PEMBIMBING : dr.Beresman Sianipar, SpTHT-KL KARSINOMA LARING Fareiz Aulia Firman Rio Rachmuddin Putra Yesika Deo Andika
PEMBIMBING :dr.Beresman Sianipar, SpTHT-KL
KARSINOMA LARING
Fareiz Aulia FirmanRio Rachmuddin Putra
Yesika Deo Andika
ANATOMI LARING Merupakan bagian terbawah saluran nafas atas.Bentuk menyerupai limas segitiga yang terpancung (bagian atas > bagian bawah).
Batas-batas:Superior: Aditus LaryngisInferior: Batas caudal
Cartilago CricoideaPosterior : Esofagus
OTOT-OTOT
a) Otot Ekstrinsik (gerak keseluruhan Laring)
Suprahyoid : M. Digastricus, M. Geniohyoid, M. Stylohyoid dan M. Mylohyoid. Fungsi menarik Laring kebawah
Infrahyoid : M. Sternohyoid, M. Omohyoid dan M. Thyrohyoid.Fungsi menarik Laring keatas
Otot Instrinsik (gerak sendiri-sendiri pd Laring)
Bagian Lateral: M. Thyroepiglottica, M. Aryepiglottica, M. Vocalis, M. Cricothyroid, M. Cricoarythenoid lateral. Bagian Posterior: M. Arythenoid Transversum, M. Arythenoid Oblique dan M. Cricoarythenoid post.
Rongga Laring dibagi atas 3 bagian oleh Plica Vocalis dan Plica Ventriculi :
SupraglotticGlotticSubglottic
EPIDEMIOLOGI
Karsinoma laring terjadi sekitar 2,63% dari semua karsinoma di tubuh
Urutan ke 3 keganasan THT ( setelah karsinoma nasofaring, tumor hidung dan sinus paranasal)
laki-laki: perempuan 10:1 Usia > 40 Thn
DIAGNOSIS 1. Anamnese 2. Pemeriksaan THT rutin3. Laringoskopi direk4. Radiologi foto polos leher dan dada5. Pemeriksaan radiologi khusus : CT-
Scan, MRI, politomografi6. Pemeriksaan histopatologi dari
biopsi laring
STADIUM KANKER LARING (AMERICAN JOINT COMITTEE ON CANCER, 2002)
TUMOR KETERANGAN
T1
Tumor terbatas pada subarea supraglotis dengan mobilitas pita suara normal
T2
Tumor menginvasi mukosa lebih dari satu subarea yang berdekatan dari supraglotis atau glotis atau regio di luar supraglotis (mis, mukosa dasar lidah, valekula, dinding medial sinus piriformis) tanpa fiksasi ke laring
T3
Tumor terbatas pada laring dengan fiksasi pita suara dan/atau menginvasi salah satu area berikut: area pasca-krikoid, jaringan pra-epiglotis, ruang paraglotis, dan/atau invasi kartilago tiroid minor
T4a
Tumor menginvasi kartilago tiroid dan/atau menginvasi jaringan di bawah laring (mis, trakea, jaringan lunak leher yang meliputi otot ekstrinsik dalam lidah, strap muscle, atau esofagus)
T4b
Tumor menginvasi ruang prevertebra, melukai arteri karotis atau menginvasi struktur mediastinum
Supraglotis
TUMOR KETERANGAN
T1
Tumor terbatas pada pita suara (dapat mencakup komisura anterior atau posterior) dengan mobilitas normal
T1a Tumor terbatas pada satu pita suara
T1b Tumor meliputi kedua pita suara
T2
Tumor meluas hingga supraglotis dan/atau subglotis, dan/atau dengan gangguan mobilitas pita suara
T3
Tumor terbatas pada laring dengan fiksasi pita suara dan/atau menginvasi ruang paraglotis dan/atau erosi kartilago tiroid minor
T4a
Tumor menginvasi kartilago tiroid danatau menginvasi jaringan di bawah laring (mis, trakea, jaringan lunak leher mencakup otot ekstrinsik dalam lidah, strap muscles, tiroid, atau esofagus)
T4b
Tumor menginvasi ruang paravertebra, melukai arteri karotis, atau struktur mediastinum
Glotis
TUMOR KETERANGAN
T1 Tumor terbatas pada subglotis
T2
Tumor meluas ke pita suara dengan mobilitas normal atau terganggu
T3
Tumor terbatas pada laring dengan fiksasi pita suara
T4a
Tumor menginvasi kartilago krikoid dan tiroid dan/atau menginvasi jaringan di bawah laring (mis, trakea, jaringan lunak leher mencakup otot ekstrinsik dalam lidah, strap muscles, tiroid, atau esofagus)
T4b Tumor menginvasi ruang paravertebra, melukai arteri karotis, atau struktur mediastinum
Subglotis
TUMOR KETERANGAN
Nodus limfe regional
Nx Nodus limfe regional tidak dapat dinilai
N0 Tidak ada metastasis nodus limfe regional
N1
Metastasis satu nodus limfe ipsilateral, berukuran 3 cm atau kurang pada dimensi yang terbesar
N2
Metastasis pada satu nodus limfe ipsilateral, lebih dari 3 cm tetapi tidak lebih dari 6 cm pada dimensi terbesar, atau beberapa nodus limfe ipsilateral, tidak ada yang berukuran lebih dari 6 cm pada dimensi terbesar
N2a
Metastasis pada satu nodus limfe ipsilateral, lebih dari 3 cm tetapi tidak lebih dari 6 cm pada dimensi terbesar
N2b
Metastasis pada beberapa nodus limfe ipsilateral, tidak ada yang berukuran lebih dari 6 cm
N2c
Metastasis nodus limfe bilateral atau kontralateral, tidak ada yang lebih dari 6 cm pada dimensi terbesar
N3
Metastasis pada nodus limfe berukuran lebih dari 6 cm pada dimensi terbesar
Metastasis Jauh
Mx Metastasis jauh tidak dapat dinilai
M0 Tidak ada metastasis jauh
M1 Metastasis jauh
DIAGNOSA BANDING :
• TBC Laring• Sifilis Laring• Sarkoidosis• Lupus eritematosus laring• Tumor jinak laring
PENGOBATAN
1. PEMBEDAHANa) Laringektomi
Laringektomi parsialLaringektomi totalb)Diseksi leher radikalc)Trakeostomi
2. RADIOTERAPI Pengobatan tumor supraglotis T1, T2. Angka kesembuhan mencapai 90%
Keuntungan laring tidak cedera, suara dapat dipertahankan
Dosis 200rad/hari, dosis total 6000-7000 rad
3. KEMOTERAPI Tumor stadium lanjut. Sebagai terapi adjuvant ataupun palliatif. Cisplatinum 80-120mg/m² dan 5 FU
800-1000 mg/m².
Prognosis
Secara umum, five years survival rate pada karsinoma laring :Stadium I (>95 %)Stadium II (85-90%)
Stadium III (70-80%)Stadium IV (50-60%) Semua stadium (68%)
• Jika terjadi metastase kelenjar limfe regional menurunkn 5 years survival rate sebesar 50%.
Stadium tumor
Lokasi tumor
KESIMPULAN
Karsinoma laring merupakan tumor ganas yang berasal dari laring, sebagian besar merupakan skuamus sel karsinoma. Kanker ini meningkat pada golongan perokok dan konsumsi alkohol. Gejala dini karsinoma laring adalah suara serak. Pada stadium lanjut gejalanya dapat berupa stridor, hemoptisis, disfagia, dan pembengkakan kelenjar limf leher.
Terdapat tiga modalitas terapi karsinoma laring yaitu pembedahan, radiasi dan kemoterapi. Pilihan terapi tergantung pada stadium klinis pasien.