13
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangEksplorasi merupakan kegiatan pencarian atau
penyelidikan untuk menemukan sampai mengestimasi sumberdaya
(kualitas dan kuantitas). Kegiatan eksplorasi ini merupakan suatu
kegiatan awal pada usaha pertambangan. Tujuan dari eksplorasi ini
adalah mencari, mendeliniasi sebaran dan kemenerusan suatu endapan
bahan galian hingga didapatkan suatu gambaran untuk dapat
diestimasi mengenali nilai ekonominya. Metode eksplorasi merupakan
suatu cara yang dilakukan sehingga dapat menghasilkan data sesuai
yang diinginkan yang berdaya guna dan berhasil guna. Penggunaan
metode ini berdasarkan jenis bahan galian, bentuk tubuh, dan
sebaran berharganya. Metode eksplorasi ini terdibagi menjadi metode
secara langsung dan tidak langsung. Cara langsung biasanya
melakukan pengamatan langsung pada obyeknya, sedangkan cara tidak
langsung pengamatannya berdasarkan sifat fisik dan kimia dari bahan
galian tersebut.
1.2 Maksud dan Tujuan1.2.1 MaksudMaksud dari praktikum mengenai
sumur dan parit uji ini adalah untuk mengetahui lebih dalam
mengenai metode eksplorasi secara langsung yaitu berupa sumur uji
dan parit uji.1.2.2 Tujuan1. Dapat memahami metode eksplorasi
dengan sumur uji2. Dapat memahami metode eksplorasi dengan parit
uji
11
BAB IILANDASAN TEORI
1 2
2.1 Tujuan Sumur Uji Dan Parit Uji1. Menyingkapkan tubuh bijih
yang biasanya pada kedalaman yang dangkal agar dapat diamati secara
langsung dan diambil percontohnya.2. Mengetahui ketebalan, sebaran
dan kuantitas suatu endapan bahan galian.3. Penyelidikan geokimia
(rock and soil geochemistry), terutama untuk mencari indikasi
sebaran tubuh bijih ke arah dalam.
2.2 Sumur Uji (Test Pit)Sumur uji atau test pit adalah salah
satu metode eksplorasi secara langsung yang bertujuan untuk mencari
dan memastikan kemenerusan dari sebuah endapan bahan galian. Pada
endapan bahan galian yang berlapis, pembuatan sumur uji ini
ditujukan untuk mendapatkan kemenerusan lapisan dalam arah
kemiringan, variasi litologi, ketebalan lapisan, karakteristik
variasi endapan secara vertikal dan digunakan sebagai lokasi
sampling. Biasanya sumur uji dibuat dengan kedalaman sampai
menembus keseluruhan lapisan endapan yang dicari, misalnya batubara
dan mineralisasi berupa urat (vein).Pada endapan bahan galian
dengan bentuk berupa pelapukan (lateritik atau residual), pembuatan
sumur uji ditujukan untuk mendapatkan batas-batas zona lapisaan
berupa zona tanah, zona residual dan zona lateritik, ketebalan
masing-masing zona, variasi vertikal masing-masing zona, serta pada
deretan sumur uji dapat dilakukan pemodelan bentuk endapan.
2
Sumber : 4.bp.blogspot.comGambar 2.1Sumur Uji
2.3 Parit Uji (Trenching)Parit uji atau trenching merupakan
eksplorasi secara langsung yang dibuat dengan bentuk seperti parit
dengan tujuan untuk mengetahui dan menyelidiki keterdapatan suatu
endapan bahan galian dengan melakukan pengamatan secara langsung
agar mengetahui kedudukan (strike & dip), pengambilan sample
untuk pendeskripsian, mengetahui ketebalan lapisan endapan,
mengetahui kondisi lapisan lebih jelas, mengetahui batas atau
bidang kontak lapisan-lapisan batuan, rekahan (fracture), patahan,
tingkat pelapukan dan tebal lapisan penutup (over burden).
Sumber : 3.bp.blogspot.comFoto 2.2Parit Uji
Pada pencariam badah bijih parit dibuat secara series dengan
arah paritan tegak lurus terhadap jurus zona badan bijih.
2.4 Pembuatan Sumur Uji dan Parit Uji1. Tenaga manusiaBiasanya
menggunakan peralatan konvensional seperti cangkul, sekop, ember,
tali, kerek, pahat. Kedalaman tergantung kondisi tanah atau batuan.
Dalam keadaan normal bisa mencapai 20 m. 2. Alat galiBiasanya pada
pembutan sumur uji dan parit uji dengan menggunakan alat seperti
exavator dengan kemampuan penggalian antara 3-4 m dan bisa sampai
6-7 m. Kemajuan rata-rata 6 m per jam, sudah termasuk penggalian,
logging, sampling dan penimbunan kembali.
BAB IIITUGAS DAN PEMBAHASAN
3.1 Tugas(terlampir)3.2 Pembahasan3.2.1 Sumur Uji1. Sumur uji 04
Strike
Jadi, App dip
Dip
Tebal seam I
Tebal seam II
Tebal seam III
Elevasi BB terbawah5
Gambar 3.1Bukaan sumur uji - 04
2. Sumur uji 05 Strike
Dip
Tebal seam I
Tebal seam II
Tebal seam III
Elevasi BB terbawah
Gambar 3.2Bukaan sumur uji - 05
3. Sumur uji 06 Strike
Jadi, App dip
Dip
Tebal seam I
Tebal seam II
Tebal seam III
Elevasi BB terbawah
Gambar 3.3Bukaan sumur uji - 06
3.2.2 Parit Uji1. Parit uji 01 Strike
Sudut penirisan Dip Tebal sebenarnya
Gambar 3.4Bukaan parit uji - 01
2. Parit uji 02 Strike
Sudut penirisan
Dip
Tebal sebenarnya
Gambar 3.5Bukaan parit uji - 02
3. Parit uji 04 Strike
Sudut penirisan
Dip
Tebal sebenarnya
Gambar 3.6Bukaan parit uji - 04
BAB IVANALISA
Sumur dan parit uji ini merupakan metode eksplorasi secara
langsung dan biasanya dibuat secara konvensional karena dalam
pembuatannya relatif pada kedalaman yang masih dangkal. Setelah
pembuatan sumur dan parit uji ini biasanya dilakukan sampling dan
pengambilan data laiannya untuk dilakukan pengkonstruksian untuk
menggambarkan suatu endapan bahan galian.Pengkontruksian parit dan
sumur uju dilakukan dengan penggambaran pada bidang dua dimensi.
Pada penggambaran ini bertuan untuk mempermudah dalam penentuan
litologi, kemenerusan, kedudukan berupa strike, dip dan ketebalan
sebenarnya. Dalam penentuan kedudukan tersebut sebagian besar
menggunakan prinsip trigono metri untuk mendapatkan hasil berupa
arah strike, dip dan ketebalan.Pada tugas yang teah diberikan
tujuan akhir dari pengkonstruksian sumur didapatkan data litologi,
kedudukan (strike/dip), dan ketebalan setiap seam batubara.
Sedangkan pada pengkonstruksian sumur lebih ditujukan pada
penentuan kedudukan dan ketebalan suatu zona pemineralan. Karena
seam batubara dan zona pemineralan adalah material yang akan
ditambang, sehingga pengkonstruksian sumur dan parit uji ini
sangatlah penting untuk dilakukan.
10
BAB VKESIMPULAN
Sumur uji atau test pit adalah salah satu metode eksplorasi
secara langsung yang bertujuan untuk mencari dan memastikan
kemenerusan dari sebuah endapan bahan galian. Parit uji atau
trenching merupakan eksplorasi secara langsung yang dibuat dengan
bentuk seperti parit dengan tujuan untuk mengetahui dan menyelidiki
keterdapatan suatu endapan bahan galian dengan melakukan pengamatan
secara langsung. Pada pencariam badah bijih parit dibuat secara
series dengan arah paritan tegak lurus terhadap jurus zona badan
bijih. Dari tugas yang telah diberikan didapatkan data hasil
pengolahan sebagai berikut: Tabel 5.1Data hasil pengolahansumur
ujiStrike/dipKetebalan
Seam ISeam IISeam III
04N 63,435o E/15,615o0,144 m0,963 m0,481 m
05N 130o E/14,036o0,145 m0,968 m0,484 m
06N 56,56o E/15,615o0,167 m0,267 m0,667 m
parit ujiStrike/dipKetebalan
01N 210o E/45o1,410 m
02N 225,97o E/40,85o1,308 m
04N 285,95o E/50,852o1,551 m
11
DAFTAR PUSTAKA
Anonym. 2013 Parit Uji dan Sumur Uji
www.trafficmanagementltd.com. Diakses pada tangga 16 Maret
2015.Afdhal, 2012 Pengenalan Dasar dasar Teknik Eksplorasi Bahan
Galian afdhal-eksplorator.blogspot.com. Diakses pada tangga 16
Maret 2015.Fhendy, 2012 Prospeksi dan Eksplorasi
fhendymining.blogspot.com. Diakses pada tangga 16 Maret 2015.Saina,
Galuh, 2015 Aplikasi Parit Uji, Sumur Uji & Terowongan Uji Pada
Dunia Nyata
belajarsejarahfun.blogspot.com/2015/01/sumur-uji-parit-uji-dan-terowongan-uji.html.
Diakses pada tangga 16 Maret 2015.
LAMPIRAN