ANALISIS PEMASARAN EMPING MELINJO DI PUSAT l(OPERASI PERTANIAN GEMA REFORMASI DESA MENES KECAMATAN MENES KABUPATEN PANDEGLANG, HANTEN SUSI NURASIAH JURUSAN SOSIAL El(ONOMI PERTANIAN/AGRIBISNIS FAI(ULTAS SAINS DAN TEl(]\J'OLOGI UNIVERSIT AS ISLAM NE GERI SY ARIF HIDAY A TULLAH JAI(ARTA ?001. M/1A".lr. U
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ANALISIS PEMASARAN EMPING MELINJO
DI PUSAT l(OPERASI PERTANIAN
GEMA REFORMASI DESA MENES KECAMAT AN MENES
KABUPATEN PANDEGLANG, HANTEN
SUSI NURASIAH
JURUSAN SOSIAL El(ONOMI PERTANIAN/AGRIBISNIS
FAI(ULTAS SAINS DAN TEl(]\J'OLOGI
UNIVERSIT AS ISLAM NE GERI
SY ARIF HIDAY A TULLAH
JAI(ARTA ?001. M/1A".lr. U
ANALISIS PEMASARAN EMPINC~ MELINJO
DI PUSAT l(OPERASI PERTANIAN GEl\1A REFORMASI
DESA MENES IillCAMATAN l\1ENES
I<ABUPATEN PANDEGLANG, BANTEN
Oleh:
SUSI NURASIAH 101092123410
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian pada Jurusan Sosial Ekonomi Pe1ianian/Agribisnis
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN/AGRIBISNIS
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSIT AS ISLAl\!I NEGERI
SY ARIF HIDAY A TULLAH
JAI<ARTA _,....,.._.. __ ,_, ·- ---
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS SAINS DAN TEKl'lOLOGI
UNIVERSIT AS ISLAM NE(;ERI SY ARIF HIDA YATULLAH JAKARTA
-Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang ditulis oleh :
Nama NIM Program Studi Judul Skripsi
Susi Nurasiah I 0 I 092 I 23410 Sosial Ekonomi Pertanian Analisis Pemasaran Emping Melinjo di Pusat Koperasi Pertanian Gema Reformasi Desa Menes Kecamatan Menes Kabupaten Pandeglang, Banten
Dapat ditenma sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar sarjana Pertanian pada Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri SyarifI-Iidayatullah Jakarta.
hkarta, J anuari 2006 Menyetu jui,
Dosen Pembimbing
embimbing I
\~ --Ir. Muhandis Natadiwirya, l\1M, M.Si
Dekan,
DR. 'opiansyah Jaya Putra, M. Sis r NIP. 150 3 I 7 956
Mengetahui,
Pembimbing II
Ir. Achmad Tjahja Nugraha, M.P
Ketua Jurusan
-dJ--1~
Ir. Mudatsir Najamuddin, MM NIP. 150 317 958
PENGESAHAN UJIAN
Skripsi yang berjudul Analisis Pemasaran Emping Melinjo di Pusat Koperasi
Pertanian Gema Reformasi Desa Menes Kecamatan Menes Kabupaten Pandeglang,
Banten. Telah diuji dan dinyatakan lulus sidang munaqasyah Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada hari Sabtu, 3
Desember 2005. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana Strata Satu (S 1) pada Jurusan Sosial Ekonomi
Pertanian/ Agribisnis.
Penguji II
-
Tim Penguji,
Penguji I
f
d-Yi~'J) (Ir. Mudatsir Najamuddin, M!Vl }
NIP. 150 317 958
Jakarta, Desember 2005
Penguji III
(Ir. Muhandis Natadiwirya, MM, M.Si) (Ir. Achmad Tjahja Nugraha, M.P)
Mengetahui,
Dekan
/~DR. Syopiansy h Jaya Putra, M.Sis l\.TTD l t:f\ '11 '7 net.::
PERNYATAAN
DENGAN IN! SAY A MENY AT AKAN BAHW A SKRIP SI !NI BENAR-BENAR
HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI
SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU
LEMBAGA MANAPUN.
Jakarta, Januari 2006
Susi Nurasiah 101092123410
RINGKASAN
SUSI NURASIAH. Analisis Pemasaran Emping Melinjo di Pusat Koperasi Pertanian Gema Reformasi Desa Menes Kecamatan Menes Kabupaten Pandeglang, Banten. (Dibawah bimbingan MUHANDIS NA TADIWIRYA dan ACHMAD TJAHJA NUGRAHA).
Industri emping melinjo di Pusat Koperasi Pertanian Gema Reformasi Desa Menes Kecamatan Menes Kabupaten Pandeglang merupakan salah satu bentuk usaha bagi masyarakat yang dapat dijadikan sebagai tambahan pendapatan keluarga dalam memenuhi kebutuhan sehari-sehari. Namun dalam kenyataannya, usaha yang dijalankan oleh Pusat Koperasi Pertanian Gema Reformasi Desa Menes 111asih 111enghadapi berbagai kendala dan permasalahan, baik dalam ha! produksi maupun dalam ha! pemasaran. Dalam ha! produksi, Pusat Koperasi Pertanian Gema Reformasi Desa Menes dihadapkan pada masih rendahnya kapasitas produksi yang bisa dicapai, sedangkan dalam hal pemasaran dihadapkan pada masih banyaknya produk emping emping melinjo yang tidak terjuaL
Tujuan penelitian ini adalah (I) menganalisis po la saluran pemasaran yang terjadi di daerah penelitian, (2) menganalisis media pengepakan yang digunakan pada setiap lembaga pemasaran, (3) menganalisis sebaran marjin pemasaran emping melinjo pada setiap lembaga pemasaran.
Hasi I penelitian menunjukkan bahwa saluran pemasaran emping me! injo di Pusat Koperasi Pertanian Gema Reformasi Desa Menes terdiri dari empat saluran pemasaran dan meliputi beberapa lembaga pemasaran, yaitu Pengrajin, Pedagang Pengumpul Desa (PPD), Pengecer Lokal dan Pengecer Luar Daerah. Saluran satu adalah pengrajin, PPD, pengecer lokal dan konsumen. Saluran dua adalah pengrajin, pengecer lokal dan konsumen. Saluran tiga adalah pengrajin, PPD, pengecer luar daerah dan konsumen. Saluran empat adalah pengrajin dan konsumen. Jumlah responden saluran satu dan tiga berjumlah 63,3 persen (19 orang), saluran dua berjumlah 23,4 persen (7 orang) dan saluran empat berjurnlah 13,3 persen ( 4 orang).
Media pengepakan yang digunakan setiap lernbaga pemasaran pada industri emping melinjo di Pusat Koperasi Pertanian Gema Reformasi Desa Menes antara lain plastik, kardus, kertas semen. Untuk meningkatkan suatu pengepakan, kemasan kardus ditutup rapat dengan lakban (dipress). Pengemasan sangat berpengaruh terhadap keuntungan, karena dengan adanya kemasan kebutuhan konsumen akan emping melinjo yang berada di luar Kabupaten Pandeglang (mancanegarn) bisa terpenuhi. Hnrga emping melinjo yang memakai kemasan adalah Rp. 32.000,00/kg, sedangkan harga emping melinjo yang tidak memakai kemasan adalah Rp. 12.6 I 7,95/kg dan Rp. 13 .000,00/kg. Dengan demikian, keuntungan untuk produk yang dikemas berbeda dengan yang tidak ' "
Efisiensi pemasaran yang terjadi pada Pusat Koperasi Pertanian Gema Reformasi Desa Menes meliputi efisiensi operasional dan efisiensi harga. Berclasarkan efisiensi operasional, maka saluran pemasaran tiga adalah saluran pemasaran yang paling efektif Hal ini dikarenakan total biaya, total marjin dan total keuntungan yang dihasilkan saluran pemasaran tiga paling besar dibandingkan dengan lembaga pernasarna lainnya, yaitu Rp.1.329,68/kg, Rp 6.052,37 dan Rp. 7.382,05/kg. Sedangkan berdasarkan efisiensi harga saluran pemasaran empat adalah saluran pemasaran yang paling efektif dengan total keuntungan dan total maijin sarna besar, yaitu Rp. 2.000,00/kg. Kondisi tersebut dikarenakan tidak adanya biaya pernasaran yang dikeluarkan dan jalur tataniaga yang dilakukan paling pendek.
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan ke hadapan Allah SWT, karena hanya dengan
rahmat-Nya skripsi ini dapat penulis selesaikan. Shalawat dan salam selalu
dilimpahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW, seluruh keluarga serta sahabat
sahabatnya sampai akhir zaman.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan,
bantuan dan dukungan baik secara moral maupun materil berbagai pihak. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih
sebesar-sebesarnya kepada :
I. Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis, sebagai Dekan Fakultas Sains dan
Teknologi.
2. lr. Mudatsir Najamuddin, MMA, sebagai Ketua .lurusan Sosial Ekonomi
Pertanian I Agribisnis.
3. Ir. Muhandis Natadiwirya, MM, M.Si, sebagai dosen pembimbing I yang telah
bersedia meluangkan waktu untuk memberikan dukungan moral, bimbingan
dan pengarahan selama kuliah sampai penyelesaian skripsi ini.
4 Ir. Achmad Tjahja Nugraha, M.P, sebagai dosen pembimbing II yang telah
banyak memberikan bimbingan, bantuan serta pengarahan selama penelitian,
penulisan dan penyelesaian skripsi.
5. Pak Undang, Pak Maryanto dan !bu Risda se11a seluruh prmpman dan
karyawan industri rumah tangga di Pusat Koperasi Pertanian Gema Reformasi
Desa Menes, Banten.
6. Ayahanda Ubik Baihaki dan lbunda Hunainy, yang saya cintai yamg telah
melahirkan. membesarkan serta menyekolahkan Ananda sampai ke Perguruan
7. Teh Nunung, teh Neli, kak Dedi, kak Budi, kak Deni dan adik Irma yang
senantiasa mendoakan Susi agar selalu dimudahkan dalam segala urusan.
Mudah-rnudahan Allah SWT membalas semua arnal clan selalu menyayangi
kita semua. Amin.
8. Sri, Riko dan Khairil Anwar sebagai teman satu bimbingan yang selalu
bersama-sama untuk saling mernbantu selama kuliah maupun penulisan
skripsi ini.
9. Nova, Fitri, Hera, Gandhi, Zubaedah, Tari, Mas Kaswid, Wildan dan semua
anak agribisnis angkatan 2001, baik kelas A maupun kelas B kalian
merupakan teman yang seialu setia clalam suka maupun duka dan semoga
persahabatan kita tetap terjaga.
l 0. !bu Rizki dan Pak Gunacli yang telah banyak membantu sehingga tugas akhir
ini clapat diselesaikan.
I I. Mozaik Komputer dan anak-anak kost yang selalu memberikan bantuan yang
tidak ternilai harganya.
12. Semua pihak yang tidak mungkin dapat disebutkan satu per satu, yang telah
banyak memberikan bantuan moril dan materiL
Semoga Allah yang Maha Pengasih clan Penyayang memberikan imbalan
yang sesuai atas segala bantuan dan jasa yang telah mereka berikan kepada
penulis selama ini.
Akhir kata semoga skripsi 1m dapat memberikan manfaat bagi para
peneliti selanjutnya.
Penulis
DAFTAR ISI
111
VII
KATA PENGANTAR.
DAFTAR ISi.
DAFTAR TABEL
DAFT AR GAMBAR.
DAFTAR LAMPIRAN.
.............. ...... Vlll
BAB I. PENDAHULUAN.
J. l. Latar Belakang .
l.2. Perurnusan Masalah ...
J. 3. Tujuan Penel itian .
1.4. Manfaat Penelitian
l.5. Sisternatika Peuulisan
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA.
2. J Landasan Teori
2. J. I Pernasaran
2. 1.2. Lernbaga dan Saluran Pernasaran
2.1.3. Biaya Pernasaran dan Marj in Pemasaran
2. J .4. Kornoditi Emping Melinjo .
2.2 Kerangka Pernikiran ..
2.2. l. Kerangka Pernikiran Teoritis ..
2. 1. I I Konsep Media Pengepakan
..........
IX
. J
5
7
7
8
9
9
9
JO
13
J 5
18
JS
19
2.2.1.2. Konsep Marjin Pemasaran
2.2.1.3. Konsep Efisiensi Pemasaran
2.2.2. Kerangka Pemikiran Konseptual .
BAB III. METODE PENELIT!AN ..
3 .1. Definisi Operasional
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ..
3.3. Jenis dan Sumber Data
3 .4. Metode Pengumpulan Data .
3.5. Metode Pengolahan dan Analisis Data
3.5.1. Analisis Saluran Pemasaran
3.5.2. Analisis Marjin Pemasaran
3.5.3. Analisis Media pengepakan
BAB IV. GAMBARAN UMUM PUSAT KOPERASI PERTANIAN
GEMA REFORMASI DESA MENES .
4.1. Sejarah dan Perkembangan Pusat Koperasi Pertanian Gema
Reformasi .
4.2. Visi, Misi dan Tujuan Pusat Koperasi Pertanian Gema
Reformasi .
4.3. Lokasi dan Keadaan Pusat Koperasi Pertanian Gema
Reformasi
4.4. Struktm Organisasi Pusat Kopernsi Pertanian Gema
Reformasi .
20
22
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
30
:io
31
32
33
4.5. Kegiatan Usaha Pusat Koperasi Pertanian Gema
Reformasi
4.6. Karakteristik Pengrajin
BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN .
5.1. Industri Kecil Emping Melinjo
5.1.1. Sistem Pengadaan Bahan Baku .
5. 1 2. Pengadaan Perlengkapan dan Peralatan
5. I. 3. Proses Produksi .
5.2. Analisis Pemasaran
5.2.1. Saluran Pernasaran ..
5.2.1.1. Saluran Pernasaran Satu ........................... ..
5.2. I .2. Saluran Pernasaran Dua .......................... ..
5.2.1.3. Saluran Pemasaran Tiga ........................... .
Pemipihan Biji Melinjo J ( satu-tiga kali pukulan dengan palu)
i Penjemuran dipisahkan satu persatu J dengan susuk yang ditekan ditempat
yang cukup sinar matahari
Penyimpanan harus optimal agar empir;;-i_ tidak cepat berjamur dan tahan lama _J
Gambar 5.1. Proses Produksi Emping Melinjo
5.2. Analisis Pemasaran
47
Pemasaran merupakan serangkaian proses kegiatan atau aktivitas yang
ditujukan untuk menyalurkan barang-barang atau jasa-jasa dari titik produsen
sampai ke konsumen. Dalam suatu pemasaran barang atau jasa terdapat
keterkaitan berbagai pihak, baik dalam bentuk perorangan maupun kelembagaan,
diantaranya produsen, konsumen dan lembaga perantara.
Penelaahan pemasaran emping melinjo pada penelitian ini diawali dari
pengrajin emping melinjo sebagai produsen sampai pedagang pengecer lokal yang
ada di daerah Pasar Labuan, Pasar Menes dan Pasar Penziarahan Caringin.
Pedagang pengecer luar dnernh bernda di pasar Cikarnn~1 Bekasi dan Jakarta
sampai pada konsumen akhir. Adapun pada penelitian dikaji mengenai saluran
48
5.2.1. Saluran Pemasaran
Salah satu kegiatan pemasaran adalah melakukan pendistribusian atau
menyalurkan barang. Kegiatan tersebut melibatkan pelaku-pelaku pasar dalam
suatu saluran pemasaran. Saluran pemasaran emping melinjo di Pusat Koperasi
Pertanian Gema Reformasi Desa Menes meliputi beberapa lembaga pemasaran,
yaitu Pedagang Pengumpul Desa (PPD), Pengecer Loka.l dan Pengecer Luar
Daerah. Secara umum terdapat empat saluran pemasaran emping melinjo yang
terdapat di daerah penelitian seperti terlihat pada Gambar 5 .2.
I Pengrajin I . I I ' I Konsumen
I I PPD I Pengecer Lokal I I
'
2
0
Pengecer 0
Luar Daerah
·-
4 .
Gambar 5.2. Saluran Pemasaran Emping Melinjo d1i Pusat Koperasi Pertanian Gema Reformasi Desa Menes
Keterangan :
• Angka 1 sampai 4 menunjukkan tingkat saluran pemasaran, yaitu :
I. Saluran Satu
2. Saluran Dua
3. Saluran Tiga
Pengrajin 7 Pedagang Pengumpul Desa 7 Pengecer
Lokal 7 Konsumen
Pengrajin 7 Pengecer Lokal 7 Konsumen
Pengrajin 7 Pedagang Pengumpul Desa 7 Pengecer Luar
Daerah 7 Konsumen
I
49
Tabel 5.2. Responden Saluran Pemasaran Emping Melinjo
Saluran Respond en Pcngrajin PPD Pcngecer Pengcccr Konsumcn Perscntasc
Loi ml Luar
Dacrah
1,3 19 5 6 4 - 4
2 7 4 - 2 - 1
4 4 2 - - - 2
Sumber : Data Primer diolah, 2005
5.2.1.1. Saluran Pemasaran Satu (Pengrajin .+ Pedagang Pengumpul Desa .+ Pengecer Lokal .+Konsumen
(%)
63,3
23,4
13.3
Berdasarkan hasil penelitian terdapat sebanyak 63,3 persen pengrajin
emping melinjo menjual produknya ke Pedagang Pengumpul Desa. Prociuk
emping melinjo yang dihasilkan pengrajin ini dijual secara tunai kepada pedagang
pengumpul desa, sehingga pengrajin akan lebih cepat mendapatkan uang tunai
tanpa memikirkan pemasaran emping melinjo sampai ke tangan konsumen.
Penjualan emping melinjo pada pedagang pengumpul desa biasanya dilakukan
oleh pengrajin yang masih berskala keciL Pengrajin menjual emping ke pedagang
pengumpul desa dengan mengantarkan langsung ke rumah pedagang pengumpul
desa. Pedagang pengumpul desa ini berasal dari Desa Menes sendiri maupun desa
tetangga. Harga yang diterima oleh para pengrajin emping melinjo tersebut
berdasarkan harga pasaran dan kualitas emping yang dihasilkan. Pada kondisi ini
pengrajin tidak bisa menentukan harga jual dari produk yang mereka hasilkan.
Setelah melakukan transaksi pedagang pengumpul desa melakukan sortasi
serta penJemuran kembali entuk emping yang masih basah kemudian
50
yang datang untuk membeli empmg melinjo langsung ke rumah pedagang
pengumpul desa. Pedagang pengecer lokal datang dari Pasar Labuan, Pasar Menes
dan Pasar Penziarahan Caringin.
5.2.1.2. Saluran Pemasaran Dua (Pengrajin ~ Pengecer Lolrnl ~ Konsumen)
Pada saluran pemasaran model dua, produsen menjual emping melinjo ke
pengecer lokal yang terdapat di Pasar Labuan, Pasar Penziarahan Caringin dan
Pasar Menes. Terdapat pula pengrajin yang menjual emping melinjo langsung ke
supermarket (Superbazar) yang terdapat di Pasar Labuan. Pengrajin dapat
memasarkan produk di supermarket dengan cara menawarkan langsung
produknya kepada manajer supermarket, sedangkan pembayaran akan dilakukan
jika barang yang mereka titipkan telah habis terjual. Selanjutnya pihak
supermarket akan memesan kembali ketika para pengrajin mengambil hasil
penjualan emping melinjo tersebut.
Pembayaran dengan sistem ini sebenarnya culcup merugikan pengraJm
emping melinjo, hal ini dikarenakan pengrajin tidak dapat membeli persediaan
bahan baku (kurangnya modal kerja) untuk melakukan produksi kembali. Namun
demikian pemasaran melalui supermarket ini cukup menjanjikan, karena produk
yang mereka titipkan relatif cepat habis dan harga yang diterima pengrajin lebih
tinggi jika dibandingkan dengan menjual emping ke lembaga pemasaran yang
lain. Pemasaran emping melinjo melalui supermarket dilakukan oleh pengrajin
yang mempunyai jumlah produksi cukup besar dan produk yang mereka hasilkan
mempunyai lrnalitas yang baik atau kualitas super.
51
5.2.1.3. Saluran Pemasaran Tiga (Pengrajin _,.Bandar (PPD) _,. Pengecer Luar Daerah ~ Konsumen)
Pada saluran pemasaran model tiga pengrajin menjual emping melinjo
secara tunai di tempat dimana rnereka tinggal, selain itu pula terdapat pengrajin
yang mendatangi Pedagang Pengumpul Desa. Pada umumnya Pedagang
Pengumpul Desa akan mendatangi pengrajin emping melinjo untuk membeli
langsung emping melinjo jika pennintaan emping melinjo cukup tinggi dan
mereka tidak dapat memenuhinya dengan persediaan yang ada.
Emping melinjo yang ditampung oleh Pedagang Pengumpul Desa
biasanya masih mempunyai kadar kekeringan yang kurang optimal Namun
demikian pengeringan dilakukan kembali oleh Pedagang Pengumpul Desa agar
111encapa1 tingkat kekeringan yang optimal sehingga. ernping tersebut dapat
disirnpan dalarn jangka waktu yang lama tanpa diturnbuhi jarnur. Setelah
rnelakukan pengeringan ulang, Pedagang Pengumpul Desa rnelakukan sortiran
untuk memisahkan emprng yang mempunyai kualitas yang baik dan buruk.
Sebelurn melakukan pemasaran emping melinjo ke pengecer luar daerah, maka
Pedagang Pengumpul Desa melakukan pengemasan terlebih dahulu.
Emping melinjo dikemas dengan menggunakan kertas semen dengan
ukuran 10 kg dan 20 kg. Emping melinjo kemudian dijual ke pengecer luar daerah
yaitu daerah Bekasi, Pasar Cikarang dan Jakarta. Sistem pembayaran yang
dilakukan oleh pengecer luar daerah adalah tunai, namun terdapat pula yang
melakukan pembayaran diakhir atau pembayaran dilakukan ketika barang habis.
Hal tersebut dapat saja dilakukan jika pedagang pengumpul desa dan pengecer
52
5.2.1.4. Saluran Pemasaran Empat (Pengrajin ~ Konsumen)
Pengrajin yang menggunakan saluran pemasaran empat sebanyak 13,3
persen atau 4 responden dari jumlah pengrajin responden. Dalam saluran
pemasaran model empat, pengrajin berperan sebagai pengecer yang menj1ial
langsung emping melinjo ke konsumen lokal maupun konsumen luar daerah yang
sedang melakukan perjalanan ke daerah Pandeglang, dimana konsumen
mendatangi langsung pengrajin emping melinjo untuk membeli produk. Pengrajin
emping melinjo setelah melakukan proses produksi tidak langsung menjual
produknya akan tetapi melakukan pengeringan hingga optimal, kemudian
menyimpannya di dalam rnmah.
5.2.2. Media Pengepakan
Dalam pemasaran suatu produk, pemberian wadah atau kemasan dapat
memainkan peran yang penting. Masalah kemasan didefinisikan sebagai kegiatan
merancang dan memproduksi wadah atau bungkus suatu produk. Konsep
pengemasan mernpakan batasan bagaimana suatu kemasan itu seharnsnya dan
berfungsi bagi suatu produk. Untuk meningkatkan minat konsumen terhadap
emping, maka bentuk fisik kemasan akan dirnbah dan ditingkatkan sehingga
menjadi menarik. Disamping kualitas dan rasa emping, kemasan juga mernpakan
suatu aspek yang hams dijaga. Kemasan yang baik, tidak saja bentuknya yang
menarik, tetapi juga mengandung unsur estetika dan kesehatan juga sekaligus
memudahkan konsumen untuk mengenali produk.
53
5.2.2.1. Perbedaan Emping Melinjo yang Memakai Kemasan dengan Em ping Melinjo yang Tidak Memakai Kemasan
Emping melinjo pada Pusat Koperasi Pertanian Gema Reformasi Desa
Menes terdiri dari dua jenis, yaitu jenis emping melinjo yang memakai kemasan
dan jenis emping melinjo yang tidak memakai kemasan. Kedua jenis emping
melinjo tersebut terdapat beberapa perbedaan diantaranya :
J. Barga
Barga empmg meJinjo yang memakai kemasan Rp. 32.000/kg, sedangkan
harga emping melinjo yang tidak memakai kemasan adalah Rp. 12.617,95/kg
dan Rp. 13. 000/kg.
2. Jangka Waktu Simpan
Emping melinjo yang memakai kemasan lebih tahan lama dan tidak cepat
berjamur dibandingkan dengan emping yang tidak memakai kemasan, yaitu
hanya dapat bertahan sekitar 4-5 bulan.
3. Sortir
Penyortiran pada emping yang memakai kemasan lebih bersih dan menarik,
sedangkan penyortiran pada emping yang tidak memakai kemasan kurang
bersih dan tidak menarik.
4. Kemasan
Emping melinjo yang memakai kemasan dikemas dengan menggunakan
plastik, kardus, kertas semen, sedangkan emping melinjo yang tidak memakai
kemasan dikemas dengan kantong plastik.
54
5.2.2.2. Hubungan Kemasan Terhadap Keuntnngan
Emping melinjo yang memakai kemasan dapat berpengaruh besar terhadap
keuntungan, karena dengan adanya kemasan tersebut bisa memenuhi dan
melayani kebutuhan konsumen yang berada di luar Kabupaten Pandeglang.
Seperti telah dijelaskan pada awal Bab V harga emping melinjo setelah memakai
kemasan baik pada musim panen raya maupun pad a musim panen biasa jauh lebih
mahal dibandingkan sebelum memakai kemasan. Harga emping melinjo yang
tidak memakai kemasan rata-rata Rp. 13.000/kg, sedangkan harga emping melinjo
setelah memakai kemasan rata-rata Rp. 24.000/kg - Rp. 28.000/kg untuk emping
yang berkualitas ekspor dan Rp. 22.000/kg - Rp. 24.000/kg untuk emping yang
berkualitas biasa, dengan demikian keuntungan industri emping melinjo
meningkat Rp. 4.000/kg atau Rp. 7.000/kg, seperti terlihat pada Tabel 5.1.
5.2.3. Marjin Pemasaran
Marjin pemasaran merupakan perbedaan harga yang terjadi pada setiap
lembaga pemasaran. Besarnya marjin pemasaran dihitung dengan menjumlahkan
biaya-biaya pemasaran dengan besarnya keuntungan pada setiap lembaga
pemasaran yang terlibat dalam jalur tataniaga tersebut. Marjin ini dapat pula
ditunjukkan oleh selisih harga pembelian dengan harga penjualan pada Jembaga
yang bersangkutan.
55
5.2.3.1. Saluran Pemasaran Satu
Pengrajin emping mengeluarkan biaya produksi sebesar Rp. 12.617,95/kg.
Biaya produksi ini terdiri dari biaya bahan baku, biaya bahan bakar, biaya tenaga
kerja luar keluarga, biaya tenaga kerja keluarga dan biaya penyusutan.
Keuntungan pengrajin pada saluran pemasaran satu sebesar Rp. I.697,84/kg yang
mempakan keuntungan terkecil yang diterima pengrajin dibandingkan dengan
saluran pemasaran lain. Pedagang Pengumpul Desa memperjualbelikan emping
melinjo sebanyak 500 kilogram per hari dan harus mengeluarkan biaya sebesar
Rp. 763, 78/kg yang dipergunakan untuk mengupah tenaga kerja sebanyak 3 orang
untuk melakukan penyortiran, pengemasan dan pengangkutan.
Emping melinjo yang sudah ditampung pedagang pengumpul desa
biasanya mengalami penyusutan sebanyak 5 persen sehingga tidak terjual oleh
Pedagang Pengumpul Desa. Penyusutan ini terjadi karena kadar kekeringan yang
tidak optimal serta emping meJinjo yang berkualitas jelek seperti emping gosong
atau terdapat bercak hitam. Keuntungan yang diperoleh Pedagang Pengumpul
Desa sebesar Rp. 920,43/kg, sedangkan keuntungan yang diperoleh pengecer
lokal sebesar Rp. 898,00/kg. Pengecer Iokal memperoleh keuntungan yang paling
kecil karena pengecer lokal tidak bisa menetapkan harga yang tinggi, sedangkan
mereka hams mengeluarkan biaya transportasi, biaya restribusi, biaya
pengemasan dan sewa kios sebesar Rp. 102,00/kg.
Pengecer lokal hanya memperjualbelikan emping melinjo 15 kg per hari
dan mereka tidak bisa menetapkan harga tinggi karena pengecer lokal jumlahnya
sangat banyak. Total biaya pemasaran pada saluran satu sebesar Rp. 865,78/kg
56
komponen biaya yang paling besar dimiliki oleh Pedagang Pengumpul Desa yaitu
sebesar Rp. 763 ,78/kg dimana alokasi terbesar terjadi pad a bi a ya penyusutan
sebes:ii· 5 persen yaitu Rp. 715,78/kg serta biaya tenaga kerja Rp. 48,00/kg. Dalam
saluran satu pengecer lokal harus mengeluarkan biaya transportasi Rp. 25,00/kg.
Dalam penjualan ke konsumen pengecer lokal menggunakan plastik dengan biaya
Rp. 15,00/kg.
Pada saluran satu marjin terbesar dimiliki oleh pengrajin emping melinjo
yaitu sebesar 9,98 persen, disusul oleh Pedagang Pengumpul Desa sebesar 9,96
persen dan pengecer lokal 5,90 persen. Besarnya marjin pemasaran pada pengrajin
emping melinjo karena adanya keuntungan yang besar. Tingginya keuntungan
disebabkan pengrajin tidak menge!uarkan biaya pemasaran tetapi hanya
mengeluarkan biaya produksi. Besarnya marjin yang diperoleh Pedagang
Pengumpul Desa disebabkan banyaknya per!akuan yang dilakukan oleh Pedagang
Pengurnpul Desa dibandingkan dengan lembaga pemasaran lainnya. Total marjin
pemasaran pada saluran satu sebesar Rp. 4.382,05/kg atau 25,7 persen dari harga
jual pengecer lokal. Perincian sebaran marjin emping melinjo di Pusat Koperasi
pertanian Gema Reformasi Desa Menes dapat dilihat secara Jebih detail pada
Lampiran 2.
57
Tabel 5.3. Marjin Sah;ran Pemasaran Tingkat Satu (Rp. 000)
No. Uraian Pengrajin Pedagang Pengecer (Rp/Kg) Pengumpul Desa Lokal (Rp/Kg)
(Rn/K!!) 1. Biaya Produksi 12617,95 - -
2. Biaya Tetap dan - 763,78 102,00
Tidak Tetao 3. Harn:a Beli - 14315,79 16000,00 4. Harga Jual 14315,79 16000,00 17000,00 5. Keuntungan 1697,84 920,43 898,00 6. Mari in 1697,84 1684,21 1000,00
Sumber : Data Primer diolah, 2005
Tabel 5.4. Marjin Saluran Pemasaran Tingkat Dna (Rp. 000)
No. Uraian Pengraiin (RP/Kg) Penf'ecer Lokal (Rp/K!:!l 1. Biaya Produksi 13285,70 -2.
Biaya Tetap dan 100,00 77,00
Tidak Tetan " Harn:a Beli - 15857,14 J.
4. Harga Jual 15857,14 18500,00 5. Keuntungan 2471,44 2565,86 6. Mari in 2571,44 2642,86
Surnber : Data Primer diolah, 2005
5.2.3.2. Saluran Pemasaran Dua
Pengrajin harus mengeluarkan bi a ya sebesar Rp. I 00,00/kg yang
digunakan untuk biaya transponasi. Pada saluran dua pengrajin yang mendatangi
pengecer lokal. Pengrajin menjual emping melinjo dengan harga rata-rata
Rp. 15.857,14/kg kepada pengecer lokaL Keuntungan pengrajin pada saluran dua
Rp. 2.471,44/kg merupakan keuntungan terbesar diantara saluran pemasaran yang
lainnya. Keuntungan tersebut disebabkan tingginya harga jual emping melinjo,
karena emninQ mr:linin v~nrr ~jh,,,,..;11,..,.. ..... -~------~'---
..
58
Total biaya yang dikeluarkan pengecer lokal sebesar Rp. 77,00/kg dengan
keuntungan Rp. 2.565,86/kg. Biaya terbesar yang dikeluarkan pengecer lokal
adalah biaya sewa kios sebesar Rp. 52,00/kg. Saluran pemasaran dua mempunyai
total marjin Rp. 5.214,30/kg. Dalam saluran pemasaran dua, emping melinjo
mempunyai harga jual tertinggi dibandingkan dengan saluran lain· yaitu sebesar
Rp. 18.500/kg. Hal ini disebabkan kualitas yang lebih baik jika dibandingkan
dengan saluran lain.
Tabel 5.5. Marjin Saluran Pemasaran Tingkat Tiga (Rp.000)
No. Uraian Pengrajin Pedagang Pengecer Luar
(Rp/Kg) Pengumpul Desa Daerah (Rp/Kg)
(Rp/Kg)
I. Biaya Produksi 12617,95 - -2. Biaya Tetap dan - 1010,78 318,90
Tidak Tetap
3. Barga Beli - 14315,79 17500,00
4. Barga Jual 14315,79 17500,00 20000,00
5. Keuntungan 1697,84 2173,43 2181,10
6. Marj in 1697,84 3184,21 2500,00
Sumber : Data Primer diolah, 2005
5.2.3.3. Saluran Pemasaran Tiga
Emping melinjo yang dijual Pedagang Pengumpul Desa pada saluran tiga
sudah dikemas dengan menggunakan kertas semen. Total biaya yang harus
dikeluarkan Pedagang Pengumpul Desa sebesar Rp. I. 0 I 0, 78/kg. Bia ya ini
dipergunakan unti1k mengupah tenaga kerja dnn kertns semen sebagai kemasan.
Setelah emping melinjo melalui penyortiran, terjadi penyusutan sebanyak 5 persen
59
rnengangkut ernping rnelinjo ke Pasar Bekasi rnenggunakan minibus (colt diesel)
kapasitas 1 ton dengan biaya trnnsportasi Rp. 215.000/kg sehingga biaya yang
harus dikeluarkan sebesar Rp. 215,00/kg. Pada saluran tiga Pedagang Pengumpul
Desa memperoleh keuntungan sebesar Rp. 2. 173,43/kg.
Keuntungan berturut-turut dirniliki oleh lembaga pemasaran yaitu
pengrajin Rp. 1.697,84/kg, Pedagang Pengurnpul Desa Rp. 2. 173,43/kg dan
pengecer luar daerah Rp. 2. 181, 10/kg. Pengecer luar daerah rnernpunyai
keuntungan yang paling besar karena pengecer luar daerah rnenetapkan harga
yang tinggi, sedangkan biaya yang dikeluarkan untuk pemasaran sangat kecil.
Pengecer luar daerah hanya memperjualbelikan emping melinjo 20-30 kg per hari
sehingga untuk rnernperoleh ke'.lntungan yang besar pengecer rnenetapkan harga
yang tinggi.
Pengrajin rnemperoleh keuntungan yang paling kecil disebabkan biaya
produksi yang dikeluarkan cukup besar. Total biaya pada saluran pemasaran tiga
sebesar Rp. 1.329,68/kg. Komponen biaya terbesar dimiliki oleh Pedagang
Pengumpul Desa yaitu sebesar Rp. 1.010,78/kg dirnana alokasi terbesar pada
biaya penyusutan sebesar 5 persen sebesar Rp. 715, 78/kg serta biaya transportasi
Rp. 215,00/kg. Dalam saluran tiga Pedagang Pengumpul Desa yang datang pada
pengecer luar daerah, dengan demikian pengecer luar daerah tidak rnengeluarkan
biaya transpo1tasi.
Total biaya pada saluran tiga paling besar jika dibandingkan dengan
lembaga lainnya yaitu sebesar Rp. 1.329,68/kg, begitu pula ·dengan total
keuntungan sebesar Rp. 6.052,37/kg yang menyebabkan total marjin pemasaran
60
Tabel 5.6. Marj in Saluran Pemasaran Tingkat Empat (Rp.000)
No. Uraian Pengrajin (Rn/K2) I. Biaya Produksi 13000,00
2. Harga Jual 2000,00
' Keuntungan 2000,00 .) .
4. Ma1jin 15000,00
Sumber : Data Pruner d1olah, 2005
5.2.3.4. Saluran Pemasaran Empat
Pada saluran pemasaran empat, pengraJm langsung menjual empmg
melinjo hasil produksinya ke konsumen. Pengrajin menjual emping melinjo
tersebut bukan di pasar melainkan di rumah mereka sendiri, konsumen yang
membutuhkan emping melinjo mendatangi pengrajin ke rumahnya. Konsumen
yang datang merupakan konsumen yang sudah memesan terlebih dahulu emping
melinjo. Pada saluran empat tidak terdapatnya biaya pemasaran. Total biaya yang
dikeluarkan pengrajin adalah total biaya produksi sebesar Rp. 13.000/kg dengan
harga jual Rp. 15.000/kg sehingga keuntungan yang diperoleh pengrajin sebesar
Rp. 2.000/kg. Tidak adanya peran lembaga pemasaran pada saluran empat
menyebabkan marjin pemasaran dan keuntungan yang diterima pengrajin sama
besar yaitu sebesar Rp. 2.000/kg atau sebesar 13,3 persen.
6.1. Kesimpulau
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
I. Hasil penelitian menunjukau bahwa saluran pemasaran emping melinjo yang
terdapat di Pusat Koperasi Pertanian Gema Reformasi Desa Menes dapat
diidentifikasi menjadi empat saluran pemasaran, yaitu :
Saluran I
Saluran 2
Saluran 3
Pengrajin ' Bandar (PPD) 'Pengecer Lokal ' Konsumen
Pengrajin ' Pengecer Lokal ' Konsumen
Pengrajin ' Bandar (PPD) ~ Pengecer Luar Daerah '
Konsumen
Saluran 4 : Pengrajin ' Konsumen
2. Hubungan kemasan terhadap keuntungan sangat berpengaruh besar, karena
dengan adanya kemasan kebutuhan konsumen akan emping melinjo yang
berada di luar Kabupaten Pandeglang bisa terpenuhi dan keuntungan industri
emping melinjo meningkat Rp. 4.000/kg atau Rp. 7.000/kg.
3. Marj in pemasaran yang paling efisien terbentuk pada saluran pemasaran
empat yaitu sebesar Rp. 2.000/kg karena tidak adanya peran lembaga
pemasaran dan rantai tataniaga yang dilakukan paling pendek.
62
6.2. Saran
Hasil penelitian rnenunjukan bahwa ada beberapa ha! yang perlu
diperhatikan dan diperbaiki dalarn upaya rneningkatkan produktivitas dan
keuntungan usaha emping rnelinjo ini, diantaranya :
I. Koperasi sebaiknya memperluas jaringan pernasaran dan distribusi emping
rnelinjo yang dihasilkannya dan tidak hanya menjualnya secara langsung. Hal
ini bisa dilakukan diantaranya dengan pernbukaan outlet baru, kerjasa:rna
dengan agen penjual ernping rnelinjo, mernasok ernping ke toko-toko, pasar
swalayan dan berbagai pasar tradisional dengan tujuan untuk meningkatkan
penjualan dan rnengurangi jurnlah produk yang tidak terjual.
2. Untuk rnenjarnin pasokan bahan baku rnelinjo, koperasi seharusnya
rnengikutsertakan para petani rnelinjo dalarn keanggotaan koperasi.
3. Pernbangunan fasilitas gudang yang baru diharapkan dapat segera
dilaksanakan. Pernbangunan gudang baru ini bertujuan agar kontinuitas
persediaan bahan baku dapat terpenuhi, sehingga kapasitas produksi dapat
ditingkatkan.
DAFTAR PUSTAKA
Aris Firmansyah, 2003. Analisis Strategi Pemasaran Emping Melinjo Pada Pusat Koperasi Pertanian (PUSKOPTAN) Pengembangan Banten. [Skripsi]. Bogor : Institut Pertanian Bogor, Fakultas Pertanian, 2003
Azzaino, Z, 1981. Pengantar Tataniaga Pertanian. Jurusan Ilmu-ilmu Sosek Pertanian. Fakultas Pertanian, IPB Bogor.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang, 2002. Luas Areal Tanaman Melinjo di Kabupaten Pandeglang (Pandeglang, 2002)
Bucklin, 1966. A TheOJy of Distribution Channel Structure (Berkeley : University of California, 1966)
Dahl, Dale C. and Jerome W Hammond, 1977. Market and Price Analysis. Mc Grow Hill Inc. United States
Departemen Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pandeglang, 2005. Data Jumlah Unit Usaha, Jumlah Tenaga Ke1.1a, Data Nilai Bahan Baku dan Nilai Produksi Usaha Emping Melinjo Berdasarkan KecamatanTahun 2003-2004 (Pandeglang, 2005)
Dwi Arie Isdiyanto, 2002. Analisis Saluran Pemasaran Ayam Kampung (Gallus domesticus) di Jakarta Se!atan, Propinsi DK! Jakarta. [Skripsi]. Bogor : Institut Pertanian Bogor, Fakultas Pertanian, 2002
Dwi Ria Safitri, 2003. Analisis Efisiensi Pemasaran Pupuk Urea (Studi Kasus : Pemasaran PUSRI Daerah Jawa Timur). [Skripsi]. Bogor : Institut Pertanian Bogor, Fakultas Pe1tanian, 2003
Hidayati, Asri, 2000. Analisis Kine1.1a Sistem Pemasaran dan Lembaga Pemmjang Pemasaran Kaitannya dengan Pengembangan Produksi Rumput Laut di Kah. Lombok Timur. Tesis. Program Pascasarjana, !PB Bogor
http://www.belitungisland.com. Proyek Perkebunan Me/injo dan Jndustri Melinjo
64
Junandar, Uun, 2002. Analisis Pendapatan Usahatani dan Pemasaran Jndustri Kecil Emping Melinjo di Desa Dahu Kecamatan Jiput Kabupaten Pandeglang. (Skripsi]. Bogor : Institut Pertanian Bogor, Fakultas Pertanian, 2002
Juwita, Tarigan, 2002. Analisis Pemasaran Jeruk Siam Medan di Desa Payung Kecamatan Payung Kabupaten Karo, Sumatera Utara. [Skripsi]. Bogor : Institut Pertanian Bogor, Fakultas Pertanian, 2002
Kohls, R. L, 1987. Marketing of Agricultural Products. The Macmillan Company
Krisnamurthi, Bayu, 2000. Pengertian dan Ruang Lingkup Agribisnis. Laboratorium Ekonomi dan Manajeman Agribisnis, IPB
Limbong W.H. & P. Sitorus. 1987. Pengantar Tata Niaga Pertanian. Jurusan Ilmu-ilmu Sosek Pertanian. Fakultas Pertanian, IPB Bogor
Mirawati, 2000. Kajian Pengembangan Manajemen Jndustri Kecil Emping Melinjo di Kabupaten Pandeg!ang. [Skripsi]. Bogor : Institut Pertanian Bogor, Fakultas Pertanian, 2002
Mosher, A. T, 1981. Menggerakkan dan Membangun Pertanian. Disadur oleh Ir. S. Krisnandhi dan Bahrin Smad. Cetakan ke-7. Penerbit Cv. Yasaguna, Jakarta
Mubyarto, 1989. Pengantar Ekonomi Pertanian. Penerbit LP3ES, Jakarta
Profil Desa, 2004. Dajtar lsian Data Dasar Projil Desa Menes Kecamatan Menes Kabupaten Pandeglang (Banten : Profil Desa, 2004)
____ , 2004. Letak elem Luas Wt/ayah Desa Menes
____ , 2004. Keadaan Alam Desa Menes
65
____ , 2004. Komposisi Penduduk Desa Menes Menurut Pekerjaan dan U~ia Ta/nm 2004
____ , 2004 . .Jenis Penggunaan Tanah di Desa Menes Ta/nm 2004
Sutanto, Hatta, l 994. Budidaya Melin.Jo dan Usaha l'roduksi Emping Me/injo. Kanisius, Y ogyakarta
Thomek, W and Keneth, L. Robinson, 1990. Agricultural Product Price. Third Edition. Printing Corne! University Press. Ithaca
Thomsen, L. F and Forte, R. J, 1951. Agricultural Price. McGrow-Hill Book Company. New York
Undang, 2002. Budidaya Produksi Emping Melin.Jo Kecamalan Menes Kabupaten Pandeg/ang (Banten : Pusat Koperasi Pertanian, 2002)
.OAJJ f\l'i I I KETUA I ' I PEN GA WAS
PENGAWASAN
WAKILKETUA I INTERN
,;, , . . ,
' I
SEKRETARIS ( BENDAHARA I
I I g Bagian U111un1 Bagian Bagian Bagian Bagian Penjualan/ ~an Administrasi/ Pembelian Persediaan Produksi Pernasaran
Akunting
,J_, I I I I I
Pembelian di Koord Pembelian Persediaan Persediaan Pemasak Pengrajin Koord Show Penjualan Kecamatan di Tangkil Emping Kp. Menes Em ping Pengrajin Room Curah/
Menes Kecamatan Lain Kee. Menes Kee. Lain Pasar
I
I I I Ko ordinator I Koordinator I
Kecamatan Kelompok Menes Pengrajin
I I I I I I I
ELOMPOK KETUA KELOMPOK KETUA KELOMPOK KETUA KELOMPOK KETUA KELOMPOK KETUA KELOMPOK KETUA KELOMPOK KETUA KELOMPOK
:O:NGRAJIN DI KECAMAT AN LAINNY A (SELAIN KECAMAT AN MENES) DI WILA Y AH KABUP ATEN P ANDEGLANG
Lampiran 2. Sebaran Marj in Pemasaran Emping Melinjo di Pusat Koperasi Pertanian
Gema Reformasi Desa Menes Kecamatan Menes Kabnpaten Pandeglang Banten
68
1bag11 Uraian Saluran 1 Saluran 2 Saluran 3 Saluran 4 1asaran Rn/kf1 % Rn/Im % I Rn/Im % Rn/Im grajin Biava Produksi 12617,95 74,2 13285,70 71,8 I 12617,95 63 13000,00
Bia ya 100,00 0,5
I Tranno1tasi Keuntung:an 1697,84 9,9 2471,44 13,4 1697,84 8,5 2000,00 Mari in 1697,84 9,9 2571,44 13,8 1697,84 8,5 2000,00 1-lar!.!a Jual 14315.79 84,2 15857,14 85,7 14315,79 71,6 J 5000,llll
11gang Haroa BcE 14315,79 84,2 14315,79 71,6 gun1pul Biava 763,78 4,5 1010,78 5,1 l Keuntunnan 920,43 5,4 I 2173,43 10,8
t1garajin pada saluran pe111asaran satu, tiga clan e1npat tidak 1ne1npunyai biaya transportasi. Hal ini
•arenakan le1nbaga pe1nasaran yang 1nelakukan kegiatan pe1nasaranhnenyalurkan etnping 1neliitjo adalah
:lagang pengu1npl1l desa, sehingga yang 1nengeluarkan biaya transportasi bukannya pengrajin tetapi le1nbaga .._ . ~-.
tnasaran lainnya.
11grajin pada saluran pernasaran dua 111e1npunyai biaya transporlasi karena dala111 n1enyalurkan e1nping
~lirtjC: pengrajin 1nendatangi langsung pengecer lokal, sehingga han1s n1engeluarkan biaya sebesar Rp.
ll,00/kg ym1g dipcl'g1mnlrnn umuk tnmsponnsi.
% 86,7
13,3 13,3 100
No.
I.
2.
3. 4. 5. 6.
69
Lampiran 3. Komponen Biaya Produksi, !liaya dan Marjin Saluran lPemasaran Tingkat
Satu Emping Melinjo di Pusat Koperasi Pertanian Gema Reformasi Desa Menes (Rp.000)
Uraian Pengrajin Pedagang Pengumpul Pengecer Lokal (Rn/K") Desa (Rp!_!(<J) <Rn/K<>)
Biava Produksi a. Biava Bahan Baku 7806,17 b. Biaya Bahan Bakar 4000,00 c. Biaya TK Luar Keluarga 48,00 d. Biava TK Keluarga 48,00 e. Biaya Penyusutan 715,78 Total Biava Produksi 12617,95 Biava Tetap dan Tidak Tetap a. Uoah TK 48,00 b. Penvusutan 5 % 715, 78 c. Transportasi 25,00 d. Sewa Kios 52,00 e. Restribusi 10,00 f. Plastik 15,00 Total Biava 763,78 102,00 Harga Beli 14315,79 16000,00 Harga Jual 14315,79 J 6000,00 17000,00 Keuntungan 1697,84 920,43 898,00 Mariin 1697,84 1684,21 1000,00
umber : Data Pnmer d1olah, 2005
70
Lampiran 4. Komponen Biaya Produksi, Biaya dan Marjin Saluran Pemasaran Tinglrnt
Dua Emping Melinjo di Pusat Koperasi Pertanian Gema Reformasi Desa Menes (Rp.000) ·t,.,
No. Uraian Pengrajin Pengecer Lokal (Ro/K<>) (Ro/[(<>)
L Biava Produksi a. Biava Bahan Baku 8907,30 b. Biaya Bahan Bakar 4000,00 c. Biaya TK Luar Keluarga 48,00 d. Biaya TK Keluarna 48,00 e. Biaya Penvusutan 282,40 Total Biava Produksi 13285,70
2. Biava Tetap dan Tidak Tetap a. Upah TK b. Penyusutan 5 % c. Transportasi 100,00 d. Sewa Kios 52,00 e. Restribusi 10,00 f. Plastik 15,00 Total Biava 100,00 77,00
Lampiran 5. Komponen Biaya Produksi, Biaya dan Marjin Saluran F'emasaran Tinglrnt
Tiga Emping Melinjo di Pusat Koperasi Pertanian Gema Reformasi Desa Menes (Rp.000) '\.,
Uraian Peng raj in Pedagang Pengumpul Pengecer Lokal (Rp/K!!) Desa (R11/K!!) <Rn/K"l
Biava Produksi a. Biava Bahan Baku 7806, 17 b. Biava Bahan Bakar 4000,00 c. Biaya TK Luar Keluarga 48,00 d. Biaya TK Keluarna 48,00 e. Biaya Penvusutan 715,78 Total Biava Produksi 12617,95 Biava Tetap dan Tidak Tetap a. Upah TK 48,00 b. Penyusutan 5 % 715,78 c. Transportasi 25,00 d. Sewa Kios 52,00 e. Restribusi 10,00 f Plastik 15,00 Total Biava 763,78 102,00 Harga Beli 14315,79 16000,00 Harna Jual 14315,79 16000,00 17000,00 Keuntungan 1697,84 920,43 898,00 Mari in 1697,84 1684,21 1000,00
umber : Data Primer d1olah, 2005
72
Lampiran 6 Komponen Biaya Produksi, Biaya dan Marj in Pemasaran Tingkat Empat
Emping Melinjo di Pusat Koperasi Pertanian Gema Reformasi Desa Menes (Rp. 000)
No. Uraian Pcmgraiin (Rp/Kv)
I. Biava Produksi a. Biava bahan baku 8188,22 b. Biava bahan bakar 4000,00 c. Biava TK luar keluarga 48,00 d. Biava TK keluarga 48,00 e. Biava penyusutan 715, 78 Total Biava Produksi 13000,00
2. Harga Jual 15000,00 3. Keuntungan 2000,00 4. Marj in 2000,00
Sumber : Data Primer diolah, 2005
Lampiran 7. Data Jumlah Unit Usaha dan Jumlah Tenaga Kerja Usaha Emping Melinjo
di Kecamatan Menes Tahun 2002-1.004
No. Uraian Tahun
2002 20113 2004 I. Jumlah Unit Usaha 959 959 960 2. · Jumlah Tenaga Kerja 1.936 1.936 1.942
Sumber : Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Pandeglang, 2005
' ~ ..
Lampiran 8. Data Nilai Bahan Balm dan Nilai Produksi Usaha Emping Melinjo di
Kecamatan Menes Tahun 2002-2004
73
·1---.
No. Uraian Tahun
2002 2003 2004 1. Nilai Bahan Baku (Rp.000) 6.150.900 6.150.900 6.150.900 2. Nilai Produksi (Ro.000) 8.602.500 8.602.500 8.602.500
Sumber : Dinas Penndustnan, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Pandeglang, 2005
Lampiran 9. Banyaknya Tanaman yang Menghasilkan dan Produks.i Buah Melinjo di
Kecamatan Menes Tahun 2000-2003
No. Uraian Tahun
2000 2001 2002 2003 1. Produksi (Kwintal) 242 107 - 4.735 2. Banyaknya Tanaman 905 2.612 - 7.005
Sumber : Dmas Pertaman Kabupaten Pandeglang, 2005
. -.
74
Lampiran 10. Banyaknya Bahan Balm dan Nilai Bahan Balm yang Dipakai Perusahaan
lndnstri Mennrut Jenis Produksi di Kabupaten Pandeglang Tahun 2000-2003
No. Uraian Tahun
2000 2001 2002 2003 I. Produksi (Ton) 4.923,49 4.923,50 316.307,00 4.968,40 2. Nilai (Ro.000) 29.450.946,00 29.665.321,00 44.282.930,00 29.810.946,00
Sumber : Dinas Pertaman Kabupaten Pandeglang, 2005
Lampiran 11. Banyaknya Produksi dan Nilai Produk~i pada Perusahaan lndustri
Menumt Jenis Produksi di Kabupaten Pandeglang 1['ahun 2000-2003
No. Uraian Tahun
2000 2001 2002 2003 I. Produksi (Ton) 2.952,20 2.952,20 3.000,20 2.976,19 2. Nilai (Rp.000) 44.282.930,00 46.707.076,00 47.466.488,00 44.642.930,00
Pengusaha Ji;.iru~ 111e1nbayar· Pa1:i.K Pend:1r1:1r:tn pcru~ahaan d~:n Rctribusi .Hak Tetap bagi Peinegang Jjin Ganggua11, bi!rdasarkan Pcrda Kabupalen Dati II Pandeglang No1nor 4 rahun 1992 ~cbi:sar Rp. 22.5c0,- setiap tahun.
Pcngusaha harus mcn1iliki 31UP dan TOP yang dikeluarkan Dcpartcmcn Pcrindustrian & Percl<1gangan Kabupatcn Pandeglang, berdt·sarka.:i u!lda:1g-undang Nomor 3 tahun 1982 dan diharusk:tn n1endapa 1.ka l Rekon1cr,dasi dari Jnstansi tcrkait scsuai dengan jcnis Pcrusahaan bc.rsangkutan.
l'Ei,GUSAHA J-IAR 1JS Ml:Ml'ER!-IATIKAN.
<1.~~1-:~1-~n!n______ B<lngun<1n hurus 'crhuat dari baban yu.r:~ tidak nn1dah tcrbakaf, hanis n1cnyedi:\ka11 alat pen1ac!an~ kcbakaran scrta mcntaati kctcntuan; kC'&da-
b. Kctcrtiban Pcnyin1p~inan nnrang harus tenib, rapih tidak mi.:ngganggu lalu lintas dan ------·-- kcind;1han, harus mcntuati ketentuan jan1 kcrja serta pcndirian- bangunan
ha··11,~ :,csu<ii (kng;1n l;ctcntuan yang ditetapkan oh:h Pcmcrintah Oaerah Tirgk;1 t . f Pandcglang.
l'. Kcbcrsih~111 l~ Keschata:1: Pcrusohaan han1s n1enjag:i dan 1nc1nc!ihara kebcrsihan Jingkungan, 1\1enyediaka11 1e1npat pcn1buangan sampah dan atau sarana pengolaban li111Dah, n1cnjaga kcnn1ngkinao tin1bu!nya penccmaran lingkungt1n.
Bagi Pen1sahaan ya,1g tijak 1nentaati kctentuan tcrsebut diatas sesuai dengan jcnis usahanya aknn di:tn1~1il tindakan l crda::<ukan huku111 yang bcrlaku, scrta akan dicabut Jjin Tcn1pa! UsahnnyH<
Pandcglang, __ 26 -=-:'.Pril__:::___ 19 _29
BUPAT! KEPALA D,\ERAH TINGKAT Jl
'"
..
"' 1::' >
'
·' I
). ' '• ;
' ·~
).
--
t' ' ~· '
;
' .. '
' ..
'
'i,. , ..
'
:·,.,
' ,;::
' " } Ii
•,\ '
I I 1
l
Lampiran 16. Jumlah Unit Usaha yang Memiliki Snrat Izin Usaha
No. Nam a No. Ijin & Tgl Lokasi Pernsahaan Jen is Jenis Jumlah Kapasitas Perusahaan/Pemilik Pendaftaran Perusahaan Produksi TK Produksi/thn
1. PD. Sari Jaia/ 503/150-indagpas Kp. Bojong Canar lndustri Emping 187 30 ton H. Jasari B. Sanjaya 21 Feb 2003 Ds. Cipicung kerupuk dan melinjo
Kee. Menes seJemsnya 2. Yayasan YPC Budi 503/ I 50-indagpas Kp. Pabuaran lndustri Emping 2 3,6 ton
Asih/ 16 Agustus 2003 Ke!. Pagadungan kerupuk dan melinjo Ahmad Sahrani Kee Karang Tanjung Seje11IS!1ya
3. PD. Mekar Sri Sakti/ 503/284-indilgpas Kp. Kadu Hapa Industri Emping 2 4,5 ton Upi Jupri 21 Juli 2004 Ds. Babakan Lor pembuatan melinjo
Kee. Cikedal en1p1ng Sumber : Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Pandeglang, 2005