-
5/19/2018 Teknologi Pengolahan Limbah Tekstil
1/28
Teknologi Pengolahan Limbah TekstilDengan Sistem Lumpur
Aktif
ABSTRAK
Lumpur aktif (activated sludge) adalah proses pertumbuhan
mikroba tersuspensi.
Proses ini pada dasarnya merupakan pengolahan aerobik yang
mengoksidasi materialorganik menjadi CO2dan 2O! "#. dan sel
biomassa baru. Proses ini menggunakan udara
yang disalurkan melalui pompa blo$er (diffused) atau melalui
aerasi mekanik. %el mikrobamembentuk flok yang akan mengendap di
tangki penjernihan. &emampuan bakteri dalam
membentuk flok menentukan keberhasilan pengolahan limbah secara
biologi! karena akan
memudahkan pemisahan partikel dan air limbah. Lumpur aktif
dicirikan oleh beberapaparameter! antara lain! 'ndeks olume Lumpur
(%ludge olume 'nde * %') dan %tirred
%ludge olume 'nde (%%').
Perbedaan antara dua indeks tersebut tergantung dari bentuk
flok! yang di$akilioleh faktor bentuk (%hape +actor * %). %istem
pengolah lumpur aktif baik untuk domestik
maupun industri mengandung ,-/ padatan total dan 0-00/ bulk
$ater (li1our ).Pembuangan kelebihan lumpur dilakukan dengan
mengurangi volume lumpur melalui proses
pengepresan (de$atering). &onsentrasi besi yang tinggi
konsentrasi besi yang tinggi! 34-04/ dalam bentuk +e (''')!
ditemukan dalam lumpur aktif. akumulasi besi dapat berasal
dari influent air limbah atau melalui penambahan +e%O#yang
digunakan untukmenghilangkan fosfor. %ebagai contoh pengolahan
limbah sistem lumpur aktif adalah 5nit
Pengelolaan 6ir Limbah P7. 5"'789. 5nit ini mampu mengolah
limbah lebih dari 244 m2 perhari. Proses pengelolaan terbagi atas
tiga tahap pemrosesan! yaitu : ,. ProsesPrimer!
meliputi penyaringan kasar! penghilangan $arna! e1ualisasi!
penyaringan halus!pendinginan! 2. Proses %ekunder! biologi dan
sedimentasi dan ;. Proses 7ersier! tahap
lanjutan dengan penambahan bahan kimia.
%istem yang digunakan dalam P6L P7. 5nite merupakan perpaduan
antara proses
fisika! kimia dan biologi.
-
5/19/2018 Teknologi Pengolahan Limbah Tekstil
2/28
Lumpur aktif (activated sludge) adalah proses pertumbuhan
mikroba tersuspensiyang pertama kali dilakukan di 'ngris pada a$al
abad ,0. %ejak itu proses ini diadopsi
seluruh dunia sebagai pengolah air limbah domestik sekunder
secara biologi. Proses ini padadasarnya merupakan pengolahan
aerobik yang mengoksidasi material organik menjadi
CO2dan 2O! "#. dan sel biomassa baru. 5dara disalurkan melalui
pompa blo$er (diffused)atau melalui aerasi mekanik. %el mikroba
membentuk flok yang akan mengendap di tangki
penjernihan (?ariel >itton! ,00#).
6nna dan =alte (,00#) berpendapat keberhasilan pengolahan limbah
secara biologi
dalam batas tertentu diatur oleh kemampuan bakteri untuk
membentuk flok! dengandemikian akan memudahkan pemisahan partikel
dan air limbah. Lumpur aktif adalah
ekosistem yang komplek yang terdiri dari bakteri! proto@oa!
virus! dan organisme-organisme lain. Lumpur aktif dicirikan oleh
beberapa parameter! antara lain! 'ndeks olume
Lumpur (Sludge Volume Index = SVI) dan Stirrd Sludge Volume
Index (SSVI). Perbedaanantara dua indeks tersebut tergantung dari
bentuk flok! yang di$akili oleh faktor bentuk
(Shape Factor = S).
Pada kesempatan lain 6nna dan =alte (,003) menyatakan bah$a
proses lumpur
aktif dalam pengolahan air limbah tergantung pada pembentukan
flok lumpur aktif yangterbentuk oleh mikroorganisme (terutama
bakteri)! partikel inorganik! dan polimer
eoselular. %elama pengendapan flok! material yang terdispersi!
seperti sel bakteri dan flokkecil! menempel pada permukaan flok.
Pembentukan flok lumpur aktif dan penjernihan
dengan pengendapan flok akibat agregasi bakteri dan mekanisme
adesi. %elanjutnyadinyatakan pula bah$a flokulasi dan sedimentasi
flok tergantung pada hypobisitas internal
dan eksternal dari flok dan material eopolimer dalam flok! dan
tegangan permukaanlarutan mempengaruhi hydropobisitas lumpur
granular dari reaktor lumpur anaerobik.
+rank et all (,00A) mencoba menggambarkan bah$a dalam sistem
pengolah lumpuraktif baik untuk domestik maupun industri mengandung
,-/ padatan total dan 0-
00/ bulk water(li1our ). Pembuangan kelebihan lumpur merupakan
proses yang mahal!dilakukan dengan mengurangi volume lumpur melalui
proses pengepresan (dewatering).
Pada bagian lain dinyatakan pula bah$a konsentrasi besi yang
tinggi konsentrasi besi yangtinggi! 34-04/ dalam bentuk +e (''')!
ditemukan dalam lumpur aktif.
6kumulasi besi dapat berasal dari influent air limbah atau
melalui penambahan+e%O#yang digunakan untuk menghilangkan fosfor.
Bumlah besi dalam lumpur aktif akan
berkurang setelah memasuki kondisi anaerobik dan mungkin
berasosiasi dengan adanyaaktifitas bakteri heterotrofik.
>erkurangnya fosfor dalam lumpur aktif dapat menyebabkan
fosfor terlepas kedalam air. Bika ini terjadi merupakan potensi
untuk terjadinya eutrofikasipada perairan.
8nri dan 6nni (,00) juga mengemukan bah$a limbah padat yang
berasal dari
suatu instalasi pengolah air limbah industri tekstil dapat
digolongkan ke dalam limbah
berbahaya karena mengandung logam berat. =ereka mengkaji
kemungkinan prosessolidifikasi mempergunakan tanah lempung dengan
hasil yang cukup baik dari segikekuatan tekan bebas! permeabilitas!
dan hasil lindinya.
'%(% Tu)uan *an Sasaran
Penerapan teknologi ini dengan tujuan dapat menghilangkan limbah
organiksederhana dan mudah urai! organik kompleks seperti $arna!
bau. Proses ini juga
-
5/19/2018 Teknologi Pengolahan Limbah Tekstil
3/28
mengilangkan logam berat. %asaran dari penerapan teknologi ini
adalah air hasil pengolahanlimbah tekstil tidak mencemari
lingkungan.
'%+% ,anfaat
7eknologi ini dapat menurunkan total padatan tersuspensi (7%%)
hingga mencapai
0,/! CO A2/! +e 0A/ dan >O03/. Proses ini juga menghilangkan
$arna dan bau darilimbah tersebut.
'%-% Kontak Personil
'r. 6rie erlambang! =.%c.
&elompok 7eknologi Pengelolaan 6ir >ersih dan Limbah
Cair!
irektorat 7eknologi Lingkungan!&edeputian >idang
'nformatika! 8nergi dan =aterial.
>adan Pengkajian dan Penerapan 7eknologi
Bl. =.. 7hamrin "o. D! Bakarta Pusat7el. 42,-;,A03A0! ;,A0334
+a. 42,-;,A03A48mail : airEserver.enviro.bppt.go.id
ome Page : http:FF$$$.enviro.bppt.go.idFG&el-,F
II% PR#S"S LU,PUR AKTI.
(%'% Sistem Lumpur Aktif Kon/ensional
Proses Lumpur 6ktif &onvensional dapat dilihat pada ?ambar
,.
?ambar ,. %istem Lumpur 6ktif &onvensional
Tangki aerasi
Oksidasi aerobik material organik dilakukan dalam tangki ini.
8fluent pertama masuk
dan tercampur dengan Lumpur 6ktif >alik (eturn !ctivated
Sludge =!S) atau disingkatL6> membentuk lumpur campuran (mixed
li"our)! yang mengandung padatan tersuspensi
mailto:[email protected]:[email protected]://www.enviro.bppt.go.id/~Kel-1/mailto:[email protected]://www.enviro.bppt.go.id/~Kel-1/mailto:[email protected]
-
5/19/2018 Teknologi Pengolahan Limbah Tekstil
4/28
sekitar ,.44 - 2.44 mgFl. 6erasi dilakukan secara mekanik.
&arakteristik dari proseslumpur aktif adalah adanya daur ulang
dari biomassa. &eadaan ini membuat $aktu tinggal
rata-rata sel (biomassa) menjadi lebih lama dibanding $aktu
tinggal hidrauliknya (%territtdan Lester! ,0DD). &eadaan
tersebut membuat sejumlah besar mikroorganisme
mengoksidasi senya$a organik dalam $aktu yang singkat. Haktu
tinggal dalam tangkiaerasi berkisar # - D jam.
Tangki Se*imentasi
7angki ini digunakan untuk sedimentasi flok mikroba (lumpur)
yang dihasilkan
selama fase oksidasi dalam tangki aerasi. %eperti disebutkan
dia$al bah$a sebaghian darilumpur dalam tangki penjernih didaur
ulang kembali dalam bentuk L6> kedalam tangki
aerasi dan sisanya dibuang untuk menjaga rasio yang tepat antara
makanan danmikroorganisme (F#$ atio).
Parameter
Parameter yang umum digunakan dalam lumpur aktif (avis dan
Corn$ell! ,0DI
erstraete dan van aerenbergh! ,0DA) adalah sebagai berikut:
,. $ixed%li"our suspended solids (=L%%). 'si tangki aerasi dalam
sistem lumpur aktif
disebut sebagai mixed li"ouryang diterjemahkan sebagai lumpur
campuran. =L%%adalah jumlah total dari padatan tersuspensi yang
berupa material organik dan
mineral! termasuk didalamnya adalah mikroorganisma. =L%%
ditentukan dengancara menyaring lumpur campuran dengan kertas
saring (filter)! kemudian filter
dikeringkan pada temperatur ,44C! dan berat padatan dalam contoh
ditimbang.2. $ixed%li"our volatile suspended solids (=L%%). Porsi
material organik pada =L%%
di$akili oleh =L%%! yang berisi material organik bukan mikroba!
mikroba hidup danmati! dan hancuran sel ("elson dan La$rence!
,0D4). =L%% diukur dengan
memanaskan terus sampel filter yang telah kering pada A44 -
A44C! dan nilainya
mendekati A-3/ dari =L%%.
;. Food % to % microorganism ratio (+F= Jatio). Parameter ini
merupakan indikasi bebanorganik yang masuk kedalam sistem lumpur
aktif dan di$akili nilainya dalam
kilogram >O per kilogram =L%% per hari (Curds dan a$kes!
,0D;I "athanson!,0DA). 6dapun formulasinya sebagai berikut :
+F= * K >O =L%%
#.
dimana :
K * Laju alir limbah Buta ?alon per hari (=?)
>O* >O(mgFl)=L%% * $ixed li"uor suspended solids
(mgFl)
* olume tangki aerasi (?allon). Jasio +F= dikontrol oleh laju
sirkulasi lumpur aktif. Lebih tinggi laju sirkulasi lumpur
aktif lebih tinggi pula rasio +F=-nya. 5ntuk tangki aerasi
konvensional rasio +F=adalah 4!2 - 4! lb >OFhariFlb =L%%! tetapi
dapat lebih tinggi hingga ,! jika
-
5/19/2018 Teknologi Pengolahan Limbah Tekstil
5/28
digunakan oksigen murni (ammer! ,0DA). Jasio +F= yang rendah
mencerminkanbah$a mikroorganisme dalam tangki aerasi dalam kondisi
lapar! semakin rendah
rasio +F= pengolah limbah semakin efisien.
A. &idraulic retention time (J7). Haktu tinggal hidraulik
(J7) adalah $aktu rata-rata
yang dibutuhkan oleh larutan influent masuk dalam tangki aerasi
untuk proses
lumpur aktifI nilainya berbanding terbalik dengan laju
pengenceran () (%territt danLester! ,0DD).
&RT 0 '1D 0 21 3
dimana :
* olume tangki aerasi
K * Laju influent air limbah ke dalam tangki aerasi * Laju
pengenceran.
3. 'mur lumpur (Sludge age). 5mur lumpur adalah $aktu tinggal
rata-ratamikroorganisme dalam sistem. Bika J7 memerlukan $aktu
dalam jam! maka $aktu
tinggal sel mikroba dalam tangki aerasi dapat dalam hari
lamanya. Parameter iniberbanding terbalik dengan laju pertumbuhan
mikroba. 5mur lumpur dihitung
dengan formula sebagai berikut (ammer! ,0DAI Curds dan a$kes!
,0D;) :
5mur Lumpur (ari) * =L%% %%e Ke %%$9 K$
D.
dimana :
=L%% * $ixed li"uor suspended solids (mgFl).
* olume tangki aerasi (L)%%e* Padatan tersuspensi dalam effluent
(mgFl)
%%$* Padatan tersuspensi dalam lumpur limbah (mgFl)
Ke* Laju effluent limbah (m;Fhari)
K$* Laju influent limbah (m;Fhari).
0. 5mur lumpur dapat bervariasi antara - , hari dalam
konvensional lumpur aktif.Pada musim dingin lebih lama dibandingkan
musim panas (5.%. 8P6! ,0D3a).
Parameter penting yang mengendalikan operasi lumpur aktif adalah
laju pemuatanorganik! suplay oksigen! dan pengendalian dan operasi
tangki pengendapan akhir.
7angki ini mempunyai dua fungsi: penjernih dan penggemukan
mikroba. 5ntukoperasi rutin! orang harus mengukur laju pengendapan
lumpur dengan menentukan
indeks volume lumpur (%')! oster dan Bohnston! ,0D3.
II% PR#S"S LU,PUR AKTI.
(%(% ,o*ifikasi Proses Lumpur Aktif Kon/ensional
-
5/19/2018 Teknologi Pengolahan Limbah Tekstil
6/28
6da beberapa modifikasi dari proses lumpur aktif konvensional
("athanson! ,0DAI5%. 8P6! ,033)! Lihat ?ambar 2.
?ambar 2. =odifikasi proses lumpur aktif.6. %istem aerasi
lanjutan. >. Parit oksidasi (5% 8P6! ,033! dalam >itton!
,00#)
Sistem Aerasi Lan)utan
Proses ini dipakai dalam instalasi paket pengolahan dengan cara
sebagai berikut :
,. Haktu aerasi lebih lama (sekitar ;4 jam) dibandingkan sistem
konvensional. 5sialumpur juga lebih lama dan dapat diperpanjang
sampai , hari.
2. Limbah yang masuk dalam tangki aerasi tidak diolah dulu dalam
pengendapanprimer.
;. %istem beroperasi dalam +F= ratio yang lebih rendah (umumnya
M4!, lb >OFhariFlb=L%%) dari sistem konvensional (4!2 - 4! lb
>OFhariFlb =L%%).
-
5/19/2018 Teknologi Pengolahan Limbah Tekstil
7/28
#. %istem ini membutuhkan membutuhkan sedikit aerasi
dibandingkan denganpengolahan konvensional dan terutama cocok untuk
komunitas yang kecil yang
menggunakan paket pengolahan.
Selokan #ksi*asi 4Oxidation Ditch5
%elokan oksidasi terdiri dari saluran aerasi yang berbentuk oval
yang dilengkapidengan satu atau lebih rotor rotasi untuk aerasi
limbah. %aluran ini menerima limbah yang
telah disaring dan mempunyai $aktu tinggal hidraulik (hidraulic
retention time) mendekati2# jam.
Aerasi Bertingkat
Limbah hasil dari pengolahan primer (pengendapan) masuk dalam
tangki aerasi
melalui beberapa lubang atau saluran! sehingga meningkatkan
distribusi dalam tangkiaerasi dan membuat lebih efisien dalam
penggunaan oksigen. Proses ini dapat
meningkatkan kapasitas sistem pengolahan.
Stabilisasi Kontak
%etelah limbah dan lumpur bercampur dalam tangki reaktor kecil
untuk $aktu yangsingkat (24-#4 menit)! aliran campuran tersebut
dialirkan ke tangki penjernih dan lumpur
dikembalikan ke tangki stabilisasi dengan $aktu tinggal # - D
jam. %istem ini menghasilkansedikit lumpur.
Sistem Aerasi Campuran
Pada sistem ini limbah hanya diaerasi dalam tangki aerasi secara
merata. %istem ini
dapat menahan shock loaddan racun.
Lumpur Aktif Ke6epatan Tinggi
%istem ini digunakan untuk mengolah limbah konsentrasi tinggi
dan dioperasikanuntuk beban >O yang sangat tinggi dibandingkan
proses lumpur aktif konvensional. Proses
ini mempunyai $aktu tinggal hidraulik sangat singkat. %istem ini
beroperasi padakonsentrasi =L%% yang tinggi.
Aerasi #ksigen ,urni
%istem aerasi dengan oksigen murni didasarkan pada prinsip bah$a
laju tranfer
oksigen lebih tinggi pada oksigen murni dari pada oksigen
atmosfir. Proses ini menghasilkankemampuan oksigen terlarut menjadi
lebih tinggi! sehingga meningkatkan efisiensi
pengolahan dan mengurangi produksi lumpur.
(%+% Biologi Lumpur Aktif
ua tujuan dari sistem lumpur aktif pertama adalah oksidasi
material organik yangbiodegradable dalam tangki aerasi kemudian
dikonversi menjadi bentuk sel yang baru!
kedua flokulasi! memisahkan biomassa yang baru terbentuk dari
air effluent.
Sur/ei #rganisme Dalam Lumpur Aktif
-
5/19/2018 Teknologi Pengolahan Limbah Tekstil
8/28
+lok dalam aktifitas lumpur mengandung sel bakteri disamping
partikel anorganikdan organik. 5kuran flok bervariasi antara M, m m
(ukuran beberapa sel bakteri) sampai
dengan , 444 m m atau lebih (Parker et al.! ,03,I 5.%.8P6!
,0D3a)! Lihat ?ambar ;. %elhidup dalam flok dapat diukur dengan
analisis 67P dan aktifitas dehidrogenase! berjumlah
-24/ dari total sel (Heddle dan Benkins! ,03,). >eberapa
peneliti menjaga agar fraksiaktif bakteri dalam lumpur aktif
me$akili hanya ,-;/ bakteri total (anel! ,0DD).
?ambar ;. istribusi ukuran partikel dalam lumpur aktif
(Parker et al! ,03,! dalam >itton! ,00#).
>erikut ini adalah beberapa mikroorganisme yang dapat diamati
dalam flok lumpur aktif.
Bakteri
>akteri merupakan unsur utama dalam flok lumpur aktif. Lebih
dari ;44 jenis bakteri
yang dapat ditemukan dalam lumpur aktif. >akteri tersebut
bertanggung ja$ab terhadapoksidasi material organik dan tranformasi
nutrien! dan bakteri menghasilkan polisakarida
dan material polimer yang membantu flokulasi biomassa
mikrobiologi. ?enus yang umumdijumpai adalah : ooglea *seudomonas
Flavobacterium !lcaligenes +acillus!chromobacter ,or-nebacterium
,omomonas +revibacterium dan
!cinetobacter disamping itu ada pula mikroorganisme
berfilamen!
yaitu Sphaerotilus dan+eggiatoa Vitreoscillayang dapat
menyebabkan sludge bulking.
&arena tingkat oksigen dalam difusi terbatas! jumlah bakteri
aktif aerobik menurun
karena ukuran flok meningkat (anel! ,0DD). >agian dalam flok
yang relatif besar membuatkondisi berkembangnya bakteri anaerobik
seperti metanogen. &ehadiran metanogen dapat
-
5/19/2018 Teknologi Pengolahan Limbah Tekstil
9/28
dijelaskan dengan pembentukan beberapa kantong anaerobik didalam
flok atau denganmetanogen tertentu terhdap oksigen (Hu et al.!
,0D3). Oleh karena itu lumpur aktif cukup
baik dan cocok untuk material bibit bagi pengoperasian a$al
reaktor anaerobik.
7abel ,. istribusi >akteri eteropik 6erobik alam Lumpur 6ktif
%tandard(iraishi et al. (,0D0).
$"NUSK"L#,P#K
P"RS"NTASIDARI T#TAL IS#LAT
,omamonas%*seudomonas 4
!lkaligenes !D
*seudomonas (elompok Florescent) ,!0
*aracoccus ,,!
'nidentified (gram negative rods) ,!0
!eromomas ,!0
Flavobacterium % ,-tophaga ,;!
+acillus ,!0
$icrococcus ,!0
,or-neform !D
!rthrobacter /0
!ureobacterium%$icrobacterium /0
Bumlah total bakteri dalam lumpur aktif standard adalah
,4DC+5Fmg lumpur. 7abel
,. menunjukkan beberapa genus bakteri yang ditemui dalam
standard lumpur aktif.%ebagian besar bakteri yang diisolasi
diidentifikasi sebagai spesies-spesies ,omamonas%
*sudomonas.
,aulobacter bakteri bertangkai umumnya ditemukan dalam air yang
miskin bahan
organik! dapat diisolasi dari kebanyakan pengolahan limbah!
khususnya lumpur aktif(=acJae dan %mit! ,00,).
-
5/19/2018 Teknologi Pengolahan Limbah Tekstil
10/28
?ambar #. istribusi
oogloea adalah bakteri yang menghasilkan eopolysaccharide yang
membentukproyeksi khas seperti jari tangan dan ditemukan dalam air
limbah dan lingkungan yang kaya
bahan organik ("orberg dan 8nfors! ,0D2I 5n@ dan +arrah! ,03AI
Hilliams dan 5n@! ,0D;).Noogloea diisolasi dengan menggunakan media
yang mengandung m-butanol! pati! atau m-
toluate sebagai sumber karbon. >akteri ini ditemukan dalam
berbagai tahap pengolahan
limbah tetapi jumlahnya hanya 4!,-,/ dari total bakteri dalam
mixed li"our(Hilliams dan5n@! ,0D;). &epentingan relatif
bakteri ini dalam air limbah membutuhkan penelitian lebih
lanjut.
+lok lumpur aktif juga merupakan tempat berkumpulnya bakteri
autotrofik sepertibakteri nitrit (1itrosomonas 1itrobacter)! yang
dapat merubah amonia menjadi nitrat danbakteri fototrofik seperti
bakteri ungu non sulfur (Jhodospilrillaceae)! yang dapat
dideteksi
pada konsentrasi sekitar ,4selFml. >akteri ungu dan hijau
ditemukan dalam jumlah yangsangat kecil. >arangkali! bakteri
fototrofik hanya sedikit berperan dalam penurunan nilai
>O dalam lumpur aktif (=adigan! ,0DDI %iefert et al.!
,03D).
.ungi
Lumpur aktif biasanya tidak mendukung kehidupan fungi $alaupun
beberapa fungi
berfilamen kadang-kadang ditemukan dalam flok lumpur aktif.
+ungi dapat tumbuh pesat
diba$ah kondisi p yang rendah! toksik! dan limbah yang
kekurangan nitrogen. ?enus yangdominan ditemukan dalam lumpur aktif
adalah 2eotrichum *enicillium ,ephalosporium
,ladosporium dan!lternaria (Pipes dan Cooke! ,0A0I 7omlinson dan
Hilliams! ,03).Lumpur ringan (Sludge +ulking) dapat dihasilkan oleh
pertumbuhan yang pesat 2eotrichum
candidum! yang dirangsang oleh p rendah dari limbah yang
asam.
Proto7oa
Proto@oa adalah significant predator dalam lumpur aktif seperti
dalam lingkunganakuatik alam (Curds! ,0D2I rakides! ,0D4I +enchel
dan Borgensen! ,033I LaJiviere!
-
5/19/2018 Teknologi Pengolahan Limbah Tekstil
11/28
,033). Pemakanan bakteri oleh proto@oa dapat ditentukan dengan
eksperimen pemakananbakteri yang telah diberi ,#C atau ;C atau
flouresen (offmann dan 6tlas! ,0D3I %herr et al!
,0D3). Pemakanan bakteri tersebut dapat mereduksi toksikan.
Contoh!!spidiscacostata yang memakan bakteri dalam lumpur aktif
dapat menurunkan &admium (offmann
dan 6tlas! ,0D3). Proto@oa paling sering ditemukan dalam lumpur
aktif adalah ,archesium*aramecium sp 3percularia sp ,hilodenella sp
Vorticella sp !pidisca sp (art dan
%tretton! ,0D4! 8deline! ,0DDI 8ikelboom dan van >uijsen!
,0D,).
,illiata. %iliata atau bulu getar digunakan untuk pergerakan dan
mendorong partikel
makanan kedalam mulut . %iliata dibagi menjadi tiga! yaitu :
%iliata bebas (free)! merayap(creeping)! dan bertangkai (stalked).
%iliata bebas (tidak terikat) memakan bakteri bebas
yang terbang. ?enus yang paling penting sering ditemukan dalam
lumpur aktifadalah ,hilodonella ,olpidium +lepharisma 4uplotes
*aramecium 5ionotus
6racheloph-llum dan Spirostomum. %iliata merayap memakan bakteri
yang beradadipermukaan flok lumpur aktif. ua genus penting! yaitu
:!spidisca dan 4uplotes.Cilitas
bertangkai menempel tangkainya pada flok. 7angkai mempunyai
m-onemeuntukmenangkap mangsa. Contoh siliata bertangkai adalah
Vorticella ,archesium
3percularia dan 4pist-lis.
Rotifers
Jotifers adalah meta@oa (organisme bersel banyak) dengan ukuran
bervariasi dari
,44 mm - 44 m m. 7ubuhnya menancap pada partikel flok dan sering
tercabut daripermukaan flok (oohan! ,03I 8ikelboom dan van
>uijsen! ,0D,). Jotifers ditemukan
dalam instalasi pengolahan air limbah termasuk dua orde pertama!
>delloidea (contoh :Philodina spp.! abrotrocha spp.) dan
=onogononta (contoh : Lecane spp.! "otommata
spp.). Peranan rotifers dalam lumpur aktif adalah : (,)
menghilangkan bakteri tersuspensi
(contoh : bakteri yang tidak membentuk flokI (2) memberi
kontribusi terhadappembentukan flok melalui pelet kotoran yang
dikelilingi oleh mukus. &ehadiran rotifers
dalam tahap akhir pengolahan limbah sistem lumpur aktif
dikarenakan kenyataan bah$ahe$an ini mempunyai siliata yang kuat
yang menolong dalam mencari makan dan
menurunkan jumlah bakteri tersuspensi (membuat air lebih jernih)
dan aksi siliatanya lebihkuat dibandingkan proto@oa.
(%-% #ksi*asi Bahan #rganik Dalam Tangki Aerasi
6ir limbah domestik mempunyai rasio C:":P sebesar ,44 : : ,!
yang mencukupi
untuk kebutuhan sebagian besar mikroorganisme. >ahan organik
dalam air limbah terdapatdalam bentuk terlarut! koloid! dan fraksi
partikel. >ahan organik terlarut sebagai sumber
makanan bagi mikroorganisme heterotrophik dalam mixed
li"uor.>ahan organik ini cepathilang oleh adsorpsi dan proses
flokulasi! dan juga oleh absorpsi dan oksidasi oleh
mikroorganisme. 6erasi dalam beberapa jam dapat membuat
perubahan dari >O terlarut
menjadi biomassa mikrobial. 6erasi mempunyai dua tujuan : (,)
memasok oksigen bagi
mikroorganisme aerobik! dan (2) menjaga lumpur aktif agar selalu
konstan teragitasi untukmelaksanakan kontsak yang cukup antara flok
dengan air limbah yang baru datang padasistem pengolahan limbah.
&onsentrasi oksigen yang cukup juga diperlukan untuk
aktifitas
mikroorganisme heterotrophik dan autotrophik! khususnya bakteri
nitrit. 7ingkat oksigen
terlarut harus antara 4! - 4!3 mgFl. Proses nitrifikasi berhenti
jika oksigen terlarut diba$ah4!2 mgFl (art dan %tretton! ,0D4).
Curds dan a$kes (,0D;) membuat ringkasan reaksi
degradasi dan biosintesis yang terjadi dalam tangki aerasi dalam
proses lumpur aktif(?ambar ).
-
5/19/2018 Teknologi Pengolahan Limbah Tekstil
12/28
?ambar . Penghilangan >ahan Organik alam Proses Lumpur
6ktif
(Curds dan a$kes! ,0D; dalam ?abriel >itton! ,00#.
(%8% Pengen*apan Lumpur
Campuran air dan lumpur (mixed li"our) dipindahkan dari tangki
aerasi ke tangki
pengendapan! tempat lumpur dipisahkan dari air yang telah
diolah. sebagian lumpur aktifdikembalikan ke tangki aerasi dan
sebagian lagi dibuang dan dipindahkan ke pengolahan
aerobik. %el mikrobial terjadi dalam bentuk agregat atau flok!
densitasnya cukup untukmengendap dalam tangki penjernih.
Pengendapan lumpur tergantung ratio +F= dan umur
lumpur. Pengendapan yang baik dapat terjadi jika lumpur
mikroorganisme berada dalamfase endogeneous! yang terjadi jika
karbon dan sumber energi terbatas dan jika
pertumbuhan bakteri rendah. Pengendapan lumpur yang baik dapat
terjadi pada rasio +F=yang rendah (contoh : tingginya konsentrasi
=L%%). %ebaliknya! Jasio +F= yang tinggi
mengakibatkan pengendapan lumpur yang buruk.
alam airlimbah pemukiman! rasio +F= yang optimum antara 4!2 dan
4! (?audydan ?audy! ,0DDI ammer! ,0DA). Jata-rata $aktu tinggal sel
yang diperlukan untukpengendapan yang efektif adalah ; - # hari
(=etcalf dan 8ddy! ,00,). Pengendapan yang
tidak baik dapat terjadi akibat gangguan yang tiba-tiba pada
parameter fisik (suhu dan p)!kekurangan makanan (contoh "! suhu!
mikronutrien)! dan kehadiran @at racun (seperti
logam berat) yang dapat menyebabkan hancurnya sebagian flok yang
sudah terbentuk(Chudoba! ,0D0). Cara konvensional untuk monitoring
pengendapan lumpur adalah dengan
menentukan 'ndeks olume %ludge (Sludge Volume Index = %').
Caranya adalah sebagaiberikut : Lumpur campuran dari tangki aerasi
dimasukkan dalam silinder volume , liter dan
-
5/19/2018 Teknologi Pengolahan Limbah Tekstil
13/28
dibiarkan selama ;4 menit. olume sludge dicatat. olume lumpur
yang mengendap adalah%! =L%% adalah mied li1our suspended solid
(mgFl). alam pengolahan lumpur yang
konvensional (=L%% M ; 44 mgFl) nilai %' berkisar 4 - ,4
mlFg.
%' (mlFg) * % ,.444=L%%
(%9% Pengolah Limbah Tekstil P%T% Unitek: Bogor
'ndonesia dalam satu dasa $arsa ini dikenal sebagai penghasil
tekstil yang besar
disamping 'ndia dan Pakistan. alam proses produksi industri
tekstil banyak menggunakanbahan kimia dan air. >ahan kimia yang
digunakan antara lain untuk proses pencucian!
pemutihan! dan pe$arnaan. 6kibat dari itu pencemaran lingkungan
menjadi masalah bagimasyarakat yang tinggal disekitar industri
tekstil. =engingat pentingnya industri tekstil
sebagai penghasil devisa negara dan perlunya perlindungan
lingkungan! maka diperlukan
adanya teknologi pengolah limbah tekstil yang handal. %alah satu
contoh pengolahan limbahtekstil yang hingga saat ini beroperasi
adalah pengolahan limbah tekstil milik P.7. 5nite di>ogor.
?agasan unit pengolah limbah tekstil di P7. 5nitek lahir dari
Presiden irektur =r. %.Okabe karena pada tahun tersebut belum ada
perusahaan yang dapat dijadikan contoh
dalam pengolahan air limbah. &emudian rancang bangunnya
dilaksanakan oleh perusahaaninduknya di Bepang! yaitu 5nitika Ltd.
alam perkembangan selanjutnya terus mengalami
perbaikan dan penambahan sejalan dengan peningkatan produksi.
P7. 5nitek merupakanpabrik tekstil terpadu. Proses produksinya
meliputi pemintalan (spinning)! pertenunan
(weaving)! pencelupan (d-eing) dan penyelesaian akhir
(finishing). Pada umumnya polutanyang terkandung dalam limbah
industri tekstil dapat berupa padatan tersuspensi! padatan
terlarut serta gas terlarut. &arakteristik limbah pada
umumnya bersifat alkalis (p * 3)!
suhunya tinggi serta ber$arna pekat. 5ntuk menghilangkan polutan
tersebut! diperlukanpengolahan yang dapat memisahkan dan
menghancurkan polutan yang terkandung
didalamnya.
III% TA&APAN
'nstalasi Pengelolaan 6ir Limbah P7. 5nitek dibangun 7ahun ,0DD
di atas tanahseluas #444 m2! dan mampu mengolah limbah tekstil
lebih dari 2444 m;Fhari. Proses
pengolahan air limbah P7. 5nitek terbagi atas tiga tahap
pemrosesan! yaitu :
,. Proses primer yang meliputi penyaringan kasar! penghilangan
$arna! ekualisasi!
penyaringan halus! pendinginan.2. Proses sekunder yang meliputi
proses biologi dan sedimentasi.
;. Proses tersier yang merupakan tahap lanjutan dengan
penambahan bahan kimia.
=elalui upaya pengelolaan yang telah dilakukan! maka air limbah
yang dibuang tidak
akan mencemari lingkungan. >iaya investasi pembangunan
instalasi ini hanya sekitar 2/dari total investasi atau sekitar 2!
milyard rupiah. %istem pengolah limbah yang digunakan
merupakan perpaduan antara proses fisika! kimia! dan biologi.
Proses yang berperan dalam
-
5/19/2018 Teknologi Pengolahan Limbah Tekstil
14/28
pengurangan bahan pencemar adalah proses biologi yang
menggunakan sistem lumpur aktifdengan aerasi lanjutan (extended
aeration).
%elain limbah cair terdapat pula limbah padat yang berupa
lumpur! hasil samping
dari sistem pengolahan yang digunakan. Lumpur hasil olahan
digunakan sebagai bahancampuran pembuatan conblock dan batako press
serta pupuk organik. al ini merupakan
salah satu alternatif dan langkah lebih maju dari P7. 5nitek
dalam memanfaatkan kembalilimbah padat.
?ambar A. 5nit Pengolah Limbah 7ekstil &apasitas 244
m;Fhari.
-
5/19/2018 Teknologi Pengolahan Limbah Tekstil
15/28
?ambar 3. >ak penampung yang masih panas.
?ambar D. >ak pengendap pertama
-
5/19/2018 Teknologi Pengolahan Limbah Tekstil
16/28
?ambar 0. Pemberian koagulan (ferro sulfat) untuk menghilangkan
$arna.
?ambar ,4. >ak pengendap (clarifier) setelah diberi koagulan
ferro sulfat.
-
5/19/2018 Teknologi Pengolahan Limbah Tekstil
17/28
?ambar ,,. =enara pendingin (Colling 7o$er) sebelum air masuk ke
dalam bak aerasi.
?ambar ,2. >ak aerasi tahap petama
-
5/19/2018 Teknologi Pengolahan Limbah Tekstil
18/28
?ambar ,;. Lumpur aktif dari bak pengendap akhir dikembalikan ke
bak aerasi tahappertama.
?ambar ,#. >ak pengendap akhir
-
5/19/2018 Teknologi Pengolahan Limbah Tekstil
19/28
?ambar ,. Contoh air di bak pengendap akhir.
?ambar ,A. 6ir hasil olahan sebelum dibuang ke lingkungan.
-
5/19/2018 Teknologi Pengolahan Limbah Tekstil
20/28
?ambar ,3. >ioassay
?ambar ,D. Contoh air baku sampai dengan air hasil olahan.
I2% CARA P",BUATAN
-
5/19/2018 Teknologi Pengolahan Limbah Tekstil
21/28
5rutan proses pengolahan limbah di P7. 5nitek secara garis besar
dibagi dalam unit proses yang meliputi proses primer! sekunder! dan
tersier! yaitu :
5nit , : adalah proses penghilangan $arna dengan sistem
koagulasi dan
sedimentasi.
5nit 2 : adalah proses penguraian bahan organik yang terkandung
di dalam air
limbah dengan sistem lumpur aktif.
5nit ; : adalah proses pemisahan air yang telah bersih dengan
lumpur aktif dari
kolam aerasi.
5nit # : adalah proses penghilangan padatan tersuspensi setelah
pengendapan.
5nit : adalah proses pemanfaatan lumpur padat setelah
pengepresan di belt press.
5ntuk jelasnya lihat ?ambar ,0. %istem Pengolah Limbah Lumpur
6ktif P7. 5"'789.
-%'% Proses Pengolahan Limbah
Proses pengolahan air limbah P7. 5nitek terbagi menjadi tiga
tahap pemrosesan! yaitu :
,. Proses primer! Proses primer merupakan perlakuan pendahuluan
yang meliputi : a).Penyaringan kasar!
b). Penghilangan $arna!c). 8kualisasi!
d). Penyaringan halus! dane). Pendinginan.
2. Proses sekunder! Proses biologi dan sedimentasi.
;. Proses tersier! merupakan tahap lanjutan setelah proses
biologi dan sedimentasi.
6dapun $aktu yang dibutuhkan untuk tiap-tiap proses dapat
dilihat pada 7abel 2.
7abel 2. imensi! ebit 6ir =asuk! dan Haktu 7inggal
dari masing-masing 5nit Pengolah Limbah Cair P7. 5"'789.
UnitPenanganan
!umlah 2ol Tangki4m+5
Total 2ol4m+5
Debit4m+1hari5
;aktuRetensi
&olame1ualisasi
Limbah air
$arna
2
0 A
,,
,244
2.; jam
Limbah air
umum
, A; A; ,D44 D.3 jam
7angki&oagulasi '
, ;., ;.A 324 3.2menit
7angki 2 ,#.2 2D.# 324 2
-
5/19/2018 Teknologi Pengolahan Limbah Tekstil
22/28
%edimentasi ' menit
&olam 6erasi ; 2(,24) 02 ;#2 ;444 23.#jam
7angki
%edimentasi ''
, #43 #43 ;;0# 2.0 jam
7angki&oagulasi ''
, A A ;;0# 2.menit
7angki'ntermeadiat
, 3 3 ;;0# 2#menit
7angki%edimentasi
'''
, ,3D ,3D ;;0# ,.2Ajam
&olam 'kan , , , ;;0# A.#
menit
-
5/19/2018 Teknologi Pengolahan Limbah Tekstil
23/28
?ambar ,0. %istem Pengolah Limbah Lumpur 6ktif P7. 5"'789
-%(% Proses Primer
a% Pen
-
5/19/2018 Teknologi Pengolahan Limbah Tekstil
24/28
Limbah cair ber$arna yang berasal dari proses pencelupan setelah
mele$ati tahappenyaringan ditampung dalam dua bak penampungan!
masing-masing berkapasitas A#
m;dan #D m;! air tersebut kemudian dipompakan ke dalam tangki
koagulasi pertama(volume ;!, m;) yang terdiri atas tiga buah
tangki! yaitu : Pada tangki pertama
ditambahkan koagulasi +e%O#(+ero %ulfat) konsentrasinya A44 -
344 ppm untuk pengikatan$arna. %elanjutnya dimasukkan ke dalam
tangki kedua dengan ditambahkan kapur (lime)
konsentrasinya ,4 - ;44 ppm! gunanya untuk menaikkan p yang
turun setelahpenambahan +e%O#. ari tangki kedua limbah dimasukkan
ke dalam tangki ketiga padakedua tangki tersebut ditambahkan
polimer berkonsentrasi 4! - 4!2 ppm! sehingga akan
terbentuk gumpalan-gumpalan besar (flok) dan mempercepat proses
pengendapan.
%etelah gumpalan-gumpalan terbentuk! akan terjadi pemisahan
antara padatanhasil pengikatan $arna dengan cairan secara gravitasi
dalam tangki sedimentasi. =eskipun
air hasil proses penghilangan $arna ini sudah jernih! tetapi
p-nya masih tinggi yaitu ,4!sehingga tidak bisa langsung dibuang ke
perairan. 5ntuk menghilangkan unsur-unsur yang
masih terkandung didalamnya! air yang berasal dri koagulasi '
diproses dengan sistemlumpur aktif. Cara tersebut merupakan
perkembangan baru yang dinilai lebih efektif
dibandingkan cara lama yaitu air yang berasal dari koagulasi '
digabung dalam bak
ekualisasi.
7abel ;. asil pengamatan konsentrasi! debit! dan laju penambahan
koagulandan flokulan terhadap limbah air $arna (Japto! ,00A)
AgentKonsentrasi
4kg1l5Debit
4l1)am5
La)u
Penambahan4kg1)am5
+e %O# 4.2, ,;.2D 2.D#
Lime 4.,, D4A.3A DA.##
Polimer 6"P-,4 2. ,4-# A,.A4 4.,,
7abel #. 8fisiesi removal proses koagulasi dan flokulasi air
limbah $arna7ahun ,00# (Japto! ,00A)
Parameter Inlet 4mg1l5#utlet
4mg1l5
"fisiensi
remo/al 4=5
7%% ,;2.;; ,3.;; DA.0
>O 2AA.,2 #.02 30.#
CO #;2.;; ,,2.44 3#.,
O 4.# 4.2 ;3.
6% "kualisasi
>ak ekualisasi atau disebut juga bak air umum memiliki volume
A4 m;menampung
dua sumber pembuangan yaitu limbah cair tidak ber$arna dan air
yang berasal dari mesin
-
5/19/2018 Teknologi Pengolahan Limbah Tekstil
25/28
pengepres lumpur. &edua sumber pembuangan pengeluarkan air
dengan karakteristik yangberbeda. Oleh karena itu untuk
memperlancar proses selanjutnya air dari kedua sumber ini
diaduk dengan menggunakan blo$er hingga mempunyai karakteristik
yang sama yaitu p 3dan suhunya ;2oC. %ebelum kontak dengan sistem
lumpur aktif! terlebih dahulu air
mele$ati saringan halus dan cooling to$er! karena untuk proses
aerasi memerlukan suhu;2oC. 5ntuk mengalirkan air dari bak
ekualisasi ke bak aerasi digunakan dua buah
submerble pump atau pompa celup (K* A4 m;
Fjam).
*% Saringan &alus 4Bar S6reen f 0 >:(8 in5
6ir hasil ekualisasi dipompakan menuju saringan halus untuk
memisahkan padatandan larutan! sehingga air limbah yang akan diolah
bebas dari padatan kasar berupa sisa-
sisa serat benang yang masih terba$a.
e% Cooling To?er
&arakteristik limbah produksi tekstil umumnya mempunyai suhu
antara ;-#4oC!sehingga memerlukan pendinginan untuk menurunkan suhu
yang bertujuan
mengoptimalkan kerja bakteri dalam sistem lumpur aktif.
&arena suhu yang diinginkanadalah berkisar 20-;4oC.
-%+% Proses Sekun*er
a% Proses Biologi
'nstalasi Pengolahan 6ir Limbah ('P6L) P7. 5nitek memiliki tiga
bak aerasi dengan
sistem lumpur aktif! yang pertama berbentuk oval mempunyai
beberapa kelebihandibandingkan dengan bentuk persegi panjang.
&arena pada bak oval tidak memerlukan
blo$er sehingga dapat menghemat biaya listrik! selain itu
perputaran air lebih sempurnadan $aktu kontak bakteri dengan limbah
lebih merata serta tidak terjadi pengendapan
lumpur seperti layaknya terjadi pada bak persegi panjang.
&apatas dari ketiga bak aerasiadalah 2,3 m;. Pada masing-masing
bak aerasi ini terdapat sparator yang mutlak
diperlukan untuk memasok oksigen ke dalam air bagi kehidupan
bakteri. Parameter yangdiukur dalam bak aerasi dengan sistem lumpur
aktif adalah O! =L%%! dan suhu. ari
pengalaman yang telah dijalani! parameter-parameter tersebut
dijaga sehingga penguraianpolutan yang terdapat dalam limbah dapat
diuraikan semaksimal mungkin oleh bakteri.
Oksigen terlarut yang diperlukan berkisar 4! 2! ppm! =L%%
berkisar #444 A444 mgFl!dan suhu berkisar 20 ;4oC.
b% Proses Se*imentasi
>ak sedimentasi '' (volume #43 m;) mempunyai bentuk bundar
pada bagian
atasnya dan bagian ba$ahnya berbentuk kronis yang dilengkapi
dengan pengaduk(agitator) dengan putaran 2 rph. esain ini
dimaksudkan untuk mempermudah pengeluaran
endapan dari dasar bak. Pada bak sedimentasi ini akan terjadi
settling lumpur yang berasaldari bak aerasi dan endapan lumpur ini
harus segera dikembalikan lagi ke bak aerasi (return
sludge*J%)! karena kondisi pada bak sedimentasi hampir mendekati
anaerob. >esarnya J%ditentukan berdasarkan perbandingan nilai
=L%% dan debit J% itu sendiri. Pada bak
sedimentasi ini juga dilakukan pemantauan kaiment (ketinggian
lumpur dari permukaan air)dan =L%% dengan menggunakan alat =L%%
meter.
-
5/19/2018 Teknologi Pengolahan Limbah Tekstil
26/28
-%-% Proses Tersier
Pada proses pengolahan ini ditambah bahan kimia! yaitu 6lumunium
%ulfat(6l2(%O#);)! Polimer dan 6ntifoam (%ilicon >ase)I untuk
mengurangi padatan tersuspensi
yang masih terdapat dalam air. 7ahap lanjutan ini diperlukan
untuk memperoleh kualitas airyang lebih baik sebelum air tersebut
dibuang ke perairan.
6ir hasil proses biologi dan sedimentasi selanjutnya ditampung
dalam bak interdiet
(olume 2m;) yang dilengkapi dengan alat yang disebut inverter
untuk mengukur level air!kemudian dipompakan ke dalam tangki
koagulasi (volume ;!A m;) dengan menggunakan
pompa sentrifugal. Pada tangki koagulasi ditambahkan alumunium
sulfat (konsentrasiantara ,4 ;44 ppm) dan polimer (konsentrasi
antara 4! 2 ppm)! sehingga terbentuk
flok yang mudah mengendap. %elain kedua bahan koagulan tersebut
juga ditambahkantanah yang berasal pengolahan air baku ($ater
teratment) yang bertujuan menambah
partikel padatan tersuspensi untuk memudahkan terbentuknya
flok.
Pada tangki koagulasi ini terdapat mier (pengaduk) untuk
mempercepat proses
persenya$aan kimia antara air dan bahan koagulan! juga terdapat
p kontrol yang
berfungsi untuk memantau p effluent sebelum dikeluarkan ke
perairan. %etelahpenambahan koagulan dan proses flokulasi berjalan
dengan sempurna! maka gumpalan-gumpalan yang berupa lumpur akan
diendapkan pada tangki sedimentasi ''' (volume * ,3D
m;). asil endapan kemudian dipompakan ke tangki penampungan
lumpur yang selanjutnya
akan diolah dengan belt press filter machine.
VI. HASIL YANG PERNAH DICAPAI
%ebagai gambaran hasil proses dari 5nit Pengolah Limbah 7ekstil
tersebut adalahsebagai berikut :
7abel . asil Pengamatan &onsentrasi! ebit! dan Laju
Penambahan&oagulan dan +lokulan Pada 7angki &oagulasi ''!
tahun ,00# (Japto! ,00A).
AgentKosentrasi
4kg1l5Debit 4l1)am5
La)u
Penambahan4kg1)am5
6l2(%O#); 4.;4 ,2D.0 ;D.A0
Polimer
6"P-,4. ,4-# ;.2, 4.4;
7abel A. 8fisiensi Jemoval Proses &oagulan dan +lokulasi 6ir
LimbahPada Penanganan 7ersier! 7ahun ,00# (Japto! ,00A).
Parameter Inlet 4mg1l5 #utlet 4mg1l5"fisiensi
Remo/al 4=5
7%% 22.44 0.44 0.,4
-
5/19/2018 Teknologi Pengolahan Limbah Tekstil
27/28
>O #A.A0 2.40 #A.;4
CO 0;.;; 4.40 #A.;4
Parameter Pantau
A% Kimia
,. CO (Chemical Oygen emand) : Bumlah oksigen (ppm O2) yang
dibutuhkan untukmengoksidasi &2Cr2O3yang digunakan sebagai
sumber oksigen (oidi@ing agent).
2. >O (>iochemical Oygen emand) : %uatu analisis empiris
yang mencobamendekati secara global proses-proses mikrobiologi yang
benar-benar terjadi
didalam air. 6ngka >O adalah jumlah oksigen (ppm O2) yang
dibutuhkan olehbakteri untuk mengoksidasi hampir semua @at organis
yang terlarut dan sebagian @at
organis yang tersuspensi dalam limbah cair.
;. O (issolved Oksigen) : Bumlah oksigen (ppm O2) yang terlarut
dalam air dan
merupakan kebutuhan mutlak bagi mikroorganisma (khususnya
bakteri) dalam
menguraikan @at organik.
#. p (erajat &easaman) : idefinisikan sebagai p * - log ()
yang menunjukkantingkat keasaman atau kebasaan.
B% .isika,. =L%% (=ied Li1our %uspended %olid) : Bumlah seluruh
padatan tersuspensi dalam
suatu cairan (ppm) yang menggambarkan kepekatan lumpur pada
kolam aerasikhususnya.
2. %;4(%ludge olume * ;4) : Lumpur yang mengendap secara
gravitasi selama ;4menit (/) yang menunjukkan tingkat kelarutan
oksigen dalam lumpur aktif.
C% Biologi
Parameter biologi yang diamati berupa mikroorganisme predator
bakteri!
diantaranya pro@oa dan avertebrata lainnya.
Kualitas Influen *an "fluen IPAL PT UNIT"@
8fisiensi sistem 'P6L P7. 5nite cuiup tinggi! terutama untuk
7%%! >O dan +8.anya sayang dalam analisis keberhasilan sistem
lumpur aktif menjadi sulit karena
parameter =L%%! =%%! %' dan mikrobiologinya kurang banyak
diteliti.
7abel 3. 8fisiensi 7otal Jata-Jata 'P6L P7. 5"'789 (J'P7O!
,00A)
ParameterInlet 4air
umum5#utlet "fisiensi
Air Umum
p,,.; 3.2A ;A.4;
7%% (mgFl) D#.44 3.44 0,.AA
-
5/19/2018 Teknologi Pengolahan Limbah Tekstil
28/28
>O(mgFl) 03.4 2.34 03.44
CO (mgFl) #2D.4 ,A2.34 A2.4;
+e (mgFl) 2.;; 4.43 0A.00
2II% L#KASI
Pengolahan limbah tektil ini diterapkan di P7 5nitek! Balan
Pajajaran 7ajur! >ogor. Ba$a>arat.