PART OF THE EPIGALOCATECHIN GALAT (EGCG) AND CATECHIN AS AN ANTIOXIDAN IN GREEN TEA (Camellia sinensis O.K.Var.assamica) *) ABSTRAC OLEH: AKHWANI MUTIARA DEWI **) Tea is a traditional drink which popular along the time in society. They drink tea not only because its enjoyment, but also for get the health benefits. This benefits found from tea bioactive component called catechin. The green tea that found from Camellia sinensis plant is tea whithin an experience of fermentation so that the catechin womb is more than tea with an experience of fermentation. Green tea have some various of catechin, such as epicatechin (EC), epicatechin gallat (ECG), epigalocatechin gallat (EGCG), gallocatechin, and catechin. Catechin have various benefits, such as antioxidan, anti cancer, antibacterial, help to reduce high pressure, prevent heart desease and increase body immunity system. Keyword: green tea, epigalocatechin galat (EGCG), catechin, antioxidan PERANAN SENYAWA EPIGALOKATEKIN GALAT (EGCG) DAN KATEKIN SEBAGAI ANTIOKSIDAN DALAM TEH HIJAU (Camellia sinensis O.K.Var.assamica) *) ABSTRAK OLEH: AKHWANI MUTIARA DEWI **) Teh merupakan minuman tradisional yang sangat populer sepanjang masa di masyarakat. Masyarakat meminum teh tidak hanya karena kenikmatannya saja, tetapi juga untuk mendapatkan khasiatnya yang menyehatkan. Khasiat ini didapat dari senyawa bioaktif teh yaitu katekin. Teh hijau yang diperoleh dari tanaman Camellia sinensis adalah teh yang tidak mengalami fermentasi sehingga kandungan katekinnya lebih banyak dibandingkan teh yang mengalami fermentasi. Teh hijau mengandung beberapa jenis katekin, yaitu epikatekin (EC), epikatekin galat (ECG),
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PART OF THE EPIGALOCATECHIN GALAT (EGCG) AND CATECHIN AS AN ANTIOXIDAN IN GREEN TEA (Camellia sinensis O.K.Var.assamica) *)
ABSTRACOLEH: AKHWANI MUTIARA DEWI**)
Tea is a traditional drink which popular along the time in society. They drink tea not only because its enjoyment, but also for get the health benefits. This benefits found from tea bioactive component called catechin. The green tea that found from Camellia sinensis plant is tea whithin an experience of fermentation so that the catechin womb is more than tea with an experience of fermentation. Green tea have some various of catechin, such as epicatechin (EC), epicatechin gallat (ECG), epigalocatechin gallat (EGCG), gallocatechin, and catechin. Catechin have various benefits, such as antioxidan, anti cancer, antibacterial, help to reduce high pressure, prevent heart desease and increase body immunity system.
Keyword: green tea, epigalocatechin galat (EGCG), catechin, antioxidan
PERANAN SENYAWA EPIGALOKATEKIN GALAT (EGCG) DAN KATEKIN SEBAGAI ANTIOKSIDAN DALAM TEH HIJAU
(Camellia sinensis O.K.Var.assamica) *)
ABSTRAKOLEH: AKHWANI MUTIARA DEWI**)
Teh merupakan minuman tradisional yang sangat populer sepanjang masa di masyarakat. Masyarakat meminum teh tidak hanya karena kenikmatannya saja, tetapi juga untuk mendapatkan khasiatnya yang menyehatkan. Khasiat ini didapat dari senyawa bioaktif teh yaitu katekin. Teh hijau yang diperoleh dari tanaman Camellia sinensis adalah teh yang tidak mengalami fermentasi sehingga kandungan katekinnya lebih banyak dibandingkan teh yang mengalami fermentasi. Teh hijau mengandung beberapa jenis katekin, yaitu epikatekin (EC), epikatekin galat (ECG), epigallokatekin (EGC), epigalokatekin galat (EGCG), gallokatekin, dan katekin. Katekin memiliki berbagai macam manfaat, antara lain sebagai anti oksidan, anti kanker, anti bakterial alami, membantu menurunkan tekanan darah, mencegah penyakit jantung, dan meningkatkan kekebalan tubuh.
Kata Kunci: teh hijau, epigalokatekin galat (EGCG), katekin, antioksidan
*) Dibawakan pada mata kuliah Seminar Kimia
**) Mahasiswa Kimia Angkatan 2005PENDAHULUAN
Teh merupakan bahan minuman penyegar yang sudah lama dikenal dan
dikonsumsi di banyak negara serta di berbagai lapisan masyarakat. Teh hitam
diproduksi oleh lebih dari 75% negara di dunia, sedangkan teh hijau di produksi
kurang lebih di 22% negara di dunia. Beberapa kandungan senyawa kimia dalam teh
dapat memberi kesan warna, rasa, dan aroma yang memuaskan peminumnya. Jadilah
teh minuman penyegar yang nikmat. Berbekal kenyataan lama bahwa teh dipakai
sebagai obat dan sarana meditasi dalam upacara ritual keagamaan, penelitian dalam
dasawarsa terakhir abad 20 ini menunjukkan bukti bahwa teh dapat menjaga
kesehatan tubuh manusia.
Kondisi tanah dan iklim lingkungan di Indonesia menyebabkan hampir 100%
tanaman teh di Indonesia adalah C. sinensis varietas assamica. Pucuk teh yang
dihasilkan tanaman tersebut 80% diolah menjadi teh hitam, sedangkan sisanya diolah
menjadi teh hijau. Teh hitam terutama diproduksi oleh perkebunan besar negara dan
sebagian perkebunan besar swasta, sedangkan teh hijau terutama diproduksi oleh
pabrik teh swasta yang menerima pasokan bahan baku dari perkebunan teh rakyat.
Perkebunan besar swasta juga memproduksi teh hijau dimana hampir seluruh
produksi teh hitam Indonesia diekspor dan sebaliknya hampir seluruh teh hijau
dikonsumsi di dalam negeri setelah diolah lanjut menjadi teh wangi .
Daun teh mengandung senyawa polifenol dan enzim polifenol oksidase.
Tergantung cara pengolahan teh, dihasilkan jenis-jenis teh yakni teh hijau, teh hitam
dan teh Oolong. Teh hijau mengandung polifenol jenis epigalokatekin galat (EGCG),
sedangkan yang terdapat dalam black tea adalah tehaflavin galat (TFG). Oleh karena
itu, akan dibahas tentang EGCG dalam teh hijau karena kandungan senyawa katekin
dan turunannya lebih banyak daripada teh hitam yang proses pengolahannya sengaja
mengoksidasi katekin untuk memperbaiki warna, rasa, dan aromanya (prosesnya
panning).
Katekin yang mendominasi ±20% berat kering teh merupakan substansi utama
yang menyebabkan teh memenuhi persyaratan sebagai minuman fungsional. Senyawa
ini dikandung lebih banyak pada pucuk tanaman teh ( Camellia sinensis ) varietas
assamica dibandingkan varietas sinensis (Yamanishi, 1995). Di dalam tubuh,
senyawa ini membantu kinerja enzim superoxide dismutase (SOD) yang berfungsi
menyingkirkan radikal bebas. Seperti diketahui, radikal bebas yang dihasilkan dari
proses oksidasi di dalam tubuh berbahaya bagi kesehatan karena menghambat aliran
darah sehingga dapat menimbulkan penyakit kardiovaskular (jantung), menyebabkan
kulit menjadi keriput dan membentuk noda hitam.
Hasil penelitian Ogu'ni (1996), teh akan meningkatkan sistem pertukaran
gula darah, mencegah arthritis, mencegah kerusakan hati, serta sebagai penurun berat
badan.
Teh telah dikonsumsi secara langsung baik dalam bentuk teh curah, teh celup,
maupun siap minum. Selain itu, ekstrak teh dapat disiapkan dalam berbagai bentuk
fisik sesuai dengan kebutuhan penggunaannya. Ekstrak teh yang tajam, misalnya
dibuat dengan menuang daun teh di dalam campuran alcohol/air, ekstrak teh yang
lembut dibuat dengan mengkonsentrasikan seduhan yang tajam menjadi berkadar air
20-25%, dan bubuk ekstrak teh atau ekstrak kering dibuat dengan pengeringan
semprot seduhan tersebut setelah dikonsentrasikan menjadi padatan 40-45%. Akar
tanaman teh juga telah banyak diekstrak dan digunakan sebagai bahan antineoplastik.
KESIMPULAN
EGCG (epigallocatechin gallate) dan katekin adalah komponen bioaktif paling
dominan dalam teh yang bermanfaat bagi kesehatan. Sebagai antioksidan yang kuat,
EGCG dan katekin mempunyai kemampuan mengusir radikal bebas. Selain itu,
EGCG juga berfungsi untuk antiatherogenic, antithrombotic, dan antimicrobial.
Penyakit-penyakit yang dapat dicegah oleh EGCG antara lain penyakit jantung
koroner, stroke, dan caries pada gigi.
Sifat menyehatkan katekin dalam teh tersebut dapat digunakan sebagai dasar
dalam desain teknologi proses pengolahan bahan minuman berbasis the yang
menyehatkan. Minum teh hijau secara teratur dapat membantu secara signifikan
usaha pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2007. Teh Hijau dan khasiatnya. http:// Teh-dan-Segala-Manfaatnya-I255.html. balomorphic.com/. Makassar. Last Accessed: 7 Desember 2008; 19.20 WITA.
Anonim. 2001. Safety Data for Catechin. http://physchem.ox.ac.uk./MSDS/. Makassar. Last Accessed: 7 Desember 2008; 19.50 WITA.
Anonim. 2008. Artikel teh hijau, Teh-dan-Segala-Manfaatnya. http://www.Dechacare.com. Makassar. Last Accessed: 7 Desember 2008; 21 10 WITA.
Bambang, K. 1993. Teh Hijau dan Kesehatan. Pusat Penelitian The dan Kina
gambung. Bandung.
Bhatia, I. S. 1963. Chemical Aspect of Green Leaf Processing, Two and a bud. 10(2). 28-33.
Graham HN. 1984. Tea : The Plant and Its Manufacture : Chemistry and Consumption of the Beverage. In Liss AR. The Methylxanthine Beverages and Foods : Chemistry, Consumption, and Health Effects. Prog Clin Biol Rev. : 29-74.
Rohdiana, Dadan. 2007. Pendekatan secara ilmiah untuk membuat seduhan teh yang baik benar dan menyehatkan. http://anekaplanta.wordpress.com//. Makassar. Last Accessed: 7 Desember 2008; 20. 13 WITA.
Syah, A. Nur Alam. 2006. Taklukkan Penyakit Dengan Teh Hijau. Cet. 1 Agro Media Pustaka. Jakarta.
Tjitrosoepomo G. 1989. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). UGM Press. Yogyakarta. Cet: ke-2. 1-477.
PERANAN SENYAWA EPIGALOKATEKIN GALAT (EGCG) DAN KATEKIN SEBAGAI ANTIOKSIDAN DALAM TEH HIJAU
(Camellia sinensis O.K.Var.assamica)
PART OF THE EPIGALOCATECHIN GALAT (EGCG) AND CATECHIN AS AN ANTIOXIDAN IN GREEN TEA (Camellia sinensis O.K.Var.assamica)
Diajukan dan dipresentasikan untuk memenuhi persyaratandalam menempuh mata kuliah seminar kimia
Disusun Oleh:AKHWANI MUTIARA DEWI
05 1314010
JURUSAN KIMIAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR2009
AIR CONTAMINATION, CONSEQUENCE, AND EXPEDIENT TO OVERCOME IT *)
ABSTRACOLEH: JANUARTI PRAMITA T. **)
Side by side with human population increase and its necessity, also cause environment contamination problems increase. Environment contamination that very influence world climate is air contamination, that is eksternal and internal faktor. This air contamination cause negatif consequence for life in earth surface. Therefore, we need due overcome, in this case, it can do whether before the air contamination happen or after the air contamination happen.
Keyword: air contamination, factor, consequency, overcome
PENCEMARAN UDARA, DAMPAK, DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA*)
ABSTRAKOLEH: JANUARTI PRAMITA T.**)
Seiring dengan semakin meningkatnya populasi manusia dan bertambah banyaknya kebutuhan manusia, mengakibatkan semakin besar pula terjadinya masalah-masalah pencemaran lingkungan. Pencemaran lingkungan yang paling mempengaruhi keadaan iklim dunia adalah pencemaran udara. Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya pencemaran udara, yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Pencemaran udara ini menimbulkan berbagai dampak negatif bagi kehidupan di muka bumi. Oleh karena itu, diperlukan penanggulangan yang tepat, dalam hal ini penanggulangan pencemaran udara dapat dilakukan sebelum pencemaran itu terjadi ataupun setelah terjadinya pencemaran udara.
Kata Kunci: pencemaran udara, faktor, dampak, penanggulangan
*) Dibawakan pada mata kuliah Seminar Kimia **) Mahasiswa Kimia Angkatan 2005
PRAKTIKUM SINTESIS KIMIA ANORGANIK
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK VI
1. AKHWANI MUTIARA DEWI 05 1314010
2. KURNIA RAMADANI K. 05 1314012
3. NUR PIA ULVA 05 1314029
4. USMAN SYAH 05 1314031
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2009
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan lengkap praktikum Sintesis Kimia Anorganik dengan judul percobaan:
1. Kuprisulfat pentahidrat
2. Heksaaminakobalt(III)triklorida
3. Senyawaan koordinasi pentaaminakobalt(III)
4. Kalium bikromat
5. Kromium(III)oksida
6. Kristal tunggal besar
Telah diperiksa dan dikoreksi oleh asisten dan koordinator asisten serta