TANSFORMASI KURIKULUM PONDOK PESANTREN TA’MIRUL ISLAM SURAKARTA Disusum untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Strata 1 pada Program Studi Pendidikan Islam (S.Pd) Oleh : SITI KHODIJAH G000140056 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018
15
Embed
TANSFORMASI KURIKULUM PONDOK PESANTREN …eprints.ums.ac.id/66890/6/naspub.pdfadanya silabus, RPP, Ijazah, akan tetapi dikarenakan pesantren ini berbasis Mu’adalah yang artinya disetarakan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
TANSFORMASI KURIKULUM PONDOK PESANTREN
TA’MIRUL ISLAM SURAKARTA
Disusum untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Strata 1
pada Program Studi Pendidikan Islam (S.Pd)
Oleh :
SITI KHODIJAH
G000140056
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018
i
ii
iii
1
TANSFORMASI KURIKULUM PONDOK PESANTREN TA’MIRUL ISLAM
SURAKARTA
Abstrak
Transformasi yaitu perubahan sesuatu menuju sesuatu yang lain mulai dari sifat, bentuk, dan
nama. Jika digabungkan dengan kurikulum tentu maknanya yaitu suatu perubahan sistem
pembelajaran untuk mewujudkan tujuan pembelajaran. Penelitian ini membahas tentang
Perubahan Kurikulum yang ada di Pondok Pesantren Ta’mirul Islam Surakarta sebagai objek
untuk diteliti. Penulis memilih penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui transformasi
kurikulum apa saja yang telah dilakukan di Pesantren Ta’mirul Islam Surakarta dan
bagaimana bentuk transformasi yang ada di Pondok pesantren Ta’mirul Islam Surakarta. .
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian lapangan dengan pendekatan
deskriptif, penulis melakukan penelitian lapangan melalui sumber data dan informasi yang
didapat dalam wawancara dan data tertulis, observasi serta dokumentasi. Berdasarkan
penelitian data yang dilakukan di Pesantren Ta’mirul Islam Surakarta menyimpulkan
bahwasanya telah terjadi perubahan kurikulum. dipesantren Ta’mirul didalamnya bermula
dari pendidikan surau, berubah menjadi pesantren syawal lalu menjadi kulliyatul mujahiddin
dan alyah kursus, berubah menjadi kulliyatul mualimin dengan jenis pesantren muadalah
setelah ada peraturan undang-undang dari pemerintah. Didalam penelitian ini penulis hanya
membahas tentang kulliyatul mujahiddin dan mualimin saja untuk dibahas. Kurikulum
Kulliyatul Mujahidin Al-Islamiyah bermakna persemaian pejuang islam, sesuai dengan
namanya para santri yang mondok di Pesantren Tersebut sangat bersungguh- sungguh dalam
menuntut ilmunya, hal itu terbukti dari tidak adanya Ijazah formal serta kurangnya sarana
prasarana yang memadai. Berlanjut ke Kurikulum Kulliyatul Mualimin Al-İslamiyah yaitu
persemaian pengajar islam, kurikulum mementingkan legal formal. Oleh sebab itu sudah
adanya silabus, RPP, Ijazah, akan tetapi dikarenakan pesantren ini berbasis Mu’adalah yang
artinya disetarakan maka tidak terdapat Ujian Nasional didalam pesantren tersebut, dan
Ijazahnya juga dibaut sendiri dan ditandatangani sendiri serta diakui pemerintah dengan SK
NO 240/C/KEP/MN/2003.
Kata kunci: transformasi, kurikulum, pondok pesantren
Abstract
To idealize the development of the times need for a transformation in an education, especially
in pesantren education which is the oldest education in Indonesia. Transformation is the
change of something to something else starting from the nature, form, and name. When
combined with the curriculum, of course the meaning is a change in the learning system to
realize the learning objectives. In this study will discuss about the changes in the curriculum
that exist in the Islamic Boarding School Ta'mirul Islam Surakarta as an object to be studied.
The authors chose the study aims to find out what curriculum transformation has been done in
pesantren Ta'mirul Islam Surakarta and how the form of transformation that exist in Pondok
Pesantren Ta'mirul Islam Surakarta. In this study, the authors used this type of field research
with a descriptive approach, the authors conducted field research through sources of data and
information obtained in interviews and written data, observation and documentation. Based
on research data conducted in Islamic Boarding Schools Ta'mirul Surakarta concluded that
there has been a change in the curriculum. Pesantren Ta'mirul in it starts from surau
education, turns into a pesantren syawal and then becomes kulliyatul mujahiddin and alyah
courses, turns into kulliyatul mualimin with your pesantren type after the law is passed from
the government. In this study the author only discuss about kulliyatul mujahiddin and
mualimin just to be discussed. The curriculum of Kulliyatul Mujahidin Al-Islamiyah means
the nursery of Islamic fighters, as the name implies the santri who boarded in the Pesantren
were all serious in demanding their knowledge, this was evident from the absence of a formal
2
diploma and lack of adequate infrastructure. Continuing to Curriculum Kulliyatul Mualimin
Al-İslamiyah is a nursery of Islamic teachers, a formal legal importance curriculum.
Therefore, there is already a syllabus, RPP, diploma, but because this pesantren is based on
Mu'adalah which means it is equalized there is no National Examination in the pesantren, and
the diploma is also self-signed and self-signed and the government acknowledges with SK
Pondok Pesantren1 adalah salah satu lembaga Pendidikan tertua di Indonesia, Pendidikan ini
bermula dari masuknya Islam di Indonesia, dilihat dari segi berdirinya Pesantren, sudah jelas
terlihat jika cara belajarnya sangat klasik. Menurut catatan sejarah Pendidikan Agama Islam
bermula dari Pendidikan surau yang didalamnya mengajarkan membaca dan menghafal Al-
quran saja. Yang dipimpin oleh seorang ustadz atau ulama. Metode pembelajaran yang
diterapkan yaitu metode hafalan..
Berlanjut di Pendidikan Pesantren. Pendidikan Pesantren hingga sekarang masih
sering dijumpai tertama di pulau Jawa. Perkembangan pendidikan surau menjadi Pesantren
tentu menuntut untuk menambah kurikulum yang diajarkannya. Awalnya para ulama hanya
mengajarkan mengaji saja namun semakin banyak yang mendukung maka perlu adanya
perubahan kurikulum , kurikulum adalah suatu proses atau cara dalam program pembelajaran
untuk mencapai tujuan suatu Pendidikan,2
Didalam lembaga Pendidikan Pesantren sangat jarang mengenal dan membahas
tentang kurikulum. Istilah tersebut lebih mudah dipahami dengan sejumlah mata pelajaran,
namun makna sebenarnya dari kurikulum ialah seluruh kegiatan, keterampilan dan
kepribadian yang diajarkan oleh pendidik untuk mempengaruhi peserta didik, kompenen
kurikulum seperti merancang tujuan pembelajaran, melaksanakan strategi, dan evalusai.
Sehingga dapat mewujudkan tujuan pembelajaran didalam lembaga Pendidikan.
Menurut Saylor bersama Alexander didalam bukunya Nasution, mereka mengatakan
“the curriculm is the sum total of school efforts to influence learning. Whather in the
classroom, on the play ground, or out of school”.3 Dengan artian segala usaha yang ditempuh
sekolah untuk merangsang belajar, baik didalam kelas, lingkungan sekolah,ataupun diluar
sekolah. Seharusnya kurikulum didalam Pesantren mengacu kepada teori tersebut sehingga
1Pesantren adalah tempat belajar para santri dan Pondok berarti rumah, kata pondok berasal dari Bahasa
Arab “Funduq” yang artinya hotel atau asrama. Zamaksyar Dhofier, Tadisi Pesantren (Jakarta, LP3ES,1983),18 2 Abdurrachman Mas’ud, Dinamika Pesantren, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar 2002), Vii
3Nasution, Asas-Asas Kurikulum.(Jakarta: Bumi Aksara,2001), 5
3
transformasi kurikulum didalam Pesantren dapat diterapkan seperti kegiatan intra dan extra-
kurikuler.
Hal tersebut membutuhkan strategi yang ampuh, peran kiai sangat dibutuhkan dalam
hal tersebut, karena pada mulanya kesuksesan suatu pesantren tergantung oleh pengelolaan
kiai yang mampu mengeksistensikan pondok pesantren sehingga pesantren dapat bertahan
lama dan menimbulkan minat terhadap masyarakat. Tidak sedikit pesantren dapat menerapkan
strategi seperti ini dikarenakan kiayi yang tidak ingin merubah sistem pendidikan sehingga
pesantren tidak bertahan lama.
Faktor penyebab terjadinya transformasi kurikulum pesantren terbagi menjadi dua
yaitu pertama : faktor external yaitu tantangan globalisasi zaman dan modernisasi, dalam hal
ini kiai harus pandai mengkolaborasikan Pendidikan Agama dengan pendidikan umum,
kedua : faktor internal yaitu kurangnya dana untuk pembiayaan, SDM yang tidak memadai,
sarana prasarana yang kurang, dan kurikulum yang kurang updateterhadap sosial dan zaman.4
Sehingga menyebabkan kemusnahan pesantren.
Jenis pesantren di Indonesia dibagi menjadi beberapa macam diantaranya ialah
pesantren klasik yang masih mengajarkan kitab-kitab klasik atau kitab kuning dengan metode
sorogan dan hafalan saja. pesantren ini bisa disebut pesantren salaf. Kedua, pesantren klasik
yang menambahkan ekstrakurikuler dan menyeimbangkan pelajaran umum didalamnya. Jenis
pesantren ini ialah transformasi dari pesantren salaf ke kholaf yang masih belum bisa
meninggalkan ajaran kitab kuningnya.
Keempat, mengembangka keterampilan tapi masih memokokkan ilmu agamnya.
Pesantren ini dapat disebut pesantren kholaf karena didalam pesantren ini tidak lagi
menggunakan kitab kuning sebagai bahan ajarnya dan didalam pesantren ini sudah berbasis
mutu sama halnya di sekolah umum lainya. Dan yang kelima pesantren yang mengasuh
beraneka ragam pendidikan baik formal maupun non formal.
Pesantren tersebut bisa diartikan sebagai pesantren muadalah yaitu pesantren yang
mempunyai hak cipta sendiri, mulai dari kurikulumnya hingga ijazah pesantren tersebut
mempunyai ijazah sendiri dan sudah diakui oleh pemerintah kestaraanya sudah disamakan
dengan ijazah SMP/SMA umum lainya.5 dari beberapa pendapat tersebut bisa disimpulkan