Pikiran Rakyat OSenin OSelasaORabil ·.KamisOJumat OSabtuO Minggu 23 17 18 t9 4 5~)7 8910 11 20: 2122 23 24 25· 26 12 13 14 15 27 28 29 30 .31 OJan OPeb o Mar OAprOMelOJuiJOJulQAgs .Sep OOkt .. 0 Nov ODes Hari Aksara Internasio Tak Cukup Hanya r-~~...I l . . '--~-- Berantas Buta Al~sara U NESCOmenetapkan . tanggal 8 September sebagai Hari Aksara Internasional. Penetapan tersebut dilakukan untuk mengingatkan dunia akan pentingnya budaya literasi. Pada perayaan tahun ini, bangsa Indonesia patut berbangga setelah mendapat penghargaan dari UNESCO karena berhasil dalam pro- gram pemberantasan buta ak- sara. Indonesia menerima satu dari dua penghargaan bergengsi UNESCO, King Se- jong Literacy Prizes, atas ke- berhasilan program pen- didikan keaksaraan yang diin- tegrasikan dengan pengenalan kewirausahaan dan pembinaan tarnan bacaan masyarakat di ruang publik, seperti tempat ibadah dan pasar. Walaupun hingga kini pen- duduk Indonesia belum 100% persen melek aksara, menurut penilaian UNESCO secara umum program pemberan- tasan buta aksara di Indonesia dapat dikatakan berhasil kare- na telah melampaui target dalam program penurunan 50 persen buta aksara pada tahun Upaya menciptakan 2015 nanti. Menurut data Kemendik- masyarakat gemar bud, jumlah penduduk In- membaca merupakan donesia yang buta aksara pada tahun 2004 sebanyak 15,41ju- salah satu upaya tajiwa. Kemudian, pada akhir membentuk 2010 berkurang menjadi seki- tar 7,54 jutajiwa, dan akhir, masyarakat ilmiah Desember zori jumlah terse- Y ang berkarakter dan but kembali menurun menjadi 6,7juta jiwa. berperadaban. Pemerintah memang melakukan berbagai program Dengan demikian, dalam membina penduduk bu- dapat menciptakan ta huruf untuk mewujudkan 100 % penduduk Indonesia masyarakat yang melek aksara pada 2015 agar mereka memiliki kemampuan kritis terhadap segala dasar dalam membaca dan informasi yang diteri- menulis. Hal ini tentu sangat penting karena keberaksaraan ma sehingga tidak merupakan prasyarat untuk t t ti I d mendapatkan informasi dan erus er ngga an [lmu pengetahuan sebagai up- tertindas oleh bangsaaya mengatasi berbagai keter- 1 . "batasan seperti keterbela- am. kangan dan kemiskinan. Kllplne Humas npa Oleh DINDIN SAMSUDIN Keberaksaraan adalah alat yang sangat diperlukan untuk dapat berpartisipasi secara efektif dalam kehidupan sosial dan ekonomi yang akan meng- arah kepada pembangunan sumber daya manusia yang unggul. Budaya membaca Walaupun demikian, sebe- narnya program pemerintah tidak cukup sampai dengan pemberantasan buta aksara saja. Akan tetapi, perlu di- galakkan sebuah program berkelanjutan setelah mereka melek aksara, yaitu program budaya membaca. Di era perkembangan dan kemajuan teknologi yang begi- tu pesat saat ini, bangsa yang berpenduduk melek aksara tidaklah cukup, tetapi sebuah bangsa yang ingin maju harus memiliki masyarakat yang berbudaya membaca. Upaya menciptakan masyarakat gemar membaca merupakan salah satu upaya menciptakan masyarakat ilmi- ah yang berkarakter dan berperadaban sehingga dapat menciptakan masyarakat yang kritis terhadap segala infor- masi yang diterima sehingga tidak terus tertinggal dan tertindas oleh bangsa lain. Dalam momentum Hari Ak- sara tahun 2012 yang bertema "Aksara Membangun Per- damaian dan Karakter Bangsa" ini, alangkah berharganya jika bangsa Indonesia mengapre- siasinya dengan mengukur kadar minat baca masyarakat dan mengaplikasikannya de- ngan melakukan gerakan bu- daya membaca sebagai kebu- tuhan primer masyarakat. Berdasarkan data yang di- lansir Organisasi Pengemban- gan KeIja sama Ekonomi (OECD), hasil penelitian yang dilakukan pada tahun 2009 menunjukkan bahwa budaya baca masyarakat Indonesia menempati posisi terendah dari 52 negara di kawasan Asia Timur. Hasil penelitian tadi tentu sangat menyedihkan bagi salah satu negara yang berpen- 012----~~--~--~---------