Top Banner
MAKALAH TASAWUF NABI MUHAMMAD SAW Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akhlak Tasawuf Dosen Pengampu : Muhammad Yusuf Disusun Oleh : Ulfah Kholiliana Nefiyanti 14530049 JURUSAN ILMU ALQUR’AN DAN TAFSIR HADITS
21

Tasawuf Nabi Muhammad

Mar 11, 2023

Download

Documents

Moch Nur Ichwan
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Tasawuf Nabi Muhammad

MAKALAH

TASAWUF NABI MUHAMMAD SAW

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Akhlak Tasawuf

Dosen Pengampu : Muhammad Yusuf

Disusun Oleh :

Ulfah Kholiliana Nefiyanti

14530049

JURUSAN ILMU ALQUR’AN DAN TAFSIR HADITS

Page 2: Tasawuf Nabi Muhammad

FAKULTAS USHULUDDIN

UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

2014 / 2015

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telahmemberikan kesempatan kepada saya, sehingga saya bisamengerjakan tugas mata kuliah Akhlak Tasawuf.

Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas mata kuliah AkhlakTasawif, materi yang saya kerjakan yaitu Tasawuf Nabi MuhammadSAW.

Kami mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dosen mata kuliah Akhlak Tasawuf, Bapak Muhammad Yusuf

yang senantiasa memberi pengarahan dalam pembuatan

makalah.

2. Orang – orang yang telah memberi dukungan.

Mohon kritik dan saran yang membangun untuk penyempurnaanmakalah ini, karena masih banyak kesalahan dari makalah ini.Tetapi ini merupakan hasil pengamatan saya dan telah berusahauntuk membuat tugas makalah ini dengan baik. Semoga bisabermanfaat bagi semua orang yang membaca hasil makalah ini.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Page 3: Tasawuf Nabi Muhammad

Yogyakarta, 19 November2014

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................. i

DAFTAR ISI................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.......................................... 1

B. Rumusan Masalah......................................... 2

C. Tujuan Penulisan........................................ 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Kehidupan Tasawuf Nabi Muhammad SAW..................... 3

B. Praktik (Akhlak) Tasawuf Nabi Muhammad SAW.............. 9

C. Kondisi Religius Tasawuf Nabi Muhammad SAW.............. 13

Page 4: Tasawuf Nabi Muhammad

BAB III

Kesimpulan dan Saran....................................... 16

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

Tasawuf adalah upaya melatih jiwa dalam melakukan hubungandengan Tuhan agar dapat membebaskan diri dari pengaruhkehidupan dunia, sehingga tercermin akhlak yang mulia danlebih dekat dengan Sang Pencipta.

Taswuf bertujuan untuk memperoleh suatu hubungan khususlangsung dari Allah SWT dengan penuh kesadaran bahwa manusiasedang berada di hadirat Allah SWT. Kesadaran tersebut akan

Page 5: Tasawuf Nabi Muhammad

menuju konteks komunikasi dan dialog antara ruh manusia denganAllah SWT melalui cara mengasingkan diri.

Sejarah perkembangan tasawuf dalam Islam bersamaan dengankelahiran agama Islam itu sendiri, yaitu semenjak NabiMuhammad SAW diutus menjadi Rasul, bahkan sebelum beliaudiangkat menjadi Rasul. Fakta sejarah menunjukkan bahwapribadi Nabi Muhammad SAW sebelum diangkat menjadi Rasul telahmencerminkan ciri dan perilaku kehidupan sufi dengan melakukantahannuts di Gua Hira’ dan kehidupan sehari-harinya yangsangat sederhana, disamping menghabiskan waktu untuk beribadahdan mendekatkan diri kepada Allah SWT.Dalam makalah ini, penulis akan membahas tentang kehidupan,

praktik (akhlak), dan kondisi religius tasawuf Nabi MuhammadSAW sebagai sumber tasawuf yang bertujuan agar semua mahasiswadapat memahami sejarah tasawuf pada masa Nabi Muhammad SAWsebagai salah satu sumber tasawuf sekaligus sebagai benihpertama kehidupan tasawuf ataupun pola dasar para sufi dalampengamalan ajaran tasawuf.

2. Rumusan Masalaha. Bagaimana kehidupan tasawuf Nabi Muhammad SAW ?

b. Bagaimana praktik (akhlak) tasawuf Nabi Muhammad SAW ?

c. Bagaimana kondisi religius tasawuf Nabi Muhammad SAW ?

3. Tujuan Penulisana. Menjelaskan kehidupan tasawuf Nabi Muhammad SAW.

b. Menjelaskan praktik (akhlak) tasawuf Nabi Muhammad SAW.

c. Menjelaskan kondisi religius tasawuf Nabi Muhammad SAW.

BAB II

Page 6: Tasawuf Nabi Muhammad

PEMBAHASAN

A. Kehidupan Tasawuf Nabi Muhammad SAW Kehidupan tasawuf Nabi Muhammad SAW dalam kesehariannya

adalah kehidupan sufi yang murni dan menjadi inti darikehidupan Islam yang sebenarnya. Kehidupan tasawufNabi Muhammad SAW dapat menjadi tauladan bagi siapa saja yangmenginginkan kehidupan sejahtera lahir dan batin serta selamatdidunia dan diakhirat.1

Kehidupan tasawuf Nabi Muhammad SAW dibagi menjadi duafase, yaitu kehidupan tasawuf Nabi Muhammad SAW sebelumdiangkat sebagai Rasul dan kehidupan tasawuf Nabi Muhammad SAWsetelah diangkat sebagai Rasul2 :a. Kehidupan tasawuf sebelum diangkat sebagai Rasul

Kehidupan tasawuf Nabi Muhammad sebelum diangkat sebagairasul dibagi menjadi dua pendapat :

Pertama, Pertumbuhan tasawuf pada mulanya dapat dipandangketika Nabi Muhammad SAW suka menyendiri, berkhalwat ataubertahanuts di Gua Hira’. Di Gua Hira’ beliau melatih diriuntuk menjauhi keramaian hidup, menghindari kelezatan dankemewahan dunia, bertekun, berjihad, tafakkur, berfikir,menghindari makan dan minum yang berlebihan, dan memperhatikankeadaan alam dan susunannya, memperhatikan segala-galanyadengan mata hatinya. 3

Kehidupan tasawuf pada diri Nabi Muhammad SAW tersebutmembuat kalbu beliau menjadi jernih dan menjadi pengantarterhadap kenabian beliau, sehingga cahaya kenabian dalam diribeliau menjadi kuat. Keadaan ini berlangsung hingga MalaikatJibril menyampaikan wahyu pertama dan Nabi Muhammad SAW

1 Yunasril Ali, Pengantar Ilmu Tashawuf, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya), hlm.542 Abu al-Wafa’ al-Ghanimi al-Taftazani, Sufi Dari Zaman ke Zaman, (Bandung: Pustaka), hlm. 393 Mustafa Zahri, Kunci Memahami Ilmu Tasawwuf, (Surabaya : PT.Bina Ilmu), hlm.31

Page 7: Tasawuf Nabi Muhammad

diangkat oleh Allah sebagai Rasul pada tanggal 17 Ramadhantahun pertama kenabian.4

Dengan diangkatnya Nabi Muhammad menjadi Rasul, maka NabiMuhammad mengemban amanat Allah untuk menyelamatkan umatmanusia dari lembah kejahilan dan kesesatan dalam mencapaikebahagiaan hidup duniawi dan ukhrawi. Demikian juga denganwahyu yang diturunkan, Rasulullah dapat mebenahi masyarakatArab Jahiliyah menjadi masyarakat yang maju sesuai denganperkembangan peradaban dan kebudayaan manusia.5

Tahannuts Nabi Muhammad SAW di dalam Gua Hira’ menjadicikal bakal kehidupan yang nantinya akan dihayati parasufisme, dimana mereka menetapkan dirinya sendiri di bawahberbagai latihan rohaniah, seperti sirna ataupun fana di dalammunajat dengan Allah, sebagai buah dari khalwat. Manfaat darijalan yang ditempuh para sufi mengikuti tahannuts NabiMuhammad SAW di dalam gua Hira’ menurut Imam Ghazali6 :

Pemusatan diri dalam beribadah dan berfikir

Mengakrabkan diri di dalam munajat dengan Allah dengan

menghindari perhubungan diantara para makhluk

Menyibukkan diri dengan menyingkapkan rahasia-rahasia

Allah tentang persoalan dunia dan akhirat maupun kerajaan

langit dan bumi.

Kedua, Tahannuts Nabi Muhammad SAW tidak dapat dijadikanawal tasawuf Islam karena terjadi sebelum Al-Qur’anditurunkan. Hanya perikehidupan Rasul setelah turun Al-Qur’anlah yang dapat dipandang sebagai awal tasawuf Islam.Tahannuts Rasulullah di Gua Hira’ memang untuk memusatkanrohani, tetapi karena hal itu bukan dari ajaran Allah yang

4 Mustafa Zahri, Kunci Memahami Ilmu Tasawwuf, hlm.325 Usman Said, Pengantar Ilmu Tasawuf, hlm.386 Abu al-Wafa’ al-Ghanimi al-Taftazani, Sufi Dari Zaman ke Zaman, hlm. 40

Page 8: Tasawuf Nabi Muhammad

diturunkan setelah datangnya syari’at Islam, maka tahannutsRasul tersebut tidak dapat dijadikan sumber tasawuf Islam.7

b. Kehidupan tasawuf setelah diangkat sebagai Rasul

Setelah Nabi Muhammad menjadi Rasul Allah, mulailah beliaumengajak manusia membersihkan rohaninya dari kotoran-kotoransyirik dan nafsu amarah yang tidak sesuai dengan fitrahaslinya. Beliau berdakwah menyeru manusia memperteguh tauhiddan mempertinggi akhlaknya untuk mencapai keridhaan Allah.Pada fase ini ditandai dengan askestisme serta pembatasan diridalam makan maupun minum, dan penuh makna-makna rohaniah yangmerupakan sumber kekayaan bagi para sufi.

Nabi Muhammad SAW selalu mewajibkan diri tetap dalamkeadaan sederhana, banyak beribadah dan shalat tahajud.Keadaan ini berlangsung sampai turunnya cegahan di dalam Al-Qur’an dalam firman-Nya : “Thaha! Kami tidak menurunkan Al-Qur’an ini kepadamu agar kamu menjadi susah” (Qs. Thaha: 1-2).8

Berikut ini merupakan perihidup tasawuf Nabi Muhammad SAWdengan iman dan ketabahan yang kuat yang menjadi suri teladankaum shufi9:a)Ketika perjuangan baru dimulai, tulang punggung perjuangan

dakwahnya wafat, yaitu Abu thalib dan Khadijah. Beliau terima

segalanya dengan tabah dan tenang. Kemudian pergi ke Thaif,

sesampai disana dakwahnya ditolak dan pulang membawa luka dan

derita. Beliau meneruskan perjalanan di tengah-tengah kepungan

umat yang jahil itu. Maka beliau terima segalanya dengan

tabah.

7 Yunasril Ali, Pengantar Ilmu Tashawuf, hlm.538 Abu al-Wafa’ al-Ghanimi al-Taftazani, Sufi Dari Zaman ke Zaman, hlm. 419 Yunasril Ali, Pengantar Ilmu Tashawuf, hlm.54

Page 9: Tasawuf Nabi Muhammad

b)Pada suatu waktu beliau datang ke rumah Aisyah, ternyata di

rumah tidak ada apa-apa. Beliau terima dengan sabar, ia

kerjakan puasa sunat. Beliau kemudian pergi ke masjid bertemu

dengan Abu Bakar dan Umar, beliau bertanya :”apakah gerangan

dengan anda berdua datang ke masjid?” kedua sahabat tadi

menjawab : “menghibur lapar, beliaupun mengatakan :”aku pun

keluar untuk menghibur lapar”.

c)Sahabat Ali bin Abi Thalib, Abu Bakar, Abdullah bin Mas’ud,

Abu Zar, dll pernah berhimpun di rumah Usman bin Mazh’un Al-

Jumahy. Mereka bermusyawarah untuk berpuasa siang hari, tidak

tidur di kasur, tidak memakan daging dan lemak, tidak

mendekati isteri, tidak memakai minyak wangi, akan memakai

wool kasar, akan meninggalkan dunia, akan mengembara di muka

bumi dan ada diantara mereka yang bercita-cita akan memotong

kemaluannya.

Musyawarah itu terdengar kepada Nabi Muhammad SAW. NabiMuhammad SAW berkata: “Sesungguhnya aku tidak menyuruh yangdemikian. Sesungguhnya ada hak kewajibanmu terhadap dirimu,maka puasalah kamu dan berbuka, bangunlah beribadat pada malamhari dan tidur, karena aku bangun beribadat pada malam haridan tidur, aku berpuasa dan berbuka, aku makan daging danlemak, aku datangi perempuan-perempuan. Barangsiapa tidak sukakepada sunnahku itu maka tidaklah dia termasuk sebagian dariumatku”.

Pokok-pokok corak kehidupan kerohanian Nabi Muhammad SAWsebagai salah satu sumber tasawuf disimpulkan sebagai berikut10:

10 Muhammad Fauqi Hajjaj, Tasawuf Islam & Akhlak, (Jakarta:Amzah), hlm.53

Page 10: Tasawuf Nabi Muhammad

a) Zuhud

Beliau mengajarkan bahwa kekayaan yang sebenarnya bukanlahkekayaan harta benda melainkan kekayaan rohaniah. Beliau tidakmemiliki harta kekayaan padahal sebenarnya bisa memilikinyajika beliau mau. Beliau tidak tertarik karena memandang nilairohani lebih tinggi kedudukannya.

Kehidupan yang demikianlah beliau anjur-anjurkan pulakepada ummatnya. Rasulullah bersabda: “Zuhudlah terhadapdunia, supaya Tuhan mencintaimu. Dan zuhudlah pada yang adaditangan manusia supaya manusiapun cinta akan engkau”.(diriwayatkan Ibnu Maja, Tabrani dan Baihaqi).11

b) Hidup sederhana

Dalam kehidupan sehari-hari tercermin kesederhanaan beliaudalam alas tidur, pakaian dan makanan. Alas tidur beliausendiri terdiri dari kulit berisi sabut. Bahkan terkadangtidur di atas tikar yang berbekas pada pinggangnya. PilihanRasulullah tersebut dilatarbelakangi oleh keimanan yangsempurna bahwa dunia hanyalah tempat tinggal sementara, bukanuntuk selama-lamanya.

Dari segi pakainnya begitu sederhananya. Rasulullah tidaksuka memakai kain dari bulu domba di segala waktu. Aisyahpernah memperlihatkan sehelai pakaian nabi yang kasar yangdipakai beliau pada detik-detik hayatnya yang terakhir.

Demikian juga dalam makan, amat sederhana sekali, sepertisekerat roti ataupun sebiji tamar seteguk air. Beliau banyakberpuasa dan tidak makan kecuali lapar, dan kalaupun makantidak sampai kenyang. 12

c) Bekerja keras

Hidup sederhana yang dicontohkan Rasul bukan lahir darikemalasan. Nabi yang menyuruh bekerja keras untuk memenuhihajat hidup dan kelebihan rezeki yang diperoleh dari susur

11 Mustafa Zahri, Kunci Memahami Ilmu Tasawwuf, hlm.3012 Mustafa Zahri, Kunci Memahami Ilmu Tasawwuf, hlm.30

Page 11: Tasawuf Nabi Muhammad

keringat itu untuk kepentingan infak di jalan Allah. Nabipernah menandaskan :

وت� م�� ك� ت� ن�� أ� ك� ك ن�� ر خ� مل لأ� دا. واع ب�# ش% ا� عي' ك� ت� ن�+ أ� أك� ك ي' دن+ مل ل ع ا0دا غ�

Artinya : “ bekerjalah untuk duniamu, seoalah-olah engkau akanhidup selamanya dan bekerjalah untuk khiratu seakan-akan engauakan mati esok hari”.

d) Sosial

Dalam bidang kemasyarakatan dan amal sosial beliau terkenalsebagai amat pemurah. Berkeinginan keras melayani kepentinganumat dan menolong mereka dari segala kesulitan. Rasulullah SAWselalu memperhatikan pelayanan terhadap fakir miskin, anakyatim oiau dan orang-orang lemah.

B. Praktik (Akhlak) Tasawuf Nabi Muhammad

SAWNabi Muhammad SAW adalah contoh dari suri tauladan yang

paling baik dalam tingkah laku (akhlak). Beliau selalutunjukkan dan beri dorongan berbuat baik kepada sesamamanusia, keluarga, memuliakan tamu dan tetangga. Nabimenjelaskan dalam salah satu sabdanya, bahwa manusia yangpaling baik ialah yang paling baik perangainya. Dalam hubunganini bukan hanya tingkah laku lahir saja, melainkan juga sikapbatin hendaknya selalu terkontrol dan cenderung kepada jalankebaikan dan kebajikan.13

Praktik tasawuf Nabi Muhammad SAW adalah berakhlak muliayang selalu beliau terapkan dalam kehidupan sehari-hari.Cerita dari Sa’id bin Hisyam: “Aku datang menemui A’isyah

13 bu al-Wafa’ al-Ghanimi al-Taftazani, Sufi Dari Zaman ke Zaman, hlm. 42

Page 12: Tasawuf Nabi Muhammad

ra , lalu kutanyakan tentang akhlak Rasulullah SAW”. A’isyahra menjawab : “Bisakah engkau membaca Al-Qur’an ?”. Kataku :“Bisa!” Ujar beliau : “akhlak Nabi Muhammad SAW adalah Al-Qur’an. Allah ridlo bersama keridlaan beliau, dan Allahniscaya marah bersama kemarahan beliau”.

Beliau begitu tertarik pada alam ke-Tuhanan. Dan sifatnyasangat tidak menyenangi kelezatan yang batil maupunkebahagiaan yang pulasan belaka, yang begitu mempesona banyakorang, bahkan membuat mereka tunduk kepadanya. Tidak sekalipunpernah dikabarkan bahwa beliau melakukan hal-hal yangberlawanan dengan akhlak luhur (bahkan sebelum diangkatsebagai rasul).

Keluhuran akhlak Rasulullah SAW itu tidaklah dibuat-buatsebagaimana firman Allah : katakanlah (hai Muhammad), akutidak meminta upah sedikitpun atas dakwahku padau, danbukanlah aku termasuk orang yang mengada-ada”. Atau“katakanlah, hai Muhammad, aku tidaklah mengada-ada akhlakkuyang tampak pada kalian”. Sebab sesuatu yang diada-ada itutidak akan tahan lama. Bahkan dengan cepat akan kembali padatabiatnya yang asli.

Sabda Rasulullah SAW : “Tuhanku yang mengajariku tatakarma, sehingga tata kramaku benar-benar sempurna”. Dalamsebuah hadits diriwayatkan bahwa Allah memerintahkan beliaubergaul baik dengan oran yang memboikotnya, mengasihi orangyang mencegahnya, dan mengampuni orang yang menganiayanya.14

Diantara praktik tasawuf Nabi Muhammad SAW ialah15:

a) Kasih sayang terhadap semua makhluk.

Allah berfirman : “sesungguhnya telah datang kepadamuseorang Rasul dari kaummu sendiri. Terasa berat olehnya

14 bu al-Wafa’ al-Ghanimi al-Taftazani, Sufi Dari Zaman ke Zaman, hlm. 4215 bu al-Wafa’ al-Ghanimi al-Taftazani, Sufi Dari Zaman ke Zaman, hlm. 43

Page 13: Tasawuf Nabi Muhammad

penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan)bagimu, sangat belas kasih dan penyayang terhadap orang-orangMukmin.Setelah turunnya wahyu kepada beliau, Khadijah ra berkata :

“bergembiralah, Allah sama sekali tidak membuatmu sedih.Engkau selalu mengikat kekeluargaan, menanggung orang lemahdan anak yatim, membiayai orang miskin, menghormati tamu, danmembantu orang-orang yang butuh.Nabi pun dikenal begitu baik dalam pergaulan dengan orang

lain yang mengenai hal ini ali bin abu thalibberkata : :beliau adalah orang yang paling lapang dada, kata-katanya paling bisa dipercaya, tata kramanya paling halus, dankeluarganya adalah yang paling mulia. Beliau selalu bergaul,bersenda gurau, dan berbincang-bincang dengan para sahabatnya.Bahkan beliau sangat menyayangi anak-anak kecil, selalumemenuhi orang yang mengundangnya, selalu mengunjungi orangsakit, dan selalu menerima permintaan maaf”Diriwayatkan bahwa pada saat terjadi perang Uhud dan wajah

beliau tampak begitu kelam melihat apa yang dialmai parasahabatnya, maka kata para sahabat : “berdoalah, yaRasulullah, semoga mereka (para musuh) tertimpa kekalahan”.Jawab beliau : “ aku tidak diutus sebagai pencaci maki, tapiaku diutus sebagai penyeru dan pemberi rahmat. Ya Tuhanku,berilah kaumku petunjuk, sesungguhnya mereka tidak tahu”.Ketika beliau berhasil menundukkkan para musuhnya, kaum

Quraisy dalam penaklukan kota Makkah, maka para musuhnya puntidak ragu lagi bahwa beliau akan mengampuni mereka. Sabdabeliau pada mereka : “bagaimana pendapat kalian, apa yang akankulakukan terhadap kalian?”. Jawab mereka :”kau adalah saudarakami yang mulia, dan putera saudara kami yang muia”. Lalusabda Nabi : “pergilah ! kalian merdeka”.b) Rendah hati

Diriwayatkan bahwa suatu ketika seseorang datang mengunjungibeliau. Namun begitu orang tersebut bertemu dengan beliau, dia

Page 14: Tasawuf Nabi Muhammad

lalu enggigil saking takutnya melihat beliau. Maka Nabi punbersabda kepada orang itu : “kenapa kamu ketakuttan ? akubukan seorang raja. Aku hanya anak seorang perempuan sukuQuraisy, yang makanya pun daging dikeringkan (makanan orang-orang miskin ketika itu).c) Beribadah

Diriwayatkan bahwa A’isyah melihat Rasulullah begitu lamamengerjakan shalat malam, A’isyah ra berkata kepada beliau :“wahai Rasulullah, mengapa ini kaulakukan, bukankan Allahtelah mengampuni segala dosamu, baik yang lalu ataupun yangakan datang?”. Rasulullah menjawab : “tidaklah aku bersenangmenjadi seorang hamba yang syukur?”. Ai’syah meriwayatkan :“dalam 10 hari terakhir bulan Ramadhan sampai beliau meninggaldunia, beliau i’tikaf di masjid. Setelah beliau meninggaldunia, isteri-isterinya pun selalu i’tikaf. Abu Hurairah rameriwayatkan : “pada tahun menjelang Nabi meninggal dunia,pada bulan Ramadhan, beliau I’tikaf selama dua puluh hari”.16

Pola kehidupan Rasulullah menjadi dasar utama bagi paraulama tasawuf. Misalnya, dalam sehari semalam Rasulullahselain ibadah shalat fardhu, Nabi juga sholat tahajud tidakkurang dari sebelas rakaat dan setiap sujud lamanya samadengan lamanya sahabat membaca lima puluh ayat sampaimembengkak kedua telapak kaki beliau, beristighfar minimal 70kali, puasa Daud, shalat rawatib serta dhuha yang tidak kurangdari delapan rakaat dengan penuh khusyu’ dan thuma’ninahsecara rutin. Dalam munajat kepada Allah SWT, maka perasaankhauf dan raja’ Rasulullah selalu mengucurkan air mata sebagaitanda ucapan syukur terhadap Allah SWT.17

Namun semua ibadah dilakukan dengan memperhitungkankemampuanannya dan jangan sampai memaksa-maksa diri. Hendaklahseorang tahajjud dengan tidak mengabaikan tidur, puasa dan

16 bu al-Wafa’ al-Ghanimi al-Taftazani, Sufi Dari Zaman ke Zaman, hlm. 4117 Usman Said, Pengantar Ilmu Tasawuf (Sumatera : Proyek Pembinaan IAIN Sumatera),hlm.47

Page 15: Tasawuf Nabi Muhammad

tidak mengabaikan berbuka pada waktunya. Berlomba-lomba dalamkebaikan dengan memperhitungkan kondisi tenaga, agar dapatberamal dan beribadah lebih kuat.18

d) Pemalu

Sikap pemalu Nabi Muhammad SAW adalah suatu keutamaan moralyang esensial dalam Islam.

Diriwayatkan bahwa Abu Sa’id al-Khudri berkata : “nabi lebihpemalu daripada para gadis pingitan. Kapan beliau sedang tidakmenyenangi sesuatu, kita bisa ketahui itu dari wajahnya”.Dalam firman Allah : “sesungguhnya yang begitu akan menggangguNabi, lalu Nabi malau kepadamu (untuk menyuruh kamu keluar).Menurut Nabi Muhammad SAW “malu itu sebagian dari iman”.“setiap agama memiliki moral. Dan moral Islam adalah malu”.e) Gemar memberi / menderma

Diriwayatkan dari Jabir bahwa beliau berkata :”tidak pernahsama sekali Nabi Muhammad SAW ketika beliau dimintai sesuatu,lalu berkata :”tidak”. Beliau selalu memenuhi apa yangdimintai seseorang kalau beliau mempunyai. Kalau tidak begitu,beliau berjanji akan memberikannya kapan beliau telahmempunyainya”. Karena itu Hasan ibn Tsabit dalam mudahnyaberkata : “kecuali dalam syahadat, kata ‘tidak’ anti terucapolehnya. Andai tiada Syahadat, kata ‘tidak’ anti terdengardarinya”.

Seorang sahabat mengikhtisarkannya sebagai berikut : “Rasulullah SAW adalah seorang manusia lemah lembut, tidakbersikap keras ataupun kasar, tidak pembual, tidak sukaberbuat keji, tidak suka mencari cacat-cacat orang lain,bahkan tidak mabuk pujian. Beliau selalu berusaha melupakanhal-hal yang tidak berkenan di hatinya, dimana beliau tidakpernah putus asa mengusahanakannya”.

18 Muhammad Fauqi Hajjaj, Tasawuf Islam & Akhlak, hlm.59

Page 16: Tasawuf Nabi Muhammad

Selain itu beliau telah menanggalkan tiga hal dari dirinyasendiri, yaitu riya’, sifat angkuh, dan hal-hal yang tidakbeliau ingini. Lebih jauh lagi, beliau menanggalkan tiga haluntuk manusia, yaitu beliau tidak mencela atau menghina oranglain, beliau tidak mencari-cari kejelekan orang lain, danbeliau tidak memperbincangkan sesuatu selain yang bermanfaat.

Patokan Nabi Muhammad SAW tentang pandangan hidup adalah“dunia boleh dimanfaatkan, tetapi jangan terpengaruh olehgodaannya. Orang yang mengingkari patokan di atas adalah orangyang sesat dan bukan termasuk ummat Muhammad”. Nabi MuhammadSAW tidak membenci dunia, tetapi beliau tidak mau terpengaruholeh urusan dunia.19

C. Kondisi Religius Tasawuf Nabi Muhammad

SAW

Kondisi religius tasawuf Nabi Muhammad SAW dapatdibuktikan melalui pendapat-pendapat beliau yang serat makna,yang dari situ para sufi menyimpulkan dan mengembangkannyadalam bentuk teori-teori intuitif dengan berlandaskanpenderitaan serta pengamalan langsung, diantaranya ialah sabdayang diriwayatkan dari Nabi Muhammad SAW :

. )رواه ه� ر ن8 م������� عي' ب# ن8 س������� ث%������ر� م ك? وم ا� ������ ي' ى ال ه ف� ������ ي' ل وت# ا0 ت�������� وا� راهلل ف� غ� ب� س������� لأ� ي' � Nن ا0 واهللأرى( خ� الب#

Artinya : Demi Allah, aku memohon ampunan kepada Allah dalam seharisemalam tak kurang dari tujuh puluh kali. (H.R. al-Bukhari).20

19 Yunasril Ali, Pengantar Ilmu Tashawuf, hlm.5720 bu al-Wafa’ al-Ghanimi al-Taftazani, Sufi Dari Zaman ke Zaman, hlm. 45

Page 17: Tasawuf Nabi Muhammad

Nabi juga menyeru pada asketisisme , sebagaimanasabdanya : “jauhilah kelezatan hidup di dunia, Allah akanmencintaimu. Dan jauhilah apa yang ada ditangan orang banyak,orang-orang akan mencintaimu”. Dan sabdanya : “jika Allahmenghendaki kebaikan pada seorang hamba-Nya, niscaya Allahmembuatnya paham terhadap agama, menghindarkannya dari hal-halyang keduniawian, dan menunjukkan cela-celanya”. Lebih jauhlagi beliau pun bersabda : “apabila engkau melihat seseorangmenjauhi hal-hal yang duniawi, dekatilah dia, sebab diamemberikan hikmah”.

Mengenai pengertian kewalian (wilayah), Nabi punmenguraikannya dalam sebuah hadit qudsi :”Allah berfirman :Barangsiapa memusuhi seorang wali-Ku, maka Aku menyatakanperang terhadapnya. Tiidak ada yang lebih Kucintai padaseseorang yang mendekatkan dirinya pada-Ku, kecuali apa yangKuwajibkan padanya. Selama seorang hamba-Ku tetap mendekatkandirinya pada-Ku, dengan melaksanakan hal-hal yang disunnahkan,amak Aku tetap mencintaiinya. Jika Aku mencintainya, Akuadalah pendengarnya, yang dipakainya utntuk mendengar;penglihatannya, yang dipergunakannya untuk melihat; tangannya,yang dipergunakannya untuk menampar; dan kakinya, yangdipergunakannya untuk berjalan. Apabila dia memohon pada-Ku,Aku akan memberi apa yang dimohonkannya; dan apabila diamemohon perlindungan pada-Ku, maka Aku akan melindunginya”.

Adapun makna syukur maupun sabar, dan makna-malna rohaniahyang terkandung dalam keduanya, Nabi bersabda :”kesucianadalah separuh dari keimanan. Syukur kepada Allah akanmemenuhi neraca. Tasbih dan tahmid akan memenuhi apa yang diantara langit dan bumi. Shalat adalah cahaya. Shadaqah adalahbukti. Dan sabar adalah sinar.”21

21 bu al-Wafa’ al-Ghanimi al-Taftazani, Sufi Dari Zaman ke Zaman, hlm. 46

Page 18: Tasawuf Nabi Muhammad

Lebih jauh lagi Nabi pun menganjurkan kita untukbertawakkal serta menerima ketentuan Allah, sebagaimanasabdanya : “jagalah Allah, maka engkau akan mendapatkan-Nya dihadapanmu. Kenalilah Allah tatkala engkau dalam kecukupan,niscaya Dia akan mengenalimu tatkala engkau dalam kesulitan.Ketahuilah apa yang membuatmu keliru, dan yang menimpamu itutidaklah untuk membuatmu keliru. Pun ketahuilah, kemenanganmenyertai kesabaran, kecukupan menyertai kesusahan, dankesulitan menyertai kemudahan”.

Sebagian doa Nabi juga mengandung makna-makna mistis,misalnya doa beliau :”Ya Tuhan, kepada-Mu aku berserah diri.Dengan-Mu aku beriman. Kepada-Mu aku bertawakkal sertabersesal diri. Dan karena-Mu aku berperang”. “Ya Tuhan,jadikanlah aku orang yang selalu bersyukur. Jadikanlah akuorang yang sabar. Dan jadikanlah aku kecil dimataku tapi besardimata orang lain”. “Ya Tuhan, tolonglah aku dengan ilmupengetahuan. Hiasilah aku dengan kesabaran. Muliakanlah akudengan taqwa. Dan indahkanlah diriku dengan kesehatan”. “YaTuhan, aku meohon kepada-Mu kesehatan, keterlepasan dari dsa,kepasrahan, akhlak yang baik, dan ridha dengan ketentuan”.

Semua ini menjadi gambaran bahwa Nabi Muhammad SAWmementingkan kerohanian dan kehidupan spiritual yang menjaditeladan dan menarik perhatian ahli-ahli tasawuf. Tidak syaklagi bahwa Nabi adalah tipe ideal bagi seluruh kaum Muslimin,termasuk pula bagi para sufi. Ini sesuai dengan firman Allah :“Sesungguhnya, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suriteladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap(rahmat) Allah serta (kedatangan) hari kiamat, dan dia banyakmenyebut Allah.22

Oleh karena itu, tasawuf para sufi menunjukkan secara jelasadanya kecenderungan-kecenderungan askestisnya serta makna-

22 bu al-Wafa’ al-Ghanimi al-Taftazani, Sufi Dari Zaman ke Zaman, hlm. 47

Page 19: Tasawuf Nabi Muhammad

makna moralnya, seperti tingkatan serta keadaan dan buah-buahrohaniahnya, muncul dan mendapat sumber materinya yang pertamadari kehidupan tasawuf, praktik, dan kondisi religiusRasulullah SAW.

BAB IIIPENUTUP

1. Kesimpulan

Kehidupan, praktik (akhlak), dan kondisi religiustasawuf Nabi Muhammad SAW telah mendapat petunjuk yang

Page 20: Tasawuf Nabi Muhammad

menggambarkan Nabi Muhammad sebagai seorang sufi. NabiMuhammad telah melakukan pengasingan diri ke Gua Hira’menjelang datangnya wahyu dan beliau menjauhi pola hidupkebendaan dimana waktu itu orang-orang Arab terbenamdidalamnya. Selama di Gua Hira’ yang beliau kerjakan adalahtafakur, beribadah dan hidup sebagai seorang mujahid danbeliau hidup sederhana.

Kehidupan Nabi Muhammad SAW yang bercorak sufimerupakan suatu pola hidup yang paling ideal yang patutditiru dalam segenap aspek kehidupan. Kehidupan beliau dapatmempengaruhi kehidupan sehai-sehari para sahabat danpengikut Nabi Muhammad SAW hingga saat ini. Pola hidupRasulullah merupakan khazanah dan ‘ibrah bagi kehidupan paraSufi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Rsulullah telahmemberi contoh sekaligus meletakkan dasar-dasar hidupkerohanian dan tarekatnya bagi para pengikutnya sepanjangzaman.

2. SaranPenulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari

kesempurnaan, maka dari itu penulis menerima bimbingan,saran, serta kritik dari pembaca yang bersifat membangundemi perbaikan makalah ini.

Page 21: Tasawuf Nabi Muhammad

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Yunasril. Pengantar Ilmu Tashawuf. Jakarta: Pedoman

Ilmu Jaya, 1987.

al-Taftazani, Abu al-Wfa al-Ghanimi. Sufi Dari Zaman ke

Zaman. Bandung: Pustaka, 1985.

Hajjaj, Muhammad Fauqi. Tasawuf Islam & Akhlak. Jakarta:

Amzah, 2011.

Said, Usman. Pengantar Ilmu Tasawuf. Sumatera: Proyek

Pembinaan IAIN Sumatera, 1981.

Zahri, Mustafa. Ilmu Tasawwuf. Surabaya: PT.Bina Ilmu,

1995.