KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTQRAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR: .KP..262..TAHUN..20LL3 TENTANG PETUNJUK DAN TATA CARA PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN KINERJA PERALATAN KEAMANAN PENERBANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka mempertahankan dan memenuhi standar kelaikan operasi peralatan keamanan penerbangan yang digunakan dalam pemeriksaan keamanan, pemantauan keamanan dan penundaan upaya tindakan melawan hukum perlu dilakukan pemeriksaan dan pengujian berkala atau khusus; t b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a di atas, perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara tentang Petunjuk dan Tata Cara Pemeriksaan dan Pengujian Kinerja Peralatan Keamanan Penerbangan; Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4956); 2. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara sebagaimana diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2011; 3. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 92 Tahun 2011. 4. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM. 60 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan; 5. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM. 31 Tahun 2013 tentang Program Keamanan Penerbangan Nasional; 6. Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP. 260 Tahun 2012 tentang Sertifikat Peralatan Keamanan Penerbangan; l ^.*¥^*l**Ui-W**(*«*»V>i :
37
Embed
TENTANG PETUNJUK DAN TATA CARA PEMERIKSAAN DAN … · Pemeriksaan dan pengujian peralatan keamanan penerb angan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, untuk mempertahankan keakur asian
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTQRAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
NOMOR: .KP..262..TAHUN..20LL3
TENTANG
PETUNJUK DAN TATA CARA PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN
KINERJA PERALATAN KEAMANAN PENERBANGAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,
Menimbang: a. bahwa dalam rangka mempertahankan dan memenuhistandar kelaikan operasi peralatan keamanan penerbanganyang digunakan dalam pemeriksaan keamanan, pemantauankeamanan dan penundaan upaya tindakan melawan hukumperlu dilakukan pemeriksaan dan pengujian berkala ataukhusus;
tb. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a di atas, perlu menetapkan Peraturan DirekturJenderal Perhubungan Udara tentang Petunjuk dan Tata CaraPemeriksaan dan Pengujian Kinerja Peralatan KeamananPenerbangan;
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4956);
2. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentangPembentukan dan Organisasi Kementerian Negarasebagaimana diubah terakhir dengan Peraturan PresidenNomor 91 Tahun 2011;
3. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentangKedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian Negara sertaSusunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I KementerianNegara sebagaimana telah diubah terakhir dengan PeraturanPresiden Nomor 92 Tahun 2011.
4. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM. 60 Tahun 2010tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan;
5. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM. 31 Tahun 2013tentang Program Keamanan Penerbangan Nasional;
6. Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP.260 Tahun 2012 tentang Sertifikat Peralatan KeamananPenerbangan;
l
^.*¥^*l**Ui-W**(*«*»V>i :
2
M E M U T U S K A N
Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN KINERJA PERALATAN KEAMANAN PENERBANGAN.
Pasal 1
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan : 1. Fasilitas Keamanan Penerbangan adalah peralatan-peralatan yang digunakan
dalam upaya mewujudkan keamanan penerbangan. 2. Peralatan Keamanan Penerbangan adalah peralatan yang digunakan untuk
mengenali atau mendeteksi orang, kendaraan atau barang/bahan yang berpotensi melakukan atau digunakan untuk tindakan melawan hukum dalam penerbangan.
3. Standar Kelaikan Operasi adalah parameter peralatan yang harus dipenuhi oleh peralatan keamanan penerbangan untuk dapat dioperasikan.
4. Parameter Peralatan adalah faktor-faktor dalam suatu sistem peralatan yang menggambarkan kinerja peralatan tersebut.
5. Pengujian adalah kegiatan mengukur pemenuhan standar teknis operasional
peralatan keamanan penerbangan. 6. Pemeriksaan adalah rangkaian kegiatan pemantauan dan penilaian terhadap
keandalan kinerja fasilitas keamanan penerbangan. 7. Penyelenggara Fasilitas Keamanan Penerbangan adalah Badan Usaha Bandar
Udara, Unit Penyelenggara Bandar Udara, Badan Usaha Angkutan Udara, dan Badan Hukum yang terkait penebangan yang menggunakan fasilitas keamanan penerbangan.
8. Direktorat Jenderal adalah Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
9. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Perhubungan Udara.
10. Direktorat adalah Direktorat Keamanan Penerbangan.
11. Direktur adalah Direktur yang membidangi urusan Keamanan Penerbangan. 12. Kantor Otoritas Bandar Udara adalah lembaga pemerintah yang diangkat oleh
Menteri dan memiliki kewenangan untuk menjalankan dan melakukan pengawasan terhadap dipenuhinya ketentuan peraturan perundang-undangan untuk menjamin keselamatan, keamanan dan pelayanan penerbangan.
13. Kepala Kantor adalah Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara.
3
Pasal 2 Pemeriksaan dan pengujian peralatan keamanan penerbangan dilakukan terhadap peralatan : a. mesin x-ray (x-ray machine); b. pendeteksi cairan (liquid detector); c. pendeteksi bahan peledak (explosive detector); d. pendeteksi bahan nuklir, biologi, kimia dan radioaktif (NUBICHERA detector); e. mesin pemindai tubuh (body inspection machine); f. gawang pendeteksi metal (walk through metal detector); g. sistem kamera pemantau (closed circuit television); h. sistem pendeteksi penyusup perimeter (perimeter intruder detection system); i. pendeteksi metal genggam (hand held metal detector); j. sistem pengendali jalan masuk (access control system equipment); k. kendaraan patroli (patroll vehicle); dan l. radio komunikasi keamanan penerbangan (aviation security radio
communication).
Pasal 3
Pemeriksaan dan pengujian peralatan keamanan penerbangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, untuk mempertahankan keakurasian kinerja.
Pasal 4
(1) Pemeriksaan dan pengujian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dilakukan secara : a. berkala; dan b. khusus.
(2) Pemeriksaan dan pengujian secara berkala sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf a, dilaksanakan paling sedikit satu bulan sekali. (3) Pemeriksaan dan pengujian secara khusus sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf b, dapat dilaksanakan :
a. secara mendadak apabila dibutuhkan; b. untuk pemenuhan persyaratan standar kelaikan operasional sertifikat
peralatan keamanan penerbangan; c. setelah peralatan selesai perbaikan; d. dalam hal ditemukan indikasi peralatan tidak berfungsi dengan baik; e. ketika peralatan di pindah tempatkan; dan/atau f. atas permintaan penyelenggara fasilitas keamanan penerbangan.
Pasal 5
(1) Pelaksanaan pemeriksaan dan pengujian secara berkala sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) dilakukan oleh penyelenggara fasilitas keamanan penerbangan.
4
(2) Pelaksanaan pemeriksaan dan pengujian secara khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3) dilakukan oleh Direktorat dan Kantor Otoritas Bandar Udara.
Pasal 6
(1) Pemeriksaan dan pengujian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dilakukan dengan menggunakan peralatan antara lain: a. combined test piece; b. object test piece; c. dummy test piece; dan/atau d. explossive sample material.
(2) Hasil pemeriksaan dan pengujian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
harus dicatat dan didokumentasikan dalam kertas kerja.
(3) Format kertas kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagaimana terlampir dalam Lampiran I Peraturan ini.
Pasal 7
(1) Hasil pemeriksaan dan pengujian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) yang dilakukan secara berkala dilaporkan kepada Direktur dan Kepala Kantor setiap bulan.
(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam bentuk rekapitulasi
sebagaimana terlampir dalam Lampiran II.
Pasal 8
Hasil pemeriksaan dan pengujian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) yang dilakukan secara khusus dilaporkan kepada Direktur Jenderal menggunakan format sebagaimana terlampir dalam Lampiran III.
Pasal 9
Pada saat peraturan ini mulai berlaku, ketentuan yang mengatur mengenai tata cara pemeriksaan peralatan keamanan penerbangan dalam Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : SKEP/40/II/98 tentang Tata Cara Pemeriksaan Prasarana dan Sarana Penerbangan, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 10
Direktur dan Kepala Kantor melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Peraturan ini.
Pasal 11
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkandi : JAKARTAPada tanggal : 18 JULI 2013
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
ttd
HERRY BAKTI
Salinan SuratKeputusan ini disampaikan kepada Yth. ;1. Menteri Perhubungan;2. Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan;3. Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan;'4. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian
Perhubungan;5. Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara;6. Para Direktur di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara-7. Para Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara;8. Para Kepala Bandar Udara UPT di lingkungan Ditjen Hubud;9. Direktur Utama PT. Angkasa Pura I (Persero);10. Direktur Utama PT. Angkasa Pura II (Persero);11. Badan Hukum Indonesia penyelenggara fasilitas keamanan penerbangan.
Salinan sesuai dengan aslinya
KEPALA BAGIAI&HUKUM DAN HUMAS
&&
ISRAFULHAYATPembina/ (IV/a)
NIP. 19680616 199403 1 002
Laptop Fauzan/Fauzan/RSKEP Tata Cara Pemeriksaan Fakampen 09072013 Salinan/ F-Peratun Fauzan- Draft q*rp TQf„ rv„- D a „Kinerja Peralatan Keamanan Penerbangan/Salinan/ 19-07-2013 ' ™WUn hauzan- Draft SKEP Tata Cara Pemenksaan dan Pengujian
. .,.'..- .... . .
LAMPIRAN I PERATURAN DIRJEN PERHUBUNGAN UDARANOMOR
TANGGALKP 262 TAHUN 2013
JLS .THT.T ?nn
FORMAT KERTAS KERJA PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN KINERJA PERALATAN KEAMANANPENERBANGAN
KERTAS KERJA
PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN KINERJA PERALATAN KEAMANAN PENERBANGAN
MESIN X-RAY BAGASI (X-RAY BAGGAGE MACHINE)FORMAT NUMBER
FKP-PPB-1
Nama Bandar Udara
Penyelenggara Bandar Udara
Tanggal & Waktu Pemeriksaan
Lokasi Penempatan/Gedung
Merk/Tipe/Nomor Seri
Tahun Instalasi
N PEMERIKSAAN DAN
PENGUJIAN
Parameter Kelaikan Peralatan
Kinerja Pendeteksian
LEMBARKE1DARI4
Posisi optimum penempatan CTP Kanan Tengah Kiri
1.1
1.2
»/
\
s
a s
R^
TEST 1a
TEST 2
4.7 mm 7.9 mm 11.1
5/16"
TEST 1b
Wired resolution
-> Lihat Test la dan tandai " V" padabagian yang terdeteksi (Minimaldapat mendeteksi kabel terbukasampai dengan kabel dengan
ketebalan 33 SWG / 30 AWG).
Useful penetration
-> Lihat Test lb dan tandai " V" padabagian yang terdeteksi (Minimaldapat mendeteksi kabel ketebalan
25 SWG yang tertutup aluminiumpada ketebalan 5/16" atau 24AWG pada ketebalan 7,9 mm.
TEST 3
^ $e s a
1.5 mm gaps
& ?3 ^
2.0 mm gaps
nnn
TJTJI]£UQ
D
D1.0 mm gaps
nnnn mru
•TEST 4 TEST 5
Terdeteksi
Terdeteksi
•
FKP – PPB - 1 LEMBAR KE 2 DARI 4
NO URAIAN PEMERIKSAAN DAN
PENGUJIAN
STANDAR
KELAIKAN
OPERASI
JAWABAN
KETERANGAN YA TIDAK
1.3 Material discrimination (Organic
material & Inorganic material)
� Lihat Test 2 dan tandai “ √ ”
apabila dapat membedakan
garam dan gula.
� Pastikan juga kesesuaian warna
dasar hasil pendeteksian untuk
setiap tesnya :
a. Benda organic gula berwarna
orange.
b. Benda inorganic logam
berwarna biru, aluminium dan
garam berwarna hijau.
Terdeteksi
1.4 Simple penetration
� lihat Test 3 dan tandai “ √ ” pada
bagian yang terdeteksi (Minimal
dapat menembus baja ketebalan
14 mm dan dapat mendeteksi
timah yang terdapat di
bawahnya).
Terdeteksi
1.5 Spatial resolution (Horizontal &
vertical differentiation)
� lihat Test 4 dan tandai “ √ ” pada
bagian yang terdeteksi (Minimal
dapat dengan jelas menampilkan
garis horisontal dan vertikal
secara terpisah dengan gap 1.5
mm).
Terdeteksi
1.6 Thin metal imaging
� lihat Test 5 dan tandai “ √ ” pada
bagian yang terdeteksi (Minimal
dapat mendeteksi dan
membedakan lempengan logam
tipis setebal 0,10 mm).
Terdeteksi
2. Grey level differentiation
� Pastikan image B/W dari suatu
benda dapat ditampilkan
dengan tingkatan yang berbeda
dari putih hingga hitam
berdasarkan tingkatan densitas
(ketebalan) dari suatu benda.
� Benda dengan densitas tinggi
(baja, timah, dll.) akan
ditampilkan lebih gelap
/berwarna hitam pekat.
� Benda dengan densitas rendah
(kertas, kain, dll.) akan
ditampilkan lebih cerah /
berwarna putih cerah.
Berfungsi
FKP – PPB - 1 LEMBAR KE 3 DARI 4
NO URAIAN PEMERIKSAAN DAN
PENGUJIAN
STANDAR
KELAIKAN
OPERASI
JAWABAN
KETERANGAN YA TIDAK
3. Kualitas tampilan gambar
- Brightness / contrast /
sharpness monitor Colour &
B/W.
- Dapat menampilkan hasil
pendeteksian dengan jelas
(Contoh antara lain : gambar
tidak blur / buram, dll.).
Berfungsi
4. Fungsi tombol pengendali dan papan
tuts
- Key on/off switch (power
on/off button
- Emergency stop
- Mouse roller/mouse pad
- Tuts key / keyboard
- FORWARD & REVERSE
Berfungsi
Berfungsi
Berfungsi
Berfungsi
Berfungsi
5. Kondisi conveyor belt
� Tidak robek.
� Center deviation.
� Speed (mengacu pada technical
book)
Baik
6. Kondisi lead curtain
� Tidak robek.
� Tertutup rapat.
� Hentikan pengujian bila lead
curtain rusak/robek/tidak
tertutup rapat.
Baik
NO URAIAN PEMERIKSAAN DAN
PENGUJIAN KONDISI NORMAL
JAWABAN KETERANGAN
YA TIDAK
B. Parameter pendukung
1. Buku Manual Peralatan (sesuai
merek dan tipe peralatan)
Tersedia
2. Pemeriksaan Fisik
2.1 Housing Panel
� Hentikan pengujian bila housing
panel tidak tertutup rapat
Tertutup rapat &
tidak cacat
2.2 Safety rollers at input and output Dapat diangkat
dan digerakkan
2.3 Instalasi kabel Baik & Rapi
3. Pemeriksaan Supply Voltage
3.1. Main Voltage (mengacu pada
technical book)
Sesuai
4. Pemeriksaan Functional Test
4.1 Organic & inorganic Berfungsi
4.2 Organic & Inorganic stripping Berfungsi
4.3 Zoom-in/zoom-out Berfungsi
4.4 Black and white image Berfungsi
4.5 Image density/high resolution Berfungsi
4.6 Automatic detection/operator assist
(if applicable)
Berfungsi
4.7 Threat image projection (TIP)
Berfungsi
FKP – PPB - 1 LEMBAR KE 4 DARI 4
NO URAIAN PEMERIKSAAN DAN
PENGUJIAN KONDISI NORMAL
JAWABAN
KETERANGAN YA TIDAK
5. Pemeriksaan Functional Indicator
5.1. Lampu Indicator generating X-Ray Menyala
5.2. Lampu indicator supply voltage Menyala
6. Monitor
6.1 Colour Berfungsi
6.2 B/W (if applicable) Berfungsi
7. UPS Unit
7.1 Respond time back up supply (Max. 3
Detik)
Terpenuhi
7.2 Kapasitas catu daya battery (Min. 15
Menit)
Terpenuhi
KESIMPULAN :
1. STANDAR KELAIKAN OPERASI PERALATAN : LAIK / TIDAK LAIK
PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN KINERJA PERALATAN KEAMANAN PENERBANGAN
RADIO KOMUNIKASI KEAMANAN PENERBANGAN
(AVSEC RADIO COMMUNICATION)
Nama Bandar Udara
Penyelenggara Bandar Udara
Tanggal & Waktu Pemeriksaan
Lokasi Penempatan/Gedung
Merk/Tipe/Nomor Seri
Tahun Instalasi
NO
1.1
1.2
URAIAN PEMERIKSAAN DAN
PENGUJIAN
Parameter Kelaikan Peralatan
Communication System
Tx
Rx
URAIAN PEMERIKSAAN DAN
PENGUJIAN
KESIMPULAN
STANDAR
KELAIKAN
OPERAS!
Berfungsi
Berfungsi
1. STANDAR KELAIKAN OPERASI PERALATAN
2. CATATAN
3. SARAN
PETUGAS PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN KINERJA
1.
NIP
NIP.
3.
NIP.
JAWABAN
YA TIDAK
JAWABAN
FORMAT NUMBER
FKP-RKOM-1
LEMBAR KE 1 DARI 1
KETERANGAN
LAIK/TIDAK LAIK
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
S^linam sesuai dengan aslinyaNHUKUM DAN HUMAS
*H' Pembina/ (IV/a)NIP. 19680616 199403 1 002
Laptop Fauzan/Fauzan/Lampiran I Format Kerja Pemeriksaan dan Pengujian (05072913) Salinan/ F: Peratun Fauzan: Draft SKEP Tata Cara Pemeriksaandan Pengujian Kinerja Peralatan Keamanan Penerbangan/Salinan/19-07-2013
ttd
HERRY BAKTI
,*,.«wrfWflWU..v«^
LAMPIRAN
NOMOR
TANGGAL
II PERATURAN DIRJEN PERHUBUNGAN UDARA
KP 262 TAHUN 201318 JULI 2013
CONTOH LAPORAN
HASIL PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN KINERJA PERALATAN KEAMANAN PENERBANGAN
SECARA BERKALA
Nomor
Klasifikasi
LampiranPerihal
l(satu)Laporan Hasil Pemeriksaandan Pengujian PeralatanKeamanan Penerbangan Yth.
(Nama Lokasi), (Tanggal Bulan Tahun)
Kepada
Direktur Keamanan Penerbangan /Kepala Kantor Otoritas
di
.(Kota)
1. Berdasarkan hasil pemeriksaan dan pengujian kinerja peralatan keamananpenerbangan secara berkala yang dilaksanakan mulai tanggal sampai
, disampaikan rekapitulasi kondisi peralatan di sebagaimanaterlampir.
2. Demikian disampaikan dan terima kasih.
PELAPOR
(Jabatan Instansi/Unit)
TTD
NAMA PEJABAT
i ••;..
LAMPIRAN
NOMOR
TANGGAL
III PERATURAN DIRJEN PERHUBUNGAN UDARAKP 262 Tahun 2013
18JULI2013
CONTOH LAPORAN
HASIL PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN KINERJA PERALATAN KEAMANAN PENERBANGAN SECARA
KHUSUS
Nomor
Klasifikasi
LampiranPerihal
KEP
1 (Satu) berkasLaporan Hasil Pemeriksaandan Pengujian PeralatanKeamanan Penerbangan
(Nama Lokasi), (Tanggal Bulan Tahun)
Kepada
Yth. Direktur Jenderal Perhubungan Udara
di
JAKARTA
1. Berdasarkan hasil pemeriksaan dan pengujian kinerja peralatan keamanan penerbangan yangdilaksanakan mulai tanggal sampai di , disampaikan hal - hal sebagaiberikut:
No. Nama Peralatan
Merek /
Tipe/SN
Tahun
Instalasi
Kondisi
PeralatanKeterangan
Laik/Tidak
Laik Operasi*1. Mesin x-ray2. Pendeteksi cairan
3. Pendeteksi bahan peledak4. Pendeteksi NUBIKARA
5. Mesin pemindai tubuh6. Gawang pendeteksi metal7. Pendeteksi metal genggam8. Sistem kamera pemantau9. Sistem pendeteksi penyusup
perimeter10. Sistem pengendali jalan
masuk
11. Kendaraan patroli12. Radio komunikasi keamanan
penerbangan* coret yang tidak perlu
2. Hasil pemeriksaan dan pengujian kinerja secara lengkap sesuai dengan lampiran surat ini.
3. Demikian disampaikan dan terima kasih.
PELAPOR
(Jabatan Ins tansi/Unit Kerja)
TTD
NAMA PEJABAT
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
ttd
i dengan aslinyaHUKUM DAN HUMAS
Pembina / (IV/a)NIP. 19680616 199403 1 002
HERRY BAKTI
Laptop Fauzan/Fauzan/Lampiran III Contoh Laporan Secara Khusus (05072913) Salinan/ F: Peratun Fauzan: Draft SKEP Tata Cara Pemeriksaan dan Pengujian KinerjaPeralatan Keamanan Penerbangan/Salinan/19-07-2013