Top Banner
Tindakan Prosedur diagnostik invasif & non invasif Puji Astuti
43

Tindakan Invasif & Non Invasif (Digestive System)

Jul 16, 2015

Download

Health & Medicine

Yolly Finolla
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Tindakan Invasif & Non Invasif (Digestive System)

Tindakan Prosedur diagnostikinvasif & non invasif

Puji Astuti

Page 2: Tindakan Invasif & Non Invasif (Digestive System)

• Endoskopi

• Barium enema

• USG

• BOF

Page 3: Tindakan Invasif & Non Invasif (Digestive System)

Endoskopi• Adalah pemeriksaan atau

tindakan pengobatan kedalamsaluran pencernaan yang mempergunakan peralatanberupa teropong (endoscop)

• Tindakan endoskopi dibedakanmenjadi 3 yaitu:– Gastrokopi– Kolonoskopi– ERCP (endocopy retrograde

colangio pancreatography)

Page 4: Tindakan Invasif & Non Invasif (Digestive System)

Keunggulan pemeriksaan endoskopisaluran pencernaan:

• Melihat dengan jelas lokasi dan jenis kelainandalam rongga saluran cerna secara langsung

• Hasil pemeriksaan dapat langsung di cetak, kelainan langsung didiagnosa dan segera ditentukacara mengatasinya

• Dapat dipakai untuk melakukan tindakanpengobatan kelainan saluran cerna ( atas danbawah), dengan risiko yang jauh lebih ringandaripada operasi.

• Pada kondisi tertentu dapat menggantikan fungsitindakan operasi, lebih nyaman, biaya lebih murah, dan rawat inap lebih singkat.

• Dapat juga dilakukan pada bayi dan anak.

Page 5: Tindakan Invasif & Non Invasif (Digestive System)

• Gastrokopi : digunakan untukmelihat dan mengetahui keadaanserta melakukan tindakan terapidalam rongga saluran cerna bagianatas mulai dari tenggorokan(esophagus), lambung, sampai keusus dua belas jari (duodenum). Tindakan ini juga dimasukkanforcep biopsy atau brush cytologyuntuk pemeriksaan jaringan. Pemeriksaan gastroscopymemerlukan anesthesi local dandilakukan diruangan endoskopi

Page 6: Tindakan Invasif & Non Invasif (Digestive System)

Kegunaan Gastroskopi

1. Menentukan diagnose pasien dengan keluhan yang berulang (kronis) atau berat, seperti nyeri pada uluhati, kembung, mual dan muntah

2. Melihat dan mengetahui perdarahan saluran cernaatas (ditandai dengan muntah darah, sertamenetukan sumber perdarahan dan menghentikanperdarahan tersebut

3. Pengobatan varices tenggorokan (esophagus)4. Mengangkat daging tumbuh(polip) di tenggorokon

(esophagus) atau polip pada lambung.5. Mengambil benda- benda yang tertelan seperti :

koin, gigi palsu, duri ikan, batu baterai (jam tangan) kancing dan lain- lain.

6. Melakukan gastrostomi adalah tindakan membuatlubang secara langsung pada lambung untukmemberikan makanan pada keadaan atau kondisitertentu

Page 7: Tindakan Invasif & Non Invasif (Digestive System)

Prosedur tindakan Gastroskopi1. Informed concent2. Pada dewasa puasa (makan & minum) selama 6-8 jam. Pada bayi

dan anak puasa (makan dan minum) selama 4-6 jam3. Melepaskan perhiasan dan gigi palsu klien.4. Menjelaskan kepada klien bahwa ruangan pemeriksaan mungkin

akan dingin dan gelap, serta klien tidak dapat berbicara selamapemeriksaan gastroscopy.

5. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan selama pemeriksaan :a. Selama pemeriksaan klien dalam keadaan sadar.b. Pemberian anesthesi local spray pada pharing posterior.c. Pemberian sedatif, opiat, untuk penenang.d. Posisi klien selama prosedur adalah lateral recumbent ke kiri.e. Endoskopi akan masuk melalui mulut, esofagus samapi ke

duodenum.f. Selama pemeriksaan, tanda-tanda vital klien ; tekanan darah,

denyut nadi, pernafasan dan pulse oximetry akan dimonitor.g. Jika diperlukan akan dilakukan pemeriksaan laboratorium.

6. Mengantarkan klien ke ruang endoscopy.7. Menganjurkan kepada klien untuk menarik nafas dalam saat

pemeriksaan atau bila merasa mual.

Page 8: Tindakan Invasif & Non Invasif (Digestive System)

Lanjutan gastroskopi…..

8. Setelah klien kembali dari ruang endoscopy :

a. monitor tanda-tanda vital, dan adanya tanda-tanda perdarahan, serta perforasi.

b. Menganjurkan klien untuk tidur dengan posisisims sampai sedasi lokal anesthesi berkurang.

c. Menganjurkan kepada klien untuk puasa 1 – 2 jam setelah pemeriksaan atau sampai gag reflekskembali normal

Page 9: Tindakan Invasif & Non Invasif (Digestive System)

• Kolonoskopidigunakan untuk melihatdan mengetahui keadaanserta melakukan tindakanterapi dalam rongga salurancerna bagian bawah (ususbesar) dan bagian akhirusus halus

Page 10: Tindakan Invasif & Non Invasif (Digestive System)

Kegunaan Colonoscopy1. Melihat dan mengetahui kelainan

saluran cerna bawah (ditandai denganbuang air besar berdarah) sertamenentukan sumber perdarahan danmenghentikan perdarahan tersebut

2. Menentukan penyebab diare yang kronis atau menahun.

3. Menentukan penyebab sembelit yang kronis

4. Mendeteksi kanker usus stadium awaldan lanjut.

5. Mencari penyebab sakit perut kronis6. Menangkat polip di usus besar.

Page 11: Tindakan Invasif & Non Invasif (Digestive System)

Prosedur tindakanKolonoskopi:

• Persiapan 24 jam

– Puasa 6-8 jam sebelumtindakan

– diet makanan tanpa seratsehari sebelumnya

– memberikan obat pencuciperut untukmembersihkan usus dariseluruh kotoran padasore/malam hari.

Page 12: Tindakan Invasif & Non Invasif (Digestive System)

Post kolonoskopi

• Setelah menjalani pemeriksaan kolonoskopi, pasien disarankan untuk istirahat dengan membaringkan tubuhnya selama 1 jam untuk menghilangkan efek dari obat penenang yang telah diberikan dokter.

• Disarankan pasien pulang ke rumah dengan ditemani keluarga atau orang lain. Dan sebaiknya pasien tidak mengendarai kendaraan bermotor setidaknya 4 jam setelah pemeriksaan kolonoskopi.

• Pasien yang baru selesai menjalani kolonoskopi biasanya baru bisa makan setelah 2 jam setelah masa pemeriksaan.

• Kemungkinan besar dokter akan mengatur diet pasien ataupun membatasi aktivitas pasien jika dokter melakukan pengangkatan jaringan atau Polip (Polipektomi) pada saat melakukan kolonoskopi.

• Dokter akan menerangkan pada pasien mengenai hasil pemeriksaansecara jelas dengan menggunakan foto atau hasil rekaman Video Tape.

Page 13: Tindakan Invasif & Non Invasif (Digestive System)

• ERCP (endocopy retrograde colangiopancreatography) yaitu pemeriksaan untukmelihat kelainan dan tindakan terapi di dalamsaluran empedu dan pancreas

Page 14: Tindakan Invasif & Non Invasif (Digestive System)

Kegunaan ERCP (endocopy retrograde colangio pancreatography)

1. Mengetahui kelainan dikantong empedu, saluran empedudan saluran pancreas ( kelenjar liur perut), antara lain : batu empedu, tumor dan radang.

2. Mengambil batu di saluran empedu.3. Mengatasi sumbatan saluran empedu atau pancreas

akibat tumor, radang, batu dan lain - lain.4. Mengatasi kelainan- kelainan yang ada disaluran empedu.

Page 15: Tindakan Invasif & Non Invasif (Digestive System)
Page 16: Tindakan Invasif & Non Invasif (Digestive System)
Page 17: Tindakan Invasif & Non Invasif (Digestive System)

Prosedur tindakan ERCP

• Puasa (makan dan minum) selama 6-8 jam dan harus dirawat selama 1 malam untukmelihat kondisi setelah tindakan.

Page 18: Tindakan Invasif & Non Invasif (Digestive System)

Kapsul Endoskopi• Adalah sustu pemeriksaan untuk saluran

pencernaan dengan menggunakansebuah kapsul kecil, didalamnya terdapatkamera mini. Kapsul tersebut dapatmengambil gambar keadaan sepanjangusus setelah ditelan oleh pasien.

• Prinsip penggunaan:– Kapsul endoskopi berukuran hampir sama

dengan kapsul obat biasa, sehinggamudah ditelan

– Setelah ditelan maka akan dapat segeramengambil gambar di dalam usussepanjang perjalanannya sampai ke anus, dan gambar tersebut dapat di transfer kecomputer

Page 19: Tindakan Invasif & Non Invasif (Digestive System)

Lanjutan KE..Prosedur penggunaan• Pasien disiapkan dengan pembersihan isi saluran

pencernaan untuk mendapatkan gambar lebih baik.• Untuk mendapatkan hasil yang optimal, diharuskan untuk

tidak makan atau minum, kira-kira 10 jam sebelumperiksaan

• Pasien dipasang alat perekam yang ditempelkan diperutdengan menggunakan semacam sabuk lalu kapsul ditelanoleh pasien.

• Memerlukan waktu 8-10 jam. Selama pemeriksaan pasienboleh tetap beraktifitas

• Kapsul endoskopi bersifat disposable• Setelah ditelan kapsul tersebut akan keluar bersama feses

Page 20: Tindakan Invasif & Non Invasif (Digestive System)

Lanjutan KE…Indikasi• Untuk mendiagnosa kelainan usus halus yang tidak

dapat dicapai dengan pemeriksaan endoskopi biasa• Mencari penyebab perdarahan di saluran cerna yang

tidak dapat dilihat dengan pemeriksaan endoskopibiasa

• Mencari penyebab anemia yang belum jelas• Mencari penyebab nyeri perut yang tidak dapat

dijelaskan pada pemeriksaan konvensional (biasa)

Page 21: Tindakan Invasif & Non Invasif (Digestive System)

Lanjutan KE…KeunggulanPemeriksaan ini nyaman bagi pasien karena :• Tidak menimbulkan rasa sakit• Tidak memerlukan pembiusan• Tidak ada komplikasi• Kualitas gambar yang diperoleh dapat memberikan

informasi yang jelas untuk diagnose• Dapat dilakukan pada anak- anak

Page 22: Tindakan Invasif & Non Invasif (Digestive System)

Lanjutan KE…Kontraindikasi

• Pasien dengan tanda penyumbatan usus

• Pasien yang mengalami gangguan menelan

• Pasien yang pernah mengalami operasi padabagian perut, kecuali operasi usus buntutanpa komplikasi

Page 23: Tindakan Invasif & Non Invasif (Digestive System)

FOTO ABDOMEN TANPA KONTRAS

• Foto polos abdomen (FPA) merupakanpemeriksaan yang pertama dilakukan bila adakeluhan nyeri abdomen atau nyeri di sekitararea urogenital.

• Manfaat dari pemeriksaan ini adalah untukmelihat gambaran secara keseluruhan dirongga abdomen dan pelvis

• Awal dikerjakan sebelum IVP atau barium enema

Page 24: Tindakan Invasif & Non Invasif (Digestive System)

BOF

• Foto Polos Abdomen:- Distribusi gas di usus Normal- Kontur Hepar dan lien tidak

membesar- Kontur ren D/S Normal- Psoas Shadow simetris- Tulang baik- Tidak tampak adanya bayangan

batu radioopak sepanjang tractusurinarius

Page 25: Tindakan Invasif & Non Invasif (Digestive System)

FPA dpt dilakukan dg persiapan dan tanpa persiapan.

Adapun indikasi dilakukannya pemeriksaan abdomen tanpa persiapan yaitu :

1. Perforasi

2. Ileus obstruksi

3. Ileus paralitik

4. Invaginasi

Page 26: Tindakan Invasif & Non Invasif (Digestive System)

persiapan

1. 1 hr sebelumnya pasien hanya boleh makan buburkecap dan air putih saja

2. Malam hari jam 20.00 setelah makan malam diberiurus-urus garam inggris 30 gram dalam ½ gelas air putih hangat

3. Setelah itu pasien hanya boleh minum air putihsampai jam 22.00. tidak boleh banyak bicara dan tidakmerokok

4. Besok paginya jam 04.30 masukkan dulcolaxsupositoria melalui anus

5. Selanjutnya datang ke unit radiologi dalam keadaanpuasa

Page 27: Tindakan Invasif & Non Invasif (Digestive System)

FOTO ABDOMEN dgn KONTRAS

• Sialography: water soluble kontras (single).

• Oesophagography/Barium Swallow:

barium dan gas(double kontras)

• Magduodenogrphy/Barium meal:

barium dan gas(double kontras).

• Followthrough intestine: Barium(single.c)

• Colon inloop/Barium enema:

barium dan gas(double kontras)

Page 28: Tindakan Invasif & Non Invasif (Digestive System)

• Sialography : untuk menilai Salivary gland.

• Barium swallow: untuk menilai Oesophagus.

• Barium meal: untuk menilai gaster dan duodenum.

• Barium followtrough :untuk menilai usus halus (jejunum dan ileum).

• Barium enema: untuk menilai Usus besar(colon).

Page 29: Tindakan Invasif & Non Invasif (Digestive System)

Sialography:

Penyakit yg sering didiagnosa yaitu:

batu(sialolithiasis ) ,Tumor dan radang(sialodenitis.

Gambaran : obstruksi total/parsial.atau irreguler out line.

Page 30: Tindakan Invasif & Non Invasif (Digestive System)

Barium swallow:

• Indikasi: dysphagia,pain,menilai adanya tracheobronkial fistel (non ionic contras),dan melihat perforasi (non ionic water soluble contras). Kontra indikasi : tidak ada.

• Penyakit yg srining: corpus alienum,trauma chemical,radang dan tumor.

• Yg dinilai: ukuran,btk dan posisi.obstruksi,mucosal pattern,filling defek,add.shadow ,indentasi dan striktur.

Page 31: Tindakan Invasif & Non Invasif (Digestive System)

Barium meal:

• Indikasi: dyspepsia,BB turun,upper abdominal mass,GI haemorrhagic,perforasi(NICM/LOCM).

• Kontra indikasi: complete large bowel obstruction.

• Yang dinilai : ukuran,bentuk dan posisi,mucosal pattern,mobility,filling defek,add.shadow,indentasi,bentuk-bentuk khusus mis: nice.apthaosa dll.

• Penilaian duodenum dan gaster sinkron.

Page 32: Tindakan Invasif & Non Invasif (Digestive System)

Barium followthrough:

• Indikasi: pain,diare,bleeding,partial obstruction,abdominal mass,failed small bowel enema.

• Kontra indikasi: complete obstruction,suspek perforation.

• Yang dinilai: out line,mucosal pattern,bentuk isi dan transit rate.

Page 33: Tindakan Invasif & Non Invasif (Digestive System)

Barium enema• Barium enema adalah pemeriksaan X-ray

pada usus besar ( colon ) yang sebelumnyacolon diisi dengan barium sulfate ( a radioopaque contrast medium ).

Tujuan Pemeriksaan :· Membantu menegakkan diagnosis dari

carcinoma colon dan penyakit inflamasi colon.· Mendeteksi adanya polip, inflamasi dan

perubahan struktural pada colon.

Yang dinilai: ukuran,bentuk dan posisi,haustrasi, mucosal pattern, obstruksi, filling defek,add.shadow, indentasi dan bentuk khusus.

Page 34: Tindakan Invasif & Non Invasif (Digestive System)

INDIKASI :1. Gangguan pola buang air besar2. Nyeri daerah colon3. Kecurigaan massa daerah colon4. Melena5. Kecurigaan obstruksi colon

KONTRA INDIKASI :1. Absolute

a. toxic megacolonb. pseudo membranous colitisc. post biopsy colon (sebaiknya menunggu setelah 7 hari)

2. Relatif

a. persiapan colon kurang baikb. baru saja mengalami pemeriksaan GI tract bagian

atas dengan kontras

Page 35: Tindakan Invasif & Non Invasif (Digestive System)

Persiapan Penderita

Mengikuti instruksi untuk membersihkan perut ( colon)/ enema air hangat untuk membersihkanpartikel kotoran agar gambaran X-ray optimal.

Diet rendah residu

Diberikan laxative

Ketika penderita datang, penderita diharapkanuntuk berganti pakaian yang telah disiapkan.

Page 36: Tindakan Invasif & Non Invasif (Digestive System)

Selama pemeriksaan

· X-ray diambil pada bagian colon / lower bowel.

· Memelihara posisi sesuai permintaan radiographer. Mempertahankan hingga film diexposed.

· Radiographer akan memberitahu penderita ketika penderita dapat bergerak dan bernafas lagi.

· Barium dan atau dengan udara masuk ke dalam colon.

· Gerakkan dari barium diikuti melalui fruoroscopy, sepanjang memasuki colon dan masuk caecum dan bagianakhir dari usus halus.

· Ketika semua gambar selesai diambil, penderita diharapkan mengosongkan / mengeluarkan barium di toilet.

· Penderita diminta menunggu beberapa saat hingga film-film dicetak.

Setelah Pemeriksaan

Perawatan Langsung Setelah Pemeriksaan :

· Jika X-ray lebih lanjut tidak dimintakan , maka penderita dapat kembali makan secara normal.

· Minum banyak cairan karena pemeriksaan dapat menyebabkan dehydrasi.

Aktivitas Setelah Pemeriksaan :

· Kotoran penderita akan berwarna keputihan hingga 24 – 72 jam ( 1 – 3 hari ).

Hasil – Hasil Pemeriksaan

Nilai Pemeriksaan :

· Hasil pemeriksaan ditentukan oleh study dari X-ray dan gambaran fluoroscopy.

Nilai Normal :

· Tidak tampak adanya abnormalitas pada X-ray colon.

Apa indikasi “ Abnormal “ :

· Adenocarcinoma, Sarcomas, Carcinoma, Diverticulitis, Granulomatous colitis, Ulcerative colitis, Broad-based villous polyps, Gastroenteritis, perubahan struktur intestinal, Irritable colon, saccular adenomatous polyps, Acute Appendicitis, sigmoid torsion, Kelainan Vaskular yang disebabkan oleh arterial occlusion

Page 37: Tindakan Invasif & Non Invasif (Digestive System)

Oral cholecystography• Pemeriksaan sinar X untuk memeriksa kandung

empedu dengan menggunakan zat kontras yang diminum

INDIKASI1. Cholelithiasis2. Cholecystitis3. Billiary Neoplasia4. Opasities atau massa quadrant atas5. Billiary StenosisKONTRAINDIKASI :1. Vomiting or diarrhea2. Pyloric obstruction3. Malabsorption syndrome4. Severe jaundice5. Liver dysfunction6. Hepatocellular disease, atau• Hipersensitive terhadap kontras media

Page 38: Tindakan Invasif & Non Invasif (Digestive System)

PERSIAPAN PASIEN

• Siang hari sebelum pemeriksaan, pasien diberikan makananyang kaya Simple Fat

• Malam hari sebelum pemeriksaan, makan makanan rendahlemak

• Media kontras diberikan 3-4 jam setelah makan malamterakhir, single dose 3 gram (tablet/kapsul/liquid)

• Kontras media : Telepaque (tablet/powder/liquid), Biliodyl(tablet) dan Orabilix

• Konsentrasi kontras maximal : 10-12 jam setelahadministrasi,--> maka radiograf dapat dimulai.

• Bila menggunakan BILOPTIN (kapsul/granula/liquid), atauSOLUBILOPTIN (powder sachet) --> kontras diberikan padapagi hari pemeriksaan, dan radiograf diambil 3-4 jam setelahnya.

Page 39: Tindakan Invasif & Non Invasif (Digestive System)

USGUltrasonografi (USG) adalah suatu

pemeriksaan diagnostik non invasif denganmenggunakan gelombang frekuensi tinggikedalam abdomen. Gelombang-gelombangini dipantulkan kembali dari permukaanstruktur organ sehingga komputer dapatmenginterprertasikan densitas jaringanberdasarkan gelombang-gelombangtersebut.

TUJUAN 1. Mendeteksi adanya massa diabdomen.2. Membedakan antara kista yang berisi air

atau massa padat.3. Mengevaluasi dan memetakan organ di

abdomen sebelum dilakukan biopsi.4. Mengevaluasi kelainan-kelainan lain yang

terdapat dalam rongga abdomen

Page 40: Tindakan Invasif & Non Invasif (Digestive System)

Persiapan Pemeriksaan USG

• USG ABDOMEN ATAS – Puasa minimal 6 Jam. Makan terakhir TIDAK BOLEH

mengandung LEMAK / SANTAN, TIDAK BOLEH MINUM SUSU.

• USG ABDOMEN ATAS + BAWAH (WHOLE ABDOMEN)– Puasa minimal 6 Jam. Makan terakhir TIDAK BOLEH

mengandung LEMAK / SANTAN, TIDAK BOLEH MINUM SUSU.

– Satu (1) jam sebelum pemeriksaan MINUM AIR PUTIH 3 (tiga) gelas dan MENAHAN BUANG AIRKECIL.

• USG ABDOMEN ATAS + BAWAH (WHOLE ABDOMEN)– pada kondisi akut boleh tidak Puasa

Page 41: Tindakan Invasif & Non Invasif (Digestive System)

Kelainan yang dapat ditemukan

• Pembesaran organ perut seperti hati, limfa, pankreas• Tumor atau kanker di organ perut (hati, ginjal,

pancreas, kandung empedu, limfa, kandung kencing) ataupun di usus.

• Batu di Kandung Empedu dan Ginjal.• Peradangan usus buntu (Appendicitis).• Cairan di perut dan paru.• Mencari penyebab muntah-muntah pada bayi usia

muda, biasanya karena ada penyempitan di bagianbawah lambung (Pyloric stenosis), yang menghambataliran makanan ke saluran pencernaan.

Page 42: Tindakan Invasif & Non Invasif (Digestive System)

Prosedur tindakan USG1. Melaporkan / membuat perjanjian dengan petugas USG.2. Mencuci tangan.3. Membawa klien ketempat pemeriksaan dengan menggunakan

kursi roda atau meja dorong (sesuai kondisi klien) bersamarekam medik dan formulir USG klien.

4. Menjelaskan kepada klien prosedur yang akan dilalkukan.5. Menjamin kebutuhan privacy klien.6. Mengatur posisi klien (berbaring pada tempat pemeriksaan dan

mengolesi jelly / lubricant pada area permukaan kulit yang akandiperiksa).

7. Pemeriksaan oleh dokter radiologi8. Merapikan klien dan membawa klien kembali keruang

perawatan.9. Mencuci tangan.

Page 43: Tindakan Invasif & Non Invasif (Digestive System)

• Terima kasih…