Abstrak Deka Rahmadanli, Mohammad Ardi, Roby Gunawan Baskoro. Tahun 2013. Dengan percobaan “Tara Kalor Lisrik”, dibimbing oleh Qori Amrina. Telah dilakukan praktikum pada hari Rabu 3 April 2013 pukul 16:00. Praktikum ini bertempat di Laboratorium Fisika Dasar Lantai 3 Gedung C Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan timur. Tujuan praktikum ini adalah memahami fungsi kerja masing-masing alat yang digunakan dalam percobaan, mempelajari proses kenaikan suhu dalam proses kerja kalorimeter, memahami macam-macam rambatan kalor. Percobaan ini dilakukan dengan cara mengaduk-aduk air yang dipanaskan didalam kalorimeter dengan menggunakan voltmeter dan amperemeter yang disambungkan pada rangkaian hingga suhu air yang ada didalam kalorimeter mengalami perubahan suhu dan dicatat suhu perubahan tersebut. Dalam praktikum ini didapatkan hasil bahwa Saat mengaduk kalorimeter, pengaduk tidak boleh mengenai dinding maupun dasar tabung. Dikarenakan apabila pengaduk mengenai dinding maupun dasar tabung, panas yang didapat bukan berasal dari sumber listrik tetapi bersumber dari gaya gesek antara batang pengaduk dengan dasar maupun dinding tabung. Apabila itu terjadi, maka akan menyebabkan pelencengan dari harga atau data yang sebenarnya. Kata kunci : kalorimeter, batang pengaduk, voltmeter, suhu, dan amperemeter.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Abstrak
Deka Rahmadanli, Mohammad Ardi, Roby Gunawan Baskoro. Tahun
2013. Dengan percobaan “Tara Kalor Lisrik”, dibimbing oleh Qori Amrina.
Telah dilakukan praktikum pada hari Rabu 3 April 2013 pukul 16:00.
Praktikum ini bertempat di Laboratorium Fisika Dasar Lantai 3 Gedung C
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mulawarman,
Samarinda, Kalimantan timur.
Tujuan praktikum ini adalah memahami fungsi kerja masing-masing alat yang
digunakan dalam percobaan, mempelajari proses kenaikan suhu dalam proses
kerja kalorimeter, memahami macam-macam rambatan kalor.
Percobaan ini dilakukan dengan cara mengaduk-aduk air yang dipanaskan
didalam kalorimeter dengan menggunakan voltmeter dan amperemeter yang
disambungkan pada rangkaian hingga suhu air yang ada didalam kalorimeter
mengalami perubahan suhu dan dicatat suhu perubahan tersebut.
Dalam praktikum ini didapatkan hasil bahwa Saat mengaduk kalorimeter,
pengaduk tidak boleh mengenai dinding maupun dasar tabung. Dikarenakan
apabila pengaduk mengenai dinding maupun dasar tabung, panas yang didapat
bukan berasal dari sumber listrik tetapi bersumber dari gaya gesek antara batang
pengaduk dengan dasar maupun dinding tabung. Apabila itu terjadi, maka akan
menyebabkan pelencengan dari harga atau data yang sebenarnya.
Kata kunci : kalorimeter, batang pengaduk, voltmeter, suhu, dan
amperemeter.
ABSTRACT
Deka Rahmadanli, Mohammad Ardi, Roby Gunawan Baskoro.
Year 2012. In the “WHILE ELECTRICAL HEAT”. Guided by Qori Amrina
assistant.
Have done practicum April 3, 2013 at 16:00 am, on Wednesday, and
housed in the Laboratory of Physics Building C Level 3 Faculty of Mathematics
and Natural Sciences University Mulawarman, Samarinda, East Kalimantan.
The purpose of this lab is to understand the work finction of each tool used
in the experiment, studying the process of temperature rise in the calorimeter
work process, to understand the kinds of the propogation.
The experiment was carried out by stirring the water that is heated in the
calorimeter by using a voltmeter and an ammeter connected in the circuit until the
temperature of the water present in the calorimeter temperature change and
recorded the temperature changes.
In this lab showed that whe stirring the calorimeter, the stirrer should not
be on the wall or bottom of the tube. Because if the agitator on the walls and
bottom of the tube, heat is obtained not from the power source but the source of
friction between the rodwith the foundation and walls of the tube. If that happens,
it will drifted of the price or the actual.
Keywords: calorimeter, stir bar, voltmeter, temperature, and ammeters.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kapasitas kalor adalahbanyaknya kalor yang dibutuhkan oleh zat untuk
menaikkan suhu 1°C (satuan kalori/°C) sedangkan kalor jenis adalah
banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan 1 satuan massa sebuah zat
sebesar 1° (satuan kalori/gram °C atau kkal /Kg°C)
Kalor didefinisikan sebagai energi panas yang dimiliki oleh suatu zat
secara umum untuk mendeteksi adanya kaloryang dimiliki oleh suatu benda
yaitu dengan mengukur suhu benda tersebut jika suhunya tinggi maka kalor
yang dikandung oleh suatu zat sangat besar,begitupula sebaliknya.;
Kalor adalah bentuk energi yang berpindah dari suhu yang tinggi ke suhu
yang lebih rendah.jika suatu benda menerima atau melepaskan kalor maka
suhu benda itu akan naik atau turun ataupun wujud benda itu berubah.
Kemampuan suatu zat atau benda dalam menyerap kalor berbeda – beda hal
ini terjadi karena perbedaan kalor jenisnya yang menyatakan berapa jumlah
kalor yang dapat diterima setiap kilogram benda dan kenaikkan suhunya untuk
menghitung jumlah perpindahan energi kalor ke energi listrik dansebaliknya
hal ini yang disebut tara kalor listrik
Teori yang melandasi tentang tara kalor listrik ini adalah hukum
jouledanasas black. Dimana suatu energi dapat berubah bentuk ke bentuk
energi lain sehingga dikenal sebagai kesetaraan antara panas dengan energi
mekanik atau energi listrik
Pada percobaan Kali ini akan mengamati perubahan suhu dari
sebuah zat dengan menggunakan arus listrik. Dan untuk melengkapi
praktikum ini yang berisi laporan dari hasil praktikum yang telah dilakukan
dan beberapa tinjauan materi yang menunjang
1.2 Tujuan Percobaan
1. Memahami perpindahan kalor akibat perbedaan suhu
2. Menentukan tarakalor listrik dengan menggunakan kalorimeteer
3. Memahami definisi dari kapasitas kalor kalorimeter
1.3 Manfaat Percobaan
1. Dapat mengetahui perpindahan kalor yang dipengaruhi suhu dan
temperatur
2. Dapat mengetahui tara kalor listrik dengan menggunakan kalorimeter
3. Dapat mengetahui dan menentukan definisi dari kapasitas kalor
kalorimeter
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hukum kekekalan energi
Seorang ilmuan inggris yang merumuskan hukum kekekalan energi
yaitu “energi tidak dapat diciptakan ataupun dimusnahkan ia adalah seorang
ilmuan yang (kalori) tak lain adalah suatu bentuk energi, dengan demikian dia
berhasil mematahkan teori kalorik, teori yang menyatakan panas sebagai zat alir.
Energi listrik dapat diubah menjadi panas dengan mengalirkan arus listrik melalui
kawat pemanas. Jika kawat panas dimasukkan kedalam cairan yang lebih dingin
maka akan terjadi perubahan panas dari kawat ke cairan menurut Azaz Black,
kalor yang ditimbulkan oleh arus listrik sama dengan kalor yang diserap cairan
bersama-sama wadah dan peralatan lainnya (Zemansky, Sears. 1982).
Apa bila suhu berbagai jenis benda di naikkan dengan yang sama, ternyata setiap
benda menyerap energy kalor dengan besar berbeda. Salah satu contohnya adalah
empat buah bola masing – masing terbuat dari aluminium,besi,kuningan dan
timah yang memiliki masa sama di tempatkan dalam boaker glass yang berisi air
mendidih, setelah 15 menit,keempat bola tersebut akan mencapai kesetimbangan
termal dengan air dan akan memiliki suhu yang sama dengan suhu air,kemudian
keempat bola di angkat dan di tempatkan diatas kepingan parafin, bola kuningan
hanya melelehkan parakin seagian sehingga bola tersebut masuk sampai
kedalaman tertentu,namun tidak sampai menembus parakin (Zemansky, Sears.
1982).
Berdasarkan fenomena tersebut,kalor jenis suatu benda didifinisikan sebagai
jumlah kalor yang di perlukan untuk menaikkan suhu 1 kg suatu zat sebesar 1 k.
kalor yang jenis ini merupakan sifat khas suatu benda yang menunjukkan
kemampuannya untuk menyerap kalor, pada perubahan suhu yang sama
(Zemansky, Sears. 1982).
Bandingkan dengan kalor jenis zat-zat lain. Air memiliki kalor jenis tebesar
dibandingkan dengan zat-zat yang lain, ini berarti bahwa air memerlukan kalor
yang lebih banyak dari pada zat-zat lain untuk massa dan kenaikan suhu yang
sama. Air juga melepaska kalor yang lebih besar dibandingkan dengan zat-zat
lain jika suhunya diturunkan (Zemansky, Sears. 1982).
Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa energi tidak dapat
dimusnahkan dan diciptakan melainkan hanya dapat diubah dari suatu bentuk
energi ke bentuk energi yang lain, misalnya energi listrik dapat diubah menjadi
panas maupun sebalikny. Sehingga dikenal adanya kesetaraan antara panas
dengan energi listrik kesetaraan panas – energi mekanik pertama diukur oleh joule
dengan mengambil energi mekanik benda jatuh untuk mengaduk air dalam
kalorimeter sehingga air menjadi panas dengan cara mengalirkan arus listrik pada
suatu kawat tahanan yang tercelup dalam air yang berada didalam kalorimeter.