11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Interaksi Sosial 2.1.1 Pengertian Interaksi Sosial Interaksi sosial adalah hubungan sosial yang dinamis menyangkut hubungan antara individu, antara kelompok maupun antara individu dengan kelompok (Rahman, 2000). Sedangkan interaksi sosial menurut Gunarsa (2008) adalah suatu hubungan antara dua atau lebih individu, dimana perilaku individu yang satu mempengaruhi, mengubah atau memperbaiki perilaku individu lainnya atau sebaliknya. Dengan demikian interaksi sosial yang dimaksud adalah merupakan hubungan sosial yang dinamis, yang menyangkut hubungan antar individu, antar individu dengan kelompok, maupun antar kelompok yang satu dengan kelompok lain yang saling mempengaruhi, mengubah atau memperbaiki perilaku individu lainnya atau sebaliknya di dalam masyarakat yang mengakibatkan terjadinya perubahan dalam masyarakat ataupun proses sosial. 2.1.2 Aspek-aspek interaksi sosial Menurut Soekanto (2006) menjelaskan bahwa interaksi sosial memiliki aspek-aspek sebagai berikut:
24
Embed
TI 462009007 BAB II...Interaksi sosial adalah hubungan sosial yang dinamis menyangkut hubungan antara individu, antara kelompok maupun antara individu dengan kelompok (Rahman, 2000).
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Interaksi Sosial
2.1.1 Pengertian Interaksi Sosial
Interaksi sosial adalah hubungan sosial yang dinamis
menyangkut hubungan antara individu, antara kelompok
maupun antara individu dengan kelompok (Rahman, 2000).
Sedangkan interaksi sosial menurut Gunarsa (2008) adalah
suatu hubungan antara dua atau lebih individu, dimana
perilaku individu yang satu mempengaruhi, mengubah atau
memperbaiki perilaku individu lainnya atau sebaliknya.
Dengan demikian interaksi sosial yang dimaksud adalah
merupakan hubungan sosial yang dinamis, yang
menyangkut hubungan antar individu, antar individu dengan
kelompok, maupun antar kelompok yang satu dengan
kelompok lain yang saling mempengaruhi, mengubah atau
memperbaiki perilaku individu lainnya atau sebaliknya di
dalam masyarakat yang mengakibatkan terjadinya
perubahan dalam masyarakat ataupun proses sosial.
2.1.2 Aspek-aspek interaksi sosial
Menurut Soekanto (2006) menjelaskan bahwa interaksi
sosial memiliki aspek-aspek sebagai berikut:
12
2.1.2.1 Kontak sosial
Kontak sosial adalah terjadinya hubungan sosial antara
individu yang satu dengan individu yang lain dan kontak
yang terjadi tidak hanya secara fisik namun juga secara
simbolik seperti senyuman dan berjabat tangan.
2.1.2.2 Komunikasi
Komunikasi adalah suatu cara untuk menyampaikan
pendapat, informasi, ide, perasaan kepada sesamanya
secara timbal balik sebagai penyampai atau komunikator
maupun sebagai penerima atau komunikan. Tujuan
utamanya adalah menciptakan pengertian bersama
dengan maksud untuk mengubah pikiran, perilaku dan
sikap sosial yang menuju ke arah yang lebih positif
(Soekanto, 2006).
2.1.2.3 Identitas kelompok
Identitas kelompok adalah bagaimana individu
mengidentifikasikan dirinya dengan kelompok dan
kemudian menghadapi kelompok lain yang dianggap
sebagai lawan. Keadaan ini dilakukan untuk
mempertahankan identitas serta keutuhan kelompok di
lingkungannya.
13
2.1.2.4 Imitasi
Imitasi adalah seberapa besar individu meniru
pandangan-pandangan dan pikiran-pikiran terhadap
individu lain disekitarnya.
2.1.2.5 Simpati
Simpati diartikan sebagai perasaan tertariknya individu
yang satu terhadap individu yang lain. Simpati timbul
tidak berdasarkan logis rasional melainkan berdasarkan
penilaian perasaan dan dorongan utamanya adalah
ingin mengerti dan ingin kerjasama dengan individu lain.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa
aspek-aspek interaksi sosial adalah kontak sosial,
komunikasi, identitas kelompok, imitasi dan simpati.
2.1.3 Bentuk-bentuk interaksi sosial
Menurut Gerungan (2010) bentuk-bentuk interaksi sosial
dapat berupa kerjasama (cooperation), persaingan
(competition), dan bahkan berbentuk pertentangan atau
pertikaian (conflict). Suatu pertikaian mungkin mendapatkan
suatu penyelesaian. Penyelesaian itu mungkin hanya akan
diterima sementara waktu akomodasi (accomodation).
Keempat bentuk pokok interaksi sosial tersebut tidak perlu
menjadi suatu kontinuitas, dapat berarti bahwa interaksi itu
dimulai dengan kerjasama yang kemudian menjadi
14
persaingan serta memuncak menjadi pertikaian dan
akhirnya sampai pada akomodasi (Gerungan, 2010)
Bentuk-bentuk interaksi sosial menurut (Soekanto, 2006)
2.1.3.1 Kerjasama (cooperation)
Kerjasama adalah salah satu bentuk interaksi sosial
yang utama. Kerjasama adalah suatu usaha bersama
antara orang per orang atau kelompok manusia untuk
mencapai satu atau beberapa tujuan bersama.
Timbulnya kerjasama karena kesadaran adanya
kepentingan bersama.
2.1.3.2 Persaingan (competition)
Persaingan (competition) adalah suatu proses sosial
dimana individu atau kelompok manusia yang bersaing
mencari keuntungan melalui bidang kehidupan. Tipe
persaingan adalah bersifat pribadi (rivalry) atau bersifat
tidak pribadi.
2.1.3.3 Pertentangan atau Pertikaian (conflict)
Pertentangan atau pertikaian (conflict) adalah suatu
proses sosial dimana individu atau kelompok berusaha
untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menantang
pihak lawan yang disertai dengan ancaman atau
kekerasan.
15
2.1.3.4 Akomodasi atau penyesuaian diri (accommodation)
Akomodasi berarti adanya suatu keseimbangan dalam
interaksi antara orang perorangan atau kelompok
manusia dalam kaitannya dengan norma sosial dan nilai
sosial yang berlaku dalam masyarakat. Akomodasi
sebagai suatu proses yang merujuk pada usaha-usaha
manusia untuk meredakan suatu pertentangan, yaitu
usaha-usaha untuk mencapai suatu kestabilan. Secara
umum, akomodasi adalah suatu cara menyelesaikan
pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan
sehingga lawan tidak kehilangan kepribadiannya.
2.2 Pengertian Kelompok
2.2.1 Kelompok
Kelompok adalah sejumlah individu berkomunikasi
satu dengan yang lain dalam jangka waktu tertentu yang
jumlahnya tidak terlalu banyak (Stuart dan Laria, 2001).
Kelompok adalah kumpulan individu yang memiliki
hubungan satu dengan yang lain, saling bergantung dan
mempunyai norma yang sama. Anggota kelompok
mungkin datang dari berbagai latar belakang yang harus
ditangani sesuai dengan keadaannya. Seperti agresif,