Top Banner
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya makhluk hidup memerlukan energi untuk bertahan hidup dan melakukan segala aktivitasnya sehari-hari. Energi ini diperoleh dari makanan yang kita makan. Meskipun makanan harus selalu cukup untuk mensuplai kebutuhan metabolisme tubuh dan tidak cukup menimbulkan obesitas, juga karena berbagai makanan mengandung berbagai protein, karohidrat dan lemak. Dimana semua zat ini harus diperhatikan kesetimbangan antara jenis makanan sehingga semua system metabolisme dapat disuplai dengan bahan yang dibutuhkan. Energi yang dibutuhkan dari setiap gram karbohidrat waktu dioksidasi menjadi karbondioksida dan air adalah 4,1 kalori dan dikeluarkan dari lemak adalah 9,3 kalori. Energi yang dikeluarkan dari metabolisme protein rata-rata diet waktu setiap gram dioksidasi menjadi karbondioksida, air, dan urea adalah 4,35 kalori.
27

SUHU TUBUH

May 13, 2017

Download

Documents

FickRy Pou
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: SUHU TUBUH

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada dasarnya makhluk hidup memerlukan energi untuk bertahan hidup dan

melakukan segala aktivitasnya sehari-hari. Energi ini diperoleh dari makanan yang kita

makan. Meskipun makanan harus selalu cukup untuk mensuplai kebutuhan

metabolisme tubuh dan tidak cukup menimbulkan obesitas, juga karena berbagai

makanan mengandung berbagai protein, karohidrat dan lemak. Dimana semua zat ini

harus diperhatikan kesetimbangan antara jenis makanan sehingga semua system

metabolisme dapat disuplai dengan bahan yang dibutuhkan.

Energi yang dibutuhkan dari setiap gram karbohidrat waktu dioksidasi menjadi

karbondioksida dan air adalah 4,1 kalori dan dikeluarkan dari lemak adalah 9,3 kalori.

Energi yang dikeluarkan dari metabolisme protein rata-rata diet waktu setiap gram

dioksidasi menjadi karbondioksida, air, dan urea adalah 4,35 kalori.

Orang dewasa yang disetarakan oleh farmakope umumnya berdasarkan usia dan bobot

badan. Orang dewasa umumnya dianggap mempunyai bobot badan 70 kg. wanita

dengan perawakan yang lebih kecil dan massa tubuh yang mengandung lebih banyak

lemak, umumnya lebih rendah bobot badannya dari pria. Pendapat mutakhir

menganjurkan dosis obat dihitung berdasarkan luas permukaan tubuh.

Pada sebagian besar bagain dunia lain jumlah energi yang berasall dari karbohidrat

jauh lebih besar dari yang berasal dari protein dan lemak 20-30 gram setaiap hari, oleh

karena itu semua sel harus terus menerus membentuk protein baru untuk

Page 2: SUHU TUBUH

menggantikan protein yang dihancurkan maka suplai protein dibutuhkan dalam diet

untuk tujuan ini.

B. Maksud dan Tujuan

Maksud dari percobaan ini adalah untuk menentukan pengaruh bobot badan, tinggi

badan dan luas permukaan tubuh serta usia terhadap dosis obat.

Tujuan dari percobaan ini yaitu untuk menghitung bobot badan, tinggi badan dan luas

permukaan tubuh terhadap perhitungan dosis.

C. Prinsip percobaan

Prinsip percobaan ini adalah penentuan bobot badan, tinggi badan dengan luas

permukaan tubuh.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Umum

Makhluk hidup harus mampu beradaptasi terhadap perubahan suhu. Suhu tidak hanya

penting dalam sekresi langsung dimana hewan berusaha untuk menghindari terlalu

panas atau terlalu dingin, akan tetapi secara evolusi suhu juga berperan dalam

perkembangan system hidup. Misalnya peningkatan suhu yang hanya beberapa

derajad akan tetapi menyebabkan peningkatan laju reaksi kimia yang sangat besar,

Page 3: SUHU TUBUH

biasanya laju reaks kimia akan meningkat dua kali lipat setiap kenaikan temperature

sebesar 10O C sel setalah mengembangkan suatu mekanisme untuk mengatasi hal ini

yang mungkin dicapai melaui mekanisme evolusi ataupun metabolic (Pearce, 2005

hal : 76).

Namun mkahluk hidup juga memiliki keterbatasan pada suhu sekitar 1-2o C air didalam

sel akan membeku. Zat-zat lain yang ada dalam sel akan menjadi pekat sehibngga

tidak memungkinkan untuk berfungsi dengan baik dan kehidupan akan terhenti (pada

beberapa kasus, paling tidak hingga sel dipanaskan kembali) batas tertinggi pada suhu

akan menyebabkan ikatan hydrogen yang menjadi pengikat protein mulai lep[as

sehingga protein akan juga mengalami denaturasi (Syamsuri, 1999 hal : 32).

Panas secara terus menerus dihasilkan dalam tubuh sebagai hasil dalam sampingan

metabolisme dan panas tubuh juga secara terus menerus dibuang di lingkungan

sekitar. Bila kecepatan pembentukan panas dapat vtepat sama seperti kecepatan

kehilanhan, orang dikatakan berada dalam keseimbangan pamnas tetapi bila keduanya

diluar keseimbnagn, panas, tubuh dan suhu tubuh akan jelas mengalami peningkatan

(Anonim, 2005 hal : 2)

Ada 4 cara tubuh melepaskan panas yaitu (Guyton,1991 hal : 1142);

1.    Radiasi

Kehilangan panas dengan cara radiasi dalam bentuk sinar infra merah, suatu jenis

gelombang elektromagnetik yang beradiasi dari tubuh ke sekelilingnya, yang lebih

dingin dari pada tubuhnya sendiri, kehilangan ini meningkat bila suhu sekeliling

menurun.

2.    Konduksi

Page 4: SUHU TUBUH

Biasanya hanya sedikit panas dibuang dengan cara konduksi langsung dari permukaan

tubuh ke objek lain. Sepertipada kursi atau pada tempat tidur. Tetapi kehilangan panas

dengan cara konduksi ke udara merupakan bagian kehilangan panas tubuh yang dapat

di ukur, bahkan dalam keadaan normal.

3.    Konveksi

Pergerakan udara dikenal sebagai konveksi dan pembuangan panas dari tubuh dengan

cara arus udara. konveksi sering dinamakan “kehilangan panas dengan cara konveksi”

sejumah kecil konveksi hampir selalu terjadi sekitar tubuh karena kecenderungan udara

yang dekat dengan kulit bergerak ke atas waktu udara tersebut dipanaskan. Oleh

karena itu orang telanjang yang duduk dengan cara konduksi ke udara dan kemudian

dengan cara konveksi menjadi tubuh.

4.    Evorpasi

Bila air menguap dari permukaan tubuh 0,58 kalori panas hilang untuk setiap gram air

yang menguap. Air yang menguap secara insersibel dari kulit dan paru dengan

kecepatan sekitar 600 ml perhari. Hal ini menyebabkan kehilangan panas secara

kontinyu dengan kecepatan 12-16 kalori/jam. Penguaan air insensible langsung melalui

kulit dan paru ini tidak dapat dikontrol untuk tujuan pengaturan suhu sebab penguapan

ini akibat dari difusi molekul molekul air yang terus menerus tanpa mengindahkan suhu

tubuh.

Manusia termaksud makhluk hidup yang homoleokterm yaitu yang suhunya dapat diatur

konstan meskipun pada suhu lingkungan yang berubah-ubah. Tentu saja yang

dimaksud hanya rongga tubuh (237oC). Anggota dajn kulit termaksud poikiloterm

(keadaan suhu tubuh yang bergantung pada suhu lingkungan). Kestabilan suhu tubuh

Page 5: SUHU TUBUH

hanya mungkin diperoleh jika produksi panas dapat dibuat seimbang dengan

pengambilan panas (Thermoregulation). Produksi panas bergantung pada keseluruhan

energi (Anonim, 2006 hal : 32).

Hipotalamus adalah pusat pengaturan suhu, disini terdapat reseptor suhu, mencatat

suhu tubuh. Hipotalamus memperoleh informasi tambahan dari reseptor suhu kecil

si=umsum tulang belakang. Dipusat pengaturan suhu dari hipotalamus suhu tubuh

sesungguhnya dibandingkan dengan suhu tubuh ideal. Jika terjadi penyimpangan akan

diatur, jika suhu tubuh meningkat diatas nilai ideal maka cairan darah kulit meningkat

disini volume darah tidak hnay mengangkut lebih banyak panas tetapi juga menurunkan

pertukaran aliran balik panas antara arteri dan vena selain itu aliran balik vena dari

vena yang lebih dalam dialihkan ke vena permukaan. Selain itu sekresi kerngat

ditingkatkan yang mendinginkan permukaan kulit sehingga menghasilkan gradient

temperature yang penting untuk pembebasan panas (Anonim, 2006 hal : 32).

Dosis obat yang harus diberikan pada pasien untuk menghasilakan efek yang

diharapkan tergantung dari banyak factor, antara lain usia. Bobot badan, kelamin

besarnya permukaan badan, beratnya penyakit dan keadaan daya tangkis penderita

(Hoan, 2002 hal : 43).

Berat badan digunakan untuk menghitung dosis yang dinyatakan dalam

mg/kg. akan tetapi, perhiyungan dosis anak dari dosis dewasa berdasarkan berat

badan saja. Seringkali menghasilkan dosis anak yang terlalu kecil karena anak

mempunyai laju metabolisme yang lebih tinggi sehingga per kg berat badannya

seringkali membutuhkan dosis yang lebih tinggi dari pada orang yang dewasa (kecuali

pada neonatus). (Ganiswara, 1995 hal : 821).

Page 6: SUHU TUBUH

Luas permukaan tubuh lebih tepat untuk menghitung dosis anak karena banyak

fenomena fisik lebih erat hubungannya dengan luas permukaan tubuh. Berdasrkan uas

permukaan tubuh ini, besarnya dosis anak sebagai persentase dari dosis dewasa

(Ganong, 2002 hal : 172)

Takaran farmakope yang dimuat dalam farmakope Indonesia dan farmakope nagara-

negara lain hanya dimaksudkan sebagai pedoman saja. Begitu pula dosis maksimal

(DM) yang bila dilampaui dapat mengakibatkan efek toksis bukan merupakan batas

yang mutlak harus dibatasi (Hoan, 1999 hal : 543).

Dosis maksimal (DM) adalah dosis maksimum untuk dewasa untuk pemakaian melalui

mulut, injeksi subkutan dan rectal.Penyerahan obat melebihi DM harus dibelakang

jumlah obat pada resep diberi tanda seru dan paraf Dokter penulis resep. Dosis lazim

untuk dewasa anak dan bayi merupakan petunjuk bukan pengikat (Anief, 1987 hal :

28).

B. Uraian Bahan

1.    Alkohol (FI III Hal : 65)

Nama resmi : Aethanolum

Nama lain : Alkohol

RM / BM : C2H6O / 46,07

BJ : 0,8119 sampai 0,8139

Pemerian : Cairan tidak berwarna, jernih mudah menguap dan mudah

bergerak, bau khas rasa panas.

Page 7: SUHU TUBUH

Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, dalam kloroform P dan

dalam eter P.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.

Kegunaan : Sebagai pembersih / Penetral alat thermometer.

C. Uraian Probandus

Manusia (www.Phitecantropus.com)

Regnum : Animalia

Phylum : Chordata

Sub Phylum : Vertebrata

Class : Mammalia

Ordo : Rodentia.

Genus : Phytecantropus

Species : Phitecantropus erectus.

D. Prosedur Kerja (Anonim, 2006)

A.   Bobot Badan dan Luas Permukaan

1.    Timbanglah bobot badan dan ukurlah tinggi badan tiap anggota kelas

2.    Catat datanya dalam table yang mengandung data sbb :

-       Bobot badan

-       Tinggi badan

Page 8: SUHU TUBUH

-       Umur

-       Jenis Kelamin

-       Luas permukaan tubuh menurut perhitungan

-       Luas permukaan tubuh menurut kutipan (Wagner, JG.1971, Biopharmaceutics and

Relevan Pharmakokinertics).

3.    Hitung Luas permukaan rata-rata

-       Seluruh kelas

-       Wanita saja

-       Pria saja

4.    Perhitungan luas permukaan tubuh adalah berdasarkan persamaan Du Bois

B.   Suhu Tubuh

1.        Bawah lidah

-       Tempatkan thermometer (Yang telah dibersihkan dengan alcohol dibawah lidah)

-       Tutup Mulut

-       Setelah 5 – 10 lakukan pembacaan thermometer

-       Kini bernafaslah 2 menit setelah mulut terbuka, lakukan lagi pembacaan setelah 5-

10 menit.

-       Berkumurlah dengan air es selama 1 menit

-       Tempatkan kembali thermometer dibawah lidah dan dilakukan pembacaan suhu

setelah 5-10 menit.

2.        Bawah Ketiak

Page 9: SUHU TUBUH

-       Keringkan ketak dan tempatkan thermometer dibawah ketiak, lengan membujur

pada sisi badan.

-       Lakukan pembacaan selama 10 menit.

Catat data yang diperoleh seluruh kelas dalam table yang juga menyatakn umur, jenis

kelamin, tinggi badan bobot badan, suhu kamar dan jam pengamatan.

Hitung rata-rata dan deviasi baku untuk setiap percobaan dari seluruh kelas.Diskusikan

Pengamatan-pengamatan saudara.

BAB IV

DATA PENGAMATAN

A. Hasil Pengamatan

1. Bobot Badab dan Luas Permukaan Badan

No Probandus Bobot badan

(kg)

Tinggi badan

(cm)

Luas permukaan

1 Husnul 40 153 1,41

2 Citra 49 156 1,51

3 Maya 50 152 1,51

4 Wiwi 38 151 1,405 Ipa 53 151 1,52

6 Norma 53 159 1,52

7 Suchy 50 159 1,55

8 Eka 41 152 1,41

Page 10: SUHU TUBUH

9 Dewi 40 154 1,42

10 Achy 55 160 1,63

∑ = 46,9 ∑ = 154,3 ∑ = 1,492

3.    Suhu Tubuh

  Probandus I = 36,02 O C

  Probandus II = 35,09 OC

  Probandus III = 36,06 OC

IV.2 Perhitungan Berat Ideal

Rumus : Berat Ideal (kg) = { (Tinggi badan (cm) – 100) – 10 % (dari hasil

pengurangan )}

1.    Husnul Khatimah

= { (153 cm – 100 cm) – 10 %) = 53 – 10 % = 47,7 ≠ ideal

2.    Citra Anita Sari

= { (156 cm – 100 cm) – 10 %) = 56 – 10 % = 50,4 ideal

3.    Primaya Sari

= { (152 cm – 100 cm) – 10 %) = 52 – 10 % = 46,8 ideal

4.    Andi Pratiwi

= { (155 cm – 100 cm) – 10 %) = 55 – 10 % = 49,5 ≠ ideal

5.    Musdalifah

= { (151 cm – 100 cm) – 10 %) = 51 – 10 % = 45,9 ≠ ideal

6.    Norma Sitti Aisyah

= { (153 cm – 100 cm) – 10 %) = 51 – 10 % = 45,9 ≠ ideal

7.    Suci Madahasti

Page 11: SUHU TUBUH

= { (159 cm – 100 cm) – 10 %) = 59 – 10 % = 53,1 ideal

8.    Eka Puji Lestari

= { (152 cm – 100 cm) – 10 %) = 52 – 10 % = 46,6 ≠ ideal

9.    Ratna Dewi sari

= { (154 cm – 100 cm) – 10 %) = 54 – 10 % = 48,6 ≠ ideal

10. Yuniarsih

= { (160 cm – 100 cm) – 10 %) = 60 – 10 % = 54,0 ideal

BAB V

PEMBAHASAN

Hipotalamus adalah pusat pengaturan suhu. Disini terdapat reseptor suhu,

mencatat suhu tubuh, hipotalamus memperoleh informasi tambhan dari reseptor suhu

kulit sumsum tulang belakang.

Jika suhu tubuh meningkat diatas nilai ideal maka aliran darah kulit dengan

demikian pengangkutan panas dari rongga tubuh menuju kuit meningkat, disini volume

udara atau waktu menurunkan pertukaran darah balik panas antara arteri dan

vena.Aliran balik dari vena yang lebih dalam dialihkan ke vena permukaan selain itu

Page 12: SUHU TUBUH

sekresi keringat ditingkatkan yang mendinginkan permukaan sehingga menghasilkan

gradient temperature yang penting untuk pembebasan panas.

Jika suhu tubuh menurun dibawah nilai ideal maka tidak hanya pemberian panas

dihambat tetapi juga produksi panas dinaikkan, mekanisme utamanya adalah

pergerakan tubuh dan tubuh yang bergetar.

Organ perasa suhu adalah ujung-ujung saraf telanjang yang merespon terhadap

suhu absolute, tidak terdapat selisih suhu melintasi kulit. Aferen organ-organ itu adalah

serabut bermielin yang halus 2-5 mm. diameter dan golongan Erlanger dan basseria A

2 impuls pada saat serabut-serabut ini berjalan ke girus postgental melaui traktus

spinotelamus lateral dan pancaran thalamus.

Ada 4 cara pelepasan panas melalui kulit yaitu :

1. Dengan radiasi

Panas yang dilepaskan pada udara sekitarnya.

2. Dengan Konduksi

Panas dialihkan ke benda yang disentuh, seperti pakaian

3. Dengan konveksi (pengaliran)

Karena mengalirnya udara yang telah panas maka udara yang menyentuh pwermukaan

tubuh diganti dengan udara yang lebih dingin.

4. Dengan Efavorasi

Page 13: SUHU TUBUH

Jumlah hangat yang dibuat tergantung dari banyaknya darah yang mengalir melalui

pembuluh dalam kulit.

Demam merupakan regulasi panas suhu diatas batas normal biasa. Gejala demam

menyertai hampir semua infeksi tetapi juga terdapat pada enyakit-penyakit lain. Demam

yang disebabkan oleh bakteri disebut demam pirogen eksogen. Pirogen mula-mula

merangsang fagosit untuk membentuk pirogen tubuh sendiri kemudian melalui

peningkatan siutesis prostaglandin mengatur suhu ke suhu yang lebih tinggi. Setelah

pengaturan nilai ambang pada tingkat yang lebih tinggi suhu tubuh normal 37OC bekerja

sebagai suatu suhu pada keadaan dingin. Ini menyebabkan vasokontriksi pembuluh

kulit gemetar karena rasa dingin yang subjektif dimana agar terdapat pilogen yang

disekresikan oleh bakteri toksis atau pirogenyang dikeluarkan dari degenerasi jaringan

tubuh yang menyebabkan demam selama sakit.

Bila titik sel termasuk hipotalamus meningkat lebih tinggi dari normal maka

semua mekanisme tubuh meningkat suhu tubuh kerja, termasuk konversi panas dan

meningkatkan pembentukan panas. Dalam beberapa jam setelah termosfat diubah ke

tingkat yang lebih tinggi suhu tubuh juga mencaopai tingkat tersebut.

Bila inti tubuh didinginkan dibawah 37OC mekanisme khusus bekerja

mengkonversi panas yang ada dalam tubuh, cara mekanisme lain juga timbul untuk

meningkatkan kecepatan pelepasan panas.

1.    Konservasi panas

Vakontriksi pada kulit, salah ati efek pertama adalah vaskontriksi kuat pembuluh darah

kulit keseluruh tubuh. Hipotalamus posterior sangat mengaktivasi isyarat saraf simpatis

ke pembuluh darah dan timbul vasokintriks hebat keseluruh tubug. Vasokontriksi ini

Page 14: SUHU TUBUH

mencegah konduksi panas akibat dari baian dalam tubuh ke kulit akibatnay pada

vasokintriksi maksimum, panas hanya dapat meninggalkan tubuh angsung melaui

isolator kulit.

2.    Piloereksi

Cara kedua konversi panas bila hipotalamus didinginkan adalah piloreksi yaitu rambut

berduri efek ini tidak pentingh pada manusia kerena jumlahnya seedikit. Tetapi pada

binatang yang rendah, tegaknya rambut pada iklim dingin membemntuk apisan isolator

udara yang dekat dengan kulit. Sehingga pemindahan panas kelingkungan sangat

dikurangi.

3.    Peniadaan keringat

Keringat sama sekali tidak terbentuk dengan pendinginan termosfat preoptik dengan

suhu kira-kira dibawah 37OC (98,6 F) hal ini disebabkan pendinginan secara

penguapan dari tubuh akibat dari penguapan insensible.

4.    Peningkatan pembentukan panas

Pembentukan panas meningkat melalui tiga jalan bila suhu ermosfat turun dibawah

37OC.

Salah satu factor yang mempengaruhi dosis obat yaitu berat badan dan luas

permukaan tubuh, dimana enentuan dosi obat untuk pasien yang lebih muda

berdasarkan berat badan lebih dapat diandalkan dari pada yang berdasarkan kepada

tubuh yang sepenuhnya. Rasio antara jumlah obat yang digunkan dengan ukuran

tubuh mempengaruhi konsentyrasi obat pada tempat kerjanya.

Page 15: SUHU TUBUH

Metode lain yang digunakan selain berat badan yaitu berdasarkan pengetahuan bahwa

adanya hubungan dekat antara sejumlah besar proses fisiologi dengan luas

permukaan tubuh (BSA). Penggunaan seluruh dosis dewasa dianggap tepat apabila

luas permukaan mencapai 1,7 m2 suatu formula untuk menentukan dosis anak dan

dosis orang dewasa.

Suhu tubuh seseorang tidak mutlak sama, namun secara umum suhu tubuh manusia

berada pada range 36,11 – 37,22 OC. Suhu tubuh dalam sehari tidak selamnya konstan,

meskipun pusat pengatiran suhu tubuh (hipotalamus) selalu berusaha menstabilkan

suhu tubuh kita ini. Suhu tubuh yang dimaksud disini adalah suhu trubuh dalam rongga

badan.

Suhu tubuh pada permukaan kulit relative berubah-ubah tergantung dari aktivitas,

lingkungan dan factor lainnya. Jika suhu tubuh meningkat atau menurun dari batas

ideal, maka reseptor pada kulit pada reseptor sentral akan memberikan informasi

kepada hipotalamus untuk membandingkan dengan suhu ideal dan kemudian

mengubahnya kembali menjadi ideal.

Peningkatan bobot tubuh sejalan dengan peningkatan peningkatan luas permukaan

tubuh, dengan bertambahnya luas permukaan tubuh, maka penyerapan yang dilakukan

oleh tubuh terhadap suatu senyawa obat lebih besar, dalam ajika tubuh terpapar oleh

mikroorganisme, maka memerlukan jumlah obat yang lebih besar.

Jadi dosis berbanding lurus dengan luas permukaan tubuh. Semakin luas permukaan

tubuh maka tempat-tempat penyerapan semakin luas, sehingga membutuhkan obat

relatif banyak.

Page 16: SUHU TUBUH

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang dilakukan, maka dapat disimpulakan :

1.    pada percobaan bobot badan dan luas permukaan diperoleh rata-rata sebagai

berikut :

a. Rata-rata bobot badan = 44,6

b. Rata-rata tinggi badan = 152, 3

c. Rata-rata luas permukaan

2.    Pada percobaan suhu badan dibawah ketiak didapatkan rata-ratanya = 36,23 OC

VI.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2005. Diktat Kuliah Biologi Umum. UMI-Press : Makassar.

Page 17: SUHU TUBUH

Anonim. 2006. Penuntun Praktikum Fisiologi Anatomi Manusia.UMI Press :

Makassar.

Alwy Khidri. 2004. Biomedik I. UMI-Press : Makassar.

Dirjen POM, 1979. Farmakope Indonesia Jilid III. DepKes RI : Jakarta.

Ganiswara S dkk. 1995. Farmakologi dan Terapi. EGC : Jakarta

Ganong, W. 2002. Fisiologi Kedokteran. EGC : Jakarta.

Guyton C. 1976. Fisiologi Kedokteran Edisi 5. EGC : Jakarta.

Hoan,Tan dkk. 2002. Obat-Obat Penting Edisi 5 : PT Elex Mediakompotindo : Jakarta.

Madjono,M. 2003. Neurology Klinis Dasar. EGC : Jakarta.

Pearce C, 2006. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. PT Gramedia : Jakarata

Syamsuri I. 1999. Biologi Umum : Erlangga : Jakarta.

www.Phitecantropus.com

SKEMA KERJA

A. Bobot dan Luas Permukaan tubuh

Dipasang meteran tinggi badan pada dinding tembok

Page 19: SUHU TUBUH

Diberi garis lurus hubungan anatara berat badan dan tinggi badan untuk luas

permukaan tubuh pada kertas nomograf.

                                            

Dicatat hasil pengamatan.

B.           Suhu tubuh

Dibersihkan thermometer dengan menggunakan alkohol