Top Banner

of 22

Tata Hukum

Apr 10, 2018

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/8/2019 Tata Hukum

    1/22

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Suatu kenyataan hidup bahwa manusia itu tidak sendiri. Manusia hidup

    berdampingan, bahkan berkelompok-kelompok dan sering mengadakan hubungan

    antar sesama. Hukum adalah ketentuan ketentuan yang timbul dari pergaulan

    hidup manusia.

    Hukum sebagai norma mempunyai cirri kekhususan, yaitu hendak melindungi,

    mengatur, dan memberikan keseimbangan dalam menjaga kepentingan umum.

    Dengan kata lain, bahwa hukum yang berlaku itu merupakan hukum positif.

    Hukum positif yang sering juga disebut ius constitutum ialah ketentuan-ketentuan

    hukum yang berlaku pada suatu saat, waktu, dan tempat tertentu.

    Aturan hukum baru sebagai hukum positif dan aturan hukum lama yang sudah

    tidak berlaku lagi, kedua-duanya dalam ilmu pengetahuan hukum dinamakan tata

    hukum. Sampai saat ini sistem hukum dalam kehidupan sehari-hari menurut

    aliran anutannya terbagi menjadi empat, yaitu sistem hukum Eropa Kontinental,

    Anglo Amerika, Islam, dan Adat. Sitem-sistem hukum ini digunakan oleh Negara-

    negara menurut keperluan hukum Negara dan disesuaikan tujuan dalam bernegara

    dalam hal ini pun Indonesia termasuk sebagai Negara yang memeiliki sejarah

    dalam melaksanakan hukum.

    Selanjutnya akan diuraikan tentang hukum berupa arti dengan tata hukum yang

    terdiri dari pengertiaan tata hukum, sejarah tata hukum dan politik hukum yang

    meliputi tinjauan pada jaman Indonesia dijajah dan Indonesia merdeka.

  • 8/8/2019 Tata Hukum

    2/22

    2

    BAB II

    HUKUM DALAM ARTI TATA HUKUM

    A. Pengertian Tata Hukum

    Tata hukum berasal dari kata dalam bahasa Belanda. Dalam bahasa Belanda rech

    orde ialah susunan hukum, artinya memberikan tempat yang sebenarnya pada

    hukum. Yaitu menyusun dengan baik dan tertib aturan-aturan hukum dalam

    pergaulan hidup. Oleh karana itu, dalam tata hukum ada aturan hukum yang

    berlaku pada saat tertentu yang disebut juga hukum positif atau ius constitum.

    Hukum positif sebagai aturan hukum yang ketentuan-ketentuaannya berlaku

    disuatu saat, waktu, dan tempat tertentu, ditaati oleh manusia dalam pergaulan

    hidup.

    B. Sejarah Tata Hukum Dan Politik Hukum

    1. Pengertiaan Sejarah

    Untuk mendefinisikan sejarah, kiranya agak sulit, karena banyak pendekatan

    etimologi yang dapat digunakan. Dilihat dari etimologi atau asal kata, sejarah

    dalam bahasa latin adalah historis. Dalam bahasa jerman disebut Geschichte

    yang berasal dari kata geschehen, berarti sesuatu yang terjadi. Istilah histori

    menyatakan kumpulan fakta kehidupan dan perkembangan manusia.

    Memang banyak arti yang diberikan untuk mendefinisikan sejarah, bahwa apa

    yang diungkapkan dalam penelitiaan mengandung unsur-unsur :

    a. Pencatatan (Penulisan) dari hasil penelitian

    b. Kejadian-kejadian penting (Faktual) masa lalu

    c. Kebenaran nyata (Konkrit)

    2. Tata Hukum Dan Politik Hukum

    Membicarakan tata hukum khususnya yang berlaku di Indonesia tidak mungkin

    dapat dilakukan tanpa mempelajari sejarahnya. Politik hukum yang digunakan

    sebagai pelaksana berlakunya aturan hukum itu.

    Orang Belanda mulai menjajah bangsa Indonesia yang mendiami kepulauan

    nusantara ini sejak abad XVII-XX. Penjajah itu diseling oleh orang Inggris dan

  • 8/8/2019 Tata Hukum

    3/22

    3

    terakhir Jepang, sebelum perjuangan bangsa Indonesia memproklamasikan

    kemerdekaanya tanggal 17 Agustus 1945. Dalam hal ini marilah kita tinjau

    sejarah tata hukum dalam menjalankan aturan-aturan hukumnya.

    Zaman Penjajahan Belanda

    Masa Vereenigde Oost Indische Compagnie 1602-1799

    Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC) didirikan oleh para pedagang orang

    Belanda tahun 1602 supaya tidak tejadi persaingan antara para pedagang yang

    membeli rempah-rempah dari orang-orang pribumi. Tujuannya agar dapat

    memperoleh keuntungan yag besar dipasaran Eropa.

    Pada tahun1610 pengurus pusat VOC di Belanda memberikan wewenang kepadaGubernur Jenderal Pieter Both. Wewenang adalah membuat peraturan untuk

    menyelesaikan perkara istimewa yang harus disesuaikan dengan kebutuhan para

    pegawai VOC di daerah-daerah yang di kuasai. Disampig itu, ia dapat

    memutuskan perkara perdata dan pidana. Usaha semacam ini dilakkukan lagi dan

    selesai pada tahun 1766, diberi nama Nieuwe Bataviase statuten (statuta Batavia

    Baru).

    Peraturan hukum yang teah dikodifikasikan diberlakukan sebagai hukum positif

    bagi orang-orang Eropa Hindia Belanda. Hukum positif sebagai suatu sistem

    hukum sangat dipengaruhi oleh politik hukum, selain kesadaran hukum

    masyarakat. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan politik hukum,

    hendaknya perlu diketahui terlebih dahulu arti dari politik. Yang dimaksud dengan

    politik ialah suatu jalan (kemungkinan) untuk memberikan wujud sebenarnya

    kepada yang dicita-citakan.

    1. Hukum Yang Berlaku Bagi Golongan Eropa

    Aturan-aturan hukum yang berlaku bagi golongan Eropa seperti yang

    dimaksud dalam pasal 131 IS terdiri dari hukum perdata, hukum pidana

    material, dan hukum acara.

  • 8/8/2019 Tata Hukum

    4/22

    4

    a. Hukum Pidana dan Hukum Perdata Material

    Hukum Pidana dan Hukum Perdata Material pada dasarnya berbentuk

    tertulis dikodifikasikan terdapat dalam Burgerlijk Wetboek dan Wetboek

    Van Koophandel. Hukum ini sebagai hasil dari komisi undang-undang yang

    dipimpin oleh Mr. Scholten Van Oud Haarlem dan selesai pada tahun 1846.

    Hukum ini kemudian diberlakukan pada tanggal 1 Mei 1848.

    b. Hukum Pidana Material yang berlaku bagi golongan Eropa yaitu

    Wetboek van Strafrecht, diberlakukan tanggal 1 Januari 1918 melalui S.

    1915 : 732.

    c. Hukum Acara yang dilaksanakan dalam proses pengadilan bagi golongan

    Eropa di Jawa dan Madura diatur dalam Reglement op de Burgerlijke

    Rechtsvordering.U

    ntuk proses perdata dan untuk proses pidana diaturdalam Reglement op de Strafvordering. Keduanya mulai berlaku pada

    tanggal 1 Januari 1918 setelah terlebih dahulu bagi Reglement op de

    Burgerlijke Rechtsvordering diundangkan melalui S. 1847 : 23 dan kitab

    undang-undang hukum acara di Belanda dengan perubahan seperlunya.

    2. Hukum Yang Berlaku Bagi Golongan Indonesia

    Aturan-aturan Hukum yang berlaku bagi golongan Indonesia seperti yang

    diatur dalam pasal 131 IS. Sebelumnya terdapat dalam pasal 75 RR (baru) 1

    Januari 1920, terdidri dari hukum perdata, Hukum Pidana Material, dan

    Hukum acara.

    1. Hukum Perdata Material yang berlaku, yaitu hukum perdata Adat dalam

    bentuk tidak tertulis dan ketetuan-ketentuannya mempunyai kekuatan

    mengikat bagi setiap orang yang termasuk golongan Indonesia (bumiputra).

    2. Hukum Pidana Material yang berlaku adalah Wetboek van Strafrecht sejak

    tahun 1918 berdasarkan S. 1915 : 732.

    3. Hukum Acara Perdata yang berlaku bagi golongan Indonesia dalam

    peradilan lingkungan pemerintahan untuk daerah Jawa dan Madura diatur

    pada Inland Reglement (IR).

  • 8/8/2019 Tata Hukum

    5/22

    5

    3. Hukum Yang Berlaku Bagi Golongan Timur Asing

    Semula diberlakukan hukum perdata dan hukum pidana adatnya, disebabkan

    hukumnya dipersamakan kedudukan dengan orang Indonesia.

    Dalam penyelenggaraan peradilan, di Indonesia masih ada daerah dan lembaga

    peradilan lainnya yang ditentukan untuk melaksankan peradilan sendiri.

    Peradilan yang melaksanakan pengadilan sendiri itu antara lain Swapraja,

    pengadilan agama, dan pengadilan militer.

    1. Pengadilan Swapraja

    Pengadila Swapraja terdapat didaerah-daerah yang mempunyai

    pemerintahan sendiri sebagai akibat dari adanya kontrak politik.

    2. Pengadilan AgamaPengadila Agama terdapat didaerah-daerah seluruh Hindia Belanda dengan

    wewenang mengadili setiap perkara yang menyangkut hukum keluarga

    (nikah, talak, rujuk, waris dan wakaf) orang Islam.

    3. Pengadilan Militer

    Pengadilan Militer terdapat dibeberapa daerah Hindia Belanda yang

    berwenang mengadili perkara pidana bagi setiap anggota Angkatan Darat

    dan Angkatan Laut tanpa membedakan golongannya.

  • 8/8/2019 Tata Hukum

    6/22

    6

    BABA III

    SISTEM HUKUM

    A. Pengertian Sistem HukumSuatu sistem adalah suatu susunan atau tataan yang teratur, suatu keseluruhan

    yang terdiri atas bagian-bagian yang berkaitan satu sama lain, susunan

    menurut suatu rencana atau pola, hasil dari suatu penulisan untuk mencapai

    suatu tujuan.

    B. Macam-macam Sistem Hukum1. Sistem Hukum Eropa Kontinental

    Sistem hukum ini berkembang di Negara-negara Eropa darata yan

    sering disebut sebagai Civil Law , Sebenernya semula berasal dari

    kodifikasi hukum yang berlaku di kekaisaran Romawi pada masa

    Pemerintahan Kaisar Justinianus abad VI sebelum Masehi.

    Prinsip utama yang menjadi dasar sistem hukum Eropa Kontinental

    itu ialah Hukum memperoleh kekuatan mengikat, karena diwujudkan

    dalam peraturan-peraturan yang berbentuk undang-undang dan tersusun

    secara sistematik da dalam kodifikasi atau kompilasi tertentu.

    Maka yang menjadi sumber hukum didalam sistem hukum Eropa

    Kontinentaladalah Undang-undang. Undang-undang ini dibentuk oleh

    pemegang kekuasaan legislatif. Selain itu diakui peraturan-peraturan

    yang dibuat pemegang kekuasaan eksekutif berdasarkan wewenang yang

    telah ditetapkan oleh Undang-undang (peraturan-peraturan hukum

    administrasi Negara).

    Sistem Hukum Eropa Kontinental penggolongannya ada dua yaitu

    penggolongan kedalam bidang hukum public dan hukum Privat.

    Hukum public mencakup peraturan-peraturan hukum yang mengatur

    kekuasaan dan wewenang penguasa/Negara serta hubungan-hubunag

    antara masyarakat dan Negara. Termasuk dalam hukum publik ini ialah :

  • 8/8/2019 Tata Hukum

    7/22

    7

    a. Hukum Tata Negarab. Hukum Administrasi Negarac. Hukum PidanaHukum Privat mencakup peraturan-peraturan hukum yang mengatur

    tentang hubungan antara individu-individu dalam memenuhi kebutuhan

    hidup demi hidupnya. Yang termasuk dalam Hukum Privat ialah :

    a. Hukum Sipil; danb. Hukum DagangHal ini disebabkan faktor-faktor berikut :

    a. Terjadinya proses sosialisasi di dalam hukum sebagai akibat darimakin banyaknya bidang-bidang kehidupan masyarakat.

    b.

    Makin banyaknya ikut campur Negara di dalam bidang kehidupanyang sebelumnya hanya menyangkut hubungan perorangan.

    2. Sistem Hukum Anglo Saxon (Anglo Amerika)Sistem anglo saxon kemudian dikenala dengan sebutan Anglo

    Amerika. Sistem Hukum mulai berkembang di Inggris pada abad XI yang

    sering disebut sebagai sistem Common Law dan sistem Unwritten

    Law (tidak tertulis). Sistem hukum Anglo Amerika ini dalam

    perkembanganya melandasi pula hukumk positif di Negara-negara

    Amerika Utara. Sumber hukum dalam sistem hukum Amerika ialah

    putusan-putusan hakim/pengadilan (Judical decisions).

    Sistem hukum Anglo Amerika menganut suatu doktrin yang

    dikenal dengan nama The doctrine of precedent/Stare Decisis. Pada

    hakekatnya doktrin ini menyatkan bahwa dalam memutuskan suatu

    perkara, sorang hakim harus mendasarkan putusannya pada prinsip hukum

    yang sudah ada dala putusan hakim lain dari perkara sejenis sebelumnya

    (Preseden).

    3. Sistem Hukum AdatSistem hukum ini hanya terdapat dalam lingkungan kehidupan sosial di

    Indonesia dan Negara-negara Asia lainnya.

  • 8/8/2019 Tata Hukum

    8/22

    8

    Sistem hukum Adat bersumber pada peraturan-peraturan hukum

    tidak tertulis yang tumbuh berkembang dan dipertahankan dengan

    kesadaran hukum masyarakatnya. Hukum Adat itu mempunyai tipe yang

    bersifat tradisional dengan berpangkal kepada kehendak nenek moyang.

    Berdasarkan sumber hukum dan tipe hukum adat, dari sembilan belas

    daerah lingkungan hukum (rechtskring) Di Indonesia sistem hukum adat

    dibagi dalam tiga kelompok.

    a. Hukum adat mengenai Tata Negara (tata Susunan Rakyat).Hukum Adat ini mengatur tentang susunan dari dan ketertiban dalam

    persekutuan-persekutuan hukum (rechtsgemens-chappen) serta

    susunan dan lingkungan kerja alat-alat perlengkapan, jabatan-jabatan

    dan pejabatnya.b. Hukum adat mengenai warga (hukum warga) terdiri dari :

    1) Hukum pertalian sanak (perkawinan, waris);2) Hukum tanah (hak ulayat tanah, transaksi-transaksi tanah);3) Hukum perhutangan (hak-hak atasan, transaksi-transaksi tentang

    benda selain tanah dan jasa).

    c. Hukum adat mengenai delik (hukum pidana), memuat tentang peraturan-peraturan tentan pelbagai delik dan reaksi masyarakat

    terhadap pelanggran hukum pidana itu.

    4. Sistem Hukum IslamSistem hukum ini semula dianut oleh masyarakat Arab sebagai awal dari

    timbulnya dan penyebaran Agama Islam. Kemudian berkembang di

    Negara-negara lain di Asia, Afrika, Eropa, dan amerika secara individual

    atau kelompok.

  • 8/8/2019 Tata Hukum

    9/22

    9

    BAB IV

    HUKUM TATA NEGARA DAN

    HUKUM ADMINISTRASI NEGARA

    A. Hukum Tata Negara1. Beberapa Pandangan tentang Negara

    a. Niccolo Machiavelli (1469-1527)Ia sebagai seorang Italia dalam pandangannya tenang negara

    menciptakan istilah stato (stadt dalam bahasa Jerman, etat dalam

    bahasa Prancis,state dalam bahasa Inggris dan staat dalam bahasa

    Belanda). Pada masa itu Negara hanya dilihat mempunyai kekuasaan

    untuk mencapai ketertiban dan sering dilaksanakan dengan kekerasan

    tanpa batas dalam menghalaukan kekacauan.

    b. Jean BodinIa hidup pada tahun 1530 1596, sebagai seorang sarjana hukum

    Peancis melihat bahwqa suatu Negara juga merupakan kekuasaan dan

    kekuatan.Akan tetapi kekuasaan dan kekuatan itu abadi dan tidak

    melihat kepada individu sebagai pemimpin Negara. Sebaliknya

    kekuasaan dan Kekuatan itu melekat kepada Negara sebagai

    Organisasi.

    c. Thomas Hobbes (1588-1679)Ia adalah seorang filsuf Inggris yang ahli matematika. Ia berpendirian

    bahwa manusia itu dilahirkan bebas, terlepas satu sam lain dan

    masing-masing dengan kekuasaan penuh yang mempunyai hasrat

    untuk menyelamatkan dirinya.

    2.

    Unsur-unsur Negara

    a. ManusiaManusia yang ikut berorganisasi disebut anggota organisasi itu.

    Demikian juga Negara sebagai Organisasi mempunyai anggota

  • 8/8/2019 Tata Hukum

    10/22

    10

    organisasi yang terdiri dari manusia yang ikut bernegaradan

    dinamakan warga Negara.

    b. WilayahWilayah Negara terdiri dari hal-hal dibawah ini.

    1) Darat2) Laut3) Udara

    c. Organisasi dan PelaksanaanTujuan NegaraMenurut Logemann, Negara sebagai suatu Organisasi pergaulan

    hidup, dengan kewajibannya mempunyai tujuan mengatur dan

    memelihara pergaulan hidup tertentu.

    3. Bentuk NegaraMembicarakan mengenai bentuk Negara, yang perlu diketahui sebagai

    dasar berkenaan kaitan tugas yang yang wajib dilakukan oleh alat-alat

    perlengkapan Negara dalam kewwnangan pelaksanaanya. Bentuk Negara

    dapat dilihat dari pengankatan Kepala negaranya dan dapat juga dilihat

    dari wewenang pemerintah pusat.

    a. Bentuk Negara Dilihat dari Pengankatan Kepala Negarab. Bentuk Negara Dilihat Wewenang Pemerintah Pusat

    B. Hukum Administrasi Negara1. Pengertian Administrasi Negara

    Hukum Administrasi Negara di artikan sebagai peraturan hukum yang

    mengatur administrasi, hubungan antara warga Negara dan

    pemerintahannya yang menjadi sebab sampai Negara itu berfungsi.

    2. Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi Negara

    Hukum Administrasi Negara dipelajari dengan berdasarkan sumber-

    sumber hukum :

    a. material yaitu suatu penilaian yang menentukan petunjuk-petunjuk

    dalam hidup yang dapat diterima dan diberi perlindungan oleh

  • 8/8/2019 Tata Hukum

    11/22

    11

    pemerintah.

    b. formal yang terdiri dari undang-undang, pelaksanaan administrsi

    Negara, yurisprudensi dan pendapat para ahli hukum.

    Menurut Logemann ada lima hal yang wajib dilakukan oleh seorang

    pejabat sebagai pegawai negeri. Hal-hal tersebut meliputi :

    1. Pejabat itu wajib menjadi seorang pegawai yang baik.

    2. Wajib melakukan pekerjaannya sesuai dengan kemampuan kerjanya.

    3. Perbuatannya wajib sesuai dengan peraturan dan asas hukum yang telah

    ditentukan.

    4. Wajib meneladani kehidupan diluar pekerjaannya.

    5. Wajib mengutamakan kepentingan jabatan diatas kepentingan golongan.

    C. HUKUM TATA NEGARA INDONESIA

    1. Pendahuluan

    Perjuangan bangsa Indonesia untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan

    selama tiga abad lebih sejak tahun 1600 merupakan awal dari kenyataan

    masa perjuangan nasional yang diakhiri dengan masa pergerakan nasional.

    2. Masa Berlakunya UUD 1945

    Pada tanggal 29 April 1945 pemerintah Jepang membentuk Dokuritzu

    Zyunbi Tyoosakai (badan penyelidik usaha-usaha persiapan kemerdekan)

    yang diketuai Dr Radjiman Widyadiningrat.

    Undang-Undang Dasar 1945 terdiri dari 37 pasal batang tubuh sebagai isi,

    4 pasal Aturan Peralihan dan 2 ayat Aturan Tambahan sebagai perwujudan

    (dalam pasal-pasal) dari pembukaannya.

  • 8/8/2019 Tata Hukum

    12/22

    12

    BAB V

    HUKUM PERDATA

    Hukum Perdata ialah ketentuan-ketentuan yang mengatur dan membatasi tingkah

    laku manusia dalam memenuhi kepentinganh (kebutuhan)nya. Perkataan hukum

    perdata (privatrech) dalam arti luas meliputi ketentuan-ketentuan hukum material

    yang mengatur kepentingan-kepentingan perseorangan.

    Hukum perdata di Indonesia terdiri dari hal-hal di bawah ini :

    1. Hukum perdata adat yaitu ketentuan-ketentuan hukum yang mengaturhubungan antar individu dalam masyarakat adat yang berkaitan dengan

    kepentingan-kepentingan perseorangan.

    2. Hukum perdata Eropa yaitu ketentuan-ketentuan hukum yang mengaturhubungan hukum yang menyangkut mengenai kepentingan orang-orang Eropa

    dan orang-orang yang diberlakukan ketentuan itu.

    3. Bagian hukum perdata yang bersifat nasional yaitu bidang-bidang hukum perdata sebagai hasil produk nasional. Artinya, ketentuan-ketentuan hukum

    yang mengatur tentang kepentingan perorangan yang dibuat berlaku untuk

    seluruh penghuni Indonesia.

    Hukum perdata material yang ketentuan-ketentuannya mengatur tentang

    kepentingan perseorangan terdiri dari :

    1. Hukum pribadi (personenrecht) yaitu ketentuan-ketentuan hukum yangmengatur tentang hak dan kewajiban dan kedudukannya dalam hukum.

    2. Hukum keluarga (Familierecht) yaitu ketentuan-ketentuan hukum yangmengatur tentang hubungan lahir batin antara dua orang yang berlainan

    kelaminin (dalam perkawinan) dan akibat hukumnya.

    3. Hukum kekayaan (Vermogensrecht) yaitu ketentuan-ketentuan hukum yangmengatur tentanghak-hak perolehan seseorang dalam hubungannya dengan

    orang lain yang mempunyai nilai uang.

    4. Hukum waris (Erfrecht) yaitu ketentuan-ketentuan hukum yang mengaturtentangtentang cara pemindahan hak milik seseorang yang meninggal dunia

    kepada yang berhak memilki selanjutnya.

    Hukum perdata material yang diatur dalam hukum Eropa dengan bentuk tertulis

    dan dikondifikasikan, ketentuan-ketentuannya terdapat di dalam kitab Undang-

  • 8/8/2019 Tata Hukum

    13/22

    13

    undang hukum perdata (Burgerlijk Wetboek) dan Kitab Undang-undang Hukum

    dagang (Wetboek van Koohandel).

    Diatas telah dikatakan bahwa hukum perdata material terdiri dari empat bagian.

    Ketentuan-ketentuannya mengatur tentang Kepentingan-kepentingan

    perseorangan. Bagian-bagian hukum perdata material diuraikan di bawah ini

    A. Hukum PribadiHukum pribadi mengatur hak-hak dan kewajiban-kewajiban pribadi sebagai

    subyek hukum.

    B. Hukum KeluargaSecara luas hukum keluarga mencakup hal-hal sebagai berikut.1. Keturunan

    Masalah keturunan menurut Undang-undang Nomor 1 tahun

    1974ditentukan dalam pasal 55 bahwa asal-usul seorang anak hanya

    dapat dibuktikan dengan akta kelahiran yang otentik yang dikeluarkan oleh

    pejabat yang berwenang.

    2. Kekuasaan Orang TuaMasalah kekuasaan orang tua yang berupa hak dan kewajibannya menurut

    Pasal 45 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 dinyatakan bahwa kedua

    orang tua wajib untuk memelihara dan mendidik anak-anak mereka

    dengan sebaik-baiknya.

    3. PerwalianMasalah perwalian diatur dalam Pasal 50, 51, 52, 53, dan 54 Undang-

    undang Nomor 1 Tahun 1974. Seorang anak yang belum mencapai usia

    delapan belas tahun belum menikah, yang ti9dak berda dibawah kekuasaan

    orang tua berada dibawah kekuasaan wali.

    4. PendewasaanPendewasaan merupakan suatu pernyataan bahwa seseorang yang belum

    mencapai usia dewasa atau untuk beberapa hal tertentu dipersamakan

    kedudukan hukumnya dengan seseorang yang telah dewasa.

  • 8/8/2019 Tata Hukum

    14/22

    14

    5. Pengampuan (Curatele)Seseorang yang telah dewasa dan sakit ingatan, menurut Undang-undang

    harus diletakan dibawah pengapuan (curatele)

    6. PerkawinanMasalah perkawinan, ketentuannya secara rinci telah diatur dalam

    Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 yang dilaksanankan dengan

    peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1975.

    C. Hukum KekayaanHukum Kekayaan merupakan ketentuan-ketentuan yang mengatur mengenai

    hubungan antara subyek hukum dan obyek hukum dalam suatu peristiwa

    hukum.1. Hukum Benda

    Hukum benda ialah ketentuan-ketentuan yang mengatur mengenai hal

    yang diartikan dengan benda dan hak-hak yang melekat diatasnya.

    2. Hukum PerikatanHukum perikatan ialah ketentuan-ketentuan yang mengatur hak dan

    kewajiban subyek hukum dalam tindakan hukum kekayaan.

    D. Hukum WarisHukum waris ialah ketentuan-ketentuan yang mengatur nasib kekayaan orang

    setelah pemiliknya meninggal dunia.

  • 8/8/2019 Tata Hukum

    15/22

    15

    BAB VI

    HUKUM PIDANA

    A. Arti dan Tujuan Hukum PidanaSecara Kongkrit tujuan hukum pidana itu ada dua, ialah :

    1. Untuk menakut-nakuti setiap orang jangan sampai melakuykan perbuatanyang tidak baik

    2. Untuk mendidik orang yang pernah melakukan perbuatan yang tidak baikmenjadi baik dan dapat diterima kembali dalam kehidupan lingkungannya.

    Hukum pidana ialah ketentuan-ketentuan yang mengatur dan membatasi

    tingkah laku manusia dalam meniadakan pelanggaran kepentingan umum.

    B. Sifat Publik Hukum PidanaMengganggu kepentingan umum berarti mengganggu ketentraman hidup,

    keamanan, kesejahteraan dan lainnya yang menyangkut kehidupan

    masyarakat, sehingga mengakibatkan terganggunya keseimbangan dalam

    hidup sehari-hari. Sejak adanya penilaian tentang banyaknya kepentingan

    yang bersifat umum itulah, hukum pidana sifatnya menjadi publik (umum).

    C.

    Peristiwa PidanaPeristiwa pidana yang disebut juga tindak pidana (delict) ialah suatu perbuatan

    atau rangkaian pernuatan yang dapat dikenakan hukuman pidana.

    Unsur-unsur tindakan pidana terdiri dari:

    1. ObjektifYaitu suatu tindakan (perbuatan) yang bertentangan dengan hukum dan

    mengindahkan akibat yang oleh hukum dilarang dengan ancaman hukum.

    2. SubjektifYaitu perbuatan seseorang yang berakibat tidak dikehendaki oleh Undang-undang. Sifatunsur ini mengutamakan adanya pelaku (seseorang atau

    beberapa orang)

    Syarat-syarat yang harus dipenuhi sebagai suatu peristiwa pidana ialah sebagai

    berikut.

  • 8/8/2019 Tata Hukum

    16/22

    16

    1. Harus ada suatu perbuatan, maksudnya memang benar ada suatu kegiatanyang dilakukan oleh seseorang atau beberapa orang.

    2. Perbuatan ini harus sesuai dengan apa yang dilukiskan dalam ketentuanhukum.

    3. Harus terbukti adanya kesalahan yang dapat dipertanggung jawabkan.4. Harus belawanan dengan dengan hukum. Artinya suatu perbuatan yang

    berlawanan dengan hukum dimaksudkan kalau tindakannya nyata-nyata

    bertentangan dengan peraturan hukum.

    5. Harus tersedia ancaman hukumannya.

    D. Hukum Pidana IndonesiaHukum pidana Indonesia bentuknya tertulis dikondifikasikan dalam sebuah

    kitab Undang-undang.

    1. Sejarah Singkat Berlakunya Kitab Undang-Undang Hukum Pidana(KUHP)

    PAda zaman penjajahan Belanda peraturan perundangan yang berlaku di

    Indonesia bercorak dualistis. Corak dualistis ini dimaksudkan bahwa

    bagi orang Eropa berlaku satu sistem hukum Belanda. Sementara itu bagi

    orang-orang lainnya sebagai penghuni Indonesia berlaku satu sistem

    hukum masing-masing.

    Dalam hukum pidana, semula corak dualistis itu diwujudkan melalui

    Undang-undang hukum pidana yang berlaku bagi orang Eropa tersendiri

    berdasarkan S. 1866 : 55. Melalui kitab Undang-undang hukum pidana itu

    setiap peristiwa pidana yang terjadi diselesaikan berdasarkan pasal-

    pasalnya yang sesuai dengan peristiwa hukumnya.

    2. Sistematika Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP)Kitab Undang-undang Hukum Pidana yang terdiri atas 569 pasal secara

    sistematik dibagi dalam

  • 8/8/2019 Tata Hukum

    17/22

    17

    a. Buku I : memuat tentang ketentuan-ketentuan umum(Algemene Leerstrukken) Pasal I 103

    b. Buku II : mengatur tentang tindak Pidana kejahatan(Misdrijven) Pasal 104 488

    c. Buku III : mangatur tentang tindak pidana Pelanggran(Overstredingen) Pasal 489 569

    3. Asas Berlakunya Hukum PidanaPasal 1 Ayat 1 KUHP menyatakan : Tiada suatu perbuatan yang boleh

    dihukum melainkan atas kekuatan aturan pidanadalam undang-undang

    yang terdahuludari perbuatan itu. Ketentuan ayat ini memuat asas yangtercakup dalam rumusan : Nullum delictum, nulla poena sine pravia lege

    punali. Artinya tiada delik, tiada hukuman tanpa peraturan yang tewrlebih

    dahulu menyebut perbuatan yang bersangkutan, sebagai suatu delik dan

    yang memuat suatu hukuman yang dapat dijatuhkan atas delik itu.

    Asas Nullum delictum juga bertujuan melindungi kemerdekaan individu

    dari perlakuan sewenang-wenang dari peradilan Arbitrer pada zaman

    sebelum sebelum Revolusi Prancis (1789-1795).

    Pasal 1 Ayat 1 KUHP yang memilki asas legalitas itu mengandung

    beberapa pokok pemikiran sebagai berikut :

    a. Hukum Pidana hanya berlaku terhadap perbuatan setelah adanyaperaturan.

    b. Dengan adanya sanksi pidana, hukum pidana bermanfaat bagimasyarakat yang bertujuan tidak aka nada tindakan pidana.

    c. Menganut adanya kesamaan kepentingan, yaitu selain memuatketentuan tentang perbuatan pidana juga mangatur ancaman

    hukumannya.

    d. Kepentingan umum lebih diutamakan dari kepentingan individu.

  • 8/8/2019 Tata Hukum

    18/22

    18

    4. Ruang Lingkup Berlakunya Hukum PidanaAsas ruang lingkup berlakunya aturan hukum pidana itu ada empat.

    a. Asas Teritorialitas (Teritorialiteits Beginsel)b. Asas Nasionalitas Aktif(ActiefNationaliteits beginsel)c. Asas Nasionalitas Pasif(PasiefNationaliteits beginsel)d. Asas Universalitas (Universsliteits beginsel)

    5. Sistem HukumanSistem hukuman yang dicantumkan dalam Pasal 10 manyatakan bahwa

    hukuman yang dapat dikenakan kepada seseorang pelaku tindak pidana

    sebagai berikut.

    a.

    Hukuman Pokok(Hoofd straffen)1) Hukuma mati2) Hukuman penjara3) Hukuman kurungan4) Hukuman denda

    b. Hukuman Tambahan1) Pencabutan beberapa hak-hak tertentu2) Perampasan barang-barang tertentu3) Pengumuman putusan hakim.

  • 8/8/2019 Tata Hukum

    19/22

    19

    BAB VII

    HUKUM ACARA

    A. Pengertian Hukum AcaraHukum acara atau hukum formal adalah peraturan hukum yang mengatur

    tentang cara bagaimana mempertahankan dan menjalankan peraturan hukum

    material. Fungsinya menyelesaikan masalah yang memenuhi norma-norma

    larangan hukum material melalui suatu proses dengan berpedoman kepada

    peraturan yang dicantumkan dalam hukum acara.

    B. Asas dan Susunan PeradilanU

    ntuk melaksanakan peradilan yang baik dan sesuai dengan bidang permasalahan yang dihadapi individu dalam memperoleh keadilan dan

    kebenaran, Undang-undang nomor 14 tahun 1970 itu menetapkan juga badan

    peradilan sebagai pelaksana.

    Ditetapkan secara tegas bahwa ada empat macam peradilan, yaitu :

    1. Peradilan umum2. Peradilan agama3. Peradilan militer4. Peradilan tata usaha Negara

    C. Hukum Acara PerdataHukum acara perdata yang disebut juga hukum perdata formal mengatur

    tentang cara begaimana mempertahankan dan manjalankan peraturan hukum

    perdata material.

    Asas-asas pokok hukum acara perdata itu diuraikan dibawah ini.

    1. Hukum PasifMaksudnya luas masalah yang dikemukakan dalam sidang perkara perdata

    ditentukan oleh para pihak yang berperkara.

    2. Mendengarkan para pihakDua asas pokok hukum acara perdata ini dalam prosesnya dapat ditempuh

    sebagai berikut.

  • 8/8/2019 Tata Hukum

    20/22

    20

    a. Setelah gugatan dari seseorang masuk kepengadilan dan ditentukanapakah dalam menyelesaikan perkara itu diperlukan hakim tunggal

    atau majelis

    b. Dalam sidang pertama perkara itu dapat ditempuh, dengan lisanseluruh nya atau melalui tulisan setelah hakim memberikan

    kesempatan untuk berdamai terlebih dahulu.

    c. Kalau ditempuh secara lisan, prosesnya diberikan kesempatan kapadatergugat untuk menyampaikan jawaban tertulis.

    d. Kalau ditempuh secara tulisan, prosesnya diberikan kesempatankepada tergugat untuk memberikan jawaban tertulis.

    e. Setelah proses itu dilalui, maka kesempatan berikutnya untuk parapihak dapat menyampaikan kesimpulan.

    f. Dalam sidang yang terakhir, hakim mengajukan pertimbanganhukumnya yang ditutup dengan putusan.

    D. Hukum Acara PidanaHukum acara pidana yang disebut juga hukum pidana formal mengatur cara

    pemerintah menjaga kelansungan pelaksanaan huku pidana material.

    1. Asas Praduga Tidak Bersalah (Presumption of Innocence)Dalam Pasal 8 Undang-undang Nomor 14 Tahun 1970 dinyatakan bahwa

    Setiap orang yang disangka, ditangkap, ditahan, dituntut/atau dihadapkan

    di depan pengadilan, wajib diangap tidak bersalah sebelum adanya putusan

    pengadilan, yang mengatakan kesalahannya dan memperoleh kekuatan

    hukum yang tetap.

    2. KoneksitasPerkara koneksitas yaitu tindak pidana yang dilakukan bersama-sama

    antara seorang atau lebih yang hanya dapat diadili oleh Pengadilan Umum

    dan seorang atau lebih yang hanya dapat diadili oleh Pengadilan Militer.

    3. Pengawasan Pelaksanaan Putusan PengadilanPelaksanaan putusan perkara pidana dalam tingkat pertama yan telah

    memiliki kekuatan hukum tetap dilakukan oleh jaksa.

  • 8/8/2019 Tata Hukum

    21/22

    21

    a. Peradilan Agamab. Peradilan Tata Usaha Negara

    Peradilan Tata Usaha Negara berlaku khusus dalam menangani dan

    menyelesaikan perkara yang berkenaan dengan tindakan

    penyimpangan dari pegawai Negara dan merugikan anggota

    masyarakat Indonesia.

    E. Mahkamah KonsitusiMahkamah konsitusi merupakan lembaga peradilan tersendiri diluar lembaga

    peradilan dibawah kekuasaan Mahkamah Agung

    Tuas-tugas mahkamah konstitusi sebagai berikut :

    1.

    Berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir dalam :a. MengujiUndang-undang terhadap Undang-undang Dasar 1945;

    b. Memutus :1. Sengketa kewenangan atar lembaga Negara yang diberikan oleh

    Undang-undang Dasar 1945;

    2. Membubarkan partai politik3. Perselisihan hasil pemilihan umum.

    2. Berkewajiban memberikan putusan atas pendapat DPR bahwa Presidendan?Wakil Presiden diduga melanggar hukum dalam penghianatan

    terhadap Negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat lainnya. Selain

    itu juga melakukan perbuatan tercela, dan /atau tidak lagi memenuhi syarat

    sebagai Presiden dan /atau Wakil Presiden yang ditentukan oleh Undang-

    undang Dasar 1945.

  • 8/8/2019 Tata Hukum

    22/22

    22

    DAFTAR PUSTAKA

    R. Abdoel Djamali, S.H., 2005. Pengantar Hukum Indonesia PT. Raja Grafindo

    Persada, Jakarta.