Top Banner
07 April-Juni 2014 Edisi USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru, Tenaga Kependidikan, dan Siswa Kegiatan Lokakarya Praktik yang Baik USAID PRIORITAS Jatim mendapat perhatian khu- sus Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf. Ia sangat berantusias memenuhi undangan kegiatan bidang pendidikan. ”Saya paling senang diundang USAID PRIORITAS karena saya bisa bertemu para guru kreatif. Saya menjunjung tinggi profesi guru. Sebab, menurut saya, pekerjaan paling mulia adalah guru.” Demikian kata pembuka sambutan pria yang akrab dipanggil Gus Ipul itu saat menghadiri acara Lokakarya Praktik yang Baik Provinsi Jatim di Hotel Bumi, Surabaya (30/4). (Bersambung hal 2) www.prioritaspendidikan.org SWARA PRIORITAS Media Informasi Pendidikan Jawa Timur Wagub Jatim Saifullah Yusuf (kiri) dan Konjen AS di Surabaya Joaquin F. Monserrate (kanan) mengamati penjernih air seder- hana buatan siswa SMPN 4 Mejayan, Madiun, pada Lokakarya Praktik yang Baik Provinsi Jatim (30/4). Halaman 4 Halaman 6 Wagub dan Konjen AS Kagum pada Alat Penjernih Air Sederhana Buatan Siswa Siswa SMPN 1 Kemlagi memiliki ide cemerlang dengan membuat penam- pang sel dari bola bekas dan plastisin. Kreativitas ini muncul karena keterbatasan alat untuk melihat penampang sel yang sebenarnya. Penampang Sel dari Bola Bekas Wildari Kini Berani Tampil di Depan Kelas Wildari, salah satu siswa ABK Kelas 3 di SDN Bondoyudo 02, Lumajang, ini selalu menangis dan minder dengan teman- temannya. Namun, berkat pembiasaan guru menerap- kan PAKEM, kini Wildari percaya diri tampil di de- pan kelas.
8

SWARA PRIORITASprioritaspendidikan.org/file/EDIT_-_Swara_Prioritas_Ed_7.pdf · Swara Prioritas Edisi 7, April-Juni 2014 3 Pemprov Jatim Siap Turun ke Kabupaten Fasilitasi Diseminasi

Jun 12, 2018

Download

Documents

vuongdung
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: SWARA PRIORITASprioritaspendidikan.org/file/EDIT_-_Swara_Prioritas_Ed_7.pdf · Swara Prioritas Edisi 7, April-Juni 2014 3 Pemprov Jatim Siap Turun ke Kabupaten Fasilitasi Diseminasi

07 April-Juni 2014

Edisi

USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan

Kesempatan bagi Guru, Tenaga Kependidikan, dan Siswa

Kegiatan Lokakarya Praktik yang Baik USAID PRIORITAS Jatim mendapat perhatian khu-

sus Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf. Ia sangat berantusias memenuhi undangan kegiatan

bidang pendidikan. ”Saya paling senang diundang USAID PRIORITAS karena saya bisa bertemu

para guru kreatif. Saya menjunjung tinggi profesi guru. Sebab, menurut saya, pekerjaan paling

mulia adalah guru.” Demikian kata pembuka sambutan pria yang akrab dipanggil Gus Ipul itu saat

menghadiri acara Lokakarya Praktik yang Baik Provinsi Jatim di Hotel Bumi, Surabaya (30/4).

(Bersambung hal 2)

www.prioritaspendidikan.org

SWARA PRIORITAS Media Informasi Pendidikan Jawa Timur

Wagub Jatim Saifullah Yusuf (kiri) dan Konjen AS di Surabaya Joaquin F. Monserrate (kanan) mengamati penjernih air seder-

hana buatan siswa SMPN 4 Mejayan, Madiun, pada Lokakarya Praktik yang Baik Provinsi Jatim (30/4).

Halaman 4

Halaman 6

Wagub dan Konjen AS Kagum pada

Alat Penjernih Air Sederhana Buatan Siswa

Siswa SMPN 1 Kemlagi

memiliki ide cemerlang

dengan membuat penam-

pang sel dari bola bekas

dan plastisin. Kreativitas

ini muncul karena

keterbatasan alat untuk

melihat penampang sel

yang sebenarnya.

Penampang Sel

dari Bola Bekas

Wildari Kini

Berani Tampil

di Depan Kelas

Wildari, salah satu siswa

ABK Kelas 3 di SDN

Bondoyudo 02, Lumajang,

ini selalu menangis dan

minder dengan teman-

temannya. Namun, berkat

pembiasaan guru menerap-

kan PAKEM, kini Wildari

percaya diri tampil di de-

pan kelas.

Page 2: SWARA PRIORITASprioritaspendidikan.org/file/EDIT_-_Swara_Prioritas_Ed_7.pdf · Swara Prioritas Edisi 7, April-Juni 2014 3 Pemprov Jatim Siap Turun ke Kabupaten Fasilitasi Diseminasi

Swara Prioritas Edisi 7, April-Juni 2014 2

Wagub dan Konjen AS Kagum pada Alat Penjernih

Air Sederhana Buatan Siswa (Sambungan dari hal 1)

Saat mengunjungi stan pameran pendidikan pada acara loka-

karya, Gus Ipul yang didampingi oleh Konjen AS di Surabaya Joaquin F.

Monserrate tampak serius mengamati setiap hasil karya siswa. Salah

satunya, alat penjernih air sederhana buatan siswa SMPN 4 Mejayan,

Madiun. ”Alat ini penting karena dalam kondisi saat ini kita sudah sangat

kesulitan mendapatkan air bersih,” ungkap Gus Ipul.

Joaquin penasaran dan mencoba mengoperasikan alat terse-

but. Saat air yang berwarna cokelat dituangkan ke dalam alat penjernih

air sederhana seketika keluar dari saluran dan berubah menjadi bening, ia

kagum. ”Wah…..hebat ya, bagaimana cara kerjanya?” Joaquin pun terta-

rik untuk mempelajarinya. Kegiatan lokakarya ini dihadiri oleh seluruh

kepala daerah dan pemangku kepentingan dalam bidang pendidikan dari

15 kabupaten mitra USAID PRIORITAS Jatim, yang meliputi 8 wilayah

kerja USAID DBE (Kab. Sidoarjo, Kab. Bangkalan, Kab. Sampang, Kab.

Bojonegoro, Kab. Tuban, Kab. Pasuruan, Kab. Nganjuk, Kota Mojo-

kerto) serta 7 wilayah kerja USAID PRIORITAS Kohor 1 dan 2 (Kab.

Madiun, Kab. Pamekasan, Kab. Blitar, Kab. Situbondo, Kab. Mojokerto,

Kab. Lumajang, Kab. Ngawi).

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Dr Femmy Eka Kartika Putri

selaku asisten Deputi Urusan Pendidikan Dasar, PAUD, dan Pendidi-

kan Masyarakat Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat

(Kemenkokesra) dan Dr Didik Suhardi selaku direktur Pembinaan

SMP Dirjen Diknas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

(Kemendikbud).

Dalam sambutannya, Femmy mengungkapkan manfaat besar

dari program USAID PRIORITAS. ”Saya baru saja mengikuti kegiatan

USAID PRIORITAS bersama dengan LPTK. Saya melihat manfaat yang

besar yang didapatkan oleh para dosen dari pelatihan-pelatihan yang

dikembangkan oleh USAID PRIORITAS,” terangnya.

Sementara itu, Didik menguraikan keselarasan program

USAID PRIORITAS terhadap pelaksanakan kurikulum 2013.

”Pelatihan yang dikembangkan oleh USAID PRIORITAS

sejalan dengan penerapan kurikulum 2013 sehingga hal ini membantu

guru untuk terbiasa menerapkan kurikulum 2013 melalui pembelajaran

sehari-hari,” terangnya. (Dkd)

(Kiri): Para pelaku pendidikan yang sukses mengembangkan program USAID PRIORITAS di wilayahnya berbagi praktik yang baik saat lokakarya

di Surabaya. Dari kiri-kanan, Mustain Baladan (Kadispendik Kab. Sidoarjo), Fathorrahman (Kadispendik Kab. Situbondo), M. Jais (komite sekolah

dari Kab. Mojokerto), Tri Sulistini (moderator), Aswari (kepala SDN Krajan 2 Madiun), Binti Mualifah (guru MTsN Jambewangi, Kab. Blitar), dan

Elsa Imaningtyas (SMPN 4 Mejayan, Madiun). (Kanan): Wagub Jatim Gus Ipul dan Konjen AS di Surabaya Joaquin F. Monserrate bersama-sama

membuka lokakarya di Surabaya.

Manfaatkan Fungsi Pengawas

”Memang tidak mudah mempertahankan implementasi program USAID PRIORITAS yang

sudah dilakukan, terutama di sekolah. Banyak yang bilang, jika berakhir programnya, be-

rakhir pula implementasinya di sekolah. Namun, tidak demikian dengan Kabupaten Si-

doarjo. Untuk mempertahankan apa yang sudah diraih dan meningkatkannya lagi, Dinas

Pendidikan Kab. Sidoarjo memanfaatkan peran pengawas. Sesuai tupoksinya sebagai

kepanjangan tangan dinas, pengawas akan menjaga keberlangsungan dan mengawasi kuali-

tas pembelajaran di sekolah. Pengawas juga akan memberikan teguran apabila sekolah lalai

dalam menjaga kualitas pembelajaran.” (Dkd)

Drs Mustain MPdI

Kadispendik Kab. Sidoarjo

Page 3: SWARA PRIORITASprioritaspendidikan.org/file/EDIT_-_Swara_Prioritas_Ed_7.pdf · Swara Prioritas Edisi 7, April-Juni 2014 3 Pemprov Jatim Siap Turun ke Kabupaten Fasilitasi Diseminasi

Swara Prioritas Edisi 7, April-Juni 2014 3

Pemprov Jatim Siap Turun ke Kabupaten Fasilitasi Diseminasi

Pada 29 April 2014 di Hotel

Bumi, Surabaya, dihelat lokakarya

perencanaan dan koordinasi kebijakan

sektor pendidikan antara Pemprov

Jawa Timur dan pemkab mitra USAID

PRIORITAS. Kegiatan yang dihadiri

oleh pemangku kepentingan di bidang

pendidikan dari lima kabupaten mitra

USAID PRIORITAS Kohor 1 dan pe-

jabat Pemprov Jatim ini memiliki 2

tujuan. Pertama, berbagi pelaksanaan

program praktik yang baik setiap kabu-

paten kepada pemerintah provinsi Jawa

Timur yang meliputi tantangan, keber-

hasilan, dan dukungan (dana, sumber

daya manusia dan regulasi daerah).

Kedua, menyinergikan pelaksanaan

praktik yang baik yang sudah dilakukan

oleh kabupaten mitra dengan kebijakan

pemerintah provinsi. Ke depan praktik-

praktik yang baik yang sudah dilaksanakan

hingga ke tingkat sekolah dapat terus diper-

tahankan meskipun program USAID PRIORI-

TAS telah berakhir. Pemprov Jatim sangat

mendukung penyebarluasan praktik yang baik

yang sudah dikembangkan oleh USAID PRI-

Imam Khusnadi Dahlan (kiri) dari Pemprov Jatim

menyampaikan dukungannya terhadap program

USAID PRIORITAS pada lokakarya perencanaan

dan koordinasi kebijakan sektor pendidikan di Ho-

tel Bumi, Surabaya (29/4).

ORITAS dan siap turun ke daerah

membantu sosialisasi diseminasi. Hal

ini ditegaskan oleh Adji Arnowo,

Kasubag Kerja Sama Lembaga Inter-

nasional Biro Kerja Sama Sekretaris

Daerah Provinsi Jatim. Sementara itu,

Imam Khusnadi Dahlan yang mewakili

Pemprov Jatim mengungkapkan bahwa

Pemprov Jatim mendukung penuh

kegiatan yang sudah dilakukan oleh

USAID PRIORITAS.

”Kami sudah beberapa kali

bertandang ke kabupaten mitra

USAID PRIORITAS dan berdialog

dengan pelaku pendidikan terkait.

Mereka semua mengatakan menerima

manfaat yang besar dari pelatihan yang

dilaksanakan oleh USAID PRIORI-

TAS,” terangnya. (Mab)

Sssssstt…….. Dilarang Berbicara saat Membaca Senyap

Ada hal menarik ketika pelatihan untuk pelatih

tingkat Provinsi Jawa Timur praktik yang baik di SD/MI

untuk modul 2 bagi fasilitator daerah mitra USAID PRIOR-

ITAS dan LPTK. Kegiatan yang berlangsung di Kediri pada

3-9 Mei 2014 ini, di sesi membaca senyap pada pelaksanaan

Unit 14a tentang Program Budaya Membaca, seluruh pe-

serta dan fasilitator tanpa kecuali melakukan aksi tutup

mulut dengan mulut diplester selama 15 menit.

”Kegiatan aksi tutup mulut ini dilakukan sebagai

upaya mendukung kegiatan membaca senyap. Kondisi

pelatihan juga harus senyap,” tegas Supiono, fasilitator SD

dari Kabupaten Situbondo. Hasilnya, peserta lebih rileks

dan konsentrasi saat memasuki sesi membaca senyap.

Sri Astuti SPd, MPd, pengawas TK SD UPTD Kec.

Panji, Kab. Situbondo, yang menjadi salah satu peserta

mengungkapkan, selama 15 menit ia telah menyelesaikan

membaca hampir satu buku. ”Suasana yang tenang dan

senyap ternyata sangat mendukung saya untuk lebih ber-

konsentrasi membaca,” ungkapnya.

Tidak hanya sekadar membaca, kegiatan ini di-

lakukan agar setiap pembaca memperoleh manfaat dari apa

yang dibacanya. Dampak kegiatan ini sungguh luar biasa.

Ketika dilakukan diskusi setelah kegiatan membaca senyap

ini, banyak peserta mampu menyampaikan isi, hal menarik,

(Kiri): Peserta pelatihan memilih buku

tanpa bersuara. (Kanan): Sssssstt……

larangan berbicara saat sesi membaca

senyap.

dan ide-ide baru dari buku yang dibacanya. Dampak pelatihan ini di

sekolah juga terlihat. Sekolah mitra USAID PRIORITAS yang telah

mengikuti pelatihan ini langsung mengaplikasikannya di sekolah. Sep-

erti yang terlihat di SMPN 1 Sanan Kulon, Kab Blitar. Sejak Agustus

lalu, sekolah tersebut telah menerapkan program membaca di ling-

kungan sekolah dan kelas. Pojok baca mulai terlihat di setiap kelas.

Perpustakaan juga mulai aktif mempromosikan buku-buku baru

koleksi perpustakaan agar siswa tertarik untuk meminjam. (Sup)

Page 4: SWARA PRIORITASprioritaspendidikan.org/file/EDIT_-_Swara_Prioritas_Ed_7.pdf · Swara Prioritas Edisi 7, April-Juni 2014 3 Pemprov Jatim Siap Turun ke Kabupaten Fasilitasi Diseminasi

4 Swara Prioritas Edisi 7, April-Juni 2014

Sering kita melihat siswa

gemetaran atau malu-malu saat diminta

guru membacakan puisi di depan kelas.

Terkadang mereka hanya sekadar mem-

baca tanpa makna. Inilah yang membuat

Muhamad Arafik, dosen Universitas Negeri

Malang (UM), memilih tema mengajarkan

puisi dengan menyenangkan pada siswa

kelas V SDN Tanjunganom 2, Nganjuk, saat

praktik mengajar pada pelatihan pelatih

tingkat Provinsi Jatim, praktik yang baik

dalam pembelajaran dan manajemen SD/MI

(Modul 2) bagi fasilitator daerah kohor 1

dan LPTK di Kediri (4-9 Mei 2014).

Dosen bahasa Indonesia ini men-

jelaskan, dirinya seringkali mengamati guru

memberikan perintah kepada siswa untuk

membaca puisi dengan lantang dan bermak-

na, sementara gurunya sendiri tidak men-

jadikan dirinya sebagai model. ”Kalau

gurunya tidak memberikan contoh

bagaimana membaca puisi dengan baik dan

benar, jangan salahkan siswanya bila cara

membaca puisinya asal-asalan. Karena si

guru hanya berdiri di depan kelas dan menyuruh

siswa, sementara dirinya sendiri tidak mem-

berikan model bagaimana membaca puisi dengan

ekspresif namun menyenangkan,” ungkapnya.

Pagi itu Arafik membagi siswa menjadi

6 kelompok. Arafik kemudian membagikan lem-

baran puisi kepada setiap kelompok. Masing-

masing kelompok diberikan beberapa tugas. Di

antaranya, setiap siswa secara berpasangan sal-

ing membacakan puisi dan saling menanggapi

penampilan temannya. Selanjutnya siswa belajar

membawakan puisi dengan improvisasi.

Tidak hanya itu, siswa juga diajak ber-

main kata-kata. Siswa secara berkelompok

diminta memasangkan gambar dan syair serta

mengidentifikasi kata tidak baku. Dari kata tidak

baku tersebut, secara berkelompok siswa dimin-

ta mencari kata bakunya di Kamus Bahasa Indo-

nesia.

Dari kata baku yang ditemukan, siswa

diminta membuat kalimat baru. Selain itu, Arafik

melakukan pemodelan. Dengan gaya ”gila” ala

Arafik (begitu ia menyebutnya), ia ingin menun-

jukkan bahwa membaca puisi perlu totalitas.

”Kalau puisinya sedih, ya raut wajah benar-benar

menunjukkan ekspresi kesedihan. Kalau tema

puisinya gembira, kita bahkan boleh membaca

puisi sambil tertawa terbahak-bahak,” ungkapnya.

Arafik kemudian membacakan puisi

bertema bencana alam. Raut wajah Arafik me-

nyiratkan kesedihan ketika ia bertutur tentang

banyaknya bencana alam di Indonesia. Bahkan,

Arafik bersujud dan berteriak saat ia meminta

pertolongan Tuhan. Totalitas Arafik membawak-

an puisi membuat para siswa kagum sekaligus

tertawa. ”Gaya puisinya seperti orang gila, tapi

saya suka gurunya,” celetuk salah satu siswa.

Berkat permodelan Arafik, siswa yang

ditunjuk untuk membaca puisi di depan kelas

menjadi tidak malu-malu lagi. Beberapa bahkan

sudah menunjukkan bakat terpendamnya. Arafik

bangga telah berhasil menggali bakat siswa dalam

membacakan puisi. Di akhir pelajaran, Arafik dan

seluruh siswa pun berteriak kompak, ”Membaca

puisi is easy!” (Dkd)

Melihat langsung

penampang sel dari

tumbuhan tidak

mudah. Karena bentuknya

yang sangat kecil, dibutuhkan mikroskop

atau alat khusus lainnya. Namun, siswa

kelas VIIE SMPN 1 Kemlagi, Kabupaten

Mojokerto, punya cara untuk memper-

lihatkan wujud penampang sel pada tum-

buhan. Mereka menggunakan bola bekas

untuk membuat alat peraga penampang

sel tumbuhan. Bola bekas yang terbuat

dari plastik diiris seperempatnya.

Kemudian bagian yang diiris tadi diberi

tutup stirofom. Selanjutnya dengan

menggunakan play dough (plastisin) dan

kain flannel warna-warni, siswa mulai

membuat bagian-bagian sel dengan warna-

warna yang berbeda.

Hasilnya, siswa lebih mudah

mempelajari penampang sel tumbuhan

dan bagian-bagiannya. Siswa juga lebih

mudah mengingat bagian-bagian sel.

Ariftika dan M. Zulfikar, siswa

kelas VIIE, dengan mudah bisa menyebut-

kan 9 bagian sel tumbuhan. ”Saya hafal

karena saya yang membuatnya,” ungkap

Ariftika gembira. Sementara itu, M. Zul-

fikar mengaku jadi ketagihan membuat

Dari kiri-kanan: Ekspresi Muhamad Arafik, dosen Universitas Negeri Malang (UM), saat membacakan puisi tentang bencana alam saat praktik

mengajar di SDN Tanjunganom 2, Kabupaten Nganjuk (7/5).

alat peraga. ”Saya dan teman-teman be-

rencana akan membuat alat peraga sel

lainnya,” ujarnya. (Dkd)

Ariftika dan M. Zulfikar memamerkan penampang

sel dari bola bekas buatan mereka.

Membaca Puisi dengan Totalitas

Penampang Sel dari Bola Bekas

Page 5: SWARA PRIORITASprioritaspendidikan.org/file/EDIT_-_Swara_Prioritas_Ed_7.pdf · Swara Prioritas Edisi 7, April-Juni 2014 3 Pemprov Jatim Siap Turun ke Kabupaten Fasilitasi Diseminasi

5 Swara Prioritas Edisi 7, April-Juni 2014

Suasana Pembelajaran Sangat Mengesankan!

Catatan Kunjungan Ibu Femmy ke SMPN 1 Gedeg, Mojokerto

Suasana kelas VII C SMPN 1 Gedeg, Kab. Mojokerto, pagi itu

riuh. Beberapa siswa berteriak sambil membawa spanduk dan mengenakan

ikat kepala, ”Turunkan Pak Lurah……copot Pak Lurah!” Femmy Eka Karti-

ka Putri, asisten Deputi Urusan Pendidikan Dasar, PAUD, dan Pendidikan

Masyarakat Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat

(Kemenkokesra), yang saat itu (22/5) berkunjung ke SMPN 1 Gedeg pen-

asaran dengan riuhnya kelas VII C.

Pagi itu, pelajaran IPS bertopik kebebasan berpendapat. Kelas VII

C sedang melakukan sosio drama tentang hal tersebut. Ada yang berperan

sebagai Pak Lurah, Bu Lurah, dan masyarakat desa. ”Skenarionya, masyara-

kat desa kurang simpatik dengan kesombongan Bu Lurah. Akhirnya seluruh

masyarakat desa bersatu melakukan demo menuntut Pak Lurah mundur

demi kebaikan bersama,” terang Ibu Sumarni, guru IPS yang saat itu

mengajar di kelas VII C.

Ibu Femmy pun bersemangat mengikuti jalan cerita sosio drama

tersebut hingga selesai. ”Bagaimana kalau dramanya menggunakan bahasa

Jawa, pasti lebih menarik. Warisan budaya Indonesia, salah satunya bahasa,

perlu juga dilestarikan. Kalian sebagai generasi penerus bangsa wajib me-

lestarikannya,” ungkap Bu Femmy bersemangat. Sosio drama pun berlanjut

dengan lebih menarik karena menggunakan bahasa Jawa.

Ibu Femmy dan tim Kemenkokesra begitu terkesan dengan sua-

sana lingkungan dan pembelajaran di SMPN 1 Gedeg, Kab. Mojokerto, salah

satu sekolah mitra USAID PRIORITAS.

Bapak Subeki, guru SMPN 1 Gedeg, mengungkapkan bahwa

cukup banyak perubahan yang terjadi di sekolahnya pasca pelatihan dan

pendampingan yang dilakukan oleh USAID PRIORITAS. ”Awalnya memang

terasa berat saat implementasi di kelas. Namun, kami merasakan

manfaatnya setelah beberapa kali mempraktikkannya. Apalagi menyongsong

pelaksanaan kurikulum 2013, konsep CTL yang dikembangkan oleh USAID

PRIORITAS sangat membantu kami,” ungkapnya. ”Kami berkunjung ke

SMPN 1 Gedeg ini untuk melihat secara langsung sejauh mana program

USAID PRIORITAS dibutuhkan dan efektif dikembangkan oleh sekolah.

Kami melihat SMPN 1 Gedeg ini luar biasa. Meski sekolah ini lokasinya jauh

di pedesaan, namun kualitas pembelajarannya tidak kalah dengan sekolah di

perkotaan,” tegas Ibu Femmy.

Hal yang sama dikemukakan oleh Bapak Abdi Rizal dari Kemen-

kokesra. ”Suasana pembelajaran di sekolah ini mengingatkan saya pada pem-

belajaran di sekolah anak saya di Jakarta. Tapi, sekolah ini banyak me-miliki

kelebihan. Sekolahnya asri dan teduh, lingkungan belajar nyaman dan kondu-

sif. Sekolah seperti ini jarang ditemukan di kota,” terangnya.

Bapak Sumarsono, kepala Bidang Pendidikan Menengah dan Umum

Dinas Pendidikan, Kab Mojokerto, mengungkapkan, untuk tahun

anggaran 2014-2015, pihaknya telah menganggarkan dana sebanyak

Rp 250 juta untuk diseminasi program USAID PRIORITAS di wilayah

nonmitra. ”Keputusan ini diambil setelah melihat efektivitas dan dam-

pak positif dari program USAID PRIORITAS di Kab. Mojokerto,”

terangnya.

Setelah berkunjung ke SMPN 1 Gedeg, rombongan tim

Kemenkokesra bertemu dengan Rektor Universitas Islam Negeri

(UIN) Sunan Ampel Surabaya, Prof Dr H Abd A'la MAg. Dalam sam-

butannya, Bapak A’la mengungkapkan pelatihan untuk sekolah lab

mitra UIN Sunan Ampel sangat membantu mahasiswa yang akan

melakukan praktik pengalaman lapangan (PPL). ”Para guru sekolah lab

yang telah dilatih oleh USAID PRIORITAS tentunya akan menularkan

ilmunya kepada mahasiswa UIN Sunan Ampel yang sedang melakukan

PPL di sekolah lab. Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk menghasilkan

lulusan UIN Sunan Ampel yang lebih berkualitas,” ungkapnya. (Dkd)

(Atas): Ibu Femmy saat berdialog dengan siswa kelas VII SMPN 1

Gedeg, Kab. Mojokerto, yang sedang melakukan praktik IPA di lab.

(Kanan): Ibu Femmy berdiskusi dengan rektor UIN Sunan Ampel

Surabaya dan Ibu Mimy Santika dari USAID Jakarta.

Page 6: SWARA PRIORITASprioritaspendidikan.org/file/EDIT_-_Swara_Prioritas_Ed_7.pdf · Swara Prioritas Edisi 7, April-Juni 2014 3 Pemprov Jatim Siap Turun ke Kabupaten Fasilitasi Diseminasi

6

Ortu Swadana Datangkan Guru Khusus Tangani ABK

Swara Prioritas Edisi 7, April-Juni 2014

Wildari Kini Berani Tampil di Depan Kelas

SDN Kutorenon 02, Kabupaten Lumajang, memiliki sepuluh

siswa yang merupakan anak berkebutuhan khusus (ABK). Kebijakan

pemerintah yang mewajibkan setiap sekolah tidak diperbolehkan menolak

siswa ABK berdampak pada peminat siswa ABK yang bersekolah cukup

tinggi.

Kepala SDN Kutorenon 02 Henry Syaifullah SPd perlu mengam-

bil langkah agar siswa ABK tetap mendapatkan hak belajar yang sama

dengan siswa lainnya. Namun, ia mengakui bahwa kemampuan para

gurunya untuk menangani siswa ABK masih sangat terbatas. Meski

demikian, setelah bermitra dengan USAID PRIORITAS dan mendapat

kesempatan berkunjung ke sekolah mitra USAID DBE di Nganjuk dan

Sidoarjo, ia semakin termotivasi untuk menjadikan sekolahnya lebih baik.

Tak hilang ide, Henry kemudian berdiskusi dengan komite

sekolah dan orang tua siswa yang tergabung dalam paguyuban kelas.

”Ternyata mereka juga memiliki semangat yang tinggi untuk memajukan

siswa ABK yang bersekolah di sini,” terangnya. Apalagi, Ketua Komite

Sekolah Ari Gunawan sangat mendukung rencana ini.

Ketua komite sekolah kemudian mengumpulkan paguyuban

kelas untuk berembuk. Sadar akan lemahnya kemampuan guru dalam

menangani siswa ABK, dari hasil pertemuan tersebut paguyuban kelas

setuju untuk mengeluarkan dana mandiri khusus guna menangani siswa

ABK. Para orang tua rela iuran secara swadana untuk mendatangkan 2

guru dari SDLB yang khusus memberikan pendampingan pembelajaran

selama 2 kali dalam seminggu setiap Rabu dan Kamis.

Para orang tua yang tergabung dalam paguyuban kelas juga

membuat jadwal piket di sekolah setiap hari. Tugasnya, membantu guru

dalam mempersiapkan kebutuhan pembelajaran siswa dan membantu

siswa ABK dalam proses pembelajaran.

Ternyata upaya ini memberikan kemajuan belajar yang signi-

fikan pada siswa ABK. Tidak hanya terbatas dalam pelajaran, siswa ABK

juga diberikan kesempatan untuk mengembangkan minat

dan bakatnya dalam bidang kesenian. Menurut Henry, minat

bakat siswanya harus dikembangkan untuk meningkatkan

kreativitas anak. Minat bakat anak dikembangkan berdasar

talenta yang dimiliki oleh masing-masing anak. Ternyata

siswa ABK juga memiliki talenta di bidang puisi, tari, dan

seni drama. Ada tujuh siswa yang menyukai seni tari dan

drama serta tiga siswa lain yang berminat di bidang puisi.

Dengan pembinaan yang sesuai minat dan bakat

mereka, ternyata rasa percaya diri mereka semakin ber-

tambah dan termotivasi untuk sekolah. Bahkan, ada siswa

ABK yang prestasi akademiknya naik. Ia mampu mencapai

prestasi pembelajaran dan masuk sepuluh besar di kelas IV.

(Rad)

Kepala SDN Kutorenon 02 Henry Syaifullah SPd memiliki se-

mangat yang tinggi untuk memajukan siswa ABK. Tampak Hen-

ry bersama para siswa ABK.

Widari (berdiri) didampingi guru saat diminta presentasi

di depan kelas. Kini Wildari sudah berani tampil di depan

kelas. Dulu Wildari selalu menangis dan minder apabila

diminta maju di depan kelas.

Wildari dulu bukanlah anak yang ceria. Salah satu siswa ABK kelas 3 di

SDN Bondoyudo 02, Kecamatan Sukodono, Lumajang, ini selalu menangis dan

minder dengan teman-temannya. Berbagai cara telah ditempuh oleh Eko Arin-

ingsih, guru kelas 3 SDN Bondoyudo 02, agar Wildari semangat belajar dan mau

berbaur dengan teman-temannya, namun belum berhasil. Setelah mengikuti

pelatihan PAKEM dari USAID PRIORITAS, guru yang akrab dipanggil Bu Eko itu

benar-benar mendapatkan pencerahan. ”Saya terapkan pembelajaran PAKEM di

kelas. Siswa duduk berkelompok dan saya biasakan setiap siswa wajib

melakukan presentasi di depan kelas, termasuk Wildari,” ungkapnya.

Ternyata, upaya yang dilakukan Eko membawa hasil. Pelan-pelan Wil-

dari berani maju di depan kelas. Ia mulai bergaul dan mau mengobrol dengan

teman-temannya. Bahkan, ketika karyanya dipajang di kelas, senyum Wildari

merekah bangga. Kini Wildari mulai berani tampil di acara seni dan karnaval di

sekolahnya. Dalam pembelajaran, Wildari juga mulai lancar membaca dan dapat

mencerna materi pembelajaran dengan baik. (Rad)

Page 7: SWARA PRIORITASprioritaspendidikan.org/file/EDIT_-_Swara_Prioritas_Ed_7.pdf · Swara Prioritas Edisi 7, April-Juni 2014 3 Pemprov Jatim Siap Turun ke Kabupaten Fasilitasi Diseminasi

7

Pemilihan Sekolah Praktik

yang Baik di Wilayah Mitra

USAID PRIORITAS Jatim

Swara Prioritas Edisi 7, April-Juni 2014

Seuntai Kata

Salam Pendidikan!

Selamat berjumpa kembali

di Swara PRIORITAS Jatim Edisi ke-

7. Semoga semua selalu dalam lin-

dungan Allah SWT dan dalam kondi-

si yang sehat serta tetap semangat.

Tak terasa, kita sudah bekerja sama

dalam tahun ke-3. Banyak peru-

bahan yang terjadi pada kualitas

pembelajaran, manajemen, dan

koordinasi antarinstitusi.

Tak ada kata yang pantas

terucap selain ucapan terima kasih.

Atas dukungan dan dukungannya sehingga seluruh kegiatan

berjalan dengan lancar. Saat ini kita sedang memasuki

rangkaian pelatihan Modul 2. Di Modul 2 ini, semua materi

dan kegiatan sangat membantu dan memperkuat pemaham-

an pendidik tentang implementasi kurikulum 2013 sehingga

hal ini sejalan dengan program pemerintah terkait imple-

mentasi kurikulum 2013.

Dalam Modul 2 juga terdapat materi menarik

lainnya, yakni literasi. Sadar akan rendahnya budaya mem-

baca di Indonesia, diharapkan dengan adanya materi ini

sekolah-sekolah mitra memiliki inisiasi untuk meningkatkan

minat membaca di sekolah masing-masing.

Ke depan masih banyak agenda kegiatan yang

akan kami lakukan bersama dengan mitra. Kami atas nama

USAID PRIORITAS Jawa Timur selalu berharap agar kerja

sama ini dapat terjalin dengan baik dan bersama–sama

mengantarkan guru memfasitasi peserta didik mereka men-

jadi anak yang cerdas, bermartabat, dan berkualitas.

Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada

tim teknis provinsi dan tim teknis kabupaten/kota mitra di

Jawa Timur yang telah banyak memfasitasi dalam hal

koordinasi antarinstitusi dan mendiseminasikan program

kami ke kabupaten dan sekolah lainnya.

Pemilihan sekolah praktik yang baik telah dilakukan di 5 kabu-

paten mitra USAID PRIORITAS Kohor 1 (Blitar, Madiun, Situbondo,

Pamekasan, dan Kab Mojokerto) dari tanggal 30-31 Mei dan 4-5 Juni

2014 sehingga terpilih masing-masing 2 SD/MI dan 2 SMP/MTs di 5

kabupaten. Beberapa kriteria pemilihan sekolah praktik yang baik di-

antaranya: sekolah telah berkomitmen mengimplementasikan hasil

pelatihan yang diperolehnya; adanya dukungan dari para pemangku

pendidikan seperti kepala sekolah, guru hingga orangtua murid untuk

Kegiatan Utama USAID PRIORITAS Jatim Bulan Juli-September 2014

Pelatihan Modul 2 bagi pelatih tingkat Provinsi Jatim

(fasda) untuk wilayah mitra DBE (Juli-Oktober 2014).

Pelatihan Modul 2 tingkat sekolah di 5 kabupaten mitra

USAID PRIORITAS (Blitar, Madiun, Situbondo,

Pamekasan, dan Mojokerto).

Media briefing yang diikuti oleh 20 awak media cetak

dan elektronik di Jatim pada 26-27 Agustus 2014.

Road show pengembangan program SBSNP kerja sama

USAID PRIORITAS dan PPMP Kemdikbud pada 27

Agustus 2014.

Study visit sekolah praktik yang baik dari pemangku

kepentingan Provinsi Sulawesi Selatan ke Kab. Blitar dan

Kab. Sidoarjo pada 10-11 September 2014.

Pemilihan wilayah Kohor 3, pertemuan dengan

pemangku kepentingan, dan penyusunan kerangka acuan

kerja sama pada Agustus-September 2014.

Silvana Erlina

Koordinator Provinsi

USAID PRIORITAS Jatim

(Atas) Suasana pembelajaran di SMPN 1 Sanan Kulon, Kabupaten Blitar, dan

(bawah) SDN Kalipang 1, Kabupaten Blitar. Dua sekolah ini ditunjuk menjadi

sekolah praktik yang baik dari Kabupaten Blitar.

bersama-sama melakukan perubahan dan meningkatkan

kualitas pembelajaran dengan lebih baik; dan sekolah juga

membuat inovasi-inovasi pembelajaran dan MBS sehingga

sekolah mengalami kemajuan ke arah yang lebih baik.

Sekolah yang terpilih ini nantinya akan menjadi jujugan

kunjungan dari pemangku pendidikan dari provinsi

lainnya. Harapannya, sekolah praktik yang baik dapat

menjadi motivator untuk lainnya di kabupaten. (Dkd)

Page 8: SWARA PRIORITASprioritaspendidikan.org/file/EDIT_-_Swara_Prioritas_Ed_7.pdf · Swara Prioritas Edisi 7, April-Juni 2014 3 Pemprov Jatim Siap Turun ke Kabupaten Fasilitasi Diseminasi

8

Newsletter ini diterbitkan oleh USAID PRIORITAS sebagai media penyebarluasan informasi dan praktik yang baik dalam bidang pendidikan.

Manfaatkan berbagai praktik pendidikan yang baik, seperti ide dan pengalaman pembelajaran yang berhasil, penelitian tindakan kelas, video praktik

yang baik, karya anak dan diskusi online forum sekolah. Untuk pengiriman artikel, kritik dan saran silakan kirim ke:

Pondok Mutiara Blok A No. 2 Sidoarjo Jawa Timur. Telp. (031) 8921000, Fax. (031) 8078525, Email: [email protected]

Pelatihan Pelatih Tingkat Provinsi Jatim

Praktik yang Baik dalam Pembelajaran dan Manajemen SD/MI dan SMP/MTs (Modul 2) bagi Mitra Kohor 1

Malang, 3-9 Mei 2014

Swara Prioritas Edisi 7, April-Juni 2014

Lokakarya Praktik yang Baik USAID PRIORITAS Jawa Timur

Surabaya, 30 April 2014

Stan Kabupaten Madiun dipenuhi karya siswa dan guru

dari SD, MI, SMP, dan MTs mitra.

Penampilan karawitan dan gamelan dari siswa sekolah mitra

USAID PRIORITAS Jatim, yakni SMPN 3 Ponggok, Kab. Blitar.

Ayu Wulandari dan Fitri Rahmaningrum

dari SDN Segunung, Kab. Mojokerto, mem-

peragakan alat pendeteksi perubahan suhu.

Konjen AS dan Wagub Jatim saat melihat hasil

karya siswa dari Kab. Situbondo.

Salah satu peserta pelatihan dari unsur

LPTK dengan bersemangat melaksanakan

praktik mengajar di kelas SDN Tanjunga-

nom 2, Kab. Nganjuk.

Kelompok kerja SD/MI dari Kab. Mojo-

kerto sedang melakukan diskusi rencana

tindak lanjut setelah pelatihan.

”Ini maksudnya apa ya?” ujar salah seorang

peserta menunjuk hasil karya kelompok

lainnya dalam sesi presentasi kelompok.