Top Banner
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Kebutuhan konsumen merupakan hal yang penting bagi pemasar atau produsen karena dengan demikian bisa lebih dimengerti dan diantisipasi perilaku konsumsi. Kebutuhan adalah esensi dari konsep pemasaran modern. Bagaimana orang memenuhi kebutuhan itu perlu disimak oleh pemasar atau produsen,karena hal tersebut memiliki makna yang lebih dalam daripada sekadar konsep pemasaran modern. Kebutuhan itu sendiri merupakan kajian yang mendasar dan banyak diminati oleh para ilmuwan. Para ilmuwan banyak yang mengemukakan teorinya mengenai kebutuhan. Yang paling terkenal tentu saja dari Abraham Maslow. Dalam studi Psikologi Pelayanan ini,Teori Kebutuhan kami rasa sangat penting untuk diketahui. Kita harus tahu apa itu kebutuhan? Apa saja teori yang berhubungan dengan kebutuhan ? Apa saja yang ada didalamnya? Bagaimana aplikasinya dalam keseharian kita? Dan lain sebagainya. Oleh karena itu mari kita analisis dan telaah semua permasalahan itu. 1
24

Teori Kebutuhan

Jun 29, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Teori Kebutuhan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Permasalahan

Kebutuhan konsumen merupakan hal yang penting bagi pemasar atau produsen

karena dengan demikian bisa lebih dimengerti dan diantisipasi perilaku konsumsi. Kebutuhan

adalah esensi dari konsep pemasaran modern. Bagaimana orang memenuhi kebutuhan itu

perlu disimak oleh pemasar atau produsen,karena hal tersebut memiliki makna yang lebih

dalam daripada sekadar konsep pemasaran modern. Kebutuhan itu sendiri merupakan kajian

yang mendasar dan banyak diminati oleh para ilmuwan.

Para ilmuwan banyak yang mengemukakan teorinya mengenai kebutuhan. Yang

paling terkenal tentu saja dari Abraham Maslow.

Dalam studi Psikologi Pelayanan ini,Teori Kebutuhan kami rasa sangat penting untuk

diketahui. Kita harus tahu apa itu kebutuhan? Apa saja teori yang berhubungan dengan

kebutuhan ? Apa saja yang ada didalamnya? Bagaimana aplikasinya dalam keseharian kita?

Dan lain sebagainya. Oleh karena itu mari kita analisis dan telaah semua permasalahan itu.

1

Page 2: Teori Kebutuhan

B. Rumusan Masalah dan Pertanyaan

Dilihat dari latar belakang masalah dapat dirumuskan masalah:

Apa itu kebutuhan?

Apa saja teori yang berhubungan dengan kebutuhan ?

Apa saja yang ada didalamnya?

Bagaimana aplikasinya dalam keseharian kita?

C. Tujuan dan Manfaat Pembahasan

Ada beberapa tujuan yang ingin kami capai dalam membuat laporan ini.

Yang pertama laporan ini kami maksudkan untuk memenuhi tugas kelompok

Psikologi Pelayanan dan kami harapkan dapat membuat wawasan pembaca

menjadi bertambah dalam hal pemasaran yang akan mempengaruhi kebutuhan.

Kami bertujuan menulis laporan ini juga agar kami bisa mengetahui salah

satu bahasan penting dalam studi Psikologi Pelayanan.

Manfaat pembahasan materi ini adalah kita akan mengetahui apa saja teori-

teori kebutuhan dan bagaimana aplikasinya dalam dunia nyata

D. Metode Pembahasan

Penyusunan laporan ini menggunakan metode observasi dan pencarian dari

berbagai sumber. Mulai dari buku,jurnal,atau artikel dari internet. Selanjutnya kami

menganalisis dan mengkaji teori-teori yang kami dapat dan kami aplikasikan kedalam

masalah yang kami bahas.

2

Page 3: Teori Kebutuhan

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Kebutuhan

Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjangan atau pertentangan yang

dialami antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada dalam diri. Apabila konsumen

kebutuhannya tidak terpenuhi,ia akan menunjukkan perilaku kecewa. Sebaliknya,jika

kebutuhannya terpenuhi,konsumen akan memperlihatkan perilaku yang gembira sebagai

manifestasi rasa puasnya.

Kebutuhan adalah salah satu aspek psikologis yang menggerakkan mahluk hidup

dalam aktivitas-aktivitasnya dan menjadi dasar (alasan) berusaha. Model akademis kebutuhan

yang paling terkenal adalah model yang dikembangkan oleh Abraham Maslow. Dalam model

itu, ia menyatakan bahwa manusia memiliki berbagai tingkat kebutuhan, mulai dari

keamanan sampai aktualisasi diri. Model ini kemudian dikembangkan lagi oleh Clayton

Alderfer.

Studi akademis tentang kebutuhan mencapai puncaknya pada tahun 1950-an. Saat ini,

studi tentang kebutuhan kurang banyak diminati. Meskipun begitu, ada beberapa studi

terkenal yang berhubungan dengan kebutuhan, misalnya studi yang dilakukan oleh Richard

Sennett yang meniliti tentang pentingnya rasa hormat. Studi lain yang dipelajari adalah

tentang konsep kebutuhan intelektual yang teliti dalam kependidikan.

Model Compassionate Communication, dikenal juga dengan nama Nonviolent

Communication (NVC) buatan Marshall Rosenberg menyebutkan tentang adanya perbedaan

antara kebutuhan universal manusia (apa yang menopang dan mendorong kehidupan

manusia) dengan strategi tertentu untuk memuaskan kebutuhan itu. Bertentangan dengan

Maslow, model Rosenberg tidak membagi kebutuhan ke dalam hierarki-hierarki tertentu.

Dalam model tersebut, perasaan dijadikan indikator apakah kebutuhan itu telah terpuaskan

atau belum. Salah satu tujuan dari model Rosenberg ini adalah mendorong manusia untuk

mengembangkan kesadaran bahwa kebutuhan makhluk hidup akan terus bertambah

sepanjang hidupnya sehingga manusia harus berusaha mencari strategi yang lebih efektif

untuk menutupi kebutuhannya itu.

3

Page 4: Teori Kebutuhan

Menurut kami,kebutuhan adalah suatu pertentangan yang terjadi akibat adanya

dorongan dan motivasi dari dalam diri manusia

B. Konsumen

Beberapa pengertian konsumen;

Menurut pengertian Pasal 1 angka 2 UU PK, “Konsumen adalah setiap

orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat,

baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga,, orang lain, maupun

makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.”

Menurut Philip Kotler (2000) dalam bukunya Prinsiples Of Marketing

konsumen adalah semua individu dan rumah tangga yang membeli atau

memperoleh barang atau jasa untuk dikonsumsi pribadi.

Menurut Dra. Ristiyanti Prasetijo,MBA dalam bukunya Perilaku

Konsumen (2005),konsumen adalah individu yang membentuk pasar

Menurut kami konsumen adalah semua individu yang membeli dan

menggunakan barang atau jasa untuk kepentingannya

C. Teori Kebutuhan Menurut Abraham Maslow

Teori motivasi yang dikembangkan oleh Abraham H. Maslow pada intinya berkisar

pada pendapat bahwa manusia mempunyai lima tingkat atau hierarki kebutuhan, yaitu :

1) Kebutuhan fisiologikal (physiological needs), seperti : rasa lapar, haus,

istirahat dan sex;

2) Kebutuhan rasa aman (safety needs), tidak dalam arti fisik semata, akan tetapi

juga mental, psikologikal dan intelektual;

3) Kebutuhan akan kasih sayang (love needs);

4) Kebutuhan akan harga diri (esteem needs), yang pada umumnya tercermin

dalam berbagai simbol-simbol status; dan

4

Page 5: Teori Kebutuhan

5) Aktualisasi diri (self actualization), dalam arti tersedianya kesempatan bagi

seseorang untuk mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya

sehingga,berubah,menjadi,kemampuan,nyata.

Kebutuhan-kebutuhan yang disebut pertama (fisiologis) dan kedua

(keamanan) kadang-kadang diklasifikasikan dengan cara lain, misalnya

dengan menggolongkannya sebagai kebutuhan primer, sedangkan yang

lainnya dikenal pula dengan klasifikasi kebutuhan sekunder. Terlepas dari cara

membuat klasifikasi kebutuhan manusia itu, yang jelas adalah bahwa sifat,

jenis dan intensitas kebutuhan manusia berbeda satu orang dengan yang

lainnya karena manusia merupakan individu yang unik. Juga jelas bahwa

kebutuhan manusia itu tidak hanya bersifat materi, akan tetapi bersifat

pskologikal, mental, intelektual dan bahkan juga spiritual.

Menarik pula untuk dicatat bahwa dengan makin banyaknya organisasi

yang tumbuh dan berkembang di masyarakat dan makin mendalamnya

pemahaman tentang unsur manusia dalam kehidupan organisasional, teori

“klasik” Maslow semakin dipergunakan, bahkan dikatakan mengalami

“koreksi”. Penyempurnaan atau “koreksi” tersebut terutama diarahkan pada

konsep “hierarki kebutuhan “ yang dikemukakan oleh Maslow. Istilah

“hierarki” dapat diartikan sebagai tingkatan. Atau secara analogi berarti anak

tangga. Logikanya ialah bahwa menaiki suatu tangga berarti dimulai dengan

anak tangga yang pertama, kedua, ketiga dan seterusnya. Jika konsep tersebut

diaplikasikan pada pemuasan kebutuhan manusia, berarti seseorang tidak akan

berusaha memuaskan kebutuhan tingkat kedua,- dalam hal ini keamanan-

sebelum kebutuhan tingkat pertama yaitu sandang, pangan, dan papan

terpenuhi; yang ketiga tidak akan diusahakan pemuasan sebelum seseorang

merasa aman,demikian.pula,seterusnya. Berikut tingkatan-tingkatan hierarki

menurut.Maslow:

5

Page 6: Teori Kebutuhan

Maksud Maslow adalah bahwa manusia akan mementingkan

kebutuhan fisik (makan,minum,dan sebagainya) terlebih dahulu daripada

kebutuhan-kebutuhan yang lain. Setelah kebutuhan fisik ini terpenuhi,baru dia

memikirkan kepuasan akan kebutuhan selanjutnya,yaiutu kebutuhan rasa aman

(rumah,pekerjaan tetap,dan sebagainya),kemudian meningkat kepada

kebutuhan sosialisasi pengakuan (menjadi ketua RT,berprestasi,dan

sebagainya),dan yang terakhir adalah kebutuhan aktualisasi

(keberhasilan,posisiyang cocok,dan sebagainya). Kebutuhan-kebutuhan ini

akan tetap meningkat seiring dengan meningkatnya status sosial seseorang.

Berangkat dari kenyataan bahwa pemahaman tentang berbagai kebutuhan

manusia makin mendalam penyempurnaan dan “koreksi” dirasakan bukan

hanya tepat, akan tetapi juga memang diperlukan karena pengalaman

menunjukkan bahwa usaha pemuasan berbagai kebutuhan manusia

berlangsung secara simultan. Artinya, sambil memuaskan kebutuhan fisik,

seseorang pada waktu yang bersamaan ingin menikmati rasa aman, merasa

dihargai, memerlukan teman serta ingin berkembang.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa lebih tepat apabila berbagai

kebutuhan manusia digolongkan sebagai rangkaian dan bukan sebagai

hierarki. Dalam hubungan ini, perlu ditekankan bahwa:

Kebutuhan yang satu saat sudah terpenuhi sangat mungkin akan timbul

lagi di waktu yang akan datang;

6

Page 7: Teori Kebutuhan

Pemuasaan berbagai kebutuhan tertentu, terutama kebutuhan fisik, bisa

bergeser dari pendekatan kuantitatif menjadi pendekatan kualitatif dalam

pemuasannya.

Berbagai kebutuhan tersebut tidak akan mencapai “titik jenuh” dalam

arti tibanya suatu kondisi dalam mana seseorang tidak lagi dapat berbuat

sesuatu dalam pemenuhan.kebutuhan,itu.

Kendati pemikiran Maslow tentang teori kebutuhan ini tampak lebih

bersifat teoritis, namun telah memberikan fundasi dan mengilhami bagi

pengembangan teori-teori motivasi yang berorientasi pada kebutuhan

berikutnya,yang.lebih bersifat ,aplikatif.

D. Teori Kebutuhan Menurut Henry Murray

Henry Murray (1893-1988) aktif mengembangkan teori motivasi selama tahun 1930,

1940, 1950, dan 1960an. Dia berpendapat bahwa need (kebutuhan) adalah potensi atau

kesiapan untuk berespon dalam bentuk tertentu atas situasi tertentu pula. (Murray, et al. 1983,

hal 124).

Definisi Murray mengenai konsep need: “A need is a construct (a convenient fiction

or hypothetical concept) which stands for a force in the brain region, a force which organizes

perception, apperception, intellection, conation and action in such a way as to transform in a

certain direction an existing, unsatisfying situation. A need is sometimes provoked directly by

internal processes of a certain kind, but, more frequently (when in a state of readiness) by the

occurrence of one of a few commonly effective press [environmental forces]. Thus, it

manifests itself by leading the organism to search for or to avoid encountering or, when

encountered, to attend and respond to certain kinds of press. Each need is characteristically

accompanied by a particular feeling or emotion and tends to use certain modes to further its

trend. It may be weak or intense, momentary or enduring. But usually it persists and gives

rise to a certain course of overt behavior (or fantasy), which changes the initiating

circumstance in such a way as to bring about an end situation which stills (appeases or

satisfies) the organism (Murray, 1938, pp. 123-124)” (Hall & Lindzey, pp. 173-74).

7

Page 8: Teori Kebutuhan

Asumsi dasar tentang teori Murray adalah bahwa perilaku didorong oleh kemauan

internal diri sendiri. Dengan kata lain, setiap orang mempunyai kebutuhan karena sesuatu

yang tidak mereka miliki dan inilah yang menjadi dorongan. Manusia tidak pernah dipuaskan

oleh apa yang telah mereka miliki.

Murray menyebutkan bahwa need bisa disimpulkan sebagai dasar dari:

1) efek atau hasil akhir dari sebuah perilaku,

2) pola tertentu atau contoh dari perilaku yang sedang dilibatkan,

3) perhatian dan respon tertentu pada objek atau stimulus yang diterima,

4) ekspresi atas emosi tertentu, dan

5) ekspresi kepuasan ketika tujuan tertentu berhasil dicapai atau kekecewaan

ketika tujuan tersebut tidak berhasil dicapai. Pendapat subjektif juga

menyertakan perasaan, niat, dan tujuan atas sebuah perilaku (Hall & Lidzey,

hal. 172-173).

Murray mengklasifikasikan need sebagai berikut:

Primary needs (yang didasarkan kebutuhan biologis): makanan, air, udara, seks, dan

penghindaran rasa sakit.

Secondary needs (yang dasarnya bisa didasarkan olej kebutuhan biologis maupun

perilaku yang diwarisi dalam lingkungan psikologis orang tersebut):

a) pencapaian, pengakuan, dan kemahiran

b) dominansi, agresi, dan otonomi

c) relasi dan penolakan

d) pengasuhan, permainan, rasa ingin tahu

Murray berpendapat bahwa jika keinginan lebih kuat maka ia akan diekspresikan lebih sering

dan akan menuju perilaku yang lebih intensif.

8

Page 9: Teori Kebutuhan

15 kebutuhan (Murray, 1938) 

• Achievement : Selesaikan tugas sebaik mungkin

• Deference   : Sesuaikan diri dengan harapan orang lain

• Order   : Berbuat secara teratur, rapi, terencana

• Exhibition   : Menjadi pusat perhatian

• Autonomy  : Mandiri, hindari campur tangan orang lain

• Affiliation   : Berteman, berbuat sesuatu bersama dengan orang lain

• Intraception   : Menempatkan diri pada posisi orang lain

• Succorance   : Menerima bantuan, afeksi dari orang lain

• Dominance   : Memimpin, mempengaruhi orang lain

• Abasement   : Merendahkan diri, merasa bersalah

• Nurturance   : Help, care, kasih sayang pada orang lain

• Aggression  : Menyerang, melukai orang lain

• Change   : Berbuat sesuatu yang baru/beda, ikuti perubahan

• Endurance   : Tekun, ulet, gigih

• Heterosexuality : Bergaul dengan lawan jenis

E. Teori Kebutuhan Menurut David McClelland

Didalam teori kebutuhan yang digambarkan dalam model Murray, David

McClelland mengatakan bahwa kebutuhan individu diperoleh dari waktu ke waktu

dan dibentuk melalui pengalaman hidup seseorang. Sebagian besar dari kebutuhan ini

dapat dikelompokkan menjadi prestasi, afiliasi dan kekuasaan. Keefektifan seseorang

dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dipengaruhi oleh ketiga kebutuhan tersebut.

Teori McClelland kadang-kadang di katakan sebagai teori tiga kebutuhan atau sebagai

teori,kebutuhan.yang,dipelajari.(learned.needs,theory). McClelland mengemukakan

ada tiga macam kebutuhan,yaitu:

9

Page 10: Teori Kebutuhan

1) Need.for,achievement,yaitu kebutuhan untuk berprestasi yang

merupakan refleksi dari dorongan akan tanggungjawab untuk

pemecahan masalah. Seorang yang kebutuhan berprestasinya tinggi

cenderung untuk berani mengambil resiko. Kebutuhan untuk

berprestasi adalah kebutuhan untuk melakukan pekerjaan lebih baik

daripada sebelumnya,selalu berkeinginan mencapai prestasi yang lebih

tinggi

2) Need for affiliation,yaitu kebutuhan untuk berafiliasi yang merupakan

dorongan untuk berinteraksi dengan orang lain,berada bersama orang

lain,tidak mau melakukan sesuatu yangmerugikan orang lain

3) Need for power,yaitu kebutuhan akan kekuasaan yang merupakan

refleksi dari dorongan untuk mencapai autoritas,untuk memiliki

pengaruh kepada orang.lain

Sesuai dengan namanya teori kebutuhan yang dipelajari, maka teori ini pada

awalnya didasari pada kenyataan bahwa para sarjana yang memiliki prestasi tinggi

di kampus tidak selamanya dapat menunjukkan prestasi yang tinggi didalam

pekerjaan. Atas dasar tersebut dilakukan penelitian terhadap para pekerja yang

sukses, dan mengapa mereka dapat sukses dalam pekerjaannya. Berdasarkan hasil

observasi yang dilakukan maka diperoleh karakteristik yang ditunjukkan oleh

individu dengan kinerja yang menonjol. Karakteristik tersebut mungkin juga dimiliki

oleh mereka yang tidak berprestasi menonjol, tetapi pada mereka yang berprestasi

menonjol, karakteristik tersebut lebih sering ditunjukkan dan diberbagai situasi

dengan hasil yang lebih baik. Hal.tersebut.dikenal.dengan.istilah.Kompetensi.

Pada perkembangan selanjutnya kompetensi diuraikan lebih lanjut dengan

uraian bahwa struktur kompetensi dibedakan menjadi dua, yaitu hard competancy

dan Soft competancy. Hard competancy adalah kompetensi yang kelihatan

dipermukaan dan lebih mudah dikembangkan, seperti keterampilan dan

pengetahuan, sedang Soft competancy adalah bagian yang tidak terlihat karena

berupa nilai citra diri seseorang dan sifat motif dari seseorang, kompetensi ini lebih

sulit dikembangkan, dan kompetensi jenis ini yang lebih menentukan keberhasilan

dalam jangka panjang.

10

Page 11: Teori Kebutuhan

F. Resolusi dan Konflik Kebutuhan

Ada empat tipe situasi konflik,yaitu :

1. approach-apprach conflict,adalah konflik yang terjadi apabila konsumen

dihadapkan pada situasi yang positif secara serentak atau bersamaan,yang

harus dipilih salah satu alternatif sebagai suatu tindakannya

2. approach-avoidance conflict,adalah konflik yang terjadi jika konsumen

dihadapkan pada situasi yang bersamaan dan ia harus segera melakukan

sesuatu atau tidak sama sekali

3. avoidance-avoidance conflict,adalah konflik yang terjadi jika konsumen

dihadapkan pada situasi yang segera harus menghindarkan dua tujuan atau

tindakan

4. double approach-avoidance conflict,adalah konflik yang terjadi jika konsumen

dihadapkan pada dua situasi yang bersamaan,yaitu situasi berpengaruh

positif,dan satunya lagi negatif jika tidak dilaksanakan

11

Page 12: Teori Kebutuhan

BAB III

ANALISIS

A. Analisis Teori

Abraham Maslow mengemukakan teori kebutuhan dasar manusia yang banyak

mendasari pemikiran-pemikiran tentang perilaku manusia. Teori Maslow mengatakan bahwa

setiap manusia mempunyai kebutuhan-kebutuhan dasar yang bertingkat-tingkat. Oleh sebab

itu,teori Maslow ini sering disebut teori hierarki kebutuhan. Orang selalu berusaha memenuhi

kebutuhan terbawah terlebih dahulu sebelum merasakan timbulnya kebutuhan yang lebih

tinggi.

Dalam kehidupan nyata contohnya,seorang wisatawan membutuhkan liburan. Dalam

liburannya tentu saja ia ingin berwisata ke tempat yang bisa menyediakan segala

kebutuhannya. Dalam rangka memenuhi kebutuhannya,hal yang pertama dicari pasti adalah

kebutuhan fisik,seperti makan dan minum. Seorang wisatawan tentu saja tidak mau datang ke

tempat wisata yang membuatnya sulit untuk mendapatkan makanan layak. Sambil

memuaskan kebutuhan fisiknya,pada waktu yang bersamaan ia pun ingin menikmati rasa

aman (yaitu dengan check in di hotel),ingin merasa di hargai (berlibur di tempat yang

eksklusif),memerlukan teman (berlibur dengan pasangan atau keluarga),serta ingin

berkembang (salah satu tujuan berwisata adalah aktualisasi diri). Kebutuhan-kebutuhan ini

akan tetap meningkat seiring dengan meningkatnya status sosial seseorang. Jadi kelas sosial

atau status sosial ikut menentukan kebutuhan apa saja yang dibutuhkan oleh konsumen.

Dalam BAB II disampaikan bahwa pada akhirnya kebutuhan manusia digolongkan

sebagai rangkaian dan bukan sebagai hierarki. Konsumen ingin segala kebutuhannya

terpenuhi,dan jika memadai,konsumen ingin segala kebutuhannya terpenuhi secara

berangakai,tidak bertahap satu per satu.

Selanjutnya,dalam BAB II juga disebutkan asumsi dasar tentang teori Murray. Yaitu

bahwa perilaku didorong oleh kemauan internal diri sendiri. Dengan kata lain, setiap orang

mempunyai kebutuhan karena sesuatu yang tidak mereka miliki dan inilah yang menjadi

dorongan. Manusia tidak pernah dipuaskan oleh apa yang telah mereka miliki.

12

Page 13: Teori Kebutuhan

Contohnya,seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) berencana berlibur ke Bali karena

penasaran dan belum pernah berkunjung ke sana. Dengan kata lain,ia tidak memiliki

pengalaman berkunjung ke sana.

Berikutnya didalam teori kebutuhan yang digambarkan dalam model Murray, David

McClelland mengatakan bahwa kebutuhan individu diperoleh dari waktu ke waktu dan

dibentuk melalui pengalaman hidup seseorang. Sebagian besar dari kebutuhan ini dapat

dikelompokkan menjadi prestasi, afiliasi dan kekuasaan. Keefektifan seseorang dalam

melaksanakan tugas dan fungsinya dipengaruhi oleh ketiga kebutuhan tersebut. Teori

McClelland kadang-kadang di katakan sebagai teori tiga kebutuhan atau sebagai

teori,kebutuhan.yang,dipelajari.(learned.needs,theory). Di penjelasan sebelumnya disebutkan

bahwa McClelland mengemukakan ada tiga macam kebutuhan,yaitu:

1) Need.for,achievement,yaitu kebutuhan untuk berprestasi yang

merupakan refleksi dari dorongan akan tanggungjawab untuk

pemecahan masalah. Seorang yang kebutuhan berprestasinya tinggi

cenderung untuk berani mengambil resiko. Kebutuhan untuk

berprestasi adalah kebutuhan untuk melakukan pekerjaan lebih baik

daripada sebelumnya,selalu berkeinginan mencapai prestasi yang lebih

tinggi. Contohnya : staff di bagian marketing suatu hotel berusaha

memasarkan produk lebih baik lagi meski hotel tersebut sudah

terkenal.

2) Need for affiliation,yaitu kebutuhan untuk berafiliasi yang merupakan

dorongan untuk berinteraksi dengan orang lain,berada bersama orang

lain,tidak mau melakukan sesuatu yang merugikan orang lain.

Contohnya : pada saat berlibur di Bali,si A selalu menyapa turis asing

yang ditemuinya

3) Need for power,yaitu kebutuhan akan kekuasaan yang merupakan

refleksi dari dorongan untuk mencapai autoritas,untuk memiliki

pengaruh kepada orang.lain. Contohnya : seorang staff di sebuah resort

bekerja dengan giat dan tekun untuk mencapai cita-citanya menjadi

manajer.

13

Page 14: Teori Kebutuhan

Teori yang terakhir adalah tentang konflik kebutuhan. Seperti yang telah dijelaskan

sebelumnya bahwa ada empat tipe situasi konflik. Disini kami akan kaitkan teori tersebut

pada kehidupan nyata ;

1. approach-apprach conflict, misalnya seorang wisatawan harus memutuskan

memilih diantara dua hotel yang bagus pada situasi yang bersamaan. Ia merasa

kedua hotel tersebut seimbang positifnya

2. approach-avoidance conflict,misalnya seorang wisatawan ingin membeli

souvenir,tetapi uang yang ia miliki saat itu adalah untuk memenuhi kebutuhan

lainnya yang lebih penting,yaitu tiket kereta untuk pulang ke tempat asal

3. avoidance-avoidance conflict,misalnya seorang konsumen mencari sepatu

pantovel merk A untuk dipakainya esok hari di sebuah toko. Namun di toko

tersebut hanya tersedia merk B

4. double approach-avoidance conflict,misalnya saat satu keluarga sedang

berlibur di Yogyakarta. Salah seorang anggota keluarga harus dirawat di

rumah sakit karena keracunan makanan. Pada saat bersamaan mereka juga

membutuhkan tiket kereta untuk pulang ke tempat asalnya.

14

Page 15: Teori Kebutuhan

BAB IV

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Kebutuhan manusia merupakan sesuatu yang perlu digali oleh pemasar supaya

konsumen dapat dilayani dengan lebih baik. Pemasaran mendorong kemunculan motif para

konsumen dengan komunikasi pemasaran yang dirancang berdasarkan temuan hasil

penelitian kebutuhan yang tidak sederhana. Betapa pun sulit dan mahalnya penelittian

kebutuhan konsumen,perusahaan tidak bisa mengelak dari kegiatan penelitian

kebutuhan,karena perusahaan yang benar-benar tahu kebutuhan konsumennya akan menjadi

pemenang dalam persaingan yang sengit.

Dari teori dan analisis diatas,kami mendapatkan pula beberapa point penting:

kebutuhan adalah suatu pertentangan yang terjadi akibat adanya dorongan dan

motivasi dari dalam diri manusia

konsumen adalah semua individu yang membeli dan menggunakan barang atau

jasa untuk kepentingannya

kebutuhan manusia digolongkan sebagai rangkaian dan bukan sebagai hierarki

setiap orang mempunyai kebutuhan karena sesuatu yang tidak mereka miliki

kebutuhan individu diperoleh dari waktu ke waktu dan dibentuk melalui

pengalaman hidup seseorang

15

Page 16: Teori Kebutuhan

B. Rekomendasi

Psikologi Pelayanan merupakan salah satu studi yang harus dikuasai oleh

pelaku usaha. Dalam pariwisata hal ini pun dibutuhkan. Setiap perusahan harus

menguasai Psikologi Pelayanan agar bisa mengetahui keinginan dan kebutuhan

konsumen. Dan selanjutnya membuat kebijakan dalam perusahaannya tersebut.

Bagi yang ingin mempelajari berbagai teori kebutuhan lebih dalam,bisa

mencari lebih jauh di buku-buku sumber atau dalam jurnal-jurnal. Kami menyarankan

agar anda pintar-pintar menghubungkan studi perilaku konsumen dengan studi

pariwisata atau kepariwisataan. Dan tidak lupa dengan meminta bantuan pada

dosen,guru atau orang yang berkompeten dalam hal ini.

16

Page 17: Teori Kebutuhan

DAFTAR PUSTAKA

Prasetijo,Ristiyanti.dan Ihalauw,John. (2004). Perilaku Konsumen.Salatiga:Penerbit Andi.

Prabu,Mangkunegara,A. (2002). Perilaku Konsumen.Bandung:Refika Aditama.

Swastha, Basu, (2007). Azas-azas Marketing. Yogyakarata: liberty.

Dari internet:

http://w12d.blogspot.com/2009/04/teori-motivasi-dari-david-clarence.html

http://bocah.moratmarit.com/2009/08/teori-abraham-h-maslow-teori-kebutuhan.html

http://intanms.wordpress.com/2008/08/02/henry-murray-teori-motivasi/

http://www.age-of-the-sage.org/psychology/maslow_pyramid.html

http://masyopicenter.blogspot.com/2010/02/teori-kebutuhan-maslow.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Kebutuhan

http://mastarmudi.blogspot.com/2010/05/perilaku-konsumen.html

Diunduh antara 21-25 September 2010

17