UNIVERSITAS KHAIRUN FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL LABORATORIUM JALAN DAN ASPAL Kampus II, Kel. Gambesi Ternate Selatan BAB I PERCOBAAN PEMERIKSAAN ASPAL 1.1. PEMERIKSAAN PENETRASI ASPAL SEBELUM DAN SESUDAH KEHILANGAN BERAT A. MAKSUD PERCOBAAN Untuk menentukan penetrasi aspal, apakah termasuk penetrasi yang lembek atau keras B. BAHAN : Aspal C. ALAT 1.Alat penetrasi ( penetrometer ) satu set 2.Alat pemanas aspal 3.Tinbox 4.Bak perendam 5.Stopwatch 6.Oven yang dilengkapi pengatur suhu D. PROSEDUR PERCOBAAN 1. Panaskan contoh hingga cukup cair untuk dapat dituangkan ke dalam tinbox (± 3 /4 dari Tinbox) dan diamkan hingga dingin selama ± 1 s/d 1,5 jam pada suhu ruang. 2. Aspal yang terdapat dalam tinbox dimasukkan ke dalam bak perendam yang berisi air pada suhu yang telah ditentukan. Di diamkan dalam bak tersebut ± 11,5 jam. 3. Jarum penetrasi pada pemegang jarum. Pindahkan benda uji dengan bak perendam, kemudian tempatkan tepat berada di
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
UNIVERSITAS KHAIRUNFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPILLABORATORIUM JALAN DAN ASPALKampus II, Kel. Gambesi Ternate Selatan
BAB I
PERCOBAAN PEMERIKSAAN ASPAL
1.1. PEMERIKSAAN PENETRASI ASPAL SEBELUM DAN SESUDAH KEHILANGAN
BERAT
A. MAKSUD PERCOBAAN
Untuk menentukan penetrasi aspal, apakah termasuk penetrasi yang lembek atau keras
B. BAHAN : Aspal
C. ALAT
1. Alat penetrasi ( penetrometer ) satu set
2. Alat pemanas aspal
3. Tinbox
4. Bak perendam
5. Stopwatch
6. Oven yang dilengkapi pengatur suhu
D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Panaskan contoh hingga cukup cair untuk dapat dituangkan ke dalam tinbox (± 3/4 dari
Tinbox) dan diamkan hingga dingin selama ± 1 s/d 1,5 jam pada suhu ruang.
2. Aspal yang terdapat dalam tinbox dimasukkan ke dalam bak perendam yang berisi air
pada suhu yang telah ditentukan. Di diamkan dalam bak tersebut ± 11,5 jam.
3. Jarum penetrasi pada pemegang jarum. Pindahkan benda uji dengan bak perendam,
kemudian tempatkan tepat berada di bawah alat penetrasi.Turunkan jarum penetrasi
perlahan-lahan hingga jarum tersebut menyentuh benda uji. Kemudian atur angka no1 di
arloji penetrometer, hingga jarum berimpit dengannya.
4. Lepaskan pemegang jarum dan serentak jalankan stopwatch selama jangka waktu 5 ± 0,1
detik, bacalah angka penetrasi yang berimpit dengan jarum penunjuk.
5. Bersihkan jarum kemudiandiulangi lagi untuk pembacaan berikutnya sebanyak lima kali
untuk satu benda uji dengan titik yang berbeda satu sama lain.
6. Untuk penetrasi setelah kehilangan berat sama seperti penetrasi sebelum kehilangan berat
tetapisebelumnya benda uji didiamkan selama 1 - 1,5 jam harus dioven terlebih dahulu ± 5
jam.
UNIVERSITAS KHAIRUNFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPILLABORATORIUM JALAN DAN ASPALKampus II, Kel. Gambesi Ternate Selatan
E. GAMBAR ALAT
KETERANGAN ALAT
01. Jarum Penunjuk
02. Skala Ukur
03. Penekan
04. Pemberat Setelan
05. Alat Pengunci
06. Alat Menurunkan Jarum
07. Kunci Pengarah Jarum
08. Jarum Penetrasi
09. Meja Penetrasi
01
02
03
04
05
0708
09
06
PENETROMETER
BAK PERENDAM
OVEN
TERMOMETER
TINBOX
STOPWATCH
TIMBANGAN DIGITAL
UNIVERSITAS KHAIRUNFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPILLABORATORIUM JALAN DAN ASPALKampus II, Kel. Gambesi Ternate Selatan
1.2. PEMERIKSAAN PENURUNAN BERAT ASPAL
A. MAKSUD PERCOBAAN
Untuk mengetahui dan menetapkan penurunan berat aspal setelah aspal dipanaskan (dioven)
selama ± 5 jam yang dinyatakan dalam persen berat,
B. BAHAN : Aspal
C. ALAT
1. Tinbox
2. Timbangan digital
3. Jam dinding/jam tangan
4. Oven yang dilengkapi pengatur suhu
D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Panaskan aspal dan tuang dalam tinbox kosong (sebelumnya timbang dahulu tinbox dalam
keadaan kosong), kemudian diisi benda uji hingga 3/4 bagian. Tirnbang tinbox yang telah
berisi aspal (A).
2. Diamkan selama ± 30 menit pada suhu ruang lalu oven selama 5 jam.
3. Keluarkan dari dalam oven, diamkan 15 menit, lalu timbang (B).
UNIVERSITAS KHAIRUNFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPILLABORATORIUM JALAN DAN ASPALKampus II, Kel. Gambesi Ternate Selatan
E. GAMBAR ALAT
HOCK
OVEN
TINBOX
TERMOMETER
ALAT PEMANAS
TIMBANGAN DIGITAL
UNIVERSITAS KHAIRUNFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPILLABORATORIUM JALAN DAN ASPALKampus II, Kel. Gambesi Ternate Selatan
1.3.PEMERIKSAAN TITIK LEMBEK ASPAL
A. MAKSUD PERCOBAAN
Untuk memeriksa temperatur pada saat dimana aspal mulai menjadi lunak/lembek.
B. BAHAN
1. Aspal
2. Deterjen
C. ALAT
1. Cincin kuningan
2. Bola baja 2 buah
3. Termometer
4. Penjepit
5. Bejana gelas tahan panas dengan tinggi sekurang-kurangnya 12 cm.
6. Kaca asbes
7. Stopwatch
8. Dudukan benda uji.
9. Pisau
10.Spatula
D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Tuang aspal yang dicairkan pada dua buah cincin kuningan yang diletakkan di atas
kaca yang telah diberi sabun.
2. Diamkan selama ± 30 menit sampai mencapai suhu ruang hingga dingin.
3. Ratakan permukaannya dengan pisau yang telah dipanaskan
4. Pasang dan atur kedua benda uji di atas kedua dudukannya dan letakkan pengarah bola di
atasnya. Kemudian masukkan seluruh peralatan tersebut ke dalam bejana gelas. Isi bejana
dengan air suling baru, letakkan thermometer yang sesuai untuk pekerjaan ini diantara
kedua benda uji. Atur jarak antara permukaan pelat dasar dengan dasar benda uji sehingga
menjadi 25.4 mm.
5. Letakkan bola-bola baja di atas pada bagian tengah perrnukaan masing masing benda uji
dengan menggunakan penjepit dengan memasang kembali pengarah bola.
6. Panaskan bejana dan catat sehingga kenaikan suhu menjadi 50C per menit.
7. Catat suhu dan waktu pada saat bola baja menyentuh permukaan plat dasa.
UNIVERSITAS KHAIRUNFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPILLABORATORIUM JALAN DAN ASPALKampus II, Kel. Gambesi Ternate Selatan
E. GAMBAR ALAT
KETERANGAN ALAT01. Termometer02. Baut Pengancing03. Penutup04. Pengarah Bola Baja05. Penggantung/Dudukan
01
03
04
02
05
GELAS UKUR
PENGARAH BOLA BAJA
STOPWATCH
BOLA BAJA
UNIVERSITAS KHAIRUNFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPILLABORATORIUM JALAN DAN ASPALKampus II, Kel. Gambesi Ternate Selatan
1.4.PEMERIKSAAN BERAT JENIS ASPAL
A. MAKSUD PERCOBAAN
Untuk menentukan berat jenis aspal dengan alat piknometer. Berat jenis aspal adalah
perbandingan antara berat aspal dan berat air suling dengan volume yang sama pada suhu
tertentu.
B. BAHAN : Aspal Air suling
C. ALAT
1. Piknometer
2. Bak perendam
3. Bejana gelas
4. Timbangan
D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Isi Bejana dengan air suling sehingga diperkirakan bagian atas picnometer tidak
terendam 40 mm. Masukkan bejana yang berisi picnometer ke dalam bak perendam
sehingga bagian yang terendam sekurang-kurangnya 100 mm. Atur suhu bak perendarn
pada suhu 250C.
2. Bersihkan dengan mengeringkan dan timbang picnometer (A).
3. Angkat bejana dari bak dan isi picnometer dengan air suling kemudian tutup
picnometer tanpa ditekan.
4. Letakkan picnometer ke dalam bejana dan tekan tutup hingga rapat, kembalikan bejana
berisi picnometer ke dalam bak perendam. Diarnkan selama ± 30 menit lalu angkat dan
keringkan dengan lap.Timbang kembali picnometer (B).
5. Tuang benda uji ke dalam picnometer yang telah kering hingga 3/4bagian, biarkan sampai
dingin selama 40 menit dan timbang dengan penutupnya (C).
6. Isi picnometer yang beerisi benda uji dengan air suling dan tutup tanpaa ditekan, diamkan
agar gelembung-gelembung udara keluar.
7. Angkat bejana dari bak perendam dan letakkan picnometeer didalamnya dan tekan penutup
hingga rapat.
8. Masukkan dan diamkan bejana dalam bak perendam selama 30 menit. Angkat dan
keringkan picnometer, lalu timbang (D).
UNIVERSITAS KHAIRUNFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPILLABORATORIUM JALAN DAN ASPALKampus II, Kel. Gambesi Ternate Selatan
E. GAMBAR ALAT
BAK PERENDAM
PIKNOMETER
BEJANA GELAS
TIMBANGAN DIGITAL
UNIVERSITAS KHAIRUNFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPILLABORATORIUM JALAN DAN ASPALKampus II, Kel. Gambesi Ternate Selatan
BAB II
PERCOBAAN PEMERIKSAAN AGREGAT
2.1. BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AGREGAT KASAR
A. MAKSUD PERCOBAAN
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan berat jenis ( bulk ), berat jenis pemukaan
jenuh (saturated surface dry = SSD ), berat jenis semu (apparent ) dan penyerapan dari
agregat kasar.
1. Berat jenis ( bulk specifik gravity ) ialah perbandingan antara berat agregat kering dan
berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan jenuh pada suhu
tertentu.
2. Berat jenis permukaan jenuh ( SSD ) ialah perbandingan antara berat kering permukaan
jenuh dan berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan jenuh
pada suhu tertentu.
3. Berat jenis semu ( apparent ) ialah perbandingan antara berat agregat kering dengan
berat air suling yang isinya sama dengan agregat dalarn keadaan jenuh pada suhu
tertentu.
4. Penyerapan adalah prosentase berat air yang dapat diserap pori terhadap berat agregat
kering.
B. ALAT DAN BAHAN
1. Keranjang kawat dengan kapasitas kira-kira 5 kg.
2. Tempat air yang dengan kapasitas dan bentuk yang sesuai dengan pemeriksaan.
3. Timbangan dengan kapasitas 5 kg yang dilengkapi alat penggantung keranjang.
4. Oven yang dilengkapi pemanas suhu sampai (110 ± - 5)0 C,
5. Saringan No. 4.
6. Alat pemisah contoh ( spitter ).
C. BENDA UJI
Benda uji adalah agregat yang tertahan saringan No. 4, diperoleh dari alat pemisah
contoh atau cara perempat sebanyak 5 kg.
UNIVERSITAS KHAIRUNFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPILLABORATORIUM JALAN DAN ASPALKampus II, Kel. Gambesi Ternate Selatan
D. TAHAP PERCOBAAN
1. Cuci benda uji untuk melepaskan debu atau bahan-bahan lain yang melekat pada
permukaan.
2. Keringkan benda uji dalam oven pada suhu (100 ± 5 )°C sampai berat tetap.
3. Dinginkan benda uji pada suhu kamar selama 1 - 3 jam, kemudian timbang dengan
ketelitian 0,5 gram (BK).
4. Rendarn benda uji pada suhu kamar selarna 24 ± 4 jam.
5. Keluarkan benda uji dari dalam air, kemudian lap dengarn kain penyerap sampai
selaput air pada perrnukaan hilang ( SSD ), untuk butiran yang besar pengeringan
harus satu-satu.
6. Timbang benda uji kering permukaan jenuh ( Bj ).
7. Letakkan benda uji di dalam keranjang, goncangkan batunya untuk mengeluarkan
yang tersekap dan tentukan beratnya di dalam air ( Ba ). Ukur suhu air untuk
myesuaian perhitungan pada suhu standar 25°C.
UNIVERSITAS KHAIRUNFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPILLABORATORIUM JALAN DAN ASPALKampus II, Kel. Gambesi Ternate Selatan
E. GAMBAR ALAT
4
TIMBANGAN DIGITAL
OVEN
SARINGAN
KERUCUT TERPANCUNG
BATANG PENUMBUK
PIKNOMETER
UNIVERSITAS KHAIRUNFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPILLABORATORIUM JALAN DAN ASPALKampus II, Kel. Gambesi Ternate Selatan
2.3 BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AGREGAT HALUS
A. MAKSUD PERCOBAAN
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan berat jenis ( bulk ), berat jenis ing
permukaan jenuh ( saturated surface dry = SSD ), berat jenis semu (apparent ) dan penyerapan
dari agregat halus.
1. Berat jenis ( bulk specific gravity ) ialah perbandingan antara agregat kering dan berat air
suling yang isinya sama dengan agregat dalam keadaan jenuh pada suhu tertentu.
2. Berat jenis permukaan jenuh ( SSD ) adalah perbandingan antara berat agregat kering
permukaan jenuh dan berat air suling yang isinya samadengan isi agregat dalam keadaan
jenuh pada suhu tertentu,
3. Berat jenis semu ( apparent specific gravity ) adalah perbandingan antara agregat kering
dan berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan kering pada suhu
tertentu,
4. Penyerapan adalah prosentase berat air yang dapat diserap pori terhadap berat agregat
kering.
B. PERALATAN
1. Timbangan / neraca, kapasitas 1 kg atau lebih. Picnometer kapasitas 500 ml.
2. Kerucut terpancung ( cone ), diameter bagian atas ( 40 ± 3 ) mm, diameter bagian bawah
(90±3) mm, dan tinggi ( 75 - 3 ) mm dibuat dari logam dengan tebal minimum 0,8 mm.
3. Batang penumbuk yang mempunyai bidang penumbuk yang rata, berat ( 340 ±15 ) gram,
diameter permukaan penumbuk (25 ± 3 ) mm.
4. Saringan No. 4.
5. Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai ( 110±5)°C.
6. Pengatur suhu dengan ketelitian 0,5°C. Talam.
7. Bejana tempat air.
8. Pompa hampa udara (vacuum pump).
9. Air suling
C. BENDA UJI
Benda uji adalah agregat yang lolos saringan No. 4, diperoleh dari alat pemisah contoh
atau cara perempatan sebanyak 500 gram.
UNIVERSITAS KHAIRUNFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPILLABORATORIUM JALAN DAN ASPALKampus II, Kel. Gambesi Ternate Selatan
D. LANGKAH KERJA
1. Keringkan benda uji dalam oven pada suhu ( 110 -±- 5 )°C, sampai berat tetap. Yang
dimaksud dengan berat tetap adalah keadaan berat benda uji selarna 3 kali pem\
nimbangan dan pemanasan dalam oven selama waktu 2 jam berturut turut, tidak akan
mengalami perubahan kadar air lebih besar dari 0,1 %. Dinginkan dalam suhu ruang,
kemudian rendam dalam air selama 24 jam.
2. Buang air perendam, hati-hati jangan sampai ada butiran yang hilang, tebarkan
agregat di atas talam, keringkan di udara panas dengan cara rnembalikkan benda uji.
lakukan pengeringan sampai tercapai keadaan kering permukaan jenuh ( SSD).
3. Periksa keadaan kering permukaan jenuh dengan mengisikan benda uji ke dalam
kerucut terpancung, padatkan dengan batang penumbuk sebanyak 25 kali, angkat
kerucut terpancung. Keadaan kering permukaan januh tercapai bila benda uji runtuh
tetapi masih dalam keadaan tercetak.
4. Segera setelah tercapai keadaan kering permukaan jenuh, masukkan 500 gram benda
uji ke dalam picnometer. Masukkan air suling sampai mencapai 90% isi pienometer,
putar sambil diguncang sampai tidak terlihat gelembung di udara dalamnya. Untuk
mempercepat proses ini, dapat dipergunakan pompa hampa idara, tetapi harus
diperhatikan jangan sampai ada air yang ikut terhisap.
5. Rendam picnometer ke dalam air dan ukur suhu air untuk penyesuaian perhitungan
pada suhu standar 25°C.
6. Tambahkan air sampai mencapai tanda batas kalibrasi.
7. Timbang picnometer berisi air dan benda uji sampai ketelitian 0,1 gram ( Bt )
8. Keluarkan benda uji, keringkan dalam oven dengan suhu (110 ± 5 )°C sampai )erat
tetap, kemudian dinginkan benda uji.
9. Timbang benda uji setelah benda uji dingin (Bk)
10.Tentukan berat picnometer berisi air penuh dan ukur suhu air guna penyesuian dengan
suhu standar 250 C. (B)
UNIVERSITAS KHAIRUNFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPILLABORATORIUM JALAN DAN ASPALKampus II, Kel. Gambesi Ternate Selatan
E. GAMBAR ALAT
4
TIMBANGAN DIGITAL
OVEN SARINGAN
BAK PENAMPUNG
UNIVERSITAS KHAIRUNFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPILLABORATORIUM JALAN DAN ASPALKampus II, Kel. Gambesi Ternate Selatan
2.3 INDEKS KEPIPIHAN
A. MAKSUD PERCOBAAN
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan indeks kepipihan dari agregat kasar.
B. PERALATAN
1. Saringan 3/4",1/2", dan 3J8". ,
2. Alat pengukur kepipihan.
3. Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram
C. BENDA UJI
Benda uji adalah agregat yang tertahan saringan 1/2" dan 3/8".
D. TAHAP PERCOBAAN
1. Saring 2000 gram agregat dengan menggunakan saringan 1/2" dan saringan 3/8"
2. Agregat yang tertahan pada saringan 1/2" dan 3/8" kemudian ditimbang lalu dimasukkan
pada alat pengukur kepipihan.
3. Timbang agregat yang lolos dan tertahan.
4. Hitung prosentase kepipihan.
UNIVERSITAS KHAIRUNFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPILLABORATORIUM JALAN DAN ASPALKampus II, Kel. Gambesi Ternate Selatan
F. GAMBAR ALAT
1/2 3/83/4
TIMBANGAN DIGITAL
MISTAR PENGUKUR KEPIPIHAN
SARINGAN
UNIVERSITAS KHAIRUNFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPILLABORATORIUM JALAN DAN ASPALKampus II, Kel. Gambesi Ternate Selatan
2.3 KEAUSAN AGREGAT DENGAN MESIN LOS ANGELES
A. MAKSUD PERCOBAAN
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan ketahanan agregat kasar ;erhadap keausan
dengan menggunakan mesin Los Angeles. Keausan tersebut dinyatakan dengan perbandingan
antara berat bahan aus lewat saringan No. 12 terhadap berat semula, dalam persen.
B. PERALATAN
1.Mesin Los Angeles Mesin terdiri dari selinder baja tertutup pada kedua sisinya dengan
diameter 71 cm ( 28" ) panjang dalam 50 cm ( 20" ). Selinder beumpu pada dua poros
pendek yang tak menerus dan berputar pada poros mendatar. Selinder berlubang untuk
memasukkan benda uji. Penutup lubang tertutup rapat sehingga permukaan dalam selinder
tidak terganggu. Di bagian dalam selinder terdapat bilah baja melintang setinggi 8,9 cm
( 3,56" ).
2.Saringan No. 12.
3.Timbangan dengan ketelitian 5 gram.
4.Bola-bola baja dengan ketinggian rata-rata 4,86 cm ( 15/8" ) dan berat-masingmasing antara
390 gram sampai 445 gram.
5.Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu.
C. BENDA UJI
Berat dan gradasi benda uji sesuai dengan daftar analisa.
D. TAHAP PERCOBAAN
1. Bersihkan benda uji dan keringkan dalam oven (110 ± 5 )°C sampai berat tetap
2. Benda uji dan bola baja dirnasukkan ke dalam mesin Las Angeles. Putar mesin sampai 30 -
33 rpm sebanyak 500 putaran.
3. Setelah selesai pemutaran, keluarkan benda uji dari mesin kemudian saring dengan
saringan No. 12. Butiran yang tertahan di atasnya dicuci bersih, selanjutnya dikeringkan
dalam oven engan suhu ( 110 ± 5 )°C sampai berat tetap. Kemudian timbang benda uji.
UNIVERSITAS KHAIRUNFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPILLABORATORIUM JALAN DAN ASPALKampus II, Kel. Gambesi Ternate Selatan
E. GAMBAR ALAT
MESIN LOS ANGELES SARINGAN
OVEN BOLA BAJA
12
TIMBANGAN DIGITAL
UNIVERSITAS KHAIRUNFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPILLABORATORIUM JALAN DAN ASPALKampus II, Kel. Gambesi Ternate Selatan
2.4 KADAR LUMPUR & LEMPUNG AGREGAT
A. MAKSUD PERCOBAAN
Untuk mengetahui kadar lumpur dan lempung dalam agregat
B. BAHAN DAN PERALATAN PERCOBAAN
1. Bahan
a. Agregat Kasar dan Agregat Halus
b. Air Suling
2. Peralatan
a. Saringan No. 4 dan No. 50
b. Timbangan
c. Cawan
d. Oven
C. PROSEDUR
1. Ambil benda uji dari lapangan dengan menggunakan cara quartering atau gunakan alat
sampel spliter untuk mendapatkan benda uji ang mewakili.
2. Masukkan dalam oven setelah temperatur 1100C selama 24 jam.
3. Saring benda uji untuk agregat kasar diambil yang tertahan saringan No.4 dan untuk