Aspal Beton • Aspal beton adalah jenis perkerasan jalan yang terdiri dari campuran agregat degan aspal, dengan atau tanpa bahan tambahan, yang dicampur, dihamparkan dan dipadatkan pada suhu tertentu. • Campuran beraspal menggunakan aspal cemen/aspal keras yang dicampur pada suhu 140 0 – 160 0 C dan dihampar dan dipadatkan dalam kondisi panas disebut aspal campuran panas (Hot mix Asphalt) • Campuran beraspal yang menggunakan aspal cair dan dicampur pada suhu ruang dikenal sebagai aspal campuran dingin (Cold Mix Asphalt)
Aspal Beton. Aspal beton adalah jenis perkerasan jalan yang terdiri dari campuran agregat degan aspal, dengan atau tanpa bahan tambahan, yang dicampur, dihamparkan dan dipadatkan pada suhu tertentu. - PowerPoint PPT Presentation
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Aspal Beton• Aspal beton adalah jenis perkerasan jalan yang
terdiri dari campuran agregat degan aspal, dengan atau tanpa bahan tambahan, yang dicampur, dihamparkan dan dipadatkan pada suhu tertentu.
• Campuran beraspal menggunakan aspal cemen/aspal keras yang dicampur pada suhu 1400 – 1600 C dan dihampar dan dipadatkan dalam kondisi panas disebut aspal campuran panas (Hot mix Asphalt)
• Campuran beraspal yang menggunakan aspal cair dan dicampur pada suhu ruang dikenal sebagai aspal campuran dingin (Cold Mix Asphalt)
Karakteristik Beton Aspal
• Stabilitas, adalah kemampuan perkerasan aspal menerima baban lalu lintas tanpa terjadi perubahan bentuk tetap, seperti gelombang, alur dan bleeding.Faktor yang mempengaruhi niali stabilitas beton aspal :- Gesekan internal, yang berasal dari kekasaran permukaan butiran agregat, luas bidang kontak, bentuk butiran, gradasi agregat, kepadatan campuran dan tebal film aspal- Kohesi, adalah gaya iktan aspal yang berasal dari daya lekat aspal terhadap agregat. Daya kohesi terutama ditentukab oleh penetrasi aspal, perubahan viscositas akibat temperatur, tingkat pembebanan, komposisi kimiawi aspal, efek dari wakti dan umur aspal.
• Keawetan/durabilitas, adalah kemampuan beton aspal menerima repetisi beban lalu lintas seperti berat kendaraan dan gesekan antara roda kendaraan dgn permukaan jalan, serta menahan keausan akibat pengaruh suhu dan iklim
• Kelenturan/fleksibilitas adalah kemampuanbeonaspal untuk menyesusikan diri akibat penurunan danpergerakan dari pondasi atau tanah dasar, tanpa terjadinya retak
Ketahan terhadap kelelahan/Fatique reistanceKetahan terhadap kelelahan/Fatique reistance, , adalah kemampuan beton aspal menerima lendutan adalah kemampuan beton aspal menerima lendutan berulang akibat repetisi beban, tanpa terjadinya berulang akibat repetisi beban, tanpa terjadinya kelelahan berupa alur dan retakkelelahan berupa alur dan retak
Kekesatan/tahanan geser /Skid resistanceKekesatan/tahanan geser /Skid resistance, adalah , adalah kemampuan permukaan beton aspal terutama kondisi kemampuan permukaan beton aspal terutama kondisi basah, memebrikan gaya gesk pada roda kendaraan basah, memebrikan gaya gesk pada roda kendaraan sehinga kendaraan tidak tergelincir atau slip sehinga kendaraan tidak tergelincir atau slip
Kerdap air/impermeabilitasKerdap air/impermeabilitas, adalah kemapuan beton , adalah kemapuan beton aspal untuk tidak dapat dimasuki air ataupun udara aspal untuk tidak dapat dimasuki air ataupun udara kedalam lapisan beton aspal.kedalam lapisan beton aspal.
Mudah dilaksanakan/WorkabilityMudah dilaksanakan/Workability, adalah kemampuan , adalah kemampuan campuran beton aspal untuk mudah dihamparkan dan campuran beton aspal untuk mudah dihamparkan dan dipadatkan. Tingkat workability menentukan tingkat dipadatkan. Tingkat workability menentukan tingkat efisiensi pekerjaan.efisiensi pekerjaan.
UDARA
ASPAL
AGREGAT
VIM
Vmb
Vmm
VMA
Vsb
Vse
Va VFA
Vab
Skema Volume Beton Aspal
Vmb = volume bulk campuran beton aspal padatVsb = volume bulk dari agregatVse = volume efektif agregatVMA = volume pori antara butiran agregat di dalam
beton aspal padatVmm = volume tanpa pori udara dari aspal beton padatVIM = Volume pori udara dalam aspal beton padatVFA = Volume pori antar agregat yang terisi aspal pada
beton aspalVab = Volume aspal yang terabsorbsi ke dalam agregat
dari beton aspal padat
Ilustrasi VIM dan VMA Beton Aspal Padat
A1. Persamaan-persamaan MarshallBerat Jenis Bulk dari total agregat:
sbn
n
sbsbsb
nsb
G
P
G
P
GP
GP
PPPPG
.....
...
3
3
2
2
1
1
321
Berat Jenis Aparent dari Total Agregat :
san
n
sasasa
nsa
G
P
G
P
GP
GP
PPPPG
......
......
3
3
2
2
1
1
321
Berat Jenis Efektif dari Total Agregat:
2sasb
se
GGG
Berat Jenis Teoritikal Maksimum dari Campuran (Compacted Mixture):
b
b
se
S
mmmm
GP
GP
PG
Rongga Udara dalam Campuran (Void in the Compacted Mixture) dalam persen terhadap total volume:
mm
mbmm
G
GGxVIM 100
Rongga dalam mineral agregat (Void in the Mineral Aggregate) dalam persen terhadap total volume:
Persen rongga terisi aspal (Voids Filled with Binder) dalam persen terhadap VMA:
VMA
VIMVMAVFB 100
Isi benda uji
Pengujian Marshall
• Pengujian marshall untuk mengetahui kinerja beton aspal yang dikembangkan pertama kali oleh Bruce Marshall dan dilanjutkan oleh US Corps Engineer.
• Alat marshall merupakan alat tekan yang dilengkapi dengan proving ring (Cincin penguji) berkapasitas 22.2 KN dan flow meter. Proving ring digunakan untuk mengukur stabilitas dan flow meter utnuk mengukur kelelehan plastis
• Benda uji marshall berbentuk silinder dengan diamater 4 inchi (10,2 cm) dan tinggi 2,5 inchi (6,35 cm)
• Prosedur pengujian marshall mengikuti SNI 06-2489-1991• Secara garis besar pengujian marshall meliputi :
- persiapan benda uji- Penentuan berat jenis benda uji- Pemeriksaan nilai stabilitas dan flow- Perhitungan sifat volumetrik benda uji
JOB MIX DESIGN• Rancangan campuran bertujuan untuk mendapatkan resep
campuran dari material yang terdapat dilokasi sehingga dihasilkan campuran yang memenuhi spesifikasi campuran yang telah ditetapkan.
• Metoda rancangan berdasarkan pengujian empiris terdiri dari 4 tahap:1. Menguji Sifat Agregat dan aspal yang akan digunakan sebagai bahan campuran2. Rancangan campuran di laboratoriumyang menghasilkan rumus campuran3. Kalibrasi hasil rancangan campuran ke instalasi pencampuran yang akan digunakan.4. Berdasarkan rumus campuran dilakukan percobaan campuran dan penghamparan dan pemadatan
STAR
Tentukan Standar YangDigunakan
Pemilihan DanPengadaan Bahan
Pengujian Agregat
Pengujian Filler
Pengujian AspalBitumen
SesuaiStandar?
Pembuatan Benda uji MarshallPada interval kadar aspal
mendekati optimum
Pengujian Marshall UntukMendapatkan Kadar Aspal
Optimum
Pembuatan Benda Uji denganKadar Aspal Optimum
PenguianMarshall padakondisi kadar
aspal optimum
SesuaiStandar?
Stop
Yes
No
YesNo
No Jenis Pengujian
Persyaratan
Satuan
Pen. 60/70 Pen. 80/100
Min Max Min Max
1. Penetrasi (25 0C, 100 gr, 5 detik)
60 79 80 99 0.1 mm
2. Titik Lembek (Ring and Ball) 48 58 46 54 0C
3. Daktilitas (25 0C, 5 cm/menit) 100 - 100 - cm
4. Kehilangan Berat (1650C, 5 Jam)*
- 0,8 - 0,1 % berat
5. Berat Jenis (25 0C) 1 - 1 - -
6. Penetrasi setelah kehilangan berat*
54 - 50 - % semula
7. Daktilitas setelah kehilangan berat*
50 - 75 - cm
Syarat Aspal Keras
Min. Mak.
1 Berat Jenis SNI-1969-1990-F - Berat Jenis Bulk - 2,5 - Berat Jenis SSD - - - - Berat Jenis Apparent - - - - Berat Jenis Efektif - - - - Penyerapan % - 3
2 Pengujian Los Angeles Abrasion SNI 03-2417-1991 % - 403 Kelekatan Terhadap Aspal SNI-2436-1991 % 95 -4 Aggregate Impact Value BS 812: Part 3: 1975 % - -5 Aggregate Crushing Value BS 812: Part 3: 1975 % - -6 Indeks Kepipihan BS 812: Part 1: 1975 % - 257 Indeks Kelonjongan BS 812: Part 1: 1975 % - -8 Angka Angularitas BS 812: Part 1: 1975 - - -
9 Berat Jenis SNI-1969-1990-F - Berat Jenis Bulk - 2,5 - Berat Jenis SSD - - - - Berat Jenis Apparent - - - - Berat Jenis Efektif - - - - Penyerapan % - 3
10 Sand Equivalent Value SNI 03-4428-1997 % 50 -
I. Agregat Kasar
II. Agregat Halus
Spesifikasi Bina MargaNo. Jenis Pengujian Metode Pengujian Satuan
Syarat Agregat
Bahan filler berasal dari abu batu, terak dan bahan yang serupa yang bebas dari bahan – bahan organik dan mempunyai nilai indeks plastisitas tidak lebih besar dari 4.Bahan pengisi (filler) harus kering dan bebas dari bahan
lain yang mengganggu dan apabila dilakukan pengujian analisa saringan secara basah, harus memenuhi gradasi seperti pada Tabel sebagai
Kalibrasi Alat : 1,26 Bj Apparent Agregat : 2,775 Suhu Pemadatan : 140 0C
Bj Effektif Agregat : 2,745
Berat B
end
a Uji
Kerin
g (g
r)
Berat B
end
a Uji
Jenu
h A
ir (gr)
Berat B
end
a Uji
Dalam
Air (g
r)
Pem
bacaan
Arlo
ji S
tabilitas (kg
)
Stab
ilitas (Den
gan
K
alibrasi A
lat) (kg)
Stab
ilitas Den
gan
K
oreksi B
end
a Uji
(kg)
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R1 5 1249,5 1254,9 728,0 526,9 2,371 2,536 17,013 6,490 61,9 0,96 850,0 1071,0 1028,2 2,80 367,20 2,2532 5 1248,6 1256,4 724,0 532,4 2,345 2,536 17,929 7,523 58,0 0,96 869,0 1094,9 1051,1 2,80 375,41 2,2283 5 1239,1 1250,0 720,0 530,0 2,338 2,536 18,185 7,811 57,0 0,96 889,0 1120,1 1075,3 2,90 370,80 2,221