BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Kebutuhan konsumen merupakan hal yang penting bagi pemasar atau produsen karena dengan demikian bisa lebih dimengerti dan diantisipasi perilaku konsumsi. Kebutuhan adalah esensi dari konsep pemasaran modern. Bagaimana orang memenuhi kebutuhan itu perlu disimak oleh pemasar atau produsen,karena hal tersebut memiliki makna yang lebih dalam daripada sekadar konsep pemasaran modern. Kebutuhan itu sendiri merupakan kajian yang mendasar dan banyak diminati oleh para ilmuwan. Para ilmuwan banyak yang mengemukakan teorinya mengenai kebutuhan. Yang paling terkenal tentu saja dari Abraham Maslow. Dalam studi Psikologi Pelayanan ini,Teori Kebutuhan kami rasa sangat penting untuk diketahui. Kita harus tahu apa itu kebutuhan? Apa saja teori yang berhubungan dengan kebutuhan ? Apa saja yang ada didalamnya? Bagaimana aplikasinya dalam keseharian kita? Dan lain sebagainya. Oleh karena itu mari kita analisis dan telaah semua permasalahan itu. 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Permasalahan
Kebutuhan konsumen merupakan hal yang penting bagi pemasar atau produsen
karena dengan demikian bisa lebih dimengerti dan diantisipasi perilaku konsumsi. Kebutuhan
adalah esensi dari konsep pemasaran modern. Bagaimana orang memenuhi kebutuhan itu
perlu disimak oleh pemasar atau produsen,karena hal tersebut memiliki makna yang lebih
dalam daripada sekadar konsep pemasaran modern. Kebutuhan itu sendiri merupakan kajian
yang mendasar dan banyak diminati oleh para ilmuwan.
Para ilmuwan banyak yang mengemukakan teorinya mengenai kebutuhan. Yang
paling terkenal tentu saja dari Abraham Maslow.
Dalam studi Psikologi Pelayanan ini,Teori Kebutuhan kami rasa sangat penting untuk
diketahui. Kita harus tahu apa itu kebutuhan? Apa saja teori yang berhubungan dengan
kebutuhan ? Apa saja yang ada didalamnya? Bagaimana aplikasinya dalam keseharian kita?
Dan lain sebagainya. Oleh karena itu mari kita analisis dan telaah semua permasalahan itu.
1
B. Rumusan Masalah dan Pertanyaan
Dilihat dari latar belakang masalah dapat dirumuskan masalah:
Apa itu kebutuhan?
Apa saja teori yang berhubungan dengan kebutuhan ?
Apa saja yang ada didalamnya?
Bagaimana aplikasinya dalam keseharian kita?
C. Tujuan dan Manfaat Pembahasan
Ada beberapa tujuan yang ingin kami capai dalam membuat laporan ini.
Yang pertama laporan ini kami maksudkan untuk memenuhi tugas kelompok
Psikologi Pelayanan dan kami harapkan dapat membuat wawasan pembaca
menjadi bertambah dalam hal pemasaran yang akan mempengaruhi kebutuhan.
Kami bertujuan menulis laporan ini juga agar kami bisa mengetahui salah
satu bahasan penting dalam studi Psikologi Pelayanan.
Manfaat pembahasan materi ini adalah kita akan mengetahui apa saja teori-
teori kebutuhan dan bagaimana aplikasinya dalam dunia nyata
D. Metode Pembahasan
Penyusunan laporan ini menggunakan metode observasi dan pencarian dari
berbagai sumber. Mulai dari buku,jurnal,atau artikel dari internet. Selanjutnya kami
menganalisis dan mengkaji teori-teori yang kami dapat dan kami aplikasikan kedalam
masalah yang kami bahas.
2
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Kebutuhan
Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjangan atau pertentangan yang
dialami antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada dalam diri. Apabila konsumen
kebutuhannya tidak terpenuhi,ia akan menunjukkan perilaku kecewa. Sebaliknya,jika
kebutuhannya terpenuhi,konsumen akan memperlihatkan perilaku yang gembira sebagai
manifestasi rasa puasnya.
Kebutuhan adalah salah satu aspek psikologis yang menggerakkan mahluk hidup
dalam aktivitas-aktivitasnya dan menjadi dasar (alasan) berusaha. Model akademis kebutuhan
yang paling terkenal adalah model yang dikembangkan oleh Abraham Maslow. Dalam model
itu, ia menyatakan bahwa manusia memiliki berbagai tingkat kebutuhan, mulai dari
keamanan sampai aktualisasi diri. Model ini kemudian dikembangkan lagi oleh Clayton
Alderfer.
Studi akademis tentang kebutuhan mencapai puncaknya pada tahun 1950-an. Saat ini,
studi tentang kebutuhan kurang banyak diminati. Meskipun begitu, ada beberapa studi
terkenal yang berhubungan dengan kebutuhan, misalnya studi yang dilakukan oleh Richard
Sennett yang meniliti tentang pentingnya rasa hormat. Studi lain yang dipelajari adalah
tentang konsep kebutuhan intelektual yang teliti dalam kependidikan.
Model Compassionate Communication, dikenal juga dengan nama Nonviolent
Communication (NVC) buatan Marshall Rosenberg menyebutkan tentang adanya perbedaan
antara kebutuhan universal manusia (apa yang menopang dan mendorong kehidupan
manusia) dengan strategi tertentu untuk memuaskan kebutuhan itu. Bertentangan dengan
Maslow, model Rosenberg tidak membagi kebutuhan ke dalam hierarki-hierarki tertentu.
Dalam model tersebut, perasaan dijadikan indikator apakah kebutuhan itu telah terpuaskan
atau belum. Salah satu tujuan dari model Rosenberg ini adalah mendorong manusia untuk
mengembangkan kesadaran bahwa kebutuhan makhluk hidup akan terus bertambah
sepanjang hidupnya sehingga manusia harus berusaha mencari strategi yang lebih efektif
untuk menutupi kebutuhannya itu.
3
Menurut kami,kebutuhan adalah suatu pertentangan yang terjadi akibat adanya
dorongan dan motivasi dari dalam diri manusia
B. Konsumen
Beberapa pengertian konsumen;
Menurut pengertian Pasal 1 angka 2 UU PK, “Konsumen adalah setiap
orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat,
baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga,, orang lain, maupun
makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.”
Menurut Philip Kotler (2000) dalam bukunya Prinsiples Of Marketing
konsumen adalah semua individu dan rumah tangga yang membeli atau
memperoleh barang atau jasa untuk dikonsumsi pribadi.
Menurut Dra. Ristiyanti Prasetijo,MBA dalam bukunya Perilaku
Konsumen (2005),konsumen adalah individu yang membentuk pasar
Menurut kami konsumen adalah semua individu yang membeli dan
menggunakan barang atau jasa untuk kepentingannya
C. Teori Kebutuhan Menurut Abraham Maslow
Teori motivasi yang dikembangkan oleh Abraham H. Maslow pada intinya berkisar
pada pendapat bahwa manusia mempunyai lima tingkat atau hierarki kebutuhan, yaitu :
1) Kebutuhan fisiologikal (physiological needs), seperti : rasa lapar, haus,
istirahat dan sex;
2) Kebutuhan rasa aman (safety needs), tidak dalam arti fisik semata, akan tetapi
juga mental, psikologikal dan intelektual;
3) Kebutuhan akan kasih sayang (love needs);
4) Kebutuhan akan harga diri (esteem needs), yang pada umumnya tercermin
dalam berbagai simbol-simbol status; dan
4
5) Aktualisasi diri (self actualization), dalam arti tersedianya kesempatan bagi
seseorang untuk mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya
sehingga,berubah,menjadi,kemampuan,nyata.
Kebutuhan-kebutuhan yang disebut pertama (fisiologis) dan kedua
(keamanan) kadang-kadang diklasifikasikan dengan cara lain, misalnya
dengan menggolongkannya sebagai kebutuhan primer, sedangkan yang
lainnya dikenal pula dengan klasifikasi kebutuhan sekunder. Terlepas dari cara
membuat klasifikasi kebutuhan manusia itu, yang jelas adalah bahwa sifat,
jenis dan intensitas kebutuhan manusia berbeda satu orang dengan yang
lainnya karena manusia merupakan individu yang unik. Juga jelas bahwa
kebutuhan manusia itu tidak hanya bersifat materi, akan tetapi bersifat
pskologikal, mental, intelektual dan bahkan juga spiritual.
Menarik pula untuk dicatat bahwa dengan makin banyaknya organisasi
yang tumbuh dan berkembang di masyarakat dan makin mendalamnya
pemahaman tentang unsur manusia dalam kehidupan organisasional, teori
“klasik” Maslow semakin dipergunakan, bahkan dikatakan mengalami
“koreksi”. Penyempurnaan atau “koreksi” tersebut terutama diarahkan pada
konsep “hierarki kebutuhan “ yang dikemukakan oleh Maslow. Istilah
“hierarki” dapat diartikan sebagai tingkatan. Atau secara analogi berarti anak
tangga. Logikanya ialah bahwa menaiki suatu tangga berarti dimulai dengan
anak tangga yang pertama, kedua, ketiga dan seterusnya. Jika konsep tersebut
diaplikasikan pada pemuasan kebutuhan manusia, berarti seseorang tidak akan
berusaha memuaskan kebutuhan tingkat kedua,- dalam hal ini keamanan-
sebelum kebutuhan tingkat pertama yaitu sandang, pangan, dan papan
terpenuhi; yang ketiga tidak akan diusahakan pemuasan sebelum seseorang
merasa aman,demikian.pula,seterusnya. Berikut tingkatan-tingkatan hierarki
menurut.Maslow:
5
Maksud Maslow adalah bahwa manusia akan mementingkan
kebutuhan fisik (makan,minum,dan sebagainya) terlebih dahulu daripada
kebutuhan-kebutuhan yang lain. Setelah kebutuhan fisik ini terpenuhi,baru dia
memikirkan kepuasan akan kebutuhan selanjutnya,yaiutu kebutuhan rasa aman
(rumah,pekerjaan tetap,dan sebagainya),kemudian meningkat kepada
kebutuhan sosialisasi pengakuan (menjadi ketua RT,berprestasi,dan
sebagainya),dan yang terakhir adalah kebutuhan aktualisasi
(keberhasilan,posisiyang cocok,dan sebagainya). Kebutuhan-kebutuhan ini
akan tetap meningkat seiring dengan meningkatnya status sosial seseorang.
Berangkat dari kenyataan bahwa pemahaman tentang berbagai kebutuhan
manusia makin mendalam penyempurnaan dan “koreksi” dirasakan bukan
hanya tepat, akan tetapi juga memang diperlukan karena pengalaman
menunjukkan bahwa usaha pemuasan berbagai kebutuhan manusia
berlangsung secara simultan. Artinya, sambil memuaskan kebutuhan fisik,
seseorang pada waktu yang bersamaan ingin menikmati rasa aman, merasa
dihargai, memerlukan teman serta ingin berkembang.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa lebih tepat apabila berbagai
kebutuhan manusia digolongkan sebagai rangkaian dan bukan sebagai
hierarki. Dalam hubungan ini, perlu ditekankan bahwa:
Kebutuhan yang satu saat sudah terpenuhi sangat mungkin akan timbul
lagi di waktu yang akan datang;
6
Pemuasaan berbagai kebutuhan tertentu, terutama kebutuhan fisik, bisa
bergeser dari pendekatan kuantitatif menjadi pendekatan kualitatif dalam
pemuasannya.
Berbagai kebutuhan tersebut tidak akan mencapai “titik jenuh” dalam
arti tibanya suatu kondisi dalam mana seseorang tidak lagi dapat berbuat
sesuatu dalam pemenuhan.kebutuhan,itu.
Kendati pemikiran Maslow tentang teori kebutuhan ini tampak lebih
bersifat teoritis, namun telah memberikan fundasi dan mengilhami bagi
pengembangan teori-teori motivasi yang berorientasi pada kebutuhan
berikutnya,yang.lebih bersifat ,aplikatif.
D. Teori Kebutuhan Menurut Henry Murray
Henry Murray (1893-1988) aktif mengembangkan teori motivasi selama tahun 1930,
1940, 1950, dan 1960an. Dia berpendapat bahwa need (kebutuhan) adalah potensi atau
kesiapan untuk berespon dalam bentuk tertentu atas situasi tertentu pula. (Murray, et al. 1983,
hal 124).
Definisi Murray mengenai konsep need: “A need is a construct (a convenient fiction
or hypothetical concept) which stands for a force in the brain region, a force which organizes
perception, apperception, intellection, conation and action in such a way as to transform in a
certain direction an existing, unsatisfying situation. A need is sometimes provoked directly by
internal processes of a certain kind, but, more frequently (when in a state of readiness) by the
occurrence of one of a few commonly effective press [environmental forces]. Thus, it
manifests itself by leading the organism to search for or to avoid encountering or, when
encountered, to attend and respond to certain kinds of press. Each need is characteristically
accompanied by a particular feeling or emotion and tends to use certain modes to further its
trend. It may be weak or intense, momentary or enduring. But usually it persists and gives
rise to a certain course of overt behavior (or fantasy), which changes the initiating
circumstance in such a way as to bring about an end situation which stills (appeases or
satisfies) the organism (Murray, 1938, pp. 123-124)” (Hall & Lindzey, pp. 173-74).
7
Asumsi dasar tentang teori Murray adalah bahwa perilaku didorong oleh kemauan
internal diri sendiri. Dengan kata lain, setiap orang mempunyai kebutuhan karena sesuatu
yang tidak mereka miliki dan inilah yang menjadi dorongan. Manusia tidak pernah dipuaskan
oleh apa yang telah mereka miliki.
Murray menyebutkan bahwa need bisa disimpulkan sebagai dasar dari:
1) efek atau hasil akhir dari sebuah perilaku,
2) pola tertentu atau contoh dari perilaku yang sedang dilibatkan,
3) perhatian dan respon tertentu pada objek atau stimulus yang diterima,
4) ekspresi atas emosi tertentu, dan
5) ekspresi kepuasan ketika tujuan tertentu berhasil dicapai atau kekecewaan
ketika tujuan tersebut tidak berhasil dicapai. Pendapat subjektif juga
menyertakan perasaan, niat, dan tujuan atas sebuah perilaku (Hall & Lidzey,
hal. 172-173).
Murray mengklasifikasikan need sebagai berikut:
Primary needs (yang didasarkan kebutuhan biologis): makanan, air, udara, seks, dan
penghindaran rasa sakit.
Secondary needs (yang dasarnya bisa didasarkan olej kebutuhan biologis maupun
perilaku yang diwarisi dalam lingkungan psikologis orang tersebut):
a) pencapaian, pengakuan, dan kemahiran
b) dominansi, agresi, dan otonomi
c) relasi dan penolakan
d) pengasuhan, permainan, rasa ingin tahu
Murray berpendapat bahwa jika keinginan lebih kuat maka ia akan diekspresikan lebih sering
dan akan menuju perilaku yang lebih intensif.
8
15 kebutuhan (Murray, 1938)
• Achievement : Selesaikan tugas sebaik mungkin
• Deference : Sesuaikan diri dengan harapan orang lain
• Order : Berbuat secara teratur, rapi, terencana
• Exhibition : Menjadi pusat perhatian
• Autonomy : Mandiri, hindari campur tangan orang lain
• Affiliation : Berteman, berbuat sesuatu bersama dengan orang lain
• Intraception : Menempatkan diri pada posisi orang lain
• Succorance : Menerima bantuan, afeksi dari orang lain
• Dominance : Memimpin, mempengaruhi orang lain
• Abasement : Merendahkan diri, merasa bersalah
• Nurturance : Help, care, kasih sayang pada orang lain
• Aggression : Menyerang, melukai orang lain
• Change : Berbuat sesuatu yang baru/beda, ikuti perubahan
• Endurance : Tekun, ulet, gigih
• Heterosexuality : Bergaul dengan lawan jenis
E. Teori Kebutuhan Menurut David McClelland
Didalam teori kebutuhan yang digambarkan dalam model Murray, David
McClelland mengatakan bahwa kebutuhan individu diperoleh dari waktu ke waktu
dan dibentuk melalui pengalaman hidup seseorang. Sebagian besar dari kebutuhan ini
dapat dikelompokkan menjadi prestasi, afiliasi dan kekuasaan. Keefektifan seseorang
dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dipengaruhi oleh ketiga kebutuhan tersebut.
Teori McClelland kadang-kadang di katakan sebagai teori tiga kebutuhan atau sebagai