A. TERMINOLOGI BENGKAK DAN BENJOLANBENGKAKPembengkakan adalah
akibat dari akummulasi cairan di bawah kulit di ruang dalam
jaringan. Pembengkakan tersebut dapat terjadi di salah satu bagian
tubuh tertentu, contohnya karena cedera, gagal jantung, atau gagal
ginjal.Pembengkakan sering merupakan gejala dari kondisi kesehatan
yang mendasarinya. Hal ini dapat terjadi sebgai akibat dari kondisi
atau pengobatan sebgai berikut :1. Kehamilan1. Penyakit Ginjal1.
Gagal jantung1. Penyakit paru kronis1. Penyakit Tiroid1. Penyakit
Hati1. Malnutrisi1. Obat-obatan, seperti kortikosteroid atau obat
tekanan darah tinggi (Hipertensi)
Neoplasma (Benjolan) Adalah kumpulan sel anormal yan gterbentuk
oleh sebagian sel-sel yang tumbuh terus menerus secara tidak
terbatas, tidak terkoordinasi dengan jaringan sekitarnya dan tidak
berguna bagi tubuh. Terjadi perubahan sifat , sehingga sebagian
besar energy digunakan untuk berkembang biak. Tumor jinak biasanya
tidak menginvasi, dan tidak menyebar kejaringan lain sekitarnya.
Tumor jinak biasanya tidak mengancam jiwa kecuali bila ia terletak
pada area struktur viral. Tumor jinak terdiri dari sel-sel yang
serupa dengan struktur pada sel asalnya. Sel-sel tumor jinak ini
lebih lebih kohesif daripada sel-sel tumor ganas. Pertumbuhan
terjadi pada bagian tengah massa benigna, biasanya mengakibatkan
batas tegas. Tumor benigna menimbulkan efek-efeknya berupa
obstruksi, tekanan, dan sekresi.
Tumor ganas dapat menginvasi jaringan lain dan beranak sebar ke
tempat jauh (metastasis) bahkan dapat menimbulkan kematian. Tumor
ganas mempunyai struktur selular atipikal, dengan pembelahan dan
kromosom nuclear abnormal. Sel maligna kehilangan diferensiasinya
atau menyerupai sel asalnya. Sel tumor tidak kohesif dan akibatnya,
pola pertumbuhan tidak teratur; tidak kapsul yang terbentuk, dan
perbedaan separasi dari jaringan sekitar sulit terlihat.Perbedaan
Tumor Jinak dan GanasSifat tumorTumor ganasTumor jinak
PertumbuhanCepatlambat
Simpai/kapsulTidak bersimpai/berkapsulBersimpai/berkapsul
TangkaiTidak bertangkaiKadang bertangkai, kadang tidak
InfiltratifInfiltratif ke jaringan sekitarNon infiltratif tetapi
ekspansif
PerlekatanMelekat dengan jaringan sekitarTidak melekat dengan
jaringan sekitar
MetastaseUmumnya terjadi metastaseTidak ada metastase
Residif/rekurensiUmumnya residifNon residif, kecuali ekstirpasi
tumor tidak bersih
Gambaran PA1. Mitosis multipolar1. Pleomorfi dan hiperkromasi1.
Lost of polarity1. Anaplasia/differensiasi buruk1. Mitosis
bipolar1. Tidak ada pleomorfi dan hiperkromasi1. Tidak lost of
polarity1. Berdiferensiasi baik
KematianTidak ditentukan lokasi tumorDitentukan lokasi tumor
kaheksiaAda Tidak ada
TUMOR ODONTOGENIK DAN NON-ODONTOGENIKTUMOR JINAK RONGGA MULUT1.
EPULISEpulis adalah istilah yang nonspesifik untuk tumor dan massa
seperti tumor pada gingiva (gusi). Ada beberapa jenis dari epulis,
masing-masing memiliki karakteristik yang unik dan khas.Faktor
predisposisi1. Iritasi kronis lokal misalnya kalkulus, karies
servikal, sisa akar gigi. Jenis-jenis EpulisA. Epulis Gravidarum
(Tumor Kehamilan)DefinisiTumor kehamilan yang juga dikenal dengan
epulis gravidarum atau granuloma pyogenic, merupakan kelainan
gingiva yang sangat jarang terjadi pada kehamilan. Telah dilaporkan
terjadi sekitar 0,2 sampai 5% dari kehamilan. Tumor kehamilan
merupakan lesi yang tumbuh dengan cepat dan jinak, terjadi biasanya
pada trimester pertama kehamilan. Jika terjadi, tumor kehamilan
mempunyai tendensi untuk terjadi kembali pada kehamilan
berikutnya.Lesi berwarna merah cerah dan banyak vaskularisasi ini,
yang kadang memiliki flek putih di permukaannya, biasanya
bertangkai dan dapat mencapai diameter 2 cm. Tumor kehamilan ini
tidak menimbulkan rasa sakit. Meskipun dapat timbul dari setiap
tempat di gingiva, tapi kebanyakan timbul di papila interdental
gingiva, biasanya di daerah labial dan lebih sering di rahang atas
daripada rahang bawah. Gigi yang berdekatan dengan epulis dapat
bergeser dan menjadi lebih mudah goyang, meskipun kerusakan tulang
jarang terjadi di sekitar gigi yang terlibat. Penyebab tumor
kehamilan ini belum diketahui, walaupun adanya pengaruh hormon
kehamilan sangatlah jelas. Tumor kehamilan terjadi selama masa
kehamilan tetapi juga dikaitkan terhadap konsumsi pil kontrasepsi.
Diperkirakan lesi ini timbul dari papila gingiva yang memang telah
meradang, sehingga plak dianggap sebagai faktor pencetus yang
penting..EtiologiPerkembangannya cepat seiring dengan peningkatan
hormon estrogen dan progestin pada saat kehamilan. Penyebab dari
tumor kehamilan hingga saat ini masih belum dipastikan, namun
diduga kuat berhubungan erat dengan perubahan hormonal yang terjadi
pada saat wanita hamil. Faktor lain yang memberatkan keadaan ini
adalah kebersihan mulut ibu hamil yang buruk.
Epulis gravidarum pada wanita hamil
PerawatanUmumnya lesi ini akan mengecil dan menghilang dengan
sendirinya segera setelah ibu melahirkan bayinya, sehingga
perawatan yang berkaitan dengan lesi ini sebaiknya ditunda hingga
setelah kelahiran kecuali bila ada rasa sakit dan perdarahan terus
terjadi sehingga mengganggu penyikatan gigi yang optimal dan
rutinitas sehari-hari.B. Epulis fibromatosaEpulis jenis ini lebih
sering dujumpai dibandingkan jenis lainnya dan sering mengalami
rekuren (kambuh) bila operasi pengangkatannya tidak sempurna.
Umumnya dijumpai pada orang dewasa. Terutama pada bagian gingiva,
bibir dan mukosa bagian bukal
etiologi: iritasi kronisklinis : letak antara 2 gigi,
bertangkai, warna agak pucat, konsistensi kenyal pengobatan :
eksisiterjadi pada mukosa mulut terutama pada tepi ginggiva, pipi
dan lidahEpulis ini terjadi pada rongga mulut terutama pada tepi
gingival dan juga sering terjadi pada pipi dan lidah. Etiologinya
berasal dari iritasi kronis. Tampak klinis yang terlihat antara
lain bertangkai, dapat pula tidak, warna agak pucat, konsistensi
kenyal, batas tegas, padat dan kokoh. Epulis ini pula tidak mudah
berdarah dan tidak menimbulkan rasa sakit.Jika epulis fibroma
menjadi terlalu besar, bisa mengganggu pengunyahan dan menjadi
trauma serta ulserasi. Histologis ditandai oleh proliferasi
jaringan ikat collagenic dengan berbagai derajat dari sel
infiltrasi inflamasi.Permukaan lesi ditutupi oleh epitel skuamosa
berlapis. Pengobatan ini dengan eksisi biopsi bedah dan memiliki
tujuan untuk menyingkirkan lesi/neoplasma lainnya.
Epulis fibromatosaC. Epulis GranulomatosaEpulis granulomatosa
dapat terjadi pada semua umur namun kasus ini paling banyak
didiagnosa pada pasien dalam golongan umur 40-60 tahun, dan
terutama terjadi pada wanita.
Epulis granulomatosa pada daerah palatal gigi insisif
atasGejalaLesi tampak sebagai pembesaran gusi yang muncul di antara
dua gigi, kaya vaskularisasi sehingga mudah berdarah dengan
sentuhan dan umumnya berwarna merah keunguan.Ukurannya bervariasi,
sebagian besar kasus biasanya berukuran kurang dari 2 cm namun ada
kasus yang ukurannya diameter melebihi 4 cm. Lesi ini dapat tumbuh
menjadi massa yang bentuknya tidak beraturan yang dapat menjadi
ulserasi dan mudah berdarah. Pada beberapa kasus giant cell epulis
dapat menginvasi tulang di bawahnya sehingga pada gambaran
radiografis akan terlihat erosi tulang. Sebagian besar terdiri atas
jaringan granulasi. Konsistensi kenyal, mudah berdarah bila
tersenggol.PerawatanPerawatan giant cell epulis melibatkan bedah
eksisi dan kuretase tulang yang terlibat. Gigi yang berdekatan
dengan epulis juga perlu dicabut bila sudah tidak dapat
dipertahankan, atau dilakukan pembersihan karang gigi (scaling) dan
penghalusan akar (root planing). Dilaporkan angka rekurensi sebesar
10 % sehingga diperlukan tindakan eksisi kembali.
D.Epulis KongenitalDefinisiPenyebab dari terjadinya epulis
kongenital belum pasti namun para ilmuwan meyakini bahwa epulis ini
berasal dari sel-sel mesenkim primitif yang asalnya dari neural
crest.Epulis tipe ini adalah kondisi kongenital yang sangat jarang
ditemui, dan terjadi pada bayi saat kelahiran. Dari penelitian
didapati bahwa epulis kongenital lebih banyak dijumpai pada bayi
perempuan daripada laki-laki dengan rasio 8:1, dan paling banyak
terjadi pada maksila (rahang atas) dibandingkan mandibula (rahang
bawah).Seorang bayi perempuan dengan congenital epulis, kasus yang
pertama kali dilaporkan pada tahun 1871 dan hingga kini hanya
sekitar 200 kejadian yang pernah dilaporkan.GejalaPada bayi yang
baru lahir dijumpai massa tonjolan pada mulutnya, biasanya pada
tulang rahang atas bagian anterior (depan). Dari 10% kasus yang
dilaporkan, lesi yang terjadi adalah lesi multipel namun dapat juga
berupa lesi tunggal. Ukuran lesi bervariasi, dari 0.5 cm hingga 2
cm namun ada kasus di mana ukuran epulis mencapai 9 cm. lesi ini
lunak, bertangkai dan terkadang berupa lobus-lobus dari mukosa
alveolar. Bila epulis terlalu besar, dapat mengganggu saluran
pernafasan dan menyulitkan bayi saat menyusu.PerawatanPada sebagian
besar kasus, epulis cenderung mengecil dengan sendirinya dan
menghilang saat bayi mencapai usia sekitar 8 bulan. Dengan demikian
lesi yang berukuran kecil tidak membutuhkan perawatan.Lesi yang
lebih besar dapat mengganggu pernafasan dan/atau menyusui sehingga
perlu dilakukan pembedahan dengan anestesi total. Dilaporkan
keberhasilan penggunaan laser karbondioksida untuk mengoperasi lesi
epulis yang besar. Dari kasus- kasus yang ada, kejadian ini
tampaknya tidak mengganggu proses pertumbuhan
gigi.PenatalaksanaanEkskokleasi epulis ialah pengangkatan jaringan
patologis dari ginggiva, pencabutan gigi yang terlibat serta
pengerokan sisa jaringan pada bekas akar gigi.a. Indikasi
operasiEpulis kecuali epulis gravidarumb. Kontra indikasi Operasi
Ko morbiditas beratc. Diagnosis Banding Karsinoma gingivad.
Pemeriksaan Penunjang FNA
E. Epulis FissuratumDefinisiEpulis fissuratum adalah hyperplasia
mukosa akibat trauma ringan kronik oleh pinggiran gigi palsu.
Epulis fissuratum dianalogikan sebagai akantoma fissuratum pada
kulit.PatofisiologiEpulis fissuratum muncul berhubungan dengan
pinggiran gigi palsu. Epulis biasanya ditemukan pada vestibuler
maksila atau mandibula.Kebanyakan epulis fissuratum terjadi pada
ras kulit putih. Ini berhubungan dari dominasi ras kulit putih
untuk sering menggunakan gigi palsu.Jenis KelaminKebanyakan kasus
terjadi pada wanita. Pada kenyataannya, wanita lebih suka
menggunakan gigi palsu dalam waktu yang lebih lama, karena alasan
estetik. Kemungkinan, perubahan epitel menjadi atropi pada wanita
menopause, mempengaruhi kejadiannya pada wanita yang lebih
tua.UmurEpulis fissuratum terbanyak terjadi pada umur 50, 60, dan
70-an, tapi dapat ditemukan pada hampir seluruh umur. Epulis
fissuratum pernah ditemukan pada anak kecil. Faktanya, lesi
berhubungan dengan penggunaan gigi palsu dan proses iritasi yang
kronis memiliki insidensi lebih tinggi pada individu yang lebih
tua.Riwayat PenyakitEpulis fissuratum berkembang lambat pada
periode yang panjang pada pasien dengan nyeri pada penggunaan gigi
palsu.Biasanya, pasien dengan epulis fissuratum adalah
asimptomatik.
Pemeriksaan FisikPemeriksaan pada pasien epulis fissuratum
patient typically ditemukan pembengkakan pada mukosa hiperplastik,
dimana meliputi pinggiran dari gigi palsu. Lesi lebih sering pada
bagian depan dari gigi palsu. Lesi pada daerah lingual jarang
ditemukan. Lesi ini lebih sering pada bagian anterior
rahang.Permukaan dari massa epulis fissuratum : halus, biasanya
berbentuk ulseran atau papiler. Ukuran dari lesi epulis fissuratum
lesion bervariasi; pada beberapa lesi kecil, tapi dapat meliputi
seluruh mukosa vestibuler yang kontak dengan gigi palsu.Walaupun
sering dalam warna mukosa, eritema juga bisa terjadi, jika terjadi
inflamasi. Beberapa lesi muncul mejadi granuloma piogenik,
disebabkan proliferasi kapiler.Epulis Fissuratum pada anterior
mandibula, pada tempat gigi palsu biasa dipasang. Terlihat fambaran
eritema. Pada permukaan lesi biasanya halus seperti pada
gambar.EtiologiPenyebab dari epulis fissuratum adalah iritasi
kronis ringan pada tempat pemasangan gigi palsu. Biasanya,
berhubungan dengan resopsi dari tulang alveolar, supaya gigi palsu
dapat bergerak pada mukosa vestibuler, mengakibatkan inflamasi
hiperplasi jaringan yang berproliferasi pada tepi gigi palsu
tersebut.PerawatanPerawatan Lesi ini dapat dihilangkan dengan
eksisi. Selain itu, gigi tiruan yang menjadi timbulnya lesi ini
harus diperbaiki hingga dapat memiliki kecekatan yang baik namun
tidak memberi tekanan berat terhadap mukosa supaya mencegah iritasi
yang lebih beratMeski lesi ini sangat jarang dihubungkan dengan
karsinoma sel skuamosa, namun sebagai tindakan preventif sebaiknya
dilakukan pemeriksaan mikroskopis pada lesi yang telah dibuang
tersebut. massa pada mukosa vestibuler posterior ini, berhubungan
dengan penggunaan gigi palsu total. Pada pasien ini, massa sudah
berubah menjadi skuamous sel karsinoma.
F. Giant Cell EpulisDefenisi Granuloma giant cell perifer
merupakan nodul ekstraosseus yang terdiri dari proliferasi
mononuklear dan multinukleasi giant cell yang berhubungan dengan
vaskularisasi yang ditemukan pada gingiva atau ridge
alveolar.Granuloma giant cell perifer adalah reaksi hiperplastik
pada jaringan ikat gingiva yang didominasi oleh komponen seluler
histiositik dan endotelial. Kedua jenis sel tersebut bercampur baur
dan tersusun pada pola lobular yang dipisahkan oleh jaringan ikat
fibrous yang mengandung pembuluh darah sinusoid yang besar.Nama
lesi ini diambil dari kecenderungan histiosit mononuklear untuk
membentuk giant cell multinukleasi yang luas; lokasi perifer
(ekstraosseus) dari lesi ini lebih sempit, lebih cenderung ke
tengah (intraosseus); dan gambaran klinis dari lesi gingiva ini
mirip dengan respon terhadap granuloma yang reaktif.Faktor-faktor
yang mengawali terjadinya lesi tidak diketahui. Lesi mengandung
jaringan giant cell mirip dengan yang ditemukan pada bagian lain
dari tubuh tetapi utamanya pada tulang.EtiologiPenyebab granuloma
giant cell perifer tidak diketahui, meskipun iritasi lokal yang
disebabkan oleh plak gigi atau kalkulus, penyakit periodontal,
restorasi gigi yang buruk, protesa yang buruk, atau pencabutan
gigi, telah dianggap ikut berpartisipasi pada perkembangan lesi
ini.Penelitian baru-baru ini, menggambarkan perkembangan dari
granuloma giant cell perifer yang berhubungan dengan implan gigi.
Granuloma giant cell perifer muncul sebagai akibat dari komplikasi
yang tidak umum pada penempatan implan, berkembang dari beberapa
bulan sampai beberapa tahun setelah penempatan implan gigi.Gambaran
KlinisLesi diawali dengan pembengkakan berbentuk kubah berwarna
kemerah-merahan atau keungu-unguan pada papilla interdental atau
ridge alveolar. Pada pasien dentulous lesi sering terlihat lebih
kemerahan disebabkan oleh adanya ulserasi yang terjadi ketika
makanan dikunyah dan mengenai epitelium yang tipis dari massa yang
menonjol.Lesi yang lebih luas biasanya mengelilingi satu atau lebih
gigi, sering melibatkan ligamen periodontal, termasuk apeks gigi.
Lesi ini menyebabkan hilangnya dan bergeraknya gigi. Pada daerah
edentulous lesi berbentuk kubah, ungu, dan biasanya mempunyai
permukaan yang utuh. Radiografi periapikal umumnya menunjukkan
hilangnya lapisan superficial dari tulang kortikal, dan sisa tulang
di bagian tengah yang tidak ikut terlibat.Granuloma sel raksasa
perifer ditandai oleh suatu pembengkakan berbatas jelas , keras,
dan jarang berulserasi. Dasarnya tidak bertangkai, permukaannya
licin atau sedikit bergranula dan warnanya merah muda sampai merah
ungu tua. Nodula tersebut biasanya beberapa mm sampai 1 cm
diameternya, meskipun pembesaran yang cepat dapat menciptakan
pertumbuhan besar yang mengganggu pada gigi-gigi disampingnya. Lesi
tersebut umumnya tanpa gejala, tatapi karena sifatnya yang agresif,
maka tulang alveolar dibawahnya seringkali terlibat dan membuat
radiolusensi peripheral cuff superfisial patognomonik.Perawatan
Granuloma giant cell perifer dirawat dengan eksisi bedah, termasuk
dasar lesi dan kuretasi tulang di bawahnya. Pembuangan yang tidak
tuntas mengakibatkan kecenderungan yang jelas untuk kambuh. Pasien
dentulous biasanya perlu pengangkatan satu atau lebih banyak gigi
dan kuretase soket.Granuloma giant cell perifer memiliki prognosis
yang baik.3 Kira-Kira 10% kasus yang dilaporkan dapat kambuh
kembali, hal ini mungkin disebabkan oleh pengangkatan yang tidak
sempurna.G. Epulis Angiomatosa (Epulis Telangiecticum)Merupakan
respon granulasi yang berlebihan yang merupakan reaksi endotel
(proliferasi) dan etiologinya disebabkan oleh trauma atau tidak
diketahui namun diduga karena hemangioma gingiva. Dikatakan respon
berlebihan karena pertumbuhan cepat, berbatas jelas, konsistensi
lunak seperti spons, merah cerah dan mudah berdarah. Epulis
angiomatosa seringkali di differential diagnosis dengan epulis
granulomatosa dan epulis gravidarum.
2. GRANULOMAGranuloma adalah suatu tumor vaskuler benigna yang
didapat pada kulit atau membran mukosa yang tampak senagai papul
atau nodul vaskular yang cepat sembuh. Granuloma paling tidak
menujukkan gejala kecuali untuk nyeri ringan dan cenderung untuk
berdarah dengan trauma sedikit atau bahkan tidak ada trauma. Jenis
jenis Granuloma dalam Rongga Mulut:DENTAL GRANULOMA Nama lainnya
adalah Periapical granuloma, Periodontitis apikalis kronis. Dental
granuloma adalah massa jaringan granulasi yang berkaitan dengan
apeks giginon vital dan terbentuk sebagai akibat infeksi saluran
akar. Secara klinis dental granuloma tidak dapat dibedakan dengan
lesi keradangan periapikal lainnya. Untuk membedakan dengan leri
periapikal lainnya diperlukan pemeriksaan radiografi. Ukurannya
bervariasi, mulai dari diameter kecil yang hanya beberapa milimeter
hingga 2 centimeter. Dental granuloma terdiri dari jaringan
granulasi yang dikelilingi oleh dinding berupa jaringan ikat
fibrous. Pada dental granuloman yang sudah cukup lama, cenderung
memberikan gambaran adanya sel plasma, limfosit, neutrofil,
histosit, dan eosinofil, serta sel epithelial rest of Malassez.
Pada gigi karies perforasi pada pemeriksaan mikrobiologi akan
didapatkan mikroaerofilik bacterium acynomices.Tampak gambaran
radiolusen dengan batas tepi yang kadang terlihat jelas pada
perapikal. Umumnya berbentuk bulat. Gigi yang bersangkutan akan
menunjukkan hilangnya gambaran lamina dura. Biasanya tidak disertai
adanya resorbsi akar, namun ada juga yang menunjukkan gambaran
resorbsi akar. Dental granuloma disebabkan oleh kelainan patologis
dari reaksi keradangan pulpa yang berlanjut hingga ke jaringan
sekitar apeks. Dental granuloma tidak menimbulkan gejala-gejala
yang pasti. Gigi yang bersangkutan akan memberikan respon negative
pada perkusi, tes termal, dan tes elektrik pulpa.Treatment yang
dapat dilakukan, diantaranya mempertahankan gigi yang masih dapat
dipertahankan dengan cara melakukan perawatan saluran akar. Pada
gigi yang tidak dapat dilakukan restorasi maka harus dilakukan
penyabutan. Kegagalan dalam proses penyembuhan bisa terjadi, karena
berubah menjadi bentukan kista, kegagalan perawatan saluran akar,
adanya penyakit periodontal. Diagnosis bandingnya adalah Kista
radikuler ; abses periapikal.PYOGENIC GRANULOMAGranuloma piogenik
adalah suatu tumor vaskuler benigna yang didapat pada kulit atau
membran mukosa yang tampak sebagai papul atau nodul vaskular yang
cepat tumbuh, dapat berukuran 0,5-1 cm, jarang yang kenyal, warna
kemerahan , permukaan licin, mengkilat. Penyakit ini biasanya pada
anak-anak, dengan rata-rata umur 6-7 tahun dan jarang pada anak
kurang dari 6 bulan dan lesi ini akan berkurang dengan bertambahnya
umur. Tempat predileksi sering mengenai muka, jari, gingiva dan
daerah lain yang mudah terkena. Diagnosis bandingnya adalah
hemangioma karena gambaran klinisnya yang menyerupai pyogenic
granuloma yaitu papul atau nodul merah. Penyebab belum diketahui
pasti tetapi sejak lalu trauma dianggap sebagai penyebab utama.
Bila tidak ditangani maka lesi granuloma pyogenic cenderung
menetap. Pada granuloma pyogenic yang kecil dan superfisial dapat
terjadi regresi spontan. Penanganan granuloma pyogrnic meliputi
bedah eksisi, kauterisasi dan kuretase, laser.CENTRAL GIANT CELL
GRANULOMACentral giant cell granuloma diklasifikasikan oleh WHO
pada tahun 2005 sebagai lesi idiopatik jinak intraosseous jarang
agresif yang terjadi hampir secara eksklusif di rahang. Hal ini
paling sering terjadi pada wanita muda (usia