BUP A T I BE NGKA YANG PR OVI NS J KALI M A NT A N BA R AT P E R AT UR AN BUP A T I BE NGK A Y ANG NOMOR 35 T A HUN 2014 T E NTA NG S T RUK T UR ORG ANIS AS1 D AN TAT A KER J A INSP E K T OR AT K ABUPAT EN BENGK A Y ANG DENGAN R AHMA T T UHAN Y ANG MAHA ES A BUP A T I BENGKAY ANG, Me n i m b a n g : a b a h wa b e r da s a r ka n P e r a t u r a n Da e r a h K a b u p a t e n Be n gk a ya ng No m o r 8 T a hun 2014 t en t a ng P e r ub a h a n Ke d ua A t a s Per at ur an D ae r ah N o mor 13 Tahun 2 011 t e n t a n g Or ga ni s a s i P e r a n g k a t Da e r a h K a b u p a t e n Be ng k a y a ng, di p a nda ng pe r l u me ne t a pk a n St ru k t ur Or g a n i s a s i , Tu g a s P o ko k , Fu n g s i d a n Ta ta K e r j a Ins p e k t or a t Ka b u pa t e n Be ng k ay a ng ; b . b ah w a be r da s a r kan p er t i m b an gan se bag a iman a di ma k s u d d a l am h u r u f a , pe r l u m e n e t a pk a n P e r a t ur a n Bu p a t i t e n t a ng S t ru k tu r Or ga ni s a s i d a n T a t a K e r j a I ns p e kt o ra t K a bu p at e n B e n gk ay a n g. Me n g i ng a t : 1. Un da n g - Und a n g No m o r 10 T a h u n 1999 t e nt a n g P e mb e ntu k a n K a b u pa t e n Da e r a h T i n gk a t I I Be n gk ay a n g (L e mb a r a n Ne g a r a Re p u b li k In d on e s i a T a hu n 1999 No m o r 4 4, T a mb a h a n L e mb a r a n Ne g a r a R e p u bl i k In d ones i a N o m or 38 2 3 ) ; 2. Un d a n g - Und an g No m o r 28 T a h u n 1999 t e nt a ng Pe nye le n ggaraa n Ne gar a yan g Be r s i h dan B eba s dar i K or u p s i , K ol us i da n Ne p o t i s me ( L e mb a r a n Ne g a r a Re p u bl i k I n d o n e s i a T a h u n 1999 No mo r 75, T a mb a h a n Le m b a r a n N e ga r a R e p u bli k I n d o n e s i a N o mor 38 51); 3. Und an g - Un d a n g No m o r 1 T a h u n 200 4 t e nt a n g P e r ben da h a r aa n Ne gar a ( L emba ra n N e g ar a Re publi k I n d on es i a T a h un 200 4 No mor 5, T a m b a h a n Le mb a r a n Ne g a r a Re p u b li k In d o n e s i a No mor 4355 ); 4. Un d a ng - Un d a n g No mo r 33 T a h un 200 4 t e n t a n g P e r i mb a n gan K e u a n g an a n ta r a Pe m e r i n tah Pu s a t d a n P e me r i nt a h Da e r a h ( L e mb a r a n Ne ga r a Re p u b l i k In do ne s i a T a hu n 20 0 4 No mo r 126, T a mb a h a n Le mb a r a n Ne g a r a Re pu bl ik I n d o ne s i a N o mo r 4 43 8 ) ; 5. Und a n g -U n d a n g Nomo r 12 T a h u n 201 1 t e n ta n g P e mb e n tu k an P e r a t ur an P e r un d a n g - u n da n g a n ( Le mb a r an Ne g a r a Re p ub li k I n d on e s i a T a h un 201 1 N o m or 82, T a m b a h a n L e mb a r a n Ne g a r a R e p ubl i k I n d on e s i a Nomo r 5 2 3 4 ) ;
13
Embed
TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA · 16. Inspektur Pembantu adalah pegawai yang melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan daerah dan kasus pengaduan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BUPATI BENGKAYANGPROVINSJ KALIMANTAN BARAT
PERATURAN BUPATI BENGKAYANG
NOMOR 35 TAHUN 2014
TENTANG
STRUKTUR ORGANISAS1 DAN TATA KERJAINSPEKTORAT KABUPATEN BENGKAYANG
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI BENGKAYANG,
Menimbang : a bahwa berdasarkan Peraturan Daerah KabupatenBengkayang Nomor 8 Tahun 2014 tentang PerubahanKedua Atas Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2011tentang Organisasi Perangkat Daerah KabupatenBengkayang, dipandang perlu menetapkan StrukturOrganisasi, Tugas Pokok, Fungsi dan Tata KerjaInspektorat Kabupaten Bengkayang;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimanadimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan PeraturanBupati tentang Struktur Organisasi dan Tata KerjaInspektorat Kabupaten Bengkayang.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1999 tentangPembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II Bengkayang(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor44, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3823);2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dariKorupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentangPerbendaharaan Negara (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentangPerimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat danPemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4438);5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5234);
6. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5494);
7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587);8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007
tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi PerangkatDaerah sebagaimana telah diubah dengan PeraturanMenteri dalam Negeri Nomor 56 Tahun 2010 tentangPerubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis PenataanOrganisasi Perangkat Darah;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah;
10.Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2007 tentangPembagian Urusan Pemerintahan yang menjadikewenangan Pemerintah Kabupaten Bengkayang;
11.Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2011 tentangOrganisasi Perangkat Daerah Kabupaten BengkayangSebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir denganPeraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2014 tentangPerubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Nomor 13Tahun 2011 tentang Organisasi Perangkat DaerahKabupaten Bengkayang.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN BUPATI BENGKAYANG TENTANG STRUKTURORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORATKABUPATEN BENGKAYANG
BAB IKETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :
1. Pemerintah Pusat selanjutnya disebut Pemerintah adalah Presiden
Republik Indonesia yang memegang kekuasaan Pemerintah Negara
Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan
pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan DPRD menurut asas
otonomi dan tugas Pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-
luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik
Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
3. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai
unsur penyelenggara pemerintahan daerah.
4. Daerah adalah Kabupaten Bengkayang.
5. Kabupaten adalah Kabupaten Bengkayang.
6. Bupati adalah Bupati Bengkayang.
7. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten
Bengkayang.
8. Inspektorat Kabupaten adalah Inspektorat Kabupaten Bengkayang
sebagai aparat pengawasan fungsional yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati.
9. Inspektur adalah Kepala Inspektorat Kabupaten Bengkayang.
10.Seksi Pengawasan adalah pejabat struktural yang melaksanakan
pengawasan terhadap urusan pemerintahan.
11.Kelompok jabatan fungsional adalah pelaksana pemeriksaan/audit
keuangan.
12.Pengawasan adalah seluruh proses kegiatan penilaian terhadap
obyek pengawasan dan/atau kegiatan tertentu dengan tujuan
untuk memastikan apakah pelaksanaan tugas dan fungsi obyek
pengawasan dan/atau kegiatan tersebut telah sesuai dengan yang
telah ditetapkan.
13.Pengawasan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah adalah
proses kegiatan yang ditujukan untuk menjamin agar
pemerintahan daerah berjalan sesuai dengan rencana dan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
14.Pengawasan fungsional adalah kegiatan pengawasan yang
dilakukan oleh Lembaga/Badan/Unit yang mempunyai tugas danfungsi melakukan pengawasan melalui pemeriksaan, pengujian,
pengusutan dan penilaian.
15.Pemeriksaan adalah pengujian atas kegiatan obyek pemeriksaan
dengan cara membandingkan keadaan yang terjadi dengan
keadaan yang seharusnya.
16. Inspektur Pembantu adalah pegawai yang melaksanakan
pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan daerah
dan kasus pengaduan pada instansi/satuan kerja di wilayahnya
17.Pengujian adalah kegiatan fungsional yang dilakukan dengan cara
meneliti kebenaran, mutu, jumlah, dokumen dan/atau barang
dengan kriteria yang ditetapkan.
18.Penilaian adalah kegiatan pengawasan fungsional untuk
menetapkan tingkat keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan
dan pelaksanaan pembangunan.
19.Pengusutan adalah salah satu kegiatan pengawasan fungsional
untuk mencari bahan-bahan bukti adanya dugaan terjadinya
tindak pidana.
20.Auditor adalah pegawai negeri sipil yang diberi tugas, tanggung
jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang
berwenang untuk melaksanakan pengawasan pada instansi
pemerintah atau perangkat daerah Kabupaten Bengkayang.
21.Penyidik Pegawai Negeri Sipil yang kemudian disingkat PPNSadalah Pegawai yang melakukan penyidikan dugaan adanyaketerlibatan pejabat/pegawai yang melakukan penyimpangan
dan/atau penyalahgunaan wewenang
BAB IIKEDUDUKAN, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN
STRUKTUR ORGANISASIBagian Kesatu
Kedudukan
Pasal 2
Inspektorat Kabupaten merupakan unsur pengawas penyelenggaraan
pemerintahan daerah yang dipimpin oleh seorang Inspektur yang
berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati dan
secara teknis administrasi mendapat pembinaan dari Sekretaris
Daerah.
Bagian KeduaTugas Pokok dan Fungsi
Pasal 3
Inspektorat Kabupaten mempunyai tugas pokok melakukan
pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan Kabupaten,
melaksanakan pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan desa
dan pelaksanaan urusan pemerintahan desa.
Pasal 4
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal3, Inspektorat Kabupaten mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. perencanaan program pengawasan;
b. perumusan kebijakan teknis pelaksanaan pengawasanpenyelenggaraan pemerintahan daerah kabupaten;
c. pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas
pengawasan;
d. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang
pengawasan;e. pelaksanaan tugas kesekretariatan Inspektorat; dan
f. pelaksanaan tugas pembantuan dan tugas lainnya yang diserahkanoleh Bupati sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
Bagian KetigaStruktur Organisasi
Pasal 5
(1)Struktur Organisasi Inspektorat Kabupaten terdiri :
a.Inspektur;b.Sekretariat, membawahi:
1.Subbagian Administrasi Umum;2.Subbagian Evaluasi dan Pelaporan; dan
3.Subbagian Perencanaan.
c. Inspektur Pembantu:
1. Inspektur Pembantu Wilayah I;
2. Inspektur Pembantu Wilayah II; dan
3. Inspektur Pembantu Wilayah III;
d.Kelompok Jabatan Fungsional.
(2)Bagan Struktur Organisasi Inspektorat Kabupaten sebagaimana
tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari Peraturan ini.
Bagian KeempatInspektur
Pasal 6
(1) Inspektur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf a,
adalah unsur pimpinan yang mempunyai tugas pokok memimpin,
Camat Lumar, Kantor Camat Ledo, dan Kantor Camat Suti
Semarang, termasuk UPTD Dinas terkait dan Desa/Kelurahan pada
Kecamatan di wilayahnya.
c. Inspektur Pembantu Wilayah HI membawahi wilayah kerja
pembinaan dan pengawasan pada Bagian Lingkup Asisten III
Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Kehutanan
dan Perkebunan, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral, Dinas
Perhubungan, Komunikasi dan Informatika, Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil, Badan Penanaman Modal dan Pelayanan
Perijinan Terpadu, Badan Lingkungan Hidup Daerah, Badan Usaha
Milik Daerah/Badan Layanan Umum (BUMD/BLUD), Kantor CamatSanggau Ledo, Kantor Camat Tujuh Belas, Kantor Camat Seluas,
Kantor Camat Jagoi Babang, Kantor Camat Siding, termasuk UPTD
Dinas terkait dan Desa/Kelurahan pada Kecamatan di wilayahnya.
Bagian KetujuhKelompok Jabatan Fungsional
Pasal 15
(1)Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas tenaga fungsional Auditor
dan jabatan fungsional lainnya yang terbagi dalam beberapa
kelompok jabatan fungsional sesuai dengan bidang keahliannya.
(2)Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas pokok melakukankegiatan sesuai dengan bidangnya masing-masing berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(3)Jumlah Tenaga Fungsional ditentukan sesuai kebutuhan dan beban
kerja;
(4)Jenis dan jenjang Tenaga Fungsional diatur berdasarkan peraturan
perundang-undangan.
BAB IIITATA KERJA DAN LAPORAN
Bagian KesatuTata Kerja
Pasal 16
(1)Dalam melaksanakan tugasnya, seluruh pemegang jabatanstruktural, non struktural dan jabatan fungsional wajibmelaksanakan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalamlingkungan masing-masing maupun antar satuan kerja sesuaitugas pokok dan fungsinya.
(2)Setiap pimpinan satuan kerja di lingkungan Inspektorat Kabupatenwajib melaksanakan tugas memimpin dan memberikan petunjukkerja kepada bawahannya.
(3) Inspektur Kabupaten dan seluruh pejabat struktural yang ada diInspektorat Kabupaten wajib melaksanakan fungsi pengawasanmelekat dalam satuan kerja masing-masing dan mengambillangkah-langkah yang diperlukan untuk penyelesaian masalahsesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Bagian KeduaLaporan
Pasal 17
(1)Inspektur wajib menyampaikan laporan pelaksanaan tugas secaraperiodik maupun sewaktu-waktu kepada Bupati melalui SekretarisDaerah.
(2)Inspektur wajib menyampaikan Laporan Akuntabilitas KinerjaInstansi Pemerintah kepada Bupati melalui Sekretaris Daerahsecara tepat waktu yang disusun berdasarkan ketentuan danpedoman yang berlaku.
(3)Setiap pimpinan satuan kerja dalam lingkungan InspektoratKabupaten wajib mematuhi petunjuk kerja yang diberikan sesuaiketentuan dan wajib menyampaikan laporan pelaksanaan tugassecara periodik maupun sewaktu-waktu kepada atasan masing-masing sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
(4)Setiap pimpinan unit kerja wajib mengolah laporan yang diterimadari bawahan dan menggunakannya sebagai bahan evaluasi danbahan pertimbangan guna perumusan kebijakan lebih lanjut.
BAB IVPEMBIAYAAN
Pasal 18
(1)Pelaksanaan program berdasarkan Tugas Desentralisasidibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja DaerahKabupaten.
(2)Pelaksanaan program berdasarkan Tugas Pembantuan menjadibeban pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
(3)Laporan pengelolaan anggaran yang disajikan dalam bentuklaporan keuangan sesuai ketentuan yang berlaku disampaikankepada Bupati, dan tugas pembantuan juga wajib disampaikankepada Pemerintah Pusat.
BAB VKEPEGAWAIAN
Pasal 19
(1)Inspektur diangkat dan diberhentikan oleh Bupati dari PegawaiNegeri Sipil yang memenuhi syarat atas usul Sekretaris Daerahsesuai dengan peraturan yang berlaku.
(2)Sekretaris, Inspektur Pembantu, Kepala Sub Bagian dan KepalaSeksi serta pegawai yang diangkat dalam jabatan fungsionaldiangkat dan diberhentikan oleh pejabat yang berwenang dariPegawai Negeri Sipil yang memenuhi syarat dengan memperhatikanusul Inspektur Kabupaten sesuai dengan peraturan yang berlaku.
(3)Pengangkatan dalam jabatan struktural, jabatan non struktural danjabatan fungsional harus memperhatikan persyaratan dalamkompetensi jabatan yang meliputi pangkat, tingkat dan jenispendidikan, pengalaman kerja dan pelatihan yang diikuti, bakatkerja, minat kerja, temperamen dan prestasi kerja.
(4)Syarat dan kompetensi jabatan untuk setiap jabatan struktural,jabatan non struktural dan jabatan fungsional ditetapkan denganPeraturan Bupati yang dirumuskan oleh unit kerja yangbertanggung jawab di bidang organisasi.
(5)Inspektur Pembantu diutamakan dijabat oleh personil yangmemiliki latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugasnyadan/atau memiliki pengalaman kerja pada bidang yang sejenis.
(6)Dalam rangka pembinaan dan pengembangan karir pegawai, masajabatan bagi Pegawai Negeri Sipil dalam suatu jabatan strukturaldibatasi maksimal 5 (lima) tahun.
(7)Formasi Pegawai Negeri Sipil Inspektorat Kabupaten disusunberdasarkan analisis beban kerja dengan memperhatikan sifat danjenis pekerjaan, prinsip pelaksanaan pekerjaan dan sarana yangtersedia.
(8)Formasi sebagaimana dimaksud pada ayat (7), ditetapkan olehBupati.
(9)Uraian jabatan untuk tiap jabatan struktural, jabatan nonstruktural dan jabatan fungsional ditetapkan dengan PeraturanBupati yang disusun berdasarkan hasil analisis jabatan.
BAB VIKETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 20
(1)Inspektur wajib memberikan dukungan dan kerja sama yang baikdalam kegiatan pemantauan dan evaluasi serta memfasilitasipenataan organisasi perangkat daerah yang dilaksanakan olehsatuan kerja yang bertanggung jawab di bidang organisasi.
(2)Evaluasi kerja Inspektorat Kabupaten dilakukan setiap setahunsekali di bawah koordinasi Sekretaris Daerah yang secara teknisoperasional dilaksanakan oleh unit kerja yang bertanggung jawab dibidang organisasi.
(3)Dalam rangka evaluasi beban kerja organisasi, setiap Kepala SubBagian dan Kepala Seksi wajib menyampaikan laporan hasilkegiatan masing-masing Sub Bagian atau Seksi berdasarkanpedoman yang ditetapkan oleh Bupati.
(4)Dalam rangka penyempurnaan kelembagaan InspektoratKabupaten, unit kerja yang bertanggung jawab di bidang organisasiberkewajiban melakukan pemantauan, evaluasi, fasilitasi danpembinaan baik secara rutin maupun secara periodik.
BAB VIIKETENTUAN PERALIHAN
Pasal 21
Apabila jabatan fungsional pengawas pemerintah telah ditetapkansesuai peraturan perundang-undangan, maka jabatan struktural dibawah Inspektur Pembantu dihapus.
Pasal 22
Dengan berlakunya Peraturan Bupati ini, maka Peraturan BupatiNomor 29 Tahun 2011 tentang Struktur Organisasi, Tugas Pokok,Fungsi dan Tata Kerja Inspektorat Kabupaten dinyatakan dicabut dantidak berlaku.
BAB VIIIKETENTUAN PENUTUP
Pasal 23
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkanpengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalamBerita Daerah Kabupaten Bengkayang.
Ditetapkan di Bengkayangpada tanggal & ottober 2014
4/BUPATI BENGKAYANG,̂ -'
i ' SURYADMAN GIDOT
Diundangkan di Bengkayangpadatanggal 7 October 2014
SEKRETARIS DAERAHKABUPATEJJJBeJNQKAYANG
BERITA DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG TAHUN 2014 NOMOR ?S