i TINGKAT KEDISIPLINAN TERHADAP TATA TERTIB SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR PANGUDI LUHUR DON BOSKO SEMARANG TAHUN AJARAN 2009/2010 Skripsi Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Progam Studi Bimbingan dan Konseling. Disusun Oleh : Zabrina Wibowo 06 1114 030 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2010
150
Embed
TINGKAT KEDISIPLINAN TERHADAP TATA TERTIB SISWA KELAS … · TINGKAT KEDISIPLINAN TERHADAP TATA TERTIB SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR PANGUDI LUHUR DON BOSKO SEMARANG TAHUN AJARAN 2009/2010
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
i
TINGKAT KEDISIPLINAN TERHADAP TATA TERTIB
SISWA KELAS V
SEKOLAH DASAR PANGUDI LUHUR DON BOSKO
SEMARANG TAHUN AJARAN 2009/2010 Skripsi
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Progam Studi Bimbingan dan Konseling.
Disusun Oleh :
Zabrina Wibowo
06 1114 030
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010
ii
TINGKAT KEDISIPLINAN TERHADAP TATA TERTIB SISWA
KELAS V SEKOLAH DASAR PANGUDI LUHUR DON BOSKO
SEMARANG TAHUN AJARAN 2009/2010
Oleh :
Zabrina Wibowo
NIM : 06 1114 030
Telah disetujui oleh :
Pembimbing
Dr. Gendon Barus, M.Si. ------------------------------ Tanggal -------------------------
iii
TINGKAT KEDISIPLINAN TERHADAP TATA TERTIB SISWA
KELAS V SEKOLAH DASAR PANGUDI LUHUR DON BOSKO
SEMARANG TAHUN AJARAN 2009/2010
Dipersiapkan dan ditulis oleh :
Zabrina Wibowo
NIM : 06 1114 030
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji pada tanggal 22 September 2010 dan
dinyatakan telah memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji
Nama Lengkap Tanda Tangan
Ketua : Dr. MM. Sri Hastuti, M.Si. ---------------------------
Sekretaris : A. Setyandari S.Pd, S.Psi., Psikolog.,M.A. ---------------------------
Anggota : Dr. Gendon Barus, M.Si. ---------------------------
Anggota : Drs. MJ. Retno Priyani, M.Si ---------------------------
Yogyakarta, 22 September 2010 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Dekan,
Drs. Tarsisius Sarkim, M.Ed., Ph.D
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Karena itu Aku berkata kepadamu : apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah
bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.
(Markus 11:24)
Sebab telah Kaubuat aku bersukacita, ya TUHAN, dengan pekerjaanMu, karena
perbuatan tanganMu aku akan bersorak sorai.
(Mazmur 92:5)
Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberikan kekuatan kepadaku.
( Filipi 4:13)
Dengan penuh cinta kasih kupersembahkan skripsi ini kepada :
• Tuhan Yesus yang selalu memberi penguatan, kemampuan berfikir
dan semangat dalam menyelesaikan segala tanggung jawabku.
• Tiga lelaki terhebat dalam hidupku, Papa tercinta Bpk. Eko Tjiptono
Wibowo, Kakakku tersayang Eldo Wibowo dan Sebastian Wibowo.
• Almamaterku tempat bertumbuh dan berkembang Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan
dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, September 2010
Penulis,
Zabrina Wibowo
vi
ABSTRAK
TINGKAT KEDISIPLINAN TERHADAP TATA TERTIB SEKOLAH
SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR PANGUDI LUHUR DON BOSKO SEMARANG TAHUN AJARAN 2009/2010
Zabrina Wibowo
06 1114 030
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survei. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai tingkat kedisiplin siswa kelas V SD PL Don Bosko Semarang tahun ajaran 2009/2010 terhadap tata tertib sekolah. Aspek yang diteliti adalah bagaimanakah tingkat kedisiplin siswa kelas V SD PL Don Bosko Semarang tahun ajaran 2009/2010 terhadap tata tertib sekolah ? Kemudian, berdasarkan hasil penelitian yang ditemukan, peneliti merumuskan topik-topik bimbingan klasikal apa saja yang perlu diberikan kepada para siswa kelas V SD PL Don Bosko Semarang tahun ajaran 2009/2010 ? Tingkat kedisiplin para siswa dikelompokan dalam empat kategori, yaitu tinggi, cukup, sedang, dan rendah.
Populasi penelitian adalah siswa kelas V SD PL Don Bosko Semarang tahun ajaran 2009/2010 dengan jumlah 82 orang. Penelitian ini mengambil metode satu kali penyebaran angket dengan system try-out terpakai. Alat pengumpul data yang digunakan meliputi angket tingkat disiplin diri para siswa yang terdiri dari 70 item dan dibagi dalam sepuluh aspek, yaitu aspek waktu belajar, waktu istirahat, pakaian seragam, proses kegiatan belajar mengajar, kehadiran siswa, kebersihan, sopan santun, keuangan, perpustakaan, dan kegiatan lain. Kuesioner ini disusun berdasarkan buku panduan sekolah SD PL Don Bosko Semarang tahun ajaran 2009/2010.
Secara keseluruhan hasil penelitian menunjukan: (1) Tingkat kedisiplin diri para siswa kelas V SD PL Don Bosko Semarang tahun ajaran 2009/2010 terhadap tata tertib sekolah berada dalam kategori tinggi karena 68.3% siswa memiliki tingkat kedisiplin diri tinggi, terdapat 26.82% memiliki tingkat kedisiplinan sedang, dan 4.88% memiliki tingkat kedisiplinan rendah.; (2) setiap aspek peraturan masih ada yang lemah. Topik-topik bimbingan klasikal disusun berdasarkan aspek-aspek disiplin yang lemah itu . Pada aspek waktu belajar topik bimbingan yang diberikan yaitu : Aku harus berdoa sebelum melakukan kegiatan. Pada aspek waktu istirahat, yaitu: Tertib sebelum masuk kelas. Pada aspek pakaian seragam, yaitu: Aku keren dengan seragamku. Pada aspek proses kegiatan belajar mengajar, yaitu : Aku menghargai guru dan temanku. Pada aspek kehadiran siswa, yaitu : Menanamkan sikap sopan santun melalui kebiasaan meminta ijin. Pada aspek kebersihan, yaitu : Kelasku bersih. Pada aspek sopan santun, yaitu : Sopan santun. Pada aspek keuangan, yaitu : Aku membayar tepat waktu. Pada aspek perpustakaan, yaitu : Aku cinta membaca. Pada aspek kegiatan lain, yaitu : Kegiatan ekstrakurikuler sebagai penyalur bakat.
vii
ABSTRACT
THE DISCIPLINE LEVEL OF FIFTH GRADERS TOWARD THE SCHOOL RULES AT PANGUDI LUHUR DON BOSKO SEMARANG
IN 2009/2010
Zabrina Wibowo 06 1114 030
This research a descriptive research using the survey method. The aim of this research is to gather information concerning the students’ discipline level of Grade V at SD PL Don Bosko (PL Don Bosko Elementary School) Semarang in 2009/2010 school year toward school discipline. The investigated aspects involved is (1) how is the students’ discipline level of Grade V at SD PL Don Bosko Semarang in 2009/2010 school year on school discipline? Based on the research results conducted, the research formulates the given topics of classical guidance that should be provided for students of Grade V at SD PL Don Bosko Semarang in 2009/2010 school year. The students’ discipline levels were divided into four categories, namely, high, fair, moderate, and low.
The research population involved 82 students of Grade V at SD PL Don Bosko Semarang in 2009/2010 school year. This research adopted one time questionnaire distribution method with applied try-out system. Data collection instruments involved questionnaires on students’ discipline level consisting of 70 items which were divided into ten aspects consisting of study time, break time, uniform, teaching learning process, students’ presence, cleanliness, politeness, finance, library, and other programs. These questionnaires were developed based on the school’s guidance book available at the SD PL Don Bosko Semarang in 2009/2010 school year. In general, the research results showed (1) the students’ self-discipline level of Grade V at SD PL Don Bosko Semarang in 2009/2010 toward school discipline is categorized as high since 68.3% students indicated high level of self-discipline, while other 26.82% students were categorized as fair, and 4.88% students were categorized as low; (2) weakness is found in individual discipline aspect. The topics of classical guidance was developed based on the weak aspects. In terms of study time aspect, the topic of guidance provided, namely: Aku harus berdoa sebelum melakukan kegiatan (I should pray before starting my activities. In terms of recers, it is: Tertib sebelum masuk kelas (Keep in order before entering the class). In terms of uniform; it is: Aku keren dengan seragamku (Looking cool with my uniform). In terms of teaching learning process, it is: Aku menghargai guru dan temanku (I appreciate my teachers and friends). In terms of students’ presence, it is: Menanamkan sikap sopan santun melalui kebiasaan meminta ijin (Embedding polite attitude through the habit of asking permission. In terms of cleanliness, it is: Kelasku bersih (My class is clean). In terms of politeness it is: Politeness. In terms of finance aspect, namely: Aku membayar tepat waktu (I make on-time payment). In terms of library, it was: Aku cinta membaca (I love reading). In terms of other programs, it is: Extracurricular program serves to channel students’ talents
viii
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kepada Bapa di surga, Juruselamatku Yesus Kristus atas
segala rahmat dan karuni-Nya, penulis dapat belajar di perguruan tinggi dan diselesaikan
penulisan skripsi ini.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Progam Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dari awal penyusunan sampai
penulisan skripsi ini terselesaikan dengan baik. Pada kesempatan ini, diucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma atas pengesahan skripsi ini.
2. Dr. M.M. Sri Hastuti,M. Si, selaku Ketua Progam Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma.
3. Br. Triyono, S.J, S.S., M.S., selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan
waktu dan dengan kesabaran untuk memberikan bimbingan, pengarahan, serta
koreksi dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Drs. Wens Tanlain, M. Pd dan Br. Triyono, S.J, S.S., M.S., selaku dosen
pembimbing akademik yang telah menuntun dan mengarahkan selama studi di
Universitas Sanata Dharma.
5. Seluruh dosen Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan ilmu, kasih,
bimbingan serta pengalaman berharga yang memperkembangkan dan
memberikan suatu hal yang sangat istimewa.
x
6. Kepala Sekolah SD PL Don Bosko, siswa-siswa kelas V SD PL Don Bosko atas
waktu, kesempatan serta penerimaannya untuk melakukan penelitian di
almamater tercinta.
7. Papa tersayang, Bpk. Eko Tjiptono Wibowo atas kasih sayang, cinta, perhatian,
dan segala dukungan baik doa maupun materil serta selalu menuntun saya untuk
terus bertumbuh dan menjadi dewasa.
8. Mama, Ibu Yunni Dwi Asmartyn atas dukungan dan doanya.
9. Kakak-kakak ku tercinta, Eldo Wibowo dan Sebastian Wibowo, atas segala
dukungan, perhatian, penghiburan dan kasih sayang untuk selalu mendukung
harapanku.
10. Sahabat Charisma Mayang Sari atas segala bantuan, dukungan, perhatian dan
cinta yang selalu membuat aku bertambah semangat.
11. Oma Isye tersayang untuk doa yang terus diberikan.
12. Om Atjil Tjiptadi Wibowo, Trijono Wibowo, Tante Agnes, dan Tante Susan
untuk segala masukan dan doanya.
13. Seluruh sahabat-sahabatku teman angkatan 2006 Progam Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma atas kebersamaan, sukacita, pembelajaran
yang didapatkan bersama untuk terus bertumbuh dan berkembang.
14. Semua saudara dan sahabat yang tidak bisa disebutkan satu persatu, atas segala
kebaikan dan dukungannya.
xi
Penulis disadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis
mengharapkan saran dan kritik untuk terus memperkembangkan pengetahuan. Semoga
skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang telah membacanya.
SD PL Don Bosko dalam buku panduan sekolah juga menuliskan
peraturan atau larangan yang dikelompokan menjadi: kegiatan belajar dan
mengajar, umum, sanksi, pengantar dan penjemput, terlambat datang di sekolah,
ijin pulang sebelum sekolah sekolah selesai, fasilitas ruangan, dan perpustakaan
sekolah. (Lampiran 2).
C. Kaitan Disiplin dan Tata Tertib Sekolah
Tata tertib merupakan alat untuk menciptakan sikap disiplin. Tata tertib
merupakan pedoman untuk menciptakan suasana sekolah yang aman dan tertib
sehingga akan terhindar dari kejadian-kejadian yang bersifat negatif. Beberapa
kejadian yang bersifat negatif harus segera ditanggulangi dan ditangkal. Pihak
sekolah tidak boleh berputus asa bila menghadapi peserta didik yang melanggar
disiplin dan tata tertib sekolah.
Seorang siswa dalam mengikuti kegiatan belajar di sekolah tidak akan
lepas dari berbagai peraturan dan tata tertib. Setiap siswa dituntut untuk dapat
berperilaku sesuai dengan aturan dan tata tertib yang berlaku di sekolahnya. Sikap
disiplin adalah kepatuhan dan ketaatan siswa terhadap berbagai aturan dan tata
tertib yang berlaku di sekolah. Disiplin sekolah adalah suatu usaha untuk
memelihara perilaku siswa agar tidak menyimpang. Kecuali itu, disiplin sekolah
juga mendorong siswa untuk berperilaku sesuai dengan norma, peraturan dan tata
tertib yang berlaku di sekolah. Menurut Wikipedia (1993) disiplin sekolah ”refers
to students complying with a code of behavior often known as the school rules”.
Yang dimaksud dengan aturan sekolah (school rule) tersebut, seperti aturan
29
tentang standar berpakaian (standarts of clothing), ketepatan waktu, perilaku
sosial dan etika belajar atau kerja.
Dengan demikian penanaman disiplin membutuhkan adanya tata tertib
yang jelas. Fungsi tata tertib adalah sebagai panduan berperilaku disiplin. Kecuali
itu dengan adanya tata tertib, maka sekolah terhindar dari penilaian kedisiplinan
yang bersifat subyektif. Namun demikian tata tertib hanyalah salah satu sarana
untuk mencapai tujuan tertentu yakni keteraturan hidup atau sikap disiplin para
siswa.
D. Progam Bimbingan
Sekolah adalah lembaga pendidikan formal yang mempunyai tiga bidang
pelayanan pendidikan yang saling mendukung. Tiga bidang pendidikan tersebut
adalah bidang pengajaran, bidang pelatihan, serta bidang pembimbingan yang
termuat dalam kurikulum sekolah. Kurikulum sekolah dalam arti sesungguhnya
menunjuk pada semua pengalaman pendidikan yang dialami siswa dalam
bimbingan sekolah (Winkel, 1997). Pengalaman-pengalaman pendidikan tersebut
merupakan suatu kesatuan dengan tujuan pendidikan nasional yang tercantum
dalam Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional pasal 3, yaitu :
”Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokrasi serta bertanggung jawab”.
30
Kegiatan-kegiatan pendidikan yang dilakukan secara formal itu harus
dikelola secara terencana dan sistematis. Progam bimbingan dan konseling yang
ada di Sekolah Dasar sudah sepantasnya dilaksanakan mengingat kegiatan
bimbingan sebagai bagian dari pendidikan yang termasuk dalam kurikulum
sekolah.
1. Pengertian Bimbingan
Bimbingan merupakan terjemahan dari kata Guidance dalam bahasa
Inggris. Dalam kamus bahasa Inggris Guidance dikaitkan dengan kata asal guide,
yang diartikan sebagai berikut: menunjukan jalan (showing the way); memimpin
(leading); menuntun (conducting); memberikan petunjuk (giving instruction);
mengatur (regulating); mengarahkan (governing); memberikan nasihat (giving
advice). Istilah bimbingan dalam bahasa Indonesia diberi arti yang selaras dengan
arti-arti yang disebutkan di atas, akan muncul dua pengertian yang agak medasar,
yaitu :
a. Memberikan infomasi, yaitu menyajikan pengetahuan yang dapat
digunakan untuk mengambil suatu keputusan, atau memberitahukan sesuatu
sambil memberikan nasihat.
b. Mengarahkan, menuntun ke suatu tujuan. Tujuan itu mungkin hanya
diketahui oleh pihak yang mengarahkan; mungkin diketahui oleh kedua
belah pihak.
Peraturan pemerintah No. 28 dan 29 tahun 1990 dan Peraturan Pemerintah
No. 72 tahun 1991 pada dasarnya mengemukakan bahwa bimbingan adalah
31
bantuan yang diberikan kepada murid dalam rangka menemukan pribadi,
mengenal lingkungan dan merencakan masa depan. Secara lebih spesifik SK
Mendikbud No. 025/0/1995 mengemukakan bimbingan dan konseling adalah
pelayanan bantuan untuk murid, dalam bidang bimbingan pribadi, sosial, karier
baik secara perorangan maupun kelompok. Pelayanan tersebut hendaknya
diberikan secara optimal melalui jenis layanan dan kegiatan pendukung
berdasarkan norma yang berlaku.
Menurut Rachman dalam (Winkel, 1997: 67) bimbingan adalah proses
pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan,
supaya individu tersebut dapat memahami dirinya, sehingga ia sanggup
mengarahkan diri dan dapat bertindak wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan
keluarga serta masyarakat. Dengan demikian dia dapat mengecap kebahagiaan
hidupnya serta dapat memberikan sumbangan yang berarti.
Bimbingan juga diartikan sebagai bantuan yang diberikan kepada individu
untuk dapat memilih, mempersiapkan diri dan memangku suatu jabatan serta
mendapat kemajuan dalam jabatan yang dipilihnya itu (Frank Parson, dalam
Jones,1951).
Bimbingan membantu setiap individu untuk lebih mengenali berbagai
informasi tentang dirinya sendiri. (Chiskolm, dalam McDaniel, 1959). Menurut
Crow & Crow (1960) bimbingan adalah batuan yang diberikan oleh seorang laki-
laki atau perempuan, yang memilki kepribadian yang memadai dan terlatih
dengan baik kepada individu-individu setiap usia untuk membantunya mengatur
32
kegiatan hidupnya sendiri, mengembangkan pandangan hidupnya sendiri,
membuat keputusan sendiri dan menanggung bebannya sendiri.
Istilah bimbingan menurut Shetzer dan Stone (dalam Winkel 1997: 1 )
diartikan sebagai proses membantu orang-perorangan untuk memahami diri dan
lingkungan hidupnya. Dasar pemikiran penyelenggaraan bimbingan dan konseling
di sekolah bukan semata-mata terletak pada ada atau tidaknya landasan hukum
perundang-undangan umum namun lebih penting adalah menyangkut upaya
memfasilitasi peserta didik yang selanjutnya disebut konseli agar mampu
mengembangkan potensi dirinnya atau mencapai tugas-tugas perkembangannya
(menyangkut aspek fisik, emosi, intelektual, sosial, dan moral spiritual).
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan adalah bantuan
yang diberikan baik secara individual maupun kelompok. Bantuan tersebut
diberikan dengan maksud untuk memperkembangkan setiap potensi yang dimiliki
para siswa dan membantu mereka mengatasi persoalan-persoalan yang ada.
Bimbingan selalu berusaha untuk memandirikan para siswa secara lebih rinci
bimbingan mengusahakan agar para siswa mampu menentukan sendiri jalan
hidupnya, melaksanakan tanggung jawab pribadi dan sejauh mungkin tanpa harus
bergantung pada orang lain.
2. Tujuan Bimbingan
Menurut Winkel (1991: 465) tujuan bimbingan adalah membantu orang
yang dibimbing agar mampu mengatur hidupnya sendiri, memiliki pandangan
33
sendiri dan tidak sekedar ”membebek” pendapat orang lain, mengambil sikap
sendiri, dan berani menanggung sendiri konsekuensi-konsekuensi tindakannya.
Melihat tujuan dari bimbingan sebagaimana telah dijelakan di atas, maka
sangatlah tepat apabila kegiatan bimbingan baik yang bersifat individual maupun
kelompok dilakukan secara efektif di setiap jenjang sekolah.
Menurut Hamrin & Clifford, (dalam Jones 1951) tujuan bimbingan adalah
untuk membantu individu membuat pilihan-pilihan, penyesuaian-penyesuaian dan
interpretasi-imterpretasi dalam hubungannya dengan situasi-situasi tertentu. (bisa
ditaruh di pengertian bimbingan individu).
Prayitno (2003) mengemukakan bahwa bimbingan dan konseling adalah
bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok agar
mandiri dan berkembang secara optimal, dalam bimbingan pribadi, bimbingan
sosial, bimbingan belajar, dan bimbingan karier, melalui berbagai jenis layanan
dan kegiatan pendukung serta norma-norma yang berlaku.
Winkel (1991: 466) mengungkapkan bahwa bimbingan kelompok
memiliki manfaat positif baik bagi guru pembimbing maupun para siswa. Dengan
memberikan layanan bimbingan kelompok, guru pembimbing mendapatkan
kesempatan bertatap muka atau berinteraksi dengan siswa. Situasi ini
memungkinkan berlangsungnya relasi yang lebih dalam antara guru pembimbing
dan para siswa; mereka saling mengenal satu sama lain dengan lebih mendalam.
Kecuali itu dengan melaksanakan bimbingan kelompok maka, BK dapat
menghemat waktu dan tenaga dan dengan demikian lebih banyak siswa yang
dilayani.
34
Bimbingan kelompok memiliki dampak positif bagi para siswa. Pertama
para siswa dibantu untuk semakin menyadari tantangan yang dihadapi. Kedua,
para siswa menjadi lebih rela menerima diri sebab dalam kelompok ia mengalami
bahwa orang lain memiliki tantangan yang sama. Ketiga, para siswa mendapatkan
kesempatan untuk menjadi belajar mengemukakan pendapat. Hal ini terjadi
karena kelompok memberikan kesempatan untuk berdiskusi dan berpartisipasi
dalam usaha memecahkan masalah tertentu. Keempat, para siswa mendapatkan
dukungan sosial baik dari guru maupun teman-temannya dalam mengatasi
masalah yang dihadapi.
Menurut Tiedeman, (dalam Bernard & Fullmer 1969) tujuan bimbingan
untuk membantu orang-orang menjadi insan yang berguna, tidak hanya sekedar
mengikuti kegiatan-kegiatan yang berguna saja.
3. Progam Bimbingan Di Sekolah Dasar
Pendidikan dasar adalah bagian terpadu dari sistem pendidikan nasional
yang berlangsung selama 6 tahun di sekolah dasar (SD). Pada umur kira-kira
enam tahun anak memasuki jenjang pendidikan formal ini, dengan atau tanpa
melalui pendidikan prasekolah (taman kanak-kanak). Untuk menjelaskan apa
yang dikatakan dalam PP No. 28 Tahun 1992 tentang Pendidikan Dasar, Bab IV F
dalam Kurukulum Pendidikan Dasar, Landasan, Progam dan Pengembangan, Dep
P dan K, 1994/1995, dikatakan bahwa perencanaan progam bimbingan belajar
dan bimbingan karier ditekankan pada upaya bimbingan belajar tentang cara
35
belajar, memahami dunia kerja dan mengembangkan kemampuan untuk membuat
perencanaan serta kemampuan mengambil keputusan.
Mengenai bimbingan di sekolah dasar terdapat tiga pandangan dasar, yaitu:
a. Bimbingan terbatas pada pengajaran yang baik (instructional guidance).
b. Bimbingan hanya diberikan kepada siswa yang menunjukan gejala-gejala
penyimpangan dari laju perkembangan yang normal.
c. Pelayanan bimbingan tersedia untuk semua murid, supaya proses
perkembangannya berjalan lebih lancar.
Terdapat 6 aspek yang berkaitan dengan progam bimbingan di sekolah
dasar, yaitu :
a. Sebagai penjabaran dari tujuan pendidikan nasional sebagaimana teruraikan
dalam UUSPN No. 2 Tahun 1989, Pasal 4, dalam PP No. 28 tahun 1990
tentang Pendidikan Dasar berkenaan dengan tujuan institusional ditetapkan
bahwa: ”pendidikan dasar memberikan bekal kemampuan dasar kepada
siswa untuk mengembangkan hidupnya sebagai pribadi, anggota
masyarakat, warga negara dan anggota umat manusia serta mempersiapkan
siswa untuk mengikuti pendidikan menengah”. (Pasal 3).
b.Kebutuhan pada anak sekolah, yang terutama berkisar pada kebutuhan
mendapatkan kasih sayang dan perhatian, menerima pengakuan terhadap
dorongan untuk memajukan perkembangan kognitifnya, serta memperoleh
pengakuan dari teman sebayanya.
36
c. Pola dasar bimbingan yang dipegang adalah pola generalis. Ini berarti
bahwa semua tenaga pendidik yang lazimnya terdapat di jenjang
pendidikan dasar dilibatkan.
d.Komponen bimbingan yang diprioritaskan ialah pengumpulan data,
pemberian informasi dan konsultasi.
e. Bentuk bimbingan yang kerap digunakan adalah bimbingan kelompok.
Ragam bimbingan yang mendapat urutan pertama adalah ragam pribadi-
sosial, sedangkan ragam akademik dan ragam jabatan mendapat urutan
yang kedua dan ketiga.
f. Tenaga yang memegang peranan kunci ialah guru kelas, yang
mengumpulkan data tentang siswa dan menyiapkan banyak materi
informasi dalam pengajaran.
Progam bimbingan di sekolah dasar hanya akan efisien dan efektif bila
terdapat kerja sama yang erat antara kepala sekolah, para guru kelas, koordinator,
dan konsultan ahli.
4. Standar Kompetensi Bimbingan dan Konseling di SD
Dalam Permendiknas No. 23/2006 telah dirumuskan Standar Kompetensi
Lulusan (SKL) yang harus dicapai oleh peserta didik, melalui proses
pembelajaran berbagai mata pelajaran. Namun sangat disayangkan dalam
Permendiknas tersebut sama sekali tidak memuat standar kompetensi yang harus
dicapai peserta didik melalui pelayanan Bimbingan dan Konseling. Oleh karena
itu, Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN) mengambil inisitaif
37
untuk merumuskan standar kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik,
mulai dari tingkat SD sampai dengan Perguruan Tinggi, dalam bentuk naskah
akademik, untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan Depdiknas dalam
menentukan kebijakan Pelayanan Bimbingan dan Konseling di Indonesia.
Dalam konteks Bimbingan dan Konseling, standar kompetensi ini dikenal
dengan istilah Standar Kompetensi Kemandirian (SKK). Untuk standar
kompetensi siswa SD dibagi dalam sepuluh aspek. Masing-masing aspek
perkembangan memiliki tiga dimensi tujuan, yaitu :
a. Pengenalan atau penyadaran
Memperoleh pengetahuan dan pemahaman tentang aspek dan tugas
perkembangan yang harus dikuasai.
b. Akomodasi
Memperoleh pemaknaan dan internalisasi atas aspek dan tugas
perkembangan.
c. Tindakan
Perilaku nyata dalam kehidupan sehari-hari dan aspek serta tugas
perkembangan yang harus dikuasai.
Berikut ini rumusan Standar Kompetensi Kemandirian (SKK) Peserta
Didik pada Sekolah Dasar :
38
STANDAR KOMPETENSI KEMANDIRIAN (SKK) PESERTA DIDIK
PADA SEKOLAH DASAR
TATARAN / INTERNALISASI TUJUAN NO
ASPEK PERKEMBAGAN PENGENALAN AKOMODASI TINDAKAN
1 Landasan hidup religius
Mengenal bentuk-bentuk dan tata cara ibadah sehari-hari
Tertarik pada kegiatan ibadah sehari-hari.
Melakukan bentuk-bentuk ibadah sehari-hari.
2 Landasan perilaku etis
Mengenal patokan baik-buruk atau benar salah dalam berperilaku.
Menghargai aturan-aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari.
Mengikuti aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari.
3 Kematangan emosi
Mengenal perasaan sendiri dan orang lain
Memahami perasaan diri sendiri dan orang lain.
Mengekspresikan perasaan seacara wajar.
4 Kematangan intelektual
Mengenal konsep-konsep dasar ilmu pengetahuan dan perilaku belajar.
Menyenangi berbagi aktifitas perilaku belajar.
Melibatkan diri dalam berbagai aktifitas perilaku belajar.
5 Kesadaran tanggung jawab sosial
Mengenal hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam lingkungan kehidupan sehari-hari.
Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam lingkungan kehidupan sehari-hari.
Berinteraksi dengan orang lain dalam suasana persahabatan.
6 Kesadaran gender Mengenal diri sebagai laki-laki atau perempuan.
Menerima atau menghargai diri sebagai laki-laki atau perempuan.
Berperilaku sesuai dengan peran sebagai laki-laki dan perempuan.
7 Pengembangan diri
Mengenal keadaan diri dalam lingkungan dekatnya.
Menerima keadaan diri sebagai bagian dari lingkungan.
Menampilkan perilaku sesuai dengan keberadaan diri dalam ligkungannya.
Kedisiplinan Terhadap tata tertib sekolah setelah uji validitas No- Item
Variabel
ASPEK Positif Negatif
Jumlah Waktu Belajar 7, 9, 34 39 4 Waktu Istirahat 20 1 Pakaian Seragam 1, 8, 21,
29, 33 14, 24 7
Proses Kegiatan Belajar Mengajar
3, 15, 22, 38, 41
2, 23, 30, 40, 44
10
Kehadiran Siswa 35 1 Kebersihan 4, 16,
25, 27, 36, 42
31, 37, 43
9
Sopan Santun 17 5, 26 3 Keuangan 10 1 Perpustakaan 6, 12, 18 32 4 Kegiatan Lain 11, 19,
28 13 4
Kedisiplinan terhadap tata tertib sekolah
Jumlah 29 15 44
2. Reliabilitas
Reliabilitas adalah taraf kemampuan suatu tes dalam menunjukan
konsistensi atau keajegan hasil pengukuran yang diperlihatkan dalam taraf
ketepatan dan ketelitian hasil (Masidjo, 1995). Metode yang digunakan dalam
penentuan taraf reliabilitas adalah metode belah dua (split-half Method).
Karena keterbatasan jumlah populasi dan tidak mungkin kuesioner diuji
cobakan pada subyek lain, maka penelitian ini hanya melakukan satu kali
penyebaran angket dengan system try-out terpakai sehingga penelitian ini
menggunakan populasi yang sama dengan populasi yang digunakan untuk
49
menguji reliabilitas dan validitas kuesioner kedisiplinan. Data yang diperoleh
kemudian dihitung secara statistik, dengan menggunakan teknik korelasi dari
Pearson Product Moment (Unika Atma Jaya: 2007)
Tabel 4 Koefisien korelasi dan reliabilitas
Koefisien Korelasi Kualifikasi
0,91 – 1,00
0,71 – 0,90
0,41 – 0,70
0,21 – 0,40
Negatif – 0,20
Sangat Tinggi
Tinggi
Cukup Tinggi
Rendah
Sangat Rendah
(Masidjo, 1995: 209)
Hasil perhitungan daya beda adalah 0,44 (lampiran 9). Atas dasar signifikasi 1%
untuk N=82, maka dituntut r xy = 0,30 Jadi, taraf yang diperoleh ternyata
signifikan pada taraf 1% (r xy = 0,44 ≥ 0,30). Peneliti kemudian menghitung
koefisien korelasi dan reliabilitas dengan menggunakan SPSS versi 12.00 dan
hasilnya adalah .0865 yang termasuk dalam kategori tinggi. Jadi dapat dikatakan
bahwa alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabel.
50
E. Teknik Analisis Data
1.Menghitung daya beda dengan menggunakan rumus :
N ∑ XY - ( ∑X)(∑Y) r xy = √ {N ∑ X 2-( ∑ X )2}{N ∑ Y 2- ( ∑Y )2}
Keterangan :
r xy : Koefisien korelasi skor item ganjil/genap
N : Jumlah subyek
∑X : Skor belahan item ganjil
∑Y : Skor belahan item genap
2. Menghitung reliabilitas
Menghitung reliabilitas dengan menggunakan SPSS versi 12.00 dengan
langkah :
a) Menuliskan semua data dalam progam microsoft excel
b) Memindahkan data dari microsoft excel ke progam SPSS versi 12.00
c) Klick analyze, scale, reliability analysis
3. Mengklasifikasikan tingkat disiplin pada setiap aspeknya.
4. Mengelompokan tingkat pelanggaran siswa dari tingkat tinggi ke rendah.
51
5. Menyusun usulan topik bimbingan klasikal. Usulan topik sesuai dengan
masalah pelanggaran yang dilakukan oleh siswa kelas V SD PL Don Bosko
Semarang tahun ajaran 2009/2010 mengenai tata tertib sekolah.
F. Prosedur Pengumpulan Data
1. Tahap Persiapan
a) Meminta surat pengantar penelitian dari prodi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma.
b) Meminta ijin kepada Kepala SD PL Don Bosko Semarang.
c) Menyerahkan surat pengantar penelitian kepada Kepala SD PL Don Bosko
Semarang.
d) Melakukan koordinasi dengan Kepala Sekolah untuk menentukan jadwal
penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan
a) Datang ke sekolah sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan yaitu pada
hari Jumat, 7 Mei 2010
Tabel 5 Jadwal penelitian dan jumlah siswa
Kelas Tanggal Waktu Jumlah siswa
yang hadir
Jumlah siswa
yang tidak
hadir
V A 7 Mei 2010 08.30 – 09. 00 42 1
V B 7 Mei 2010 09.15 – 09.45 40 3
52
b) Membagikan kuesioner dan menerangkan cara pengisiannya.
c) Mengumpulkan kuesioner yang sudah diisi oleh siswa.
53
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini disajikan hasil penelitian dan pembahasannya. Hasil penelitian
ini merupakan jawaban atas rumusan masalah penelitian, yaitu (1) Bagaimana
tingkat kedisiplinan diri siswa kelas V SD PL Don Bosko Semarang tahun ajaran
2009/2010 terhadap tata tertib sekolah ? (2) Apa saja permasalahan kedisiplinan
siswa kelas V SD PL Don Bosko tahun ajaran 2009 /2010 ? (3) Topik-topik
bimbingan apa yang perlu diberikan kepada siswa kelas V SD PL Don Bosko
Semarang tahun ajaran 2009/2010 sesuai dengan tingkat kedisiplinan yang
dihadapi ?
A. Hasil Penelitian
1.Tingkat Disiplin Siswa Kelas V SD PL Don Bosko Tahun Ajaran 2009/2010
Terhadap Tata Tertib Sekolah.
a. Secara Keseluruhan
Tingkat disiplin siswa terhadap peraturan sekolah diperoleh dengan
menggunakan rentangan skor. Hasil perhitungan dapat dikategorikan dalam tiga
tingkat disiplin diri yaitu tingkat rendah, sedang, dan tinggi.
Siswa yang memperoleh tingkat rendah adalah mereka yang jumlah
skornya berada pada rentang 44 - 110, siswa yang memperoleh tingkat sedang
adalah siswa yang jumlah skornya berada pada rentang 111 - 144, dan siswa yang
memperoleh tingkat tinggi adalah siswa yang berada pada rentang 145 - 176.
Pengkategorian tingkat disiplin diri para siswa kelas V SD PL Don Bosko Tahun
54
Ajaran 2009/2010 ditentukan dengan perhitungan menggunakan jenjang ordinal
dapat dilihat pada tabel 6
Tabel 6 Tingkat disiplin diri para siswa kelas V SD PL Don Bosko tahun ajaran 2009/2010
terhadap tata tertib sekolah
Tingkat Rentangan Skor Jumlah Siswa Presentase Rendah 44 - 110 4 4.88 % Sedang 111 - 144 22 26.82 % Tinggi 145 - 176 56 68.3 %
Secara keseluruhan pada tabel di atas dapat dilihat bahwa siswa yang
berada pada kategori rendah ada 4 orang, kategori sedang 22 orang, dan 56 siswa
berada pada kategori tinggi. Jadi jumlah siswa yang berada pada kategori tinggi
lebih banyak daripada siswa yang berkategori sedang dan rendah.
b. Tingkat Disiplin Diri dalam Tiap Bidang Peraturan
Disiplin diri para siswa di sekolah mencakup 10 aspek, yaitu waktu
belajar, waktu istirahat, pakaian seragam, proses kegiatan belajar mengajar,
kehadiran siswa, kebersihan, sopan santun, keuangan, perpustakaan dan kegiatan
lain.
Tingkat disiplin siswa dalam tiap aspek disajikan dalam tabel 7.
55
Tabel 7 Tingkat disiplin diri siswa kelas V SD PL Don Bosko Semarang tahun ajaran
2009/2010 terhadap peraturan sekolah dilihat dari tiap aspek. NO ASPEK RENTANGAN
SKOR JUMLAH
SISWA PRESENTASE
R = 0 – 3 0 - S = 4 – 7 0 - C = 8 – 11 8 9,7 %
1. Waktu Belajar
T = 12 – 16 74 90,3 % R = 1 2 2,4 % S = 2 11 13,4 % C = 3 0 -
2. Waktu Istirahat
T = 4 69 84,2 % R = 0 – 6 0 - S = 7 – 13 0 - C = 14 – 20 6 7,3 %
3. Pakaian Seragam
T = 21 – 28 76 92,7 % R = 0 – 9 0 - S = 10 – 19 0 - C = 20 – 29 18 21, 9 %
4. Proses Kegiatan Belajar Mengajar
T = 30 – 40 64 78, 1 % R = 1 0 - S = 2 11 13, 4 % C = 3 3 3,6 %
5. Kehadiran Siswa
T = 4 68 83 % R = 0 – 8 0 - S = 9 – 17 0 - C = 18 – 26 13 15,8 %
6. Kebersihan
T = 27 – 36 69 84,2 % R = 0 – 2 0 - S = 3 – 5 0 - C = 6 – 8 22 26,8%
7. Sopan Santun
T = 9 – 12 60 73,2 % R = 1 8 9,7 % S = 2 24 29,2 % C = 3 14 17,1 %
8. Keuangan
T = 4 36 44 % R = 0 -3 0 - S = 4 – 7 0 - C = 8 -11 19 23,1 %
9. Perpustakaan
T = 12 – 16 63 76,9 % R = 0 -3 0 - S = 4 – 7 0 - C = 8 – 11 9 10,9 %
10. Kegiatan Lain
T = 12 – 16 73 89, 1 %
56
Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa :
1. Waktu Belajar
Jumlah siswa yang berada pada tingkat disiplin diri dalam tingkat cukup untuk
aspek waktu belajar ada 8 orang dan jumlah siswa yang berada pada tingkat
tinggi ada 74 orang. Dengan demikian siswa yang berada pada tingkat tinggi
lebih banyak daripada yang ada pada tingkat cukup.
2. Waktu Istirahat
Jumlah siswa yang berada pada tingkat disiplin diri dalam tingkat rendah
untuk aspek waktu istirahat ada 2 orang, jumlah siswa yang berada pada
tingkat sedang ada 11 orang, dan siswa yang berada pada tingkat tinggi ada 69
orang. Dengan demikian siswa yang berada pada tingkat tinggi lebih banyak
daripada yang ada pada tingkat rendah dan sedang.
3. Pakaian Seragam
Jumlah siswa yang berada pada tingkat disiplin diri dalam tingkat cukup untuk
aspek pakaian seragam ada 6 orang dan jumlah siswa yang berada pada
tingkat tinggi ada 76 orang. Dengan demikian siswa yang berada pada tingkat
tinggi lebih banyak daripada yang ada pada tingkat rendah.
4. Proses Kegiatan Belajar Mengajar
Jumlah siswa yang berada pada tingkat disiplin diri dalam tingkat cukup untuk
aspek proses kegiatan belajar mengajar ada 18 orang dan jumlah siswa yang
berada pada tingkat tinggi ada 64 orang. Dengan demikian siswa yang berada
pada tingkat tinggi lebih banyak daripada siswa yang ada pada tingkat rendah.
57
5. Kehadiran siswa
Jumlah siswa yang berada pada tingkat disiplin diri dalam tingkat sedang untuk
aspek kehadiran siswa ada 11 orang, jumlah siswa yang berada pada tingkat
cukup ada 3 orang, dan siswa yang berada pada tingkat tinggi ada 68 orang.
Dengan demikian siswa yang berada pada tingkat tinggi lebih banyak daripada
siswa yang ada pada kategori sedang dan cukup.
6. Kebersihan
Jumlah siswa yang berada pada tingkat disiplin diri dalam tingkat cukup untuk
aspek kebersihan ada 13 orang dan jumlah siswa yang berada pada tingkat
tinggi ada 69 orang. Dengan demikian siswa yang berada pada tingkat tinggi
lebih banyak daripada siswa yang ada pada tingkat cukup.
7. Sopan Santun
Jumlah siswa yang berada pada tingkat disiplin diri dalam tingkat sedang untuk
aspek sopan santun ada 1 orang, jumlah siswa yang berada pada tingkat cukup
ada 21 orang, dan jumlah siswa yang berada pada tingkat tinggi ada 60 orang..
Dengan demikian jumlah siswa yang berada pada tingkat tinggi lebih banyak
daripada siswa yang ada pada kategori sedang dan cukup.
8. Keuangan
Jumlah siswa yang berada pada tingkat disiplin diri dalam tingkat rendah untuk
aspek keuangan ada 8 orang, jumlah siswa yang berada pada tingkat sedang ada
24 orang, jumlah siswa yang berada pada tingkat cukup ada 14 orang, dan
jumlah siswa yang berada pada tingkat tinggi ada 36 orang. Dengan demikian
58
jumlah siswa yang berada pada tingkat tinggi lebih banyak daripada siswa yang
ada pada tingkat rendah, sedang, dan cukup.
9. Perpustakaan
Jumlah siswa yang berada pada tingkat disiplin diri dalam tingkat cukup untuk
aspek perpustakaan ada 19 orang dan jumlah siswa yang berada pada tingkat
tinggi ada 63 orang. Dengan demikian jumlah siswa yang berada pada tingkat
tinggi lebih banyak daripada siswa yang berada pada tingkat rendah.
10. Kegiatan Lain
Jumlah siswa yang berada pada tingkat disiplin diri dalam tingkat cukup untuk
aspek kegiatan lain ada 9 orang dan jumlah siswa yang berada pada tingkat
tinggi ada 73 orang. Dengan demikian jumlah siswa yang berada pada tingkat
tinggi lebih banyak daripada siswa yang tingkat cukup.
Hasil kategori tingkat disiplin diri para siswa terhadap tata tertib sekolah
dalam setiap aspek pada siswa kelas V SD PL Don Bosko Semarang Tahun
Ajaran 2009/2010 terhadap tata tertib bila diurutkan dari tingkat tertinggi sampai
terendah disajikan dalam tabel 8.
Tabel 8 Tabel Permasalahan Disiplin SD PL Don Bosko Semarang tahun ajaran 2009/2010
diurutkan dari tingkat tertinggi sampai terendah No ASPEK JUMLAH ORANG DAN PRESENTASE
1. Pakaian Seragam 76 orang (92,7%) 2. Waktu Belajar 74 orang (90,3%) 3. Kegiatan Lain 73 orang (89,1%) 4. Waktu Istirahat 69 orang (84,2%) 5. Kebersihan 69 orang (84,2%) 6. Kehadiran Siswa 68 orang (83,00%) 7. Proses Kegiatan Belajar Mengajar 64 orang (78.10%) 8. Perpustakaan 63 orang (76.90%) 9. Sopan Santun 60 orang (73,20%) 10. Keuangan 36 orang (44.00%)
59
B. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Berdasrkan tabel 6 di atas, hasil penelitian tingkat disiplin diri para siswa kelas
V SD PL Don Bosko Semarang tahun ajaran 2009/2010 terhadap tata tertib
sekolah secara umum dikategorikan tinggi karena dari 82 siswa terdapat 56 siswa
(68.3 %) siswa pada kategori tinggi, 22 siswa (26.82%) pada kategori sedang dan
4 siswa (4.88%) pada kategori rendah.
2. Berdasarkan tabel 8 di atas, hasil penelitian tingkat disiplin diri para siswa
kelas V SD PL Don Bosko Semarang tahun ajaran 2009/2010 pada aspek tertentu
masih nampak adanya kelemahan (rendah). Lima aspek terendah yaitu, aspek
CV. Widya Karya. Azwar, Saifuddin, M. A. 2001. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Brazelton, Berry & Joshua. D. Sparrow, M. D. 2009. Disiplin Anak Ala dr. Brazelton.
Jakarta: BIP Kelompok Gramedia. Departemen Pendidikan dan kebudayaan. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka. Depdiknas. 2007. Rambu-Rambu Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling Dalam
Jalur Pendidikan Formal. Jakarta. Eyre, Linda & Eyre, Richard. 1995. Mengajarkan Nilai-Nilai Kepada Anak. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama. Fajar, A. Malik. 2003. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (SIDIKNAS).
Jakarta: Sinar Grafika. Gordon, Thomas. 1996. Mengajar Anak Berdisiplin Diri Di Rumah Dan Di Sekolah.
Jakarta: Gramedia. Gunarsa, D. Singgih. 2000. Psikologi Untuk Membimbing. Jakarta: Gunung Mulia. Gunawan, Undang. 1998. Pelayanan Bimbingan dan Konseling Di Sekolah Dasar.
Bandung: CV.Karang Sewu. Hastuti, Sri & W.S. Winkel. 2004. Bimbingan Dan Konseling Di Institusi Pendidikan.
Yogyakarta: Media Abadi. Hurlock, Elizabeth. 1978. Perkembangan Anak Jilid I. Jakarta: Gramedia. Hurlock, Elizabeth. 1978. Perkembangan Anak Jilid II. Jakarta: Gramedia. Hurluck, Elizabeth. 1997. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Gramedia. Ibung, Dian. 2009. Mengembangkan Nilai Moral Pada Anak. Jakarta: Gramedia. Julaihah, Elissiti. 2004. Spiritual Parenting. Curiosita: Perpustakaan Nasional.
71
Masidjo, Ign. 1995. Penelian Pencapaian Hasil Belajar Siswa Di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius.
Muijis, Daniel & Renolds, David. 2001. Effective Teaching, Evidence and Practice.
London: Paul Chapman Publishing. Ndraha, Roswitha. 2009. Mendisiplinkan Anak Dengan Cerita. Yogyakarta: Andi. Nizar, Imam. 2009. Membentuk Dan Meningkatkan Disiplin Anak Sejak Dini.
9 (17 Januari 2009). http://www.starawaji.wordpress.com/2009/05/11pengertian-tata-tertib/ (11 Mei 2009) http://www.ebahana.com/warta-866-Menanamkan-Kedisiplinan-Demi-Masa-Depan.html
(18 Februari 2010). http://regional.kompas.com/read/2009/08/22/12365098/demi.kedisiplinan.orangtua.boleh.
memukul.anak (18 Februari 2010).
72
http:///www.alfurqon.or.id/component/conient/arcticle/64-guru/348-tanggung-jawab-dan-kedisiplinan-anak (18 Februari 2010).
http:///www.bruderfic.or.id/h-130/bruder-pagnghudi-luhur-dan-kedisiplinan.html (18 Februari 2010). http:///www.akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/02/03/strategi-pelaksanaan-layanan-
bimbingan-dan-konseling/#more-7835 (19 Maret 2010). http:///www.mgmbk.multiply.com/journal/item/4/Peran-
Bimbingan_dan_Konseling_di_Institusi_Pendidikan. (19 Maret 2010). http://lib.atmajaya.ac.id/default.aspx?tabID=61&src=k&id=79474 (19 Maret 2010).
73
Lampiran 1
TATA TERTIB SISWA
SD PL DON BOSKO SEMARANG
a. Waktu Belajar
1) Hari Senin s.d Kamis :
a) Kelas I : masuk pukul 06.45 pulang pukul 09.40
b) Kelas II : masuk pukul 06.45 pulang pukul 12.55
c) Kelas III s.d VI : masuk pukul 06.45 pulang pukul 12.45
(Jumat kls. II s.d IV Pulang pukul 11.35)
2) Hari Sabtu :
a) Kelas I dan II : masuk pukul 06.45 pulang pukul 10.00
b) Kelas III s.d VI : masuk pukul 06.45 pulang pukul 10.00
3) Siswa sudah hadir di sekolah lima belas menit sebelum bel masuk.
4) Jam pertama dan jam terakhir dibuka dan ditutup dengan doa
bersama yang dipimpin oleh guru atau siswa.
5) Kegiatan belajar mengajar SD PL Don Bosko berlangsung dari hari
Senin sampai Sabtu.
6) Siswa yang datang terlambat, boleh masuk sekolah pada jam
pelajaran, diwajibkan minta surat izin kepada kepala sekolah atau
guru piket.
7) Siswa yang meninggalkan sekolah pada jam pelajaran, diwajibkan
minta surat izin kepada sekolah atau guru piket.
8) Siswa yang karena sakit/ sesuatu hal berhalangan masuk sekolah
diminta mengusahakan surat dari dokter/ orang tua, dan diserahkan
kepada guru/ wali kelas.
9) Siswa yang meninggalkan pelajaran sekolah tanpa izin dianggap
membolos.
10) Bila sampai tiga hari berturut-turut siswa tidak masuk tanpa ada
pemberitahua dapat dikenai sanksi.
b. Waktu Istirahat
74
1) Siswa tidak diperkenankan berada di dalam kelas pada saat istirahat.
2) Siswa boleh jajan di warung sekolah dan tidak boleh jajan di luar
sekolah.
3) Siswa tidak diperkenankan keluar halaman sekolah pada jam
pelajaran sekolah.
4) Setelah bel tanda masuk kelas berbunyi, siswa wajib berbaris teratur
dan tertib.
c. Pakaian Seragam
Setiap siswa wajib berpakaian rapi, bersih, dan sopan, dengan ketentuan :
1) Senin :
Putih-merah (seragam nasional) lengkap dengan topi, sepatu hitam,
kaos kaki putih, dan ikat pinggang hitam.
2) Selasa :
Putih-merah, sepatu hitam, kaos kaki putih, dan ikat pinggang
hitam.
3) Rabu dan Kamis :
Kelas I, II, IV dan V memakai seragam batik yayasan, sepatu
hitam, kaos kaki putih, dan ikat pinggang hitam. Kelas III dan VI
memakai seragam krem, sepatu hitam, kaos kaki putih, dan ikat
pinggang hitam.
4) Jumat :
Kelas I s.d VI berpakaian bebas, rapi, sopan, dan tidak bercelana
panjang.
5) Sabtu :
Kelas I, II, berpakaian olah raga, sedangkan kelas III, IV, V, VI
berpakaian olah raga dan saat ekstra pramuka berseragam
pramuka, sepatu hitam, kaos kaki hitam.
d. Proses Kegiatan Belajar Mengajar
75
Setiap siswa wajib mengikuti proses kegiatan belajar mengajar dengan
tertib, disiplin, tanggung jawab, menjaga ketenangan dan kenyamanan kelas.
e. Kehadiran Siswa
1) Bila siswa tidak masuk sekolah karena sakit atau satu hal, maka
orang tua/ wali murid wajib memberi tahu saat itu juga dapat
melalui surat ataupun dapat melalui buku konsultasi.
2) Bila siswa tidak masuk sekolah karena sakit dan berobat ke dokter
maka surat ijin dilampiri surat keterangan sakit dari dokter.
3) Bila siswa tidak masuk tanpa ada surat atau tanpa keterangan maka
siswa dinyatakan bolos.
4) Setiap siswa yang meninggalkan kelas karena sakit atau karena ada
sesuatu hal, maka penjemput harus minta ijin kepada guru kelas
atau kepada kepala sekolah.
f. Kebersihan
1) Setiap siswa beserta seluruh guru dan karyawan wajib memelihara
kebersihan lingkungan sekolah.
2) Setiap siswa melaksanakan piket bersama sesuai dengan jadwal
yang telah ditentukan.
Senin : Kelas I dan II
Selasa : Kelas III
Rabu : Kelas IV
Kamis : Kelas V
Jumat : Kelas VI
Sabtu : Bersama-sama
3) Setiap siswa wajib menjaga dan memelihara tanaman.
4) Setiap siswa ikut menjaga kebersihan lingkungan dan WC.
5) Setiap siswa wajib meletakan sampah di tempat sampah dan
dilarang mencorat-coret tembok, meja, dan kursi.
g. Pramuka
76
Setiap siswa kelas III sampai dengan kelas VI wajib mengikuti kegiatan
ekstra wajib pramuka dan menjadi anggota pramuka gugus depan yang
berada di pangkalan SD PL Don Bosko dengan mengikuti jadwal yang
sudah ditentukan.
h. Sopan Santun
Setiap siswa wajib berkata sopan, saling menghormati satu sama lain,
bertegur sapa atau memberi salam kepada satu sama lain, terlebih kepada
guru, satpam, penjaga sekolah dan karyawan sekolah.
i. Lomba
Setiap siswa wajib mendukung sekolah dalam mengikuti lomba yang
dikirim mewakili nama sekolah dengan berusaha semaksimal mungkin.
j. Keuangan
Setiap siswa wajib membayar uang sekolah, uang komite, dan uang
komputer sesuai dengan ketetapan. Uang sekolah, komite, dan komputer
dibayar paling lambat tanggal 11, melalui guru masing-masing/ TU. Apabila
ada keterlambatan membayar uang sekolah, orang tua wajib memberi tahu
pihak sekolah.
77
Lampiran 2
PERATURAN / LARANGAN
SISWA SD PL DON BOSKO
DALAM PROSES
KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR a. Kegiatan Belajar dan Mengajar
Setiap siswa dilarang :
1) Keluar dari gerbang sekolah.
2) Ribut di kelas sehingga mengganggu kelas lain.
3) Meninggalkan pelajaran tanpa seizin guru yang mengajar.
4) Melalaikan pekerjaan / tugas yang telah diberikan oleh guru seperti
PR, prakarya, dan pekerjaan lain.
5) Membawa handphone ke sekolah.
6) Membawa uang saku berlebihan.
7) Membawa mainan ke sekolah.
b. Umum
Setiap siswa dilarang :
1) Berpakaian dan berdandan tidak sopan dan tidak rapi.
2) Bermain di kelas waktu istirahat.
3) Diantarkan oleh pengantar sampai di kelas.
4) Menerima tugas / PR / prakarya yang disusulkan oleh orang tua.
5) Berkelahi dengan teman satu sekolah atau lain sekolah.
6) Membawa uang dan memakai perhiasan yang berlebihan.
7) Mengotori / menulis / merusak tembok kelas, WC, dan sarana
sekolah lainnya.
8) Mencuri atau mengambil barang milik teman atau milik sekolah.
9) Membawa senjata api, senjata tajam, petasan, rokok, obat terlarang.
10) Les privat dengan guru kelasnya.
c. Sanksi
78
Siswa yang tidak mengindahkan tata tertib ini, akan dikenai sanksi sebagai
berikut :
1) Diberi peringatan seacra lisan.
2) Diberi peringatan secara tertulis.
3) Dipanggil orang tua/ walinya.
4) Dipulangkan.
5) Diskors.
6) Dikeluarkan.
d. Pengantar atau Penjemput
1) Pengantar hanya boleh mengantarkan siswa sampai pintu batas
pengantar.
2) Pengantar/ penjemput dilarang merokok, membuang sampah di areal
sekolah.
3) Pengantar/ penjemput tidak diperkenankan masuk kelas waktu
istirahat atau saat pelajaran untuk mengantarkan makan, PR, atau
tugas.
4) Pengantar / penjemput diharapkan memakai pakaian dengan sopan.
5) Parkir kendaraan pengantar/ penjemput di lapangan parkir.
e. Terlambat Datang Ke Sekolah
Siswa wajib minta surat pengantar dari Satpam dan dimintakan tanda tangan
kepada guru piket atau kepala sekolah.
f. Ijin Pulang Sebelum Jam Sekolah Selesai
1) Siswa wajib minta ijin dan meminta surat pengantar dari guru kelas.
2) Penjemput diwajibkan menemui guru kelas atau kepala sekolah.
g. Fasilitas Ruangan
1) Ruang kelas standar
2) Laborat komputer
3) Laborat Bahasa
4) Perpustakaan
5) Pusat sumber belajar dan alat peraga
6) Lapangan sepak bola
79
7) Ruang UKS
8) Aula (bergabung dengan SMA)
9) Ruang Bimbingan Konseling
10) Halaman Luas
h. Perpustakaan Sekolah
Membaca merupakan salah satu kegemaran yang harus ditanamkan pada
siswa sejak dini. Wawasan guru dan siswa dapat bertambah dengan kegiatan
membaca. Reading Corner merupakan tempat yang tepat untuk menyalurkan
kegemaran membaca. Setiap kelas mempunyai jadwal 1 jam pelajaran untuk
membaca dan belajar di perpustakaan. Guru bekerja sama dengan petugas
perpustakaan memberikan kegiatan kunjungan perpustakaan.
80Lampiran 3
KUESIONER DISIPLIN DIRI SISWA DI SEKOLAH
Kuesioner ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai kehidupan
anda di sekolah. Kami mohon kesediaan kalian semua untuk menjawab
kuesioner ini sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya.
Kami akan menjamin kerahasiaan jawaban dan hasilnya tidak akan
mempengaruhi nilai raport anda. Hasil penelitian ini akan digunakan untuk
mengembangakan progam Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar.
IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Kelas :
No Absen :
Umur :
Petunjuk Pengisian :
1. Bacalah pernyataan dengan cermat dan baik.
2. Berilah tanda cek (v) pada kolom sesuai dengan keadaan yang anda
alami.
Tidak Pernah (TP)
Sering (S)
Cukup Sering (CS)
Selalu (SL)
3. Periksalah kembali jawaban anda dan pastikan tidak ada nomor yang
terlewatkan.
SELAMAT MENGERJAKAN
81Alternatif Jawaban :
Tidak Pernah (TP)
Sering (S)
Cukup Sering (CS)
Selalu (SL) NO PERNYATAAN TP S CS SL 1. Saya datang ke sekolah jam 06.30 WIB
2. Saya berada di kelas saat jam istirahat.
3. Setiap Senin, saya memakai atribut
lengkap (topi, sepatu hitam, kaos kaki
putih, dan ikat pinggang hitam).
4. Saya ribut di dalam kelas.
5. Saya menyiapkan dan membawa bahan-
bahan untuk pratikum atau keterampilan
dengan lengkap.
6. Saya ke UKS tanpa ijin guru kelas.
7. Saya menjaga kebersihan kelas.
8. Saya berbicara kasar kepada teman di
sekolah.
9. Saya menghormati Bapak/Ibu guru di
sekolah.
10. Saya mengikuti misa kudus yang
dilaksanakan setiap Jumat pertama.
11. Saya diantar oleh pengantar sampai
kelas.
12. Saya membaca di perpustakaan dengan
tenang.
13. Saya gaduh pada saat di perpustakaan.
14. Saya berbaris sebelum masuk ke dalam
kelas.
15. Saya jajan diluar warung sekolah saat
Alternatif Jawaban :
82Tidak Pernah (TP)
Sering (S)
Cukup Sering (CS) Selalu (SL) NO PERNYATAAN TP S CS SL
istirahat.
16. Setiap Selasa, saya memakai atribut
lengkap (sepatu hitam, kaos kaki putih,
dan ikat pinggang hitam).
17. Saya keluar gerbang sekolah saat
kegiatan belajar mengajar.
18. Saya berdoa dengan khusuk dan tenang
sebelum jam pelajaran dimulai.
19. Saya membolos sekolah.
20. Saya membayar uang sekolah paling
lambat tanggal 11 setiap bulannya.
21. Saya mengikuti kegiatan ekstrakulikuler
dengan sungguh-sungguh.
22. Saya mengembalikan buku
perpustakaan sesuai dengan rak ketika
saya mengambilnya.
23. Saya terlambat membayar uang sekolah.
24. Saya berkelahi dengan teman satu
sekolah.
25. Saya datang ke sekolah terlambat.
26. Setelah bel istirahat selesai saya masuk
kelas.
27. Saya berpakaian dan berdandan tidak
rapi.
28. Saya mengerjakan PR dengan baik di
rumah.
83Alternatif Jawaban :
Tidak Pernah (TP)
Sering (S)
Cukup Sering (CS) Selalu (SL) NO PERNYATAAN TP S CS SL
29. Saya mengganggu kelas lain saat jam
pelajaran berlangsung.
30. Saya melaksanakan piket sesuai dengan
jadwal yang sudah ditentukan.
31. Saya merusak sarana sekolah (bangku,
kursi).
32. Saya memberi salam apabila bertemu
dengan guru.
33. Saya mengembalikan buku
perpustakaan sesuai dengan tanggal
ketentuannya.
34. Saya mengambil barang milik orang
lain tanpa ijin.
35. Saya menyobek buku milik
perpustakaan.
36. Saya mengikuti kegiatan persami.
37. Saya meninggalkan kelas pada saat jam
pelajaran.
38. Saya berbaris untuk masuk kelas setelah
bel istirahat selesai.
39. Rambut saya panjang (laki-laki) atau
saya tidak mengikat atau merapikan
rambut saya (perempuan).
40. Saya keluar halaman sekolah saat
istirahat.
84Alternatif Jawaban :
Tidak Pernah (TP)
Sering (S)
Cukup Sering (CS) Selalu (SL) NO PERNYATAAN TP S CS SL
41. Setiap Rabu dan Kamis saya memakai
seragam batik yayasan, sepatu hitam,
kaos kaki putih, dan ikat pinggang
hitam.
42. Tugas yang diberikan oleh guru saya
kerjakan dan kumpulkan tepat waktu.
43. Saya melalaikan tugas yang diberikan
oleh guru.
44. Saya lupa membawa baju pramuka saat
ekstrakulikuler.
45. Setelah meggunakan WC saya
menyiramnya.
46. Saya acuh apabila bertemu dengan guru.
47. Saya membuang sampah pada
tempatnya.
48. Saya membawa rokok, senjata tajam
atau petasan ke sekolah.
49. Sebelum mengambil barang milik orang
lain, saya ijin terlebih dahulu.
50. Setiap Jumat saya mengenakan pakaian
bebas dan sopan. (Perempuan: rok
dibawah lutut, Laki-laki: memakai
kemeja dan tidak bercelana panjang).
51. Saya membawa handphone ke sekolah.
52. Saya memberi salam kepada karyawan
dan satpam sekolah.
85Alternatif Jawaban :
Tidak Pernah (TP)
Sering (S)
Cukup Sering (CS) Selalu (SL) NO PERNYATAAN TP S CS SL
53. Saya mencorat-coret bangku atau meja
kelas.
54. Saya mengacak-ngacak buku di
perpustakaan.
55. Saya membawa mainan ke sekolah.
56. Setiap Sabtu saya menggunakan baju
olah raga.
57. Saya berdoa dengan khusuk dan tenang
setelah jam pelajaran usai.
58. Pada saat meninggalkan kelas, saya
meminta ijin kepada guru kelas.
59. Saya menjaga kebersihan meja dan
kursi di kelas.
60. Saya membawa komik ke sekolah.
61. Saya membuang sampah sembarangan.
62. Saya mengikuti pelajaran dengan cara
mendengarkan penjelasan guru sebaik-
baiknya.
63. Saya berdoa dengan asal-asalan.
64. Saya mencontek saat ulangan
65. Saya menjawab pertanyaan-pertanyaan
di dalam ulangan sendiri.
66. Saya menjaga kebersihan tembok
sekolah.
86Alternatif Jawaban :
Tidak Pernah (TP)
Sering (S)
Cukup Sering (CS) Selalu (SL) NO PERNYATAAN TP S CS SL
67. Saya menginjak tanaman sekolah.
68. Saya les privat dengan guru kelas.
69. Saya gaduh pada saat jam pelajaran.
70. Saya menciptakan suasana damai di
sekolah.
...TERIMAKASIH...
GOD BLESS YOU
87KUESIONER DISIPLIN DIRI SISWA DI SEKOLAH
(setelah uji validitas)
Alternatif Jawaban :
Tidak Pernah (TP)
Sering (S)
Cukup Sering (CS)
Selalu (SL)
NO PERNYATAAN TP S CS SL 1. Setiap Senin, saya memakai atribut
lengkap (topi, sepatu hitam, kaos kaki putih, dan ikat pinggang hitam).
2. Saya ribut di dalam kelas. 3. Saya menyiapkan dan membawa bahan-
bahan untuk pratikum atau keterampilan
dengan lengkap.
4. Saya menjaga kebersihan kelas 5. Saya berbicara kasar kepada teman di
sekolah.
6. Saya membaca di perpustakaan dengan tenang.
7. Saya berbaris sebelum masuk ke dalam kelas.
8. Setiap Selasa, saya memakai atribut lengkap (sepatu hitam, kaos kaki putih, dan ikat pinggang hitam).
9. Saya berdoa dengan khusuk dan tenang sebelum jam pelajaran dimulai.
10. Saya membayar uang sekolah paling lambat tanggal 11 setiap bulannya.
11. Saya mengikuti kegiatan ekstrakulikuler dengan sungguh-sungguh.
12. Saya mengembalikan buku perpustakaan sesuai dengan rak ketika saya mengambilnya.
13. Saya berkelahi dengan teman satu sekolah.
14. Saya berpakaian dan berdandan tidak rapi.
8815. Saya mengerjakan PR dengan baik di
rumah.
16. Saya melaksanakan piket sesuai dengan
jadwal yang sudah ditentukan.
17. Saya memberi salam apabila bertemu dengan guru.
18. Saya mengembalikan buku perpustakaan sesuai dengan tanggal ketentuannya.
19. Saya mengikuti kegiatan persami 20 Saya berbaris untuk masuk kelas setelah
bel istirahat selesai.
21. Setiap Rabu dan Kamis saya memakai seragam batik yayasan, sepatu hitam, kaos kaki putih, dan ikat pinggang hitam.
22. Tugas yang diberikan oleh guru saya kerjakan dan kumpulkan tepat waktu.
23. Saya melalaikan tugas yang diberikan oleh guru.
24. Saya lupa membawa baju pramuka saat ekstrakulikuler.
25. Setelah meggunakan WC saya menyiramnya.
26. Saya acuh apabila bertemu dengan guru 27. Saya membuang sampah pada
tempatnya.
28. Sebelum mengambil barang milik orang lain, saya ijin terlebih dahulu.
29. Setiap Jumat saya mengenakan pakaian bebas dan sopan. (Perempuan: rok dibawah lutut, Laki-laki: memakai kemeja dan tidak bercelana panjang).
30. Saya membawa handphone ke sekolah. 31. Saya mencorat-coret bangku atau meja
kelas.
32. Saya mengacak-ngacak buku di perpustakaan.
33. Setiap Sabtu saya menggunakan baju olah raga.
34. Saya berdoa dengan khusuk dan tenang setelah jam pelajaran usai.
35. Pada saat meninggalkan kelas, saya meminta ijin kepada guru kelas.
36. Saya menjaga kebersihan meja dan
89kursi di kelas.
37. Saya membuang sampah sembarangan 38. Saya mengikuti pelajaran dengan cara
mendengarkan penjelasan guru sebaik-
baiknya.
39. Saya berdoa dengan asal-asalan. 40. Saya mencontek saat ulangan 41. Saya menjawab pertanyaan-pertanyaan
di dalam ulangan sendiri.
42. Saya menjaga kebersihan tembok sekolah.
43. Saya menginjak tanaman sekolah 44. Saya gaduh pada saat jam pelajaran
TABULASI DATA PENELITIAN TINGKAT KEDISIPLINAN SISWA KELAS V SD PK DON BOSKOTAHUN AJARAN 2009/2010 TERHADAP TATA TERTIB SEKOLAH
The space saver method is used. That is, the covariance matrix is not calculated orused in the analysis.
Case Processing Summary
82 100.00 .0
82 100.0
ValidExcludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
.865 44
Cronbach'sAlpha N of Items
Atas dasar signifikasi 1% untuk N=82, maka dituntut r xy = 0,30 Jadi, taraf yang
diperoleh ternyata signifikan pada taraf 1% (r xy = 0,44 ≥ 0,30). Peneliti
kemudian menghitung reliabilitas dengan menggunakan SPSS versi 12.00 dan
hasilnya adalah .0865 yang termasuk dalam kategori tinggi. Jadi dapat dikatakan
bahwa alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabel.
Katagori Tingkat Disiplin Para Siswa Kelas V SD PL Don BoskoSemarang Tahun Ajaran 2009/2010 Berdasarkan Mean Para Siswa
No Jumlah Katagori No Jumlah KatagoriSiswa Skor Siswa Skor
1 124 S 47 144 S2 149 T 48 130 S3 146 T 49 160 T4 173 T 50 113 S5 110 R 51 160 T6 157 T 52 157 T7 138 S 53 170 T8 158 T 54 153 T9 166 T 55 146 T
10 171 T 56 143 S11 164 T 57 168 T12 161 T 58 208 R13 156 T 59 109 R14 175 T 60 163 T15 153 T 61 124 S16 140 S 62 160 T17 165 T 63 172 T18 161 T 64 142 S19 169 T 65 165 T20 157 T 66 168 T21 124 S 67 168 T22 171 T 68 123 S23 153 T 69 138 S24 153 T 70 153 T25 142 S 71 174 T26 144 S 72 164 T27 134 T 73 160 T28 147 T 74 111 S29 144 S 75 143 S30 154 T 76 158 T31 159 T 77 110 R32 151 T 78 168 T33 156 T 79 160 T34 157 T 80 134 S35 144 S 81 129 S36 161 T 82 162 T37 131 S38 152 T KETERANGAN39 169 T RENDAH = 4 ORANG40 167 T SEDANG = 22 ORANG41 145 T TINGGI = 56 ORANG42 148 T43 150 T44 143 S45 164 T46 159 T
124
Lampiran 11 Tingkat Disiplin Diri Siswa Kelas V SD PL Don Bosko Semarang Tahun Ajaran
2009/2010 Terhadap Peraturan Sekolah Dilihat Dari Tiap Aspek. NO ASPEK RENTANGAN
SKOR JUMLAH
SISWA PROSENTASE
R = 0 – 3 0 - S = 4 – 7 0 - C = 8 – 11 8 9,7 %
1. Waktu Belajar
T = 12 – 16 74 90,3 % R = 1 2 2,4 % S = 2 11 13,4 % C = 3 0 -
2. Waktu Istirahat
T = 4 69 84,2 % R = 0 – 6 0 - S = 7 – 13 0 - C = 14 – 20 6 7,3 %
3. Pakaian Seragam
T = 21 – 28 76 92,7 % R = 0 – 9 0 - S = 10 – 19 0 - C = 20 – 29 18 21, 9 %
4. Proses Kegiatan Belajar Mengajar
T = 30 – 40 64 78, 1 % R = 1 0 - S = 2 11 13, 4 % C = 3 3 3,6 %
5. Kehadiran Siswa
T = 4 68 83 % R = 0 – 8 0 - S = 9 – 17 0 - C = 18 – 26 13 15,8 %
6. Kebersihan
T = 27 – 36 69 84,2 % R = 0 – 2 0 - S = 3 – 5 1 1,2 % C = 6 – 8 21 25,6%
7. Sopan Santun
T = 9 – 12 60 73,2 % R = 1 8 9,7 % S = 2 24 29,2 % C = 3 14 17,1 %
8. Keuangan
T = 4 36 44 % R = 0 -3 0 - S = 4 – 7 0 - C = 8 -11 19 23,1 %
9. Perpustakaan
T = 12 – 16 63 76,9 % R = 0 -3 0 - S = 4 – 7 0 - C = 8 – 11 9 10,9 %
10. Kegiatan Lain
T = 12 – 16 73 89, 1 %
125
Lampiran 12 KATEGORI JENJANG (ORDINAL)
( Azwar, 2001 : 109-110) Jumlah pernyataan : 44 item
Skor terkecil : 1 x 44 = 44
Skor terbesar : 4 x 44 = 176
Luas jarak sebenarnya : 176 – 44 = 132
Setiap satuan deviasi standartnya bernilai σ 132 / 6 = 22 dan mean teoretisnya adalah µ =
44 x 3 = 132
Penggolongan subyek dalam 3 kategori diagnosis tingkat kedisiplinan, maka keenam
satuan deviasi standart dibagi dalam 3 bagian :
x < ( µ – 1.0 σ) = rendah
( µ – 1.0 σ ) ≤ x < ( µ + 1.0 σ) = sedang
( µ + 1.0 σ ) x = tinggi
Sehingga dengan harga σ = 22 akan diperoleh kategori skor kedisiplinan :
x < [ (132 – 1.0 (22) ] = 132 -22 = 110 ( rendah )
1.Cara membersihkan kelas yang efektif. 2.Cara mencintai kelasku.
Cerita Lomba kebersihan kelas
2 x 2jp Pemantauan kelas setiap 1 minggu sekali oleh guru kelas dan kepala sekolah.
129
NO TOPIK TUJUAN INDIKATOR MATERI METODE KEGIATAN WAKTU EVALUASI 7. Sopan
santun Menanamkan sikap sopan santun di dalam hal berbicara.
1. Siswa berbicara dengan sopan kepada temannya. 2. Anak bertegur sapa secara ramah kepada seluruh warga sekolah.
Sopan santun itu indah.
Cerita 1.Bermain peran 2. Sharing
2 x 2jp 1. Observasi guru kelas. 2. Check list.
8. Aku membayar tepat waktu.
Membiasakan siswa membayar uang sekolah tepat waktu.
Siswa membayar uang sekolah sesuai tanggal yang ditentukan.
1.Cara agar tidak lupa membayar uang sekolah. 2. Alasan membayar uang sekolah tepat waktu.
Ceramah Membuat tabel ”reminder” bulanan.
2 x 2jp Sistem pengecekan melalui bagian administrasi sekolah.
130
NO
TOPIK TUJUAN INDIKATOR MATERI METODE KEGIATAN WAKTU EVALUASI
9. Aku cinta membaca
Mengembangkan budaya membaca.
1. Siswa bisa memilih bahan bacaan. 2. Siswa bisa memanfaatkan fasilitas pepustakaan. 3. Siswa mampu menjaga ketenangan ruang perpustakaan.
1. Cara membaca asyik. 2. Cara membuat perpustakaanku nyaman.
Ceramah 1. Membuat poster mengenai aturan diperpustakaan. 2. Membuat mading tentang cara belajar di perpustakaan secara kelompok.
2 x 2jp 1. Observasi sikap siswa di perpustakaan. 2. Melihat presensi kunjungan perpustakaan.
10. Kegiatan ekstrakulikuler sebagai penyalur bakat.
Membimbing siswa mengikuti ekstrakulikuler untuk mengembangkan bakat pribadi.
1. Siswa mampu memilih kegiatan ekstra sesuai dengan bakatnya. 2. Siswa selalu datang dan terlibat aktif dalam kegiatan ekstrakulikuler sesuai jadwalnya.
1. Mengenal bakat dan minatku. 2. Cara mengembangkan bakat dan minat. 3. Jenis ekstra di sekolahku.
Ceramah 1. Bermain peran 2. Sharing 3.Lomba pada saat hari besar.
2 x 2jp Pemantauan melalui koordinator ekstrakuikuler.