TENTIR ANATOMY Bismillahhirahmanirrahim,,Untuk tentir kuliah
anatomi mungkin untuk melengkapi saja karena slide dari dr.Lucky
sudah cukup bnya n lengkap, jd harap dibaca juga slidenya dan juga
mungkin ada tambahn lain dari tentir praktikum anatomi, trima
ksih,,Level vertebra:
T9 Xiphoid L1 the transpiloric plane of Addison: dilewati oleh
pilorus, leher pankreas, fleksura duodenojejunal, fundus vesika
felea, ujung kosta kartilago ke-9, dan level terminasi korda
spinalis L3subcostal plane: dilewati oleh asal arteri mesenterika
inferior
L4the plane of the iliac crestlevel bifurcatio aorta, tempat
lumbar puncture
Liver: bagian bawah membentang dari ujung kanan tulang iga ke-10
sampai interkosta ke-5 kiri di garis mid klavikula, sedangkan
bagian atas mengikuti garis melalui interkosta ke-5 Limpa: berada
pada dibelakang tulang iga ke-9,10,11 sebelah kiri, disamping kiri
5 cm dari midline Vesika felea: berada setingkat ujung tulang iga
ke-9
Nervus yang mempersarafi otot abdomen berasal dari T7 sampai
L1
-Anastomosis antara a.gastrika, a. Esofageal, dan a. Lienalis
banyak -Anastomosis antara arteri gastrik dan duodenal sedikit
sehingga disebut garis tanpa darah pada batas piloroduodenal -
Anastomosis anatara v. Gastrika sinistra dan v.esofagus mrupakan
pintasan portal-sistemik yang penting dan dapat berkembang menjadi
varises esofagus -Terdapat sedikit anastomosis anatara a.
Gastroduodenal dan a.gastrika dextra sehingga jika bagian distal
gaster dipotong, bagian superior duodenum juga diangkat
-Arteri marginalis terbentuk oleh anastomosis berbagai cabang a.
Mesenterika superior Cabang kolik asenden a. Ileokolika
beranastomosis dengan cabang desenden a. Kolika dextra Cabang
asenden dan desenden a.kolika dextra saling beranastomosis Cabang
asenden a.kolika dextra beranastomosis dengan cabang kanan a.kolika
media
- Anastomosis sistem arteri apigastrika dapat menyediakan
pemintasan penting untuk pendarahan bagian bawah tubuh pada kondisi
seperti koartasi aorta
FASIA SUPERFISIAL: berisi pembuluh darah, limfataik, dan saraf
dangkal Lapisan dangkal fasia superfisial (Camper) tertutup
epidermis dan didominasi lapisan adiposa yang sebagian besar berisi
lemak subdermis Lapis dalam fasia superfisial (Scarpa) merupakan
suatu lapis fibrosa yang akan menahan jahitan operasi Lapis Scarpa
dan Camper menyatu pada penis dan skrotum FASIA DALAM: menyelubungi
otot, aponeurosis dan struktur neurovaskular yang besar FASIA
TRANSVERSA: membungkus kavum abdominis dan memperkuat
peritoneum
OTOT INTRINSIK PERUT
1.
2. 3.
4.
M.OBLIKUS EKSTERNUS: tepi bawah aponeurosisnya membentuk ligamen
inguinal dan terbentuk juga anulus inguinalis superfisialis yang
menhantarkan funikulus spermatikus (pada pria) dan ligamentum teres
uteri (pada wanita). Inervasi oleh saraf T7-T12,
N.iliohipogastrikus (L1-L2) M.OBLIKUS INTERNUS: otot ini lebih
kecil dan tipis dari pada oblik eksternal. Inervasi oleh saraf
T7-T12, N.iliohipogastrikus dan N. Ilioinguinalis (L1-L2)
M.TRANSVERSUS: bagian bawah tepi bebas otot dan aponeurosis ( falk
inguinalis) transversus abdominis berada disebelah atas terhadap
kanalis inguinalis dan tidak ikut membentuk funikulus spermatikus.
Inervasi oleh saraf T8-T12, N.iliohipogastrikus dan N.
Ilioinguinalis M.RECTUS ABDOMINIS: tepi lateralnya membentuk linea
semilunar. Saraf T5T12, N.iliohipogastrikus dan N. Ilioinguinalis
(L1-L2)
Persarafan Dinding Depan Perut 1. N. Interkostalis T7-T12.
Ramus-ramus ventralis primer N. Spinalis mempersarafi dermatom dan
miotom dinding perut. Saraf tersebut berlanjut di luar arkus
kostarum menuju dinding perut diantara M. Oblikus Internus dan M.
Transversus . Saraf ini mempersarafi kulit, otot, dan peritoneum
parietale 2. N. Lumbalis L1 dan L2. Ramus anterior primer T12-L4
berkontribusi pada pleksus lumbalis Hernia Abdominal 1. Hernia
epigastrik : protursi lemak/organ abdomen melalui linea alba di
garis tengah 2. Hernia umbilikal: protursi organ abdomen melalui
lubang umbilikus 3. Hernia semilunar: terjadi di batas linea
arkuata dan linea semilunar 4. Hernia diafragma: perpindahan organ
abdomen/lemak perut ke atas DAERAH INGUINAL 1. Kanalis inguinalis
a. Anulus inguinalis superfisialis b. Anulus inguinalis profundus
2. Dinding kanalis inguinal a. Anterior: aponeurosis ablikus
eksternus b. Superior: falk inguinalis dari aponeurosis transversus
c. Inferior: lig. Inguinal d. Posterior: serabut oblikus
internus
3.
4.
Segitiga Inguinal (Hesselbach) terletak pada bagian inferomedial
daerah inguinal dasar fosa inguinalis medialis yang dibatasi oleh
a. Linea semilunar b. Lig. Inguinal c. A. Epigastrika inferior
Hernia Inguinal a. Hernia inguinal indirek: Protursi alat dalam
atau lemak ke dalam funikulus spermatikus melintasi anulus
inguinalis profunda dan keluar melawati anulus inguinalis
superfisialis b. Hernia inguinal direk: Protursi melalui segitiga
inguinal, mendorong peritoneum dan fasia tranversa melewati anulus
inguinalis superfisialis
ESOFAGUS 1. Terdapat 4 titik penyempitan pada esofagus yaitu, a.
Trakea dan laring, 15 cm dari gigi insisivus b. Arkus Aorta, 22 cm
dari gigi insisivus c. Bronkus kiri, 27 cm dari gigi insisivus d.
Hiatus esofagus, diafragma, 37 cm dari gigi insisivus 2.
Pendarahan: a. Berasal dari a. Tiroidea inferior, a. esofageal, a.
Bronkialis, a. Gastrika sinistra b. Bagian tengah bermuara ke dalam
v.azigos dan v.heiazigos dan bermuara ke v.porta melalui
v.gaastrika sinistra 3. Persarafan: a.Persarafan parasimpatis:
Badan sel neuron parasimpatis presinaptik terletak pada nukleus
dorsalis motorik vagus dan Badan sel neuron parasimpatis
postsinaptik terletak pada pleksus mienterikus dan pleksus
submukosa b. Persarafan simpatis: Badan sel neuron parasimpatis
presinaptik terletak pada kornu lateral bagian tengah substansia
grisea medula spinalis segmen torakal (T1-T5) dan Badan sel neuron
parasimpatis postsinaptik di ganglion paravertebral yg bersinap di
trunkus simpatikus dan ganglion seliakum c. Persarafan aferen: N.
Splanknikus torakan dan mayor menuju trunkus simpatikus 4. Klinis:
a. Esofagitis b. Varises esofagus: Karena terdapat anastomosis
dapat berpotensi bahaya pada kejadian hipertensi portal yg
menyebabkan varises esofagus c. Hernia hiatus: menyebabkan
esofagitis rugurgitasi
GASTER 1. Kurvatura Mayor: a. Omentum mayus b. Lig.gastrofrenik
c. Lig. Gastrolienal d. Lig. Lieorenal 2. Kurvatura Minor a. Lig.
Gastrohepatik omentum minus 3. Bagian struktur a. Kardia: terdapat
incisura kardiak sebagai batas tegas antar esofagus dan fundus
b. c. 4.
Fundus: biasanya berisi udara dan pada palpasi bunyi timpani
Pilorus: antrum pilorikum, kanal pilorik, m.sfingter pilori
Klinis: Metastasis keganasan dapat menyebar karena aliran darah
balik dan limfatik sedemikian rupa, v. Porta dapat menyebarkan ke
hati dan duktus torasikus yg juga menyebarkan ke orgn lain
DUODENUM 1. Bagian struktur a. Superior: terletak
intraperitoneal, disanggah oleh Lig.hepatoduodenale, disebut
duodenal cap karena tdk ada plika sirkular b. Desenden:
retroperitoneal, terdapat plika sirkular, menerima ampula
hepatopankreatik dan keluar melalui papila duodeni (Wirsungi) dan
duktus Santorini dari duktus asesorius c. Inferior:
retroperitoneal, pada bagian lintang dapat terobstruksi karena
penekanan dari a. mesenterika superior dan bagian asenden ditahan
oleh Lig. Treitz 2. Klinis: Tukak peptik pada duodenal cap empat
kali lebih sering dibandingkaan dengan tukak lambung
USUS BAGIAN TENGAH YEYUNUM DAN ILEUM 1. Usus bagian tengah
menerima persarafan parasimpatis dari N. Vagus dan persarafan
simpatis dari N. Splanknikus minor (T10-T11) 2. Yeyunum : 3/5
bagian proksimal usus halus bagian peritoneal 3. Ileum : 2/5 bagain
distalnya 4. Ciri-ciri yang membedakan: a. Yeyunum memiliki arkade
yang lebih besar dengan vasa rekta lebih panjang dan sedikit lemak
mesenterium b. Yeyunum memiliki lumen yang lebih lebar dengan plika
sirkular yang berlimpah, tinggi dan bercabang 5. Klinis:
Divertikulum Meckel adalah suatu divertikel sisaa duktus
omfalomesentrik (vitelin) mudigah yang menetap
Jejunum Ileum KOLON ASENDEN 1. Sekum: kantong yang melebar
disebelah inferior terhadap batas ileosekal. Dapat terjadi
intususepsi yaitu herniasi bagian terminal ileum ke dalam sekum a.
Fosa sekal: retroperitoneal, dibagi 3 yaitu Fosa ileosekal
superior, fosa ileosekal inferior, dan fosa retrosekal 2. Apendiks
vermiformis: mesoapendiks menggantung apendiks dari dinding dorsal
tubuh yang membuat organ ini terletak peritoneal
a. 3.
Posisi apendiks: Fosa retrosekal (65%), fosa iliaka (31%),
sulkus parakolik kanan (2%), resesus ileosekal superior (1%), atau
resesus ileosekal inferior (1%) Fleksura koli kanan menandakan
peeralihan ke kolon transversum
KOLON TRANSVERSUM 1. Bagian struktur: a. Fleksura hepatika:
terletak anterior bawah ginjal dan duodenum b. Fleksura Lienalis:
anterior ginjal dan inferior limpa c. Lig. gastrokolikum
bagian inferior
USUS BAGIAN BELAKANG Usus bag. Elakang dipersarafi oleh saraf
splanknikus pelvikus (S2-S3) untuk parasimpatis dan saraf
splanknikus lumbalis (L1-L2) untuk simpatis KOLON DESENDEN
KOLON SIGMOID 1. Segmen kolon ini mulai pada saat kolon kembali
terletak peritoneal REKTUM 1. Bagian usus besar antara kolon
sigmoid dan kanalis analis adalah rektum dan merupakan
retroperitoneal 2. Struktur eksterna: terdapat ampula yang merpakan
bagian terbesar rektum yang akan merangsang defekasi jika terisi
penuh 3. Struktur interna: terdapat 3 plika transversal rektum yang
dibentuk oleh 3 lapis bagian dalam dinding rektum, yaitu a. Plika
rektal inferior b. Plika rektal media c. Plika rektalsuperior
HEPAR 1. 2. 3. 4.
Hati berkembang dari divertikulum hati yang memasuki
mesogastrium ventral selama minggu ke-3 Sebagian besar daerah
hipokondrium dan epigastrikus sitempati oleh hati. Ke arah
superior, sisi kanan sebelah anterior hati membentang sejauh iga
ke-5 dan pada sisi yang kiri di sela iga ke-5 Karena perlekatan
mesenteriumnya, hati bergerak bersama diafragma saat bernafas
Struktur hati:
a. b.
Kelenjar tubular campuran: hati terbungkus simpai fibrosa hati
(Glisson) yang tipis, yang terletak tepat dibawah peritoneum
viceral Pembagian lobus: Lobus kanan lebih besar dibanding lobus
kiri dan memiliki aliran empedu dan darah yang berbeda, lobus
kuadratus atau segmen medial lobus kanan yang menerima darah dari
a.hepatika kiri, lobus kaudatus yang menerima darah dari a.hepatika
kanan
5.
6.
Tempat lekat mesentrium hati a. Lig. Hepatoduodenale dan ligg.
Gastrohepatik b. Lig. Falsiform yang membentuk lig. Teres yang
merupakan sisa v.umbilikalis yang obliterasi c. Lig.koronarium yg
dibentuk oleh refleksi mesenterium vventral siantara permukaan
superior hati dan inferior diafragma Terdapat Bare Area akibat dua
lembar mesogastrium yang berpisah disebelah superior karena
terdorong hati
VESIKA FELEA 1. Panjang: 6-10 cm dengan kapasitas 45 ml,
terletak di inferior hati diantara lobus kanan dan kuadratus,
melekat pada sisi anterior bagian superior duodenum dan kolon
transversum 2. Struktur eksternal: dibagi menjadi 3 bagian, yaitu
korpus, fundus, dan kolum
PANKREAS
1.2.
Berasal dari dua divertikulum intestinal Terletak di daerah
epigastrikus dan hipokondrium kiri, retroperitoneal, kecuali cauda
pankreas
3.
Pembagian struktur: a. Caput: terdapat prosesus unsinatus yang
berproyeksi dari sisi kiri, disebelah posterior terhadap pembuluh
mesenterika superior b. Korpus: sebelah posterior lambung, sehingga
tukak gastrik yg perforasi dapat menyebabkan pankreatitis c. Cauda:
sebagian besar berisi pulau pankreas
4.
Struktur internal:
a. b.c.
Duktus Pankreatikus major (Wirsungi): melintasi seluruh panjang
pankreas Duktus Pankreatikus asesorius (Santorini): mengalirkan
sekresi sebagian kecil kaput dan korpus Variasi duktus
LIMPA: -
-
terletak pada daerah hipokondrium kiri, berdekatan dengan
lambung,sebelah superior terhadap fleksura koli kiri dan anterior
terhadap ginjal kiri. Sebagian atasnya berada di anterior terhadap
iga 11 dan 12, sedangkan bawahnya meluas setinggi L2 Penyangga:
Lig. Gastrolienal dan Lig. lienorenal