Top Banner
Implikasi Teori Inteligensi Sternberg dalam Pendidikan Psikologi Pendidikan Lanjutan
37

teori triarki sternberg

Nov 08, 2015

Download

Documents

S.t. Setyoko

membahas tentang teori sternberg yang dikautkan dengan tingkah laku
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • Implikasi Teori Inteligensi Sternberg dalam PendidikanPsikologi Pendidikan Lanjutan

  • Robert J. SternbergSangat dikenal karena inovasinya dalam studi inteligensi manusia.Minat terhadap inteligensi sudah muncul sejak kanak-kanak akibat kecemasannya terhadap tes inteligensi.Sikap negatifnya terhadap tes berubah ketika ia menjalani tes ulang di kelas enam bersama dengan anak kelas lima: Ada yang tidak beres dengan tes IQ.

  • Robert J. SternbergBanyak orang yang berprestasi tinggi serta menampilkan kemampuan belajar dan menyelesaikan masalah dengan baik mendapat skor inteligensi yang rendah.Sternberg merefleksi bahwa absurditas dari situasi tes yang dialami dan kenyataan di lapangan menolongnya untuk mengatasi kecemasan akan tes.

  • Robert J. SternbergDiinspirasi oleh pengalamannya, Stenberg mengembangkan tes kemampuan mental yang diujicobakan kepada teman-teman sekelas sebagai bagian dari tugas proyek ilmiahnya.Dari hasil tes diperoleh pemahaman bahwa beragam distraksi mempengaruhi kinerja individu dalam mengerjakan tes.

  • Robert J. SternbergSelama masa kuliah, Stenberg mengisi waktu liburannya untuk membantu penelitian tentang tes dan juga mengembangkan teori dan tes yang dikonstruksinya.Penelitian tentang inteligensi diteruskan oleh Sternberg hingga ia lulus program doktoral dan menjadi pengajar di Universitas Yale, Departement psikologi.

  • Topik-topik Kajian R.J. SternbergHigher mental functions Styles of thinking Cognitive modifiability Leadership Love and hate

  • Teori TriarchicTeori utama dari Robert J. Sternberg tentang inteligensi.Memberikan pemahaman baru tentang inteligensi dan proses belajar: pembelajaran harus dalam konteks sosial-budaya dan kebutuhan konkret.Memiliki implikasi yang penting bagi pendidikan, terutama pelatihan keterampilan.

  • Teori TriarchicTeori triarchic inteligensi Sternberg meliputi tiga subteori:1. Contextual Subtheory (Subteori Kontekstual),2. Experential Subtheory (Subteori Eksperensial); dan.3. Componential Subtheory (Subteori Komponensial).

  • Teori Triarchic: Subteori Kontekstual (Eksternal dan relatif)Subteori kontekstual menegaskan bahwa tingkah-laku yang inteligen dibatasi oleh konteks sosial-budaya tempat tampilnya tingkah-laku itu. Tingkah laku itu terlibat dalam proses adaptasi terhadap lingkungan, pemilihan lingkungan yang lebih baik dan pembentukan lingkungan saat ini.

  • Teori Triarchic: Subteori Eksperensial (eksternal-internal)Subteori eksperiensial menyatakan bahwa tingkahlaku inteligen ditafsirkan dalam rentang kontinum pengalaman dari tugas/situasi baru hingga tugas/situasi yang sudah sangat dikenal (novelty).Tingkahlaku intelegen juga dapat dilihat dari derajat keahlian (automation)

  • Teori Triarchic:Subteori Komponensial (Internal Dan Universal)Subteori komponensial memberikan kerangka bagi struktur dan mekanisme yang mengatur kategorisasi tingkah-laku inteligen seperti metacomponent (komponen metakognitif), performance (kinerja) dan knowlegde acquisition (perolehan pengetahuan).

  • Teori Triarchic

  • Subteori KontekstualTingkah laku intelegenAdaptasi: mampu menampilkan tingkahlaku yang sesuai dengan konteks sosial-budayaSeleksi: mampu menyeleksi lingkungan yang sesuai dengan kondisi diriShaping: Mampu menampilkan tingkahlaku yang dapat mengubah/memodifikasi lingkungan

  • Subteori EksperensialAda dua faset dalam penguasaan tingkah laku:Tingkah laku intelegen (1): Tingkah laku yang sesuai dengan tugas/situasi baru (novelty).Tingkah laku intelegen (2): Tingkahlaku yang memiliki derajat keterampilan semakin tinggi seiring dengan bertambahnya waktu dan pengalaman (pembiasaan => automation).

  • Subteori Komponensial Metacomponents MetacomponentAda tujuh komponenKeputusan tentang masalah apa yang perlu diselesaikanSeleksi komponen yang lebih rendah (lower-order component) yang akan digunakan dalam penyelesaian masalah

  • Subteori KomponensialMetacomponents Seleksi satu atau lebih representasi atau organisasi informasiSeleksi strategi untuk mengkombinasikan komponen yang lebih rendah tingkatannyaKeputusan mengenai alokasi resources (sumberdaya) yang dalam rentang perhatianPemantauan solusi (solution monitoring)Sensitivitas terhadap feedback eksternal

  • Subteori KomponensialPerformance Components Performance componentAda tiga komponenKomponen encodingKomponen Kombinasi dan perbandinganKomponen respons

  • Subteori KomponensialKnowlegde Acquisition ComponentsKnowlegde Acquisition ComponentsSeleksi encodingSeleksi Kombinasi dan perbandinganSeleksi respons

  • Teori TriarchicMenurut Sternberg, penjelasan yang lengkap tentang inteligensi perlu melibatkan interaksi ketiga subteori tersebut.Subteori komponensial merupakan aspek dari teori triarchic yang paling berkembang, didasarkan pada Sternberg (1977) yang mengemukakan perspektif baru dalam pengolahan informasi.

  • Teori TriarchicSubteori komponensial mengkaji serangkaian potensi pengolahan mental yang mendasari tingkah-laku (misalnya: apa saja yang berperan dalam pembentukan tingkah laku).Subteori kontekstual menghubungkan inteligensi dengan dunia luar untuk menentukan tingkah laku apa yang dianggap inteligen dan kapan munculnya.Subteori eksperiensial membahas hubungan antara tingkah laku pada tugas/situasi dan jumlah pengalaman yang dimiliki individu dalam tugas/situasi itu.

  • Teori TriarchicSatu komponen yang paling mendasar menurut riset Sternberg adalah metakognisi atau proses-proses eksekutif yang mengontrol strategi dan taktik yang digunakan dalam menampilkan tingkah-laku yang inteligen.

  • Film lagi

  • Preferensi Manajemen Pikiran Functions of governments of the mind;Stylistic preferences; And.Forms of mental self-government.Sumber: Sternberg, Robert (1988) The Triarchic Mind: A New Theory of Intelligence. NY: Viking Press

  • Fungsi Pengaturan Pikiran Legislative - creating, planning, imagining, and formulating. Executive - implementing and doing. Judicial - judging, evaluating, and comparing.

  • Preferensi StilistikInternal mengandalkan diri sendiri untuk memperoleh pengetahuan, pemahaman dan keterampilan; External collaboration: Bekerja sama dengan orang lain untuk memperoleh pengetahuan, pemahaman dan keterampilan.Bandingkan dengan attitudes menurut Jung: introvert-ekstrovert.

  • Format Swa-pengaturan Mental Monarchic; People perform best when goals are singular. They deal best with one goal or need at a time. Hierarchic; People can focus on multiple goals at once and recognize that all goals cannot be fulfilled equally. These people can prioritize goals easily.

  • Format Swa-pengaturan Mental Oligarchic; People deal with goals that are of equal weight well, but they have difficulty prioritizing goals of different weight. Anarchic; People depart from form and precedent. Often they don't like or understand the need for rules and regulations. These people operate without rules or structure, creating their own problem-solving techniques with insights that often easily break existing mindsets.

  • Ruang Lingkup AplikasiTeori triarchic adalah teori umum tentang inteligensi manusia.Penelitian awal Sternberg's banyak difokuskan kepada penalaran analogis dan silogistik.

  • Ruang Lingkup AplikasiSternberg telah menggunakan teorinya untuk menjelaskan inteligensi khusus (exceptional intelligence) seperti gifted dan retardasi pada anak-anak dan juga mengkritik tes inteligensi yang ada.

  • Ruang Lingkup AplikasiSternberg (1983) mengemukakan kerangka dari implikasi teorinya untuk pelatihan keterampilan. Karya-karya berikutnya mengkaji topik-topik seperti gaya belajar (Sternberg, 1997) dan kreativitas (Sternberg, 1999).

  • Ruang Lingkup AplikasiSternberg (1985) menjelaskan hasil dari beragam eksperimen analogi yang mensupport teori triarchic.

  • Ruang Lingkup AplikasiContoh: dalam studi yang melibatkan orang dewasa dan anak-anak untuk membahas analogi sederhana, Sternberg menemukan bahwa anak terkecil menyelesaikan masalah dengan secara berbeda dan berteori bahwa ini terjadi karena mereka belum mengembangkan kemampuan mengenali dan membedakan hubungan yang tingkatannya lebih tinggi (abstraksi).

  • Implikasi tehadap PendidikanPendidikan harus disesuaikan dengan kondisi sosial dan budaya peserta didik. Pelatihan intelektual harus relevan secara sosio-budaya dengan individu.

  • Implikasi tehadap Pendidikan Dan Pelatihan Program pelatihan harus menyediakan link antara apa yang dilatih dalam pelatihan dan tingkah-laku di dunia nyata.Program pelatihan harus menyediakan instruksi eksplisit tentang strategi untuk coping dengan tugas atau situasi baru.

  • Implikasi tehadap Pendidikan Dan Pelatihan Program pelatihan harus menyediakan instruksi eksplisit baik mengenai pengolahan informasi eksekutif maupun non-eksekutif dan interaksi antar keduanya.

  • Implikasi tehadap Pendidikan Dan Pelatihan Program pelatihan harus secara aktif mendorong individu untuk menampilkan strategi dan gaya mereka yang berbeda dengan individu lain.

  • Daftar PustakaSternberg, R.J. (1977). Intelligence, information processing, and analogical reasoning. Hillsdale, NJ: Erlbaum.Sternberg, R.J. (1985). Beyond IQ. New York: Cambridge university press.Sternberg, R.J. (1983). Criteria for intellectual skills training. Educational researcher,12, 6-12.Sternberg, R. J. (1997). Thinking styles. New York: Cambridge university press.Sternberg, R. J. (Ed.). (1999) handbook of creativity. New York: Cambridge university press.Colman, Andrew M., Ed. Companion encyclopedia of psychology, vol. 1. 1994. Routledge, new York, NY.