersebut. Hal ini karena pendapatan yang
diterima guru-guru SMP Islam Ruhama relatif kecil. Mereka merasakan kepuasan
apabila mendapatkan tambahan dari pendapatan lain yaitu seperti honor dari
membuat dan mengoreksi soal ujian, honor lembur dan lain-lain.
Tabel. 10
Mengharapkan gaji yang besar dan cukup
27
Hasil wawancara dengan kepala sekolah tanggal 11 November 2009
Page 50
72
No. Alternatif jawaban F %
Selalu 14 63,6
Sering 4 18,2
Kadang-kadang 4 18,2 8.
Tidak pernah - -
Jumlah 22 100
Data diatas menunjukkan bahwa (63,6%) guru menjawab selalu
mengharapkan gaji yang besar dan cukup, (18,2%) menjawab sering, dan (18,2%)
menjawab kadang-kadang. Berarti data ini menunjukkan bahwa gaji yang besar
dan cukup selalu diharapkan oleh sebagian besar guru. Gaji yang besar dan cukup
diperlukan guru untuk menunjang kehidupannya. Hal ini wajar karena dengan gaji
yang besar dan cukup mereka mampu membiayai dan memenuhi kebutuhan
keluarga, mereka bisa hidup dengan tenang dan bahagia.
Tabel. 11
Mendapatkan berbagai tunjangan
No. Alternatif jawaban F %
Selalu 4 18,2
Sering 4 18,2
Kadang-kadang 7 31,8
Tidak pernah 3 13,6
9.
Tidak menjawab 4 18,2
Jumlah 22
Data diatas menunjukkan bahwa (18,2%) guru menjawab selalu
mendapatkan berbagai tunjangan, (18,2%) menjawab sering, (31,8%) menjawab
kadang-kadang, (13,6%) menjawab tidak pernah dan (18,2%) guru tidak
menjawab pertanyaan ini. Berarti data ini menunjukkan bahwa pemberian
tunjangan tidak selalu artinya kadang-kadang saja diberikan oleh sekolah, ini
terjadi karena disebabkan oleh kondisi keuangan sekolah yang kurang stabil dan
Page 51
73
kemampuan sekolah yang terbatas dalam memenuhi tunjangan pada beberapa
orang guru saja.28
Tabel. 12
Pendapatan tunjangan diberikan tepat waktu
No. Alternatif jawaban F %
Selalu 3 13,6
Sering 2 9,1
Kadang-kadang 14 63,6
Tidak pernah 1 4,5
10.
Tidak menjawab 2 9,1
Jumlah 22 100
Data diatas menunjukkan bahwa (13,6%) guru menjawab bahwa
pendapatan dari berbagai tunjangan selalu diberikan tepat waktu, (9,1%)
menjawab sering, (63,6%) menjawab kadang-kadang, (4,5%) menjawab tidak
pernah dan (9,1%) guru tidak menjawab pertanyaan ini. Berarti data ini
menunjukkan bahwa pemberian tunjangan kadang-kadang saja diberikan tepat
waktu. Hal ini bisa terjadi karena kondisi keuangan sekolah yang tidak stabil.
Pembayaran tunjangan diberikan bersamaan dengan pembayaran gaji. Oleh karena
keuangan sekolah hanya bertumpu pada SPP siswa, maka ketepatan pembayaran
tunjangan, gaji dan pendapatan dari insentif tergantung dari kelancaran SPP siswa.
Semakin lancar pembayaran SPP siswa, semakin tepat waktu pula pembayaran
pendapatan-pendapatan tersebut dan sebaliknya.29
Tabel. 13
Mendapatkan honor dari pembuatan, pengoreksian dan
mengawas ujian
28 Hasil wawancara dengan kepala sekolah tanggal 11 November 2009 29
Hasil wawancara dengan kepala sekolah tanggal 11 November 2009
Page 52
74
No. Alternatif jawaban F %
Selalu 20 90,9
Sering 2 9,1
Kadang-kadang - - 11.
Tidak pernah - -
Jumlah 22 100
Data diatas menunjukkan bahwa (90,9%) guru menjawab selalu
mendapatkan honor dari pembuatan, pengoreksian soal dan mengawas ujian, dan
(9,1%) menjawab sering. Berarti data ini menunjukkan bahwa insentif lain yang
diterima guru diperoleh dari honor pembuatan dan pengoreksian soal serta dari
mengawas ujian.30
Tabel. 14
Berbagai pendapatan membuat semangat dalam mengajar
No. Alternatif jawaban F %
Selalu 8 36,4
Sering 4 18,2
Kadang-kadang 9 40,9 12.
Tidak pernah 1 4,5
Jumlah 22 100
Data diatas menunjukkan bahwa (36,4%) guru menjawab berbagai
pendapatan selalu membuat semangat dalam mengajar, (18,2%) menjawab sering,
(40,9%) menjawab kadang-kadang dan (4,5%) menjawab tidak pernah. Berarti
data ini menunjukkan bahwa sebagian besar semangat guru dalam mengajar
dipengaruhi oleh pendapatan, hal ini karena semangat guru salahsatunya bisa
dipengaruhi oleh pendapatan.31
30
Hasil wawancara dengan guru tanggal 13 November 2009 31 Hasil wawancara dengan guru tanggal 13 November 2009
Page 53
75
Tabel. 15
Membuat RPP ketika hendak mengajar
No. Alternatif jawaban F %
Selalu 6 27,3
Sering 7 31,8
Kadang-kadang 9 40,9 13.
Tidak pernah - -
Jumlah 22 100
Data diatas menunjukkan bahwa (27,3%) guru menjawab selalu membuat
RPP ketika hendak mengajar, (31,8%) menjawab sering, dan (40,9%) menjawab
kadang-kadang membuat RPP ketika hendak mengajar. Berarti data ini
menunjukkan bahwa kedisiplinan guru dalam membuat RPP relatif kecil, yakni
hanya 27,3%. Hal ini bisa terjadi karena masih ada sebagian guru yang belum bisa
membuat RPP, dan juga bisa ini karena kebanyakan guru mengandalkan
pengalaman dalam mengajar jadi tidak perlu membuat RPP.32
Tabel. 16
Memilih dan menggunakan metode yang sesuai dengan materi
No. Alternatif jawaban F %
Selalu 10 45,4
Sering 8 36,4
Kadang-kadang 4 18,2 14.
Tidak pernah - -
Jumlah 22 100
Data diatas menunjukkan bahwa (45,4%) guru menjawab selalu memilih
dan menggunakan metode yang sesuai dengan materi, (36,4%) menjawab sering,
32
Hasil wawancara dengan kepala sekolah tanggal 11 November 2009 dan hasil
wawancara dengan guru tanggal 13-14 November 2009
Page 54
76
dan (18,2%) menjawab kadang-kadang. Berarti data ini menunjukkan bahwa
keterampilan guru dalam memilih dan menggunakan metode yang sesuai sudah
baik/tinggi, yakni 45,4%.
Tabel.17
Memilih dan menggunakan media yang sesuai dengan materi
No. Alternatif jawaban F %
Selalu 5 22,7
Sering 6 27,3
Kadang-kadang 10 45,4
Tidak pernah - -
15.
Tidak menjawab 1 4,5
Jumlah 22 100
Data diatas menunjukkan bahwa (22,7%) guru menjawab selalu memilih
dan menggunakan media yang sesuai dengan materi, (27,3%) menjawab sering,
(45,4%) menjawab kadang-kadang, dan (4,5%) guru tidak menjawab pertanyaan
ini. Berarti data ini menunjukkan bahwa kreativitas guru dalam memilih dan
menggunakan media relatif rendah, yakni hanya 22,7%. Hal ini disebabkan
keterbatasan media disekolah dan ini juga disebabkan karena dari gurunya sendiri
yang kurang kreatif mendesain media pengajaran.33
Tabel. 18
Menjalankan tanggung jawab mengajar dengan sebaik-baiknya
No. Alternatif jawaban F %
Selalu 12 54,5
Sering 9 40,9
Kadang-kadang 1 4,5 16.
Tidak pernah - -
33 Hasil wawancara dengan kepala sekolah tanggal 11 November 2009 dan hasil
wawancara dengan guru tanggal 13 November 2009
Page 55
77
Jumlah 22 100
Data diatas menunjukkan bahwa (54,5%) guru menjawab selalu
menjalankan tanggung jawab mengajar dengan sebaik-baiknya, (40,9%)
menjawab sering, dan hanya (4,5%) guru menjawab kadang-kadang. Berarti data
ini menunjukkan bahwa sebagian besar guru memiliki tanggung jawab yang tinggi
dalam menjalankan tugas mengajar.34
Tabel. 19
Mengerjakan tugas-tugas lain dengan sebaik-baiknya
No. Alternatif jawaban F %
Selalu 11 50,0
Sering 8 36,4
Kadang-kadang 3 13,6 17.
Tidak pernah - -
Jumlah 22 100
Data diatas menunjukkan bahwa (50,0%) guru menjawab selalu
mengerjakan tugas-tugas lain dengan sebaik-baiknya, (36,4%) menjawab sering,
dan sisanya (13,6%) menjawab kadang-kadang. Berarti data ini menunjukkan
bahwa sebagian besar guru memiliki tanggung jawab yang tinggi dalam
menjalankan tugas-tugas lain.35
Tabel. 20
Bersikap adil dalam memperlakukan siswa
No. Alternatif jawaban F %
18. Selalu 19 86,4
34
Hasil wawancara dengan kepala sekolah tanggal 11 November 2009
35 Hasil wawancara dengan kepala sekolah tanggal 11 November 2009
Page 56
78
Sering 1 4,5
Kadang-kadang 2 9,1
Tidak pernah - -
Jumlah 22 100
Data diatas menunjukkan bahwa (86,4%) guru menjawab selalu bersikap
adil dalam memperlakukan siswa, (4,5%) menjawab sering dan (9,1%) menjawab
kadang-kadang. Berarti data ini menunjukkan bahwa sebagian besar guru selalu
bersikap adil dalam memperlakukan siswanya, bisa ini dikarenakan para guru
tidak ingin membeda-bedakan perlakuan terhadap satu siswa dengan siswa yang
lain.
Tabel. 21
Bekerja sama dengan sesama guru dan tenaga pendidikan lain
No. Alternatif jawaban F %
Selalu 13 59,1
Sering 5 22,7
Kadang-kadang 4 18,2 19.
Tidak pernah - -
Jumlah 22 100
Data diatas menunjukkan bahwa (59,1%) guru menjawab selalu bekerja
sama dengan sesama guru dan tenaga pendidikan lain, (22,7%) menjawab sering,
dan (18,2%) menjawab kadang-kadang. Berati data ini menunjukkan bahwa
sebagian besar guru memiliki kemampuan bekerja sama yang tinggi. Diantara
bentuk kerja sama yang mereka lakukan yaitu kerja sama dengan seluruh tenaga
pendidikan lain berkenaan dengan sekolah yaitu seperti kerja sama dalam
mensukseskan ujian akhir, kerja sama dalam penyelenggaraan acara-acara
sekolah; kerja sama dengan sesama guru dalam mengatasi kesulitan mengajar
yaitu seperti membahas soal bila mendapati soal yang sulit dibahas; dan kerja
Page 57
79
sama dalam mengatasi masalah siswa seperti mengatasi kesulitan siswa dalam
menangkap pelajaran, mengatasi siswa yang nakal, masalah pribadi siswa.36
Tabel. 22
Datang ke sekolah tepat waktu
No. Alternatif jawaban F %
Selalu 12 54,5
Sering 7 31,8
Kadang-kadang 3 13,6 20.
Tidak pernah - -
Jumlah 22 100
Data diatas menunjukkkan bahwa (54,5%) guru menjawab selalu datang
ke sekolah tepat waktu, (31,8%) menjawab sering, dan (13,6%) menjawab
kadang-kadang. Berarti data ini menunjukkan bahwa sebagian besar guru
memiliki komitmen dan disiplin yang tinggi dalam menjalankan tugasnya yaitu
ditandai dengan mereka selalu tepat waktu datang ke sekolah.37
Tabel. 23
Masuk dan keluar kelas dengan tepat waktu
No. Alternatif jawaban F %
Selalu 8 36,4
Sering 11 50,0
Kadang-kadang 3 13,6 21.
Tidak pernah - -
Jumlah 22 100
Data diatas menunjukkan bahwa (36,4%) guru menjawab selalu tepat
waktu masuk dan keluar kelas, (50,0%) menjawab sering, dan hanya (13,6%)
menjawab kadang-kadang. Berarti data ini menunjukkan bahwa sebagian besar
guru memiliki komitmen dan disiplin yang tinggi dalam menjalankan tugasnya
36 Hasil observasi dan hasil wawancara dengan guru tanggal 13 November 2009 37
Hasil observasi, wawancara dengan guru tanggal 13 November 2009
Page 58
80
yaitu ditandai dengan seringnya mereka masuk dan keluar kelas dengan tepat
waktu.38
Tabel. 24
Memberikan tauladan yang baik kepada siswa
No. Alternatif jawaban F %
Selalu 16 72,7
Sering 6 27,3
Kadang-kadang - - 22.
Tidak pernah - -
Jumlah 22 100
Data diatas menunjukkan bahwa (72,7%) guru menjawab selalu
memberikan tauladan yang baik kepada siswa, dan (27,3%) menjawab sering.
Berarti data ini menunjukkan bahwa sebagian besar guru memiliki kemampuan
memberikan tauladan baik yang tinggi. Hal ini karena mereka terbiasa berpakaian
rapi, berbicara dengan ramah dan sopan, suka bekerja sama, demokratis, dan
bersikap adil dalam memperlakukan siswa.39
Tabel. 25
Menunjukkan perilaku sopan (perkataan dan perbuatan)
No. Alternatif jawaban F %
Selalu 13 59,1
Sering 8 36,4
Kadang-kadang - -
23.
Tidak pernah - -
38 Hasil observasi di sekolah 39
Hasil observasi di sekolah
Page 59
81
Tidak menjawab 1 4,5
Jumlah 22 100
Data diatas menunjukkan bahwa (59,1%) guru menjawab selalu
menunjukkan perilaku sopan dalam perkataan dan perbuatan, (36,4%) menjawab
sering, dan hanya (4,5%) yang tidak menjawab pertanyaan ini. Berarti data ini
menunjukkan bahwa sebagian besar guru berkepribadian baik yaitu ditandainya
dengan mereka selalu menunjukkan prilaku sopan, misalnya selalu berbicara
dengan kalimat yang jelas atau mudah dimengerti, dan bertingkah laku sesuai
dengan norma-norma yang sesuai.40
Tabel. 26
Melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya
meskipun imbalannya tidak memuaskan
No. Alternatif jawaban F %
Selalu 14 63,6
Sering 8 36,4
Kadang-kadang - - 24.
Tidak pernah - -
Jumlah 22 100
Data diatas menunjukkan bahwa (63,6%) guru menjawab selalu
melaksanakan pekerjaan sebaik-baiknya meskipun imbalannya tidak memuaskan,
dan (36,4%) menjawab sering. Berarti data ini menunjukkan bahwa sebagian
besar guru memiliki dedikasi dan komitmen yang tinggi dalam menjalankan
tugasnya. Hal ini ditandakan dengan mereka selalu membiasakan diri
melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya meskipun imbalannya tidak
memuaskan.41
Tabel. 27
Menjunjung mutu dalam bekerja
40 Hasil observasi di sekolah 41
Hasil wawancara dengan guru tanggal 13 November 2009
Page 60
82
No. Alternatif jawaban F %
Selalu 17 77,3
Sering 5 22,7
Kadang-kadang - - 25.
Tidak pernah - -
Jumlah 22 100
Data diatas menunjukkan bahwa (77,3%) guru menjawab selalu
menjunjung mutu dalam bekerja, dan (22,7%) menjawab sering. Berarti data ini
menunjukkan bahwa kemauan guru untuk menjunjung mutu kerja relatif tinggi.
Hal ini karena sebagian besar guru mengajar penuh fokus dan tidak asal-asalan,
membuat butir soal ujian yang berkualitas, dan mengerjakan tugas-tugas dari
sekolah dengan secara tepat waktu dan sesuai yang diharapkan.42
Tabel. 28
Antusias dan semangat dalam mengajar ketika mendapatkan
pendapatan besar
No. Alternatif jawaban F %
Selalu 8 36,4
Sering 3 13,6
Kadang-kadang 6 27,3
Tidak pernah 4 18,2
26.
Tidak menjawab 1 4,5
Jumlah 22 100
42
Hasil observasi di sekolah
Page 61
83
Data diatas menunjukkan bahwa (36,4%) guru menjawab selalu antusias
dan semangat dalam mengajar ketika mendapatkan pendapatan besar, (13,6%)
menjawab sering, (27,3%) menjawab kadang-kadang, (18,2%) menjawab tidak
pernah dan (4,5%) tidak menjawab pertanyaan ini. Berarti data ini menunjukkan
bahwa tingkat antusias dan semangat sebagian besar guru dipengaruhi oleh
pendapatan. Hal ini terbukti bahwa semangat mereka selalu meningkat dalam
mengajar manakala mendapatkan pendapatan besar.
Tabel. 29
Mengajar dengan penuh perhatian
No. Alternatif jawaban F %
Selalu 17 77,3
Sering 4 18,2
Kadang-kadang - -
Tidak pernah - -
27.
Tidak menjawab 1 4,5
Jumlah 22 100
Data diatas menunjukkan bahwa (77,3%) guru menjawab selalu mengajar
dengan penuh perhatian, (18,2%) menjawab sering, dan (4,5%) tidak menjawab
pertanyaan ini. Berarti data ini menunjukkan bahwa sebagian besar guru tingkat
fokusnya dalam mengajar relatif tinggi. Hal ini karena mereka dalam mengajar
berprinsip tidak ingin merugikan anak didik mereka, jadi sudah suatu kebutuhan
bagi mereka untuk fokus dalam mengajar.43
Tabel. 30
Menambah wawasan dengan banyak membaca buku, mengikuti
seminar dan workshop pendidikan
No. Alternatif jawaban F %
28. Selalu 4 18,2
43
Hasil observasi dan hasil wawancara dengan guru 14 November 2009
Page 62
84
Sering 8 36,4
Kadang-kadang 10 45,4
Tidak pernah - -
Jumlah 22 100
Data diatas menunjukkan bahwa (18,2%) guru menjawab selalu
menambah wawasan dengan banyak membaca, mengikuti seminar dan workshop
pendidikan, (36,4%) menjawab sering, dan (45,4%) menjawab kadang-kadang.
Berarti data ini menunjukkan bahwa minat guru dalam menambah wawasan relatif
kecil, yakni hanya 18,2%. Hal ini bisa ini terjadi karena keterbatasan pendapatan
yang diperolehnya dan bisa juga karena sikap guru sendiri yang tidak mau
mengembangkan dirinya. 44
C. Analisa dan Interpretasi Data
Sejumlah angket yang disebar kepada 22 orang responden selanjutnya
dianalisa dan diolah dengan perhitungan dan interpretasi terhadap data-data yang
diperoleh. Berikut ini langkah-langkah atau cara-cara kerjanya:
1. Menginput data variabel x (pendapatan) yaitu sebagai berikut:
Tabel. 31
Data variabel x
Item Pertanyaan Skor
Res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Skor
1. 4 2 1 2 1 2 2 4 4 2 2 4 2 4 36
2. 4 1 2 3 3 1 2 4 1 1 3 4 3 4 36
3. 3 2 2 2 1 2 3 4 3 2 2 3 2 2 33
4. 4 1 1 2 1 3 1 3 1 1 2 4 1 2 27
5. 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 47
6. 2 2 1 2 4 2 2 4 2 1 2 4 1 3 32
7. 4 2 2 3 1 3 2 2 - 2 2 4 2 2 31
8. 4 2 1 2 - 1 2 3 1 2 2 4 2 4 30
44
Hasil wawancara dengan guru tanggal 13-14 November 2009
Page 63
85
9. 2 2 1 2 - 1 4 4 4 2 4 4 2 4 36
10. 4 3 1 3 - 2 2 2 - - - 4 2 3 26
11. 2 2 2 2 1 1 1 4 2 1 2 4 1 2 27
12. 2 2 1 2 4 2 4 2 2 2 2 4 2 1 32
13. 2 - 1 2 1 3 2 4 3 1 2 4 2 2 29
14. 4 4 2 4 1 3 2 4 3 1 2 4 2 2 38
15. 4 2 2 4 4 1 1 4 - 1 2 4 2 4 35
16. 4 2 1 3 - 4 1 4 - 1 3 4 - 2 29
17. 4 2 2 2 2 3 2 4 4 2 2 4 2 3 38
18. 4 3 2 4 4 1 3 4 2 2 1 4 3 2 39
19. 2 4 2 3 - - - 2 2 - - 4 2 2 23
20. 3 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 4 3 4 34
21. 4 2 1 3 1 2 1 4 2 1 2 4 1 4 32
22. 1 2 4 4 2 1 4 4 4 4 4 4 4 4 46
Tabel diatas terdiri dari 3 kolom, kolom pertama menunjukkan banyaknya
responden yaitu ada 22 responden, kolom kedua yang terdiri dari 14 kolom
menunjukkan banyaknya item soal yaitu ada 14 item soal, dan kolom ketiga
menunjukkan jumlah/skor dari masing-masing item soal.
2. Menginput data variabel y (etos kerja guru) yaitu sebagai berikut:
Tabel. 32
Data variabel y
Item Pertanyaan Skor
Res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Skor
1. 2 3 4 4 4 2 3 4 3 4 4 3 4 4 4 2 54
2. 3 3 2 2 4 4 3 4 3 3 4 4 3 2 3 2 49
3. 2 2 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 49
4. 2 2 2 3 2 4 2 4 2 4 3 3 4 1 4 2 44
5. 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 51
6. 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 58
Page 64
86
7. 3 4 2 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 57
8. 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 60
9. 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 1 4 2 53
10. 2 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 57
11. 2 3 2 3 3 4 2 4 3 4 3 3 3 2 3 2 46
12. 2 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 4 1 4 2 51
13. 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 58
14. 4 2 - 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 56
15. 4 4 3 3 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 56
16. 2 3 2 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 2 4 4 52
17. 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 51
18. 2 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 1 4 3 52
19. 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 - 4 4 - - 4 48
20. 3 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 3 4 2 4 2 55
21. 2 4 2 3 3 4 4 2 3 4 3 4 4 3 4 4 53
22. 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 56
Tabel diatas terdiri dari 3 kolom, kolom pertama menunjukkan banyaknya
responden yaitu ada 22 responden, kolom kedua yang terdiri dari 16 kolom
menunjukkan banyaknya item soal yaitu ada 16 item soal, dan kolom ketiga
menunjukkan jumlah/skor dari masing-masing item soal.
3. Mengolah/melakukan perhitungan data variabel x dan variabel y untuk
mencari angka indeks korelasi, yaitu sebagai berikut:
Tabel. 33
Perhitungan mencari “r” korelasi
Responden X Y X.Y X2 Y2
1. 36 54 1.944 1.296 2.916
2. 36 49 1.764 1.296 2.401
3. 33 49 1.617 1.089 2.401
4. 27 44 1.188 729 1.936
Page 65
87
5. 47 51 2.397 2.209 2.601
6. 32 58 1.856 1.024 3.364
7. 31 57 1.767 961 3.249
8. 30 60 1.800 900 3.600
9. 36 53 1.908 1.296 2.809
10. 26 57 1.482 676 3.249
11. 27 46 1.242 729 2.116
12. 32 51 1.632 1.024 2.601
13. 29 58 1.682 841 3.364
14. 38 56 2.128 1.444 3.136
15. 35 56 1.960 1.225 3.136
16. 29 52 1.508 841 2.704
17. 38 51 1.938 1.444 2.601
18. 39 52 2.028 1.521 2.704
19. 23 48 1.104 529 2.304
20. 34 55 1.870 1.156 3.025
21. 32 53 1.696 1.024 2.809
22. 46 56 2.576 2.116 3.136
Jumlah 736 1.166 39.087 25.370 62.162
Tabel diatas merupakan tabel pengolahan data (tabel kerja) untuk mencari
angka indeks korelasi (“r”). Tabel diatas terdiri dari 6 kolom, kolom pertama
menunjukkan banyaknya responden yaitu ada 22 responden, kolom kedua
menunjukkan X, dan kolom ketiga menunjukkan Y, kolom keempat menunjukkan
perkalian antara X dan Y, kolom kelima menunjukkan pengkuadratan X (X2),
kolom keenam menunjukkan pengkuadratan Y (Y2).
Dari perhitungan pada tabel kerja diatas diperoleh data masing-masing
sebagai berikut:
Jumlah X = 736
Jumlah Y = 1.166
Jml perkalian X dan Y (X.Y) = 39.087
Page 66
88
Jml pengkuadratan X (X2) = 25.370
Jml pengkuadratan Y (Y2) = 62.162
Setelah keseluruhan data dihitung dan disajikan dalam tabel, maka dapat
dicari koefisien korelasinya dengan cara sebagai berikut:
rxy = { }{ }Y)²(-²X)²(-²
))((
∑∑∑∑
∑∑−∑
YNXN
YXXYN
rxy =})1166(162.6222{})736(370.2522{
1166736087.3922
22−−
−
xxx
xx
= }556.359.1564.367.1{}696.541140.558{
176.858914.859
−−
−
x
= }008.8{}444.16{
738.1
x
= 355.168.13
738.1
= 82,628.3
738.1
= 0,4789435
= 0,48 (dibulatkan)
4. Memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi “r” Product
Moment.
Berdasarkan perhitungan dari nilai “rxy”, maka penulis memberikan
interpretasi terhadap angka indeks korelasi “r” Product Moment melalui dua cara,
yaitu:
1. Interpretasi dengan cara sederhana atau secara kasar menyatakan:
Interpretasi terhadap rxy dan perhitungan diatas ternyata korelasi antara
variabel x dan variabel y tidak bertanda negatif, berarti dua variabel
tersebut terdapat korelasi positif (korelasi yang berjalan searah). Dengan
memperhatikan besarnya rxy=0,48 yang besarnya berkisar antara 0,40-0,70
berarti antara variabel x dan variabel y termasuk korelasi positif sedang.
Page 67
89
2. Interpretasi dengan menggunakan tabel nilai “r” Product Moment.
Rumusan hipotesa alternatif (Ha) dan hipotesa nihil (Ho) yang muncul
yaitu:
Ha: Terdapat korelasi/pengaruh positif yang signifikan antara tingkat
pendapatan dengan etos kerja guru.
Ho: Tidak terdapat korelasi/pengaruh positif yang signifikan antara
tingkat pendapatan dengan etos kerja guru.
Adapun kriteria pengajuannya adalah:
a. Jika “r” hitung ≥ “r” tabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak.
b. Jika “r” hitung ≤ “r” tabel, maka Ha ditolak dan Ho diterima.
Selanjutnya dicari derajat bebasnya dengan rumus:
df= N-nr
=22-2
= 20
Dengan memeriksa tabel “r” Product Moment ternyata dengan df sebesar
20 dan taraf signifikansi 5% diperoleh r tabelnya 0,423, sedangkan pada taraf
signifikansi 1% diperoleh r tabelnya 0,537. Karena rxy pada taraf 5% lebih besar
(0,48 ≥ 0,423), maka pada taraf signifikansi 5% itu hipotesa alternatif diterima,
sedangkan hipotesa nihil ditolak. Berarti pada taraf signifikansi 5% memang
terdapat korelasi positif antara variabel x dan variabel y. Kesimpulannya tinggi
rendah sebuah etos kerja guru dalam mengajar ada hubungannya (pengaruhi) oleh
tinggi-rendahnya pendapatan yang diterimanya.
Adapun perhitungan Koefisien Determinasi (KD) untuk mengetahui
seberapa besar korelasi pengaruh tingkat pendapatan terhadap etos kerja guru
dalam mengajar adalah sebagai berikut:
KD= 2r x 100%
= 0,48 2 x 100%
= 0,2304x100%
= 23,04%
Page 68
90
Jadi dari perhitungan diatas dapat dinyatakan bahwa besar korelasi
pengaruh tingkat pendapatan terhadap etos kerja guru adalah sebesar 23,04 %.
Untuk kebutuhan penarikan kesimpulan tentang pengaruh tingkat
pendapatan terhadap etos kerja guru dalam mengajar, maka diambil taraf
signifikansi 5% karena kemungkinan terjadi kesalahan yang ditolerir sebanyak 5%
dari sampel yang diambil. Dalam pengambilan sampel tidak semua sampel yang
diambil benar atau valid dan itu akan mempengaruhi signifikansinya. Oleh sebab
itu pada taraf signifikansi 5%, hasil penelitian menjadi signifikan walaupun
dalam taraf yang rendah.
Page 69
91
BAB V
PENUTUP
e. Kesimpulan
Dari uraian yang penulis kemukakan pada bab-bab sebelumnya dan
berdasarkan hasil penelitian, baik hasil penelitian dengan pendekatan kuantitatif
(pengolahan data) dan hasil penelitian dengan pendekatan kualitatif maka untuk
menjawab rumusan masalah yaitu ”adakah pengaruh tingkat pendapatan terhadap
etos kerja guru dalam mengajar” dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Dari rumus ”Product Moment” tersebut diperoleh rx (angka indeks
korelasi) sebesar 0,48. Karena berada pada kisaran antara 0,40-0,70, maka
antara variabel x dan variabel y termasuk korelasi positif yang signifikan
dalam kategori sedang. Kemudian dengan memeriksa tabel ”r” Product
Moment dengan taraf df sebesar 20 (df=22-2) pada taraf signifikan 5%
diperoleh ”r” tabel 0,423. Karena ”r” hitung pada taraf signifikan 5% lebih
besar dari ”r” tabel (0,48 ≥ 0,423) maka pada taraf signifikansi 5%,
hipotesis alternatif diterima dan hipotesis nihil ditolak, berarti terdapat
korelasi/pengaruh positif searah yang signifikan kategori tingkat sedang
yaitu 0,48 (berkisar antara 0,40-0,70) antara tingkat pendapatan terhadap
etos kerja guru dalam mengajar. Adapun besar presentasi korelasi
pengaruh tingkat pendapatan terhadap etos kerja guru di SMP Islam
Ruhama berdasarkan perhitungan Koefisien deteminasi didapat yaitu
23,04 % . Jadi tinggi rendah sebuah etos kerja guru dalam mengajar ada
hubungannya (dipengaruhi) oleh tinggi-rendahnya pendapatan yang
diterimanya. Jumlah pendapatan yang diterima tersebut mempunyai
pengaruh terhadap semangat dan kegairahan kerja. Semakin besar
pendapatan (gaji) yang diberikan, semakin tercukupi kebutuhan mereka.
Dengan demikian mereka yakni guru-guru akan mendapatkan ketenangan
dalam melaksanakan tugas-tugasnya sehingga semangat dan kegairahan
kerjanya dapat diharapkan.
2. Pendapatan bisa mempengaruhi fokus mengajar, disiplin, tanggung jawab,
dan usaha untuk meningkat prestasi bagi guru. Alasannya karena
Page 70
92
pendapatan berkaitan dengan kesejahteraan seseorang, kalau seseorang
sejahtera kemungkinan besar tentu fokus mengajar dan disiplinnya baik.
Demikian juga dengan tanggung jawab, pendapatan yang baik akan diikuti
dengan tanggung jawab yang baik pula karena tanggung jawab yang
baik/tinggi muncul disebabkan adanya loyalitas yang tinggi, dan loyalitas
dipengaruhi oleh pendapatan.
f. Saran-saran
Dengan adanya hubungan/pengaruh positif yang signifikan antara tingkat
pendapatan dengan etos kerja guru dan mengingat pentingnya peningkatan etos
kerja bagi seluruh guru untuk dapat meningkatkan kualitas sekolah, penulis
mengemukakan saran-saran sebagai berikut:
1. Bagi Kepala Sekolah dan Pimpinan Yayasan
Kepala sekolah dan Pimpinan Yayasan hendaklah memberikan gaji/honor
dan berbagai macam pendapatan lainnya yang layak dan mencukupi dan harus
benar-benar memperhatikan dengan baik dan bijak kesejahteraan para guru
khususnya guru honorer.
2. Bagi Pemerintah
Pemerintah hendaklah lebih bersifat arif, adil, dan bijaksana dalam
menangani masalah guru, terutama yang berkenaan dengan permasalahan gaji dan
prioritas kesejahteraan. Pemerintah jangan membeda-bedakan guru-guru non-
PNS/honorer dalam hal urusan pendapatan, karena walau bagaimanapun mereka
juga melakukan tugas yang sama dalam mencerdaskan anak bangsa dan
mengupayakan tujuan pendidikan nasional.
3. Bagi Guru
Hendaklah guru-guru menjadikan mengajar sebagai sarana ibadah dan
tidak selalu mempermasalahkan besar-kecilnya tingkat pendapatan, dan hendaklah
mereka meningkatkan etos kerjanya dengan baik didalam kelas maupun diluar
kelas sehingga mutu, kualitas, kepribadian guru dan juga kualitas sekolah
meningkat. Dan selanjutnya dengan meningkatnya mutu dan kualitas sekolah
maka akan banyak masyarakat yang menyekolahkan anak-anak mereka sehingga
Page 71
93
dengan semakin banyaknya jumlah siswa pendapatan guru-guru secara otomatis
akan meningkat atau bertambah sehingga dengan demikian kesejahteraan pun
tercapai.
Page 72
94
DAFTAR PUSTAKA
A. Nasution, dkk., Kamus Ekonomi, Semarang: Dahara Press, 1994
Anoraga, Pandji, Psikologi Kerja, Jakarta: Rineka Cipta, 2000
As’ad, Moh., Psikologi Industri,Yogyakarta: Liberti Offset, 1980
Bagus, Lorens, Kamu Filsafat, Jakarta: Gramedia, 1996
Donelly, Gibson Ivancevich, Organisasi Prilaku Struktur Jilid I, Jakarta: Erlangga, 1996
E. Nugroho, et All, Ensiklopedia Nasional Indonesia vol. 5, Jakarta: Delta
Pamungkas, 1997
Hasibuan, Malayu S.P., Manjemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi Aksara, 2000
http://www.Blogger.
Com/email.Post.g?blogID=87086823954973290&postID=6973264798241215039
(Artikel “akankah guru honorer sejahtera”’ oleh: Eko Sumarsono), 27
November 2008
http://news.makassarterkini.com/indekx.php?option=comcontent&view=article&i
d=1278%3Aupah-guru-honorer-naik-&catid=34%3Ainfo-terkini&Itemid=90 (oleh: Eko Rusdianto). 05 Desember 2009, Pkl 21.55
http://kpassfm.net/?p=40 (Radio Kpassfm Bandung), 05 Desember 2009, Pkl.22.00
http://www.kotaprabumulih.go.id/?act=artikel detik&id=45.05 Maret 2010, Pkl. 22.00
http://www.posindonesia.co.id/promo/foto2007/etos. pdf (application/Pdf.object).
05 Desember 2009, Pkl. 20.45
Muhaimin, et.all, Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefetifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Jakarta: Remaja Rosdakarya, 2004
Page 73
95
Munabihi, Ahmad, Kesejahteraan dan Korelasinya Terhadap Profesionalisme
Guru dalam Mengajar ( Studi kasus di SMP Islam Sawangan depok), Skripsi, Jakarta: Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jkt. 2006
Nata, Abuddin, Paradigma Pendidikan Islam, Jakarta: Grasindo,2001
Nitisemito, Alex S, Manajemen Personalia: manajemen sumber daya manusia,
Jakarta: grasindo, 2001
Purwanto,Ngalim, Adminstrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005
Murhayati, Sri, “Pendidikan di Era Informasi: Studi tentang pengembangan
profesionalisme, guru di abad ke 21“, dalam potensia: Jurnal kependidikan
Islam Vol. 3 No.2. Pekanbaru: Fakultas Tarbiyah IAIN Sultan Syarif Qosim
Pekanbaru,2002
Sherraden, Michael, Aset Untuk Orang Miskin Perspektif Baru Pengentasan Kemiskinan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006
Sholeh, Asrorun Ni’an, Membangun Profesinalitas Guru Analisis Kronologis
atas Lahirnya UU dan Dosen Jakarta: Elsas, 2006
Sidi, Indra Jati, Menuju Masyarakat Belajar; menggagas paradigma baru pendidikan, Jakarta: Logos, 2003
Soemitrro, Rocmat, Pajak Penghasilan, Bandung: Eresco, 1993
Sumidjo, Whjo, Kepemimpinan Kepala sekolah, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002
Tasmara, Toto, Membudayakan Etos Kerja Islami, Jakarta: Gema Insani Press, 2002
Tebba Sudirman, Membangun etos Kerja dalam Persfektif Tasawuf, Bandung:
Pustaka Nusantara, 2003
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Bahasa Indonesia edisi 3, Jakarta: Balai Pustaka,2002
Trianto dan Triwulan Tutik, Titik, Sertifikasi Guru dan Upaya Peningkatan
kualifikasi, Kompetensi dan Kesejahteraan, Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2007
Page 74
96
Usman, Moh, Uzer, Menjadi Guru Profesional, Bandung: Remaja
Rosdakarya,2001
Warta Kota, “Guru Dekat Cuma Tukang Ngajar,’ Jakarta:26 November., 2009, h.6
Page 75
97
BERITA WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH
Hari/tanggal : Selasa/11 November 2009
Waktu : Pkl. 10.30-11.30
Interviewee : Drs. Juhdi Asidi
Jabatan : Kepala Sekolah
1. 1. Pertanyaan:
Kapan SMP Islam Ruhama didirikan?, siapa pendiri dan pengurus pada
awal berdirinya?, apa visi dan misi serta tujuan SMP Islam Ruhama ?
Jawaban:
SMP Islam Ruhama didirikan tanggal 17 Juli 1987 oleh Prof. Dr Zakiyah
Daradjat, dengan pendiri awalnya yaitu Prof. Dr. Zakiyah Daradjat (ketua),
Syahrir (wakil ketua), Azmi Azwir (sekretaris), Yose Rizal (bendahara 1),
dan Ernawati Azhari (bendahara 2).
Visi sekolah yaitu ”Unggul dalam pengetahuan ilmu-ilmu dasar yang
berorientasi pada penguasaan IPTEK dengan berlandaskan IMTAQ untuk
menciptakan generasi yang Islami.” Misinya yaitu:
1. Mendidik siswa sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan yang
dilaluinya.
2. Menanamkan wawasan pengetahuan ke-Islaman dan kebangsaaan
dalam kehidupan bermasyarakat.
3. Mempraktekkan akhlaqul karimah dalam kehidupan sehari-hari.
4. Mengembangkan minat dan bakat sesuai potensi yang dimiliki siswa.
Adapun tujuannya yaitu turut serta membantu Pemerintah dalam
mencerdaskan anak bangsa berdasarkan Pancasila, dan mengembangkan
nilai-nilai keagamaan sejak dini pada siswa serta membudayakan
kebiasaan Islami di lingkungan sekolah.
2. Pertanyaan:
Page 76
98
Berapa jumlah rata-rata gaji guru disekolah ini?. Menurut Bapak, apakah
jumlah pendapatan yang demikian mencukupi kebutuhan mereka?
Jawaban:
Jumlah rata-rata pendapatan gaji guru dan karyawan (31 orang) yaitu Rp.
600.000,00. kalau rata-rata pendapatan guru saja yaitu Rp. 700.000,00 (23
orang), jumlah tersebut masih rendah karena dibawah UMR Tangerang
(Rp.980.000,00).
3. Pertanyaan:
Apakah Bapak memperhatikan peningkatan kesejahteraan mereka?,
dengan cara apa peningkatan tersebut, apakah bapak mengupayakan
kenaikan gaji, memberikan insentif, honor, bonus, promosi dan
kesempatan berkembang?
Jawaban:
Ya memperhatikan peningkatan kesejahteraan mereka, namun belum
maksimal. Upaya peningkatan kesejahteraan mereka disesuikan dengan
kondisi sekolah, jadi semua tergantung kondisi. Peningkatan kesejahteraan
mereka dalam bentuk pemberian honor pembuatan dan pengoreksian soal,
insentif, tunjangan-tunjangan, transport, upaya promosi dan kesempatan
berkembang.
4. Pertanyaan:
Bagaimana sistem penggajian guru?, disamakan atau dibedakan?, adakah
potongan atau pengurangan-pengurangan?
Jawaban:
Sistem penggajian dirumuskan dan disesuaikan dengan intern keuangan
sekolah, cara penggajian mereka dibedakan dengan kebijakan Kepala
sekolah. Ya ada potongan-potongan, yaitu biaya koperasi, tarikan infak
2,5% dari gaji.
5. Pertanyaan:
Dari mana sumber pendanaan gaji tersebut, apakah selain dari SPP siswa
ada sumber lain misalnya dari donatur tetap dan sumbangan-
sumbangan/infak lain?
Page 77
99
Jawaban:
Dari SPP siswa dan sumbangan-sumbangan lain yang tidak mengikat.
6. Pertanyaan:
Adakah subsidi dana dari pihak Yayasan, berapa jumlahnya?, dialokasikan
untuk apa saja?
Jawaban:
Ada, tetapi hanya sembilan tahun pertama saja disubsidi, dan sejak tahun
1995 sampai dengan sekarang sudah tidak lagi. Jumlahnya tidak menentu
tergantung kebutuhan sekolah. Dana subsidi itu untuk biaya operasional
sekolah.
7. Pertanyaan:
Apakah diantara guru ada yang melakukan protes/komplen atas
pendapatan yang diterimanya?
Jawaban:
Tidak ada, yang ada mereka hanya memberi masukan dan saran untuk
peningkatan kesejahteraan guru di forum-forum resmi. Sebenarnya mereka
tidak puas dengan pendapatan yang diperoleh tetapi mereka mampu
mensyukurinya.
8.a Pertanyaan:
Bagaimana tingkat kehadiran guru dalam bekerja, pernahkah diantara
mereka absen tanpa memberi keterangan/membolos mengajar?, menurut
Bapak apakah mereka tepat waktu datang kesekolah?
Jawaban:
Tingkat kehadiran mereka rata-rata baik, mereka tidak pernah membolos,
mereka pernah absen tetapi dengan memberi keterangan dan rata-rata
dengan meninggalkan tugas. Ketepatan waktu mereka masih perlu
ditingkatkan karena masih ada diantara mereka yang tidak tepat waktu
(5%).
b.1. Pertanyaan:
Page 78
100
Apakah semua guru membuat RPP mengajar?
Jawaban:
Tidak semua guru melengkapi RPP-nya, masih ada diantara mereka
yang kurang melengkapi kelengkapan administrasi mengajar seperti
membuat RPP. Jadi perlu ditingkatkan.
2. Pertanyaan:
Apakah semua guru melengkapi mengajar dengan media pengajaran
dan menggunakan metode yang variatif?
Jawaban:
Tidak semua guru melengkapi mengajar dengan media pengajaran,
masih ada diantara mereka yang kurang melengkapi kelengkapan
administrasi mengajar seperti menggunakan media pengajaran.
Untuk menggunakan metode yang variatif belum semuanya juga,
jadi perlu ditingkatkan.
c. Pertanyaan:
Bagaimana tingkat kesadaran guru dalam mengajar?, apakah mereka
sering meninggalkan tanggung jawab mengajar?
Jawaban:
Tingkat kesadaran mereka cukup bagus, rata-rata mereka tidak
meninggalkan tanggung jawab mengajar tanpa alasan.
9. Pertanyaan:
Menurut Bapak, apakah pendapatan tersebut mempengaruhi kinerja
mereka?, apa alasannya?
Jawaban:
Ya mempengaruhi tetapi tidak menjamin. Besarnya kinerja mereka
tergantung mereka dalam memahami tanggung jawab kerjanya.
10. Pertanyaan:
Upaya-upaya apa saja yang Bapak lakukan untuk meningkatkan motivasi
dan semangat guru dalam mengajar?, bagaimana hasilnya?
Page 79
101
Jawaban:
Upaya-upaya yang saya lakukan yaitu dengan senantiasa memberikan
nasihat dan semangat agar mereka terus mengabdi mengajar dengan baik
dan profesional, mendorong bagi guru yang memnuhi syarat untuk
mengikuti program sertifikasi guru guna perbaikan kesejahteraan yang
dengan demikian motivasi dan semangat mengajarnya menjadi lebih baik.
Interviewee Peneliti
(Drs. Juhdi Asidi) (Candra
Fadillah)
Page 80
102
BERITA WAWANCARA DENGAN GURU
Hari/tanggal : Jum’at/13 November 2009
Waktu : Pkl. 11.00-11.35
Interviewee : Patimatu Juhroh, S.Pd.I
Jabatan : Guru Bahasa Arab
1. Pertanyaan:
Apa orientasi Ibu dalam mengajar (sebagai materikah, ibadakah, atau
pengembangan karir)?
Jawaban:
Orientasi kerja saya mencakup ketiga-tiganya, namun lebih dominan dan
condong pada pengembangan karir yaitu 50 %nya, sedangkan sisanya
masing-masing 25%.
2. Pertanyaan:
Bagaimana pandangan Ibu mengenai pendapatan?, seberapa penting
pendapatan dari hasil mengajar itu?
Jawaban:
Pendapatan merupakan sesuatu yang penting yang mutlak harus diterima
apalagi kalau sesuatu pekerjaan sudah menjadi sebuah profesi, tak
terkecuali profesi guru. Namun karena orientasi kerja saya lebih condong
kepada pengembangan karir saya tidak terlalu mengejar pendapatan.
3. Pertanyaaan:
Berapa jumlah pendapatan yang Ibu terima setiap bulan?, menurut Ibu
apakah pendapatan tersebut terbilang pantas, layak, dan manusiawi?, apa
alasannya?
Jawaban:
Besarnya yaitu Rp. 240.000,00. Ya menurut saya belum layak dan perlu
ditingkatkan lagi, alasannya pendapatan tersebut tidak mencukupi
kebutuhan hidup saya.
4. Pertanyaan:
Page 81
103
Bagaimana sikap Ibu bila mendapatkan gaji yang terbilang rendah atau
kecil, kecewakah, ikhlas atau sabarkah?
Jawaban:
Saya ikhlas, cukup tidak cukup diterima saja dan tetap bersabar.
5. Pertanyaan:
Untuk keperluan apa saja pendapatan yang Ibu terima tersebut, habis atau
tersisa?
Jawaban:
Untuk biaya tambahan rumah tangga, masih tersisa tetapi sisanya tersebut
untuk keperluan yang tidak terduga-duga.
6. Pertanyaan:
Apakah ada pendapatan lain diluar gaji pokok, dalam bentuk apa?, kapan
pendapatan-pendapatan tersebut Ibu peroleh?, berapa jumlahnya?
Jawaban:
Ada, yaitu honor dari pembuatan dan pengoreksian soal ujian, insentif, dan
transport. Pendapatan tersebut saya peroleh sama dengan honor dari
mengajar setiap bulan, kecuali honor dari pembuatan dan pengoreksian
soal itu saya peroleh setiap per-enam bulan sekali. Jumlahnya untuk honor
pembuatan dan pengoreksian soal Rp.200.000,00.
7. Pertanyaan:
Kiat-kiat apa saja yang Ibu lakukan untuk mensiasati pendapatan gaji
rendah/kecil agar bisa mencukupi kebutuhan hidup?
Jawaban:
Selain mengajar disini, saya mengajar disekolah lain. Jadi saya mengajar
di dua sekolah.
8. Pertanyaan:
Apakah setiap kebijakan yang diambil lebih condong mengutamakan
kepentingan guru dan memperjuangkan nasib para guru?
Jawaban:
Page 82
104
Saya belum merasakannya tetapi menurut saya sepertinya Kepala sekolah
mengutamakan kepentingan guru juga, namun baru ke beberapa orang
guru saja belum ke semuanya.
9. Pertanyaan:
Bagaimana komitmen kepala sekolah terhadap peningkatan kesejahteraan
para guru?
Jawaban:
Komitmen kepala sekolah terhadap peningkatan kesejahteraan guru pada
hakikatnya ada, namun realitasnya saja yang belum maksimal dan masih
terbatas sehingga perlu ditingkatkan lagi. saya memaklumi karena
komitmen kepala sekolah untuk peningkatan kejahteraan guru terbentur
dengan kondisi yang ada.
10. a.1 Pertanyaan:
Apakah Ibu pernah absen tanpa keterangan/membolos?, apa
alasannya?
Jawaban:
Saya tidak pernah absen tanpa keterangan karena adanya tanggung
jawab yang besar pada diri saya sehingga saya tidak ingin
menelantarkan siswa.
a.2 Pertanyaan:
Apakah Ibu tepat waktu datang kesekolah, jam berapa Ibu datang kesekolah,
pernahkah Ibu terlambat?
Jawaban:
Ya selalu tepat waktu dan tidak pernah terlambat juga. Saya sudah datang 15
menit sebelum jam masuk.
a.3 Pertanyaan:
Apakah Ibu sering membina komunikasi dengan sesama guru, siswa,
dan orang tua siswa?, apa alasannya?
Jawaban:
Page 83
105
Ya, saya sering membina komunikasi dengan guru lain dan siswa.
Alasannya dengan adanya komunikasi tersebut saya bisa menambah
wawasan, mendapatkan informasi, bisa mendapat pengalaman, dan
memahami karakter siswa maupun guru lain.
b.1.Pertanyaan:
Apakah Ibu selalu menyiapkan bahan ajar sebelum mengajar?
Jawaban:
Ya, saya selalu menyiapkan bahan ajar. Saya berusaha mencari dan
mempelajari dan memberikan bahan ajar yang cukup sederhana dan
mudah dipahami siswa dari berbagai referensi yang terkait.
b.2.Pertanyaan:
Apakah Ibu membuat RPP atau minimal menyiapkan perencanan-perencanaan
pengajaran/scenario pembelajaran sebelum mengajar?, apa alasannya?
Jawaban:
Ya saya selalu membuatnya, alasannya agar lebih mempermudah saya dalam
mengajar.
b.3.Pertanyaan:
Apakah Ibu melengkapi mengajar dengan menggunakan media
pembelajaran?, apa alasannya?
Jawaban:
Ya saya melengkapi tetapi kadang-kadang saja, alasannya karena
untuk membantu saya dalam memperjelas materi ke siswa.
b.4.Pertanyaan:
Apakah Ibu menggunakan metode yang variatif?, apa alasannya?
Jawaban:
Ya saya menggunakan, alasannya untuk menghilangkan rasa jenuh siswa,
menjaga kondisi kelas agar tetap kondusif, dan memudahkan dalam
menyampaikan bahan ajar.
c. Pertanyaan:
Page 84
106
Bagaimana cara Ibu meningkatkan mutu kerja?
Jawaban:
Cara saya meningkatkan mutu kerja yaitu dengan banyak membaca buku, dan
evaluasi kerja.
11. a. Pertanyaan:
Apakah berbagai pendapatan yang Ibu terima berpengaruh terhadap
fokus mengajar, apa alasannya?
Jawaban:
Ya sangat berpengaruh, alasannya pendapatan berkaitan dengan
kesejahteraan seseorang, kalau seseorang sejahtera kemungkinan besar
tentu fokus mengajarnya akan baik dan sebaliknya.
b. Pertanyaan:
Apakah berbagai pendapatan berpengaruh pada disiplin Ibu?, apa
alasannya?
Jawaban:
Ya sangat berpengaruh, alasannya karena dengan sendirinya
pendapatan yang baik akan diikuti dengan disiplin kerja yang baik pula
namun tidak menutup kemungkinan ada yang tidak demikian.
c. Pertanyaan:
Apakah berbagai pendapatan berpengaruh pada tanggung jawab Ibu?,
apa alasannya?
Jawaban:
Ya sangat berpengaruh, alasannya karena dengan sendirinya
pendapatan yang baik akan diikuti dengan tanggung jawab yang baik
pula namun tidak menutup kemungkinan ada yang tidak demikian
tanggung jawab yang baik/tinggi muncul disebabkan adanya loyalitas
yang tinggi, dan loyalitas dipengaruhi oleh pendapatan.
d. Pertanyaan:
Apakah berbagai pendapatan berpengaruh pada upaya meningkatkan
prestasi mengajar Ibu, apa alasannya?
Page 85
107
Jawaban:
Ya sangat berpengaruh, karena dengan pendapatan yang memadai saya
bisa membeli buku dan bisa memenuhi kebutuhan lain guna
meningkatkan prestasi dan sebaliknya kalau tidak memadai, ya tidak
bisa memenuhinya.
Interviewee Peneliti
(Patimatu Juhroh, S.Pd.I) (Candra
Fadillah)
A.
Page 86
108
B. BERITA WAWANCARA DENGAN GURU
Hari/tanggal : Jum’at/13 November 2009
Waktu : Pkl. 08.55-09.40
Interviewee : Mursaid
Jabatan : Guru Seni Rupa/Ka. TU
1.Pertanyaan:
Apa orientasi Bapak dalam mengajar (sebagai materikah, ibadakah, atau
pengembangan karir)?
Jawaban:
Orientasi kerja saya mencakup ketiga-tiganya, namun lebih dominan dan
condong pada ibadah yaitu 50 %nya, sedangkan untuk materi 30% dan
untuk pengembangan karir 20%.
2. Pertanyaan:
Bagaimana pandangan Bapak mengenai pendapatan?, seberapa penting
pendapatan dari hasil mengajar itu?
Jawaban:
Pendapatan sangat penting karena dengan pendapatan yang maksimal,
kinerja akan meningkat dan seseorang akan lebih memiliki tanggung
jawab yang tinggi pula. Kaitannya dengan kesejahteraan, pendapatan
sangat berkaitan erat karena kesejateraan seseorang sangat ditentukan
kepuasaan terhadap pendapatan.
3. Pertanyaaan:
Berapa jumlah pendapatan yang Bapak terima setiap bulan?, menurut
Bapak apakah pendapatan tersebut terbilang pantas, layak, dan
manusiawi?, apa alasannya?
Jawaban:
Besarnya yaitu Rp. 1.154.000,00. Ya bagi saya belum layak alasannya
pengeluaran saya lebih banyak dari pendapatan tersebut dan pendapatan
yang saya peroleh tidak sebanding dengan kerja saya yang cukup padat
Page 87
109
setiap harinya. Pada intinya pendapatan yang saya peroleh belum
mencukupi kebutuhan.
4. Pertanyaan:
Bagaimana sikap Bapak bila mendapatkan gaji yang terbilang rendah atau
kecil, kecewakah, ikhlas dan sabarkah?
Jawaban:
Sebenarnya kecewa, tetapi saya berusaha menutupinya dengan tetap ikhlas
dan sabar sambil terus berkonsultasi agar ada peningkatan pendapatan.
5. Pertanyaan:
Untuk keperluan apa saja pendapatan yang Bapak terima tersebut, habis
atau tersisa?
Jawaban:
Untuk biaya rumah tangga, pendidikan 2 orang anak, transport, dan cicilan
motor. Pendapatan tersebut habis dipakai..
6. Pertanyaan:
Apakah ada pendapatan lain diluar gaji pokok, dalam bentuk apa?, kapan
pendapatan-pendapatan tersebut Bapak peroleh?, berapa jumlahnya?
Jawaban:
Ada, yaitu honor dari pembuatan dan pengoreksian soal ujian, insentif,
jasa piket, tunjangan wali kelas, tunjangan jabatan, tunjangan keluarga,
dan transport. Pendapatan tersebut sama dengan honor dari mengajar saya
peroleh setiap bulan, kecuali honor dari pembuatan dan pengoreksian soal
itu saya peroleh setiap per-enam bulan sekali. Jumlahnya untuk honor
pembuatan dan pengoreksian soal Rp.200.000,00.
7. Pertanyaan:
Kiat-kiat apa saja yang Bapak lakukan untuk mensiasati pendapatan gaji
rendah/kecil agar bisa mencukupi kebutuhan hidup?
Jawaban:
Page 88
110
Saya melakukan piutang sebelum gajian, mengambil jasa antar ke bank,
menerima orderan jasa membuat spanduk, dan membuka warung kecil-
kecilan di rumah.
8. Pertanyaan:
Apakah setiap kebijakan yang diambil lebih condong mengutamakan
kepentingan guru dan memperjuangkan nasib para guru?
Jawaban:
Kebijakan Kepala sekolah menurut saya masih kecil sekali mengutamakan
kepentingan guru, kebijakan Kepala sekolah diambil sepihak tidak diambil
secara musyawarah.
9. Pertanyaan:
Bagaimana komitmen kepala sekolah terhadap peningkatan kesejahteraan
para guru?
Jawaban:
Komitmen Kepala sekolah terhadap peningkatan kesejahteraan guru pada
hakikatnya ada, namun realitasnya saja yang belum maksimal. Karena
banyak usulan peningkatan kesejateraan guru tetapi hanya ditampung
realisasinya belum ada.
10. a.1 Pertanyaan:
Apakah Bapak pernah absen tanpa keterangan/membolos?, apa
alasannya?
Jawaban:
Saya tidak pernah absen tanpa keterangan karena maaf saya bukan
berbesar diri mengatakan ini ”saya pikir saya orang yang paling rajin
karena saya adalah orang yang paling dahulu datang ke sekolah dan
jarang absen. Hal ini saya lakukakan semata-mata karena sebagai
ibadah.
a.2 Pertanyaan:
Page 89
111
Apakah Bapak tepat waktu datang kesekolah, jam berapa Bapak datang
kesekolah, pernahkah Bapak terlambat?
Jawaban:
Ya saya selalu tepat waktu, . Saya sudah datang dan on time di sekolah 30
menit sebelum jam masuk. Karena alasannya tertentu saya juga pernah
terlambat.
a.3 Pertanyaan:
Apakah Bapak sering membina komunikasi dengan sesama guru,
siswa, dan orang tua siswa?, apa alasannya?
Jawaban:
Ya, saya sering membina komunikasi dengan guru lain dan siswa.
Alasannya dengan adanya komunikasi tersebut saya bisa mengetahui
permasalahan siswa dan bisa membantunya, mengetahui hal-hal
penting yang masih menyangkut pendidikan dan lain-lain.
b.1.Pertanyaan:
Apakah Bapak selalu menyiapkan bahan ajar sebelum mengajar?
Jawaban:
Ya selalu menyiapkan bahan ajar. Saya menyiapkannya dengan
membaca beberapa referensi pokok dan referensi tambahan.
b.2.Pertanyaan:
Apakah Bapak membuat RPP atau minimal menyiapkan perencanan-
perencanaan pengajaran/scenario pembelajaran sebelum mengajar?, apa
alasannya?
Jawaban:
Saya kadang-kadang saja membuat RPP. Alasan membuat RPP untuk
memudahkan saya dalam mengajar.
b.3.Pertanyaan:
Apakah Bapak melengkapi mengajar dengan menggunakan media
pembelajaran?, apa alasannya?
Page 90
112
Jawaban:
Ya saya melengkapi, alasanya karena untuk membantu saya dalam
menyampaikan materi ke siswa dan melancarkan proses kegiatan
belajar dan mengajar di kelas.
b.4.Pertanyaan:
Apakah Bapak menggunakan metode yang variatif?, apa alasannya?
Jawaban:
Ya saya sering menggunakan, alasannya untuk menghilangkan rasa jenuh
siswa, menjaga kondisi kelas agar tetap kondusif, dan merangsang motivasi
siswa.
c. Pertanyaan:
Bagaimana cara Bapak meningkatkan mutu kerja?
Jawaban:
Saya meningkatkan mutu kerja saya yaitu dengan cara banyak membaca buku,
kadang-kadang mengikuti seminar, dan evaluasi kerja.
11. a. Pertanyaan:
Apakah berbagai pendapatan yang Bapak terima berpengaruh terhadap
fokus mengajar, apa alasannya?
Jawaban:
Ya berpengaruh tetapi kadang-kadang saja, alasannya pada saat
kebutuhan yang mendesak harus segera dipenuhi sementara uang
sudah tidak ada menyebabkan fokus mengajar saya terganggu.
b. Pertanyaan:
Apakah berbagai pendapatan berpengaruh pada disiplin Bapak?, apa
alasannya?
Jawaban:
Tidak berpengaruh, alasannya karena besar-kecilnya pendapatan bagi
saya tidak mempengaruhi pada disiplin kerja saya. Besar-kecilnya
tetap menuntut saya harus disiplin tinggi.
c. Pertanyaan:
Page 91
113
Apakah berbagai pendapatan berpengaruh pada tanggung jawab
Bapak?, apa alasannya?
Jawaban:
Bagi saya tidak berpengaruh, alasannya karena besar-kecilnya
pendapatan tidak mempengaruhi tanggung jawab saya. Saya
menjalankan tanggung jawab kerja semata-mata karena pengabdian,
bukan karena pendapatan yang saya peroleh. Besar-kecilnya
pendapatan tetap menuntut saya harus bertanggung jawab tinggi.
d. Pertanyaan:
Apakah berbagai pendapatan berpengaruh pada upaya meningkatkan
prestasi mengajar Bapak, apa alasannya?
Jawaban:
Ya menurut saya berpengaruh, karena dengan pendapatan yang
memadai saya bisa membeli buku dan bisa mengikuti seminar yang
memerlukan biaya dan sebaliknya kalau tidak memadai, ya tidak bisa
memenuhinya.
Interviewee
Peneliti
(Mursaid) (Candra
Fadillah)
Page 92
114
Struktur Organisasi SMP Islam Ruhama
Dirut. Yayasan (Hj. Azmi Azwir)
Ka. Sekolah
(Drs. Juhdi Asidi)
Komite
sekolah Wakasek.
Kesiswaan (Suedih Ahmad,
S.E)
Wakasek.
Kurikulum (Dadang Andrean)
Wali kelas
Guru
Siswa
Ka. TU
(Mursaid)
Pembina Osis
(Agus Muslim) Keuangan
(Zulnadri Daniel)
BP
(Drs.
Ridwanuddin)
Page 93
115
Data keadaan guru, staff/karyawan, dan siswa SMP Islam Ruhama
a. Keadaan guru SMP Islam Ruhama tahun ajaran 2009/2010
Status Tahun mulai tugas
No.
Latar
belakang
pendidikan GT GTT
1987-
1989
1990-
1992
1993-
1995
1996-
1998
1999-
2001
2002-
2004
2005-
2007
2008-
2009
Ket.
1. S2 - 1 - - - - - - 1 -
2. S1 6 11 5 2 5 1 - - 1 3
3. D3 - - - - - - - - - -
4. D2 - 1 - - - 1 - 1 - -
5. D1 1 - - - - - - - - -
6. SLTA - 2 - - 2 - - 1 - -
Jumlah 7 15 5 2 7 2 - 2 2 3
Jumlah
guru
semuanya
ada 23
termasuk
Kepala
sekolah
b. Keadaan staff/karyawan SMP Islam Ruhama
tahun ajaran 2009/2010
No. Latar belakang Jabatan Jml
1.
SI Bendahara I 2 orang
2. SLTA (SMA) Staff TU/Adm 4 orang
Kebersihan 1 orang 3. SMP
Keamanan/Satpam 1 orang
4. SD Keamanan 1 orang
Jumlah 9 orang
Page 94
116
c. Keadaan siswa SMP Islam Ruhama tahun ajaran 2009/2010
Jumlah Kelas
L P Jumlah perkelas
VII-1 11 22 33
VII-2 21 11 32
VII-3 22 9 31
VIII-1 16 12 28
VIII-2 17 11 28
VIII-3 18 12 30
IX-1 18 21 39
IX-2 21 17 38
Jumlah keseluruhan 259
Page 95
117
Data keadaan sarana dan prasarana di SMP Islam Ruhama
Tahun Pelajaran 2009/2010
No Nama ruang Jumlah Kondisi
1 Ruang Ka. Sekolah 1 Baik
2 Ruang Wkl Ka. Sekolah 1 Baik
3 Ruang Guru 1 Baik
4 Ruang Tata Usaha 1 Baik
5 Ruang Kelas 8 Baik
6 Perpustakaan 1 Baik
7 Laboratorium IPA 1 Baik
8 Ruang Praktik Komputer 1 Baik
9 Masjid 1 renovasi
10 Ruang OSIS/studio musik 1 Baik
11 Ruang BP 1 Baik
12 Kantin/Koperasi 1 Baik
13 Pos Penjaga Sekolah 1 Baik
14 Toilet guru/karyawan 3 Baik
15 Toilet siswa 8 Baik
16 Dapur 1 Baik
17 Mading 1 Baik
18 Lapangan olah raga 1 Baik
19 Meja dan kursi guru 23 Baik
20 Meja dan kursi siswa 259 Baik
21 Lemari guru 23 Baik
22 Lemari TU 4 Baik
23 Komputer 10 Baik
24 Lap top 1 Baik
25 In focus 1 Baik