TAMBAHAN INFORMASI DAN/ATAU PERUBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT RENUKA COALINDO TBK. (“PERSEROAN”) SEHUBUNGAN DENGAN RENCANA PENAWARAN UMUMTERBATAS DENGAN MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU (“HMETD”) (“PUT I”) TAMBAHAN INFORMASI DAN/ATAU PERUBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT RENUKA COALINDO TBK. (“PERSEROAN”) SEHUBUNGAN DENGAN RENCANA PENAWARAN UMUM TERBATAS DENGAN MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU (“HMETD”) (“PUT I”) INI MERUPAKAN PERUBAHAN ATAS KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT RENUKA COALINDO TBK. (“PERSEROAN”) SEHUBUNGAN DENGAN RENCANA PENAWARAN UMUM TERBATAS DENGAN MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU (“HMETD”) (“PUT I”) YANG TELAH DITERBITKAN PADA TANGGAL 24 OKTOBER 2018 KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM (“KETERBUKAAN INFORMASI”) INI DISAMPAIKAN OLEH PERSEROAN DALAM RANGKA MEMENUHI KETENTUAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN (“OJK”) NOMOR 32/POJK.04/2015 TENTANG PENAMBAHAN MODAL PERUSAHAAN TERBUKA DENGAN MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU (“POJK 32”) DAN KETENTUAN PERATURAN BAPEPAM DAN LK NO. IX.E.2 TENTANG TRANSAKSI MATERIAL DAN PERUBAHAN KEGIATAN USAHA UTAMA (“Peraturan NO. IX.E.2”). PT Renuka Coalindo Tbk Berkedudukan di Jakarta Pusat, Indonesia Kegiatan Usaha Utama: Perdagangan Besar Serta Perdagangan Ekspor Kantor Pusat Gedung Sahid Sudirman Center, lantai 20 SR 20-01 Jl. Jend. Sudirman Kav. 86, Jakarta Pusat Telp. (62-21) 27889554 (hunting); Fax./Direct (62-21) 27889551 Email:[email protected]; Website: http://www.renukaindo.com/ Informasi sebagaimana tercantum dalam Keterbukaan Informasi ini penting untuk diperhatikan oleh Pemegang Saham untuk mengambil keputusan sehubungan dengan rencana Perseroan untuk melaksanakan Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu/Rights Issue, sesuai dengan Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2015 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“POJK 32”). Jika Anda mengalami kesulitan untuk memahami informasi sebagaimana tercantum dalam Keterbukaan Informasi ini atau ragu-ragu dalam mengambil keputusan, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan pihak yang kompeten atau penasihat profesional. DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PERSEROAN, BAIK SECARA SENDIRI-SENDIRI MAUPUN BERSAMA-SAMA, BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN DAN KELENGKAPAN INFORMASI SEBAGAIMANA DIUNGKAPKAN DI DALAM KETERBUKAAN INFORMASI INI DAN SETELAH MELAKUKAN PENELITIAN SECARA SEKSAMA, MENEGASKAN BAHWA INFORMASI YANG DIMUAT DALAM KETERBUKAAN INFORMASI INI ADALAH BENAR DAN TIDAK ADA FAKTA PENTING MATERIAL DAN RELEVAN YANG TIDAK DIUNGKAPKAN ATAU DIHILANGKAN DALAM KETERBUKAAN INFORMASI INI SEHINGGA MENYEBABKAN INFORMASI YANG DIBERIKAN DALAM KETERBUKAAN INFORMASI INI MENJADI TIDAK BENAR DAN/ATAU MENYESATKAN. Keterbukaan Informasi ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 28 November 2018 A. Jumlah Maksimal Rencana Pengeluaran Saham Dengan Memberikan HMETD Termasuk Efek Yang Menyertainya Perseroan merencanakan untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas (“PUT I”) dalam rangka penerbitan HMETD yangakan dicatatkan pada BEI kepada para pemegang saham Perseroan dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya18.829.174.817 (delapan belas miliar delapan ratus dua puluh sembilan juta seratus tujuh puluh empat ribu delapan ratus tujuh belas) saham dengan nilai nominal Rp 250 (dua ratus lima puluh Rupiah) per saham (“Saham Baru”), dimana setiap pemegang 50.000 (lima puluh ribu) saham lama yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham Perseroan pada tanggal 15 Januari 2019 pukul 16.00 WIB, berhak atas 3.125.693 (tiga juta seratus dua puluh lima ribu enam ratus sembilan puluh tiga) HMETD, dimana setiap (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak 1 (satu) Saham Baru. Jumlah saham yang akan diterbitkan tersebut akan bergantung pada keperluan dana Perseroan dan harga dari pelaksanaan HMETD. Semua saham Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh termasuk Saham Baru yang akan diterbitkan dalam PUT I ini memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham lama yang telah dikeluarkan sebelumnya oleh Perseroan, termasuk hak atas dividen, hak atas suara dalam RUPS, hak atas saham bonus dan hak atas HMETD. Setiap HMETD dalam bentuk pecahan akan dibulatkan ke bawah (rounded down). B. Perkiraan Periode Pelaksanaan Penambahan Modal Perseroan berencana untuk melaksanakan PUT I segera setelah pernyataan pendaftaran dalam rangka PUT I dinyatakan efektif oleh OJK, dengan mengingat bahwa sesuai POJK 32, pelaksanaan tersebut akan dilakukan oleh Perseroan tidak lebih dari 12 (dua belas) bulan sejak tanggal persetujuan RUPS. C. Analisis Mengenai Pengaruh Penambahan Modal Terhadap Kondisi Keuangan Dan Pemegang Saham Pengaruh penambahan modal antara lain adalah (i) Memperkuat struktur permodalan sehingga Perseroan dapat melakukan investasi dan mengembangkan usaha di bidang penambangan emas, serta (ii) meningkatkan jumlah saham yang beredar, sehingga dengan adanya penambahan modal dengan memberikan HMETD diharapkan menambah jumlah saham di pasar dan akan meningkatkan likuiditas saham di Perseroan. Pada tanggal 19 Oktober 2018, Renuka Energy Resources Holdings (“RERH”) selaku pemegang saham utama dan pengendali Perseroan telah memberikan pernyataan tidak akan melaksanakan dan tidak akan mengalihkan HMETD yang dimilikinya kepada pihak lain berdasarkan PUT I. Renuka Dubai tidak membuat perjanjian pengalihan HMETD kepada pembeli siaga atau kepada pihak lain manapun. Apabila seluruh HMETD yang ditawarkan dalam rangka PUT I ini dilaksanakan oleh seluruh pemegang saham Perseroan secara proporsional, kecuali oleh Renuka Dubai yang telah menyatakan tidak akan melaksanakan haknya atas saham-saham yang ditawarkan dalam PUT I, hingga sebanyak-banyaknya 18.829.174.817 (delapan belas miliar delapan ratus dua puluh sembilan juta seratus tujuh puluh empat ribu delapan ratus tujuh belas) Saham Baru, Wilton Resources Holdings Pte. Ltd. (“WRH”) selaku pembeli siaga akan membeli secara non-tunai (inbreng) sisa saham yang diterbitkan Perseroan melalui pelaksanaan HMETD sebanyak- banyaknya 15.064.000.000 (lima belas miliar enam puluh empat juta) Saham Baru pada Harga Penawaran, yaitu Rp 250,- (dua ratus lima puluh Rupiah) setiap saham dengan menggunakan saham PT Wilton Investment (“WI”) milik WRH senilai Rp3.766.000.000.000,00 (tiga triliun tujuh ratus enam puluh enam miliar Rupiah) Struktur permodalan dan kepemilikan saham Perseroan sebelum dan sesudah PUT I secara proforma adalah sebagai berikut: 1. Seluruh pemegang saham tidak melaksanakan haknya Apabila seluruh pemegang saham Perseroan tidak melaksanakan HMETD yang menjadi haknya dalam PUT I ini, maka WRH selaku pembeli siaga akan melaksanakan secara non-tunai (inbreng) sisa HMETD yang diterbitkan Perseroan melalui pelaksanaan HMETD sebanyak-banyaknya 15.064.000.000 (lima belas miliar enam puluh empat juta) Saham Baru pada Harga Penawaran, yaitu Rp 250,- (dua ratus lima puluh Rupiah) setiap saham dengan menggunakan saham PT Wilton Investment (“WI”) milik WRH senilai Rp3.766.000.000.000,00 (tiga triliun tujuh ratus enam puluh enam miliar Rupiah), serta melaksanakan secara tunai sisa HMETD tersebut hingga sebanyak-banyaknya 40.000.000 (empat puluh juta) Saham Baru pada Harga Penawaran, yaitu Rp 250,- (dua ratus lima puluh Rupiah) sehingga struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sebelum dan setelah PUT I secara proforma adalah sebagai berikut: Keterangan Sebelum PUT I Setelah PUT I Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) Persentase (%) Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) Persentase (%) Modal Dasar 724.800.000 181.200.000.000 61.620.800.584 15.405.200.140.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: 1. RERH 240.970.560 60.242.640.000 80% 240.970.560 60.242.640.000 1,56% 2. Masyarakat 60.229.440 15.057.360.000 20% 60.229.440 15.057.360.000 0,39% 3. WRH - - - 15.104.000.146 3.776.000.036.500 98,04% Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 301.200.000 75.300.000.000 100,00% 15.405.200.146 4.000.956.433.000 100,00% Modal Dalam Portepel 423.600.000 105.900.000.000 46.215.600.438 11.553.900.109.500 2. Publik melaksanakan haknya Apabila seluruh pemegang saham Perseroan tidak melaksanakan HMETD yang menjadi haknya dalam PUT I ini kecuali publik, maka WRH selaku pembeli siaga akan melaksanakan dalam bentuk non-tunai (inbreng) sisa HMETD yang diterbitkan Perseroan melalui pelaksanaan HMETD sebanyak-banyaknya 15.064.000.000 (lima belas miliar enam puluh empat juta) Saham Baru pada Harga Penawaran, yaitu Rp 250,- (dua ratus lima puluh Rupiah) setiap saham dengan menggunakan saham PT Wilton Investment (“WI”) milik WRH senilai Rp3.766.000.000.000,00 (tiga triliun tujuh ratus enam puluh enam miliar Rupiah), sehingga struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sebelum dan setelah PUT I secara proforma adalah sebagai berikut: Keterangan Sebelum PUT I Setelah PUT I Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) Persentase (%) Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) Persentase (%) Modal Dasar 724.800.000 181.200.000.000 76.521.499.268 19.130.374.817.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: 1.RERH 240.970.560 60.242.640.000 80% 240.970.560 60.242.640.000 1,26% 2. Masyarakat 60.229.440 15.057.360.000 20% 3.825.404.294 956.351.073.500 20,00% 3. WRH - - - 15.064.000.146 3.766.000.036.500. 78,74% Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 301.200.000 75.300.000.000 100,00% 19.130.374.817 4.782.593.704.250 100,00% Modal Dalam Portepel 423.600.000 105.900.000.000 57.391.124.451 14.347.781.112.750 3. Publik Melaksanakan seluruh HMETD yang tidak Dilaksanakan Apabila seluruh pemegang saham Perseroan tidak melaksanakan HMETD yang menjadi haknya dalam PUT I ini kecuali publik, dan publik melaksanakan pemesanan saham tambahan atas seluruh HMETD yang tidak dilaksanakan maka struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sebelum dan setelah PUT I secara proforma adalah sebagai berikut: Keterangan Sebelum PUT I Setelah PUT I Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) Persentase (%) Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) Persentase (%) Modal Dasar 724.800.000 181.200.000.000 76.521.499.268 19.130.374.817.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: 1.RERH 240.970.560 60.242.640.000 80% 240.970.560 60.242.640.000 1,26% 2. Masyarakat 60.229.440 15.057.360.000 20% 18.889.404.257 4.722.351.064.250 98,74% 3. WRH - - - - - - Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 301.200.000 75.300.000.000 100,00% 19.130.374.817 4.782.593.704.250 100,00% Modal Dalam Portepel 423.600.000 105.900.000.000 57.391.124.451 14.347.781.112.750 Proforma komposisi dan struktur permodalan sebelum dan sesudah penambahan modal dengan memberikan HMETD pada tabel di atas adalah berdasarkan Daftar Pemegang Saham Perseroan per tanggal 15 Oktober 2018 yang dibuat oleh biro administrasi efek Perseroan yaitu PT Sinartama Gunita. Pemegang saham Perseroan yang tidak melaksanakan HMETD miliknya dan tidak mengambil porsinya atas Saham Baru dapat terdilusi sebesar maksimum 98,43%. Perseroan akan memenuhi peraturan pencatatan BEI mengenai jumlah minimum saham yang dimiliki oleh publik dengan melakukan hal-hal sebagai berikut: 1. Secara berkala Perseroan akan menerbitkan laporan keuangan triwulan dan mengadakan pertemuan analis pasar modal. Diharapkan dengan adanya kegiatan berkala ini, maka investor publik akan berminat untuk membeli saham Perseroan; 2. Pemegang saham mayoritas Perseroan akan melakukan penjualan sebagian dari saham yang dimilikinya; dan 3. Adanya kemungkinan Perseroan menerbitkan saham baru untuk memperoleh pendanaan baru. Setelah pelaksanaan rencana transaksi, WRH, selaku calon pengendali baru Perseroan tidak memiliki intensi untuk melakukan peleburan dan penggabungan Perseroan dengan entitas lain. D. Rencana Penggunaan Dana Dengan melakukan Rencana PUT I, Perseroan berharap untuk memperoleh dana sebesar sebanyak-banyaknya Rp4.707.293.750.000,00 (empat triliun tujuh ratus tujuh miliar dua ratus sembilan puluh tiga juta tujuh ratus lima puluh ribu Rupiah). Dana yang diperoleh dari hasil PUT I ini setelah dikurangi dengan seluruh biaya emisi yang terkait dengan PUT I akan digunakan sebagai berikut: Opsi 1 Dalam hal seluruh pemegang saham Perseroan tidak melaksanakan HMETD yang menjadi haknya dalam PUT I ini, maka WRH selaku Pembeli Siaga akan melaksanakan dalam bentuk non-tunai (inbreng) atas sisa HMETD yang diterbitkan Perseroan melalui pelaksanaan HMETD sebanyak-banyaknya 15.064.000.000 (lima belas miliar enam puluh empat juta) Saham Baru pada Harga Penawaran, yaitu Rp250,- (dua ratus lima puluh Rupiah) setiap saham dengan menggunakan saham PT Wilton Investment (“WI”) milik WRH senilai Rp3.766.000.000.000,00 (tiga triliun tujuh ratus enam puluh enam miliar Rupiah), Dalam hal terdapat pemegang HMETD yang melaksanakan pembelian saham tambahan sehingga proporsi jumlah yang akan dilaksanakan oleh Pembeli Siaga kurang dari yang direncanakan oleh Pembeli Siaga maka Pembeli Siaga dalam PUT I ini akan membeli secara non-tunai (inbreng) atas seluruh sisa saham yang tidak diambil tersebut pada Harga Penawaran, dengan menggunakan saham WI milik WRH senilai seluruh sisa saham yang tidak dilaksanakan. Penyetoran atas saham secara non-tunai (inbreng) tersebut dilakukan dengan menggunakan saham WI milik WRH sebanyak-banyaknya Rp3.766.000.000.000,00 (tiga triliun tujuh ratus enam puluh enam miliar Rupiah). Selain itu, Pembeli Siaga juga akan melaksanakan secara tunai sisa HMETD tersebut sampai dengan sebanyakbanyaknya 40.000.000 (empat puluh juta) Saham baru pada Harga Penawaran, yaitu Rp250,- (dua ratus lima puluh Rupiah) setiap saham, yang mana nantinya akan dipergunakan sebagai modal kerja Perseroan antara lain untuk pembayaran gaji karyawan dan tunjangan serta biaya operasional. Opsi 2 Dalam hal seluruh HMETD yang ditawarkan dalam rangka PUT I ini dilaksanakan oleh pemegang saham porsi publik, maka dana yang diperoleh akan digunakan dengan urutan prioritas sebagai berikut: 1. Sekitar 80,00% (delapan puluh persen) untuk mengambilalih secara tunai saham WI milik WRH senilai Rp Rp3.766.000.000.000,00 (tiga triliun tujuh ratus enam puluh enam miliar Rupiah). (“Rencana Investasi”); dan 2. Sekitar 20,00% (sembilan belas persen) untuk modal kerja Perseroan antara lain untuk pembayaran gaji karyawan dan tunjangan serta biaya operasional. Informasi final sehubungan dengan penggunaan dana akan diungkapkan dalam pemanggilan kepada pemegang saham Perseroan terkait rapat umum pemegang saham luar biasa dalam rangka PUT I yang akan dipublikasikan sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku. Transaksi Material Dalam rangka penambahan modal dengan HMETD, jika Saham HMETD yang ditawarkan dalam PUT I tidak sepenuhnya dipesan oleh Para Pemegang HMETD, maka Saham HMETD yang tidak diambil akan dialokasikan kepada Para Pemegang HMETD yang telah menawarkan diri sebelumnya untuk mengambil Saham HMETD yang tidak dipesan oleh Para Pemegang HMETD. Dalam pengambilan Saham HMETD, Pembeli Siaga, sebagaimana telah diuraikan dalam ringkasan diatas tentang Perjanjian Pembeli Siaga yang akan ditandatangani kemudain dapat memperoleh Saham HMETD dengan melakukan pembayaran secara tunai dan/atau non-tunai. Terkait pembayaran non-tunai, WRH, sebagai Pembeli Siaga, dapat mengalihkan saham anak perusahaan yang dimiliki yaitu saham perusahaan WI sebagai pembayaran atas Saham HMETD, dimana transaksi tersebut akan merupakan sebagai pengambilalihan saham perusahaan oleh Perseroan. Hal ini dapat merupakan suatu transaksi material sebagaimana dimaksud dalam Peraturan No. IX.E.2, dimana nilai Transaksi lebih besar dari 50% ekuitas Perseroan berdasarkan Laporan Keuangan, yaitu sebesar sebesar USD (1.784.215). Terkait pembayaran non-tunai, WRH, sebagai Pembeli Siaga, dapat mengalihkan saham anak perusahaan yang dimiliki yaitu saham perusahaan WI sebagai pembayaran atas Saham HMETD, dimana transaksi tersebut akan merupakan sebagai pengambilalihan saham perusahaan oleh Perseroan. Hal ini dapat merupakan suatu transaksi material sebagaimana dimaksud dalam Peraturan No. IX.E.2, dimana nilai Transaksi lebih besar dari 50% ekuitas Perseroan berdasarkan Laporan Keuangan, yaitu sebesar sebesar USD (1.784.215). Sehubungan dengan hal diatas, Peraturan No. IX.E.2 mensyaratkan Perseroan untuk mendapatkan persetujan RUPS sesuai dengan ketentuan POJK 32/2014 yang mensyaratkan bahwa RUPS dapat dilangsungkan jika RUPS dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling kurang 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah. Keputusan RUPS tersebut akan menjadi sah jika disetujui oleh lebih dari 3/4 (tiga per empat) bagian dari seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS. Dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud di atas tidak tercapai, RUPS kedua dapat diadakan dengan ketentuan RUPS kedua sah dan berhak mengambil keputusan jika RUPS dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling kurang 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah. Keputusan RUPS kedua adalah sah jika disetujui oleh lebih dari 3/4 (tiga per empat) bagian dari seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS. Lebih lanjut, dalam hal kuorum kehadiran pada RUPS kedua di atas tidak tercapai, RUPS ketiga dapat diadakan dengan ketentuan RUPS ketiga sah dan berhak mengambil keputusan jika dihadiri oleh pemegang saham dari saham dengan hak suara yang sah dalam kuorum kehadiran dan kuorum keputusan yang ditetapkan oleh OJK atas permohonan Perseroan. E. Informasi Mengenai Penyetoran Saham Dalam Bentuk Lain Selain Uang Termasuk Informasi Mengenai Hasil Penilaian Atas Aset Selain Uang Yang Disetorkan Apabila saham yang ditawarkan dalam PUT I ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham lainnya yang menyatakan berminat untuk membeli tambahan saham pada saat periode pelaksanaan HMETD yang berlaku. Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham yang tidak diambil bagian, maka seluruh sisa saham tersebut dengan jumlah sebanyak-banyaknya Rp3.766.000.000.000,00 akan diambil bagian oleh Pembeli Siaga yaitu dengan harga yang sama dengan Harga Penawaran dimana penyetoran atas sisa saham tersebut akan dilakukan secara non-tunai (inbreng). Obyek penyetoran atas saham secara non-tunai (inbreng) tersebut adalah saham WI sejumlah Rp3.766.000.000.000,00 yang dimiliki WRH. Laporan Penilaian Saham Untuk memastikan kewajaran Rencana Investasi, Perseroan telah meminta Penilai Independen yang terdaftar di OJK, yaitu Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Suwendho Rinaldy & Rekan (”SRR”) sebagai KJPP resmi dengan Izin Usaha No. 2.09.0059 berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 1056/KM.1/2009 tanggal 20 Agustus 2009 yang terdaftar sebagai profesi penunjang pasar modal di OJK dengan Surat Tanda Terdaftar (STTD) Profesi Penunjang Pasar Modal No. STTD.PPB-05/PM.2/2018 tanggal 4 Juni 2018 (Penilai Properti dan Penilai Usaha) (pengganti dari STTD No. 02/BL/STTD-P/AB/2006 tanggal 31 Mei 2006 [Penilai Properti dan Penilai Usaha]), sebagai penilai independen untuk memberikan pendapat tentang nilai pasar wajar dari 99% saham WI (“Saham WI”) dan menyusun pendapat kewajaran atas Rencana Investasi. SRR sebagai penilai independen menyatakan tidak memiliki hubungan afiliasi baik secara langsung maupun tidak langsung dengan Perseroan sebagaimana didefinisikan dalam UU Pasar Modal. 1. Ringkasan Laporan Penilaian Saham Berikut ini adalah ringkasan dari laporan penilaian Saham WI yang disusun oleh SRR No. 181121.001/SRR-JK/LP-B/RCI/OR tanggal 21 November 2018 (“Laporan Penilaian Saham WI”): a. Obyek Penilaian Obyek penilaian adalah Saham WI, yaitu sebanyak 99% saham WI. b. Tujuan Penilaian Tujuan penilaian atas Saham WI adalah memberikan pendapat tentang nilai pasar wajar, pada tanggal 31 Agustus 2018, dari Saham WI, yang dinyatakan dalam mata uang Rupiah dan atau ekuivalensinya. Maksud dari penilaian adalah untuk memberikan gambaran tentang nilai yang wajar dari Saham WI yang selanjutnya akan digunakan oleh Perseroan sebagai referensi dalam rangka pelaksanaan Rencana Investasi. c. Asumsi-Asumsi dan Kondisi Pembatas a. Laporan penilaian Saham WI bersifat non-disclaimer opinion. b. SRR telah melakukan penelaahan atas dokumen-dokumen yang digunakan dalam proses penilaian. c. Data dan informasi yang diperoleh berasal dari sumber yang dapat dipercaya keakuratannya. d. SRR menggunakan proyeksi keuangan yang telah disesuaikan yang mencerminkan kewajaran proyeksi keuangan yang dibuat oleh manajemen WI dengan kemampuan pencapaiannya (fiduciary duty). e. SRR bertanggung jawab atas pelaksanaan penilaian dan kewajaran proyeksi keuangan. f. Laporan penilaian Saham WI terbuka untuk publik kecuali terdapat informasi yang bersifat rahasia yang dapat mempengaruhi operasional WI. g. SRR bertanggung jawab atas laporan penilaian Saham WI dan kesimpulan nilai akhir. h. SRR telah memperoleh informasi atas status hukum Saham WI dari Perseroan. d. Pendekatan dan Metode Penilaian Pendekatan penilaian yang digunakan dalam penilaian Saham WI adalah pendekatan pendapatan (income based approach) dengan menggunakan metode diskonto arus kas (discounted cash flow [DCF] method) dan pendekatan pasar (market based approach) dengan menggunakan metode pembanding perusahaan tercatat di bursa efek (guideline publicly traded company method). Pendekatan pendapatan dengan menggunakan metode diskonto arus kas digunakan dalam penilaian Saham WI mengingat bahwa kegiatan usaha yang dilaksanakan oleh WI di masa depan masih akan berfluktuasi sesuai dengan perkiraan atas perkembangan usaha WI. Dalam melaksanakan penilaian dengan metode ini, operasi WIdiproyeksikan sesuai dengan perkiraan atas perkembangan usaha WI. Arus kas mendatang yang dihasilkan berdasarkan proyeksi dikonversi menjadi nilai kini dengan tingkat diskonto yang sesuai dengan tingkat risiko. Indikasi nilai adalah total nilai kini dari arus kas mendatang tersebut. Pendekatan pasar dengan metode pembanding perusahaan tercatat di bursa efek digunakan dalam penilaian Saham WI karena walaupun di pasar saham perusahaan terbuka tidak diperoleh informasi mengenai perusahaan sejenis dengan skala usaha dan aset yang setara, namun diperkirakan data saham perusahaan terbuka yang ada dapat digunakan sebagai data perbandingan atas nilai Saham WI. Selanjutnya nilai-nilai yang diperoleh dari tiap-tiap pendekatan tersebut direkonsiliasi dengan melakukan pembobotan untuk memperoleh kesimpulan nilai Saham WI. e. Kesimpulan Nilai Berdasarkan hasil analisis atas seluruh data dan informasi yang telah diterima oleh SRR dan dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang erat hubungannya dengan penilaian, nilai pasar wajar Saham WI pada tanggal 31 Agustus 2018 adalah sebesar Rp 3.835,02 miliar. 2. Ringkasan Laporan Pendapat Kewajaran Berikut ini adalah ringkasan dari laporan pendapat kewajaran atas Rencana Investasi yang disusun oleh SRR No. 181023.002/SRR-JK/LP-F/RCI/OR tanggal 21 November 2018 (“Laporan Pendapat Kewajaran”): a. Pihak-pihak yang terkait dalam Rencana Investasi Pihak-pihak yang terkait dalam Rencana Investasi adalah Perseroan dan WRH. b. Obyek Pendapat Kewajaran Obyek pendapat kewajaran adalah Rencana Investasi, yaitu pembelian Saham WI. c. Tujuan Pendapat Kewajaran Maksud dan tujuan pemberian Pendapat Kewajaran atas Rencana Investasi adalah untuk memberikan gambaran mengenai kewajaran Rencana Investasi untuk memenuhi Peraturan NO. IX.E.2. d. Asumsi-Asumsi dan Kondisi Pembatas a. Pendapat Kewajaran merupakan laporan yang bersifat non-disclaimer opinion. b. SRR telah melakukan penelaahan atas dokumen-dokumen yang digunakan dalam proses penyusunan Pendapat Kewajaran. c. Data dan informasi yang diperoleh berasal dari sumber yang dapat dipercaya keakuratannya. d. Analisis dalam penyusunan Pendapat Kewajaran dilakukan dengan menggunakan proyeksi keuangan yang telah disesuaikan yang mencerminkan kewajaran proyeksi keuangan yang dibuat oleh manajemen Perseroan dengan kemampuan pencapaiannya (fiduciary duty). e. SRR bertanggung jawab atas pelaksanaan penyusunan Pendapat Kewajaran dan kewajaran proyeksi keuangan. f. Pendapat Kewajaran merupakan laporan yang terbuka untuk publik kecuali terdapat informasi yang bersifat rahasia, yang dapat mempengaruhi operasional Perseroan. g. SRR bertanggung jawab atas Pendapat Kewajaran dan kesimpulan Pendapat Kewajaran. h. SRR telah memperoleh informasi atas syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam perjanjian-perjanjian yang terkait dengan Rencana Investasi dari Perseroan. e. Pendekatan dan Prosedur Pendapat Kewajaran Dalam mengevaluasi kewajaran Rencana Investasi, SRR telah melakukan (a) analisis kualitatif, yaitu analisis terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam Rencana Investasi dan keterkaitan, analisis industri, serta analisis manfaat dan risiko Rencana Investasi; serta (b) analisis kuantitatif, berupa analisis historis laporan keuangan Perseroan, analisis kinerja keuangan Perseroan tanpa dan dengan Rencana Investasi dan analisis dampak Rencana Investasi terhadap keuangan Perseroan. f. Kesimpulan Berdasarkan analisis kewajaran atas Rencana Investasi sebagaimana diuraikan dalam analisis Pendapat Kewajaran di atas, SRR berpendapat bahwa Rencana Investasi adalah wajar. F. KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PERSEROAN DALAM RANGKA MEMENUHI PERATURAN BAPEPAM DAN LK NO. IX.E.2 TENTANG TRANSAKSI MATERIAL DAN PERUBAHAN KEGIATAN USAHA UTAMA, PERATURAN BAPEPAM DAN LK NO. IX.E.1 TENTANG TRANSAKSI AFILIASI DAN BENTURAN KEPENTINGAN TRANSAKSI TERTENTU DAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NO. 31/POJK.04/2015 TENTANG KETERBUKAAN ATAS INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL OLEH EMITEN ATAU PERUSAHAN PUBLIK Afiliasi : berarti pihak-pihak yang sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 angka 1 Undang- undang tentang Pasar Modal, yaitu: (a) hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; (b) hubungan antara satu pihak dengan pegawai, direktur atau komisaris dari pihak tersebut; (c) hubungan antara 2 (dua) perusahaan di mana terdapat 1 (satu) atau lebih anggota Direksi atau Komisaris yang sama; (d) hubungan antara perusahaan dengan satu pihak, baik langsung maupun tidak langsung mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut; (e) hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan baik langsung maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama; atau (f) hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama. “Anggota Bursa” : berarti Anggota Bursa Efek sebagaimana didefinisikan dalam Pasal 1 ayat 2 UUPM. ”BAE” : berarti Biro Administrasi Efek dalam hal ini adalah PT. Sinartama Gunita yang berkedudukan di Jakarta. “Bapepam dan LK” : berarti Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (sebelumnya dikenal sebagai Badan Pengawas Pasar Modal (“BAPEPAM”)) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat 1 UUPM (sebagaimana didefinisikan di bawah ini), dengan struktur organisasi terakhir berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia tertanggal tiga puluh Desember dua ribu lima (30-12-2005) nomor 606/KMK.01/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, yang bertalian dengan perubahan terakhir dalam Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia tanggal sebelas Oktober dua ribu sepuluh (11-10-2010), nomor 184/ PMK.01/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan, yang pada saat ini fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal, beralih dan dilaksanakan oleh OJK (sebagaimana didefinisikan dibawah ini) berdasarkan Undang-Undang nomor 21 tahun 2011 (dua ribu sebelas) tentang Otoritas Jasa Keuangan. “BEI atau Bursa Efek” : berarti Bursa Efek Indonesia, sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 angka 4 UUPM, yang diselenggarakan oleh PT Bursa Efek Indonesia, suatu Perseroan Terbatas berkedudukan di Jakarta, tempat saham Perseroan telah dan akan dicatatkan. “BNRI” : berarti Berita Negara Republik Indonesia. “Dilusi” : berarti penurunan persentase kepemilikan saham sebagai akibat tidak dilaksanakannya hak atas Saham Baru. “Direktur” : berarti anggota Direksi Perseroan yang sedang menjabat pada tanggal Prospektus ini. “DPS” : berarti Daftar Pemegang Saham Perseroan yang dikelola oleh BAE yang berisikan seluruh nama pemegang saham Perseroan beserta kepemilikan mereka atas saham- saham Perseroan, termasuk keterangan tentang kepemilikan saham oleh Pemegang Saham dalam Penitipan Kolektif di KSEI berdasarkan data-data yang diberikan oleh Pemegang Rekening kepada KSEI. “Efek” : berarti surat berharga yaitu surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, Unit Penyertaan Kontrak Investasi Kolektif, Kontrak Berjangka atas Efek, dan setiap derivatif dari Efek. “Entitas Anak” : perusahaan yang laporan keuangannya dikonsolidasikan dengan laporan keuangan Perusahaan Terbuka. “Entitas Asosiasi” : berarti perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh Perseroan paling sedikit 20% tetapi tidak lebih dari 50%, di mana laporan keuangan perusahaan tersebut tidak dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan Perseroan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia. “FPPS” : berarti Formulir Pemesanan Pembelian Saham. “FPPS Tambahan” : berarti singkatan dari Formulir Pemesanan Pembelian Saham Tambahan, dalam rangka PMHMETD I, yaitu formulir untuk memesan saham yang melebihi porsi yang ditentukan sesuai dengan jumlah HMETD yang diterima oleh 1 pemegang saham Perseroan dalam rangka pelaksanaan PMHMETD I. “Harga Pelaksanaan” : berarti harga yang ditawarkan kepada para pemegang saham Perseroan dalam PMHMETD I untuk melaksanakan haknya menjadi 1 Saham Baru, yaitu Rp 250,00 (dua ratus lima puluh rupiah) setiap saham. “Hari Bursa” : berarti Hari di mana Bursa Efek atau badan hukum yang menggantikannya menyelenggarakan kegiatan bursa efek menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku dan ketentuan-ketentuan bursa efek tersebut dan bank dapat melakukan kliring. “Hari Kalender” : berarti setiap hari dalam 1 tahun sesuai dengan Gregorian Calender tanpa kecuali, termasuk hari Minggu dan hari libur nasional yang ditetapkan sewaktu-waktu oleh Pemerintah. “Hari Kerja” : berarti hari Senin sampai dengan hari Jumat, kecuali hari libur nasional atau hari libur lain yang ditetapkan oleh Pemerintah. “HMETD” : berarti singkatan dari Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, yaitu suatu hak yang melekat pada saham yang memberikan kesempatan pemegang saham yang bersangkutan untuk membeli saham dan/atau Efek Bersifat Ekuitas lainnya baik yang dapat dikonversikan menjadi saham atau yang memberikan hak untuk untuk membeli saham, sebelum ditawarkan kepada Pihak lain. “Kemenkumham” : berarti Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. “Keterbukaan Informasi” : berarti Keterbukaan informasi yang disampaikan kepada Pemegang Saham Perseroan dalam rangka pemenuhan (i) Peraturan No. IX.E.2; (ii) Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka, dan (iii) POJK No. 32/2015. “Komisaris” : berarti anggota Dewan Komisaris Perseroan yang sedang menjabat pada tanggal Prospektus ini. “Konfirmasi Tertulis” : berarti surat konfirmasi yang dikeluarkan oleh KSEI dan/atau Bank Kustodian dan/ atau Perusahaan Efek untuk kepentingan Pemegang Rekening di Pasar Sekunder. “KSEI” : berarti singkatan dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, berkedudukan di Jakarta yang merupakan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian sebagaimana dimaksud dalam UUPM. “Masyarakat” : berarti perorangan maupun badan hukum, baik warga negara Indonesia maupun warga negara asing dan badan hukum Indonesia maupun badan hukum asing, baik yang bertempat tinggal atau berkedudukan hukum di Indonesia maupun bertempat tinggal atau berkedudukan di luar wilayah hukum Negara Republik Indonesia. “OJK” : berarti Otoritas Jasa Keuangan yaitu lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, pengawasan, pemeriksaan dan penyidikan kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal, Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan dan Lembaga Jasa Keuangan lainnya sebagaimana dimaksud dalam undang-undang No. 21 tahun 2011 tanggal 22 November 2012 tentang Otoritas Jasa Keuangan (“UU OJK”). Sejak tanggal DD MM 2012, fungsi, tugas dan wewenang pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal beralih dari Bapepam dan LK ke OJK, atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya, sesuai dengan Pasal 55 UU OJK. “Pembeli Siaga” : Berarti Pembeli Sisa Saham, dengan syarat-syarat yang tercantum dalam Perjanjian, yang dalam hal ini adalah Wilton Resources Holdings Pte. Ltd. (“WRH”) yang akan sisa HMETD yang diterbitkan Perseroan hingga sebanyak-banyaknya 15.064.000.000 (lima belas miliar enam puluh empat juta) saham dalam bentuk inbreng, serta sebanyak-banyaknya 40.000.000 (empat puluh juga) saham dalam bentuk kas. “Pemegang Rekening” : berarti pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik Rekening Efek di KSEI yang meliputi Bank Kustodian dan/atau Perusahaan Efek dan/atau pihak lain yang disetujui oleh KSEI dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan Peraturan KSEI. “Pemegang Saham” : berarti pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik Rekening Efek di KSEI yang meliputi Bank Kustodian dan/atau Perusahaan Efek dan/atau pihak lain yang disetujui oleh KSEI dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan Peraturan KSEI. “Pemerintah” : berarti Pemerintah Negara Republik Indonesia. “Penilai Independen” : Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Suwendho Rinaldy & Rekan (”SRR”) sebagai KJPP resmi dengan Izin Usaha No. 2.09.0059 berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 1056/KM.1/2009 tanggal 20 Agustus 2009 yang terdaftar sebagai profesi penunjang pasar modal di OJK dengan Surat Tanda Terdaftar (STTD) Profesi Penunjang Pasar Modal No. STTD.PPB-05/PM.2/2018 tanggal 4 Juni 2018 (Penilai Properti dan Penilai Usaha) (pengganti dari STTD No. 02/BL/STTD-P/AB/2006 tanggal 31 Mei 2006 [Penilai Properti dan Penilai Usaha]) “Perjanjian Pembeli Siaga Bersyarat” : berarti Conditional Standby Purchaser Agreement atau perjanjian yang akan ditandatangani oleh Wilton Resources Holdings Pte. Ltd.sebagai pembeli siaga dan Perseroan dimana Wilton Resources Holdings Pte. Ltd.berjanji akan mengambil alokasi sisa saham baru yang diterbitkan Perseroan yang tidak diambil bagian oleh pemegang saham lama sehubungan dengan PMHMETD I dengan jumlah sebanyak-banyaknya 15.064.000.146 (lima belas miliar enam puluh empat ribu seratus empat puluh enam) saham. “PMHMETD I” : berarti kegiatan penawaran sebanyak-banyaknya sebanyak-banyaknya 24.948.000.000 (dua puluh empat miliar Sembilan ratus empat puluh delapan juta) saham dengan nilai nominal Rp 250 (dua ratus lima puluh Rupiah) per saham (“Saham Baru”), dimana setiap pemegang 6 saham lama yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham Perseroan pada tanggal 11 Februari 2019 pukul 16.00 WIB, berhak atas 497 HMETD, dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak 1 (satu) Saham Baru dengan harga pelaksanaan Rp 250,00 (dua ratus lima puluh Rupiah). “Penitipan Kolektif” : berarti jasa penitipan atas efek yang dimiliki bersama oleh lebih dari satu pihak yang kepentingannya diwakili oleh KSEI, sebagaimana dimaksud dalam UUPM. “Pernyataan Pendaftaran” : berarti pernyataan pendaftaran yang disampaikan kepada OJK oleh Perseroan dalam rangka PMHMETD I, yang terdiri dari dokumen-dokumen yang wajib diajukan berikut lampiran-lampirannya, termasuk semua perubahan, tambahan, serta pembetulannya sesuai dengan POJK No. 32/2015. “Perseroan” : berarti PT Renuka Coalindo Tbk., berkedudukan di Gedung Sahid Sudirman Center, lantai 20 SR 20-01 Jl. Jend. Sudirman Kav. 86, Jakarta Pusat, suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan negara Republik Indonesia. “Prospektus” : berarti setiap informasi tertulis sehubungan dengan PMHMETD I sebagaimana diatur dalam POJK No. 33/2015. “Rekening Efek” : berarti rekening yang memuat catatan posisi saham dan/atau dana milik pemegang saham yang diadministrasikan di KSEI, atau Pemegang Rekening berdasarkan perjanjian pembukaan rekening efek yang ditandatangani pemegang saham, perusahaan efek dan Bank Kustodian. “Rencana Investasi” : berarti rencana Perseroan untuk menanamkan modalnya pada WI hingga sebesar Rp3.766.000.000.000,00 sebagai hasil akhir dari transaksi material. “Rencana Transaksi” : berarti seluruh proses PMHMETD I “Rp atau Rupiah” : berarti Rupiah Indonesia yang merupakan mata uang yang sah dari negara Republik Indonesia. “RUPS” : berarti Rapat Umum Pemegang Saham. “RUPSLB” : berarti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa. “Saham Baru” : berarti Saham Biasa Atas Nama yang akan dikeluarkan oleh Perseroan dalam PMHMETD I ini, yaitu sebesar 24.948.000.000 (dua puluh empat miliar Sembilan ratus empat puluh delapan juta) saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp 250,00 (dua ratus lima puluh Rupiah) setiap saham. “Saham Lama” : berarti saham biasa atas nama Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh pada tanggal Prospektus ini diterbitkan. “Sertifikat Bukti HMETD” atau “SBHMETD” : berarti surat bukti hak atau sertifikat yang dikeluarkan oleh Perseroan kepada pemegang saham yang membuktikan HMETD, yang dapat diperdagangkan selama periode perdagangan. “Surat Kolektif Saham” : berarti surat di mana pemegang saham mempunyai hak kolektif terhadap saham yang dimiliki. “Tanggal Efektif” atau “Efektif” : berarti tanggal Pernyataan Pendaftaran menjadi efektif sesuai dengan ketentuan- ketentuan POJK No. 32/2015. “UUPM” : berarti Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tanggal 10 November 1995 tentang Pasar Modal, Lembaran Negara Republik Indonesia No. 64 Tahun 1995, Tambahan No. 3608, beserta peraturan-peraturan pelaksanaannya. “UUPT” : berarti Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tanggal 16 Agustus 2007 tentang Perseroan Terbatas, Lembaran Negara Republik Indonesia No. 106 Tahun 2007, Tambahan No. 4746. A. PENDAHULUAN Informasi sebagaimana tercantum dalam Keterbukaan Informasi ini disampaikan kepada para Pemegang Saham Perseroan sehubungan dengan Rencana Transaksi yang akan dilaksanakan oleh Perseroan. Perseroan bermaksud untuk melakukan penambahan modal dengan HMETD kepada para pemegang saham Perseroan dengan menerbitkan sebanyak 18.829.174.817 (delapan belas miliar delapan ratus dua puluh sembilan juta seratus tujuh puluh empat ribu delapan ratus tujuh belas) saham dengan nilai nominal Rp250 (dua ratus lima puluh Rupiah) per sahamdimana setiap pemegang 50.000 (lima puluh ribu) saham lama yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham Perseroan pada tanggal 15 Januari 2019 pukul 16.00 WIB, berhak atas 3.125.693 (tiga juta seratus dua puluh lima ribu enam ratus sembilan puluh tiga) HMETD, dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak 1 (satu) Saham Baru. Apabila saham yang ditawarkan dalam PUT I ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham lainnya yang menyatakan berminat untuk membeli tambahan saham pada saat periode pelaksanaan HMETD yang berlaku. Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham yang tidak diambil bagian, seluruh sisa saham tersebut dengan jumlah sebanyak-banyaknya Rp3.766.000.000.000,00 (tiga triliun tujuh ratus enam puluh enam miliar Rupiah) akan dilakukan penyetoran dalam bentuk lain selain uang (inbreng) serta senilai Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar Rupiah) secara tunai oleh Pembeli Siaga yaitu WRH dengan harga yang sama dengan Harga Penawaran, yaitu Rp250 (dua ratus lima puluh Rupiah) setiap saham. Objek penyetoran atas saham dalam bentuk lain selain uang (inbreng) adalah saham PT Wilton Investment (“WI”) milik WRH senilai Rp3.766.000.000.000,00 (tiga triliun tujuh ratus enam puluh enam miliar Rupiah). B. KETERANGAN MENGENAI RENCANA TRANSAKSI I. TINJAUAN UMUM RENCANA TRANSAKSI Dikarenakan keterbatasan modal yang dihadapi oleh Perseroan, Perseroan merasa perlu melakukan aksi korporasi yang penting untuk memperkuat struktur permodalannya. Dengan demikian, Perseroan mempertimbangkan untuk melakukan diversifikasi usaha pada suatu sektor dan bisnis yang berbeda yang dalam hal ini adalah sektor pertambangan emas. Perseroan sendiri memilih pertambangan emas sebagai media diversifikasi tersebut karena mengingat perseroan sendiri bergerak dalam bidang perdagangan sumber daya alam seperti batu-bara, dan lain-lain. Koneksi dengan stakeholders, pengetahuam dan pengalaman yang dimiliki oleh perseroan dalam bidang energy, resource, and mining tersebut diharapkan akan menjadi factor pendukung industry emas yang mulai akan digeluti oleh perseroan. Transaksi ini juga memberikan keuntungan stratejik lainnya bagi Perseroan. Apabila transaksi tersebut terlaksana, Perseroan akan menjadi anak perusahaan dari WRH yang berdomisili dan terdafatar di SGX. Dengan ini perseroan dapat memanfaatkan koneksi tersebut untuk meingkatkan peluang masuknya investor asing untuk memperkuat struktur permodalan perseran kedepanya sekaligus memperkokoh posisi ekonomis perseroan di pasar global. Apabila transaksi tersebut terlaknsana, WI akan secara langsung menjadi anak perusahaan dari entitas. Hal ini akan membawa keuntungan strategis bagi perseroan mengingat prospek usaha anak-anak perseroan (WWI dan LTC) yang baik. WI merupakan perusahaan investasi dengan anak perusahaan (WWI dan LTC) yang beroperasi pada sektor pertambangan emas. Perseroan menilai WWI dan LTC merupkan dua entitas dengan prospek usaha yang sangat menjanjikan. Hingga saat ini, WWI dan LTC memiliki proyek tambanga emas yang disebut sebagais Ciemas Gold Project dengan area pertambangan yang luasnya mencapai 3.078 ha dan berada pada lokasi yang cukup strategis untuk kategori pertambangan (200 kilometer dari Jakarta). WWI dan LTC juga mencatatkan nilai estimasi sumber daya yang mencapai 45.000 kilogram emas dan memiliki izin usaha pertambangan (IUP) yang masih aktif hingga 7 September 2030. II. URAIAN MENGENAI RENCANA TRANSAKSI 1. Obyek Rencana Transaksi Obyek penyetoran atas saham secara non-tunai (inbreng) atas saham WI senilai Rp3.766.000.000.000,00 (tiga triliun tujuh ratus enam puluh enam miliar Rupiah) yang dimiliki WRH. 2. Nilai Rencana Transaksi Sebanyak-banyaknya 15.064.000.000 (lima belas miliar enam puluh empat juta) saham dengan nilai nominal Rp 250 (dua ratus lima puluh Rupiah) per saham. 3. Pihak-Pihak yang Terlibat dalam Rencana Transaksi 3.1. Keterangan Mengenai Perseroan Nama : PT Renuka Coalindo, Tbk. Nomor Pendaftaran : 09.05.1.46.70925 Tempat Pendaftaran : Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, dan Perdagangan Tanggal Pendaftaran : 12 Juni 2012 Struktur Permodalan : Modal Dasar: Rp. 181.200.000.000 (seratus delapan puluh satu milyar dua ratus juta Rupiah) terbagi atas 724.800.000 (tujuh ratus dua puluh empat juta delapan ratus ribu) saham, masing-masing saham dengan nilai nominal Rp. 250 (dua ratus lima puluh Rupiah). Modal Ditempatkan dan Modal Disetor: Rp. 75.300.000.000 (tujuh puluh lima milyar tiga ratus juta Rupiah) terbagi atas 301.200.000 (tiga ratus satu juta dua ratus ribu) saham, masing-masing saham dengan nilai nominal Rp. 250 (dua ratus lima puluh Rupiah). Alamat Terdaftar : Wisma Nugra Santana 8 th floor Jl. Jend Sudirman Kac 7-8 RT/RW. 0/0 Kel. Karet Tengsin Kec. Tanah Abang Jakarta Pusat Jangka Waktu Perseroan : Perseroan didirikan untuk jangka waktu yang tidak terbatas. 3.1.1 Riwayat Singkat Perseroan 1. Akta Pendirian Perseroan didirikan berdasarkan Akta Pendirian PT Sanex Qianjiang Motor International No. 180 tertanggal 21 Maret 2000, dibuat dihadapan Tse Min Suhardi, S.H., sebagai Notaris pengganti dari Rachmat Santoso, S.H., Notaris di Jakarta, sebagaimana telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Perundang-Undangan Republik Indonesia (“Menhuk”) berdasarkan Keputusan Menhuk No.C-15018-HT.01.01. TH.2000 tertanggal 24 Juli 2000. 2. Ringkasan Anggaran Dasar Anggaran dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan dan penyesuaian, termasuk diantaranya penyesuaian yang dilakukan terhadapt (i) Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (“UUPT”); dan (ii) Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”) No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik, Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. Kep-179/BL/2008 tertanggal 14 Mei 2008 (“Peraturan BAPEPAM-LK No. IX.J.1”), yang mana perubahan tersebut tercantum dalam Akta No. 32 tertanggal 14 Agustus 2008, dibuat di hadapan Leolin Jayayanti, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (“Menkumham”) berdasarkan Keputusan No. AHU-70626.AH.01.02.Tahun 2008 tertanggal 7 Oktober 2008 dan telah didaftarkan pada Daftar Perseroan No. AHU-0092867. AH.01.09.Tahun 2008 tertanggal 7 Oktober 2008 (“Akta No. 32/2008”). Sehubungan dengan perubahan nama Perseroan, Perseroan telah melakukan penggantian nama sebanyak 2 (dua) kali, pertama dari PT Sanex Qianjiang Motor International menjadi PT Allbond Makmur Usaha, Tbk. sebagaimana tercantum dalam Akta No. 3 tertanggal 9 Januari 2008, dibuat di hadapan Leolin Jayayanti, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menkumham berdasarkan Keputusan No.AHU-06610.AH.01.02.Tahun 2008 tertanggal 11 Februari 2008, dan telah didaftarkan pada Daftar Perseroan No. AHU-0009889.AH.01.09.Tahun 2008 tertanggal 11 Februari 2008 (“Akta No. 3/2008”). Perubahan nama Perseroan yang terakhir adalah penggantian nama dari PT Allbond Makmur Usaha, Tbk. menjadi PT Renuka Coalindo, Tbk. sebagaimana tercantum dalam Akta No.14 tertanggal 6 Desember 2010, dibuat di hadapan Firdhonal, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menkumham berdasarkan Keputusan AHU-04753.AH.01.02.Tahun 2011 tertanggal 28 Januari 2011, dan telah didaftarkan pada Daftar Perseroan No. AHU-0007802.AH.01.09.Tahun 2011 tertanggal 28 Januari 2011 (“Akta No. 14/2010”). Anggaran Dasar Perseroan saat ini adalah sebagaimana tercantum dalam (i) Akta No. 125 tertanggal 21 Agustus 2015 dibuat di hadapan Jimmy Tanal, S.H., sebagai Notaris pengganti dari Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, yang mana pemberitahuannya telah diterima oleh Menkumham sebagaimana tercantum dalam Surat Menkumham No. AHU-AH.01.03-0962749 tertanggal 7 September 2015, dan telah didaftarkan pada Daftar Perseroan No. AHU-3563935.AH.01.11. Tahun 2015 tertanggal 8 Oktober 2015 yang telah juga disesuaikan dengan Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2014 dan Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 (“Akta No. 125/2015”) dan (ii) Akta No. 117 tertanggal 19 Oktober 2017 dibuat di hadapan Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, yang telah menerima persetujuan Menkumham sebagaimana tercantum dalam Surat Menkumham No. AHU-0021823.AH.01.02.TAHUN 2017 tertanggal 20 Oktober 2017, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 21 tanggal 13 Maret 2018, Tambahan Berita Negara No. 5183 Tahun 2018, dan juga telah mendapatkan penerimaan pemberitahuan Menkumham sebagaimana tercantum dalam Surat Menkumham No. AHU-AH.01.03-0182838 tertanggal 20 Oktober 2017, serta keduanya telah didaftarkan pada Daftar Perseroan No. AHU-0132298.AH.01.11.TAHUN 2017 tanggal 20 Oktober 2017 (“Akta No. 117/2017”).` (Akta Pendirian, Akta No. 125/2015 dan Akta No. 117/2017 yang selanjutnya secara bersama-sama disebut sebagai “Anggaran Dasar Perseroan”). Data Perseroan telah diubah beberapa kali dan terakhir diubah dengan Akta No. 6 tertanggal 2 Agustus 2018 yang dibuat di hadapan Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan penerimaan pemberitahuan Menkumham sebagaimana tercantum dalam Surat Menkumham No. AHU-AH.01.03-0230993 serta telah didaftarkan pada Daftar Perseroan No. AHU-0104256.AH.01.11.TAHUN 2018 tanggal 9 Agustus 2018 (“Akta No. 6/2018”) 3.1.2 Kegiatan-Kegiatan Usaha Perseroan Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan: 1. Maksud dan tujuan Perseroan ialah perdagangan besar serta perdagangan ekspor 2. Untuk mencapai maksud dan tujuan yang dimaksud, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: a. Perdagangan besar barang-barang pertambangan khususnya di bidang pengangkutan dan penjualan mineral dan/atau batu bara; b. Ekspor barang-barang tambang mineral dan/atau batubara; c. Impor barang-barang tambang antara lain mineral dan/atau batubara. 3.1.3 Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham Perseroan Pada tanggal Keterbukaan Informasi ini, sebagaimana tercantum dalam DPS per 15 Oktober 2018 yang memuat komposisi dan kepemilikan saham Perseroan, struktur permodalan dan komposisi kepemilikan saham Perseroan adalah sebagai berikut: Keterangan Nominal Per lembar: Rp 250,00 Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) Persentase (%) Modal Dasar 724.800.000 181.200.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: 1.RERH 240.970.560 60.242.640.000 80% 2. Masyarakat 60.229.440 15.057.360.000 20% Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 301.200.000 75.300.000.000 100,00% Modal Dalam Portepel 423.600.00 3.1.4 Pengurusan dan Pengawasan Susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan pada tanggal Keterbukaan Informasi ini berdasarkan Akta No. 6/2018 adalah sebagai berikut: DIREKSI Direktur Utama : Shantanu Lath Direktur Independen : Irwan Darmawan DEWAN KOMISARIS Komisaris Utama : Vishwanath Mathur Komisaris Independen : Mohammad Raylan 3.1.5. Ikhtisar Data Keuangan Perseroan Ikhtisar data keuangan penting untuk periode lima bulan yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2018 dan tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2018 dan 2017 berikut diambil dari laporan keuangan interim Perseroan tanggal 31 Agustus 2018 dan untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal tersebut dan laporan keuangan Perseroan tanggal 31 Maret 2018 dan 2017 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan KAP Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan (RSM Indonesia) dengan opini audit tanpa modifikasian. (dalam US Dolar Penuh) Posisi Keuangan 31 Agustus 31 Maret 2018 2018 2017 Jumlah Aset 26.672 158.710 478.814 Jumlah Liabilitas 1.810.887 1.851.654 1.897.601 Jumlah Ekuitas (1.784.215) (1.692.944) (1.418.787) (dalam jutaan Rupiah) Laba Rugi Periode 8 bulan yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2018 Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 2017* 2017 2016 Pendapatan 20.298 0 246.858 4.381.428 Harga Pokok Penjualan 0 0 0 (4.169.732) Laba (Rugi) Usaha (91.166) (93.434) (285.767) 727.548 Laba (Rugi) Tahun Berjalan (91.271) (93.889) (286.499) 643.234 *Tidak diaudit 3.1.6 Informasi tambahan mengenai Perseroan Berikut ini adalah informasi tambahan mengenai Perseroan: PT Renuka Coalindo Tbk. Gedung Sahid Sudirman Center, lantai 20 SR 20-01, Jl. Jend. Sudirman Kav. 86, Jakarta Pusat 10220 Telp. (62-21) 27889554 (hunting); Fax./Direct (62-21) 27889551 Email:[email protected]; Website: http://www.renukaindo.com/