Top Banner

of 47

Teori Konstruktivisme.doc

Mar 03, 2018

Download

Documents

Yesi Karimah
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 7/26/2019 Teori Konstruktivisme.doc

    1/47

    1. Teori Konstruktivisme

    Teori konstruktivisme bermula dari gagasan Piaget dan Vigotsky, Piaget

    dan Vigotsky berpendapat bahwa perubahan kognitif hanya terjadi jika

    konsepsi-konsepsi yang telah dipahami sebelumnya diolah melalui suatu

    proses ketidakseimbangan dalam upaya memahami informasi-informasi

    baru. Keduanya menekankan adanya hakekat sosial dari belajar.

    Pembelajaran kooperatif, berbasis kegiatan dan penemuan merupakan

    pilihan yang sesuai untuk pembelajaran.

    akekat dari teori konstuktivis adalah bahwa siswa harus se!ara individu

    menemukan dan menerapkan informasi-informasi kompleks ke dalam

    situasi lain apabila mereka harus menjadikan informasi itu miliknya

    sendiri.

    "iswa berperan aktif dalam pembelajaran, sedangkan guru adalah

    membantu membuat kondisi yang memungkinkan siswa untuk se!ara

    mandiri menemukan fakta, konsep atau prinsip. "ejalan dengan #ina

    "anjaya $%&&'(%)*+ bahwa konstruktivisme adalah proses membangunatau menyusun pengetahuan baru dalam struktur kognitif siswa

    berdasarkan pengalaman. uru bukanlah pemberi informasi, dan jawaban

    atas semua masalah yang terjadi di kelas.

    Pendekatan konstruktivis dalam pembelajaran lebih menekankan pada

    pembelajaran top-down dari pada bottom-up. Top down mempunyai arti

    bahwa siswa mulai dengan masalah-masalah yang kompleks untuk

    dipe!ahkan dan selanjutnya meme!ahkan atau menemukan $dengan

    bantuan guru seminimal mungkin+ keterampilan-keterampilan dasar yang

    diperlukan. Pendekatan top down berlawanan dengan strategi bottom-up

    dimana keterampilan-keterampilan dasar se!ara bertahap dilatihkan untukmewujudkan keterampilan-keterampilan yang lebih kompleks. "ejalan

    dengan teori ini lan!hard $%&&1+ dalam /epdiknas $%&&0+ memandang

    pembelajaran kontekstual sebagai suatu konsepsi yang membantu guru

    menghubungkan isi materi pelajaran dengan situasi dunia nyata yang

    berguna untuk memotivasi peserta didik dalam membuat hubungan-

    hubungan antara pengetahuan dan aplikasinya dengan kehidupan sebagai

    anggota keluarga, masyarakat dan lingkungan kerja.

    "ebuah komponen penting dalam pendekatan konstruktivis adalah proses

    untuk menemukan se!ara mandiri2. "iswa didorong untuk belajar

    sebagian besar melalui keterlibatan aktif mereka sendiri dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip, dan guru mendorong siswa untuk memiliki

    pengalaman dan melakukan kegiatan yang memungkinkan mereka

    menemukan sendiri. 3enurut "yaiful "agalah $%&&4+, esensi dari teori

    konstruktivisme adalah ide bahwa siswa harus menemukan dan

    mentransformasikan suatu informasi kompleks ke situasi lain, dan apabila

    dihendaki informasi itu menjadi milik mereka sendiri.

    http(55id.shvoong.!om5so!ial-s!ien!es5edu!ation5%&4*'*6-teori-

    konstruktivisme-dalam-pembelajaran-matematika5

    http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2074843-teori-konstruktivisme-dalam-pembelajaran-matematika/http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2074843-teori-konstruktivisme-dalam-pembelajaran-matematika/http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2074843-teori-konstruktivisme-dalam-pembelajaran-matematika/http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2074843-teori-konstruktivisme-dalam-pembelajaran-matematika/
  • 7/26/2019 Teori Konstruktivisme.doc

    2/47

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Kontruktivisme merupakan aliran filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan

    kita merupakan hasil konstruksi kita sendiri (von Glaserfeld dalam Pannen dkk, 2001:!"

    Konstruktivisme sebagai aliran filsafat, banyak mempengaruhi konsep ilmu pengetahuan,

    teori bela#ar dan pembela#aran" Konstruktivisme menawarkan paradigma baru dalam dunia

    pembela#aran" $ebagai landasan paradigma pembela#aaran, konstruktivisme menyerukan

    perlunya partisipasi aktif siswa dalam proses pembela#aran, perlunya pengembagan siswa

    bela#ar mandiri, dan perlunya siswa memiliki kemampun untuk mengembangkan

    pengetahuannya sendiri"

    $eruan tersebut memberi dampak terhadap landasan teori bela#ar dalam dunia pendidikan di

    %ndonesia" $emula teori bela#ar dalam pendidikan %ndonesia, lebih didominasi aliran

    psikologi behaviorisme" &kan tetapi saat ini, para pakar pendidikan di %ndonesia banyak yang

    menyerukan agar landasan teori bela#ar menga#u pada aliran konstruktivisme"

    &kibatnya, oreintasi pembela#aran di kelas mengalami pergeseran" 'rentasi pembela#aran

    bergeser dari berpusat pada guru menga#ar ke pembela#aran berpusat pada siswa"

    $iswa tidak lagi diposisikan bagaikan be#ana kosong yang siap diisi" engan sikap pasrah

    siswa disiapkan untuk di#e#ali informasi oleh gurunya" &tau siswa dikondisikan sedemikian

    rupa untuk menerima pengatahuan dari gurunya" $iswa kini diposisikan sebagai mitra bela#ar

    guru" Guru bukan satu)satunya pusat informasi dan yang paling tahu" Guru hanya salah satusumber bela#ar atau sumber informasi" $edangkan sumber bela#ar yang lain bisa teman

    sebaya, perpustakaan, alam, laboratorium, televisi, koran dan internet"

    *agi aliran konstruktivisme, guru tidak lagi menduduki tempat sebagai pemberi ilmu" +idak

    lagi sebagai satu)satunya sumber bela#ar" amun guru lebih diposisikan sebagai fasiltator

    yang memfasilitasi siswa untuk dapat bela#ar dan mengkonstruksi pengetahuannya sendiri

    (-udo#o, 1../:)!" &liran ini lebih menekankan bagaimana siswa bela#ar bukan bagaimana

    guru menga#ar"

    $ebagai fasilitator guru bertanggung #awab terhadap kegiatan pembela#aran di kelas" iantara

    tanggung #awab guru dalam pembela#aran adalah menstimulasi dan memotivasi siswa"endiagnosis dan mengatasi kesulitan siswa serta menyediakan pengalaman untuk

    menumbuhkan pemahaman siswa ($uherman dkk, 2001:3!"

    'leh karena itu, guru harus menyediakan dan memberikan kesempatan sebanyak mungkin

    kepada siswa untuk bela#ar se4ara aktif" $edemikian rupa sehingga para siswa dapat

    men4iptakan, membangun, mendiskusikan, membandingkan, beker#a sama, dan melakukan

    eksperimentasi dalam kegiatan bela#arnya ($etyosari, 1..3: !"

    emperhatikan uraian diatas, nampanya pembela#aran dengan pendekatan problem posing

    se#alan dengan prinsip pembela#aran berparadigma konstruktivisme" elalui pembela#aran

    dengan pendekatan problem posing, siswa bisa bela#ar aktif dan mandiri" %a akan membagunpengetahuannya dari yang sederhana menu#u pengetahuan yang kompleks" an dengan

  • 7/26/2019 Teori Konstruktivisme.doc

    3/47

    bantuan guru, siswa bisa diarahkan untuk mengaitkan suatu informasi dengan informasi yang

    lainnya sehingga terbentuk suatu pemahaman baru"

    BAB II

    PEMBAHASAN

    1. A. Pengertian dan Tujuan Konstruktivise

    enurut faham konstruktivis pengetahuan merupakan konstruksi (bentukan! dari orang yang

    mengenal sesuatu (skemata!" Pengetahuan tidak bisa ditransfer dari guru kepada orang lain,

    karena setiap orang mempunyai skema sendiri tentang apa yang diketahuinya" Pembentukan

    pengetahuan merupakan proses kognitif di mana ter#adi proses asimilasi dan akomodasi

    untuk men4apai suatu keseimbangan sehingga terbentuk suatu skema (#amak: skemata! yang

    baru" $eseorang yang bela#ar itu berarti membentuk pengertian atau 55pengetahuan se4araaktif dan terus)menerus ($uparno, 1..3!"

    Kontruksi berarti bersifat membangun, dalam konteks filsafat pendidikan, Konstruktivisme

    adalah suatu upaya membangun tata susunan hidup yang berbudaya modern" Konstruktivisme

    merupakan landasan berfikir (filosofi! pembela#aran konstektual yaitu bahwa pengetahuan

    dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks yang

    terbatas dan tidak sekonyong)konyong" Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta)fakta,

    konsep, atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat" anusia harus mengkontruksi

    pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata"

    $edangkan menurut +ran 6ui Konstruktivisme adalah suatu filsafat bela#ar yang dibangunatas anggapan bahwa dengan memfreksikan pengalaman)pengalaman sendiri"sedangkan teori

    Konstruktivisme adalah sebuah teori yang memberikan kebebasan terhadap manusia yang

    ingin bela#ar atau men4ari kebutuhannya dengan kemampuan untuk menemukan keinginan

    atau kebutuhannya tersebut denga bantuan fasilitasi orang lain"

    ari keterangan diatas dapatlah ditarik kesimpulan bahwa teori ini memberikan keaktifan

    terhadap manusia untuk bela#ar menemukan sendiri kompetensi, pengetahuan atau teknologi,

    dan hal lain yang diperlukan guna mengembangkan dirinya sendiri"

    &dapun tu#uan dari teori ini dalah sebagai berikut:

  • 7/26/2019 Teori Konstruktivisme.doc

    4/47

    1" &danya motivasi untuk siswa bahwa bela#ar adalah tanggung #awab siswa itu sendiri"

    engembangkan kemampuan siswa untuk menge#ukan pertanyaan dan men4ari

    sendiri pertanyaannya"

    2" embantu siswa untuk mengembangkan pengertian dan pemahaman konsep se4ara

    lengkap"

    " engembangkan kemampuan siswa untuk men#adi pemikir yang mandiri"

    7" 8ebih menekankan pada proses bela#ar bagaimana bela#ar itu"

    $alah satu teori atau pandangan yang sangat terkenal berkaitan dengan teori bela#ar

    konstruktivisme adalah teori perkembangan mental Piaget" +eori ini biasa #uga disebut teori

    perkembangan intelektual atau teori perkembangan kognitif" +eori bela#ar tersebut berkenaan

    dengan kesiapan anak untuk bela#ar, yang dikemas dalam tahap perkembangan intelektual

    dari lahir hingga dewasa" $etiap tahap perkembangan intelektual yang dimaksud dilengkapi

    dengan 4iri)4iri tertentu dalam mengkonstruksi ilmu pengetahuan" isalnya, pada tahap

    sensori motor anak berpikir melalui gerakan atau perbuatan (9useffendi, 1.//: 12!"

    $elan#utnya, Piaget yang dikenal sebagai konstruktivis pertama (ahar, 1./.: 1.!

    menegaskan bahwa pengetahuan tersebut dibangun dalam pikiran anak melalui asimilasi dan

    akomodasi" &similasi adalah penyerapan informasi baru dalam pikiran" $edangkan,

    akomodasi adalah menyusun kembali struktur pikiran karena adanya informasi baru,

    sehingga informasi tersebut mempunyai tempat (9useffendi 1.//: 1!" Pengertian tentang

    akomodasi yang lain adalah proses mental yang meliputi pembentukan skema baru yang

    4o4ok dengan ransangan baru atau memodifikasi skema yang sudah ada sehingga 4o4ok

    dengan rangsangan itu ($uparno, 1..: 3!"

    Konstruktivis ini dikritik oleh 6ygotsky, yang menyatakan bahwa siswa dalammengkonstruksi suatu konsep perlu memperhatikan lingkungan sosial" Konstruktivisme ini

    oleh 6ygotsky disebut konstruktivisme sosial (+aylor, 1.. ;ilson, +eslow dan +aylor,1..

    &twel, *lei4her < =ooper, 1../!"

    B. Langka!"Langka! Pe#e$ajaran Kontrutivise

    1" %dentifikasi tu#uan" +u#uan dalam pembela#aran akan memberi arah dalam meran4ang

    program, implementasi program dan evaluasi"

    2" enetapkan %si Produk *ela#ar" Pada tahap ini, ditetapkan konsep)konsep dan prinsip)

    prinsip fisika yang mana yang harus dikuasai siswa"

    " %dentifikasi dan Klarifikasi Pengetahuan &wal $iswa" %dentifikasi pengetahuan awal siswa

    dilakukan melalui tes awal, interview klinis dan peta konsep"

    7" %dentifikasi dan Klarifikasi iskonsepsi $iswa" Pengetahuan awal siswa yang telah

    diidentifikasi dan diklarifikasi perlu dianalisa lebih lan#ut untuk menetapkan mana

    diantaranya yang telah sesuai dengan konsepsi ilmiah, mana yang salah dan mana yang

    miskonsepsi"

  • 7/26/2019 Teori Konstruktivisme.doc

    5/47

    " Peren4anaan Program Pembela#aran dan $trategi Pengubahan Konsep" Program

    pembela#aran di#abarkan dalam bentuk satuan pela#aran" $edangkan strategi pengubahan

    konsepsi siswa diwu#udkan dalam bentuk modul"

    " %mplementasi Program Pembela#aran dan $trategi Pengubahan Konsepsi" +ahapan ini

    merupakan kegiatan aktual dalam ruang kelas" +ahapan ini terdiri dari tiga langkah yaitu : (a!orientasi dan penya#ian pengalaman bela#ar, (b!menggali ide)ide siswa, (4! restrukturisasi ide)

    ide"

    3" >valuasi" $etelah berakhirnya kegiatan implementasi program pembela#aran, maka

    dilakukan evaluasi terhadap efektivitas model bela#ar yang telah diterapkan"

    /" Klarifikasi dan analisis miskonsepsi siswa yang resisten" *erdasarkan hasil evaluasi

    perubahan miskonsepsi maka dilakukaan klarifikasi dan analisis terhadap miskonsepsi siswa,

    baik yang dapat diubah se4ara tuntas maupun yang resisten"

    ." 9evisi strategi pengubahan miskonsepsi" -asil analisis miskonsepsi yang resistendigunakan sebagai pertimbangan dalam merevisi strategi pengubahan konsepsi siswa dalam

    bentuk modul"

    %. %iri"%iri Pe#e$ajaran Se&ara Konstuktivise

    1" emberi peluang kepada murid membina pengetahuan baru melalui penglibatan dalam

    dunia sebenar

    2" enggalakkan soalan?idea yang dimul akan oleh murid dan menggunakannya sebagai

    panduan meran4ang penga#aran"

    " enyokong pembela#aran se4ara koperatif engambilkira sikap dan pembawaan murid

    7" engambilkira dapatan ka#ian bagaimana murid bela#ar sesuatu ide

    " enggalakkan < menerima daya usaha < autonomi murid

    " enggalakkan murid bertanya dan berdialog dengan murid < guru

    3" enganggap pembela#aran sebagai suatu proses yang sama penting dengan hasil

    pembela#aran"

    /" enggalakkan proses inkuiri murid mel alui ka#ian dan eksperimen"

    D" Prinsi'"Prinsi' Konstruktivise

    $e4ara garis besar, prinsip)prinsip Konstruktivisme yang diterapkan dalam bela#ar menga#ar

    adalah:

    1" Pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri

    2" Pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari guru kemurid, ke4uali hanya dengankeaktifan murid sendiri untuk menalar

  • 7/26/2019 Teori Konstruktivisme.doc

    6/47

    " urid aktif megkontruksi se4ara terus menerus, sehingga selalu ter#adi perubahan

    konsep ilmiah

    7" Guru sekedar membantu menyediakan saran dan situasi agar proses kontruksi ber#alan

    lan4ar"

    " enghadapi masalah yang relevan dengan siswa

    " $truktur pembala#aran seputar konsep utama pentingnya sebuah pertanyaan

    3" men4ari dan menilai pendapat siswa

    /" enyesuaikan kurikulum untuk menanggapi anggapan siswa"

    E. Keunggu$an dan Ke$ea!an Mode$ Konstrutivise

    Keunggulan odel kontruktivisme

    1" Pembela#aran berdasarkan konstruktivisememberikan kesempatan kepada siswa

    untuk mengungkapkan gagasan se4ara eksplisit dengan menggunakan bahasa siswa

    sendiri, berbagi gagasan dengan temannya, dan mendorong siswa memberikan

    pen#elasan tentang gagasannya"

    2" pembela#aran berdasarkan konstruktivisme memberi pengalaman yang berhubungan

    dengan gagasan yang telah dimiliki siswa atau ran4angan kegiatan disesuaikan dengan

    gagasan awal siswa agar siswa memperluas pengetahuan mereka tentang fenomena dan

    memiliki kesempatan untuk merangkai fenomena, sehingga siswa terdorong untukmembedakan dan memadukan gagasan tentang fenomena yang menantang siswa"

    1" Pembela#aran konstruktivisme memberi siswa kesempatan untuk berpikir tentang

    pengalamannya" %ni dapat mendorong siswa berpikir kreatif, ima#inatif, mendorong

    refleksi tentang model dan teori, mengenalkan gagasan)gagasanpada saat yang tepat"

    7" pembela#aran berdasarkan konstruktivisme memberi kesempatan kepada siswa untuk

    men4oba gagasan baru agar siswa terdorong untuk memperoleh keper4ayaan diri dengan

    menggunakan berbagai konteks, baik yang telah dikenal maupun yang baru dan akhirnya

    memotivasi siswa untuk menggunakan berbagai strategi bela#ar"

    " Pembela#aran Konstruktivisme mendorong siswa untuk memikirkan perubahan gagasan

    merka setelah menyadari kema#uan mereka serta memberi kesempatan siswa untuk

    mengidentifikasi perubahan gagasan mereka"

    " Pembela#aran Konstruktivisme memberikan lingkungan bela#ar yang kondusif yang

    mendukung siswa mengungkapkan gagasan, saling menyimak, dan menghindari kesan selalu

    ada satu #awaban yang benar"

    Kelemahan odel Konstruktivisme

  • 7/26/2019 Teori Konstruktivisme.doc

    7/47

    alam bahasan kekurangan atau kelemahan ini mungkin bisa kita lihat dalam proses

    bela#arnya dimana peran guru sebagai pendidik itu sepertinya kurang begitu mendukung"

    BAB III

    PENUTUP

    1. A. Kesi'u$an

    Kontruksi berarti bersifat membangun, dalam konteks filsafat pendidikan, Konstruktivisme

    adalah suatu upaya membangun tata susunan hidup yang berbudaya modern" Konstruktivisme

    merupakan landasan berfikir (filosofi! pembela#aran konstektual yaitu bahwa pengetahuan

    dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks yang

    terbatas dan tidak sekonyong)konyong" Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta)fakta,

    konsep, atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat" anusia harus mengkontruksipengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata"

    1. B. Saran

    alam upaya menumbuhkan dan mengembangkan situasi yang kondusif dalam pembela#aran

    guru hendaknya mengambil posisi sebagai pasilitator dan mediator pembela#aran" Peransebagai pasilitator dan mediator pembela#aran akan memberikan kesempatan yang luas

    kepada siswa untuk mengemukakan gagasan dan argumentasinya sehingga proses negosiasi

    makna dapat dilaksanakan" elalui nogosiasi makna, siswa akan terhindar dari 4ara bela#ar

    menghafal"

    DA(TA) PUSTAKA

    *erg, >uwe 6an en (>d!" (1..1!" Salah konsep Fisika dan Remidiasi. @K$;: $alatiga

    *odner, G"" (1./!" =onstru4tivism: & theory of knowledge"Journal of Chemical

    Education, (10)

    epartemen Pendidikan asional" (2002!. Kurikulum er!asis Kompetensi. Aakarta

    :epdiknas

    irektorat P8P" (2002!""endekatan Kontekstual (Conte#tual $eachin% and &eranin% (C$&)).

    Aakarta:

    epartemen Pendidikan asional"

  • 7/26/2019 Teori Konstruktivisme.doc

    8/47

    river, 9" (1.//!" Chan%in% conceptions" =entre for $tudent in $4ien4e and athemati4s

    >du4ation,

    @niversity of 8ees

    Bosnot, ="+" (1./.!. E'uirin% $eacher E'uirin% &earners. Constructiist pproach for$eachin%"

    ew Cork: +ea4hers =olloge Press

    -udoyo, -" 1../"*en%a+ar !ela+ar *atematika" Aakarta: irektorat Pendidikan +inggi"

    ovak, A"" < Gowin, *" ( 1./!"&earnin% ho to &earn" =ambridge @niversity Press"

    $adia, dkk" (1..!""en%aruh "rior Knoled%e dan Strate%i Conseptual Chan%e -alam

    "em!ela+aran lmu "en%etahuan lam (") di sekolah *enen%ah "ertama (S*")" 8aporan

    Penelitian *asi4 $4ien4e"

    @niversity of ;ashington" (2002!"ndonesian $eachin% $rainin% "ro/ect, $he ashin%ton

    State

    Consortium For Conte#tual $eachin% nd &earnin%.

    ;heatly, Grayson -" (1..1!" Constructiist perspecties on Science and *athematics

    &earnin%"

    http(55dirinya!hapunk.wordpress.!om5%&1151%5%%5model-pembelajaran-

    konstruktivisme5

    http://dirinyachapunk.wordpress.com/2011/12/22/model-pembelajaran-konstruktivisme/http://dirinyachapunk.wordpress.com/2011/12/22/model-pembelajaran-konstruktivisme/http://dirinyachapunk.wordpress.com/2011/12/22/model-pembelajaran-konstruktivisme/http://dirinyachapunk.wordpress.com/2011/12/22/model-pembelajaran-konstruktivisme/
  • 7/26/2019 Teori Konstruktivisme.doc

    9/47

    Pengertian

    odel pembela#aran konstruktivisme adalah salah satu pandangan tentang proses

    pembela#aran yang menyatakan bahwa dalam proses bela#ar (perolehan pengetahuan! diawalidengan ter#adinya konflik kognitif" Konflik kognitif ini hanya dapat diatasi melalui

    pengetahuan akan dibangun sendiri oleh anak melalui pengalamannya dari hasil interaksi

    dengan lingkungannya" Konstruktivisme merupakan pandangan filsafat yang pertama kali

    dikemukakan oleh Giambatista 6i4o tahun 1310, ia adalah seorang se#arawan %talia yang

    mengungkapkan filsafatnya dengan berkata D+uhan adalah pen4ipta alam semesta dan

    manusia adalah tuan dari 4iptaanD" ia men#elaskan bahwa Emen%etahuiD berarti

    Emen%etahui !a%aimana mem!uat sesuatu. %ni berarti bahwa seseorang baru mengetahui

    sesuatu #ika ia dapat men#elaskan unsur)unsur apa yang membangun sesuatu itu ($uparno,

    1..3:27!"

    Bilsafat konstruktivisme beranggapan bahwa pengetahuan adalah hasil konstruksi

    manusia melalui interaksi dengan ob#ek, fenomena pengalaman dan lingkungan mereka" -al

    ini sesuai dengan pendapat Poed#iadi (200 :30! bahwa Ekonstruktivisme bertitik tolak dari

    pembentukan pengetahuan, dan rekonstruksi pengetahuan adalah mengubah pengetahuan

    yang dimiliki seseorang yang telah dibangun atau dikonstruk sebelumnya dan perubahan itu

    sebagai akibat dari interaksi dengan lingkungannyaD" enegaskan pendapat tersebut, Karli

    (200:2! menyatakan konstruktivisme adalah salah satu pandangan tentang proses

    pembela#aran yang menyatakan bahwa dalam proses bela#ar (perolehan pengetahuan! diawali

    dengan ter#adinya konflik kognitif yang hanya dapat diatasi melalui pengetahuan diri dan

    pada akhir proses bela#ar pengetahuan akan dibangun oleh anak melalui pengalamannya dari

    hasil interkasi dengan lingkungannya" Konflik kognitif tersebut ter#adi saat interaksi antarakonsepsi awal yang telah dimiliki siswa dengan fenomena baru yang dapat diintegrasikan

    begitu sa#a, sehingga diperlukan perubahan?modifikasi struktur kognitif untuk men4apai

    keseimbangan, peristiwa ini akan ter#adi se4ara berkelan#utan, selama siswa menerima

    pengetahuan baru"

    Perolehan pengetahuan siswa diawali dengan diadopsinya hal baru sebagai hasil

    interaksi dengan lingkungannya, kemudian hal baru tersebut dibandingkan dengan konsepsi

    awal yang telah dimiliki sebelumnya" Aika hal baru tersebut tidak sesuai dengan konsepsi

    awal siswa, maka akan ter#adi konflik kognitif yang mengakibatkan adanya

    ketidakseimbangan dalam struktur kognisinya" Pada kondisi ini diperlukan alternatif strategi

    lain untuk mengatasinya"

    *erdasarkan pandangan tersebut, dapat disimpulkan bahwa model konstruktivisme

    dalam pembela#aran adalah suatu proses bela#ar menga#ar dimana siswa sendiri aktif se4ara

    mental, membangun pengetahuannya, yang dilandasi oleh struktur kognitif yang dimilikinya"

    Guru lebih berperan sebagai fasilitator dan mediator pembela#aran" Penekanan tentang bela#ar

    dan menga#ar lebih berfokus terhadap suksesnya siswa mengorganisasi pengalaman

    mereka" enurut ;errington (dalam $uherman, 200:3!, menyatakan bahwa dalam kelas

    konstruktivis seorang guru tidak menga#arkan kepada anak bagaimana menyelesaikan

    persoalan, namun mempresentasikan masalah dan mendorong siswa untuk menemukan 4ara

    mereka sendiri dalam menyelesaikan permasalahan" Ketika siswa memberikan #awaban, guru

    men4oba untuk tidak mengatakan bahwa #awabannya benar atau tidak benar" amun guru

  • 7/26/2019 Teori Konstruktivisme.doc

    10/47

    mendorong siswa untuk setu#u atau tidak setu#u kepada ide seseorang dan saling tukar

    menukar ide sampai persetu#uan di4apai tentang apa yang dapat masuk akal siswa"

    i dalam kelas konstruktivis, para siswa diberdayakan oleh pengetahuannya yang

    berada dalam diri mereka" ereka berbagi strategi dan penyelesaian, debat antara satu

    dengan lainnya, berfikir se4ara kritis tentang 4ara terbaik untuk menyelesaikan setiapmasalah" *eberapa prinsip pembela#aran dengan pendekatan konstruktivis diantaranya bahwa

    observasi dan mendengar aktivitas dan pembi4araan matematika siswa adalah sumber yang

    kuat dan petun#uk untuk menga#ar, untuk kurikulum, untuk 4ara)4ara dimana pertumbuhan

    pengetahuan siswa dapat dievaluasi"

    8ebih #auh dikatakan bahwa dalam konstruktivis aktivitas matematika mungkin

    diwu#udkan melalui tantangan masalah, ker#a dalam kelompok ke4il, dan diskusi kelas

    menggunakan apa yang FbiasaF mun4ul dalam materi kurikulum kelas FbiasaF" alam

    konstruktivis proses pembela#aran senantiasa Dpro!lem centered approachD dimana guru dan

    siswa terikat dalam pembi4araan yang memiliki makna matematika" *eberapa 4iri itulah yang

    akan mendasari pembela#aran dengan pendekatan konstruktivis"

    e 6ries dan Kohlberg ($uparno,1..3:30! mengikhtisarkan beberapa prinsip

    konstruktivisme Piaget yang perlu diperhatikan dalam menga#ar"

    1" $truktur psikologis harus dikembangkan dulu sebelum persoalan bilangan

    diperkenalkan" *ila siswa men4oba menalarkan bilangan sebelum mereka menerima

    struktur logika matematis yang 4o4ok dengan persoalannya, tidak akan #alan"

    2" $truktur psikologis (skemata! harus dikembangkan dulu sebelum simbol formal

    dia#arkan" $imbol adalah bahasa matematis, suatu bilangan tetulis yang merupakan

    represenatasi suatu konsep, tapi bukan konsepnya sendiri"

    " urid harus mendapat kesempatan untuk menemukan (membentuk! relasi matematissendiri, #angan hanya selalu dihadapkan kepada pemikiran orang dewasa yang sudah

    #adi"

    B. %iri"&iri Pe#e$ajaran Konstruktivise

    enurut $uparno (1..3:7.! se4ara garis besar prinsip)prinsip konstruktivisme yang

    diambil adalah (1! pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri, baik se4ara personal maupun

    se4ara sosial (2! pengetahuan tidak dipindahkan dari guru ke siswa, ke4uali dengan keaktifan

    siswa sendiri untuk bernalar (! siswa aktif mengkonstruksi se4ara terus menerus, sehingga

    ter#adi perubahan konsep menu#u ke konsep yang lebih rin4i, lengkap, serta sesuai dengan

    konsep ilmiah (7! guru berperan membantu menyediakan sarana dan situasi agar proses

    konstruksi siswa ber#alan mulus"

    *erikut ini akan dikemukakan 4iri)4iri pembela#aran yang konstruktivis menurut

    beberapa literatur yaitu sebagai berikut"

    1" Pengetahuan dibangun berdasarkan pengalaman atau pengetahuan yang telah ada

    sebelumnya"

    2" *ela#ar adalah merupakan penafsiran personal tentang dunia"

    " *ela#ar merupakan proses yang aktif dimana makna dikembangkan berdasarkan

    pengalaman"

  • 7/26/2019 Teori Konstruktivisme.doc

    11/47

    7" Pengetahuan tumbuh karena adanya perundingan (negosiasi! makna melalui berbagai

    informasi atau menyepakati suatu pandangan dalam berinteraksi atau beker#a sama

    dengan orang lain"

    $edangkan menurut ahisa &lit dalam bukunya menuliskan bahwa 4iri)4iri

    pembela#aran yang konstruktivis adalah sebagai berikut: menyediakan pengalaman bela#ar dengan mengkaitkan pengetahuan yang telah

    dimiliki siswa sedemikian rupa sehingga bela#ar melalui proses pembentukan

    pengetahuan,

    menyediakan berbagai alternatif pengalaman bela#ar, tidak semua menger#akan tugas

    yang sama, misalnya suatu masalah dapat diselesaikan dengan berbagai 4ara,

    mengintegrasikan pembela#aran dengan situasi yang realistik dan relevan dengan

    melibatkan pengalaman konkrit, misalnya untuk memahami suatu konsep melalui

    kenyataan kehidupan sehari)hari,

    mengintegrasikan pembela#aran sehingga memungkinkan ter#adinya transmisi sosialyaitu ter#adinya interaksi dan ker#a sama seseorang dengan orang lain atau dengan

    lingkungannya, misalnya interaksi dan ker#asama antara siswa, guru, dan siswa)siswa,

    memanfaatkan berbagai media termasuk komunikasi lisan dan tertulis sehingga

    pembela#aran men#adi lebih efektif"

    elibatkan siswa se4ara emosional dan sosial sehingga men#adi menarik dan siswa

    mau bela#ar (2007:3!"

    %. Ma&a"Ma&a Konstruktivise

    Konstruktivisme dibedakan dalam dua tradisi besar yaitu konstruktivisme psikologis

    (personal! dan sosial" Konstruktivisme psikologis ber4abang dua, yaitu yang lebih personal

    (Piaget,1./1:7! dan yang lebih sosial (6ygotsky! sedangkan konstruktivisme sosial berdiri

    sendiri (Kukla, 200: 11)17!"

    1. Konstruktivise Persona$

    Piaget (Bosnot (ed!, 1..: 1)17! menyoroti bagaimana anak)anak pelan)pelan

    membentuk skema pengetahuan, pengembangan skema dan mengubah skema" %a

    menekankan bagaimana anak se4ara individual mengkonstruksi pengetahuan dari berinteraksi

    dengan pengalaman dan ob#ek yang dihadapinya" %a menekankan bagaimana seorang anakmengadakan abstraksi, baik se4ara sederhana maupun se4ara refleksif, dalam membentuk

    pengetahuannya" +ampak bahwa tekanan perhatian Piaget lebih keaktifan individu dalam

    membentuk pengetahuan" *agi Piaget, pengetahuan lebih dibentuk oleh si anak itu sendiri

    yang sedang bela#ar daripada dia#arkan oleh orang tua"

    Konstruktivisme psikologis ber4abang dua: (1! yang lebih personal, individual, dan

    sub#ektif seperti Piaget dan para pengikutnya (2! yang lebih sosial seperti 6igotsky" Piaget

    menekankan aktivitas individual, lewat asimilasi dan akomodasi ($uparno, 1..3: 1)2!

    dalam pembentukan pengetahuan sedangkan 6ygotsky menekankan pentingnya masyarakat

    dalam mengkonstruksi pengetahuan ilmiah (attews,1..7:2)1/!"

  • 7/26/2019 Teori Konstruktivisme.doc

    12/47

    alam pandangan Piaget, pengetahuan dibentuk oleh anak lewat asimilasi dan

    akomodasi dalam proses yang terus menerus sampai ketika dewasa" similasi adalah proses

    kognitif yang dengannya seseorang mengintegrasikan persepsi, konsep, nilai)nilai ataupun

    pengalaman baru ke dalam skema atau pola yang sudah ada di dalam pikirannya" &similasi

    dapat dipandang sebagai suatu proses kognitif yang menempatkan dan mengklasifikasikan

    ke#adian atau rangsangan yang baru dalam skema yang telah ada" $etiap orang selalu se4araterus menerus mengembangkan proses asimiliasi" Proses asimilasi bersifat individual dalam

    mengadaptasikan dan mengorganisasikan diri dengan lingkungan baru sehingga pengertian

    orang berkembang"

    alam proses pembentukan pengetahuan dapat ter#adi seseorang tidak dapat

    mengasimilasikan pengalaman baru dengan skema yang telah dipunyai" alam keadaan

    seperti ini orang akan mengadakan akomodasi, yaitu (1! membentuk skema baru yang 4o4ok

    dengan rangsangan yang baru, atau (2! memodifikasi skema yang ada sehingga 4o4ok dengan

    rangsangan itu" isalnya, seorang anak mempunyai skema bahwa semua binatang harus

    berkaki dua atau empat" $kema ini didapat dari abstraksinya terhadap binatang)binatang yang

    pernah di#umpainya" Pada suatu hari ia datang ke kebun binatang, di mana ada puluhanbahkan ratusan binatang yang #umlah kakinya ada yang lebih dari empat atau bahkan tanpa

    kaki" &nak tadi mengalami bahwa skema lamanya tidak 4o4ok dengan pengalaman yang

    baru, maka dia mengadakan akomodasi dengan membentuk skema baru bahwa binatang

    dapat berkaki dua, empat atau ledih bahkan ada yang tanpa kaki namun semua disebut

    binatang"

    $kema itu hasil suatu konstruksi yang terus menerus diperbaharui, dan bukan tiruan

    dari kenyataan dunia yang ada" enurut Piaget, proses asimilasi dan akomodasi ini terus

    ber#alan dalam diri seseorang, sampai pada pengetahuan yang mendekati para ilmuwan"

    Pendekatan Piaget dalam proses pembentukan pengetahuan memang lebih personal dan

    individual, kendati dia #uga bi4ara soal pengaruh lingkungan sosial terhadap perkembangan

    pemikiran anak, tetapi tidak se4ara #elas memberikan model bagaimana hal itu te#adi pada diri

    anak" *agi Piaget, dalam taraf)taraf perkembangan kognitif yang lebih rendah (sensori)motor,

    dan pra)operasional!, pengaruh lingkungan sosial lebih dipahami oleh anak sebagai sama

    dengan ob#ek)ob#ek yang sedang diamati anak" &nak belum dapat menangkap ide)ide dari

    masyarakatnya" *aru pada taraf perkembangan yang lebih tinggi (operasional konkret,

    terlebih operasional formal!, pengaruh lingkungan sosial men#adi lebih #elas" alam taraf ini,

    bertukar gagasan dengan teman)teman, mendiskusikan bersama pendirian masing)masing,

    dan mengambil konsensus sosial sudah lebih dimungkinkan"

    Pandangan konstruktivisme personal sebenarnya mengandung kelemahan" enurutGlasersfeld ($uparno, 1..3: 72! salah satu tokoh konstruktivisme personal, pengetahuan

    hanya ada di dalam EkepalaD seseorang di mana ia harus membangun pengetahuan

    berdasarkan pengalaman pribadinya" enurut pendapat ini ilmu pengetahuan bersifat pribadi,

    hal ini berarti realitas bagi seseorang dibangun berdasarkan pengalaman pribadinya" %nilahsalah satu sumber kritik terhadap konstruktivisme personal, dan karena pandangan yang

    demikian konstruktivisme personal sering dianggap menganut faham solipsisme" Baham

    solipsisme berpendapat bahwa segala sesuatu hanya ada bila ada dalam pikiran atau

    dipikirkan ($arkim, 200: 1!" $elain itu, solipsisme #uga mengatakan bahwa ilmu

    pengetahuan itu dibangun se4ara individual" Pandangan ini memang sulit untuk men#elaskan

    bagaimana kita bisa memiliki pengetahuan bersama tentang sesuatu hal"

  • 7/26/2019 Teori Konstruktivisme.doc

    13/47

    Persoalan lain yang #uga mengundang kritik adalah pandangannya tentang ilmu

    pengetahuan yang berlawanan dengan pandangan tentang kebenaran yang bersifat

    korespondensi atau dikenal sebagai faham realisme (Kukla, 200: 3)/0!" &liran

    korespondensi berpandangan bahwa ilmu pengetahuan merupakan representasi independen

    mengenai dunia, dan berkeyakinan bahwa kalimat)kalimat atau pernyataan)pernyataan yang

    kita buat dikatakan DbenarD bila dan hanya bila berkorespondensi dengan kenyataan ($onnyKeraf dkk, 2001: )3!" Baham demikian tidak diakui oleh konstruktivisme personal"

    $ebaliknya konstruktivisme personal berpendapat bahwa pengetahuan itu apa yang dapat kita

    lakukan dengan dunia pengalaman kita, ilmu pengetahuan itu merupakan sarana untuk

    mendeskripsikan alam ini"

    *. Konstruktivise Sosia$

    +eori konstruktivisme di dalam bidang pendidikan terdiri dari dua aliran besar yaitu

    konstruktivisme sosial dan konstruktivisme personal" Konstruktivisme sosial dan

    konstruktivisme personal sama)sama berpendapat bahwa ilmu pengetahuan adalah hasil

    rekayasa manusia sebagai individu" &kan tetapi keduanya memiliki perbedaan pandanganmengenai peranan individu dan masyarakat dalam proses pembentukan ilmu pengetahuan itu"

    Pendukung konstruktivisme sosial berpendapat bahwa di samping individu,

    kelompok di mana individu berada, sangat menentukan proses pembentukan pengetahuan

    pada diri seseorang" elalui komunikasi dengan komunitasnya, pengetahuan seseorang

    dinyatakan kepada orang lain sehingga pengetahuan itu mengalami verifikasi, dan

    penyempurnaan" $elain itu, melalui komunikasi seseorang memperoleh informasi atau

    pengetahuan baru dari masyarakatnya" 6ygotsky menandaskan bahwa kematangan fungsi

    mental anak #ustru ter#adi lewat proses ker#asama dengan orang lain, seperti dinyatakan oleh

    ewman (1..: 2! sebagai berikut: D $he maturation of the child2s hi%her mental functions

    occurs in this cooperatie process, that is, it occurs throu%h the adult2s assistance and

    participation .

    Pandangan yang dianut oleh konstruktivisme sosial seperti dipaparkan di atas sangat

    berbeda dengan pandangan yang dianut oleh para pendukung konstruktivisme personal"

    Konstruktivisme personal kadang kala dikenal sebagai konstruktivisme psikologis, yang

    memandang bahwa pembentukan pengetahuan adalah sepenuhnya persoalan individu"

    Konstruktivisme personal sangat menekankan pentingnya peranan individu dalam proses

    pembentukan ilmu pengetahuan ($uparno, 1..3: 77!"

    alam tulisan ini penulis akan menggunakan kedua #enis konstruktivisme (personaldan sosial! sebagai a4uan dalam pembahasan karena bidang studi yang dika#i memang

    termasuk ilmu)ilmu sosial yang harus dika#i se4ara personal dan se4ara sosial" -arus diakui

    bahwa ilmu sosial lebih merupakan hasil konstruksi bersama dari pada konstruksi personal, di

    samping itu penulis memandang konstruksi sosial lebih 4o4ok dengan karakter masyarakat

    %ndonesia yang memberi makna tinggi pada relasi antar pribadi dan memandang

    keharmonisan dalam relasi antar sesama sebagai hal yang penting" &lasan lain mengapa lebih

    4ondong ke konstruksi sosial adalah masih terdapatnya beberapa kritik terhadap KP yang

    hingga kini belum mendapat #awaban yang memuaskan"

    Konstruktivisme sosial menekankan bahwa pembentukan ilmu pengetahuan

    merupakan hasil pembentukan individu bersama)sama dengan masyarakat sekitarnya"*ahkan Piaget menulis sebagai berikut (Bosnot (ed!, 1..: 1/!: Dthere is no lon%er an/ need

  • 7/26/2019 Teori Konstruktivisme.doc

    14/47

    to choose !eteen the primac/ of the social or that of the intellect3 the collectie intellect is

    the social e'uili!rium resultin% from the interpla/ of the operations that enter into all

    cooperation D"

    Konstruktivisme sosial mengakui peranan komunitas ilmiah di mana ilmu

    pengetahuan DdibangunD dan dimonitori oleh lembaga keilmuan" aka pengetahuan personaltidak lepas dari sumbangan pengetahuan kolektif atau komunal" %lmu pengetahuan pada

    dasarnya merupakan hasil kolektif umat manusia" Pandangan yang berkembang adalah bahwa

    ilmu pengetahuan merupakan hasil rekayasa manusia, teori konstruktivisme meyakini bahwa

    di dalam proses pembela#aran para peserta didik yang harus aktif membangun pengetahuan di

    dalam pikirannya" Para peserta didik yang pasif tidak mungkin membangun pengetahuannya

    sekalipun diberi informasi oleh para pendidik ($arkim, 200: 1!" &gar informasi yang

    diterima berubah men#adi pengetahuan, seorang peserta didik harus aktif mengupayakan

    sendiri agar informasi itu men#adi bagian dari struktur pengetahuannya" Pandangan demikian

    diperkirakan bersumber dari karya awal Aean Piaget yang ber#udul D $he Child2s Conception

    of $he orld ($arkim, 200: 1!" Gagasan dasar konstruktivisme tentang bela#ar tersebut

    diterima oleh kedua aliran konstruktivisme"

    engingat ilmu pengetahuan harus dibangun se4ara aktif oleh peserta didik di dalam

    pikirannya, hal itu berarti bahwa bela#ar adalah tanggung#awab sub#ek didik yang sedang

    bela#ar" aka men#adi sangat penting motivasi instrinsik yang mendorong peserta didik

    memiliki keinginan untuk bela#ar" alam hal ini pendidik sebagai pengelola kegiatan

    pembela#aran dapat memberikan sumbangan yang berarti dalam memotivasi para peserta

    didik"

    Karena keyakinannya bahwa pengetahuan seseorang dibangun se4ara pribadi dalam

    interaksinya dengan masyarakat dan lingkungannya, maka pengetahuan yang dibawa oleh

    peserta didik ke dalam kelas dinilai sebagai sumber penting untuk membangun pengetahuan

    baru" engan menganut pandangan ini, konstruksivisme sosial menghargai pandangan bahwa

    pengetahuan peserta didik yang dibawa ke dalam kelas sekalipun berbeda dengan keyakinan

    yang dianut oleh para ilmuwan, amatlah penting" $ekalipun pengetahuan para peserta didik

    itu berbeda dengan yang diakui di dalam khasanah ilmu pengetahuan, konsepsi mereka tidak

    pertama)tama dilihat sebagai sebuah konsep yang salah , melainkan diakui sebagai sebuah konsep alternatif ($arkim, 200: 1!"

    Pengakuan terhadap konsepsi awal yang dibawa oleh peserta didik ketika masuk ke

    dalam kelas #uga berarti keterbukaan terhadap beragamnya hasil bela#ar" -asil bela#ar tidak

    hanya dipengaruhi oleh aktivitas di dalam kelas tetapi #uga oleh konsepsi awal yang dibawaoleh peserta didik ketika memulai bela#arnya" i dalam kerangka berpikir demikian proses

    pembela#aran ilmu)ilmu sosial di sekolah lebih dipandang sebagai proses pembudayaan daripada proses penemuan " aksudnya, kegiatan pembela#aran lebih dipandang sebagai aktivitas pendampingan para peserta didik agar mereka memasuki dunia ilmu pengetahuan daripada membimbing para peserta didik menemukan ilmu pengetahuan" i dalam proses ini motivasi dan peran aktif dari peserta didik memegang peranan yang penting"

    Pembela#aran ilmu)ilmu sosial bertugas memberi pengalaman bela#ar kepada para

    peserta didik agar memiliki pengalaman pribadi mengenai bagaimana ilmu pengetahuan

    diverifikasi dan divalidasi" 'leh sebab itu pengalaman bela#ar merupakan hal yang sangat

    penting, dan peranan pendidik di dalam menentukan pengalaman bela#ar itu bukanlah hal

  • 7/26/2019 Teori Konstruktivisme.doc

    15/47

    yang ringan" Pendidik bertugas membimbing para peserta didik ke arah ilmu pengetahuan

    yang sudah diakui kebenarannya oleh masyarakat keilmuan"

    engan mengamati, atau mengalami langsung sebuah fenomena alam, konsepsi

    peserta didik yang tidak se#alan dengan konsepsi yang diakui oleh komunitas ilmiah dapat

    ditantang" Konfrontasi konsepsi alternatif dengan peristiwa konkret tersebut dapatmengakibatkan goyahnya struktur pengetahuan yang sudah dimiliki oleh peserta didik"

    Goyahnya struktur pengetahuan ini sering pula disebut sebagai keadaan dise'uili!rium. -al

    demikian akan memaksa peserta didik untuk membangun konsepsi yang lebih baik"

    emikianlah konsepsi baru akan dibangun dan men#adi bagian dari struktur pengetahuan

    yang baru melalui aktivitas, komunikasi dan refleksi pribadi peserta didik" Konsepsi dan

    struktur pengetahuan yang baru terbentuk tersebut akan semakin dikokohkan apabila peserta

    didik memperoleh kesempatan untuk mengaplikasikannya ke dalam situasi yang baru"

    D. Konstruktivise dan Pengeta!uan

    Konstruktivisme adalah aliran filsafat pengetahuan yang berpendapat bahwapengetahuan (knoled%e! merupakan hasil konstruksi (bentukan! dari orang yang sedang

    bela#ar" aksudnya setiap orang membentuk pengetahuannya sendiri" Kukla (200: .!

    se4ara tegas menyatakan bahwa sesungguhnya setiap orang adalah konstruktivis"

    Pengetahuan bukanlah Esesuatu yang sudah ada di sanaD dan tinggal mengambilnya tetapi

    merupakan suatu bentukan terus menerus dari orang yang bela#ar dengan setiap kali

    mengadakan reorganisasi karena adanya pemahaman yang baru (Bosnot (ed!, 1..: 17!"

    Kaum konstruktivis berpendapat bahwa pengetahuan bukan suatu yang sudah #adi,

    tetapi merupakan suatu proses men#adi ($uparno, 1..3: 20!" isalnya, pengetahuan kita

    tentang EayamD, mula)mula dibentuk se#ak kita masih ke4il ketemu pertama kali dengan

    ayam" Pengetahuan tentang ayam waktu ke4il belum lengkap, tetapi lambat laun makin

    lengkap di saat kita makin banyak berinteraksi dengan ayam yang ternyata ada berma4am)

    ma4am #enisnya, tetapi semua disebut ayam" Pengetahuan bukan suatu barang yang dapat

    dipindahkan begitu sa#a dari pikiran seseorang (dalam kasus ini pendidik! kepada orang lain

    atau peserta didik" *ahkan ketika pendidik bermaksud memindahkan konsep, ide, nilai,

    norma, keterampilan dan pengertian kepada peserta didik, pemindahan itu harus

    diinterpretasikan dan dibentuk oleh peserta didik sendiri" +anpa keaktivan peserta didik

    dalam membentuk pengetahuan, pengetahuan seseorang tidak akan ter#adi"

    alam proses itu, menurut Glasersfeld ($uparno, 1..3: 20!, diperlukan beberapa

    kemampuan sebagai berikut: (1! kemampuan mengingat dan mengungkapkan kembalipengalaman, (2! kemampuan membandingkan, mengambil keputusan mengenai persamaan

    dan perbedaan, dan (! kemampuan untuk lebih menyukai pengalaman yang satu daripada

    yang lain" enurut konstruktivisme ($uparno, 1..3: 1/! pengetahuan bukanlah suatu tiruan

    dari kenyataan (realitas!" Pengetahuan bukanlah gambaran dari dunia kenyataan yang ada"

    Pengetahuan selalu akibat dari suatu konstruksi kognitif kenyataan melalui kegiatan

    seseorang" $eseorang membentuk skema, konsep, nilai dan struktur pengetahuan yang

    diperlukan untuk pengetahuan" aka pengetahuan bukanlah tentang dunia lepas dari

    pengamatan tetapi merupakan 4iptaan manusia yang mengkonstruksi pengalaman atau dunia

    se#auh dialaminya" Proses pembentukan ini ber#alan terus menerus dengan setiap kali

    mengadakan reorganisasi karena adanya suatu pemahaman yang baru" Pengetahuan entah itu

    berupa konsep, norma, nilai, dibentuk oleh akal budi dengan mengabstraksi fakta)fakta,pengalaman, kenyataan yang ada di sekitar manusia (Kukla, 200: 12)27!"

  • 7/26/2019 Teori Konstruktivisme.doc

    16/47

    Piaget membedakan adanya tiga ma4am pengetahuan, yaitu pengetahuan fisis,

    matematis)logis, dan sosial ($uparno, 1..3: .)70!" Pengetahuan fisis adalah pengetahuan

    akan sifat)sifat fisis suatu ob#ek, seperti bentuk, besar, berat dan bagaimana benda)benda itu

    berinteraksi" Pengetahuan fisis ini didapatkan dari abstraksi langsung atas suatu ob#ek"

    Pengetahuan matematis)logis adalah pengetahuan yang dibentuk dengan berpikir tentang

    pengalaman dengan suatu ob#ek atau ke#adian tertentu" Pengetahuan didapatkan dari abstraksiberdasarkan koordinasi, relasi ataupun penggunaan ob#ek" Pengetahuan itu harus dibentuk

    dari perbuatan berpikir seseorang terhadap benda itu" Aadi pengetahuannya tidak didapat

    langsung dari abstraksi bendanya" isalnya konsep bilangan" Pengetahuan sosial adalah

    pengetahuan yang didapat dari kelompok budaya dan sosial yang se4ara bersama menyetu#ui

    sesuatu, misalnya konsep, norma, nilai, dll (Kukla, 200: 11)12!" enurut Piaget,

    pengetahuan itu dibentuk dari interaksi seseorang dengan orang lain (Piaget, 1./1: 10

    $uparno, 1..3: 20!" Pengetahuan ini mun4ul dalam kebudayaan tertentu maka pengetahuan

    dapat berbeda antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain" $e4ara ringkas

    gagasan konsruktivisme mengenai pengetahuan dapat dirangkum sebagai berikut"

    1" Pengetahuan bukan merupakan gambaran dunia kenyataan belaka, tetapi selalu

    merupakan konstruksi kenyataan melalui kegiatan sub#ek"2" $ub#ek membentuk skema kognitif, kategori, konsep dan struktur yang perlu untuk

    pengetahuan"

    " Pengetahuan dibentuk dalam struktur konsepsi seseorang" $truktur konsepsi

    membentuk pengetahuan bila konsepsi itu berhadapan dengan pengalaman)

    pengalaman seseorang ($uparno, 1..3:21!"

    E. Teori Be$ajar +ang Mendukung Pendekatan Konstruktivise

    +eori bela#ar pada dasarnya merupakan suatu teori yang men#elaskan bagaimana

    siswa)siswa bela#ar, meliputi kesiapan bela#ar, proses mental, dan apa yang dilakukan siswapada usia tertentu" enurut paham konstruktivisme, pengetahuan merupakan hasil bentukan

    sendiri, oleh karenanya tidak ada transfer pengetahuan dari seorang ke orang lain, sebab

    setiap orang membangun pengetahuannya sendiri" *ahkan bila guru ingin memberikan

    pengetahuan kepada siswa, maka pemberian itu diinterpretasikan dan dikonstruksikan oleh

    siswa sendiri melalui pengalamannya" @ntuk ter#adinya konstruksi pengetahuan ada beberapa

    kemampuan yang harus dimiliki siswa antara lain kemampuan mengingat dan

    mengungkapkan kembali pengalaman, kemampuan membandingkan, mengambil keputusan

    mengenai persamaan dan perbedaan, dan kemampuan untuk lebih menyukai pengalaman

    yang satu dari pada yang lainnya"

    %nti dari konstruktivisme di atas berkaitan erat dengan beberapa teori bela#ar, yaitu

    teori perubahan konsep, teori bela#ar bermakna &usubel, dan teori $kemata ($uparno, 1..3 :

    7.!" amun menurut peneliti pembela#aran konstruktivisme #uga berkaitan dengan teori

    bela#ar *runer" Pen#elasan dari masing)masing teori tersebut adalah sebagai berikut"

    1. Teori Peru#a!an Konse'

    +eori bela#ar perubahan konsep merupakan suatu teori bela#ar yang men#elaskan

    adanya proses evolusi pemahaman konsep siswa dari siswa yang sedang bela#ar" Pada

    mulanya siswa memahami sesuatu melalui konsep se4ara spontan" Pengertian spontan

    merupakan pengertian yang tidak sempurna, bahkan belum sesuai dengan konsep ilmiah, danharus mengalami perubahan menu#u pengertian yang logis dan sistematis, yaitu pengertian

  • 7/26/2019 Teori Konstruktivisme.doc

    17/47

    ilmiah" Proses penyempurnaan pemahaman itu berlangsung melalui dua bentuk yaitu tanpa

    melalui perubahan yang besar dari pengertian spontan tadi (asimilasi!, atau sangat perlu

    adanya perubahan yang radikal dari pengertian yang spontan menu#u pengertian yang ilmiah

    (akomodasi!"

    enurut pendukung teori perubahan konsep, dalam proses bela#ar ada prosesperubahan konsep yang men4akup dua tahap, yaitu tahap asimilasi dan akomodasi ($uparno,

    1..3: 0!" engan asimilasi peserta didik menggunakan konsep)konsep yang telah mereka

    punyai untuk berhadapan dengan fenomena yang baru" engan akomodasi peserta didik

    mengubah konsepnya yang tidak 4o4ok lagi dengan fenomena baru yang mereka hadapi"

    Proses dalam akomodasi oleh kaum konstruktivis disebut sebagai perubahan konsep se4ara

    radikal"

    &gar ter#adi perubahan konsep se4ara radikal? akomodatif maka dibutuhkan keadaan

    dan syarat sebagai berikut:

    -arus ada ketidakpuasan terhadap konsep yang telah ada" Peserta didik mengubah

    konsepnya #ika mereka yakin bahwa konsep mereka yang lama tidak dapat digunakanlagi untuk menelaah situasi, pengalaman, dan ge#ala yang baru"

    Konsep yang baru harus dimengerti, rasional, dan dapat meme4ahkan persoalan atau

    fenomena yang baru"

    Konsep yang baru harus masuk akal, dapat meme4ahkan dan men#awab persoalan

    yang terdahulu, dan #uga konsisten dengan teori)teori atau pengetahuan yang sudah

    ada sebelumnya"

    Konsep baru harus berdaya guna bagi perkembangan penelitian dan penemuan yang

    baru ($uparno, 1..3: 0)1!"

    enurut kaum konstruktivis, salah satu penyebab terbesar ketidakpuasan terhadap

    konsep lama adalah adanya peristiwa anomali. $uatu peristiwa yang bertentangan dengan

    yang dipikirkan peserta didik" $uatu peristiwa di mana peserta didik tidak dapat

    mengasimilasikan pengetahuannya untuk memahami fenomena yang baru" isalnya, bagi

    peserta didik yang berpikir bahwa Dke#u#uranD bersifat mutlak (berlaku ob#ektif dan

    universal!, akan men#adi bingung ketika melihat seorang dokter DberbohongD kepada

    pasiennya dengan mengatakan bahwa penyakitnya Dagak seriusD, kendati kenyataannya sang

    pasien menderita sakit kangker sudah stadium 7 (kritis sekali!, sudah Damat kritisD" $eorang

    dokter DbohongD (tidak #u#ur! merupakan peristiwa anomali bagi peserta didik tertentu"

    Peristiwa)peristiwa lain seperti itu akan menantang peserta didik untuk lebih berpikir dan

    mempersoalkan mengapa pikiran awal mereka tidak benar"

    *anyak pendidik budi pekerti, moral, nilai ataupun agama menggunakan data

    anomali untuk mema4u perubahan konsep pada peserta didik" ereka menyediakan data)

    data, fakta)fakta dan peristiwa yang memberikan data berbeda dengan keyakinan anak atau

    prediksi anak" -arus diakui bahwa data anomali kadang kala gagal mendorong perubahan

    konsep karena para ilmuan dan peserta didik kadang menemukan 4ara untuk mengabaikan

    data)data atau fakta)fakta yang berlawanan tersebut" &da beberapa orang bereaksi terhadap

    data anomali : (1! mengabaikan dan menolaknya, (2! menge4ualikan data itu dari teori yang

    telah ada, (! mengartikan kembali data itu, (7! mengartikan kembali data itu dengan sedikit

    perubahan, dan (! menerima data itu serta mengubah teori atau konsep sebelumnya"

  • 7/26/2019 Teori Konstruktivisme.doc

    18/47

    +eori perubahan konsep membedakan dua ma4am perubahan yaitu: restrukturisasi

    kuat (perubahan yang kuat! dan restrukturisasi lemah (perubahan yang lemah!" Perubahan

    yang kuat ter#adi bila seseorang mengadakan akomodasi terhadap konsep yang telah ia

    punyai ketika berhadapan dengan fenomena yang baru" Perubahan yang lemah bila orang

    tersebut hanya mengadakan asimilasi skema yang lama ketika berhadapan dengan fenomena

    yang baru" engan dua perubahan itu pengetahuan manusia berkembang dan berubah" @ntukmemungkinkan perubahan tersebut, diperlukan situasi anomali, yakni suatu keadaan yang

    men4iptakan ketidakseimbangan dalam pikiran manusia atau yang menantang seseorang

    berpikir"

    6ygotsky (Kukla, 200: )10 Bosnot (ed!, 1..: 1/! membedakan dua ma4am

    konsep: konsep spontan dan konsep ilmiah" Konsep spontan diperoleh peserta didik dari

    kehidupan sehari)hari dan konsep ilmiah diperoleh dari pela#aran di sekolah" Kedua konsep

    tersebut saling berhubungan terus)menerus" &pa yang dipela#ari peserta didik di sekolah

    mempengaruhi perkembangan konsep yang diperoleh dalam kehidupan sehari)hari dan

    sebaliknya" Perbedaan yang men4olok dari kedua konsep itu adalah ada atau tidak adanya

    sistem" Konsep spontan didasarkan pada ke#adian khusus dan tidak merupakan bagian yangbertalian se4ara logis dari suatu sistem pemikiran, sedangkan konsep ilmiah disa#ikan sebagai

    bagian dari suatu sistem" $ehubungan dengan adanya dua konsep tersebut, dian#urkan agar

    pendidik tidak menolak konsep spontan peserta didik, tetapi membantunya agar konsep itu

    diintegrasikan dengan konsep yang ilmiah" -al ini harus semakin disadari oleh pendidik

    bahwa konsep (spontan ataupun ilmiah! dalam diri seseorang terus berkembang untuk

    semakin mendekati pemahaman para ilmuan"

    +eori perubahan konsep 4ukup senada dengan teori konstruktivisme dalam arti

    bahwa dalam proses pengetahuan seseorang mengalami perubahan konsep" Pengetahuan

    seseorang itu tidak sekali #adi, melainkan merupakan proses berkembang yang terus menerus"

    alam perkembangan itu ada yang mengalami perubahan besar dengan mengubah konsep

    lama melalui akomodasi, ada pula yang hanya mengembangkan dan memperluas konsep

    yang sudah ada melalui asimilasi" Proses perubahan ter#adi bila si peserta didik aktif

    berinteraksi dengan lingkungannya"

    Konstruktivisme, yang menekankan bahwa pengetahuan dibentuk oleh peserta didik

    yang sedang bela#ar, dan teori perubahan konsep, yang men#elaskan bahwa peserta didik

    mengalami perubahan konsep terus menerus, sangat berperanan dalam men#elaskan mengapa

    seorang peserta didik bisa salah mengerti dalam menangkap suatu konsep yang ia pela#ari"

    Konstruktivisme dapat membantu untuk mengerti bagaimana peserta didik membentuk

    pengetahuan yang tidak tepat" engan demikian, seorang pendidik dibantu untukmengarahkan peserta didik dalam pembentukan pengetahuan mereka yang lebih tepat" +eori

    perubahan konsep sangat membantu karena mendorong pendidik untuk men4iptakan suasana

    dan keadaan yang memungkinkan perubahan konsep yang kuat pada peserta didik sehingga

    pemahaman mereka lebih sesuai dengan pengertian ilmuan"

    *. Teori Skea

    Aonassen men#elaskan bahwa skema adalah abstraksi mental seseorang yang

    digunakan untuk mengerti sesuatu hal, menemukan #alan keluar, atau meme4ahkan

    persoalan (galam $uparno, 1..3:! " enurut teori skema, pengetahuan itu disimpan dalam

    suatu paket informasi atau skema yang terdiri atas suatu set atribut yang men#elaskan ob#ektersebut, maka dari itu membantu kita untuk mengenal ob#ek atau ke#adian itu" -ubungan

  • 7/26/2019 Teori Konstruktivisme.doc

    19/47

    skema yang satu dengan yang lain memberikan makna dan arti kepada gagasan kita" *ela#ar

    menurut teori skema adalah mengubah skema ($uparno, 1..3:!" 8ebih #auh ia

    menyatakan :

    'rang dapat membentuk skema baru dari suatu pengalaman baru" 'rang dapat menambah

    atribut baru dalam skemanya yang lama" 'rang dapat melengkapi dan memperluas skemayang telah dimilikinya dalam berhadapan dengan pengalaman, persoalan, dan #uga pemikiran

    yang baru" *iasanya seseorang bila menghadapi pengalaman baru yang tidak 4o4ok dengan

    skema yang dimilikinya, ia akan mengubah skema lamanya" alam proses bela#ar siswa

    mengadakan perubahan skemanya, baik dengan menambah atribut, memperluas,

    memperhalus, ataupun mengubah sama sekali skema lama

    +eori skema berpendapat bahwa pengetahuan itu disimpan dalam suatu paket

    informasi, atau skema, yang terdiri dari konstruksi mental gagasan kita" $kema adalah

    abstraksi mental seseorang yang digunakan untuk mengerti sesuatu hal, menemukan #alan

    keluar, ataupun meme4ahkan persoalan" 'rang harus mengisi atribut skemanya dengan

    informasi yang benar agar dapat membentuk kerangka pemikiran yang benar" Kerangkapemikiran inilah yang menurut Aonassen dkk"( $uparno,1..3: !, membentuk pengetahuan

    struktural seseorang, di mana pengetahuan struktural tersebut terdiri dari skema)skema yang

    dipunyai dan hubungan antara skema)skema itu"

    *agaimana seseorang membentuk dan mengubah skema, hal itu merupakan proses

    bela#ar" 'rang dapat membentuk skema baru dari suatu pengalaman baru" 'rang dapat

    melengkapi dan memperluas skema yang telah dipunyainya dalam berhadapan dengan

    pengalaman, persoalan dan #uga pemikiran yang baru" alam proses bela#ar seseorang

    mengadakan perubahan)perubahan skemanya baik dengan menambah atribut, memperhalus,

    memperluas, ataupun mengubah sama sekali skema lama"

    $kemata adalah suatu #aringan hubungan konsep)konsep" Aaringan itu menguraikan

    apa yang diketahui seseorang dan menyediakan dasar untuk mempela#ari konsep)konsep

    baru, serta memperkembangkan dan mengubah #aringan yang telah ada" $ementara itu

    pengetahuan struktural seseorang, yang terdiri dari ma4am)ma4am skemata dan hubungan

    antar skemata itu, didasarkan pada teori skema" Pengetahuan struktural adalah pengetahuan

    akan bagaimana konsep)konsep dalam suatu domain saling terkait" Pengetahuan struktural

    men#embatani perubahan dari pengetahuan deklaratif ke prosedural" Pengetahuan deklaratif

    adalah pengetahuan yang mengungkapkan suatu pengertian atau kesadaran akan ob#ek,

    ke#adian atau ide" alam pengetahuan ini seseorang dapat men#elaskan apa yang ia ketahui

    tetapi ia tidak menggunakan apa yang ia ketahui itu"

    enurut teori skema, seseorang bela#ar dengan mengadakan restrukturisasi atas

    skema yang ada, baik dengan menambah maupun dengan mengganti skema itu" %ni mirip

    dengan konstruktivisme Piaget yang menggunakan asimilasi dan akomodasi" Perbedaannya

    adalah bahwa teori skema tidak men#elaskan proses pengetahuan, tetapi lebih bagaimana

    pengetahuan manusia itu tersimpan dan tersusun"

    -al lain yang terkait dengan konstruktivisme dan layak untuk diketahui, bahwa

    konstruktivisme sangat berbeda dan bahkan bertentangan dengan teori bela#ar behaviorisme"

    Perbedaan antara kaum behavioris dan konstruktivis dalam hal pengetahuan, bela#ar dan

    menga#ar sebagai berikut"

  • 7/26/2019 Teori Konstruktivisme.doc

    20/47

    enurut kaum behavioris, pengetahuan itu hasil pengumpulan pasif dari sub#ek dan

    ob#ek yang diperkuat oleh lingkungannya, sedangkan bagi kaum konstruktivis,

    pengetahuan itu adalah hasil kegiatan aktif peserta didik yang meneliti

    lingkungannya" *agi kaum behavioris, pengetahuan itu statis dan sudah #adi, sedang

    kagi kaum konstruktivis, pengetahuan itu suatu proses men#adi"

    enga#ar, bagi kaum behavioris, adalah mengatur lingkungan agar dapat membantupeserta didik" *agi kaum konstruktivis, menga#ar berarti partisipasi dengan peserta

    didik dalam membentuk pengetahuan, membuat makna, mempertanyakan ke#elasan,

    bersikap kritis, mengadakan #ustifiksi" Aadi menga#ar adalah suatu bentuk bela#ar

    sendiri, di mana E5teachers !e%in to construct an understandin% of ho knoled%e

    deelops D (Bosnot, 1./.: /!"

    *ela#ar menurut kaum behavioris adalah menerima pengetahuan, keterampilan dan

    sikap dari pendidik tanpa mengadakan perubahan apa)apa" $etiap peserta didik

    mempunyai 4ara yang sama dalam menerima pengetahuan, keterampilan dan sikap

    tertentu" Pendidik 4ukup men4iptakan satu 4ara pembela#aran untuk semua peserta

    didik" enurut kaum konstruktivis, peserta didik mempunyai 4ara sendiri untukmengerti, masing)masing mempunyai 4ara yang 4o4ok untuk mengkonstruksi

    pengetahuannya yang kadang sangat berbeda dengan teman dan pendidiknya" aka

    pendidik perlu men4iptakan berbagai 4ara pembela#aran untuk membantu peserta

    didik yang 4ara bela#arnya memang berbeda)beda pula ($uparno, 1..3: 2)!"

    Kaum behavioris memandang bahwa bela#ar merupakan sistem respon tingkah laku

    terhadap rangsangan fisik" Penganut aliran ini berpendapat bahwa mendengarkan dengan baik

    pen#elasan pendidik atau terlibat dalam suatu pengalaman akan berakibat peserta didik dapat

    mempunyai keterampilan tertentu sesuai dengan apa yang didengarkannya" Keterampilan

    merupakan tu#uan dari suatu tu#uan pembela#aran" Peserta didik dipandang sebagai sub#ek

    yang pasif, membutuhkan motivasi luar dan dipengaruhi oleh suatu penguatan" 'leh sebab itupara pendidik mengembangkan kurikulum yang terstruktur baik dan menentukan bagaimana

    peserta didik harus dimotivasi, dirangsang dan dievaluasi" Kema#uan bela#ar peserta didik

    diukur dengan hasil yang dapat diamati"

    ,. Teori Be$ajar Berakna Ausu#e$

    avid &usubel (ahar, 1./.:112! terkenal dengan teori bela#ar bermakna

    (meanin%ful learnin%!" *ela#ar bermakna adalah suatu proses bela#ar dimana informasi baru

    dihubungkan dengan struktur pengertian yang sudah dipunyai seseorang yang sedang bela#ar"

    *ela#ar bermakna ter#adi bila pela#ar men4oba menghubungkan fenomena baru kedalam

    struktur pengetahuan mereka" %ni ter#adi melalui bela#ar konsep, dan perubahan konsep yang

    telah ada, yang akan mengakibatkan pertumbuhan dan perubahan struktur konsep yang telah

    dipunyai si pela#ar ($uparno, 1..3: 7!"

    Kedekatan teori bela#ar bermakna &usubel dengan konstruktivisme adalah keduanya

    menekankan pentingnya mengasosiasikan pengalaman, fenomena, dan fakta)fakta baru

    kedalam sistem pengertian yang telah dimiliki, keduanya menekankan pentingnya asimilasi

    pengalaman baru ke dalam konsep atau pengertian yang sudah dimiliki siswa, dan keduanya

    mengasumsikan adanya keaktifan siswa dalam bela#ar"

    -. Teori Be$ajar Bruner

  • 7/26/2019 Teori Konstruktivisme.doc

    21/47

    enurut *runer, Epembela#aran adalah proses yang aktif dimana pela#ar membina

    ide baru berasaskan pengetahuan yang lampauD" $elan#utnya *runer (ur, 2000:10!

    menyatakan bahwa Emenga#arkan suatu bahan ka#ian kepada siswa adalah untuk membuat

    siswa berfikir untuk diri mereka sendiri, dan turut mengambil bagian dalam proses

    mendapatkan pengetahuan" engetahui adalah suatu proses bukan suatu produkD" asih

    menurut *runer (ahar, 1..3:./! bahwa dalam membangun pengetahuan di dasarkan kepadadua asumsi yaitu :asumsi pertama adalah perolehan pengetahuan merupakan suatu proses

    interaktif yaitu orang yang bela#ar akan berinteraksi dengan lingkungannya se4ara aktif,

    perubahan tidak hanya ter#adi dilingkungan tatapi #uga dalam diri orang itu sendiri"

    &sumsi kedua adalah orang yang mengkonstruksi pengetahuannya dengan

    menghubungkan informasi yang masuk dengan informasi yang tersimpan yang diperoleh

    sebelumnya" enurut *runer, dalam proses bela#ar terdapat tiga episode yang harus dilalui

    anak, yakni (1! informasi, (2! transformasi, (! evaluasi" Ketiga episode itu dapat di#elaskan

    sebagai berikut"

    nformasi. alam tiap pela#aran siswa akan memperoleh se#umlah informasi, ada yang

    menambah pengetahuan yang telah dimiliki, ada yang memperhalus danmemperdalamnya, ada pula informasi yang bertentangan dengan apa yang telah

    diketahui sebelumnya"

    $ransformasi. %nformasi harus dianalis, diubah atau ditransformasi kedalam bentuk

    yang lebih abstrak atau konseptual agar dapat digunakan untuk hal)hal yang lebih

    luas" alam hal ini bantuan guru sangat diperlukan"

    Ealuasi. %nformasi yang diperoleh tersebut dinilai untuk dapat dimanfaatkan untuk

    memahami ge#ala)ge#ala lain" (asution, 1./3:.!"

    alam memandang proses bela#ar, *runer menekankan adanya pengaruh

    kebudayaan terhadap tingkah laku seseorang" =ara bela#ar yang terbaik menurut *runeradalah memahami konsep, arti, dan hubungan dan sampai pada suatu kesimpulan" Eengan

    teorinya free discoer/ learnin%, *runer mengatakan bahwa proses bela#ar akan ber#alan

    dengan baik dan kreatif #ika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan

    suatu konsep, teori, aturan, atau pemahaman melalui 4ontoh)4ontoh yang di#umpai dalam

    kehidupannyaD (*udiningsih, 200:7!"

    (. Ha$"!a$ +ang Me#atasi Konstruksi Pengeta!uan

    Cang membatasi proses konstruksi pengetahuan manusia antara lain: (1! konstruksi

    kita yang lama, (2! domain pengalaman kita, (! #aringan struktur kognitif kita ($uparno,1..3: 22!" -asil dan proses konstruksi pengetahuan kita yang lampau dapat men#adi

    pembatas konstruksi pengetahuan kita berikutnya" =ara kita mengabstraksi, mengorganisir

    konsep)konsep, nilai, norma dipengaruhi pengetahuan kita yang sudah ada" isalnya

    pengetahuan kita akan nilai kehidupan yang sudah ada akan membatasi bagaimana kita

    menganalisa nilai)nilai baru yang kita hadapi" Pengetahuan kita tentang ayam akan

    membatasi analisa kita akan binatang yang mirip dengan ayam, meskipun binatang itu bukan

    ayam"

    enurut konstruktivisme, pengalaman atas fenomena yang baru akan men#adi unsur

    yang sangat penting dalam pengembangan pengetahuan kita dan kekurangan dalam hal ini

    akan membatasi pengetahuan kita pula" isalnya, dalam bidang ilmu sosial, pengalaman kita

  • 7/26/2019 Teori Konstruktivisme.doc

    22/47

    berinteraksi dengan ma4am)ma4am masyarakat, budaya, nilai, norma, akan semakin

    mengembangkan ilmu tersebut sedangkan keterbatasan dalam hal ini akan lebih merugikan"

    . Hu#ungan Konstruktivise dengan Teori Be$ajar

    Garis besar pemikiran filsafat konstruktivisme ($uparno, 1..3: 7.! yang diambilmanfaatnya untuk proses bela#ar peserta didik adalah sebagai berikut"

    1" Pengetahuan dibangun oleh peserta didik sendiri, baik se4ara personal maupun se4ara

    sosial

    2" Pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari pendidik ke peserta didik, ke4uali hanya

    dengan keaktifan peserta didik sendiri untuk menalar,

    " Peserta didik aktif mengkontruksi terus menerus, sehingga selalu ter#adi perubahan

    konsep menu#u ke konsep yang lebih rin4i, lengkap, serta sesuai dengan konsep

    ilmiah,

    7" Pendidik sekadar membantu menyediakan sarana dan situasi agar proses konstruksipeserta didik ber#alan mulus"

    H. Pengaru! Konstruktivise ter!ada' Proses Be$ajar

    *agi konstruktivisme, kegiatan bela#ar adalah kegiatan yang aktif, di mana peserta

    didik membangun sendiri pengetahuan, keterampilan dan tingkah lakunya" Peserta didik

    men4ari arti sendiri dari yang mereka pela#ari" Peserta didik sendiri lah yang bertanggung

    #awab terhadap hasil bela#arnya" ereka sendiri yang membuat penalaran dengan apa yang

    dipela#arinya, dengan 4ara men4ari makna, membandingkan dengan apa yang telah ia ketahui

    dengan pengalaman dan situasi baru"

    *ela#ar adalah lebih merupakan suatu proses untuk menemukan sesuatu, daripada

    suatu proses untuk mengumpulkan sesuatu (Bosnot, 1./.: 20!" *ela#ar bukanlah suatu

    kegiatan mengumpulkan fakta)fakta, tetapi suatu proses pemikiran yang berkembang dengan

    membuat kerangka pengertian yang baru" Peserta didik harus mempunyai pengalaman

    dengan membuat hipotesis, prediksi, mengetes hipotesis, memanipulasi ob#ek, meme4ahkan

    persoalan, men4ari #awaban, meneliti, berdialog, mengadakan refleksi, mengungkapkan

    pertanyaan, mengekspresikan gagasan, dan lain sebagainya untuk membentuk konstruksi

    pengetahuan yang baru" roses bela#ar itu antara lain ber4irikan sebagai berikut"

    1" *ela#ar berarti membentuk makna" Proses pembentukan makna ini berdasarkan

    pengetahuan yang sudah dimiliki sebelumnya melalui interaksi langsung dengan

    ob#ek" akna di4iptakan oleh peserta didik dari apa yang mereka lihat, dengar,rasakan, dan alami" Konstruksi arti itu dipengaruhi oleh pengertian yang telah ia

    punyai"

    2" Konstruksi ter#adi lewat asimilasi dan atau akomodasi" $etiap kali berhadapan dengan

    fenomena atau persoalan yang baru, diadakan asimilasi dan atau akomodasi"

    " *ela#ar bukanlah kegiatan mengumpulkan fakta, melainkan lebih suatu

    pengembangan pemikiran dengan membuat pengertian (konsep! yang baru" Proses

    bela#ar adalah proses pengembangan pemahaman atau pemikiran dengan membuat

    pemahaman yang baru" *ela#ar itu meredifinisi pengetahuan, konsep lama men#adi

    pengertian ataupun konsep yang baru" *ela#ar bukanlah hasil perkembangan,

    melainkan merupakan perkembangan itu sendiri, suatu perkembangan yang menuntutpenemuan dan pengaturan kembali pemikiran seseorang"

  • 7/26/2019 Teori Konstruktivisme.doc

    23/47

    7" -asil bela#ar yang sebenarnya ter#adi pada waktu skema seseorang dalam keraguan

    yang merangsang pemikirannya lebih lan#ut" $ituasi ketidak seimbangan

    (dise'uili!rium! adalah situasi yang baik untuk mema4u bela#ar"

    " -asil bela#ar dipengaruhi oleh pengalaman peserta didik dengan dunia fisik dan

    lingkungannya"

    " *ela#ar akan bermakna #ika ter#adi melalui refleksi dan meme4ahkan konflik kognitif

    dan menggugat pengetahuan lamanya yang kurang sempurna"

    3" -asil bela#ar seseorang tergantung pada apa yang telah diketahui si peserta didik:

    konsep)konsep, nilai)nilai, tu#uan, sikap dan motivasi yang mempengaruhi interaksi

    dengan bahan yang dipela#ari (Bosnot, 1./.: 1.)207)70!"

    $etiap peserta didik mempunyai 4ara untuk mengerti sendiri. aka penting bahwa

    setiap peserta didik mengerti kekhasan, keunggulan dan kelemahannya dalam mengerti

    sesuatu" ereka perlu menemukan 4ara bela#ar yang tepat bagi diri sendiri" $etiap peserta

    didik mempunyai 4ara yang 4o4ok untuk mengkonstruksi pengetahuannya yang kadang)

    kadang sangat berbeda dengan teman)temannya yang lain" alam kerangka ini, sangat

    penting bahwa peserta didik dimungkinan untuk men4oba berma4am)ma4am 4ara bela#ar

    yang 4o4ok bagi dirinya, begitu #uga penting bagi pendidik men4iptakan berma4am)ma4am

    4ara bela#ar yang 4o4ok untuk peserta didiknya" Pendidik #uga perlu men4iptakan berma4am)

    ma4am situasi dan metode pembela#aran yang membantu peserta didik" $atu model bela#ar

    dan menga#ar tidak akan membantu banyak bagi peserta didik yang begitu ma#emuk"

    i dalam kelas, sering kali peserta didik sudah membawa konsep yang berma4am)

    ma4am sebelum pela#aran formal dimulai" %nilah pengetahuan dasar mereka untuk dapat

    dikembangkan men#adi pengetahuan yang baru" ereka #uga membawa perbedaan tingkatintelektual, personal, sosial, emosional, kultural ketika masuk ruang pela#aran" %ni semua

    mempengaruhi pemahaman mereka" 8atar belakang dan pengertian awal yang dibawa peserta

    didik sangat penting dimengerti oleh pendidik agar dapat membantu mema#ukan dan

    memperkembangkannya sesuai dengan pengetahuan yang lebih sempurna"

    Karena pengetahuan dibentuk baik se4ara individual maupun sosial, maka

    kesempatan untuk bela#ar kelompok, diskusi, cooperatie learnin% dapat dikembangkan"

    enurut Glasersfeld, dalam bela#ar kelompok ($uparno,1..3:!, peserta didik yang

    menger#akan suatu persoalan se4ara bersama)sama, harus mengungkapkan bagaimana

    melihat persoalan tersebut dan apa yang ingin mereka buat dengan persoalan itu" %nilah salah

    satu 4ara men4iptakan refleksi, yang menuntut kesadaran akan apa yang sedang dipikirkandan sedang dibuat" $elan#utnya hal tersebut akan memberikan kesempatan kepada seseorang

    untuk se4ara aktif membuat abstraksi" *agi peserta didik, men#elaskan sesuatu kepada

    kawan)kawan dapat membantu untuk melihat sesuatu lebih #elas terutama inkonsistensi

    pandangan mereka sendiri" $eseorang yang diberi kesempatan untuk men#elaskan bahan pada

    seluruh kelas, biasanya terpa4u untuk bela#ar lebih sungguh)sungguh"

    Konstruktivisme sosial menekankan bahwa bela#ar menyangkut dimasukkannya

    seseorang dalam suatu dunia simbolik atau konsep. Pengetahuan dikonstruksi bila seseorang

    terlibat se4ara sosial dalam dialog dan aktif dengan per4obaan, diskusi kelompok dan tukar

    pengalaman" *ela#ar #uga merupakan proses di mana seseorang dimasukan dalam suatu kultur

    orang)orang terdidik" alam hal ini peserta didik tidak hanya perlu akses ke pengalamanfisik, tetapi #uga pada konsep)konsep dan model dari ilmu pengetahuan yang telah ada" aka

  • 7/26/2019 Teori Konstruktivisme.doc

    24/47

    peran pendidik di sini penting, karena mereka menyediakan kesempatan yang 4o4ok dan #uga

    prasarana masyarakat ilmiah bagi peserta didik" alam konteks ini, kegiatan)kegiatan yang

    memungkinkan para peserta didik berdialog dan berinteraksi dengan para ahli, dengan

    lembaga)lembaga penelitian, dengan se#arah penemuan ilmiah, dengan masyarakat pengguna

    hasil ilmiah akan sangat membantu dan merangsang untuk mengkonstruksi pengetahuan

    mereka"

    I. I'$ikasi Konstruktivise ter!ada' Proses Pe#e$ajaran

    &da se#umlah implikasi yang relevan terhadap proses pembela#aran berdasarkan

    pemikiran konstruktivisme personal dan sosial" %mplikasi itu antara lain sebagai berikut"

    1" Kaum konstruktivis personal berpendapat bahwa pengetahuan diperoleh melalui

    konstruksi individual dengan melakukan pemaknaan terhadap realitas yang dihadapi

    dan bukan lewat akumulasi informasi" %mplikasinya dalam proses pembela#aran

    adalah bahwa pendidik tidak dapat se4ara langsung memberikan informasi, melainkan

    proses bela#ar hanya akan ter#adi bila peserta didik berhadapan langsung dengan

    realitas atau ob#ek tertentu" Pengetahuan diperoleh oleh peserta didik atas dasar prosestransformasi struktur kognitif tersebut" engan demikian tugas pendidik dalam proses

    pembela#aran adalah menyediakan ob#ek pengetahuan se4ara konkret, menga#ukan

    pertanyaan)pertanyaan sesuai dengan pengalaman peserta didik atau memberikan

    pengalaman)pengalaman hidup konkret (nilai)nilai, tingkah laku, sikap, dll! untuk

    di#adikan ob#ek pemaknaan"

    2" Kaum konstruktivis berpendapat bahwa pengetahuan dibentuk dalam diri individu

    atas dasar struktur kognitif yang telah dimilikinya, hal ini berimplikasi pada proses

    bela#ar yang menekankan aktivitas personal peserta didik" &gar proses bela#ar dapat

    ber#alan lan4ar maka pendidik dituntut untuk mengenali se4ara 4ermat tingkat

    perkembangan kognitif peserta didik" &tas dasar pemahamannya pendidik meran4ang

    pengalaman bela#ar yang dapat merangsang struktur kognitif anak untuk berpikir,

    berinteraksi membentuk pengetahuan yang baru" Pengalaman yang disa#ikan tidak

    boleh terlalu #auh dari pengetahuan peserta didik tetapi #uga #angan sama seperti yang

    telah dimilikinya" Pengalaman sedapat mungkin berada di ambang batas antara

    pengetahuan yang sudah diketahui dan pengetahuan yang belum diketahui

    (ukminan,dkk", 1../: 77 Bosnot (ed!, 1..: 1/)20! sebagai 4one of pro#imal

    deelopment of knoled%e"

    " +erkait dengan kedua hal di atas, maka dalam proses pembela#aran seorang pendidik

    harus men4iptakan pengalaman yang autentik dan alami se4ara sosial kultural untuk

    para peserta didiknya" ateri pembela#aran sungguh harus kontekstual, relevan dan

    diambil dari pengalaman sosio budaya setempat" Pendidik tidak dapat memaksakan

    suatu materi yang tidak terkait dengan kehidupan nyata peserta didik" Pemaksaan

    hanya akan menimbulkan penolakan atau menimbulkan kebosanan atau akan

    menghambat proses perkembangan pengetahuan peserta didik"

    7" alam proses pembela#aran pendidik harus memberi otonomi, kebebasan peserta

    didik untuk melakukan eksplorasi masalah dan peme4ahannya se4ara individual dan

    kolektif, sehingga daya pikirnya dirangsang untuk se4ara optimal dapat aktif

    membentuk pengetahuan dan pemaknaan yang baru"

    " Pendidik dalam proses pembela#aran harus mendorong ter#adinya kegiatan kognitif

    tingkat tinggi seperti mengklasifikasi, menganalisis, menginterpretasikan,memprediksi dan menyimpulkan, dll"

  • 7/26/2019 Teori Konstruktivisme.doc

    25/47

    " Pendidik meran4ang tugas yang mendorong peserta didik untuk men4ari peme4ahan

    masalah se4ara individual dan kolektif sehingga meningkatkan keper4ayaan diri yang

    tinggi dalam mengembangkan pengetahuan dan rasa tanggung#aawab pribadi"

    3" alam proses pembela#aran, pendidik harus memberi peluang seluas)luasnya agar

    ter#adi proses dialogis antara sesama peserta didik, dan antara peserta didik denganpendidik, sehingga semua pihak merasa bertanggung #awab bahwa pembentukan

    pengetahuan adalah tanggung#awab bersama" =aranya dengan memberi pertanyaan)

    pertanyaan, tugas)tugas yang terkait dengan topik tertentu, yang harus dipe4ahkan,

    didalami se4ara individual ataupun kolektif, kemudian diskusi kelompok, menulis ,

    dialog dan presentasi di depan teman yang lain ($uparno, 1..3: 1).!"

    /. Pengaru! Konstruktivise rer!ada' Proses Mengajar

    enga#ar bukanlah memindahkan pengetahuan dari pendidik ke peserta didik, tetapi

    suatu kegiatan yang memungkinkan peserta didik membangun sendiri pengetahuannya.

    enga#ar berarti berpartisipasi dengan peserta didik dalam membentuk pengetahuan,membuat makna, mempertanyakan ke#elasan, bersikap kritis, mengadakan #ustifikasi" Aadi

    menga#ar adalah suatu bentuk bela#ar sendiri" enurut prinsip konstruktivisme, seorang

    pendidik mempunyai peran sebagai mediator dan fasilitator yang membantu agar proses

    bela#ar peserta didik ber#alan dengan baik" aka tekanan diletakkan pada peserta didik yang

    bela#ar dan bukan pada pendidik yang menga#ar" Bungsi sebagai mediator dan fasilitator ini

    dapat di#abarkan dalam beberapa tugas antara lain sebagai berikut"

    1" enyediakan pengalaman bela#ar, yang memungkinkan pesera didik ikut

    bertanggung#awab dalam membuat design, proses dan penelitian" aka men#adi #elas

    bahwa menga#ar model 4eramah bukanlah tugas utama seorang pendidik"

    2" Pendidik menyediakan pertanyaan)pertanyaan atau memberikan kegiatan)kegiatan

    yang merangsang keingintahuan peserta didik, membantu mereka untuk men4ari,membentuk pengetahuan, mengekspresikan gagasan, pendapat, sikap mereka dan

    mengkomunikasikan ide ilmiahnya" enyediakan sarana yang merangsang berpikir

    peserta didik se4ara produktif" enyediakan kesempatan dan pengalaman yang

    mendukung bela#ar peserta didik" Pendidik hendaknya menyemangati peserta didik

    dan bukannya sebaliknya" Pendidik perlu menyediakan pengalaman konflik.

    Pengalaman konflik ini dapat berwu#ud pengalaman anomali yang bertentangan

    dengan pemikiran atau pengalaman awal peserta didik" Pengalaman seperti ini akan

    menantang peserta didik untuk berpikir mendalam"

    " emonitor, mengevaluasi dan menun#ukkan apakah pemikiran peserta didik itu #alan

    atau tidak" Pendidik menun#ukkan dan mempertanyakan apakah pengetahuan pesertadidik berlaku untuk menghadapi persoalan baru yang berkaitan dengannya" Pendidik

    membantu dalam mengevaluasi hipotesis dan kesimpulan peserta didik ($uparno,

    1..3: )!"

    $eorang pendidik hendaknya tidak melihat peserta didik sebagai tidak tahu apa)apa"

    Peserta didik sudah membawa konsep)konsep, norma)norma, nilai)nilai, sikap dan pola

    tingkah laku tertentu ketika mengikuti pela#aran pertama kali" %tulah pengetahuan awal yang

    mereka punyai yang men#adi dasar untuk membangun pengetahuan selan#utnya" i sini

    pendidik perlu mengerti mereka sudah pada taraf mana pengetahuan mereka ( konsep, nilai,

    norma, tingah laku, sikap,dll!"

  • 7/26/2019 Teori Konstruktivisme.doc

    26/47

    Pendidik perlu bela#ar mengerti 4ara berpikir peserta didik, sehingga dapat

    membantu memodifikasikannya" +anyakan kepada mereka bagaimana mereka mendapatkan

    #awaban, ini 4ara yang baik untuk menemukan pemikiran mereka dan membuka #alan untuk

    men#elaskan mengapa suatu #awaban tidak tepat untuk keadaan tertentu" Pendidik perlu

    mengerti sifat kesalahan peserta didik" Perkembangan ilmu pengetahuan adalah penuh

    dengan kesalahan atau error. Error adalah suatu bagian dan konstruksi semua bidang yangtidak bisa dihindarkan"Error kerapkali menun#ukkan penalaran peserta didik yang digunakan

    untuk meme4ahkan persoalan" Pendidik perlu melihat error (Piaget,1./1: .7! sebagai suatu

    sumber informasi tentang penalaran mereka dan untuk mengerti sifat dari skema peserta

    didik"

    Kaum konstruktivis berpendapat bahwa pendidik perlu membiarkan peserta didik

    menemukan 4ara yang paling 4o4ok dalam meme4ahkan persoalan" Peserta didik kadang suka

    mengambil #alan yang tidak konvensional untuk meme4ahkan suatu soal" *ila seorang

    pendidik tidak menghargai 4ara penemuan mereka, ini berarti menyalahi se#arah

    perkembangan ilmu, yang dimulai #uga dari kesalahan" $angat penting bahwa pendidik tidak

    menga#ukan #awaban satu)satunya sebagai yang benar, terlebih dalam persoalan yangberdasarkan suatu pengalaman, seperti norma dan nilai sebagai dasar bertingkah laku" alam

    se#arah ilmu terlihat bahwa teori)teori yang lama tidaklah salah dalam perkembangannya,

    tetapi lebih dikatakan sebagai tidak dapat men#awab persoalan)persoalan baru yang mun4ul"

    +eori)teori itu tetap dapat men#awab persoalan lama yang dihadapi waktu menemukannya"

    isalnya, teori ewton tentang gerak tidaklah salah, tetapi tidak men4ukupi lagi untuk

    men#awab gerak dalam dimensi mikro" aka ditemukan teori baru yang dapat men#awabnya"

    amun sampai sekarangpun, teori ewton tetap dapat digunakan untuk men#awab persoalan)

    persoalan dalam dunia makro"

    alam sistem konstruktivisme, pendidik dituntut penguasaan bahan yang luas dan

    mendalam. Pendidik perlu mempunyai pandangan yang sangat luas mengenai pengetahuan

    dari bahan yang mau dia#arkan" Pengetahuan yang luas dan mendalam akan memungkinkan

    seorang pendidik menerima pandangan dan gagasan peserta didik yang berbeda dan #uga

    memungkinkan untuk menun#ukkan apakah gagasan peserta didik itu benar atau tidak"

    Penguasaan bahan memungkinkan seorang pendidik mengerti ma4am)ma4am #alan dan

    model untuk sampai kepada suatu peme4ahan persoalan dan tidak terpaku kepada satu model"

    Ke4uali menguasai bahan, pendidik sangat perlu mengerti konteks dari bahan itu,

    sehingga sangat penting untuk seorang pendidik, misalnya dosen pendidikan Pan4asila,

    ke4uali mengerti tentang isinya #uga tahu bagaimana isi itu dalam perkembangan ilmu

    pengetahuan berperan" Pendidik #uga perlu mengerti bagaimana pendidikan Pan4asila ituberpengaruh terhadap teknologi dan masyarakat"

    +ugas pendidik adalah membantu agar peserta didik lebih dapat mengkonstruksi

    pengetahuannya sesuai dengan situasinya yang konkret, maka strategi menga#ar perlu

    disesuaikan dengan kebutuhan dan situasi peserta didik" *agi kaum konstruktivis, tidak ada

    suatu strategi menga#ar satu)satunya dan dapat digunakan di manapun dalam situasi apapun"

    $trategi yang disusun, selalu hanya men#adi tawaran dan saran, tetapi bukan suatu menu yang

    sudah #adi" $etiap pendidik yang baik akan mengembangkan 4aranya sendiri" enga#ar

    adalah suatu seni yang menuntut bukan hanya penguasaan teknik, tetapi #uga intuisi"

  • 7/26/2019 Teori Konstruktivisme.doc

    27/47

    K. Konstruktivise da$a Pe#e$ajaran

    $alah satu prinsip paling penting dari psikologi pendidikan adalah guru tidak hanya

    semata)mata memberikan pengetahuan kepada siswa" $iswa harus membangun pengetahuan

    di dalam benaknya sendiri" Guru dapat membantu proses ini dengan memberikan kesempatan

    kepada siswa untuk menemukan dan menerapkan ide)ide mereka untuk bela#ar (ur,2000: 2!"Paradigma konstruktivisme memandang siswa sebagai pribadi yang sudah memiliki

    kemampuan awal sebelum mempela#ari sesuatu" Kemampuan awal tersebut akan men#adi

    dasar dalam mengkonstruksi pengetahuan yang baru (*udiningsih, 200:.!"

    Pendekatan konstruktivisme menghendakai siswa harus membangun pengetahuan di

    dalam benaknya sendiri" Guru dapat membantu proses ini dengan 4ara menga#ar yang

    membuat informasi lebih bermakna dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk

    menemukan atau menerapkan sendiri ide)ide mereka" Guru dapat memberi siswa tangga yang

    dapat membantu siswa men4apai tingkat pemahaman yang lebih tinggi, namun harus

    diupayakan agar siswa sendiri yang meman#at tangga tersebut" 'leh karena itu agar

    pembela#aran lebih bermakna bagi siswa dan pendidik maka pendekatan konstruktivismemerupakan solusi yang baik untuk dapat diterapkan" *erikut akan dipaparkan perbedaan

    pembela#aran tradisional (behavioristik! dengan pembela#aran yang konstruktivistik"

    Perbedaan pembela#aran behavioristik (tradisional! dengan konstruktivistik menurut

    &Hib, (2002:120!, *udiningsih, (200:! adalah sebagai berikut"

    No Pe#e$ajaran Tradisiona$ Pe#e$ajaran Konstruktivistik

    1 Kurikulum disa#ikan dari bagian)

    bagian menu#u keseluruhan dengan

    menekankan pada keterampilan dasar

    Kurikulum disa#ikan mulai dari

    keseluruhan menu#u kebagian)bagian

    dan lebih mendekatkan kepada

    konsep)konsep yang lebih luas

    2 Pembela#aran sangat taat pada

    kurikulum yang telah ditetapkan

    Pembela#aran lebih menghargai pada

    pemun4ulan pertanyaan dan ide)ide

    siswa

    Kegiatan kurikuler lebih banyak

    mengandalkan pada buku teks dan

    buku ker#a

    Kegiatan kurikuler lebih banyak

    mengandalkan pada sumber)sumber

    data primer dan manipulasi bahan

    7 $iswa dipandang sebagai Ekertas

    kosongD yang dapat digoresiinformasi oleh guru, dan guru

    menggunakan 4ara didaktik dalam

    menyampaikan informasi kepada

    siswa

    $iswa dipandang sebagai pemikir)

    pemikir yang dapat memun4ulkanteori)teori tentang dirinya

    Penilian hasil bela#ar atau

    pengetahuan siswa dipandang sebagai

    bagian dari pembela#aran dan

    biasanya dilakukan pada akhir

    pela#aran dengan 4ara testing

    Pengukuran proses dan hasil bela#ar

    siswa ter#alin di dalam kesatuan

    kegiatan pembela#aran, dengan 4ara

    guru mengamati hal)hal yang sedang

    dilakukan siswa, serta melalui tugas)

    tugas peker#aan

  • 7/26/2019 Teori Konstruktivisme.doc

    28/47

    $iswa)siswa biasanya beker#a sendiri)

    sendiri, tanpa ada group proses dalam

    bela#ar

    $iswa)siswa banyak bela#ar

    dan beker#a di dalam group proses

    3 emandang pengetahuan adalah

    ob#ektif, pasti, tetap, dan tidak

    berubah" Pengetahuan telah

    terstruktur dengan rapi

    emandang pengetahuan adalah non

    ob#ektif, bersifat temporer, selalu

    berubah, dan tidak menentu

    / *ela#ar adalah perolehan

    pengetahuan, sedangkan menga#ar

    adalah memindahkan pengetahuan

    *ela#ar adalah penyusunan

    pengetahuan, sedangkan menga#ar

    adalah menata lingkungan agar siswa

    termotivasi dalam menggali makna

    . Kegagalan dalam menambah

    pengetahuan dikategorikan sebagai

    kesalahan yang perlu dihukum

    Kegagalan merupakan interpretasi

    yang berbeda yang perlu dihargai

    10 >valuasi menuntut satu #awaban

    benar" Aawaban benar menun#ukkan

    bahwa siswa telah menyelesaikan

    tugas bela#ar

    >valuasi menggali mun4ulnya berfikir

    divergent, peme4ahan ganda, dan

    bukan hanya satu #awaban benar

    11 >valuasi dipandang sebagai bagian

    terpisah dari kegiatan pembela#aran,

    biasanya dilakukan setelah selesai

    kegiatan bela#ar dengan menekankan

    pada evaluasi individu

    >valuasi merupakan bagian utuh dari

    pembela#aran dengan 4ara

    memberikan tugas)tugas yang

    bermakna serta menerapkan apa yang

    dipela#ari yang menekankan padaketerampilan proses

    &lasan lain perlunya pendekatan konstruktivisme dalam pembela#aran adalah

    pengetahuan yang akan dimiliki siswa bermula dari keaktifan siswa untuk m