Top Banner
26

Tanya Jawab Seputar Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi ...

Oct 01, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Tanya Jawab Seputar Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi ...
Page 2: Tanya Jawab Seputar Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi ...

TANYA JAWAB SEPUTAR PENGUKURAN, PENILAIAN, DAN EVALUASI PENDIDIKAN

Oleh: Prof. Dr.Yusrizal, M.Pd

SYIAH KUALAUNIVERSITY PRESS

Page 3: Tanya Jawab Seputar Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi ...

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Dilarang keras memperbanyak, memfotocopy sebagian

Atau seluruh isi buku ini, serta memperjual belikannya

Tanpa mendapat izin tertulis dari Penerbit.

Diterbitkan oleh Syiah Kuala University Press

Darussalam – Banda Aceh, 23111

©2016, Penerbit Syiah Kuala University Press, Banda Aceh

ii 232 hlm. 15 cm x 23 cm

Judul Buku : Tanya Jawab Seputar Pengukuran, Penilaian, dan

Evaluasi Pendidikan

Penulis : Prof. Dr. Yusrizal, M.Pd

Editor Bahasa : Dr. Ramli, M.Pd

Penerbit: Syiah Kuala University Press

Telp (0651) 801222.

Email : [email protected]

Cetakan kesatu: 2015

ISBN : E-ISBN :Anggota IkatanPenerbit Indonesia (IKAPI)

Hp
Typewritten text
978-602-1270-44-8
Hp
Typewritten text
978-623-7086-81-9
Page 4: Tanya Jawab Seputar Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi ...

PRAKATA

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas berkat

rahmad, taufik, serta hidayah-NYA penulisan buku “Tanya

Jawab Seputar Pengukuran, Penilaian dan Evaluasi Pendidikan”

ini dapat diselesaikan. Selawat dan salam semoga dilimpahkan

oleh Allah SWT kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW

yang senantiasa kita jadikan contoh dan suru teladan dalam

kehidupan kita.

Berdasarkan pengalaman mengajar mata kuliah Evaluasi

Pendidikan pada berbagai program studi magister pendidikan

PPs Unsyiah menunjukkan bahwa hampir semua mahasiswa

yang umumnya guru, pengetahuan tentang evaluasinya belum

memuaskan, pada hal dalam Permendiknas No 16 Tahun 2007

tentang Kualifikasi Akademik dan Standar Kompetensi Guru

dinyatakan bahwa salah satu kompetensi inti guru adalah

menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil

belajar. Pertanyaan-pertanyaan mendasar yang diajukan semisal

apa pengertian dari pengukuran, penilaian dan evaluasi, apa

perbedaan antara ketiga istilah tersebut; apa beda antara skor dan

nilai; apa yang dimaksud dengan penilaian acuan norma dan

acuan patokan; jawaban mereka belum benar. Untuk alasan-

alasan inilah buku ini diterbitkan dalam bentuk tanya jawab..

Buku tanya jawab ini dikelompokkan urutan tanya jawabnya

dalam 11 BAB yaitu: BAB I. Konsep-Konsep Dasar Evaluasi,

BAB 2. Taksonomi Tujuan Pendidikan, BAB 3. Alat Ukur Tes,

BAB 4.Penyusunan dan Penulisan Soal, BAB 5.Analisis Butir

Soal, BAB 6.Validitas Alat Ukur, BAB 7. Reliabilitas Alat Ukur,

BAB 8. Penilaian (Asesmen) BAB 9. Alat Ukur Nontes. BAB

10 Pengukuran dan Penilaian Sikap, dan BAB 11. Pengolahan

Tes Hasil.Belajar.

Page 5: Tanya Jawab Seputar Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi ...

Sebagai suatu usaha awal, penulis berharap buku ini dapat

bermanfaat dalam membantu para guru dan calon guru

memahami dan menggunakannya dalam proses pengajaran.

Tiada gading yang tak retak, demikian juga buku ini mengandung

banyak kekurangan dan kekurangsempurnaan. Karenaya, penulis

menerima dengan hati terbuka berbagai saran dan kritik-kritik

konstruktif yang dapat dijadikan dasar perbaikan dalam

penerbitan berikutnya,

Banda Aceh, Agustus 2015

Page 6: Tanya Jawab Seputar Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi ...

DAFTAR ISI

PRAKATA ............................................................................. i

DAFTAR ISI .......................................................................... ii

BAB 1. Konsep Dasar Evaluasi ...................................................... 1

1. Pendahuluan .......................................................................... 2

2. Evaluasi ................................................................................ 4

3. Penilaian ............................................................................... 16

4. Pengukuran ........................................................................... 26

BAB 2. Taksonomi Tujuan Pendidikan ................................. 34

1. Pengertian ............................................................................. 34

2. Ranah Kognitif ..................................................................... 35

3. Ranah Afektif ....................................................................... 40

4. Ranah Psikomotor ................................................................. 44

BAB 3. Alat Ukur Tes ........................................................... 48

1. Pendahuluan .......................................................................... 48

2. Klasifikasi Tes ...................................................................... 52

3. Bentuk Tes ............................................................................ 58

BAB 4. Penyusunan dan Penulisan Soal................................ 78

1. Pendahuluan .......................................................................... 78

2. Kaedah Penulisan Soal ......................................................... 81

BAB 5. Analisis Butir Soal .................................................... 90

1. Pengertian ............................................................................. 90

2. Tingkat Kesukaran Butir ....................................................... 97

3. Daya Beda Butir ................................................................... 99

4. Keefektifan Pengecoh ........................................................... 105

BAB 6. Validitas Alat Ukur Tes ............................................ 112

1. Konsep Dasar ........................................................................ 112

2. Jenis-Jenis Validitas.............................................................. 112

BAB 7 . Reliabilitas Alat Ukur Tes ....................................... 128

1. Konsep Dasar ........................................................................ 128

2. Jenis-Jenis Reliabilitas .......................................................... 129

Page 7: Tanya Jawab Seputar Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi ...

BAB 8 .Penilaian (Asesmen) ................................................. 147

1. Penilaian Berbasis Kelas ....................................................... 152

2. Penilaian Autentik ................................................................ 173

BAB 9 Alat Ukur Nontes ...................................................... 177

1. Konsep Dasar Nontes ........................................................... 177

2. Observasi .............................................................................. 178

3. Wawancara ........................................................................... 181

4. Kuesioner (Angket) .............................................................. 183

5. Sosiometri ............................................................................. 185

BAB 10.Pengukuran dan Penilaian Sikap ............................. 187

1. Konsep Dasar ........................................................................ 187

2. Skala Likert ........................................................................... 194

3. Skala Guttman ...................................................................... 198

4. Skala Thrustone .................................................................... 200

5. Skala Semantik Diferensial ................................................... 201

BAB 11. Pengolahan Tes Hasil Belajar ................................. 208

1. Pengertian dan Konsep ......................................................... 208

2. Penskoran .............................................................................. 211

DAFTAR PUSTAKA ............................................................ 226

Page 8: Tanya Jawab Seputar Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi ...

1

BAB 1. KONSEP – KONSEP

DASAR EVALUASI,

1 PENDAHULUAN 1. Mengapa seorang guru harus mampu menilai hasil belajar siswa?

Jawab:

Seorang guru harus mampu menilai hasil belajar siswa karena:

1) Dalam kegiatan belajar mengajar, terdapat tiga kemampuan pokok yang dituntut dari

seorang guru yakni: kemampuan dalam merencanakan materi dan kegiatan belajar-

mengajar, kemampuan melaksanakan dan mengelola kegiatan belajar-mengajar, serta

menilai hasil belajar siswa (Gagne, 1974)

2) Dalam Standar Nasional Pendidikan meliputi 8 standar yaitu: (1) standar isi, (2) standar

proses, (3) standar kompetensi lulusan, (4) standar pendidik dan tenaga kependidikan, (5)

standar sarana dan prasarana, (6) standar pengelolaan, (7) standar pembiayaan, dan (8)

standar penilaian. Setiap pendidik harus memahami landasan yuridis maupun filosofis

yang melatarbelakangi munculnya standar penilaian, mekanisme, dan prosedur evaluasi.

1) Dalam Permendiknas No.16 Tahun 2007 tentang Kualifikasi Akademik dan Standar

Kompetensi Guru dinyatakan bahwa salah satu kompetensi inti guru adalah

menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar

2. Apa yang dimaksud dengan standar penilaian pendidikan?

Jawab:

Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan

mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.

3. Jelaskan tiga jenis penilaian yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) No.

19 Tahun 2005!

Jawab:

Adapun tiga jenis penilaian yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) No.19

Tahun 2005 yaitu; (1) penilaian oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan untuk

memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil pembelajaran, (2) penilaian oleh satuan

pendidikan bertujuan menilai pencapaian standar kompetensi lulusan untuk semua

mata pelajaran sesuai programnya sebagai bentuk transparansi, profesional, dan

akuntabel lembaga, (3) penilaian oleh pemerintah bertujuan menilai pencapaian

kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu.

4. Bagaimana teknik penilaian untuk memperoleh data proses dan hasil belajar menurut

Pedoman Umum Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) ?

Jawab:

Teknik penilaian yang dapat digunakan untuk memperoleh data proses dan hasil belajar

menurut pedoman umum BSNP, digunakan antara lain yaitu:

Page 9: Tanya Jawab Seputar Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi ...

30

BAB 2. TAKSONOMI

TUJUAN PENDIDIKAN

1. PENGERTIAN

81. Apa yang dimaksud dengan Taksonomi Tujuan Pendidikan?

Jawab:

Taksonomi tujuan pendidikan (the taxonomy of educational objective) adalah suatu kerangka

untuk mengklasifikasikan pernyataan-pernyataan yang digunakan untuk mempredikasi

kemampuan peserta didik dalam belajar sebagai hasil dari kegiatan pembelajaran.

82. Apa yang dimaksud dengan Taksonomi Tujuan Pendidikan Bloom ?

Jawab:

Taksonomi tujuan pendidikan Bloom adalah struktur hierarkhi yang mengidentifikasikan

skills mulai dari tingkat yang rendah hingga yang tinggi. Taksonomi tujuan pendidikan ini

merupakan kerangka konsep kemampuan berpikir yang dicetuskan oleh Bloom pada tahun

1956, dan dinamakan Taxonomy Bloom. Taksonomi tujuan pendidikan Bloom dibagi menjadi

beberapa domain (ranah, kawasan) dan setiap domain tersebut dibagi kembali ke dalam

pembagian yang lebih rinci berdasarkan hirarkinya. Tujuan pendidikan dibagi ke dalam tiga

domain, yaitu: Ranah Kognitif berisi perilaku yang menekankan aspek intelektual, seperti

pengetahuan, dan keterampilan berpikir. Ranah afektif berisi perilaku terkait dengan emosi,

misalnya perasaan, nilai, minat, motivasi, dan sikap. Ranah Psikomotorik berisi perilaku yang

menekankan fungsi manipulatif dan keterampilan motorik/kemampuan fisik, berenang, dan

mengoperasikan mesin

83. Bagaimana klasifikasi hasil belajar menurut Bloom ?

Jawab:

Menurut Bloom, klasifikasi hasil belajar peserta didik dapat dikelompok kan ke dalam 3

(tiga) aspek/ranah, yaitu:

1. Hasil belajar yang berkaitan dengan perkembangan kognitif

(pengetahuan).

2. Hasil belajar yang berkaitan dengan perkembangan afektif (sikap dan

nilai-nilai).

3. Hasil belajar yang berkaitan dengan perkembangan keterampilan

(psikomotorik).

(Ketiga aspek di atas dapat juga dikelompokkan dengan istilah 3H:

head, hand, and heart).

2. RANAH KOGNITIF

84. Bagaimana struktur ranah kognitif original Taksonomi Bloom ?

Jawab:

Adapun struktur ranah kognitif original taksonomi Bloom adalah:

Page 10: Tanya Jawab Seputar Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi ...

42

BAB 3. ALAT UKUR TES

1. PENDAHULUAN

106. Bagaimana klasifikasi alat ukur pendidikan?

Jawab:

Alat ukur pendidikan dapat diklasifikasikan antara lain sebagai berikut: (a) isian inventori

(biasanya berbentuk isian atau kuesioner), (b) tes (tes hasil belajar, tes kinerja, tes inteligensi,

tes bakat, tes kepribadian), (c) kuesioner berisikan sejumlah butir yang ditanyakan kepada

responden), (d) wawancara (interviu atau wawancara dilakukan oleh pewawancara kepada

responden), (e) observasi (pengamatan), (f) daftar cocok (chek list), (g) skala (alat ukur kiraan

atau rating), (h) studi kasus, (i) riwayat hidup, (j) sosiometri, dan (k) asesmen portofolio

(Koyan, 2012)

107. Jelaskan apa yang dimaksud dengan tes, testing, testee dan tester ?

Jawab:

Secara harfiah kata “test” berasal dari kata bahasa dari bahasa latin “testum’ yaitu alat untuk

mengukur tanah (Fresch and Wheaton: 2002). Dalam bahasa Prancis kuno, kata tes berarti

ukuran yang dipergunakan untuk membedakan emas dan perak dari logam-logam yang lain.

Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan dengan tes yang berarti ujian atau percobaan

Dari segi istilah:

1) A test Ia a systematic prosedure for observing a person’s behavior and describing it

with the aid of numerical scale or catogory system (Tes adalah suatu prosedur

sistematik untuk mengamati tingkah laku seseorang dan mendeskripsikannya dengan

menggunakan skala numerik atau sistem kategori (Cronbach, 1970).

2) Tes adalah suatu proses baku untuk memperoleh sampel tingkah laku dari suatu ranah

tertentu (Crocker dan Algina, 1986).

3) Tes adalah suatu prosedur dimana suatu sampel perilaku induvidu diperoleh, dievaluasi,

dan diskor dengan menggunakan prosedur standar (Reynold, et.all, 2009).

4) Tes didefinisikan sebagai suatu instrumen prosedur sistematis untuk mengamati dan

menggambarkan satu atau lebih karakteristik siswa yang menggunakan skala numerik

atau skema klasifikasi (Nitko & Brookhart, 2007).

5) Tes adalah prosedur yang sistematik guna mengukur sampel perilaku seseorang.

Sistematik juga memiliki pengertian obyektif, standart dan syarat-syarat kualitas lainnya

( Brown, 1976).

Jadi tes adalah:

1) Suatu instrumen atau prosedur yang sistematis untuk mengukur tingkah laku, yang

dirancang dan dilaksanakan kepada siswa pada waktu dan tempat tertentu serta

dalam kondisi yang memenuhi syarat-syarat tertentu yang jelas.

2) Seperangkat tugas yang harus dikerjakan atau sejumlah pertanyaan yang harus

dijawab oleh peserta didik untuk mengukur tingkat pemahaman dan penguasaannya

terhadap cakupan materi yang dipersyaratkan dan sesuai dengan tujuan pengajaran

tertentu.

Testing adalah saat pada waktu tes itu sedang dilaksanakan atau berlangsung atau saat

pengambilan tes

Page 11: Tanya Jawab Seputar Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi ...

68

BAB 4. PENYUSUNAN DAN

PENULISAN SOAL

1. PENDAHULUAN

185. Bagaimana langkah-langkah penyusunan tes ?

Jawab:

Langkah-langkah umum penyusunan/pengembangan tes adalah sebagai berikut (Brennan,

2006)

1) Penentuan tujuan tes

Langkah awal dalam mengembangkan instrumen tes adalah menetapkan tujuannya.

Tujuan tes harus dirumuskan secara jelas sehingga dapat memberikan arah dan lingkup

pengembangan tes selanjutnya

2) Penyusunan kisi-kisi tes

Tujuan penyusunan kisi-kisi adalah untuk menentukan ruang lingkup dan sebagai

petunjuk dalam penulisan soal. Kisi-kisi dapat berupa format atau matriks. Kisi-kisi tes

adalah deskripsi mengenai ruang lingkup dan isi dari apa yang akan diujikan, serta

memberikan rincian mengenai soal-soal yang diperlukan oleh tes tersebut. Kisi-kisi

pada umumnya berisi (1) rincian materi pembelajaran/aspek yang akan dievaluasi, (2)

tingkah laku yang akan diukur berikut deskripsi indikatornya, (3) proporsi dan jumlah

soal, serta (4) bentuk soal

3) Penulisan soal

Dalam penulisan butir soal, penulis harus memperhatikan kaidah penulisan soal.

Menulis soal adalah penjabaran indikator kompetensi yang hendak diukur menjadi

pertanyaan-pertanyaan yang karakteristiknya sesuai dengan kisi-kisi.

4) Penelaahan soal

Penelaahan soal adalah mengkaji secara teoritik soal tes yang telah disusun. Penelaahan

ini dilakukan dengan memperhatikan tiga aspek, yaitu aspek materi, aspek konstruksi,

dan aspek bahasa. Biasanya pada penelaahan soal dilakukan review dan revisi oleh

orang lain.

5) Uji coba soal termasuk analisisnya

Soal yang sudah dibuat dan sudsah direproduksi atau diperbanyak itu diujicobakan

kepada sejumlah sampel yang telah ditentukan. Sampel uji-coba harus mempunyai

karakteristik yang kurag lebih sama dengan karakteristik peserta tes sesungguhnya.

Berdasarkan data hasil uji-coba dilakukan analisis, terutama analisis butir soal yang

meliputi tingkat kesukaran, validita butir, dan fungsi pengecoh.

6) Perakitan soal menjadi perangkat tes

Dalam perakitan tes perlu mengelompokkan butir soal itu menurut bentuknya, bukan

menurut jenis materinya atau menurut jenjang pengetahuan yang hendak diukur.

7) Penyajian tes

Setelah diperoleh tes terstandar, naskah tes siap diberikan atau disajikan kepada peserta

tes. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyajian tes adalah waktu penyajian,

petunjuk yang jelas mengenai cara menjawab atau mengerjakan tes, ruangan dan tempat

duduk peserta tes

Page 12: Tanya Jawab Seputar Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi ...

98

BAB 6. VALIDITAS

ALAT UKUR TES

1.KONSEP DASAR

282. Apa yang dimaksud dengan validitas ?

Jawab:

Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan

kecermatan suatu instrumen pengukur (tes) dalam melakukan fungsi ukurnya.

1) Validitas adalah suatu konsep yang berkaitan dengan sejauh mana tes telah

mengukur apa yang seharusnya diukur (Supranata: 2004)

2) Validitas didefinisikan sebagai seberapa cermat suatu alat ukur melakukan fungsi

ukurnya (American Psychological Association, 1999)

3) Validitas merupakan derajad sejauh mana tes mengukur apa yang ingin diukur (Borg

dan Gall, 1983).

4) Validitas berhubungan dengan interpretasi atau makna dan penggunaan hasil

pengukuran peserta didik (Nitko, 1996).

Pengertian sahih (valid) mencakup dua konsep yakni : (1) jitu, dan (2) teliti ( Hadi,

1979).

Jitu disebut juga tepat, mengandung arti alat ukur yang mengukur sesuatu sesuai dengan

sasarannya. Timbangan jitu atau tepat untuk mengukur berat bukan untuk mengukur

panjang. Meteran tepat untuk mengukur panjang bukan untuk mengkur suhu.

Teliti disebut juga seksama atau cermat. Dalam pengukuran mengandung makna jika

alat ukur itu mempunyai kemampuan secara teliti menunjukkan besar kecilnya gejala

atau bagian gejala sesuatu yang diukur. Benda yang panjangnya 5 meter ditunjukkan

oleh alat ukur itu sepanjang 5 meter, bukan 4 meter bulan pula 6 meter

Jadi validitas ialah tingkat di mana dengan sesungguhnya sebuah tes dapat mengukur apa

yang hendak diukur.

2. JENIS – JENIS VALIDITAS 283. Berapa jenis validitas itu?

Jawab:

Secara garis besar ada dua macam validitas, yaitu validitas tes dan validitas butir

284. Apa yang dimaksud dengan validitas tes ?

Jawab:

Validitas tes adalah kemampuan suatu tes untuk mengukur apa yang seharusnya diukur

(Allen & Yen, 1979). Messick (1989) menjelaskan bahwa validitas tes merupakan suatu

integrasi pertimbangan evaluatif derajat keterangan empiris yang mendasarkan pemikiran

teoritis yang mendukung ketepatan dan kesimpulan berdasarkan pada skor tes

Page 13: Tanya Jawab Seputar Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi ...

112

BAB 7. RELIABILITAS

ALAT UKUR TES

1. KONSEP DASAR

325. Jelaskan pengertian reliabilitas itu ?

Jawab:

Reliability berasal dari kata rely yang artinya percaya dan reliabel yang artinya dapat

dipercaya. Keterpercayaan berhubungan dengan ketetapan dan konsistensi. Tes dikatakan

dapat dipercaya apabila memberikan hasil pengukuran hasil belajar yang relatif tetap

secara konsisten. Beberapa ahli memberikan batasan reliabilitas.

1) Reliabilitas berhubungan dengan akurasi instrumen dalam mengukur apa yang

diukur, kecermatan hasil ukur dan seberapa akurat seandainya dilakukan pengukuran

ulang (Thorndike dan Hagen, 1977)

2) Reliabilitas adalah konsisten atau keajegan atau ketetapan dari nilai yang diperoleh

dari tiap individu yang sama manakala diadakan tes ulang dengan tes yang sama pada

waktu yang berbeda atau dengan butir soal yang sejenis (Anastasia dan Urbina,

1997).

3) Reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran dengan alat tersebut dapat

dipercaya (Suryabrata, 2004)

4) Reliabilitas suatu tes adalah kesesuaian antara dua upaya yang dilakukan untuk

mengukur trait yang sama melalui metode yang sangat serupa (Bachman, 1990),

5) Reliabilitas merupakan derajat keajegan (consistency) di antara dua buah hasil

pengukuran pada objek yang sama (Mehrens & Lehmann, 1984)

Jadi, Reliabilitas sering diartikan dengan keterandalan atau keajegan. Artinya suatu

tes memiliki keterandalan bilamana tes tersebut dipakai mengukur berulang–ulang

hasilnya sama

326. Apakah yang dimaksud dengan kata “ajeg” atau “tetap” dari reliabilitas itu adalah

hasil tes berkali-kali itu harus tetap sama ?

Jawab:

Yang dimaksud dengan ajeg atau tetap tidak selalu sama, tetapi mengikuti perubahan

secara ajeg. misalnya; jika si A dalam sebuah tes mula-mula lebih rendah dibandingkan

dengan si B, maka jika diadakan pengukuran ulang, si A juga berada lebih rendah dari si

B, itulah yang dikatakan ajeg atau tetap, yaitu sama dalam kedudukan siswa di antara

anggota kelompok yang lain

327. Apa kegunaan dari reliabilitas itu ?

Jawab:

Kegunaan reliabilitas adalah untuk mengetahui atau menunjukkan keajekan suatu tes

dalam mengukur gejala yang sama pada waktu dan kesempatan yang berbeda

Page 14: Tanya Jawab Seputar Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi ...

129

BAB 8. PENILAIAN (ASESMEN)

365. Ada berapa macam teknik penilaian untuk menilai hasil pembelajaran siswa ?

Jawab:

Secara umum ada sembilan macam teknik penilaian untuk menilai hasil pembelajaran

siswa. yaitu: (1) tes, (2) observasi, (3) penilaian diri, (4) penilaian antar teman, (5)

penilaian kinerja, (6) penilaian portofolio. (7) peniaian produk, (8) penilaian proyek,

dan (9) penilaian jurnal

366. Bagaimana hubungan antara teknik penilaian dengan aspek penilaian?

Jawab:

Adapun hubungan antara teknik penilaian dengan aspek penilaian adalah sebagai berikut:

Teknik Penialain Aspek Penilaian

Pengetahuan Ketrampilan Sikap

Tes √

Observasi √

Penilaian diri √

Penilaian antar teman √

Penilaian kinerja √ √

Penilaian portofolio √

Penilaian proyek √ √

Penilaian produk √

Penilaian jurnal √

Inventori √

367. Bagaimana hubungan antara teknik penilaian dengan instrumen penilaian?

Jawab:

Adapun hubungan antara teknik penilaian dengan instrumen penilaian adalah sebagai berikut:

Teknik Penilaian Instrumen Penilaian

Tes Soal tes

Observasi Pedoman observasi

(check list, rating scale)

Penilaian diri Angket

Penilaian antar teman Angket

Penilaian kinerja Rubrik

Penilaian portofolio Rubrik

Penilaian proyek Rubrik

Penilaian produk Rubrik

Penilaian jurnal Rubrik

Inventori Skala

Page 15: Tanya Jawab Seputar Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi ...

156

BAB 9 . ALAT UKUR NONTES

1. KONSEP DASAR NONTES

437. Apa yang dimaksud dengan non tes ?

Jawab:

Nontes: penilaian menggunakan pertanyaan atau pernyataan yang tidak menuntut

jawaban benar atau salah.

438. Apa yang dimaksud dengan penilaian nontes ?

Jawab:

Penilaian nontes adalah penilaian yang mengukur kemampuan siswa-siswa secara

langsung dengan tugas-tugas yang riil

439. Kapan instrumen nontes digunakan?

Jawab:

Instrumen nontes digunakan terutama untuk mengukur hasil belajar yang berkenaan

dengan soft skills dan vocational skills, terutama yang berhubungan dengan apa yang

dapat dibuat atau dikerjakan oleh peserta didik daripada apa yang diketahui atau

dipahaminya.

Instrument ini biasanya digunakan terkait dengan penampilan yang dapat diamati dari

pada pengetahuan dan proses mental lainnya yang tidak dapat diamati dengan panca indra

(Widiyoko : 2009).

440. Apa kelebihan nontes dibanding dengan tes ?

Jawab:

Adapun kelebihan nontes dari tes adalah sifatnya lebih komprehensif, artinya dapat

digunakan untuk menilai berbagai aspek dari individu sehingga tidak hanya untuk

menilai aspek kognitif, tetapi juga aspek efektif dan psikomotorik, yang dinilai saat

proses pelajaran berlangsung.(Sudjana, 2004)

441. Alat penilaian apa yang tergolong teknik nontes ?

Jawab:

Alat penilaian yang tergolong teknik non-tes antara lain: a) kuesioner/ angket, b)

wawancara (interview), 3) daftar cocok (check-list), 4) pengamatan/observasi, 5)

penugasan, 6) portofolio, 7) jurnal, 8) inventori, 9) penilaian diri (self-assessment), dan 9)

penilaian oleh teman sejawat (peer assessment)

2. OBSERVASI

442. Apa yang dimaksud dengan observasi ?

Jawab:

Observasi adalah suatu teknik penilaian non-tes yang menginventarisasikan data tentang

sikap dan kepribadian siswa dalam kegiatan belajarnya. Observasi dilakukan dengan

mengamati kegiatan dan perilaku siswa secara langsung. Data yang diperoleh dijadikan

bahan penilaian

Page 16: Tanya Jawab Seputar Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi ...

165

BAB 10. PENGUKURAN DAN

PENILAIAN SIKAP

1. KONSEP DASAR

472. Apa yang dimaksud dengan penilaian sikap ?

Jawab:

(1) Yang dimaksud dengan penilaian sikap adalah proses pengumpulan dan pengelolaan

informasi yang berkaitan dengan ranah sikap untuk menentukan proses dan hasil

belajar peserta didik pada mata pelajaran tertentu

(2) Yang dimaksud dengan penilaian sikap adalah serangkaian kegiatan yang dirancang

untuk mengukur sikap peserta didik sebagai hasil dari suatu program pembelajaran.

473. Apa beda antara skala sikap dan skala penilaian ?

Jawab:

Beda antara skala sikap dan skala penilaian adalah:

Skala sikap adalah mengukur keadaan atau perasaan atau penilaian yang bersangkutan

Skala Penilaian adalah mengukur penampilan atau perilaku orang lain oleh seseorang

melalui pernyataan perilaku individu pada suatu rentang kontinum atau suatu kategori

yang bernama nilai (Djaali dan Muljono, 2008)

474. Apa saja komponen sikap itu ?

Jawab:

Sikap itu memiliki tiga komponen yaitu :

1. Komponen afektif --- kehidupan emosional individu, yakni perasaan tertentu (positif

atau negatif) yang mempengaruhi penerimaan atau penolakan terhadap objek sikap,

sehingga timbul rasa senang-tidak senang, takun-tidak takut.

2. Komponen kognitif --- aspek intelektual yang berhubungan dengan bilief, idea atau

konsep terhadap objek sikap.

3. Komponen behavioral --- kecenderungan individu untuk bertingkah laku tententu

terhadap objek sikap

475. Cakupan sikap mana yang dinilai dalam Kurikulum 2013 ?

Jawab:

Dalam Kurikulum 2013 ada dua macam penilaian sikap yang harus dilakukan, yaitu (1)

sikap spiritual dan (2) sikap sosial

1. Penilaian sikap spiritual yaitu: menghargai dan menghayati ajaran agama yang

dianut

2. Penilaian sikap sosial mencakup antara lain yaitu:

(1) jujur

(2) disiplin

(3) tanggung jawab

(4) toleransi

(5) gotong royong

Page 17: Tanya Jawab Seputar Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi ...

184

BAB 11. PENGOLAHAN TES

HASIL BELAJAR

1. PENGERTIAN DAN KONSEP

521. Apa yang dimaksud dengan pengolahan hasil tes ?

Jawab:

Pengolahan hasil tes merupakan kegiatan lanjutan pelaksanaan ujian, yaitu memeriksa

hasil ujian dengan mencocokkan jawaban peserta dengan kunci jawaban

522. Bagaimana cara menginterpretasikan hasil tes ?

Jawab:

Untuk menginterpretasikan hasil tes dapat dilakukan dengan dua cara (metode), yaitu

berdasarkan standar absolut (criterion-referenced interpretation) yang dikenal dengan

PAP (Penilaian Acuan Patokan), dan standar relatif (norm-referenced interpretation)

yang kita kenal dengan PAN (Penilaian Acuan Norma) (Linn dan Gonlund, 1995).

523. Apa yang dimaksud dengan Skor ?

Jawab:

Skor adalah hasil pekerjaan menskor (memberikan angka) yang diperoleh dengan jalan

menjumlahkan angka-angka bagi setiap butir item yang oleh testee telah dijawab betul

dengan memperhatikan bobot jawaban betulnya.

524. Ada berapa macam jenis skor itu ?

Jawab:

Adapun jenis skor dibedakan atas 3 macam, yaitu :

i. Skor yang diperoleh (obtained score) adalah sejumlah biji yang dimiliki oleh teste

sebagai hasil mengerjakan tes. Kelemahan-kelemaha butir tes, situasi yang tidak

mendukung, kecemasan dan faktor lainnya dapat berakibat pada skor yang diperoleh.

ii. Skor sebenarnya (true score) atau skor univers-skor alam (universe score), adalah

nilai hipotetis yang sangat tergantung dari perbedaan individu, berkenaan dengan

pengetahuan yang dimiliki secara tetap

iii. Skor kesalahan (error score), perbedaan antara skor yang diperoleh dan skor

sebenarnya disebut dengan istilah kesalahan dalam pengukuran atau kesalahan skor,

atau skor kesalahan

525. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi skor

Jawab:

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi skor, yaitu:

1 Karakteristik umum yang permanen peserta tes,seperti kemampuan

yang dimiliki siswa dalam menghadapi tes

2. Karakteristik khusus yang permanen peserta tes, misalnya yang

berkaitan dengan atribut yang diukur dalam tes, pengetahuan dan

kemampuan khusus yang berkaitan dengan soal, dan sebagainya

3. Karakteristik umum yang temporer, seperti: kesehatan, kelelahan,

Page 18: Tanya Jawab Seputar Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi ...

200

DAFTAR PUSTAKA

Agung. (1992), Metode Penelitian Sosial Pengertian dan Pemakaian Praktis, PT.

Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Aiken, Lewis R. (1994). Psychological Testing and Assessment,(Eight Edition),

Boston: Allyn and Bacon.

Allen, M.J. & Yen, W.M. (1979). Introduction to measurement theory. Monterey,

CA: Brooks/Cole Publishing Company.

Alkin, M.D., Daillak, R., and White, P. (1979). Using evaluations: does evaluation

make a difference? Beverly Hills, Cliff: Sage

American Psychological Association (APA). (1999). Standards for Educational and

Psychological Testing. Washington, D.C.: American Educational Research

Association.

Anastasi. Anne and Urbina, Susana. (1997). Psicoholological Testing. (Seventh

Edition). New Jersey: Prentice-Hall, Inc.

Anderson, L.W and D.R. Krathwohl (Eds). (2001). A Taxonomy for Learning

Teaching and Assessing.

Arifin, Zaenal. (2009). Evaluasi Pembelajaran,. Bandung: PT remaja Rosdakarya

Arikunto.S & Cepi, S. A. J. (2004). Evaluasi program pendidikan: Pedoman

teoritis bagi praktisi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Asaad, Abubakas,S and Hailaya, Wilham, M (2004), Measurement And Evaluation,

Manila: Rex Nbook Store

Azwar, Syarifuddin (2010). Tes Prestasi: Fungsi dan Pengembangan Pengukuran

Prestasi Belajar, edisi II, cetakan ke 4 :Pustaka Pelajar.

Azwar, Syarifuddin (2012), Reliabilitas dan Validitas, Yogyakrta: Pustaka Pelajar

Basuki, Ismet dan Hariyanto (2014), Asesmen Pembelajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Baumeister, Roy, F (1999), The Self in Social Psychology, Philadelphia: Psychology Press

Borg, Walter R dan Gall, Meredith Damien (1983). Educational research an introduction. New York :

Longman

Brennan, Robert L. (2006). Educational measurement. Fourth Editon. Praeger

Publishers, 88 Post Road West, Westport CT. 06881.

Brown, Frederick G (1976), Principles of Educational and Psychological Testing,

New York: Holt, Rinehart and Winston

Buchori, Muchtar (1980), Teknik-Teknik Evaluasi Dalam Pendidikan, Bandung:

Page 19: Tanya Jawab Seputar Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi ...

201

Jemmars

Crocker, L. & Algina, J. (1986). Introduction to Classical and Modern Test Theory_.

New York: Holt, Rinehart and Winston, Inc.

Cronbach, L.I (1970), Essentials of psychological testing, New York: Harper Collins

Cronbach, L., J., and others. (1980). Toward reform of program evaluation: aims,

methods, and institutional arrangements. San Fransisco: Jossey-Bass

Dave, R.H. (1967). Taxonomy of educational objectives and achievement testing.

London: University of London Press.

Depdiknas (2009), Penilaian, Jakarta: Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu

Pendidikan dan tenaga Kependidikan

Depdiknas (2008), Panduan Analisis Butir Soal, Jakarta: Direktorat Pembinaan SMA

Depdiknas (2004). Kurikulum 2004: Pedoman Khusus Pengembangan Portofolio

untuk Penilaian.

Dizney, Henry !1971), Classroom Evaluation for Teachers, Dubuque, Iowa: Wm. C.

Brown Company Publisher

Djiwandono, Soenardi. (2008). Tes Bahasa Jakarta: PT Indeks

Djaali & Mulyono, Pudji. (2008). Pengukuran dalam Bidang Pendidikan, Jakarta:

Grasindo

Ebel, Robert L. & David A. Frisbie (1991) Essential Of Educational Measurement

(5th Edition).New Delhi: Prentice‐Hall, Inc.

Fernandes,H.J.X (1984), Testing And Measurement, Jakarta: National Education

Planning, Evaluation and Curriculum Development

Fogarty, R. (Ed.). (1996). Student Portfolios, A Collection of Articles. Victoria,

Australia: Hawker Brownlow Education.

Fresch, Mary Jo & Aileen Wheaton. (2002). Teaching and Assessing Spelling. Ohio: Scholastic Inc.

Gabel, D.L. (1993). Handbook of Research on Science Teaching and Learning.

New York: Maccmillan Company.

Gagne, R. M. & Brigg, L. J. (1974). Principle of instructional design. New York:

Holt, Rinehart, and Wins, Inc.

Gregory, Robert J. (2000). Psychological Testing: History, Principles, and

Applications. Boston: Allyn and Bacon.

Griffin, P. & Nix, P. (1991). Educational Assessment and Reporting. Sydney:

Harcout Brace Javanovich, Publisher

Page 20: Tanya Jawab Seputar Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi ...

202

Gronlund, N.E. (1982). Constructing Achievement Test, 3rd edition. Eaglewood

Cliffs, N.J: prentice–Hall inc.

Gronlund, Norman E. and Linn, Robert L. (1995). Measurement and Assessment in

teaching (Seventh Edition). Ohio: Merrill, an immprint of Prentice Hall.

Gronlund, Norman .E & Linn, Robert .L. (1995). Measurement and Evaluation in Teaching.

New York: McMillan Publishing Company

Hadi, Sutrisno. (2001). Metodologi Research, Jilid 2. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Haladyna, Thomas M (1999). Developing and Validating Multiple-Choice

Items, (2 nd edition), Mahwah, NJ: Lawrence Erlbaum Associates

Haladyna, Thomas M. (1994). Developing and Validating Multiple-Choice Test

Items. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates, Publishers.

Harahap, Nasrun dk (1982), Teknik Penilaian Hasil Belajar, Jakarta; Bulan Bintang

Harrow, A. J. (1972). A taxonomy of the psychomotor domain: A guided for

developing behavioral objective. New York: David Mc Key Company.

Hayat ,Bahrul (2008) Prinsip-prinsip dan Strategi Penilaian di Kelas

Jakarta: Pusat Penilaian Pendidikan Balitbang Depdiknas

Hopkins, Kenneth D. and Julian C. Stanley. (1981). Educational and Psychological

Measurement and Evaluation. Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall, Inc.

Hopkins, Charles D. dan Richard L. Antes (1989). Classroom Testing Construction.

Illinois: F. E. Peacock.

Jihad, Asep dan Haris, Abdul (2008), Evaluasi Pembelajaran, Yogyakarta: Multi Pressindo

Joesmani (1988), Pengukuran dan Evaluasi Dalam Pengajaran, Jakarta: Proyek

Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan

Johnson,D.W.& Johnson,R.T. (2002), Meaningful Assessment, a Manageable and

Cooperative Process, Boston: Allyn and Bacon

Kaufman, et.all (1980), Needs Assessment, Concept and Application, New Jersey:

Engelewood Clifts, Educational Technology Publications

Kemendikbud. 2013. Konsep Kurikulum 2013 (Materi Pelatihan Implementasi

Kurikulum 2013). Jakarta: BPSDMPK dan PMP Kemendikbud.

Klewnoswaki, Val. (2002). Developing Portfolio for Learning and Assessment. London:

RoutledgeFalmer.

Komalasari, Gantina, Eka Wahyuni dan Karsih (2011).Asesmen Teknik Nontes dalam

Perspektif BK Komprehensif, Jakarta: PT Indes

Page 21: Tanya Jawab Seputar Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi ...

203

Koyan, I Wayan (2012), Konstruksi Tes, Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha

Press

Krathwohl, D. R. (2002). A Revision of Bloom’s Taxonomy: An Review. Theory

Into Practice. Volume 41, Number 4. College Education. The Ohio State

University.

Krathwohl, D. R. et.all (1964).Taxanomy of Educational Objectives, Handbook II;

Affective Domain, New York; McKay

Kunandar (2013), Penilaian Autentik, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

Kusaeri dan Suprananto (2012), Pengukuran dan Penilaian Pendidikan,Yogyakarta:

Graha Ilmu

Lord, F.M. and Novick, M.R. (1974). Statistical Theories of Mental Test Scores.

Reading, MA: Addison-Wesley

Mardapi, Djemari (2008), Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes,

Jogyakarta: Mitra Cendekia

Mardapi, Djemari (2004) , Penyusunan Tes Hasil Belajar, Yogyakarta: Program Pascasarjana

Universitas Negeri Yogyakarta,

Masrun dan Martaniah, S.M (1973), Psikologi Pendidikan, Yogyakarta: Yayasan

Penerbit Fakultas Psikologi UGM

Mathew, Donal K., (1963), Measurement in Physical Education, Second Edition,

WB.Sounders Company, Philadelphia, London.

Mehrens, W. A. & Lehmann, I. J. (1984). Measurement and evaluation in education

and psychology, Third edition. New York: Holt, Rinehart and Winston.

Messick, S. (1989). “Validity” dalam Linn, R. L. (Eds.), Educational measurement

third edition. (pp. 13-103). New York: McMillan.

Miller, M.David, Robert l.Linn and Norman E. Gronlund (2009), Measurement and

Assessment in Teaching, New Jersey: Pearson Education International

Millman, Jason and Greene, Jennifer. (1993).The Spesification and Development

of Tests of Achiievement and Ability in Robert L. Lin (Editor).

Educational Measurement, Third Edition. Phoenix: American Council on

Education, Series on Higher Education Oryx Press.

Mueller, D. J. (1986). Measuring social attitudes. New York: Teachers College,

Columbia University.

Nitko, Anthony J,. & Brookhart, Susan M. (2007). Educational assessment of

student. Pearson Education Inc., Upper Saddle River, New Jersey,

Nitko, Anthony J.( 1996). Educational Assessment of Students. Englewood Cliffs,

Page 22: Tanya Jawab Seputar Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi ...

204

New Jersey: Prentice-Hall, Inc.

Nurgiyantoro, Burhan. (2010). Penilaian dan Pengajaran Bahasa dan Sastra.

Yogyakarta: BPFEE.

Nurkancana , Wayan & Sumartana (1990), Evaluasi Hasil Belajar, Surabaya: Usaha

Nasional

Phillips, Allen D. (1979). Measurement and Evaluation in physical education.

Canada: John Whiley & Sons, Inc.

Popham, W. James. (1995). Classroom assessment: what teachers need to

know. Needham Heights, MA: Allyn & Bacon, A Simmon & Schuster Company.

Purwanto (2009). Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta: Pustaka Pelajar

O'Malley, J. Michael, and Lorraine Valdez Pierce. (1996). Authentic Assessment for

English Language Learning: Practical Approaches for Teachers. New York:

Addison-Wesley Publishing

Reynolds, Cecil.R, at.all (2009), Measurement and Assessment in Education, New

Jersey: Upper Saddle River

Rokeach, Milton (1968), Beliefs, Attitudes, anf Values: A Theory of Organiation and

Change, San Fransisco: Jossey-Bass

Salvia, J. & Ysseldyke, J.E. (1996). Assessment. 6th Edition. Boston: Houghton

Mifflin Company.

Sax, G. (1980). Principles of educational and psychological measurement and

evaluation. Belmont: Wadsworth Publishing Company.

Setiadi, Hari (2008), Penilaian Kinerja, Jakarta: Pusat Penilaian Pendidikan,

Departemen Pendidikan Nasional

Simpson, E.J (1972), The Classification of Educational Objectives, Psychomotor

Domain, Ilinois: Teacher of Home Economic

Silverius, Suje (1991), Evaluasi Hasil Belajar dan Umpan Balik, Jakarta: PT

Grasindo

Singarimbun, Masri dan Effendi, Sofian (Ed.). Metode Penelitian Survai. Cetakan-2,

Jakarta: UI-Press, 1993.

Slameto. (1998). Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Stalnaker, J. M. (1951). The Essay Type of Examination. In E. F. Lindquist

(Ed.), Educational Measurement (pp. 495-530). Menasha, Wisconsin:

George Banta.

Page 23: Tanya Jawab Seputar Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi ...

205

Subali, Bambang (2010), Penilaian, Evaluasi dan Remediasi Pembelajaran Biologi,

Yogyakarta: Jurusan Biologi FMIPA, Universitas Negeri Yogyakarta

Sudijono (2006), Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada

Sudjana, Nana, 2004, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Remaja

Rosdakarya, Bandung.

Sudjana, Djudju (2006), Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah, Rosdakarya.

Suherman, E. (2001). Evaluasi Proses dan Hasil Belajar Matematika. Jakarta:

Universitas Terbuka.

Sukardi. (2008), Evaluasi Pendidikan: Prinsip & Operasionalnya, Jakarta: Bumi Aksara

Sunarti dan Rahmawati, Selly (2013),Penilaian Dalam Kurikulum 2013, Yogyakarta: penerbit Andi

Surapranata, Sumarna dan Muhammad Hatta. 2006. Penilaian Portofolio: Implementasi Kurikulum 2004.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Surapranata, Sumarna. (2005). Analisis, Validitas, Reliabilitas, dan Interpretasi Hasil

Tes. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset

Suryabrata, Sumadi. (2000),. Pengembangan Alat Ukur Psikologis. Yogyakarta:

Penerbit Andi.

Suryabrata, Sumadi (1987). Pengembangan tes hasil belajar. Jakarta:Rajawali

Susetyo, Budi (2011), Menyususn Tes Hasil Belajar, Bandung: CV Cakra

Stark, J.S. & Thomas, A. (1994). Assessment and program evaluation. Needham Heights:

Simon & Schuster Custom Publishing

Stiggins,R.J (1994), Student Centered Classroom Assessment, New York:

Macmillan College Publishing Company

Stufflebeam, D. L. & Shienkfield, A. J. (1985). Systematic Evaluation. Boston:

Kluwer-Nijhoff Publishing.

Stufflebeam, Daniel L., (l974). Evaluation models. Boston: Kluwer-nijhoff

Publishing.

Supratinya, A (2014), Pengukuran Psikologis, Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma

Tayibnapis, Farida Yusuf( 2008). Evaluasi Program dan Instrumen Evaluasi. Jakarta:

PT Rineka Cipta

Thoha, Chabib M (2001), Teknik Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

Page 24: Tanya Jawab Seputar Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi ...

206

Thorndike, Robert, L., & Hagen, Elizabeth. P. (1977). Measurement and evaluation in psychology and

education. New York: John Wiley & Sons.

Wandt, Edwin and Brown, Gerald, W (1957), Essentials of Educational Evaluation,

New York: Holt Rinehart and Winston

Weeden, P., Winter, J., & Broadfoot, P. (2002). Assessment. London; New York:

RoutledgeFalmer.

Wiersma, W and Jurs (1990), Educational Measurement And Testing, Boston: Allyn

and Bacon

Widoyoko, S. Eko Putra (2014), Penilaian Hasil Pembelajaran di Sekolah, Yigyakarta:

Pustaka Pelajar,

Widoyoko, S. Eko Putra (2009) Evaluasi Program Pembelajaran: Panduan Praktis

Bagi Pendidik dan Calon Didik, Yogyakarta: Pustaka Belajar

Wolf, Richard, M. (1984). Evaluation in Education. New York: Praeyer Publishers.

Zainul, Asmawi dan Noehi Nasoetion (1997), Penilaian Hasil Belajar. Pusat Antar

Universitas, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Page 25: Tanya Jawab Seputar Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi ...

TENTANG PENULIS

Prof. Dr. Yusrizal, M.Pd dilahirkan di

Pidie, Aceh pada 31 Desember 1952.

Setelah lulus Sarjana Pendidikan Fisika dari

FKIE-IKIP Yogyakarta pada 1981, langsung

diangkat menjadi staf pengajar pada Jurusan

Fisika FKIP Universitas Syiah Kuala,

Darussalam-Banda Aceh. Gelar Magister

Pendidikan (bidang Pendidikan Sains) diperolehnya dari PPs

Universitas Negeri Surabaya (UNESA) pada tahun 2000.

Gelar

Doktor diperolehnya dari PPs Universitas Negeri Jakarta (UNJ)

pada tahun 2008 dalam Bidang Penelitian dan Evaluasi

Pendidikan. Pada thun 2011 diangkat menjadi Guru Besar

bidang ilmu Evaluasi pendidikan Unsyiah.

Selain mengajar mata kuliah Evaluasi pengajaran Fisika di

FKIP Unsyiah, juga mengajar mata kuliah Tes dan Pengukuran

pada Program Studi Pendidikan Keolahragaan, mengajar

Language Testing and Evaluation pada Program Studi

Pendidikan Bahasa Inggris, mengajar

Evaluasi Pendidikan di Program Studi-Program Studi:

Pendidikan IPA, Pendidikan Matematika, Pendidikan Bahasa

dan sastra Indonesia serta di Program Studi Magister

Administrasi Pendidikan PPs Unsyiah. Bercita-cita untuk dapat

menerbitkan sejumlah buku mengenai Evaluasi

Pendidikan/Pembelajaran: Tanya Jawab Seputar Pengukuran,

Penilaian dan Evaluasi Pendidikan merupakan awal dari cita-

citanya itu.

Page 26: Tanya Jawab Seputar Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi ...