BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Motivasi Motivasi yang selalu berkaitan dengan kebutuhan tertentu akan berubah-ubah atau bersifat dinamis, sesuai dengan keinginan dan perhatian manusia. Teori tentang motivasi ini lahir dan awal perkembangannya ada dikalangan psikolohi menurut ilmu jiwa, dijelaskan bahwa dalam motivasi itu ada herarki, maksudnya motivasi itu ada tingkat-tingkatnya yakni dari bawah ke atas. Dalam hal ini ada beberapa teori tentang motivasi yang selalu bergayut dengan soal kebutuhan (Sardiman, A.M, 2007) yaitu : 1. Kebutuhan fisiologis. 2. Kebutuhan akan keamanan. 3. Kebutuhan akan cinta dan kasih, rasa diterima dalam suatu masyarakat/golongan. 4. Kebutuhan untuk mewujudkan diri sendiri. Di samping itu ada teori-teori lain yang perlu diketahui, yaitu sebagai berikut : 1. Teori Insting Menurut teori ini tindakan setiap diri manusia diasumsikan seperti tingkah jenis binatang. Tindakan manusia itu dikatakan 10 Pengaruh Motivasi Terhadap..., Putri Sahria Fauzia, FEB UMP, 2016
18
Embed
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori ...repository.ump.ac.id/410/3/PUTRI SAHRIA BAB II.pdf · beberapa teori tentang motivasi yang selalu bergayut dengan soal kebutuhan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Teori Motivasi
Motivasi yang selalu berkaitan dengan kebutuhan tertentu akan
berubah-ubah atau bersifat dinamis, sesuai dengan keinginan dan
perhatian manusia. Teori tentang motivasi ini lahir dan awal
perkembangannya ada dikalangan psikolohi menurut ilmu jiwa,
dijelaskan bahwa dalam motivasi itu ada herarki, maksudnya motivasi
itu ada tingkat-tingkatnya yakni dari bawah ke atas. Dalam hal ini ada
beberapa teori tentang motivasi yang selalu bergayut dengan soal
kebutuhan (Sardiman, A.M, 2007) yaitu :
1. Kebutuhan fisiologis.
2. Kebutuhan akan keamanan.
3. Kebutuhan akan cinta dan kasih, rasa diterima dalam suatu
masyarakat/golongan.
4. Kebutuhan untuk mewujudkan diri sendiri.
Di samping itu ada teori-teori lain yang perlu diketahui, yaitu
sebagai berikut :
1. Teori Insting
Menurut teori ini tindakan setiap diri manusia diasumsikan
seperti tingkah jenis binatang. Tindakan manusia itu dikatakan
10
Pengaruh Motivasi Terhadap..., Putri Sahria Fauzia, FEB UMP, 2016
11
selalu berkait dengan insting atau pembawaan. Dalam
memberikan respons terhadap adanya kebutuhan seolah-olah
tanpa dipelajari. Tokoh dari teori ini adalah Mc. Dougall.
2. Teori Fisiologis
Teori ini juga disebutnya “Behaviour theories” menurut
teori ini semua tindakan manusia itu berakar pada usaha
memenuhi kepuasan dan kebutuhan organik atau kebutuhan
primer, seperti kebutuhan tentang makanan, minuman, udara
dan lain-lain yang diperlukan unutk kepentingan tubuh
seseorang. Dari teori inilah muncul perjuangan hidup,
perjuangan untuk mempertahankan hidup, struggle for
survival.
3. Teori Psikoanalitik
Teori ini mirip dengan teori imstimg, tetapi lebih
ditekankan pada unsur-unsur kejiwaan yang ada pada diri
manusia. Bahwa setiap tindakan manusia karena adanya unsur
pribadi manusia yakni id dan ego. Tokoh dari teori ini adalah
Freud.
2.2 Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)
Pendidikan profesi akuntansi adalah pendidikan tambahan pada
pendidikan tinggi setelah program sarjana Ilmu Ekonomi pada program
studi akuntansi. Dalam SK Mendiknas No.179/U/2001, pendidikan profesi
akuntansi diselenggarakan di perguruan tinggi sesuai dengan persyaratan,
Pengaruh Motivasi Terhadap..., Putri Sahria Fauzia, FEB UMP, 2016
12
tatacara dan kurikulum yang diatur oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
Penyelenggaraan pendidikan profesi akuntansi di perguruan tinggi dilakukan
setelah me ndapatkan ijin dari Direktur Jenderal Perguruan Tinggi. Ijin
penyelenggaraan pendidikan profesi akuntansi diberikan oleh Direktur
Jenderal Pendidikan Tinggi atas dasar rekomendasi dari Panitia ahli
Pertimbangan Persamaan Ijazah Akuntan. Lulusan pendidikan profesi
akuntansi berhak menyandang sebutan profesi akuntansi yang selanjutnya
disingkat Ak. Berdirinya PPAk di berbagai perguruan tinggi ini tentunya
diikuti dengan adanya sosialisasi kepada mahasiswa S1 akuntansi untuk
memberikan pemahaman akan pentingnya pendidikan profesi bagi calon
akuntan publik.
Opiyana (2012) menyebutkan Pendidikan Profesi Akuntansi
merupakan pendidikan tambahan diluar pendidikan akademik yang bertujuan
menghasilkan lulusan kompetensi keprofesian akuntansi yang dapat
ditempuh setelah mahasiswa menyelesaikan pendidikan S1. Kurikulum
Pendidikan Profesi Akuntansi mempunyai beban antara 20 SKS atau 40 SKS
dan ditempuh 2 semester, kandungan pendidikan yang terdapat dalam
Pendidikan Profesi Akuntansi adalah sebagai berikut:
a. Etika Bisnis dan Profesi
b. Seminar Perpajakan
c. Praktek Audit
d. Lingkungan Bisnis
e. Pengetahuan Pasar Modal
Pengaruh Motivasi Terhadap..., Putri Sahria Fauzia, FEB UMP, 2016
13
f. Seminar Akuntansi Keuangan
g. Seminar Akuntansi Manajemen
2.3 Profesi Akuntan
2.3.1 Pengertian Profesi
Ada banyak profesi dan mereka dikendalikan untuk derajat yang
bervariasi oleh profesional, peraturan atau badan pemerintah. Profesi
khas dengan kedokteran, kedokteran gigi, akuntan, hukum, teknik,
arsitektur kerja, sosial keperawatan, akuntansi. Kebanyakan definisi
mengidentifikasi ‘bekerja demi kebaikan publik sebagai salah satu
karakteristik profesi (Harvey, 2004 dalam Ismail dan B. Lestari,2012).
2.3.2 Pengertian Akuntan
Akuntan adalah sebutan dan gelar profesional yang diberikan
kepada seorang sarjana yang telah menempuh pendidikan di Fakultas
Ekonomi Jurusan Akuntansi pada suatu Universitas atau Perguruan
Tinggi dan telah lulus Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) menurut
(Ismail dan B. Lestari,2012).
Ketentuan mengenai praktik Akuntan Indonesia diatur dengan
Undang-undang Nomor 5 tahun 2011 tentang pemakaian Gelar
Akuntan (Accountant) yang mensyaratkan bahwa gelar akuntan hanya
dapat dipakai oleh mereka yang telah menyelesaikan pendidikannya
dari Perguruan Tinggi dan telah terdaftar pada Departemen Keuangan
Republik Indonesia. menurut undang-undang tersebut Pasal 5 ayat (1)
Pengaruh Motivasi Terhadap..., Putri Sahria Fauzia, FEB UMP, 2016
14
gelar akuntan seseorang harus memenuhi syarat sebagai berikut
(dalam penelitian ismail dan B. Lestari) :
a. memiliki sertifikat tanda lulus ujian profesi akuntan publik yang
sah
b. berpengalaman praktik memberikan jasa sebagaimana dimaksud
dalam pasal 3;
c. berdomisili di wilayah Negara Republik Indonesia;
d. memiliki Nomor Pokok Wahib Pajak;
e. tidak pernah dikenai sanksi administratif berupa pencabutan izin
Akuntan Publik;
f. tidak pernah dipidana yang telah mempunyai kekuatan hukum
tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan yang diancam
dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih
g. menjafi anggota Asosiasi Profesi Akuntan Publik yang ditetapkan
oleh Menteri; dan
h. tidak berada dalam pengampunan.
2.3.3 Profesi Akuntan
Berdasarkan penelitian Mahmud (2008), profesi akuntansi
merupakan jasa penyusunan, penganalisaan dan penyajian informasi
keuangan. Profesionalisme dibidang akuntansi ditandai oleh tiga
indikator, yaitu pengetahuan, ketrampilan, dan etika.Ketiga indikator
tersebut harus diberikan kepada calon akuntan selama mereka
menempuh mata kuliah di Perguruan Tinggi. Semua mata kuliah yang
Pengaruh Motivasi Terhadap..., Putri Sahria Fauzia, FEB UMP, 2016
15
membentuk profesionalisme tersebut seharusnya di akomodasikan
dalam kurikulum.
Menurut International Federation of Accountants (dalam
Mahmud 2008) bahwa sebuah induk organisasi profesi akuntan di
dunia merekomendasikan tiga komponen persyaratan profesi akuntan,
yaitu (a) pendidikan, (b) ujian, dan (c) pengalaman. Calon akuntan
harus memiliki pengetahuan umum (konsep), kemampuan tersebut
selayaknya diberikan kepada calon akuntan dlam pendidikan
akademik maupun dalam pendidikan profesinya. Seorang calon
profesional, selayaknya harus dapat mendemonstrasikan kompetensi
profesionalnya dengan dapat melewati ujian kompetensi
profesionalnya dengan melewati ujian kompetensi profesi.
Ujian ini tidak hanya menilai kemampuan teoritikal, tetapi juga
menguji kemampuan seseorang untuk dapat menerapkan kemampuan
konsepsinya tersebut dalam situasi praktik. Sementara itu pengalaman
merupakan komponen yang penting bagi akuntan profesional yang