Top Banner
MAKALAH AMAMI I SUMBER – SUMBER AIR DISUSUN OLEH KELOMPOK 1 (SATU) NAMA ANGGOTA : 1. AGUS KA’AMA 2. AIDA 3. AINUTAJRIANI 4. ANDYA WULANSARI 5. ANNA ASHARIANNA 6. DEVI PURNAMA NINGSIH 7. EKA FITRIANI 8. EGIN REGINA PROGRAM STUDI DIII ANALIS KESEHATAN
46

sumber - sumber air

Dec 07, 2015

Download

Documents

ainun tajriani

amami
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: sumber - sumber air

MAKALAH AMAMI I

SUMBER – SUMBER AIR

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1 (SATU)

NAMA ANGGOTA :

1. AGUS KA’AMA

2. AIDA

3. AINUTAJRIANI

4. ANDYA WULANSARI

5. ANNA ASHARIANNA

6. DEVI PURNAMA NINGSIH

7. EKA FITRIANI

8. EGIN REGINA

PROGRAM STUDI DIII ANALIS KESEHATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MEGA REZKY

MAKASSAR

2015-2016

Page 2: sumber - sumber air

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum. wr. wrb…

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

rahmat dan taufik-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Semoga

Allah SWT senantiasa melimpahkan Hidayah dan Rahmat-Nya kepada kami

secara khusus dan masyarakat secara umum agar senantiasa mensyukuri

akan ilmu, iman dan amal pada dirinya. Semoga dengan adanya makalah

“SUMBER – SUMBER AIR” yang kami susun ini dapat menambah wawasan

kami.

Makalah ini disusun dengan berbagai literatur khususnya mata kuliah

Analisis Makanan dan Minuman, buku-buku yang dianggap relevan, serta

pengetahuan dari penulis sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan

baik sesuai yang diharapkan.

Akhir kata dengan segala kerendahan hati kami mengucapkan

banyak terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah memberikan

bantuannya sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Kami menyadari

bahwa makalah ini masih perlu perbaikan, oleh karena itu saran dari

pembaca sangat kami harapkan.

Makassar, September 2015

Penyusun

Kelompok 1

Page 3: sumber - sumber air

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................

DAFTAR ISI.........................................................................................................

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .....................................................................................

B. Rumusan Masalah................................................................................

C. Tujuan.................................................................................................

5

BAB II. PEMBAHASAN

A. Definisi sumber air................................................................................

B. Macam – macam sumber air.................................................................

C. Pemilihan sumber - sumber air untuk pangan.....................................

D. Karakteristik air pada setiap sumber – sumber air...............................

BAB III. PENUTUP

A.    Kesimpulan ........................................................................................

B. Saran..................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................

Page 4: sumber - sumber air

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kita ketahui bahwa sumber air merupakan komponen penting untuk

penyediaan air bersih karna tanpa sumber air maka sistem penyedian air

bersih tidak akan berfungsi. Selama ini kebutuhan manusia akan air

sangatlah besar. Jika kita melihat dari segi penggunaan, maka air tidak

pernah lepas dari segala aspek kehidupan manusia. Mulai dari kecil,

seperti air minum untuk melepas dahaga hingga kincir air yang

dimanfaatkan sebagai penghasil energi listrik. Di bumi hampir 71 persen

permukaannya merupakan wilayah perairan. Termasuk negara indonesia

yang merupakan negara kepulauan.

Air merupakan senyawa gabungan antara dua atom hidrogen dan

satu atom oksigen. Air adalah dasar dari suatu kehidupan dan merupakn

satu unsur yang dibutuhkan dalam kehidupan hingga manusia pun sangat

menantikan kedatanggannya.

Air di alam sangat jarang ditemukan dalam keadaan murni.

Sekalipun air hujan, meskipun awalnya murni, telah mengalami reaksi

dengan gas-gas di udara dalam perjalananya turun ke bumi dan

selanjutnya terkontaminasi selama mengalir di atas permukaan bumi dan

dalam tanah. Kualitas air menyatakan tingkat kesesuaian air terhadap

penggunaan tertentu dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia, mulai

dari air untuk memenuhi kebututhan langsung yaitu air minum, mandi dan

mencuci, air irigasiatau pertanian, peternakan, perikanan, rekreasi dan

transportasi. Kualitas air mencakup tiga karkteristik, yaitu fisika, kimia dan

biologi.

Air di bumi mengalami suatu siklus melalui serangkaian peristiwa

yang berlangsung terus-menerus, dimana kita tidak tahu kapan dan dari

mana berawalnya dan kapan pula akan berakhir. Serangkaina peristiwa

tersebut dinamakan siklus hidrologi. Mengingat bahwa sebagian besar air

berada di lautan, maka alangkah baiknya jika penjelasan tentang siklus

hidrologi dimulai dari laut.

Page 5: sumber - sumber air

Presipitasi yang jatuh di permukaan bumi menyebar ke berbagai

arah dengan beberapa cara. Sebagian akan tertahan sementara di

permukaan bumi sebagai es atau salju, atau genangan air, yang di kenal

dengan simpanan depresi. Sebagian air hujan atau lelehan salju akan

mengalir ke saluran atau sungai. Hal ini di sebut aliran permukaan. Jika

permukaan tanah porus, sebagian besar air akan meresap ke dala tanah

melaui peristiwa yang disebut infiltrasi. Sebagian lagi akan kembali ke

atmosfer memalui penguapan dan transpirasi oleh tanaman.

Di bawah permukaan tanah. Pori-pori tanah berisi air dan udara.

Daerah ini dikenal sebagai zona kapiler, atau zona aerasi. Air yang

tersimpan di zona ini di sebut kelengasan tanah, atau air kapiler

padakondisi tertentu air dapat mengalir secara lateral pada zona kapiler.

Pada kedalaman tertentu, pori-pori tanah atau batuan akan jenuh air. Ait

tanah ini bergerak sebagai aliran air tanah melalui batuan atau lapisan

tanah sampai akhirnya keluar ke permukaan sebagai sumber air (spring),

atau sebagai rembesan ke danau, waduk, sungai, atau ke laut.

Dewasa in telah terjadi degradasi air yang cukup berat dibeberapa

tempat di muka bumi ini, distribusi air terhadap waktu makin timbang dan

kualitansya menurun. Konservasi air penting menjadi artinya bagi

kelangsungan kehidupan suatu bangsa, khususnya untuk daerah dimana

terrjadi defisit air tanah yaitu di daerah kering dan semi kering. Konservasi

air ditujukan tidak hanya meningkatkan volume air tanah, tetapi juga

meningkatkan efesiensi penggunaannya, sekaligus memperbaiki

kualitansya sesuai dengan peruntuhannya.

B. Rumusan masalah

1. Apa yang dimaksud dengan sumber air?

2. Macam – macam sumber air?

3. Pemilihan sumber – sumber air untuk pangan?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui definisi dari sumber air

2. Untuk mengetahui macam – macam sumber air

3. Pemilihan sumber – sumber air untuk pangan

Page 6: sumber - sumber air

BAB II

PEMBAHASAN

A. DEFINISI SUMBER AIR

Menurut UU Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 Tentang

Sumber Daya Air, sumber air adalah tempat atau wadah air alami dan/atau

buatan yang terdapat pada, di atas, ataupun di bawah permukaan tanah.

B. SUMBER – SUMBER AIR

Berikut ini adalah 4 macam sumber - sumber air di antaranya

adalah :

1. Air laut

Air laut memiliki rasa asin karena mengandung senyawa garam

murni (NaCl) yang cukup tinggi. Menurut beberapa sumber penelitian,

kadar garam murni air laut berkisar 3% dari jumlah total keseluruhan

air laut. Karena rasanya yang asin, untuk menjadikan air laut sebagai

air murni diperlukan sebuah teknologi terapan untuk memfilter

sekaligus destilasi (penyulingan) air untuk menghilangkan kadar garam

yang tinggi. Untuk saat ini, beberapa Negara di Timur Tengah

(misalnya, Arab Saudi dan Iran) telah mengembangkan teknologi

filterisasi dan destilasi yang mampu mengubah air laut menjadi air

minum. Untuk mengembangkan teknologi filterisasi dan destilasi air

laut dibutuhkan dana yang cukup besar. Disamping itu, filterisasi dan

destilasi air laut membutuhkan pasokan energi listrik yang besar.

Penggunaan destilasi air laut merupakan langkah tepat dan efisien

untuk mengatasi suplai air minum di negara – negara kering, seperti di

Timur Tengah dan Afrika. Namun, perlu disadari saat ini perairan laut

seperti “tong sampah”. Hal ini terjadi akibat ulah manusia yang

membuang limbah berbahaya di perairan laut lepas. Selain itu, tidak

jarang ribuan barel minyak tertumpah dilautan akibat kecerobohan

Page 7: sumber - sumber air

manusia, seperti tabrak maupun kebocoran kapal tanker. Hal itu jelas

berdampak buruk pada ekosistem laut dan kualitas air destilasi yang

dihasilkan.

Air yang dijumpai di dalam alam berupa air laut sebanyak 80%,

sedangkan sisanya berupa air tanah/daratan, es, salju dan hujan. Air

laut turut menentukan iklim dan kehidupan di bumi.

Air ini sifatnya asin karena mengandung garam NaCl. Kadar

garam NaCl dalam air laut 3% dengan keadaan ini maka air laut tidak

memenuhi syarat untuk di minum.

Fungsi air laut :

a) Sebagai suatu unsur keseimbangan darat, laut dan udara.

b) Sebagai tempat hidupnya binatang dan tumbuh-tumbuhan laut.

Ada dua macam elemen nutrisi yaitu elemen nutrisi utama (mayor),

misalnya nitrogen, phosphorous, silikon dan elemen nutrisi mikro.

c) Sebagai sumber air hujan.

d) Alat transportasi.

e) Sebagai sarana olah raga.

f) Sebagai sarana pariwisata.

g) Sebagai sumber mata pencaharian nelayan.

h) Sebagai sumber devisa Negara

i) Sebagai bahan desinfektan, sebagai bahan pengobatan.

2. Air hujan

Cara menjadikan air hujan sebagai sumber air minum hendaknya

jangan saat air hujan baru mulai turun, karena masih mengandung

banyak kotoran. Air hujan juga mempunyai sifat agresif terutama

terhadap pipa-pipa penyaur maupun bak baik resevoir sehingga hal ini

aka mempercepat terjadinya korasi atau karatan. Air hujan juga

mempunyai sifat luna sehingga akan boros terhadap pemakaian

sabun.

Air angkasa atau air hujan merupakan sumber utama air dibumi.

Walau pada saat presipitasi merupakan air yang paling bersih, air

tersebut cenderung mengalami pencemaran ketika berada di atmosfer.

Page 8: sumber - sumber air

Pencemaran yang berlangung di atmosfer itu dapat disebabkan oleh

partikel debu, mikroorganisme, dan gas, misalnya, karbon dioksida,

nitrogen, dan ammonia.

Air hujan merupakan hasil proses penguapan (evaporasi) air di

permukaan bumi akibat pemanasan oleh sinar matahari. Dalam

keadaan ideal (tanpa pencemaran air), air hujan merupakan air bersih

dan dapat langsung dikonsumsi oleh manusia. Namun, pada saat

evaporasi berlangsung, air yang menguap sudah tercemar. Selain itu,

air hujan yang turun juga “tercemar” oleh polusi udara. Akibatnya, air

hujan tidak bersifat netral (pH = 7) lagi, melainkan bersifat asam. Hujan

yang bersifat asam dapat menyebabkan korosi (karat) pada benda

yang berbahan logam. Selain bersifat asam, air hujan cenderung

bersifat sadah karena kandungan kalsium dan magnesiumnya cukup

tinggi. Indikasi air sadah (kesadahan) adalah sabun atau deterjen tidak

dapat beraksi dengan air. Akibatnya, sabun atau deterjen tidak

berbusa walaupun dilarutkan dengan air. Dengan demikian, air sadah

dapat memboros penggunaan sabun mandi atau sabun cuci. Selain

kalsium dan magnesium, air hujan juga mengandung beberapa

senyawa dan unsur (mineral), antara lain SO4, Cl, NH4, N2, C, dan O2.

Air hujan mempunyai dampak positif dan negatif. Dampak positif

adalah:

1. Air hujan mempengaruhi iklim/cuaca; cuaca panas akan berubah

menjadi cuaca dingin, kadar uap air di dalam atmosfer akan

meningkat.

2. Memberi suplai/asupan nutrisi kepada tanaman, terutama

tanaman berumbi oleh karena air hujan mengandung nitrogen

(NH3).

3. Merupakan salah satu alternatif dari sumber air minum.

4. Air hujan mengisi air sungai yang dangkal dan mengisi air sumur

yang kering.

5. Mengurangi polusi udara oleh karena butir-butir materi yang ada di

dalam udara akan turun bersama hujan.

Dampak negatif adalah:

Page 9: sumber - sumber air

1. Air hujan menyebabkan karat dan korosif terhadap karena

mengandung NH3.

2. Air hujan mengganggu penerbangan.

3. Air hujan membatasi gerakan nelayan,para nelayan tidak dapat

melaut.

4. Air hujan dapat menyebabkan malapetaka terhadap pelayaran.

5. Air hujan dapat menyebabkan sungai meluap dan banjir.

3. Air permukaan

Air permukaan yang meliputi badan-badan air semacam sungai,

danau, telaga, waduk, rawa, terjun, dan sumur permukaan, sebagian

besar berasal dari air hujan yang jatuh kepermukaan bumi. Air hujan

tersebut kemudian akan mengalami pencemaran baik oleh tanah,

sampah, maupun lainnya.

Air permukaan adalah air yang mengalir di permukaan bumi, pada

umumnya air permukaan ini akan mendapat pengotoran selama

pengalirannya, misalnya oleh lumpur, batang kayu, daun, kotoran

industri dan lainnya. Untuk meminumnya harus melewati proses

pembersihan yang sempurna.

Air permukaan adalah semua air yang terdapat dipermukaan

tanah, antara lain sumur, sungai, rawa, dan danau. Air permukaan

berasal dari air hujan yang meresap dan membentuk mata air di

gunung atau hutan, kemudian mengalir di permukaan bumi dan

membentuk sungai atau mengumpul di tempat cekung yang

membentuk danau ataupun rawa. Pada umumnya, air permukaan

tampak kotor dan berwarna (tidak benig). Hal itu terjadi akibat kotoran,

pasir, dan lumpur yang ikut terbawa (hanyut) oleh aliran air.

Air permukaan banyak digunakan untuk berbagai kepentingan,

antara lain untuk diminum, kebutuhan rumah tangga, irigasi,

pembangkit listrik, industri, dan sebagainya. Agar dapat diminum, air

permukaan harus diolah terlebih dahulu meliputi pengolahan fisika,

kimia, dan biologi. Air permukaan dibagi menjadi dua, yaitu air sungai

dan air danau atau rawa.

Page 10: sumber - sumber air

Air permukaan merupakan salah satu sumber penting bahan baku

air bersih. Faktor-faktor yang diperhatikan, antara lain:

a) Mutu atau kualitas baku

b) Jumlah atau kualitasnya

c) Kontinuitasnya

Dibandingkan dengan sumber air lain, air permukaan merupakan

sumber air yang paling tercemar akibat kegiatan manusia, fauna, flora,

dan zat-zat lain.

Sumber-sumber air permukaan, antara lain, sungai, selokan,

rawa, parit, bendungan, danau, laut, dan air terjun. Air terjun dapat

dipakai untuk sumber air di kota-kota besar karena air tersebut

sebelumnya sudah dibendung oleh alam dan jatuh secara gravitasi. Air

ini tidak tercemar sehingga tidak membutuhkan perifikasi bakteri.

Sumber air permukaan yang berasal dari sungai, selokan, dan

parit mempunyai persamaan, yaitu airnya mengalir dan dapat

menghanyutkan bahan yang tercemar. Sumber air permukaan yang

berasal dari rawa, bendungan, dan danau memiliki air yang mengalir,

tersimpan dalam waktu yang lama, dan mengandung sisa-sisa

pembusukan alam, misalnya, pembusukan tumbuhan-tumbuhan,

ganggang, fungi, dan lain-lain. Air permukaan yang berasal dari air laut

mengandung kadar garam yang tinggi sehingga jika akan digunakan

untuk air minum, air tersebut harus menjalani proses ion-exchange.

A. Sumur

Sumur merupakan sumber utama persediaan air bersi bagi

penduduk yang tinggal didaerah pedesaan maupun di perkotaan

Indonesia. Secara teknis sumur dapat dibagi menjadi 2 jenis:

1. Sumur dangkal (shallow well)

Sumur semacam ini memiliki sumber air yang berasal dari

resapan air hujan diatas permukaan bumi terutama didaerah

dataran rendah. Jenis sumur ini banyak terdapat di Indonesia dan

mudah sekali terkontaminasi air kotor yang berasal dari kegiatan

mandi-cuci-kakus (MCK) sehingga persyaratan sanitasi yang ada

perlu sekali diperhatikan.

Page 11: sumber - sumber air

2. Sumur dalam (deep well)

Sumur ini memiliki sumber air yang berasal dari proses purifikasi

alami air hujan oleh lapisan kulit menjadi air tanah. Sumber airnya

tidak terkontaminasi dan memenuhi persyaratan sanitasi.

Tabel perbedaan sumur dangkal dan sumur dalam

B. Air danau atau rawa

Air danau atau rawa merupakan air permukaan yang

mengumpul pada cekungan permukaan tanah. Permukaan air

danau biasanya berwarna hijau kebiruan. Warna ini disebabkan

oleh banyaknya lumut yang tumbuh dipermukaan air maupun di

dasar danau atau rawa. Selain lumut, warna pada air danau juga

dipengaruhi oleh bahan organik (kayu, daun, dan bahan organik

lainnya) yang membusuk akibat proses dekomposisi oleh

mikroorganisme di dalam air. Akibat proses pembusukan

tersebut, air danau memiliki kadar besi Fe dan mangan Mn yang

relatif tinggi. Kebanyakan, air danau memiliki kualitas yang lebih

baik dari pada air sungai. Hal tersebut disebabkan tingkat

pencemaran didanau relatif lebih kecil dibandingkan di aliran

sungai.

C. Air sungai

Sumur dangkal Sumur dalam

Sumber air Air permukaan Air tanah

Kualitas air Kurang baik baik

Kualitas

bakteriologis

Kontaminaasi Tidak terkontaminasi

persediaan Kering pada

musim kemarau

Tetap ada sepanjang

tahun

Page 12: sumber - sumber air

Air sungai berasal dari mata air dan air hujan yang

mengalir pada permukaan tanah. Secara fisik, air sungai terlihat

berwarna coklat dengan tingkat kekeruhan yang tinggi karena

bercampur dengan pasir, lumpur, kayu, dan kotoran lainnya.

Kualitas air sungai juga dipengaruhi oleh lingkungan disekitar

aliran sungai. Secara umum, kualitas air sungai didaerah hilir

(muara) lebih rendah dibandingkan didaerah hulu (mata air). Hal

ini terjadi akibat limbah industri dan rumah tangga yang dibuang

langsung ke sungai tangga melalui proses pengolahan terlebih

dahulu terkumpul di muara sungai. Akibatnya, secara kualitas

fisika, kimia, maupun biologi, air di daerah muara sungai sangat

rendah dan tidak layak dijadikan bahan baku air minum.

4. Air tanah

Air tanah merupakan sebagian air hujan yang mencapai

permukaan bumi dan menyerap kedalam lapisan tanah dan menjadi air

tanah. Sebelum mencapai lapisan tempat air tanah, air hujan akan

menembus bebepara lapisan tanah dan menyebabkan terjadinya

kesadahan pada air (hardness of water). Kesadahan pada air ini

menyebabkan air mengandung zat-zat mineral dalam konsentrasi. Zat-

zat mineral tersebut, antara lain kalsium, magnesium, dan logam berat

seperti Fe dan Mn. Akibatnya apabila kita menggunakan air sadah

untuk mencuci, sabun yang kita gunakan tidak akan berbusa dan bila

diendapkan akan terbentuk endapan semacam kerak.

Air tanah (ground water) berasar dari air hujan yang jatuh ke

permukaan bumi yang kemudian mengalami perkolasi atau

penyerapan kedalam tanah dan mengalami proses filtrasi secara

alamiah. Proses – proses yang telah dialami air hujan tersebut,

didalam perjalannya kebawah tanah, membuat air tanah menjadi lebih

baik dan lebih murni dibandingkan air permukaan.

Air tanah memiliki beberapa kelebihan dibanding sumber air lain.

Pertama, air tanah biasanya bebas dari kuman penyakit dan tidak perlu

menglami proses purifikasi atau penjernihan. Persediaan air tanah juga

cukup tersedia sepanjang tahun, saat musim kemarau sekalipun.

Page 13: sumber - sumber air

Sementara itu, air tanah juga memiliki beberapa kerugian atau

kelemahan dibandingkan sumber air lainnya. Air tanah mengandung

zat – zat mineral semacam magnesium, kalsium, dan logam berat

seperti besi dapat menyebabkan kesadahan air. Selain tu untuk

mengisap dan mengalirkan air ke atas permukaan, diperlukan pompa.

Air tanah adalah air yang berada dibawah tanah di dalam zona

jenuh dimana tekanan hidrostatiknya sama atau lebih besar dari

tekanan atmosfer. (suryono,1993).

Air tanah disebut pula air tawar karena tidak terasa asin.

Berdasarkan lokasi air maka air tanah dapat dibagi dalam 2 bagian

yaitu:

1. Air permukaan tanah

Yang termasuk air permukaan tanah adalah sungai, rawa-rawa,

danau, waduk (buatan). Semuanya itu sangat tergantung curah

hujan. Apalagi curah hujan lebat, air sungai, danau akan pasang.

2. Air jauh dari permukaan tanah

Disebut air tertekan yaitu air yang tersimpan didalam lapisan

tanah; termasuk air tanah adalah sumur gali, sumur bor. (Gabriel,

2001)

Menurut definisi undang – undang sumber daya air, air tanah

merupakan air yang terdapat di dalam lapisan tanah atau batu dibawah

permukaan tanah. Air tanah berasal dari air hujan yang meresap

kedalam tanah. Dalam proses peresapan tersebut, air tanah

mengalami penyaringan (filtrasi) oleh lapisan-lapisan tanah. Air tanah

lebih jernih dibandingkan air permukaan. Air tanah memiliki kandungan

mineral yang cukup tinggi. Sifat dan kandungan mineral air tanah

dipengaruhi oleh lapisan tanah yang dilaluinya. Kandungan mineral air

tanah antara lain Na, Mg, Ca, Fe, dan O2.

Kondisi tanah yang berkapur menyebabkan tingkat kesadahan air

tanahnya relatif tinggi (keras). Air tanah di daerah berkapur

mengandung ion-ion Ca2+ dan Mg2+ dalam jumlah yang cukup besar.

Kondisi tanah yang mengandung batu granit, air tanahnya memiliki

derajat kesadahan yang rendah (lunak) karena mengandung unsur

(mineral) CO2 dan Mn(HCO3).

Page 14: sumber - sumber air

Air tanah digolongkan menjadi tiga, yaitu air tanah dangkal, air

tanah dalam, dan mata air. Golongan tersebut berkaitan dengan

kialitas, kuantitas, dan mineral yang tekandung di air tanah.

a) Air tanah dangkal

Air tanah dangkal terdapat pada kedalam kurang lebih 15

meter dibawah permukaan tanah. Jumlah air yag terkandung pada

kedalaman ini cukup terbatas. Biasanya hanya digunakan untuk

keperluan rumah tangga, seperti minum, mandi, dan mencuci.

Penggunaan air tanah dangkal berupa sumur berdinding semen

maupun sumur bor. Secara fisik, air tanah terlihat jernih dan tidak

berwarna (bening) karena telah mengalami proses filtrasi oleh

lapisan tanah. Kealitas air tanah dangkal cukup baik dan layak

digunakan sebagai bahan baku air mimun. Kuantitas air tanah

dangkal dipengaruhi oleh musim. Pada saat musim hujan, jumlah

air tanah dangkal berlimpah, tetapi jumlahnya terbatas saat musim

kemarau.

b) Air tanah dalam

Air tanah dalam terdapat pada kedalaman 100-300 meter

di bawah permukaan tanah. Air tanah dalam berwarna jernih dan

sangat baik digunakan sebagai air minum karena telah mengalami

proses penyaringan berulang – ulang oleh lapisan tanah. Air tanah

dalam memiliki kualitas yang lebih baik dari pada air tanah

dangkal. Hai ini disebabkan proses filtrasi air tanah dalam lebih

panjang, lama, dan sempurna dibandingkan air tanah dangkal.

Kuantitas air tanah dalam cukup besar dan tidak terlalu

dipengaruhi oleh musim, sehingga air tanah dalam dapat

digunakan untuk kepentingan industri dan dapat digunakan dalam

jangka waktu yang cukup lama.

c) Mata air

Mata air adalah air tanah yang keluar langsung dari

permukaan tanah. Mata air biasanya terdapat pada lereng

gunung, dapat berupa rembesan (mata air rembesan) dan ada

juga yang keluar di daerah dataran rendah (mata air ‘umbul’).

Page 15: sumber - sumber air

Mata air memiliki kualitas air hampir sama dengan kualitas air

tanah dalam dan sangat baik untuk air minum. Selain untuk air

minum, mata air dapat digunakan untuk keperluan lainnya. Seperti

mandi dan mencuci. Kuantitas air yang dihasilkan oleh mata air

cukup banyak dan tidak dipengaruhi oleh musim, sehingga dapat

digunakan untuk keperluan umum dalam jangka lama.

Mata air adalah air tanah yang keluar dengan sendirinya

ke permukaan tanah dengan hampir tidak dipengaruhi oleh

musim, sedangkan kualitasnya sama denga air dalam.

C. PEMILIHAN SUMBER – SUMBER AIR UNTUK PANGAN

Air merupakan unsur utama yang terdapat dalam bahan pangan.

Bisa dikatakan hampir semua bahan pangan baik nabati ataupun hewani

mengandung air dan merupakan komponen penting karena air

mempengaruhi penampakan, tekstur, serta cita rasa bahan pangan.

Bahkan dalam bahan pangan yang paling kering sekalipun seperti tepung,

buah kering ataupun serealia terkandung air didalamnya hanya saja

jumlahnya sangat kecil sekali.

Kandungan air dalam bahan makanan turut menentukan

acceptability, kesegaran, penampakan, tekstur dan daya tahan bahan

tersebut. Bahan pangan, baik yang berupa buah, sayuran, daging maupun

susu, telah banyak berjasa dalam memenuhi kebutuhan air manusia. Buah

mentah yang menjadi matang selalu bertambah kadar airnya contohnya

buah apel yang mentah kadar airnya hanya 10% namun setelah matang,

kadar air apel meningkat menjadi 80%, nenas mempunyai kadar air 87%

dan tomat 95% Buah yang paling banyak mengandung kandungan air

adalah semangkah dengan kadar air 97%. Banyaknya air dalam suatu

bahan tidak dapat ditentukan dari keadaan fisik bahan tersebut. Misalnya

buah nanas, jika dilihat secara sepintas seharusnya mempunyai kadar air

yang tinggi. Namun ternyata kandungan air dalam buah nanas lebih

rendah dari pada kandungan air dari sayuran Kol atau Kubis atau

cabbage.

Page 16: sumber - sumber air

Air sebagai penyusun utama bahan pangan penting untuk

penampakan, kesegaran serta daya tahan bahan pangan Contoh yang

paling simpel adalah Anggur atau grape. Saat segar, anggur atau grape

mempunyai kadar air yang tinggi dengan tingkat kesegaran yang

menakjubkan namun dengan daya tahan yang rendah. Namun saat

dikeringkan dan menjadi Raisin, maka penampakannya yang keriput sama

sekali tidak menarik minat namun daya tahannya sangat tinggi hingga bisa

disimpan selama bertahun tahun. (Anonim, 2011)

1. Fungsi Air Dalam Bahan Pangan

Dapat dituliskan kembali bahwa fungsi air dalam bahan pangan

adalah sebagai berikut:

a) Air dapat mempengaruhi penampakan tekstur serta cita rasa

makanan.

b) Air dalam bahan makanan menentukan kesegaran dan daya tahan

pangan. Kerusakan bahan makanan seperti pembusukan oleh

mikroba ditentukan oleh kandungan air yang adal dalam bahan

makan tersebut.

Selain itu air dalam bahan makanan menentukan komposisi yang

dapat menentukan kualitas bahan makanan tersebut (Anonim, 2010).

2. Peranan Air di Bidang Pangan

Peran air dalam bahan pangan dan pengolahannya sangat

penting sekali, seperti

a) Aktifitas enzim dalam bahan pangan

Dalam bahan pangan, terdapat beberapa enzim yang hanya dapat

bekerja jika ada air. Enzim tersebut tergolong enzim hidrolase

seperti enzim protease, lipase, dan amylase.

b) Pelarut Universal

Air merupakan senyawa polar yang hanya akan melarutkan

senyawa yang polar. Senyawa-senyawa polar tersebut seperti

garam (NaCl), vitamin (vitamin B dan C), gula (monosakarida,

disakida, oligosakarida dan polisakarida) dan pigmen (klorofil).

3. Medium Pindah Panas

Page 17: sumber - sumber air

Dalam proses pengolahan pangan sering dilakukan pemasakan,

dalam proses pemasakan tersebut digunakan kalor (panas). Kalor

tersebut akan dihantarkan oleh air kebagian-bagian dalam bahan

pangan secara merata, hal ini karena air mempunyai konduktivitas

panas yang baik. Selain itu adanya air juga akan mempengaruhi

kestabilan bahan pangan selama proses penyimpanan. Hal ini karena

kestabilan bahan pangan tergantung dari aktivitas mikroba pembusuk

seperti kapang, kamir dan jamur. Sedangkan aktivitas mikroba tersebut

membutuhkan aw (water activity) tertentu yang bersifat spesifik untuk

tiap jenis mikroba. Selain itu adanya air juga akan mempengaruhi

kestabilan bahan pangan selama proses penyimpanan. Hal ini karena

kestabilan bahan pangan tergantung dari aktivitas mikroba pembusuk

seperti kapang, kamir dan jamur. Sedangkan aktivitas mikroba tersebut

membutuhkan aw (water activity) tertentu yang bersifat spesifik untuk

tiap jenis mikroba (Anonim, 2010).

Peranan air dalam berbagai produk hasil pertanian dapat

dinyatakan sebagai kadar air dan aktivitas air. Sedangkan di udara

dinyatakan dalam kelembaban relatif dan kelembaban mutlak. Air dalam

bahan pangan berperan sebagai pelarut dari beberapa komponen

disamping ikut sebagai bahan pereaksi. Dalam suatu bahan pangan, air

dikategorikan dalam 2 tipe yaitu air bebas dan air terikat. Air bebas

menunjukan sifat-sifat air dengan keaktifan penuh, sedangkan air terikat

menunjukan air yang terikat erat dengan komponen bahan pangan

lainnya. Air bebas dapat dengan mudah hilang apabila terjadi

penguapan dan pengeringan, sedangkan air terikat sulit dibebaskan

dengan cara tersebut. Air yang terdapat dalam bentuk bebas dapat

membantu terjadinya proses kerusakan bahan makanan misalnya

proses mikrobiologis, kimiawi, ensimatik, bahkan oleh aktivitas

serangga perusak. Sadangkan air dalam bentuk lainya tidak membantu

terjadinya proses kerusakan tersebut di atas. Oleh karenanya kadar air

bukan merupakan parameter yang absolut untuk dapat dipakai

meramalkan kecepatan terjadinya kerusakan bahan makanan. Dalam

hal ini dapat digunakan pengertian Aw (aktivitas air) untuk menentukan

Page 18: sumber - sumber air

kemampuan air dalm proses-proses kerusakan bahan makanan

(Slamet Sudarmadji, 2003).

Air terikat (bound water) merupakan interaksi air dengan solid atau

bahan pangan. Ada beberapa definisi air terikat adalah sejumlah air

yang berinteraksi secara kuat dengan solute yang bersifat hidrofilik. Air

terikat adalah air yang tidak dapat dibekukan lagi pada suhu lebih kecil

atau sama dengan -40C. Air dalam bahan pangan terikat secara kuat

pada sisi-sisi kimia komponen bahan pangan misalnya grup hidroksil

dari polisakarida, grup karbonil dan amino dari protein dan sisi polar lain

yang dapat memegang air dengan ikatan hidrogen (Anonim, 2011)

4. Pengaruh Aktivitas Air Dalam Bidang Pangan

Aktivitas air (aw) menunjukkan jumlah air bebas di dalam pangan

yang dapat digunakan oleh mikroba untuk pertumbuhannya. Nilai aw

pangan dapat dihitung dengan membagi tekanan uap air pangan

dengan tekanan uap air murni. Jadi air murni mempunyai nilai aw sama

dengan 1. Mikroba mempunyai kebutuhan aw minimal yang berbeda-

beda untuk pertumbuhannya. Di bawah aw minimal tersebut mikroba

tidak dapat tumbuh atau berkembang biak. Oleh karena itu salah satu

cara untuk mengawetkan pangan adalah dengan menurunkan aw

bahan tersebut. Beberapa cara pengawetan pangan yang

menggunakan prinsip penurunan aw bahan misalnya pengeringan dan

penambahan bahan pengikat air seperti gula, garam, pati serta gliserol.

Kebutuhan air untuk pertumbuhan mikroba umumnya adalah

sebagai berikut:

a) Bakteri pada umumnya membutuhkan aw sekitar 0,91 atau lebih

untuk pertumbuhannya. Akan tetapi beberapa bakteri tertentu dapat

tumbuh sampai aw 0,75.

b) Kebanyakan kamir tumbuh pada aw sekitar 0,88, dan beberapa

dapat tumbuh pada aw sampai 0,6.

c) Kebanyakan kapang tumbuh pada minimal 0,8.

Bahan makanan yang belum diolah seperti ikan, daging, telur dan

susu mempunyai aw di atas 0,95, oleh karena itu mikroba yang

dominan tumbuh dan menyebabkan kebusukan. Terutama adalah

Page 19: sumber - sumber air

bakteri. Bahan pangan kering seperti biji-bijian dan kacang-kacangan

kering, tepung, dan buah-buahan kering pada umumnya lebih awet

karena nilai aw-nya 0,60 – 0,85, yaitu cukup rendah untuk menghambat

pertumbuhan kebanyakan mikroba. Pada bahan kering semacam ini

mikroba perusak yang sering tumbuh terutama adalah kapang yang

menyebabkan bulukan. Seperti telah dijelaskan di atas, konsentrasi

garam dan gula yang tinggi juga dapat mengikat air dan menurunkan

aw sehingga menghambat pertumbuhan mikroba. Makanan yang

mengandung kadar garam dan atau gula yang tinggi seperti ikan asin,

dendeng, madu, kecap manis, sirup, dan permen, biasanya mempunyai

aw di bawah 0,60 dan sangat tahan terhadap kerusakan oleh mikroba.

Makanan semacam ini dapat disimpan pada suhu kamar dalam waktu

yang lama tanpa mengalami kerusakan (Anonim, 2010).

5. Pengaruh Aktivitas Mikroba Dalam Bidang Pangan

Kerusakan bahan pangan dapat disebabkan oleh faktor – faktor

sebagai berikut : pertumbuhan dan aktivitas mikroba terutama bakteri,

kapang, khamir, aktivitas enzim – enzim di dalam bahan pangan,

serangga, parasit dan tikus, suhu termasuk oksigen, sinar dan waktu.

Mikroba terutama bakteri, kapang dan khamir penyebab kerusakan

pangan yang dapat ditemukan dimana saja baik di tanah, air, udara, di

atas bulu ternak dan di dalam usus.

Tumbuhnya bakteri, kapang dan khamir di dalam bahan pangan

dapat mengubah komposisi bahan pangan. Beberapa diantaranya

dapat menghidrolisa pati dan selulosa atau menyebabkan fermentasi

gula sedangkan lainnya dapat menghidrolisa lemak dan menyebabkan

ketengikan atau dapat mencerna protein dan menghasilkan bau busuk

atau amoniak. Bakteri, kapang dan khamir senang akan keadaan yang

hangat dan lembab. Sebagian besar bakteri mempunyai pertumbuhan

antara 45 – 55oC dan disebut golongan bakteri thermofilik. Beberapa

bakteri mempunyai suhu pertumbuhannya antara 20 – 45oC disebut

golongan bakteri mesofilik, dan lainnya mempunyai suhu pertumbuhan

dibawah 20oC disebut bakteri psikrofilik.

Page 20: sumber - sumber air

Umumnya bakteri membutuhkan air (Avalaible Water) yang lebih

banyak dari kapang dan ragi. Sebagian besar dari bakteri dapat tumbuh

dengan baik pada aw mendekati 1,00. Ini berarti bakteri dapat tumbuh

dengan baik dalam konsentrasi gula dan garam yang rendah kecuali

bakteri – bakteri yang memiliki toleransi terhadap konsentrasi gula dan

garam yang tinggi. Media untuk sebagian besar bakteri mengandung

gula tidak lebih dari 1% dan garam tidak lebih dari 0,85% (larutan

garam fisiologis). Konsentrasi gula 3% - 4% dan garam 1 – 2% dapat

menghambat pertumbuhan beberapa jenis bakteri.

Jika tumbuh pada bahan pangan, bakteri dapat menyebabkan

berbagai perubahan pada penampakan maupun komposisi kimia dan

cita rasa bahanpngan tersebut. Perubahan yang dapat terlihat dari luar

yaitu perubahan warna, pembentukan lapisan pada permukaan

makanan cair atau padat, pembentukan lendir, pembentukan endapan

atau kekeruhan pada miniman, pembentukan gas, bau asam, bau

alkohol, bau busuk dan berbagai perubahan lainnya (Anonim, 2010).

D. KARAKTERISTIK AIR DI SETIAP SUMBER – SUMBER AIR

1. Air laut

Air laut memiliki sifat fisik dan gerakan yang berbeda dengan air di

daratan. Sifat fisik air laut meliputi kadar garam (salinitas), suhu dan

warna.

i. Salinitas

Air laut memiliki ciri paling khas yang dapat diketahui oleh

semua orang. Yaitu rasanya yang asin. Rasa asin tersebut

disebabkan oleh adanya berbagai macam garam – garaman yang

terlarut dalam air laut, terutama garam natrium klorida (NaCl).

Garam jenis ini sering juga disebut sebagai garam dapur. Guna

mengetahui banyaknya kadar garam dalam air larut dikenal istilah

salinitas.

Salinitas atau kadar garam adalah rata – rata banyaknya

kadar garam (dalam garam) yang terdapat dalam setiap 1.000

gram (1 kg) air laut. Rata – rata kadar garam tersebut umumnya

Page 21: sumber - sumber air

sebesar 3% dari berat seluruhnya. Namun, salinitas air laut

biasanya disebut sebagai bagian perseribu atau dinyatakan dalam

%o (permil atau perseribu).

Letak geografis laut berpengaruh terhadap salinitasnya

sehingga laut pada tempat tertentu salinitasnya berbeda dengan

laut di tempat yang lain. Contohnya, salinitas laut di khatulistiwa

adalah 35%. Besarnya salinitas di khatulistiwa tersebut disebabkan

oleh penguapan yang tinggi, tetapi diimbangi oleh curah hujan

yang tinggi juga. Sementaraitu, salinitas didaerah subtropika (20

° LU dan20 ° LS) lebih tinggi, yaitu sekitar 37%o. Besarnya salinitas

di subtropika tersebut disebabkan oleh penguapan yang tidak

diimbangi dengan tingginya curah hujan. Salinitas yang tinggi

terdapat di daerah laut yang tertutup dari arus bebas, misalnya

Laut Tengah dan Laut Merah yang salinitasnya sebesar 40%o.

Besarnya salinitas di Laut Tengah dan Laut Merah tersebut

terutama disebabkan oleh besarnya penguapan yang terjadi saat

musim panas yang panjang dan tidak diimbangi dengan adanya

curah hujan.

Faktor – faktor yang berpengaruh terhadap besar atau

kecilnya salinitas adalah penguapan, curah hujan, dan dan

pemasukan air dari sungai.

a) Penguapan

Makin besar tingkat penguapan air laut di suatu wilayah makin

tinggi salinitasnya, sebaliknyapada daerah yang rendah tingkat

penguapan air lautnya, maka daerah itu rendah salinitasnya.

a) Curah hujan

Makin tinggi curah hujan disuatu wilayah laut semakin rendah

salinitasnya, sebaliknya makin sedikit atau kecil curah hujan

yang turun makin tinggi salinitasnya.

b) Pemasukan air sungai

Makin banyak air sungai yang masuk ke laut semakin rendah

salinitasnya, sebaliknya makin sedikit air sungai yang masuk ke

laut makin tinggi salinitasnya.

Page 22: sumber - sumber air

ii. Suhu

Suhu air laut merupakan salah satu faktor yang sangat

penting, terutama bagi kehidupan organisasi di laut. Hal itu penting

karena suhu mempengaruhi aktivitas metabolism dan

perkembangbiakan organisasi-organisasi tersebut.

Seperti halnya darata, laut juga mendapatkan panas dari

pancaran Matahari melalui suatu proses yang disebut isolasi. Suhu

air laut, terutama di lapisan permukaan, banyak ditentukan oleh

intensitas sinar Matahari. Oleh karena itu, letak astronomis

berpengaruh terhadap tinggi rendahnya suhu air laut. Suhu

permukaan air laut didaerah kutub sekitar dari 13℃, sedangkan

didaerah tropis sekitar 28℃ .

Suhu air laut didaerah tropis lebih tinggi dari pada di

daerah kutub. Hal itu disebabkan oleh tiga faktor berikut ini :

1) Sinar Matahari yang merambat melalui atmosfer akan banyak

kehilangan panas sebelum sampai di daerah kutub, jika

dibandingkan dengan daerah ekuator.

2) Karena besarnya perbedaan sudut datang sinar Matahari saat

mencapai permukaan bumi. Sinar Matahai yang sampai ke

permukaan bumi di daerah kutub akan tersebar ke daerah yang

lebih luas jika dibandingkan dengan di daerah ekuator.

3) Panas Matahari yang diterima bumi di daerah kutub lebih

banyak yang dipantulkan kembali ke atmosfer jika dibandingkan

dengan di daerah ekuator.

Suhu air laut dari permukaan cenderung relative tetap

panas hingga mencapai kedalaman 200 m di bawah permukaan

laut. Namun, pada kedalaman antara 200 m dan 1000 m dibawah

permukaan laut suhu turun secara mendadak yang dikenal dengan

sebutan termokline. Sementara itu, besarnya suhu laut pada

daerah yang terdalam sekitar 2℃ atau sedikit di bawahnya.

iii. Warna

Secara umum air laut dipermukaan bumi berwarna biru.

Namun, dibeberapa tempat kadang kita jumpai air laut dapat

Page 23: sumber - sumber air

berwarna kehijauan. Perubahan warna air laut itu dapat terjadi

bergantung pada molekul air dalam menyerap dan memantulakan

cahaya matahari, zat yang terlarut di dalam air laut. Seperti kita

ketahui bahwa matahari memancarkan warna – warna merah,

jingga, kuning, hijau, biru,dan ungu. Saat cahaya matahari dengan

warna – warnanya tersebut menerpa lautan, molekul air menyerap

sebagian besar warna itu, kecuali warna biru yang dipantulkan dan

dihamburkan kembali. Oleh karena itu, air laut tampak berwarna

biru.

Selain berwarna biru, air laut juga dapat berwarna putih, hijau,

merah, kuning, dan hitam. Terjadinya perbedaan warna tersebut

karena hal berikut ini:

a) Air laut berwarna putih karena terdapat endapan glasial di

dasar lautnya. Laut berwarna putih terdapat di daerah kutub.

b) Air laut berwarna hijau karena pada dasar laut teesebut

terdapat fitoplankton yang memancarkan kandungan

klorofilnya, saat cahaya matahari datang, klorofil pada

fitoplankton menyerap sebagian besar warna merah dan biru,

tetapi sebaliknya memantulkan warna hijau. Air laut berwarna

hijau ini terlihat terutama di perairan dekat pantai

c) Air laut berwana merah karena adanya ganggang merah yang

hirup didasar laut, misalnya laut Merah di Saudi Arabia.

d) Air laut berwarna kuning karena didasar laut tersebut banyak

terdapat endapan lumur berwarna kuning. Endapan tersebut

merupakan hasil metabolisme dari berbagai material didarat

yang menghasilkan tanah berwarna coklat kekuningan,

selanjutnya terbawa aliran sungai hingga ke laut. Contohnya

adalah laut kuning di perairan Cina

e) Air laut berwarna hitam karena didasar laut tersebut banyak

terdapat endapan tanah loss berwarna hitam. Misalnya laut

Hitam di Turki.

2. Air hujan

Page 24: sumber - sumber air

Pada waktu berbentuk uap air terjadi proses transportasi

(pengangkutan uap air oleh angina menuju daerah tertentu yang akan

terjadi hujan). Ketika proses transportasi tersebut uap air tercampur

dan melarutkan gas-gas oksigen, nitrogen, karbondioksida, debu, dan

senyawa lain. Karena itulah, air hujan juga mengandung debu, bakteri,

serta berbagai senyawa yang terdapat dalam udara. Jadi kualitas air

hujan juga banyak dipengaruhi oleh keadaan lingkungannya. Air hujan

diduga akan mengandung lebih banyak gas-gas daripada air tanah,

terutama kandungan CO2 dan O2. Air hujan biasanya tidak

mengandung

garam-garam mineral, zat-zat racun, atau zat yang dapat mengandung

kesehatan. Karena itu hujan yang bersih dapat digunakan sebagai air

minum apalagi untuk keperluan mandi. Air hujan termasuk air lunak.

Air hujan memiliki sifat agresif terutama terhadap pipa-pipa penyalur

maupun bak-bak reservoir, sehingga hal ini mempercepat terjadinya

karatan (korosi) air hujan juga memiliki sifat lunak, sehingga boros

terhadap pemakaian sabun.

Untuk beberapa orang, rasa air hujan dianggap tidak enak atau

terasa hambar. Hal ini mungkin karena air hujan tidak banyak

mengandung garam-garam tetapi banyak mengandung gas.

Dibandingkan dengan air minum biasa, air hujan mempunyai sedikit

kelemahan yaitu kandungan garam-garam. Bila perlu ke dalam air

hujan dapat ditambahkan atau dibubuhi garam. Karena beberapa

garam juga terdapat dalam bahan makanan kita, sedang garam dapur

selalu ditambahkan dalam persiapan hidangan, maka dalam

prakteknya bila dibubuhkan kapur saja sudah cukup. Kapur yang dapat

digunakan adalah kapur-kapur yang banyak didapat di pedagang-

pedagang bahan bangunan. Sebelum digunakan kapur disaring

sehingga baik batu/kerikil serta kotoran lain dapat dipisahkan. Jumlah

kapur yang ditambahkan adalah 25-100 mg/liter. Bila penambahan

terlalu banyak rasa air akan menjadi pahit.

3. Air permukaan

a) Air Sumur

Page 25: sumber - sumber air

Akhir-akhir ini seringkali kita mendengar keluhan

menyangkut kualitas air sumur baik dari teman, tetangga, ibu

rumah tangga, atau bisa juga dari pengalaman kita sendiri ketika

sumur gali atau sumur bor selesai dibuat namun kenyataannya

secara fisik kualitas airnya kurang berkenan dengan keinginan;

warnanya kuning, baunya seperti ada kandungan zat besi, setelah

air sumur dimanfaatkan dan ditampung di bak mandi endapan

berwarna kuning menjadi permasalahan tersendiri, bak mandi harus

dikuras setiap hari, semakin lama warna kuning kehitaman dari air

ini akan lengket di keramik kamar mandi, kamar mandi menjadi

kurang estetis, permasalahan selanjutnya jika merendam dan

mencuci pakaian dengan air sumur ini, warna cucian setelah kering

menjadi kekuning-kuningan, belum lagi bila air sumur ini.dipakai

mandi kulit akan terasa kering bersisik. Air dari sumur dengan ciri-

ciri secara fisik berwarna kuning merata dan berbau besi seperti

pengalaman diatas dapat dipastikan air sumur tersebut

mengandung zat besi (Fe) tinggi. Sedangkan air sumur yang

berwarna kuning kehitaman yang lengket di keramik kamar mandi

dapat dipastikan air sumur tersebut mengandung zat Mangan (Mn)

tinggi.

Air sumur yang mengandung Fe atau Mn yang bersifat

larut dalam air ini ketika dipompa atau ditimba dari lubang sumur

bisa saja sesaat airnya kelihatan bersih/jernih, namun apabila

didiamkan beberapa saat lagi maka air sumur yang ditampung di

bak kamar mandi ini akan berubah warna menjadi agak kuning, tak

lama lagi kemudian akan berubah menjadi kuning kehitaman

disertai munculnya gumpalan endapan di dasar bak mandi.

Terjadinya perubahan fisik air sumur seperti ini disebabkan

akibat pengaruh kontak dengan udara/oksigen (O2) sekitar secara

terus menerus. Karena O2 bersifat oksidator maka akan terjadi

reaksi oksidasi antara O2 dengan Fe dan Mn sehingga akan

menghasilkan besioksida FeO3 dan mangandioksida MnO2. Fisik air

akan mengalami perubahan menjadi kuning, akan terbentuk lapisan

seperti agar-agar di permukaan air, dan akan timbul gumpalan

Page 26: sumber - sumber air

endapan di dasar bak mandi. Karakteristik air sumur seperti ini

harus dilakukan tahapan proses perbaikan kualitas air terlebih

dahulu sebelum digunakan. Apabila langsung digunakan maka akan

timbul permasalahan tersendiri seperti pengalaman diatas tadi, yang

harus menjadi perhatian adalah dalam hal segi kesehatan jika air

sumur tersebut dipakai untuk air minum.

b) Air danau/rawa

Kebanyakan air rawa ini berwarna yang di sebabkan oleh

adanya zat-zat organik yang telah membusuk, misalnya asam

humus yang larut dalam air yang menyebabkan warna kuning

coklat. Dengan adanya pembusukan kadar zat organis tinggi, maka

umumnya kadar Fe dan Mn akan tinggi pula dan dalam keadaan

kelarutan O2 kurang sekali (anaerob), maka unsur-unsur Fe dan Mn

ini akan larut. Pada permukaan air akan tumbuh algae (lumut)

karena adanya sinar matahari dan O2.

c) Air sungai

Hampir bisa dipastikan, air sungai sangat tidak higienis

untuk digunakan, baik untuk mencuci peralatan kandang maupun

untuk minuman. Hal ini disebabkan air sungai memiliki pH

cenderung asam akibat banyaknya proses fermentasi dan

pembusukan bahan organic dibagian hulu sungai. Selain itu, air

sungai juga memiliki kandungan bakteria Eschericia coli yang cukup

tinggi, karena sungai-sungai di Indonesia biasanya juga digunakan

untuk buang air besar (WC). Selain itu, kandungan logam berat

yang bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker) juga cukup

tinggi, karena air sungai-sungai tersebut juga digunakan sebagai

sarana mandi dan bahka sebagai tempat pembuangan limbah

industri.

4. Air tanah

a) Sifat fisik

1. Warna air tanah disebabkan oleh zat yang terkandung di

dalamnya, baik berupa suspensi maupun terlarut.

Page 27: sumber - sumber air

2. Bau air tanah dapat disebabkan oleh zat atau gas yang

mempunyai aroma yang terkandung dalam air.

3. Rasa air tanah ditentukan oleh adanya garam atau zat yang

terkandung dalam air tersebut, baik yang tersuspensi maupun

yang terlarut.

4. Kekentalan air dipengaruhi oleh partikel yang terkandung di

dalamnya. Semakin banyak yang dikandung akan semakin

kental. Di samping itu apabila suhunya semakin tinggi maka

kekentalannya akan semakin kecil (encer).

5. Kekeruhan air disebabkan oleh adanya tidak terlarutkan zat yang

dikandung. Sebagai contoh adalah adanya partikel lempung,

lanau, juga zat organik ataupun mikroorganisme.

6. Suhu air juga merupakan sifat fisik dari air. Suhu ini dipengaruhi

oleh keadaan sekeliling, seperti musim, cuaca, siang-malam,

tempat ataupun lokasinya.

b) Sifat kimia

1. Kesadahan atau Kekerasan

Kesadahan atau kekerasan (total hardness), adanya

kandungan Ca dan Mg. Kesadahan ada dua macam, yaitu

kesadahan karbonat dan kesadahan non karbonat. Air dengan

kesadahan tinggi sukar melarutkan sabun, oleh karenanya air

tersebut perlu dilunakkan lebih dahulu.

Tabel 3-1 Klasifikasi air berdasarkan kesadahan (Hem, 1959;

Sawyer dan Mc.Carty, 1994)

Kesadahan (mg/l CaCo3)

Kelas AirHem (1959) Sawyer dan Mc. Carty

(1994)

0 – 60 0 - 75 Lunak

61 - 120 75 - 150 Menengah

121 - 180 150 - 300 Keras

> 180 > 300 Sangat keras

Page 28: sumber - sumber air

2. Daya hantar listrik

Daya hantar listrik adalah sifat menghatanrkan listrik dari

air. Air yang banyak mengandung garam akan mempunyai DHL

tinggi. Pengukurannya dengan alat Electric Conductivity Meter

(EC Meter), yang satuannya adalah mikromhos/cm atau

μmhos/cm atau μsiemens/cm sering ditulis μS/cm.

Air tanah pada umumnya mempunyai harga 100 - 5000

μmhos. Besaran DHL dapat dikonversikan menjadi jumlah garam

terlarut (mg/l), yaitu: 10 m3 μmhos/cm = 640 mg/l atau 1 mg/l =

1,56 mmhos/cm (1,56 μS/cm).

Hubungan antara harga DHL dengan jumlah garam yang

terlarut secara tepat perlu banyak koreksi seperti temperatur

pengukuran, maupun tergantung juga dengan jenis garam yang

terlarut, tetapi secara umum angka tersebut di atas sedikit

banyak dapat mewakili. Hubungan antara harga DHL dan macam

air seperti terlihat Tabel 3-4.

Tabel 3-4 Klasifikasi air berdasarkan harga DHL (dalam

Hadipurwo, 2006)

3.

Keasaman air

Keasaman air dinyatakan dengan pH, mempunyai besaran

mulai dari 1-14. Air yang mempunyai pH 7 adalah netral,

sedangkan yang mempunyai pH lebih besar/kecil dari 7 disebut

bersifat basa/asam. Jadi air yang mengandung garam kalsium

karbonat atau magnesium karbonat, bersifat basa (pH 7,5 - 8),

sedangkan yang mempunyai harga pH < 7 adalah bersifat asam,

sangat mudah melarutkan Fe, sehingga air yang asam biasanya

DHL (mmhos/cm pada 25°C) Macam Air

0,055 Air murni

0,5 - 5,0 Air suling

5 - 30 Air hujan

30 - 2000 Air tanah

35.000 - 45.000 Air laut

Page 29: sumber - sumber air

mempunyai kandungan besi (Fe) tinggi. Pengukuran pH air di

lapangan dilakukan dengan pH meter, atau kertas lakmus

4. Kandungan ion

Kandungan ion baik kation maupun anion yang terkandung di

dalam air diukur banyaknya, biasanya dalam satuan part per

million (ppm) atau mg/l. Ion-ion yang diperiksa antara lain Na, K,

Ca, Mg, Al, Fe, Mn, Cu, Zn, Cl, SO4, CO2, CO3, HCO3, H2SF,

NH4, NO3, , NO2, KMnO4, SiO2, boron, ion-ion logam yang

biasanya jarang akan tetapi ion ini bersifat sebagai racun antara

lain As, Pb, Sn, Cr, Cd, Hg, Co.

c) Sifat biologi

Kandungan biologi di dalam air diukur terutama dengan

banyaknya bakteri coli. Untuk standar air minum ada batas

maksimum kandungan coli yang diperbolehkan.

Page 30: sumber - sumber air

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Terdapat 4 macam sumber –sumber air antara lain air laut,

air hujan, air permukaan dan air tanah dimana dari setiap sumber

air tersebut mempunyai karakteristik air yang berbeda.

B. Saran

Masukkan dan kritikan kami perlukan untuk memperbaiki

makalah yang kami buat

Page 31: sumber - sumber air

DAFTAR PUSTAKA

J.Kodoatie, Robert., dan Syarief Roestman. 2010. Tata Ruang Air. Yogyakarta: C.V Andi Offset.

Suripin. 2002. Pelestarian Sumber Daya Tanah dan Air. Yogyakarta: Andi

Sumadi. 2007. Geografi SMA Kelas X. Jakarta: Quadra

https://books.google.co.id/books?id=k2bSCSVDgHYC&pg=PA56&dq=Merakit+Sendiri+Alat+Penjernihan+Air+untuk+Rumah+Tangga&hl=en&sa=X&ved=0CCQQ6AEwAGoVChMI843eraeZyAIVgreOCh3AXg9I#v=onepage&q=air&f=falseDiakses pada tanggal 30 September 2015

http://risnafranisa.blogspot.co.id/2013/02/air-dalam-bahan-pangan.html

http://pag.bgl.esdm.go.id/siat/?q=content/kandungan-unsur-dalam-air-tanahDiakses pada tanggal 1 Oktober 2015

Page 32: sumber - sumber air