Latar belakangKesehatan jiwa merupakan suatu kondisi sehat
emosional, psikologi dan sosial yang terlihat dari hubungan
interpersonal yang memuaskan, perilaku dan koping yang efektif,
konsep diri yang positif, dan kestabilan emosi. Upaya kesehatan
jiwa dapat dilakukan oleh perorangan, lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah, lingkungan pekerjaan, lingkungan masyarakat
yang didukung sarana pelayanan kesehatan jiwa dan sarana lain
seperti keluarga dan lingkungan sosial. Lingkungan tersebut selain
menunjang upaya kesehatan jiwa juga merupakan stressor yang dapat
mempengaruhi kondisi jiwa seseorang, pada tingkat tertentu dapat
menyebabkan seseorang jatuh dalam kondisi gangguan jiwa (Videbeck,
2008).Meningkatnya pasien dengan gangguan jiwa ini disebabkan
banyak hal. Kondisi lingkungan sosial yang semakin keras
diperkirakan menjadi salah satu penyebab meningkatnya jumlah
masyarakat yang mengalami gangguan kejiwaan. Apalagi untuk individu
yang rentan terhadap kondisi lingkungan dengan tingkat kemiskinan
terlalu menekan.Penatalaksanaan keperawatan klien dengan gangguan
jiwa adalah pemberian terapi modalitas yang salah satunya adalah
Terapi Aktifitas Kelompok (TAK). Terapi aktivitas kelompok
merupakan salah satu terapi modalitas yang dilakukan perawat pada
sekelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan yang sama.
Aktifitas digunakan sebagai terapi, dan kelompok digunakan sebagai
target asuhan (Fortinash & Worret, 2004).Terapi kelompok adalah
metode pengobatan ketika klien ditemui dalam rancangan waktu
tertentu dengan tenaga yang memenuhi persyaratan tertentu fokus
terapi adalah membuat sadar diri (self-awareness). Peningkatan
hubungan interpersonal, membuat perubahan, atau ketiganya.Kelompok
adalah suatu system social yang khas yang dapat didefinisikan dan
dipelajari. Sebuah kelompok terdiri dari individu yang saling
berinteraksi, interelasi, interdependensi dan saling membagikan
norma social yang sama (Stuart & Sundeen, 1998).
2.Tujuan1.Tujuan umumKlien mempunyai kemampuan untuk
menyelesaikan masalah yang diakibatkan oleh paparan stimulus
kepadanyadan kliendapat berespons terhadap stimulus pancaindra yang
diberikan.2.Tujuan khususa.Klien dapat mempersepsikan stimulus yang
dipaparkan kepadanya dengan tepat.b.Klien dapat menyelesaikan
masalah yang timbul dari stimulus yang dialamic.Klien mampu
berespons terhadap suara yang didengard.Klien mampu berespons
terhadap gambar yang dilihate.Klien mampu mengekspresikan perasaan
melalui gambar
BAB IITINJAUAN TEORI1.TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI
PERSEPSIA.DefinisiTerapi aktivitas kelompok (TAK): Stimulasi
persepsi adalah terapi yang menggunakan akivitas sebagai stimulus
dan terkait dengan pengalaman dan/ atau kehidupan untuk
didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa
kesepakatan persepsi atau alternatif penyelesaian
masalah.B.TujuanTujuan Umum TAK stimulasi persepsi adalah klien
mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang diakibatkan
oleh paparan stimulus kepadanya.Sementara, tujuan khususnya:1.Klien
dapat mempersepsikan stimulus yang dipaparkan kepadanya dengan
tepat.2.Klien dapat menyelesaikan masalah yang timbul dari stimulus
yang dialami.C.Aktivitas dan AdiksiAktivitas dibagi dalam empat
bagian, yaitu mempersepsikan stimulus nyata sehari-hari, stimulus
nyata dan respons yang dialami dalam kehidupan, stimulus yang tidak
nyata dan respons yang dialami dalam kehidupan, serta stimulus
nyata yang mengakibatkan harga diri rendah.Aktivitas mempersepsikan
stimulus nyata sehari-hari :a.Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)
Stimulasi Persepsi : menonton televisi.b.Terapi Aktivitas Kelompok
(TAK) Stimulasi Persepsi : membaca majalah/koran/artikel.c.Terapi
Aktivitas Kelompok (TAK) Stimulasi Persepsi : melihat gambar.Klien
yang mempunyai indikasi TAK ini adalah klien perubahan sensoris
persepsi dan klien menarik diri yang telah mengikuti TAKS.
Aktivitas Mempersepsikan Stimulus Nyata dan Respons yang Dialami
dalam Kehidupan. Aktivitas ini khusunya untuk klien perilaku
kekerasan. Aktivitas ini dibagi dalam beberapa sesi yang tidak
dapat dipisahkan, yaitu :a.Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi
Persepsi : menegenal kekerasan yang baisa dilakukan (penyebab,
tanda dan gejala, perilaku kekerasan; akibat perilaku
kekerasan)b.Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi : mencegah
perilaku kekerasan melalui kegiatan fisikc.Terapi Aktivitas
Kelompok Stimulasi Persepsi : mencegah perilaku kekerasan melalui
interaksi sosial asertif;d.Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi
Persepsi : mencegah perilaku kekerasan melalui kepatuhan minum
obat;e.Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi : mencegah
perilaku kekerasan melalui kegiatan ibadah.Klien yang mempunyai
indikasi TAK ini adalah klien perilaku kekerasan yang kooperatif.
Aktivitas mempersepsikan Stimulus Tidak Nyata dan Respons yang
dialami dalam Kehidupan. Aktivitas mempersepsikan stimulus tidak
nyata dan respons yang dialami dalam kehidupan, khususnya untuk
klien halusinasi.Aktivitas dibagi dalam beberapa sesi yang tidak
dapat dipisahkan, yaitu:a.Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi
Persepsi : mengenal halusinasib.Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi
Persepsi : mengusir/menghardik halusinasi;c.Terapi Aktivitas
Kelompok Stimulasi Persepsi :mengontrol halusinasi dengan melakukan
kegiatan ;d.Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi:
mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakape.Terapi Aktivitas
Kelompok Stimulasi Persepsi : mengontrol halusinasi dengan patuh
minum obat.Klien yang mempunyai indikasi TAK ini adalah klien
halusinasi. Aktivitas Mempersiapkan Stimulus Nyata yang Menyebabkan
Harga Diri Rendah.Aktivitas ini dibagi dalam beberapa sesi yang
tidak dapat dipisahkan, yaitu :a.Terapi Aktivitas Kelompok
Stimulasi Persepsi: mengidentifikasi aspek yang membuat harga diri
rendah dan aspek positif kemampuan yang dimiliki selama hidup (di
rumah dan di rumah sakit)b.Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi
Persepsi: melatih kemampuan yang dapat digunakan di rumah sakit dan
di rumah.Klien yang mempunyai indikasi TAK ini adalah klien
gangguan konsep diri : harga diri rendah.D.TAK Stimulasi Persepsi
UmumSesi 1 : Menonton TelevisiTujuan1.Klien mampu menyebutkan apa
yang dilihat2.Klien dapat memberikan pendapat terhadap acara TV
yang ditonton3.Klien dapat memberikan tanggapan terhadap pendapat
klien lainSetting1.Terapis dan klien duduk bersama setengah
lingkaran menghadap TV.2.Ruangan nyaman dan tenangAlat1.Televisi
dan/ atau video player2.Kaset video3.Buku catatan dan
pulpen4.Jadwal kegiatan klienMetode1.Dinamika Kelompok2.Diskusi dan
tanya jawabLangkah kegiatan1.Persiapana.Memilih dan membuat kontrak
dengan klien sesuai dengan indikasi: klien perubahan sensori
persepsi dan klien menarik diri yang telah mengikuti
TAKSb.Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan2.Orientasia.Salam
terapeutik1.Salam dari terapis.2.Perkenalan nama, dan panggilan
terapius (pakai papan nama).3.Menanyakan nama dan panggilan semua
klien (beri papan nama).b.Evaluasi/validasi1.Menanyakan perasaan
klien saat ini2.Menanyakan masalah yang
dirasakan.c.Kontrak1.Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu menonton TV
dan bercakap-cakap tentang TV yang ditonton.2.Menjelaskan aturan
main berikut.3.Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok,
harus meminta izin kepada terapis.4.Lama kegiatan 45 menit .5.Klien
mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.3.Tahap kerjaa.Tentukan
acara televisi yang menarik dan mudah dimengerti oleh klienb.Beri
kesempatann bagi klien untuk menonton acara TV selama 10 menit dan
setelah itu TV dimatikan.c.Tanyakan pendapat klien lain terhadap
pendapat klien sebelumnya.d.Berikan pujian/penghargaan atas
kemampuan klien memberi pendapat.e.Ulangi c,d, dan e sampai semua
klien mendapat kesempatanf.Beri kesimpulan tentang acara TV yang
ditonton.4.Tahap terminasia.Evaluasi1.Terapis menanyakan perasaan
klien setelah mengikuti TAK2.Terapis memberikan pujian atas
keberhasilan kelompok.b.Tindak lanjut1.Menganjurkan klien untuk
melatih kemampuan mempersepsikan tayangan TV tertentu dan
mendiskusikannya pada orang lain2.Membuat jadwal nonton TVc.Kontrak
yang akan datang1.Menyepakati kegiatan TAK yang akan
datang2.Menyepakati waktu dan tempatEvaluasi dan
DokumentasiEvaluasiEvaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung,
khusunya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan
klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi umum,
Sesi 1 kemampuan yang diharapkan adalah memberi pendapat tentang
acara TV, memberi tanggapan terhadap pendapat klien lain dan
mengikuti kegiatan sampai selesai. Formulir evaluasi sebagai
berikut.
Sesi 1 : TAKStimulasi persepsi umumKemampuan persepsi : Menonton
TVNo.Aspek yang dinilaiNama Klien
1.Memberi pendapat tentang acara TV
2.Memberi tanggapan terhadap pendapat klien lain
3.Mengikuti kegiatan sampai selesai
Petunjuk :1.Di bawah judul nama klien, tulis nama panggilan
klien yang ikut TAK.2.Untuk tiap klien, semua aspek dinilai dengan
memberi tandaSesi2 : Membaca Majalah/Koran/ArtikelTujuan :1.Klien
dapat menyebutkan kembali isi bacaan2.Klien dapat memberikan
pendapat terhadap isi bacaan3.Klien dapat memberikan tanggapan
terhadap pendapat klien lainSetting1.Terapis dan klien duduk
bersama dalam lingkaran2.Ruangan nyaman dan
tenangAlat1.Majalah/Koran/artikel2.Buku catatan dan pulpen3.Jadwal
kegiatan klienMetode1.Dinamika kelompok2.Diskusi dan Tanya
jawabLangkah Kegiatan1.Persiapana. Membuat kontrak dengan klien
tentang TAKb. Mempersiapkan alat dan tempat
pertemuan2.Orientasia.Salam terapeutikSalam dari terapis kepada
klienb.Evaluasi/validasi1.Menanyakan perasaan klien saat
ini2.Menanyakan masalah yang dirasakan3.Menanyakan penerapan TAK
yang laluc.Kontrak1.Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu membaca
majalah/Koran/artikel2.Menjelaskan aturan main berikutJika ada
klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta izin kepada
terapis.Lama kegiatan 45 menitSetiap klien mengikuti kegiatan dari
awal sampai selesai3.Tahap kerjaa.Tentukan bacaan yang akan
dibacab.Bacalah isi makalah/Koran/artikel selama 10 menit (jika
mungkin berikan fotokopi bacaan pada klien)c.Tanyakan pendapat
seorang klien mengenai isi bacaand.Tanyakan pendapat klien lain
terhadap pendapat klien sebelumnyae.Berikan pujian/ penghargaan
atas kemampuan klien memberi pendapatf.Ulangi c, d dan e sampai
semua klien mendapat kesempatang.Beri kesimpulan tentang
bacaan4.Tahap terminasia.Evaluasi1.Terapis menanyakan perasaan
klien setelah mengikuti TAK2.Terapis memberikan pujian atas
keberhasilan kelompokb.Tindak lanjut1.Menganjurkan klien untuk
melatih kemampuan membaca dan mendiskusikannya pada orang
lain.2.Membuat jadwal membacac.Kontrak yang akan
datang1.Menyepakati kegiatan TAK yang akan datang2.Menyepakati
waktu dan tempatEvaluasi dan dokumentasiEvaluasiEvaluasi dilakukan
saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang
dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk
TAK stimulasi persepsi umum sesi 2, kemampuan yang diharapkan
adalah memberi pendapat tentang bacaan, memberi tanggapan terhadap
pendapat klien lain dan mengikuti kegiatan sampai selesai. Formulir
evaluasi sebagai berikut.
Sesi 2 : TAK
Stimulasi persepsi umum
Kemampuan persepsi : BacaanNo.Aspek yang dinilaiNama Klien
1Memberi pendapat tentang bacaan
2Memberi tanggapan terhadap pendapat klien lain
3Mengikuti kegiatan sampai selesai
Petunjuk :1.Dibawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien
yang ikut TAK2.Untuk tiap klien, semua aspek dinilai dengan memberi
tandaSesi 3 : Melihat gambarTujuan1.Klien dapat menyebutkan nama
gambar yang dilihat2.Klien dapat memberikan tanggapan terhadap
pendapat klien lainSetting1.Terapis dan klien duduk bersama dalam
lingkungan2.Ruangan nyaman dan tenangAlat1.Beberapa gambar2.Buku
catatan dan pulpen3.Jadwal kegiatanMetode1.Dinamika
kelompok2.Diskusi dan Tanya
jawabLangkahkegiatan1.Persiapana.Membuat kontrak dengan klien
tentang TAKb.Mempersiapkan alat dan tempat
pertemuan2.Orientasia.Salam terapeutikSalam dari terapis kepada
klienb.Evaluasi/validasi1.Menanyakan perasaan klien saat
ini2.Menanyakan masalah yang dirasakan3.Menanyakan penerapan TAK
yang laluc.Kontrak1.Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu melihat
gambar2.Menjelaskan aturan main berikutJika ada klien yang ingin
meninggalkan kelompok, harus meminta izin kepada terapis.Lama
kegiatan 45 menitSetiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai
selesai3.Tahapkerjaa.Tentukan 1 atau 2 gambar yang umum dikenal
orangb.Tunjukan gambar pada klien (Jika besar dapat di depan saja,
jika kecil diedarkan).c.Tanyakan pendapat seorang klien mengenai
gambar yang dilihatd.Tanyakan pendapat klien lain terhadap pendapat
klien sebelumnyae.Berikan pujian/penghargaan atas kemampuan klien
memberi pendapatf.Ulangi c, d dan e sampai semua klien mendapat
kesempatang.Beri kesimpulan pada tiap gambar yang dipaparkan4.Tahap
terminasia.Evaluasi1.Terapis menanyakan perasaan klien setelah
mengikuti TAK2.Terapis memberikan pujian atas keberhasilan
kelompokb.Tindak lanjut1.Menganjurkan klien melatih melihat gambar(
ditv, Koran, majalah, album) dan mendiskusikannya pada orang lain
.2.Membuat jadwal melihat gambarc.Kontrak yang akan
datang1.Menyepakati kegiatan TAK yang akan dating2.Menyepakati
waktu dan tempatEvaluasi dan dokumentasiEvaluasiEvaluasi dilakukan
saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang
dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.Untuk
TAK stimulasi persepsi umum sesi 3 kemampuan yang diharapkan adalah
member pendapat tentang gambar, member tanggapan terhadap pendapat
klien lain, dan mengikuti kegiatan sampai selesai.Formulir evaluasi
sebagai berikut.Sesi3 : TAKStimulasi persepsi umumKemampuan
persepsi : Melihat gambarNo.Aspek yang dinilaiNama Klien
1Memberi pendapat tentang gambar
2Memberi tanggapan terhadap pendapat klien lain
3Mengikuti kegiatan sampai selesai
Petunjuk :1.Di bawah judul nama klien, tulis nama panggilan
klien yang ikut TAK.2.Untuk tiap klien, semua aspek dinilai dengan
memberi tanda2.TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI SENSORIA.
DefinisiTerapi aktivitas kelompok (TAK) : stimulasi sensoris adalah
upaya menstimulasi semua panca indra (sensori) agar memberi respons
yang adekuat.B.TujuanTujuan umum klien dapat berespons terhadap
stimulus pancaindra yang diberikan dan tujuan khususnya adalah
:1.Klien mampu berespons terhadap suara yang didengar2.Klien mampu
berespons terhadap gambar yang dilihat3.Klien mampu mengekspresikan
perasaan melalui gambarC.Aktivitas Dan IndikasiAktivitas stimulasi
sensori dapat berupa stimulus terhadap penglihatan, pendengaran dan
lain-lain, seperti gambar, video, tarian, dan nyanyian. Klien yang
mempunyai indikasi TAK Stimulasi Sensori adalah klien isolasi
sosial, menarik diri, harga diri rendah yang disertai dengan kurang
komunikasi verbal.
D.TAK Stimulasi Sensoris SuaraSesi 1: Mendengar
MusikTujuan1.Klien mampu mengenali musik yang didengar2.Klien mampu
memberi respons terhadap musik3.Klien mampu menceritakan
perasaannya setelah mendengarkan musikSetting1.Terapis dan klien
duduk bersama dalam lingkungan2.Ruangan nyaman dan tenangAlat1.Tape
recorder2.Kaset lagu melayu (dipilih lagu yang memiliki cerita yang
bermakna atau lagu-lagu yang bermakna religius)Langkah
kegiatan1.Persiapana.Membuat kontrak dengan klien yang sesuai
dengan indikasi : menarik diri, harga diri rendah, dan tidak mau
bicara.b.Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan2.Orientasia.Salam
terapeutikb.Salam dari terapis kepada
klien3.Evaluasi/validasiMenanyakan perasaan kepada
klien4.Kontraka.Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu
mendengarkan musikb.Terapis menjelaskan aturan main berikutc.Jika
ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin kepada
terapisd.Lama kegiatan 45 menite.Setiap klien mengikuti kegiatan
dari awal sampai selesai5.Tahap kerjaa.Terapis mengajak klien untuk
saling memperkenalkan diri (nama dan nama panggilan) dimulai dari
terapis secara urutan searah jarum jamb.Setiap kali seorang klien
selesai memperkenalkan diri, terapis mengajak semua klien untuk
bertepuk tanganc.Terapis dan klien memakai papan namad.Terapis
menjelaskan bahwa akan diputar lagu, klien boleh tepuk tangan atau
berjoget sesuai dengan irama lagu. Setelah lagu selesai klien akan
diminta menceritakan isi dari lagu tersebut dan perasaan klien
setelah mendengar lagu.e.Terapis memutar lagu, klien mendengar,
boleh berjoget atau tepuk tangan (kira-kira 15 menit). Musik yang
diputar boleh diulang beberapa kali. Terapis mengobservasi respons
klien terhadap musik.f.Secara bergiliran, klien diminta
menceritakan isi lagu dan perasaannya. Sampai semua klien mendapat
giliran.g.Terapis memberikan pujian, setiap klien selesai
menceritakan perasaannya dan mengajak klien lain bertepuk
tangan.6.Tahap terminasia.Evaluasi1.Terapis menanyakan perasaan
klien setelah mengikuti TAK2.Terapis memberikan pujian atas
keberhasilan kelompok.3.Tindak lanjut4.Terapis menganjurkan klien
untuk mendengarkan musik yang disukai dan bermakna dalam
kehidupannya.5.Kontrak yang akan datang6.Menyepakati TAK yang akan
datang, yaitu menggambar.7.Menyepakati waktu dan tempatEvaluasi dan
DokumentasiEvaluasiEvaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung,
khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan
klien sesuai dengan tujuanTAK. Untuk TAK stimulasi sensoris
mendengar musik, kemampuan klien yang diharapkan adalah mengikuti
kegiatan, respons terhadap musik, memberi pendapat tentang musik
yang didengar dan perasaan saat mendengar musik. Formulir evaluasi
sebagai berikut.Sesi 1 : TAKStimulasi sensoris mendengar
musikKemampuan memberi respons pada musikNo.Aspek yang dinilaiNama
Klien
1.Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
2.Memberi respon( ikut bernyanyi/menari/joget/menggerakan
tangan-kaki-dagu sesuai irama)
3.Memberi pendapat tentang musik yang didengar
4.Menjelaskan perasaan setelah mendengar lagu
Petunjuk :1.Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom
nama klien.2.Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan
klien mengikuti,merespons, memberi pendapat , menyampaikan perasan
tentang musik yang didengar.DokumentasiDokumentasikan kemampuan
yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan tiapn
klien. contoh : klien mengikuti sesi 1, TAK stimulasi sensoris
mendengar musik. Klien mengikuti kegiatan sampai akhir dan
menggerakan jari sesuai dengan irama musik, namun belum mampu
meberi pendapat dan perasaan tentang musik. Latihan klien untuk
mendengarkan musik di ruang rawat.
Sesi 2 : menggambarTujuan1.Klien dapat mengekspresikan perasaan
melalui gambar2.Klien dapat memberi makna gambarSetting1.Klien dan
terapis duduk bersama dalam lingkaran2.Ruangan nyaman dan
tenangAlat1.Kertas HVA2.Pensil 2B ( bila tersedia krayon juga dapat
digunakan)Metoda1.Dinamika kelompok2.DiskusiLangkah
kegiatan1.Persiapana.Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah
mengikuti sesi 1b.Mempersiapkan alat dan tempat
pertemuan2.Orientasia.Salam terapeutikb.Salam dari terapis kepada
klienc.Terapis dan klien memakai papan nama3.Evaluasi/
validasia.Menanyakan perasaan klien saat inib.Menanyakan perasaan
klien saat ini.4.Kontraka.Terapis menjelaskan tujuan kegiatan,
yaitu menggambar dan menceritakannya kepada orang lainb.Terapis
menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu menggambar dan menceritakannya
kepada orang lainc.Jika ada klien yanmg ingin meninggalkan
kelompok, harus minta izin kepada terapisd.Lama kegiatan 45
menite.Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai
selesai5.Tahap kerjaa.Terapis menjelaskan kegiatan yang akan
dilaksanakan yaitu menggambar dan menceritakan hasil gambar kepada
klien lain.b.Terapis membagikan kertas dan pensil untuk tiap
klienc.Terapis meminta klien menggambar apa saja sesuai dengan yang
diinginkan saat ini.d.Sementara klien mulai menggambar, terapis
berkeliling dan memberi penguatan kepada klien untuk terus
menggambar. Jangan mecela klien.e.Setelah semua klien selesai
menggambar, terapis meminta masing-masing klien untuk
memperlihatkan dan menceritakan gambar yang telah dibuatknya kepada
klien lain. Yang harus diceritakan adalah gambar apa dan apa makna
gambar tersebut menurut klien.f.Kegiatan poin e. Dilakukan sampai
semua klien mendapat giliran.g.Setiap kali klien selesai
menceritakan gambarnya, terapis mengajak klien lain bertepuk
tangtan.6.Tahap terminasia.Evaluasi1.Terapis menanyakan perasaan
klien setelah mengikuti TAK.2.Terapis memberikan pujian atas
keberhasilan kelompokb.Tindak lanjut1.Terapis menganjurkan klien
untuk mengekspresikan perasaan melalui gambar2.Kontrak yang akan
datang3.Menyepakati TAK yang akan datang , yaitu menonton
TV4.Menyepakati waktu dan tempatEvaluasi dan
dokumentasiEvaluasiEvaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung,
khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan
klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi sensoris
menggambar, kemampuan klien yang diharapkan adalah mampu mengikuti
kegiatan , menggambar, menyebutkan apa yang digambar dan
menceritakan makna gambar.
Sesi 2 : TAKStimulasi sensoris menggambarKemampuan memberi
respons terhadap menggambarNo.Aspek yang dinilaiNama Klien
1.Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
2.Menggambar sampai selesai
3.Menyebutkan gambar apa
4.Menceritakan makna gambar
Petunjuk :1.Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom
nama klien2.Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan
klien mengikuti, menggambar, menyebutkan gambar, dan menceritakan
makna gambar.DokumentasiDokumentasikan kemampuan yang dimiliki
klien saat TAK pada catatan proses keperawatan tiap klien. contoh :
klien mengikuti sesi 2 TAK stimulasi sensoris menggambar. Klien
mengikuti sampai selesai. Klien mampu menggambar, menyebutkan nama
gambar, dan menceritakan makna gambar. Anjurkan klien untuk
mengungkapkan perasaan melalui gambar.Sesi 3 : menonton TV /
VideoTujuan1.Klien dapat memberi respons terhadap tontonan tv/video
(jika menonton tv, acara tontonan hendaknya dipilih yang positif
dan bermakna terapi untuk klien)2.Klien menceritakan makna acara
yang ditontonSetting1.Klien dan terapis duduk membentuk setengah
lingkaran di depan televisi2.Ruangan nyaman dan
tenangAlat1.Video/CD player dan video
tape/CD2.TelevisiMetodeDiskusiLangkah
kegiatan1.Persiapana.Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah
mengikuti TAK sesi 2b.Mempersiapkan alat dan tempat
pertemuan2.Orientasia.Salam terapeutikb.Salam dari terapis kepada
klienc.Terapis dan klien memakai papan nama3.Evaluasi /
validasiMenanyakan perasaan klien saat ini4.Kontraka.Terapis
menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu menonton TV/ Video dan
menceritakannya.b.Terapis menjelaskan aturan main berikut.c.Jika
ada klien yang ingin meninggalkan kelompak, harus minta izin kepada
terapis.d.Lama kegiatan 45 menite.Setiap klien mengikuti kegiatan
dari awal sampai selesai.5.Tahap kerjaa.Terapis menjelaskan
kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu menonton tv /videodan
menceritakan makna yang telah ditontonb.Terapis memutar tv/VCD yang
telah disiapkanc.Terapis mengobservasi klien selama menonton
tv/videod.Setelah selesai menonton, masing-masing klien diberi
kesempatan menceritakan isi tontonan dan maknanya untuk kehidupan
klien. berurutan searah jarum jam, dimulai dari klien yang ada di
sebelah kiri terapis. Sampai semua klien mendapat giliran.e.Setelah
selesai klien menceritakan persepsinya, terapis mengajak klien lain
bertepuk tangan dan memberikan pujian.6.Tahap
terminasia.Evaluasi1.Terapis menanyakan perasaan klien setelah
mengikuti TAK2.Terapis memberikan pujian atas keberhasilan
kelompok7.Tindak lanjuta.Terapis menganjurkan klien untuk menonton
acara tv yang baik.b.Kontrak yang akan datangc.Menyepakati TAK yang
akan datang sesuai dengan indikasi kliend.Menyepakati waktu dan
tempatEvaluasi dan dokumentasiEvaluasiEvaluasi dilakukan saat
proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang di
evaluasi adalah kemampuan klein sesuai dengan tujuan TAK. Untuk
stimulasi sensoris menonton kegiatan, kemampuan klien yang
diharapkan adalah mengikuti kegiatan, berespons terhadap tontonan,
menceritakan isi tontonan dan mengungkapkan perasaan saat menonton.
Formulir evaluasi sebagai berikut.Sesi 3: TAKStimulasi sensoris
menontonKemampuan memberi respons pada tontonanNo.Aspek yang
dinilaiNama Klien
1.Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir TAK
2.Memberi respons pada saat menonton (senyum, sedih< dan
gembira)
3.Menceritakan cerita dalam tv/ video
4.Menceritakan perasaan setelah menonton
Petunjuk :1.Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom
nama klien2.Untuk setiap klien, beri penilaian tentang kemampuan
mengikuti, berespons, menceritakan dan menyampaikan perasaan saat
menonton.DokumentasiDokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien
saat TAK pada catatan proses keperawatan tiap klien. contoh : klien
mengikuti sesi 3 TAK stimulasi sensoris menonton. Klien mengikuti
kegiatan sampai selesai, ekspresi datar, dan tanpa respons, klien
tidak dapat menceritakan isi tontonan dan perasaannya. Tingkatkan
stimulus di ruangan, ualang kembali dengan stimulus yang yang
berbeda.
BAB IIIPENUTUP
Terapi aktivitas kelompok (TAK): Stimulasi persepsi adalah
terapi yang menggunakan akivitas sebagai stimulus dan terkait
dengan pengalaman dan/ atau kehidupan untuk didiskusikan dalam
kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi
atau alternatif penyelesaian masalah.Penatalaksanaan keperawatan
klien dengan gangguan jiwa adalah pemberian terapi modalitas yang
salah satunya adalah Terapi Aktifitas Kelompok (TAK). Terapi
aktivitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang
dilakukan perawat pada sekelompok klien yang mempunyai masalah
keperawatan yang sama. Aktifitas digunakan sebagai terapi, dan
kelompok digunakan sebagai target asuhan (Fortinash & Worret,
2004).Terapi kelompok adalah metode pengobatan ketika klien ditemui
dalam rancangan waktu tertentu dengan tenaga yang memenuhi
persyaratan tertentu fokus terapi adalah membuat sadar diri
(self-awareness). Peningkatan hubungan interpersonal, membuat
perubahan, atau ketiganya.Kelompok adalah suatu system social yang
khas yang dapat didefinisikan dan dipelajari. Sebuah kelompok
terdiri dari individu yang saling berinteraksi, interelasi,
interdependensi dan saling membagikan norma social yang sama
(Stuart & Sundeen, 1998).
ROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK STIMULASI SENSORI(Sesi I)
A. PENGERTIAN
Terapi aktivitas kelompok (TAK) adalah aktivitas membantu
anggotanya untuk mengatasi identitas hubungan yang kurang efektif
dan mengubah tingkah laku yang adaptif. (struat and sundeen,
1998)Terapi aktivitas kelompok (TAK) adalah salah satu upaya untuk
memfasilitasi psikoterapi terhadap sejumlah klien pada waktu yang
sama untuk memantau dan meningkatkan hubungan antar anggota.Terapi
aktivitas kelompok stimulasi sensori adalah upaya menstimulasi
semua panca indra (sensori) agar member respons yang adekuat
B. TUJUAN Tujuan UmumTujuan umum TAK stimulasi sensori adalah
Klien dapat berespons terhadap stimulus pancaindra yang diberikan.
Tujuan Khusus1. Klien mampu berespon terhadap halusinasi suara yang
di dengar2. Klien mampu berespons terhadap halusinasi gambar yang
dilihat3. Klien mampu mengekspresikan perasaan melalui gambar.
C. KARAKTERISTIK KLIENklien dengan masalah perubahan sensori
persepsi : halusinasi yang sudah di mulai melakukan interaksi
interpersonal
D. MASALAH KEPERAWATAN Perubahan sensori persepsi : HalusinasiE.
ANTISIPASI MASALAHMasalah yang mungkin timbul dalam TAK ini antara
lain:1. Keterbukaan yang kurang Intervensi:a. Terapi baik leader,
co-leader, maupun fasilitator harus berusaha memotivasi klien
dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat terbukab.
Berikan dukungan dan rasa nyaman kepada klien sehingga klien mampu
mengekspresikan perasaannya dengan leluasa2. Resistensi baik
individu Maupin kelompok IntervensiPeran fasilitator sangat
diperlukan untuk menciptakan suasana yang mendukung keberhasilan
suatu terapi3. Pasien lain yang bukan kelompok TAK ingin ikut TAK
intervensiPeran fasilitator sangat diperlukan untuk mengalihkan
perhatian pasien yang lain dengan bantuan perawat, misalnya dengan
memberikan permainan menggambar agar pasien kembali ke kamarnya
sehingga tidak mengganggu jalannya TAK4. pasien memaksa ingin ikut
TAK intervensifasilitator berusaha membujuk agar klien tetap
ditempat untuk mengikuti TAK hingga selesai. Jika tidak bias maka
fasilitator mengantarkan kembali keruangannyaF. PELAKSANAAN1).
Persiapana. Membuat kontrak dengan klien dan mempersiapkan tempat
pertemuanb. Mempersiapkan alat
2). Fase Orientasia. Salam terapeutik Salam terapis pada klien
Perkenalan nama dan panggilan terapis 9pakai papan nama) Menanyakan
nama dan panggilan klien (beri papan nama)b. Evaluasi/Validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini Menanyakan perasaan yang
dirasakan klien.c. Kontrak Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu
mendengarkan `music. Menjelaskan aturan main berikut ;- Jika klien
yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin kepada terapis-
Lama kegiatan 45 menit- Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal
sampai selesai3). Fase Kerjaa. Fasilitator membimbing klien untuk
menempati tempat masing-masing dan membantu identitas nama
pesertab. Leader memperkenalkan diri beserta co-leader dan
fasilitatorc. Leader menjelaskan tujuan TAK kepada pesertad.
Peserta memperkenalkan nama masing-masinge. Terapis menjelaskan
bahwa akan diputar lagu , klien boleh tepuk tangan atau berjoged
sesuai dengan irama lagu. Setelah lagu selesai klien akan diminta
menceritakan isi dari lagu tersebut dan perasaan klien setelah
mendengar lagu.f. Terapis memutar lagu, klien mendengar, boleh
berjoged atau tepuk tangan (kira-kira 15 menit). Music yang diputar
boleh di ulang beberapa kali. Terapis mengobservasi respons klien
terhadap music.g. Secara bergiliran, klien diminta menceritakan isi
lagu dan perasaannya. Sampai semua klien mendapat giliran.h.
Terapis memberikan pujian, setiap klien selesai menceritakan
perasaannya, dan mengajak klien lain bertepuk tangan.
4). Fase Terminasia. Evaluasi1. Terapis menanyakan perasaan
klien setelah mengikuti TAK2. Terapis memberikan pujian atas
keberhasilan kelompokb. Tindak LanjutTerapis menganjurkan klien
untuk mendengarkan music yang disukai dan bermakna dalam
kehidupannya.c. Kontrak yang akan dating1. Menyepakati TAK yang
akan datang
G. PENGORGANISASIAN TAK1. Terapis Peran dan fungsia. Leader :
Thony setyawanFungsi: Menyusun rencana aktivitas kelompok (TAK)
Mengarahkan kelompok mencapai tujuan Memfasilitasi setiap anggota
untuk mengekspresikan perasaan, mengajukan pendapat dan member
umpan balik Sebagai role model Memotivasi setiap anggota kelompok
untuk mengembangkan pendapat dan member umpan balikb. Co-leader :
Rohmatul dwi sasmitaFungsi: Membantu leader dalam mengorganisir
anggota kelompokc. Observer : Nur muslimahFungsi: Mengobservasi
semua respon klien Membuat semua respon klien yang terjadi dan
semua perubahan perilaku klien Memberikan umpan balikd.
Fasilitator: Sofyan Eko, Eko wahyu, Wiwin SumilaFungsi: Membantu
leader memfasilitasi anggota untuk berperan aktif dan memotivasi
anggota Memfokuskan kegiatan Membantu mengkoordinasi anggota
kelompok 2. Seleksi klien Seleksi klien dilaksanakan di riang K RSJ
Menur dan pengamatan pada pasien-pasien di ruang K RSJ Menur Waktu
yang di butuhkan satu minggu 3. Nama klien yang ikut1) Tn.F2)
Nn.D3) Nn.W
4. Alat Bantu Tape recorder Kaset lagu melayu ( dipilih lagu
yang memiliki cerita yang bermakna atau lagu-lagu yang bermakna
religius).5. Setting Hari, tanggal: jum `at, 13 Mei 2011 Waktu:
pukul 09.00-10.00 Tempat: Puri Mitra RSJ Menur, Surabaya Model
setting yang akan di gunakan:
Keterangan:
: leader: fasilitator
: co-leader: klien
: observer
H. EVALUASIa) Criteria evaluasi1. Evaluasi struktur2. Evaluasi
prosesSemua anggota kelompok dapat mengenal isi halusinasi, waktu
terjadi halusinasi3. Evaluasi hasil Menanyakan perasaan klien
setelah mengikuti TAK Member pujian atas keberhasilan b) Evaluasi
hasil akhir1. Kemampuan verbal
NoNama klienMenyebut isi halusinasiMenyebut waktu terjadi
halusinasiMenyebut situasi terjadi halusinasiMenyebut perasaan saat
halusinasi
1Tn. F
2Nn. D
3Nn. W
Petunjuk: dilakukan (): tidak dilakukan (-)
2. Kemampuan non verbalNoAspek yamg di nilaiNama klien
Tn. FNn. DNn. W
1Kontak mata
2Menggunakan bahasa tubuh yang sesuai
3Mengikuti kegiatan awal sampai akhir
Petunjuk: dilakukan (): tidak dilakukan (-)
EVALUASI HASIL AKHIR1. Kemampuan verbal
NoNama klienMenyebut isi halusinasiMenyebut waktu
halusinasiMenyebut situasi halusinasiMenyebut perasaan
halusinasi
1Tn. F
2Nn. D
3Nn. W
Petunjuk: dilakukan (): tidak dilakukan (-)
1. Kemampuan non verbalNoAspek yamg di nilaiNama klien
Tn. FNn. DNn. W
1Kontak mata
2Menggunakan bahasa tubuh yang sesuai
3Mengikuti kegiatan awal sampai akhir
Petunjuk: dilakukan (): tidak dilakukan (-)