Page 1 of 15 Tauhidullah Dari beberapa pembahasan sebelumnya, kita telah memahami bahwa Allah Ta‘ala adalah Tuhan kita; dan tidak ada sesembahan yang hak selain Dia. Allah Ta‘ala berfirman, يِ سْ هِ رِ لَ ةَ ّ الصِ مِ كَ ؤَ ي وِ وْ دُ بْ اعَ ا فَ هَ ؤّ ِ بَ هَ لِ بَ ُ ّ ا اَ هَ ي ؤِ جّ هِ ب―Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.‖ (QS. Thaha, 20: 14) Kita pun telah mengetahui bahwa Allah Ta‘ala adalah Rabban (Tuhan), Malikan (Raja), dan Ilahan (Sesembahan yang hak). Allah Ta‘ala berfirman, ِ اضّ الىِ هَ لِ بِ اضّ الىِ ِ لَ مِ اضّ الىّ ِ بَ سِ بُ ىذُ عَ ؤْ لُ ك―Katakanlah: ‗Aku berlidung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia. Raja manusia. Sesembahan manusia.‘‖ (QS. An-Nas, 114: 1-3) Kata rabban berasal dari kata rabba-yarubbu-rabban, yang artinya mengasuh, memelihara dan memimpin. Kata malikan berasal dari kata malaka-yamliku-milkan-mulkan- malakatan, yang artinya memiliki dan berkuasa atas sesuatu. Sedangkan kata ilaahan berasal dari kata aliha-ya‘lahu, yang artinya menyembah. Diantara tuntutan keimanan kita kepada Allah Ta‘ala adalah tauhidullah (mentauhidkan Allah). Kata tauhid berasal dari kata kerja wahhada-yuwahhidu-tauhiidan yang artinya menjadikannya satu. Jadi, tauhidullah atinya mengesakan Allah Ta‘ala, mencakup: tauhidur rububiyyah, tauhidul mulkiyah, dan tauhidul uluhiyyah. Tauhidur Rububiyyah Tauhidur rububiyyah artinya mengesakan rububiyyatullah, yakni mengakui dan meyakini Allah Ta‘ala sebagai satu-satunya Rabb. Dialah Khaaliqan (Pencipta), Raaziqan (Pemberi rizki) dan Maalikan (Pemilik). Allah Ta‘ala adalah Khaliqan artinya Dia adalah satu-satunya pencipta segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi, ُ ىّ لَ عَ لْ مُ ىِ لْ بَ كْ ِ مَ ِ رّ الَ وْ مُ ىَ لَ لَ ي خِ رّ الُ مُ ىّ بَ وا زُ دُ بْ اعُ اضّ الى اَ هْ يَ ا ؤَ اً اػَ سِ فَ ضْ زَ ْ ُ مُ ىَ لَ لَ عَ ي جِ رّ الَ ىنُ لّ خَ جْ مِ ّ ِ ىاُ لَ عْ جَ جَ َ فْ مُ ىَ ا لً كْ شِ زِ اثَ سَ مّ الثَ ِ مِ هِ بَ جَ سْ خَ إَ فً اءَ مِ اءَ مّ الظَ ِ مَ َ صْ هَ ؤَ وً اءَ ىِ بَ اءَ مّ الظَ وَ ىنُ مَ لْ عَ حْ مُ خْ هَ ؤَ ا وً ا اَ دْ هَ ؤ‖Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa, Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; Karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.‖ (QS. Al-Baqarah, 2: 21- 22) اً سِ دْ لَ جُ هَ زّ دَ لَ فٍ ءْ يَ شخّ لُ وَ مَ لَ خَ و
15
Embed
Tauhidullah - tarbawiyah.files.wordpress.com filePage 1 of 15 Tauhidullah Dari beberapa pembahasan sebelumnya, kita telah memahami bahwa Allah Ta‘ala adalah Tuhan kita; dan tidak
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1 of 15
Tauhidullah
Dari beberapa pembahasan sebelumnya, kita telah memahami bahwa Allah Ta‘ala adalah
Tuhan kita; dan tidak ada sesembahan yang hak selain Dia. Allah Ta‘ala berfirman,
سي
لرهة
ل كم الص
اعبدوي وؤ
ا ف
ه
ؤ
ه بل
بل
ل
ا الله
جي ؤ به
―Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka
sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.‖ (QS. Thaha, 20: 14)
Kita pun telah mengetahui bahwa Allah Ta‘ala adalah Rabban (Tuhan), Malikan (Raja), dan
Ilahan (Sesembahan yang hak). Allah Ta‘ala berfirman,
اض ه الىاض بل الى اض مل بسب الى
عىذ
ل ؤ
ك
―Katakanlah: ‗Aku berlidung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia.
Raja manusia. Sesembahan manusia.‘‖ (QS. An-Nas, 114: 1-3)
Kata rabban berasal dari kata rabba-yarubbu-rabban, yang artinya mengasuh, memelihara
dan memimpin. Kata malikan berasal dari kata malaka-yamliku-milkan-mulkan-
malakatan, yang artinya memiliki dan berkuasa atas sesuatu. Sedangkan kata ilaahan berasal
dari kata aliha-ya‘lahu, yang artinya menyembah.
Diantara tuntutan keimanan kita kepada Allah Ta‘ala adalah tauhidullah (mentauhidkan
Allah). Kata tauhid berasal dari kata kerja wahhada-yuwahhidu-tauhiidan yang artinya
menjadikannya satu. Jadi, tauhidullah atinya mengesakan Allah Ta‘ala, mencakup: tauhidur
rububiyyah, tauhidul mulkiyah, dan tauhidul uluhiyyah.
Tauhidur Rububiyyah
Tauhidur rububiyyah artinya mengesakan rububiyyatullah, yakni mengakui dan meyakini
Allah Ta‘ala sebagai satu-satunya Rabb. Dialah Khaaliqan (Pencipta), Raaziqan (Pemberi
rizki) dan Maalikan (Pemilik).
Allah Ta‘ala adalah Khaliqan artinya Dia adalah satu-satunya pencipta segala sesuatu yang
ada di langit dan di bumi,
ىعل
م ل
بلى
ك م ر
م وال
ى
ل
ل
ري خ
م ال
ى اض اعبدوا زب ها الى ي
ا ؤ ا
زض فساػ
م لا
ى
ري جعل ل
لىن ال خ
م ج
ىا للجعل
ج
ل
م ف
ى
ا ل
مساث زشك
الث سج به م
خ
إ
ماء ماء ف الظ م ص
ه
ماء بىاء وؤ مىن والظ
عل
خم ح
ه
دااا وؤ
ه
ؤ
‖Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang
sebelummu, agar kamu bertakwa, Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu
dan langit sebagai atap, dan dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu dia menghasilkan
dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; Karena itu janganlah kamu
mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.‖ (QS. Al-Baqarah, 2: 21-
22)
لدسازه ج د
ل
يء ف
ل شخ
م و
ل
وخ
Page 2 of 15
‖…dan dia telah menciptakan segala sesuatu, dan dia menetapkan ukuran-ukurannya
dengan serapi-rapinya.‖ (QS. Al-Furqon, 25: 2)
Dengan kata lain, mengakui Allah Ta‘ala sebagai khaliqan adalah meyakini bahwa tidak ada
pencipta lain selain Allah Ta‘ala, tidak ada sekutu bagi-Nya.
زض ماواث ولا م الظ
ل
هدتهم خ
ػ
ين عضداما ؤ
ضل
ال
خر ىذ مخ
فظهم وما ه
ه
م ؤ
ل
خ
ول
‖Aku tidak menghadirkan mereka (iblis dan anak cucunya) untuk menyaksikan penciptaan
langit dan bumi dan tidak (pula) penciptaan diri mereka sendiri; dan tidaklah Aku
mengambil orang-orang yang menyesatkan itu sebagai penolong.‖ (QS. Al-Kahfi, 18: 51)
ماوا هم ػسن في الظم ل
زض ؤ
لا لىا م
ل
ا خ
زووي ماذ
ؤ
اون الل دعىن م
خم ما ج زؤ
ل ؤ
خىوي بىخاب ك
ث اث
ازة مث
و ؤ
ا ؤ
ر
بل ه
ك ىخم صااكين م
م بن ه
عل
―Katakanlah: ‗Terangkanlah kepadaku tentang apa yang kamu sembah selain Allah;
perlihatkan kepada-Ku apakah yang telah mereka ciptakan dari bumi ini atau adakah
mereka berserikat (dengan Allah) dalam (penciptaan) langit? Bawalah kepada-Ku Kitab
yang sebelum (Al Quran) ini atau peninggalan dari pengetahuan (orang-orang dahulu), jika
kamu adalah orang-orang yang benar‘‖ (QS. Al-Ahqaf, 46: 4)
Allah Ta‘ala adalah Raaziqan, artinya Dia adalah satu-satunya pemberi rizki. Tidak ada satu
makhluk pun yang bersekutu dengan Allah Ta‘ala sebagai sumber atau pemberi rizki. Hal ini
dijelaskan dalam surat Adz-Dzariyat ayat 58,
خين ة ال لى
و ال
اق ذ ش هى الس
بن الل
―Sesungguhnya Allah dialah Maha pemberi rezki yang mempunyai kekuatan lagi sangat
kokoh.‖
Allah Ta‘ala adalah Maalikan, artinya Dia adalah satu-satunya pemilik segala sesuatu. Dialah
Yang Menguasai dan Memiliki perbendaharaan langit dan bumi.
زض ماواث وما في لا ما في الظ
لل
―Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi….‖ (QS. Al-
Baqarah, 2: 284)
Syaikh Yusuf Al-Qaradhawi hafizhahullah menjelaskan tentang tauhidur rububiyyah sebagai
berikut:
―Keyakinan bahwa Allah Ta‘ala adalah Rabb seluruh langit dan bumi, Pencipta siapa dan
apa saja yang ada di dalamnya, Pemilik segala perintah dan urusan di alam semesta, tidak
ada sekutu bagi-Nya dalam kerajaan-Nya, tidak ada yang menolak ketetapan-Nya. Dialah
satu-satunya Pencipta segala sesuatu, pemberi rizki semua yang hidup, Pengatur segala
urusan dan perintah, Dialah satu-satunya yang Merendahkan dan Meninggikan, Pemberi
dan Penghambat, Yang Menimpakan bahaya dan Yang Memberi manfaat, Yang Memuliakan
dan Menghinakan, Siapa saja dan apa saja selain Dia tidak memiliki kemampuan memberi
Page 3 of 15
manfaat atau menimpakan bahaya, baik untuk diri sendiri atau untuk orang lain, kecuali
dengan izin dan kehendak-Nya.‖ 1
Dengan demikian hanya kepada Allah Ta‘ala sajalah kita harus beribadah. Dialah Rabban