BAB I PENDAHULUAN Karsinoma nasofaring merupakan tumor ganas yang timbul pada epitel pelapis ruang yang terletak dibelakang hidung (nasofaring). 1 Karsinoma nasofaring memiliki beberapa gejala yang khas dan dapat dibagi dalam empat kelompok besar berupa gejala nasofaring sendiri, gejala telinga, gejala mata dan saraf, serta gejala metastasis atau gejala di leher. Gejala nasofaring dapat berupa epistaksis ringan atau sumbatan hidun g, gejala nasofa ring dapat berupa tinni tus, rasa tidak nyaman di teling a hingg a rasa ny eri telin ga, gejal a mata dan saraf dapa t berupa di pl opia dan neural gi a trigeminal, sedangkan gejala metastasi kelenjar leher dapat berbentuk benjolan di leher. 2 Karsinoma nasofaring merupakan salah satu kanker yang paling sering terjadi di Cina Selatan dan sia !enggara. "nsiden di Cina Selatan pada pro#insi Guang$hou dengan inside n sekitar %&' &1&&.&& & per tahun, sedang kan inside n di beb erap a negara di s ia !enggara seperti singapura memilik i ang ka ins ide nsi 1*1&&.&&&, +al ay sia . -1&&. &&&, i etn am -. *1&&. &&, !ai/an -1&&. &&& dan 0i li pi na .1&&.&&&. %,3i "ndonesia karsinoma nasofaring merupakan tumor ganas daerah kepala dan leher ya ng terba ny ak ditemukan. 4ampir &5 tumor ganas kepala da n leher merupakan karsinoma nasofaring. 6eberapa studi di pusat kesehatan di "ndonesia menunjukan frekuensi pasien karsinoma nasofaring hampir merata di setiap daerah. 3i 7S89: dr. Cipto +angukusumo ;akarta ditemukan lebih dari 1&& kasus dalam satu tahun, 7S 4asan Sadikin 6andun g rata'rat a & kasus per tahun , 8jung panda ng 2* kasus, 9alembang 2* kasus, 1* kasus dalam setahun di 3enpasar dan 11 kasus di 9adang dan 6ukit !inggi. 2 3ia gno sis din i sangat men entu kan pro gno sis pasi en, namun <uk up sul it dilakukan karena nasofaring tersembunyi dibelakang tabir langit'langit dan terletak di ba/ah dasar tengkorak serta berhubungan dengan banuak daerah penting di dalam tengkorak. Gejala nya pun ber#ariasi pada perkembangan a/al penyakit, sehingga seringkali tumor ditemukan terlambat dan menyebabkan metastasis ke leher lebih sering ditemukan sebagai gejala pertama. 2 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
7/26/2019 THT-KL CASE
http://slidepdf.com/reader/full/tht-kl-case 1/30
BAB I
PENDAHULUAN
Karsinoma nasofaring merupakan tumor ganas yang timbul pada epitel pelapis
ruang yang terletak dibelakang hidung (nasofaring).1 Karsinoma nasofaring memiliki
beberapa gejala yang khas dan dapat dibagi dalam empat kelompok besar berupa
gejala nasofaring sendiri, gejala telinga, gejala mata dan saraf, serta gejala metastasis
atau gejala di leher. Gejala nasofaring dapat berupa epistaksis ringan atau sumbatan
hidung, gejala nasofaring dapat berupa tinnitus, rasa tidak nyaman di telinga hingga
rasa nyeri telinga, gejala mata dan saraf dapat berupa diplopia dan neuralgia
trigeminal, sedangkan gejala metastasi kelenjar leher dapat berbentuk benjolan dileher.2
Karsinoma nasofaring merupakan salah satu kanker yang paling sering terjadi
di Cina Selatan dan sia !enggara. "nsiden di Cina Selatan pada pro#insi Guang$hou
dengan insiden sekitar %&'&1&&.&&& per tahun, sedangkan insiden di beberapa
negara di sia !enggara seperti singapura memiliki angka insidensi 1*1&&.&&&,
+alaysia .-1&&.&&&, ietnam -.*1&&.&&, !ai/an -1&&.&&& dan 0ilipina
.1&&.&&&.%,
3i "ndonesia karsinoma nasofaring merupakan tumor ganas daerah kepala dan
leher yang terbanyak ditemukan. 4ampir &5 tumor ganas kepala dan leher
merupakan karsinoma nasofaring. 6eberapa studi di pusat kesehatan di "ndonesia
menunjukan frekuensi pasien karsinoma nasofaring hampir merata di setiap daerah.
3i 7S89: dr. Cipto +angukusumo ;akarta ditemukan lebih dari 1&& kasus dalam
satu tahun, 7S 4asan Sadikin 6andung rata'rata & kasus per tahun, 8jung pandang
2* kasus, 9alembang 2* kasus, 1* kasus dalam setahun di 3enpasar dan 11 kasus di
9adang dan 6ukit !inggi.2
3iagnosis dini sangat menentukan prognosis pasien, namun <ukup sulit
dilakukan karena nasofaring tersembunyi dibelakang tabir langit'langit dan terletak di
ba/ah dasar tengkorak serta berhubungan dengan banuak daerah penting di dalam
tengkorak. Gejala nya pun ber#ariasi pada perkembangan a/al penyakit, sehingga
seringkali tumor ditemukan terlambat dan menyebabkan metastasis ke leher lebih
sering ditemukan sebagai gejala pertama.2
1
7/26/2019 THT-KL CASE
http://slidepdf.com/reader/full/tht-kl-case 2/30
+empertimbangkan sulitnya penentuan diagnosis dini pasien dengan
karsinoma nasofaring dan sulitnya pemeriksaan fisik yang harus dilakukan, maka
sebagai dokter umum kita perlu mengenali tanda dan gejala pada perkembangan a/al
penyakit. =aporan presentasi kasus ini membahas kasus mengenai seorang laki'laki
datang dengan keluhan mun<ul benjolan di leher yang semakin membesar sejak > %
bulan sebelum masuk rumah sakit.
2
7/26/2019 THT-KL CASE
http://slidepdf.com/reader/full/tht-kl-case 3/30
BAB II
STATUS PASIEN
I. Identifikasi
:ama ? !n. 3
;enis kelamin ? =aki'laki
8sia ? 1 !ahun
lamat ? Kelurahan Sungai ;auh, Ke<amatan
7a/as 8lu, Kabupaten +usi 7a/as.
9endidikan ? !amat S=!
9ekerjaan ? +ahasis/a
gama ? "slamSuku ? ;a/a
6angsa ? @arga :egara "ndonesia
:o. 7ekam medisregistrasi ? -7"1*&1&
+7S ? 12 :o#ember 2&1* (6angsal ster 6)
II. Anamnesis
(lloanamnesis pada tanggal 1% :o#ember 2&1* pukul 1.%& @"6)
Keluhan utama
+un<ul benjolan di leher sejak > % bulan yang lalu
Keluhan tambahan
-Ria!at "e#$alanan "en!akit
Sejak > bulan yang lalu os mengeluh sakit kepala, sakit kepala
dirasakan hilang timbul, sakit kepala dirasakan seperti ditusuk'tusuk, dan
lebih sering dirasakan pada malam hari. Sakit kepala berlangsung > 2 jam
setiap kali serangan, serangan bisa beberapa kali dalam satu hari.
Sejak > bulan yang lalu os mengeluh telinga berdenging, telinga
berdenging dirasakan terus menerus, demam ('), keluar <airan dari telinga
('), batuk pilek ('), nyeri telinga (').
Sejak > % bulan yang lalu os mengeluh hidung tersumbat, hidung
tersumbat sebelah terus menerus, demam ('), batuk pilek ('), ri/ayat
masuk suatu benda ke rongga hidung ('). As juga mengeluh mun<ul
benjolan di leher kanan dan kiri sebesar biji kopi, benjolan di leher sebelah
kiri dirasakan relatif lebih besar dibanding benjolan di leher sebelah kanan,
demam ('), nyeri disekitar benjolan ('), ri/ayat terbentur di daerah leher
('), rasa berdebar'debar ('), tremor ('), penurunan berat badan (>).
Sejak > 2 bulan yang lalu os mengeluh benjolan pada leher kanan dan
kiri semakin membesar, kini sebesar telur ayam, demam ('), nyeri disekitar
benjolan ('), ri/ayat terbentur di daerah leher ('), sulit membuka mulut
(>). As juga mengeluh telinga terasa seperti tertutup, dan pendengaranterasa berkurang. 9andangan berbayang ('). As kemudian berobat ke
3
7/26/2019 THT-KL CASE
http://slidepdf.com/reader/full/tht-kl-case 4/30
7S83 dan benjolan di leher kiri dioperasi dan di periksa patologi anatomi,
hasil patologi menunjukan metastasis Ca pada 7egio Coli. As kemudian
limfosit dan neutrofil, mitosis abnormal dapat dijumpai.
Kesan * :on keratini$ing undifferentiated <ar<inoma nasofaring dekstra et
sinistra.
(. Dia%n'sis Bandin%-
(I. Dia%n'sis Ke#$a
Car<inoma nasofaring @4A ""6 stadium " (!%:%+&)
(II. Tatalaksana
- "03 7K gtt IImenit
' 9ro kemoterapi
(III. P#'%n'sisJuo ad itam ? +alam
15
7/26/2019 THT-KL CASE
http://slidepdf.com/reader/full/tht-kl-case 16/30
Juo ad 0un<tionam ? 3ubia
BAB III
TINAUAN PUSTAKA
A. Anat'mi Nas'fa#in%
0aring adalah tenggorokan, ruang muskulo'membranosa di belakang rongga
hidung, mulut, dan laring, berhubungan dengan rongga'rongga tersebut dan dengan
esofagus. tau se<ara lebih jelas, faring merupakan bangunan tabung fibromuskuler yang berbentuk <orong ( membesar di bagian atas dan menge<il dibagian ba/ah )
16
7/26/2019 THT-KL CASE
http://slidepdf.com/reader/full/tht-kl-case 17/30
yang ke arah inferior akan berlanjut menjadi esofagus. 6angunan ini terbentang mulai
dari basis kranii hingga menyambung ke esofagus setinggi #ertebra ser#i<al ",
dengan panjang kurang lebih * in<i (1% <m).*
Se<ara anatomis, faring dibagi menjadi % bagian, yaitu nasofaring, orofaring dan
laringofaring, yang juga sering disebut hipofaring. :asofaring merupakan suatu
rongga dengan dinding kaku diatas , belakang dan lateral yang se<ara anatomi
termasuk bagian faring. Ke anterior berhubungan dengan rongga hidung melalui
koana dan tepi belakang septum nasi, sehingga sumbatan hidung merupakan
gangguan yang sering timbul. Ke arah posterior dinding nasofaring melengkung ke
superior'anterior dan terletak diba/ah os sfenoid, sedangkan bagian belakang
nasofaring berbatasan dengan ruang retrofaring, fasia pre'#ertebralis dan otot'otot
dinding faring. *
9ada dinding lateral nasofaring terdapat orifisium tuba eusta<hius dimana
orifisium ini dibatasi superior dan posterior torus tubarius, sehingga penyebaran
tumor ke lateral akan menyebabkan sumbatan orifisium tuba eusta<his dan akan
mengganggu pendengaran. Ke arah postero'superior dari torus tubarius terdapat fossa
7osenmuller yang merupakan lokasi tersering Karsinoma :asofaring. 9ada atap
nasofaring sering terlihat lipatan'lipatan mukosa yang dibentuk oleh jaringan lunak
sub mukosa, dimana pada usia muda dinding postero'superior nasofaring umumnya
tidak rata. 4al ini disebabkan karena adanya jaringan adenoid. 3i nasofaring terdapat
banyak saluran getah bening yang terutama mengalir ke lateral bermuara di kelenjar
retrofaring Krause (kelenjar 7ou#iere).*
:asofaring juga berhubungan erat dengan beberapa struktur penting, seperti? n.
Glossopharingeus, n. agus dan n. sesorius saraf spinal <ranial dan #ena jugularis
interna. 0aring mendapat darah dari berbagai sumber dan kadang'kadang tidak
beraturan. ang terutama berasal dari <abang a. Karotis eksterna, serta dari <abang a.
+aksilaris interna, yakni <abang palatine superior.*
17
7/26/2019 THT-KL CASE
http://slidepdf.com/reader/full/tht-kl-case 18/30
amba# /. natomi 0aring. 0
B. Definisi KN&
Karsinoma adalah pertumbuhan baru yang ganas terdiri dari sel'sel epithelial
yang <enderung menginfiltrasi jaringan sekitarnya dan menimbulkan metastasis.
:asopharyngeal karsinoma merupakan tumor ganas yang timbul pada epithelial
pelapis ruangan dibelakang hidung (nasofaring).1
+. E"idemi'l'%i KN&
Karsinoma nasofaring merupakan salah satu kanker yang paling sering terjadi di
Cina Selatan dan sia !enggara, dengan jenis histologi yang paling sering ditemukan
adalah karsinoma tak terdiferensiasi (@orld 4ealth Argani$ation (@4A) tipe """).
"nsiden yang <ukup tinggi terjadi di beberapa daerah di Cina Selatan, terutama di
pro#insi Guang$hou, dengan insiden sekitar %&'&1&&.&&& per tahun, sehingga
menimbulkan masalah kesehatan yang serius. "nsiden intermediate terjadi di sia
!enggara, termasuk Singapura (1*1&&.&&&), +alaysia (.-1&&.&&&), ietnam
(-.*1&&.&&&), !ai/an (-1&&.&&&), dan 0ilipina (,1&&.&&&). Ke<enderungan ini
juga berlaku di frika, termasuk Kenya(*.1&&.&&&) dan lja$air, +aroko, dan
!unisia (*.11&&.&&) .%,.
3i luar negara'negara tersebut di atas, insiden K:0 masih sangat rendah, terutama
di Dropa 6arat dan di merika Serikat (S), di negara'negara tersebut, jenis histologi
utama adalah @4A tipe " (differentiated type), yang berhubungan dengan penggunaan
tembakau dengan insiden &,*'21&&.&&& per tahun. "nsiden K:0 di 4ongkong pada
18
7/26/2019 THT-KL CASE
http://slidepdf.com/reader/full/tht-kl-case 19/30
laki'laki sebesar 2&'%&1&&.&&&, sedangkan pada perempuan 1*'2&1&&.&&&.
3istribusi usia pasien K:0 tidak sama di sia !enggara dan frika 8tara. 3i sia,
sebagian besar kasus terjadi pada dekade kelima dan keenam kehidupan, sedangkan di
rika 8tara ditemukan distribusi bimodal , dengan pun<ak utama kejadian sekitar usia
*& tahun, mirip dengan pun<ak usia kejadian K:0 yang diamati di sia, dan pun<ak
ke<il pada pasien berusia antara 1& dan 2* tahun.
Karsinoma nasofaring merupakan kanker yang sering terjadi di "ndonesia,
sebagai peringkat keempat setelah kanker leher rahim, kanker payudara, dan kanker
kulit, dan merupakan kanker yang paling sering terjadi di bagian kepala leher.
9enyakit ini 1&&5 terkait dengan D6, terutama tipe undifferentiated carcinoma
(@4A tipe """). "nsiden K:0 di "ndonesia diperkirakan .21&&.&&& atau sekitar
12.&&& kasus baru setiap tahunnya. 3ata registrasi kanker di "ndonesia berdasarkan
histopatologi tahun 2&&% menunjukkan bah/a K:0 menempati urutan pertama dari
semua tumor ganas primer pada lakiL laki dan urutan ke pada perempuan. 3ari data
rekam medik poliklinik !elinga 4idung !enggorok'6edah Kepala =eher (!4!'K=)
7umah Sakit 8mum 9usat (7S89) dr. Sardjito ogyakarta, dalam % tahun terakhir
didapatkan jumlah pasien yang terdiagnosis K:0 pada tahun 2&1& sebanyak -
pasien, tahun 2&11 ada - pasien, sedangkan pada tahun 2&12 ada sebanyak 11-
pasien. 3ari data tersebut terlihat peningkatan jumlah pasien K:0 dalam % tahun
terakhir.%,-
D. Eti'l'%i KN&
!erjadinya K:0 mungkin multifaktorial, proses karsinogenesisnya mungkin
men<akup banyak tahap. 0aktor yang mungkin terkait dengan timbulnya K:0 adalah?
a. Kerentanan Genetik
@alaupun karsinoma nasofaring tidak termasuk tumor genetik, tetapi kerentanan
terhadap karsinoma nasofaring pada kelompok masyarakat tertentu relatif lebih
menonjol dan memiliki agregasi familial. nalisis korelasi menunjukkan gen 4=
(human leuko<yte antigen) dan gen pengkode en$im sitokrom p*&2D (C92D1)
kemungkinan adalah gen kerentanan terhadap karsinoma nasofaring, mereka
berkaitan dengan sebagian besar karsinoma nasofaring.
b. "nfeksi irus Dipstein'6arr
19
7/26/2019 THT-KL CASE
http://slidepdf.com/reader/full/tht-kl-case 20/30
6anyak perhatian ditujukan kepada hubungan langsung antara karsinoma
nasofaring dengan ambang titer antibody #irus Dpstein'6arr (D6). Serum pasien'
pasien orang sia dan frika dengan karsinoma nasofaring primer maupun sekunder
telah dibuktikan mengandung antibody "g G terhadap antigen kapsid #irus (C) D6
dan seringkali pula terhadap antigen dini (D)M dan antibody "g terhadap C
(C'"g), sering dengan titer yang tinggi. 4ubungan ini juga terdapat pada pasien
di merika yang mendapat karsinoma nasofaring aktif. 6entuk'bentuk anti'D6 ini
berhubungan dengan karsinoma nasofaring tidak berdifrensiasi (undifferentiated ) dan
karsinoma nasofaring non'keratinisasi (non-eratinizing ) yang aktif (dengan
mikroskop <ahaya) tetapi biasanya tidak berhubungan dengan tumor sel skuamosa
atau elemen limfoid dalam limfoepitelioma.
<. 0aktor =ingkungan
9enelitian akhir'akhir ini menemukan $at'$at berikut berkaitan dengan timbulnya
karsinoma nasofaring yaitu golongan :itrosamin,diantaranya dimetilnitrosamin dan
dietilnitrosamin, 4idrokarbon aromati< dan unsur 7enik, diantaranya nikel sulfat.
E. Pat'%enesis KN&
Suatu keganasan pada umumnya dapat terjadi melalu dua mekanisme, yaitu
disebabkan oleh lamanya /aktu kematian sel yang disebabkan oleh gangguan
apoptosis, dan menurunnya /aktu siklus sel sehingga sel yang di hasilkan semakin
banyak. Gangguan pada gen penekan tumor (!SGs) dan gangguan pada berbagai
protoonkogen yang menghambat penghentian siklus sel. 9ada keadaan fisiologi
berbagai kegiatan pembelahan sel diatur oleh protoonkogen, dimana apabila terjadi
mutasi maka dapat timbul suatu onkogen. Ankogen dapat memi<u terjadinya kanker
karena pembelahan dan pertumbuhan sel terjadi se<ara patologis.
irus Dpstein'6arr (D6) sangat dihubungkan dengan kejadian karsinoma
nasofaring. D6 dapat menular antar manusia. "nfeksi a/alnya terjadi pada usia anak'
anak. "nfeksi akut #irus ini biasanya akan sembuh dengan sendirinya. 9ada infeksi
laten, D6 banyak dijumpai di <airan sali#a manusia, sehingga penularannya dapat
20
7/26/2019 THT-KL CASE
http://slidepdf.com/reader/full/tht-kl-case 21/30
terjadi se<ara oral maupun kontak makanan. 9ada infeksi laten, 3: dari D6 akan
tetap ada didalam sel yang diinfeksinya sebagai episom dalam /aktu yang lama.
&. Klasifikasi dan Hist'"at'l'%i KN&
K:0 diklasifikasikan oleh !orld "ealth #rganization (!"#) menjadi % tipe
histologi, yaitu ?
a. !ipe 1 ? Karsinoma sel skuamosa berkeratinisasi (eratinizing s$uamous cell
carcinoma)
b. !ipe 2 ? Karsinoma sel skuamosa tidak berkeratinisasi (non eratinizing
s$uamous cell carcinoma)
<. !ipe % ? Karsinoma tidak berdiferensiasi (undifferentiated carcinoma)
. e$ala Klinis KN&
Gejala nasofaring yang pokok adalah?2
a. :asal sign ?
• 9ilek lama yang tidak sembuh
• Dpistaksis. Keluarnya darah ini biasanya berulang'ulang, jumlahnya
sedikit dan seringkali ber<ampur dengan ingus, sehingga ber/arna merah
jambu
• "ngus dapat seperti nanah, en<er atau kental dan berbau.
b. Dar sign ?
• !initus. !umor menekan muara tuba eusta<hii sehingga terjadi tuba
oklusi, karena muara tuba eusta<hii dekat dengan fosa rosenmulleri.
!ekanan dalam ka#um timpani menjadi menurun sehingga terjadi
tinnitus.
• Gangguan pendengaran hantaran
• 7asa tidak nyaman di telinga sampai rasa nyeri di telinga (otalgia).
<. Dye sign ?
• 3iplopia. !umor merayap masuk foramen laseratum dan menimbulkan
gangguan :. " dan :. ". 6ila terkena <hiasma opti<us akan
menimbulkan kebutaan.
d. !umor sign ?
21
7/26/2019 THT-KL CASE
http://slidepdf.com/reader/full/tht-kl-case 22/30
• 9embesaran kelenjar limfoid leher ini merupakan penyebaran atau
metastase dekat se<ara limfogen dari karsinoma nasofaring.
e. Cranial sign
Gejala <ranial terjadi bila tumor sudah meluas ke otak dan dirasakan pada
penderita. Gejala ini berupa ?
• Sakit kepala yang terus menerus, rasa sakit ini merupakan metastase
se<ara hematogen.
• Sensitibilitas derah pipi dan hidung berkurang.
• Kesukaran pada /aktu menelan
• foni
• Sindrom ;ugular ;a<kson atau sindroma reptroparotidean mengenai :.