TEORI DAN PRAKTIK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi Oleh: DENIS WILLY PRADITA NIM: 131324025 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2020 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
TEORI DAN PRAKTIK PENERAPAN
MODEL PEMBELAJARAN FLIPPED CLASSROOM
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi
Oleh:
DENIS WILLY PRADITA
NIM: 131324025
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PENIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan penuh rasa syukur tugas akhir ini saya persembahkan untuk:
1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu mendampingi, memberkati dan menuntun
setiap langkahku
2. Ibu Sri dan Bapak Murwanto selaku orang tua, saya ucapkan banyak terima
kasih atas segala doa dan segala bentuk cinta dan kasih sayang yang tidak bisa
diukur oleh apapun dan selalu ada dalam keadaan senang maupun susah
3. Sahabat-sahabatku yang selalu memberi dukungan dan motivasi kepada saya
4. Terimakasih pula untuk almamaterku tercinta Univertitas Sanata Dharma
Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Dan siapa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu
akan menerimanya”
(Matius 21:22)
“Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah
Kristus Yesus bagi kamu”
(1 Tesalonika 5:18)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. iv
MOTTO ...................................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................... vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ....................................... vii
ABSTRAK ................................................................................................... viii
ABSTRACT.................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ................................................................................. x
DAFTAR ISI ............................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Batasan Masalah................................................................................ 3
C. Rumusan Masalah ............................................................................. 3
D. Tujuan Penulisan ............................................................................... 4
E. Manfaat Penulisan ............................................................................. 4
BAB II Latar Belakang Munculnya Model Pembelajaran
mudah dan dapat diakses semua siswa. Program LMS sendiri
merupakan program belajar yang dikelola dari Sekolah dimana tempat
guru mengajar. Salah satu contoh LMS yang pernah dipakai adalah
SISMART. Untuk contoh LMS lain yang biasa dipakai penulis saat
menulis karya ilmiah ini adalah web belajar USD yang digunakan di
Univeristas Sanatha Dharma Yogyakarta. Selain menggunakan LMS,
guru-guru juga dapat mensharekan konten yang sudah dibuat berupa
video pembelajaran, video ceramah maupun video kasus lewat laman
berbagi video Youtube. Dengan layanan youtube yang bisa diakses
banyak orang termasuk para siswa didik, membuat konten dapat
disebarluaskan dengan mudah. Selain melalui media daring atau yang
berbasis internet, guru juga wajib mempertimbangkan adanya siswa
yang tidak memiliki sarana belajar online. Caranya adalah dengan
menggunakan sarana hardware berbagi seperti: flashdisk dan DVD.
Dengan menggunakan sarana offline siswa yang tidak memiliki sarana
belajar daring atau system internet dapat mengakses informasi
pelajaran yang sudah disebarkan guru lewat flashdisk atau DVD.
b. In Class
Implementasi pembelajaran flipped classroom sebagai sebuah in
class berarti siswa yang lebih banyak aktif dalam belajar. Pada tahap ini
siswa diberi tugas untuk bertanggung jawab atas dirinya sendiri dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
memperoleh pengetahuan. Sedangkan, aktivitas guru pada tahap ini guru
hanya sebagai pendamping, observer, penilai dan instruktur saja.
Kegiatan in class dalam flip classroom dibagi menjadi tiga bagian
yaitu : kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan penutup.
1. Kegiatan pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan, guru melakukan 2 hal, yakni: (1)
aktivitas pembuka dan warm-up. Kegiatan pembuka ini meliputi tiga hal
yang biasa dilakukan pada kelas tradisional pada umumnya, yakni: salam,
doa, dan absensi. Lalu, setelah melakukan kegiatan pembuka guru
melakukan tindakan warm-up sebagai kegiatan selanjutnya. Kegiatan
warm-up disini memiliki; (2) arti bagi guru dan siswa. Bagi siswa kegiatan
warm-up sama seperti kegiatan “pemanasan”. Pada bagian ini siswa diajak
kembali mengingat materi pelajaran yang sudah dipelajari dirumah lewat
video yang sudah diberikan (checking knowledge ). Bagi guru pada proses
ini, merupakan cara yang dipakai oleh guru untuk mengidentifikasi apakah
siswa benar-benar sudah mempelajari materi dari video yang sudah
diberikan dan disaksikan siswa. Pada bagian ini juga guru dapat melihat
siswa mana yang tergolong fast learner dan slow learner.
2. Kegiatan inti
Setelah guru dapat mengidentifikasi siswa yang tergolong fast
learner dan slow learner, guru membagi kedua jenis siswa tersebut ke
dalam dua group kecil (group fast learner dan slow learner) untuk
dilakukan tindak lanjut. Tindak lanjut yang dilakukan guru untuk siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
yang tergolong slow learner adalah menonton kembali video pembelajaran
yang sudah diberikan sebelumnya, group learning dan atau peer learning
dan pendampingan guru dalam belajar. Kemudian, pada siswa yang
tergolong fast learning, guru memberikan tindak lanjut berupa enrichment,
seperti : diskusi, praktik lab dan tugas lain ( latihan soal dan studi kasus ).
Setelah siswa yang tergolong slow learner dapat memahami
materi, maka guru dapat memberikan enrichment yang sama seperti pada
siswa fast learner.
3. Penutup
Pada kegiatan penutup guru membuat sebuah evaluasi belajar dan
refleksi. Pada kegiatan evaluasi belajar, siswa yang tergolong fast
learner dan slow learner kembali digabungkan menjadi satu kelas
kembali agar pembelajaran dapat kembali pada jalur yang sama.
Sehingga baik siswa yang tadinya berada pada fase fast learner dan slow
learner dapat mencapai kompetensi yang ingin dicapai dari pelajaran
hari itu.
B. Penilaian dalam Model Pembelajaran Flipped Classroom
Penilaian dalam model pembelajaran flipped classroom pada dasarnya
sama seperti penilaian pada model pembelajaran konvensional lainnya. Penilaian
sendiri menurut Huba dan Freed ( 2000 ) adalah “the process of gathering and
discussing information from multiple and diverse sources in order to develop a
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
deep understanding of students know, understand, and can do with their
knowledge as a results of their educational experiences. Artinya : penilaian
merupakan kegiatan pengumpulan informasi tentang diri siswa dari berbagai
sumber yang dilakukan oleh pendidik dalam melihat perkembangan peserta didik
yang diajarnya.
Arah penilaian yang harusnya digunakan pendidik disini haruslah
menyertakan komponen-komponen belajar dan pembelajarannya. Baik dalam
model flip classroom maupun tradisional dalam menilai perkembangan siswa,
pendidik dapat melakukan itu pada saat awal pembelajaran, kegiatan inti maupun
setelah selesai pembelajaran. Fokus utamanya disini adalah sejauh mana
perkembangan siswa dalam belajar.
Bentuk-bentuk penilaian yang ada baik dalam flipped classroom maupun
kelas konvensional sendiri berbasis pada dua hal, yakni : formative dan sumatif.
a. Penilaian Formative
Penilaian formative terbagi atas 2 instrumen, yaitu : tes dan
inventori.
1. Tes
Tes sendiri adalah sebuah prosedur sistematis yang mengukur
tingkah laku seseorang. Menurut cronbach (1970) tes
merupakan “A systematic procedure for observing a persons
behavior and describing it with aid of numerical scale or
category system”. Bisa disimpulkan bahwa tes merupakan
sebuah pengukuran tingkah laku seseorang yang bersifat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
obyektif dan dapat digambarkan dengan bantuan angka, skala
atau system kategori tertentu.
Sedangkan, dalam implementasinya di sekolah tes formative
sendiri adalah tes yang diberikan untuk memonitor kemajuan
belajar siswa selama proses pendidikan/pembelajaran
berlangsung. Tes formative sendiri digunakan untuk
mengetahui kekurangan dan kelemahan siswa dalam
pelaksanaan satu satuan unit pembelajaran.
Baik dalam model pembelajaran konvensional maupun
dalam model pembelajaran flipped classroom tes yang bersifat
formative yang sering digunakan dibagi menjadi dua yaitu
1) Tes buatan guru
Tes buatan guru merupakan tes yang dibuat oleh
guru/pendidik dan dibuat berdasarkan tujuan dan bahan
yang diberikan oleh pendidik itu sendiri ketika berada
di dalam kelas. contoh : quiz, ulangan harian dan latihan
soal.
2) Tes standar
Tes standar merupakan bentuk dari tes yang sudah
terstandarisasi, dibakukan dan diuji coba sekian lama
sehingga tes itu valid, reliable dan obyektif. contoh :
lembar kerja siswa, dan tes minat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Didalam penilaian formative selain terdapat tes, ada juga yang
namanya inventori.
2. Inventori
Inventori di sini merujuk pada i yang digunakan dalam
assessment. Inventori yang biasanya dipakai dalam penilaian,
terdiri atas 4 hal yaitu :
1) Observasi
Observasi adalah pengamatan yang diteliti dan sistematis
tentang suatu obyek. Observasi sendiri dibagi atas dua
bentuk:
a. Participant observation
b. Non-participant observation
2) Questionary
Questionary adalah rangkaian pertanyaan yang
berhubungan dengan obyek yang dinilai, dengan maksud
untuk mendapatkan informasi. Questionary sendiri dibagi
atas empat pertanyaan yaitu:
a. Pertanyaan fakta
b. Pertanyaan perilaku
c. Pertanyaan informasi
d. Pertanyaan pendapat dan sikap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
3) Wawancara
Proses percakapan antara interviewer dan interviewee
dimana pewawancara bertanya tentang suatu aspek yang
dinilai dan telah dirancang sebelumnya. Wawancara terbagi
atas 3 hal yaitu:
a. Wawancara terstruktur
b. Wawancara tidak terstruktur
c. Wawancara bebas
4) Sosiometri
Sosiometri adalah sebuah teknik inventori yang digunakan
untuk menilai hubungan antar individu dalam sebuah
kelompok. Penerapnnya pada pembelajaran adalah
mengethaui hubungan satu siswa dengan siswa lain. Model
dari sosio metri ini ada 2 yaitu:
a. Model nominasi
b. Model skala bertingkat
b. Penilaian Sumatif
Penilaian sumatif adalah penilaian yang dilakukan untuk
memperoleh data atau informasi sampai dimana penguasaan Atau
pencapaian belajar siswa terhadap bahan pelajaran yang telah dipelajarinya
dalam kurun waktu tertentu. Penilaian sumatif dilakukan jika suatu satuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
pengalaman belajar atau bisa juga seluruh materi pembelajaran telah
selesai. Penilaian sumatif bisa berupa; ujian tengah semester, ujian akhir
sekolah dan ujian nasional.
Pada pembelajaran flipped classroom penilaian sumatif yang
digunakan bisa secara offline maupun online. Penilaian sumatif secara
offline disini layaknya ujian pada umumnya, seperti ujian tengah semester
dan ujian akhir sekolah. Sedangkan, pada penilaian sumatif berbasis online
guru yang menerapkan flipped classroom disini dapat menggunakan
software tertentu, misalnya: SISMART dan google form. penskoran yang
diberikan pada penilaian akhir siswa sendiri setelah menjalankan penilain
sumatif akhir seperti ujian akhir sekolah, yaitu penskoran yang sama
halnya seperti siswa di perguruan tinggi. Terdapat 4 scale penilaian
dengan berbasis grade A-F, mulai dari skor dengan kategori “F” yang
berarti tidak hadir dalam pembelajaran, skor denan kategori “E” yang
dapat juga berarti “sangat kurang”, skor dengan kategori “D” yang juga
dapat berarti “kurang”, skor dengan kategori “C” yang dapat berarti
“cukup”, skor dengan kategori “B” yang dapat berarti “baik” skor dengan
kategori “A” yang dapat berarti “Sangat Baik”.
Selain penskoran, terdapat hal-hal unik berupa pengalaman yang
dihadapi pendidik yang pertama memperkenalkan flip classroom sebagai
sebuah model pembelajaran, yaitu Jonathan Bergman dan Aaron Sams
melihat bahwa penilain sumatif berbasis offline dan online memiliki
kelebihan dan kelemahan masing-masing. Salah satu pengalaman yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
mereka temukan adalah penilaian guru terhadap tingkat kejujuran peserta
didik.
Pada penilaian sumatif secara offline, seperti pada saat ujian tengah
semester, guru lebih sedikit melihat siswa yang berani melakukan tindakan
"cheating", baik dengan membawa kertas lembaran yang sudah
dipersiapkan ataupun bertanya teman. Semua itu dikarenakan ada guru
yang mengawasi segala bentuk gerak gerik yang dilakukan siswa. Namun,
pada saat mereka melepas pandangannya terhadap siswa dan mencoba
memakai system online mereka mendengar dari beberapa siswa yang
mengikuti kegiatan tes dengan jujur mengatakan bahwa banyak dari
teman-teman mereka yang melakukan tindakan “cheating” beberapa
diantaranya ada yang membuka laman pencarian google, bertanya pada
teman di kiri dan kanannya sampai pada membuka flashdisk berisikan
jawaban tertentu.
Sebenarnya penggunaan media online pada ujian/tes pada model
flipped classroom ini mengharapkan siswa belajar melatih kejujuran
sekaligus melihat apakah siswa benar-benar telah memahami apa yang
sudah dipelajarinya dan diterapkan pada saat mengerjakan ujian. Sis lain
dari ujian dengan media online ini adalah membantu meringankan tugas
guru agar dapat melakukan tugas lainnya daripada harus “memaksakan”
siswa untuk berlaku jujur ketika ujian. Melihat hal ini, langkah yang
akhirnya dibuat untuk meminimalisir tingkat kecurangan pada saat ujian
online adalah dengan membuat beberapa tipe soal. Maksudnya adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
setiap siswa mendapatkan soal yang sama tetapi dengan nomor urut soal
yang berbeda baik dengan teman depan, belakang, kiri dan kanannya.
C. Keunggulan, Kelemahan dan Hambatan dalam Model Pembelajaran
Flipped Classroom
Menggunakan model flipped classroom memiliki beberapa keunggulan,
tidak hanya bagi guru dan siswa. Tetapi, juga bagi orang tua siswa, antara lain :
a. Keunggulan Bagi Guru
- Flipped classroom meningkatkan interaksi antara siswa dan guru
- Flipped classroom membuat guru mengetahui karakter siswa lebih baik
- Flipped classroom membuat guru mengetahui perbedaan kemampuan
antar siswa
- Flipped classroom dapat mengisi ketidakhadiran guru di kelas
- Flipped classroom dapat membantu guru dalam mengajarkan tanggung
jawab pada pembelajaran yang dilakukan siswa
b. Keunggulan Bagi Siswa
- Flipped classroom merubah cara belajar siswa dari yang membosankan
menjadi lebih aktif
- Flipped classroom meningkatkan interaksi antar siswa lewat peer
learning dan diskusi
- Flipped classroom membuat siswa dapat “mempause” dan “merewind”
ceramah guru mereka yang ada di video.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
- Flipped classroom membantu siswa yang mengalami kesulitan
pemahaman materi
- Flipped classroom untuk meningkatkan kemampuan belajar mereka
- Flipped classroom membantu siswa yang sibuk pada kegiatan
ekstrakurikuler maupun pengembangan skill
- Flipped classroom membuka kesempatan siswa dalam memperbaiki nilai
mereka
- Flipped classroom dapat membantu siswa dalam mendapatkan feedback
dari guru mereka
c. Keunggulan Bagi Orang Tua
- Flipped classroom merubah cara pandang orang tua siswa terhadap
penggunaan teknologi yang dilakukan oleh peserta didik
- Flipped classroom membuat orang tua siswa dapat mengetahui apa yang
dipelajari oleh anaknya di kelas.
Selain keunggulan, flip classroom tak lepas dari kelemahan dan hambatan.
Berikut kelemahan model pembelajaran flip classroom.
a. Pada pembelajaran flipped classroom dibutuhkan ekstra monitoring dan
pendampingan belajar siswa
b. Berpotensi menambah beban bagi guru
c. Membutuhkan sarana prasarana yang memadai, seperti: gadget/komputer
dan jaringan internet.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Hambatan dalam model pembelajaran flipped classroom yaitu sebagai
berikut:
a. Hambatan Bagi Guru
- Model pembelajaran flipped classroom membutuhkan kemampuan untuk
menggunakan teknologi secara tepat guna, dibutuhkan kemampuan tenaga
pendidik yang mahir dalam mengoperasikan teknologi (kamera, aplikasi,
computer dan internet)
- Biaya yang digunakan untuk produksi konten pembelajaran
- Gaya mengajar guru yang monoton juga dapat membuat konten video
yang dibuat guru bisa sangat membosankan
- Waktu yang dipergunakan guru akan banyak tersita dalam memproduksi
konten pembelajaran
b. Hambatan Bagi Siswa
- Siswa yang tidak memiliki sarana prasaran yang memadai dapat terhambat
dalam proses pembelajaran, terutama pada saat out class.
- Jaringan internet yang buruk dapat menggangu akses pengunduhan konten
yang sudah dibuat oleh guru
- Biaya yang dipergunakan oleh siswa dalam mencukupi ketersediaan kuota
internet meningkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
c. Hambatan Bagi Orang Tua
- Biaya yang disediakan orang tua dalam mencukupi kebutuhan
pendidikan siswa berupa gadget dan kuota internet meningkat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
BAB V
KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN
A. KESIMPULAN
Menurut gambaran umum yang telah dijabarkan model pembelajaran flipped
classroom dapat membuat waktu pembelajaran di kelas lebih efektif dan efisien. Hal
ini dikarenakan pada model pembelajaran konvensional pada umumnya menyita
banyak waktu belajar siswa dengan mendengarkan ceramah dari pendidik. Pada
model pembelajaran flipped classroom, alokasi waktu ceramah diganti dengan
pendampingan pendidik kepada siswa yang tergolong slow learner. Sejalan dengan
itu, pendidik juga memberika enrichment kepada siswa yang tergolong fast learner.
B. SARAN
Berdasarkan simpulan yang telah dibuat maka dapat dibuat saran sebagai
berikut:
1) Pendidik hendaknya selalu berinovasi dalam menerapkan model
pembelajaran flipped classroom karena model pembelajaran dapat
mempengaruhi minat siswa dalam belajar sehingga dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa.
2) Pendidik hendaknya selalu berinovasi menemukan metode yang sesuai
guna mengatasi permasalahan yang diatasi siswa didik yang tergolong
slow learner
3) Pendidik hendaknya berkreasi dengan metode enrichment yang akan
diberikan kepada siswa yang tergolong fast learner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
C. KETERBATASAN
Dalam penulisan karya ilimiah ini, terdapat beberapa keterbatasan yaitu :
1) Dalam penulisan karya ilmiah ini tidak dilakukan penelitian tindakan kelas
dengan menggunakan model pembelajaraan flipped classroom sehingga
tidak bisa dibuktikan bahwa model pembelajaran ini dapat digunakan
sebagai model pembelajaran
2) Dalam penulisan karya ilmiah ini penulis tidak dapat membuktikan bahwa
model pembelajaran flipped classroom dapat mempengaruhi minat belajar
pada siswa
3) Dalam penulisan karya ilmiah ini penulis tidak dapat membuktikan bahwa
metode yang digunakan penulis untuk siswa slow learner dapat membuat
siswa slow learner tersebut mengalami peningkatan pemahaman terhadap
materi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
DAFTAR PUSTAKA
Bergman, J., &Sams, A. (2012). Flip Your Classroom: Reach every student in every classevery day. United States, America: International Society for Technology in Education.
Creative Classroom Lab (2013). “CCL Guide: Learning Story Flipped Classroom” Portugal, University of Minho Dalyono, 1997, “PsikologiPendidikan” Jakarta PT. RinekaCipta Diaksesdari: ( https://flippedleaarning.org/definition-of-flipped-learning/release-march2014-the-four-pillar-of-f-l-i-p) tanggal 30 november 2019 Flip Learning Network, (2014). Article:”Definiton of four pillar flipped classroom”. March, ( http://www.fliplearning.org ) Gerlach, & Donald P. Ely (1980) Teaching and Media: A systematic Approach. Second edition. (Englewood cliffs new jersey )Wina King, Allison (1993). Journal: “From Sage On The Stage to Guide On The Side” college teaching.Vol. 41, No. 1 pp. 30-35 Lage J. Maureen, Glenn Platt, Michael Treglia( 2000 ). “Inverting The Classroom: A Gatewayto Creating an Inclusive Learning Environment”. December, The Journal EconomicEducation. Liliana,2 S., (2019). TESIS: “Desain Pembelajaran DenganMenggunakan Pendekatan Flipped Classroom dan Dampaknya Pada Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik”. Yogyakarta, Sanatha Dharma University Nederveld,A & Berge (2015), Journal: “Flipped Classroom in Workplace”
Publishing fromemerald.com Prof. Dr. A. Muri Yusuf, M. Pd. (2015) “AsesmendanEvaluasiPendidikan” Jakarta Prenadamedia group Wesley Baker. (2000). Flipping the Classroom :Revolutionising Legal Research Training.Cambridge Journal. Vol 13, pp 231-235. WinaSanjaya (2008) Sanjaya, Wina (2011) StrategiPembelajaranBerorientasiStandar. Jakarta prenada media.