Top Banner
KETERAMPILAN BERBICARA Subhayni, S.Pd., M.Pd. Dra. Sa’adiah, M.Pd. Armia, S.Pd., M. Hum
43

Subhayni, S.Pd., M.Pd. Dra. Sa’adiah, M.Pd. Armia, S.Pd ...

Nov 12, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Subhayni, S.Pd., M.Pd. Dra. Sa’adiah, M.Pd. Armia, S.Pd ...

KETERAMPILANBERBICARA

Subhayni, S.Pd., M.Pd.Dra. Sa’adiah, M.Pd.Armia, S.Pd., M. Hum

Su

bh

ay

ni, S

.Pd

., M.P

d. d

kk

.K

ET

ER

AM

PIL

AN

BE

RB

ICA

RA

Dicetak oleh :

Percetakan & PenerbitSYIAH KUALA UNIVERSITY PRESS

Darussalam, Banda Aceh

Page 2: Subhayni, S.Pd., M.Pd. Dra. Sa’adiah, M.Pd. Armia, S.Pd ...

KETERAMPILAN BERBICARA

SUBHAYNI, S.Pd., M.Pd

Dra. SA’ADIAH, M.Pd

ARMIA, S.Pd., M.Hum

SYIAH KUALA UNIVERSITY PRESS

2017

Page 3: Subhayni, S.Pd., M.Pd. Dra. Sa’adiah, M.Pd. Armia, S.Pd ...

i

KETERAMPILAN BERBICARA

Diterbitkan Oleh:

SYIAH KUALA UNIVERSITY PRESS

Darussalam, Banda Aceh

ISBN : 978-602-1270-94-3

Penulis:

Subhayni, S.Pd., M.Pd.

Dra. Sa’adiah, M.Pd.

Armia, S.Pd., M.Hum.

Editor:

Azhari, S.Pd., M.Pd.

Hak cipta dilindungi oleh Undang-Undang

Dilarang memproduksi sebagian atau seluruh isi buku ini

dalam bentuk dan tujuan apapun tanpa izin tertulis dari

Penulis dan penerbit

Dilarang memperjualbelikan buku ini dalam keadaan rusak

dan mengedarkannya dalam bentuk jilid atau sampul lain

Page 4: Subhayni, S.Pd., M.Pd. Dra. Sa’adiah, M.Pd. Armia, S.Pd ...

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Allah swt. yang telah melimpahkan

segala rahmat dan karunia kepada kita semua sehingga kita selalu

dalam keadaan Islam, Iman, dan Taqwa. Selawat dan salam selalu

tercurahkan kepada Baginda Rasulullah saw. yang telah berjuang

dengan segenap tenaga dan keikhlasan menegakan dua kalimat

syahadat. Berkat limpahan dan rahmat-Nya

penyusun mampu menyelesaikan buku ajar mata kuliah

Keterampilan Berbicara.

Buku ajar perkuliahan Keterampilan Berbicara ini disusun dari

kegudahan penulis karena masih banyak mahasiswa yang masih awam

akan penelitian di bidang keterampilan berbicara. Mahasiswa selama

ini hanya membaca teori-teori dan konsep keterampilan berbicara

akan tetapi dalam praktiknya masih kebingungan. Atas dasar

tersebutlah kemudian penulis merancang buku ini yang berisi konsep-

konsep dasar keterampilan berbicara Indonesia dan dilengkapi dengan

contoh aplikasi dalam meningkatkan keterampilan berbicara. Dengan

demikian, penulis berharap pembaca, terutama mahasiswa dan

peneliti bahasa tidak hanya membayangkan bagaimana sebuah

penelitian keterampilan berbicara dilakukan tetapi juga mengetahui

gambaran sebuah penelitian berkaitan dalam meningkatkan

kemampuan keterampilan berbicara Indonesia. Penulis berharap

dengan adanya buku yang berbasis penelitian ini akan lebih

memberikan gambaran yang jelas

Page 5: Subhayni, S.Pd., M.Pd. Dra. Sa’adiah, M.Pd. Armia, S.Pd ...

iii

pada pembaca berkaitan dengan ilmu keterampilan berbicara dan

penelitian dalam rangka meningkatkan keterampilan berbicara.

Kehadiran buku ini sangat diperlukan oleh mahasiswa di

perguruan tinggi Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan

pembaca pada umumnya yang berminat di bidang keterampilan

berbicara. Untuk mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia, buku ajar ini dapat digunakan untuk mata kuliah

Keterampilan Menyimak, Keterampilan Membaca, dan Keterampilan

Menulis. Buku ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian pertama

yang berisi hakikat keterampilan berbicara; bagian kedua berisi kaitan

keterampilan berbicara dengan keterampilan menyimak, keterampilan

membaca, dan keterampilan menulis; dan bagian ketiga berisi aplikasi

dalam meningkatkan keterampilan berbicara serta pengajaran

berbicara pada sekolah menengah pertama dan sekolah menengah

atas.

Buku ini disusun atas dasar penelitian di bidang keterampilan

berbahasa yang pernah penulis lakukan kurang lebih sepuluh tahun

terakhir. Penyusunan teori dan aplikasi meningkatkan keterampilan

berbicara ini, penulis susun dari berbagai buku-buku keterampilan

berbicara yang telah ada selama ini ditambah dengan konsep-konsep

yang penulis temukan selama terjun di penelitian keterampilan

berbicara. Pada umumnya buku-buku keterampilan berbicara yang

ada selama ini hanya memberikan dasar-dasar pemahaman tentang

keterampilan berbicara akan tetapi belum memberikan contoh

penelitian secara gamblang tentang cara meningkatkan keterampilan

berbicara. Buku pegangan umum yang membicarakan aspek

Page 6: Subhayni, S.Pd., M.Pd. Dra. Sa’adiah, M.Pd. Armia, S.Pd ...

iv

keterampilan berbicara ini masih agak jarang dalam Bahasa Indonesia.

Untuk menambah khasanah keterampilan berbicara tersebut, penulis

berusaha menyusun buku pegangan teoretis dan aplikatif yang dapat

diper gunakan untuk umum. Mengingat bahwa keterampilan

berbicara sungguh sangat penting bagi para pemimpin, sarjana, guru,

mahasiswa atau peminat bahasa Indonesia, dan pembaca lainnya yang

tertarik pada bidang kebahasaan.

Materi yang berkaitan dengan kajian dan aplikasi dalam

meningkatkan keterampilan berbicara, penulis kumpulkan dari

beberapa penelitian dari dana mandiri, dana lembaga, dan dana

universitas. Selain itu, materi ini juga diperkaya oleh buku-buku yang

ditulis oleh para pakar dan ahli di bidang keterampilan berbahasa

terutama keterampilan berbicara.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terima

kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam proses

penyusunan buku ajar ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada

Rektor beserta Wakil Rektor Universitas Syiah Kuala. Selanjutnya,

ucapan terima kasih kepada Dekan beserta Wakil Dekan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala. Berikutnya

ucapan terima kasih kepada Ketua Jurusan, Sekretaris Jurusan, dan

Koordinator S1 beserta segenap dosen serta staf administrasi

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Penulis juga menyampaikan

ucapan terima kasih kepada DIKTI yang memilih buku ini sebagai

penerima Hibah Buku Ajar Perkuliahan Keterampilan Berbicara.

Page 7: Subhayni, S.Pd., M.Pd. Dra. Sa’adiah, M.Pd. Armia, S.Pd ...

v

Akhirnya penulis berharap buku ini bermanfaat bagi pembaca

dan semoga dicatat sebagai amal oleh Allah swt. Segala kritik dan

saran penulis harapkan demi kesempurnaan buku ini di masa datang.

Terima kasih

Subhayni

Page 8: Subhayni, S.Pd., M.Pd. Dra. Sa’adiah, M.Pd. Armia, S.Pd ...

vi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………................

DAFTAR ISI …………………………………………………………

BAB 1 BAHASA SEBAGAI ALAT KOMUNIKASI ……………….

1.1 Berbicara Sebagai Suatu Cara Berkomunikasi ………….

1.2 Batas dan Tujuan Pembicara …………………………….

1.3 Berbicara Sebagai Seni dan Ilmu ………………………..

1.4 Ragam Seni Berbicara …………………………………...

1.5 Metode Penyampaian dan Penilaian Berbicara………….

BAB 2 BATAS DAN TUJUAN BERBICARA ………………….…

2.1 Batas Bebicara ……………………………………………

2.2 Tujuan Bebicara …………………………………………..

BAB 3 BERBICARA SEBAGAI SENI DAN ILMU………………...

3.1 Berbicara Sebagai Seni…………………………………....

3.2 Berbicara Sebagai Ilmu…………………………………...

BAB 4 RAGAM SENI BERBICARA …………………………….....

4.1 Berbicara di Muka Umum ………………………………..

4.2 Berbicara pada Konferensi ……………………………….

BAB 5 METODE KETERAMPILAN BARBICARA ………………

5.1 Metode Ulang Ucap ………………………………………

5.2 Metode Lihat Ucap …………………………………….…

5.3 Metode Memberikan Deskripsi ………………………..…

5.4 Metode Menjawab Pertanyaan ………………………...…

5.5 Metode Bertanya …………………………………………

5.6 Metode Pertanyaan Menggali ……………………….……

5.7 Metode Melanjutkan …………………………………...…

5.8 Menceritakan Kembali …………………………...………

5.9 Metode Percakapan dan Bermain Peran ………….………

5.10 Metode Parafrase ………………………………..………

ii

iv

1

37131617

222224

373840

464649

5758596061636566666870

Page 9: Subhayni, S.Pd., M.Pd. Dra. Sa’adiah, M.Pd. Armia, S.Pd ...

vii

5.11 Metode Reka Cerita Gambar ……………………………

5.12 Metode Memberi Petunjuk ………………………...……

5.13 Metode Pelaporan ………………………………….……

5.14 Metode Wawancara …………………………………..…

5.15 Metode Diskusi ………………………………………….

5.16 Metode Bertelepon ………………………………...……

5.17 Metode Dramatisasi ………………………………..……

5.18 Penilaian Keterampilan Berbicara ………………………

BAB 6 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BERBICARA ………

6.1 Faktor Kebahasaan Penunjang Keefektifan Berbicara …

6.2 Faktro Nonkebahasaan Penunjang Keefektifan Berbicara..

BAB 7 TEKNIK BERBICARA ………………………………...……

7.1 Pengertian Teknik Berbicara ………………………..……

7.2 Prinsip-Prinsip Berbicara …………………………………

7.3 Berbicara dan Pembelajarannya …………………….……

BAB 8 HAMBATAN BERBICARA DI DEPAN UMUM………..…

8.1 Hambatan Internal ……………………………………..…

8.2 Hambatan Eksternal ………………………………………

8.3 Cara Mengatasi Masalah Berbicara di Depan Umum ……

BAB 9 BERBICARA EFEKTIF …………………………………..…

9.1 Membangun Komunikasi Efektif ……………………...…

9.2 Prinsip Dasar Berbicara Efektif ……………………..……

BAB 10 ETIKA DALAM BERBICARA ……………………………

10.1 Pengertian Etika dan Etiket ………………………..……

10.2 Etika dan Etiket yang Baik dalam Berbicara ……………

10.3 Teknik Berbicara yang Baik ……………………….……

BAB 11 BERBICARA DI HADAPAN ORANG BANYAK ……..…

11.1 Public Speaking dan Urgensinya ……………………..…

11.2 Pentingnya Public Speaking………………………..……

11.3 Faktor Percaya Diri Public Speaking ………...…………

11.4 Strategi dan Persiapan yang Baik Sebelum Berbicara di

Depan Publik …………………………………………………

11.5 Komunikasi Efektif dan Teknik Public Speaking ………

71727373747475

82838691919296

107108110111

114115116

121123125127

129130132133

135137

75

Page 10: Subhayni, S.Pd., M.Pd. Dra. Sa’adiah, M.Pd. Armia, S.Pd ...

viii

11.5.1 Dasar Berbicara Efektif ………………………

11.5.2 Teknik Public Speaking ………………………

BAB 12 CARA MENGATASI GROGI ……………………..………

BAB 13 DISKUSI KONFERENSI …………………………..………

13.1 Pengertian Diskusi Konferensi …………………….……

13.2 Bentuk dan Pelaksanaan Diskusi Konferensi ……...……

BAB 14 DISKUSI PANEL ………………………………………..…

14.1 Pengertian Diskusi Panel ……………………………..…

14.2 Tujuan Diskusi Panel ……………………………………

14.3 Kelebihan dan Kekurangan dari Diskusi Panel …………

14.4 Jenis Anggota dalam Diskusi Panel………………..……

14.5 Karakter dan Keuntungan Diskusi Panel ………….……

BAB 15 SIMPOSIUM ………………………………………………..

15.1 Defenisi Simposium ………………………………….....

15.2 Tujuan Simposium ………………………………………

15.3 Kelebihan dan Kekurangan Simposium ……………...…

BAB 16 SEMINAR ………………………………………………..…

16.1 Pentingnya Melakukan Seminar ………………...………

16.2 Menyelenggarakan Seminar ………………….…………

16.3 Tata Krama Penyaji dan Peserta ………………...………

BAB 17 DEBAT ……………………………………………...………

17.1 Pengertian Debat dan Unsur Debat…...…………………

17.2 Macam-Macam Debat ……………………………..……

17.3 Syarat-Syarat Susunan Proporsi ………………………...

BAB 18 PIDATO …………………………………………………….

18.1 Ruang Lingkup Pidato …………………………..………

18.2 Metode Pidato …………………………………...………

BAB 19 PENGAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA ………

19.1 Pendekatan Pengajaran Bahasa …………………………

19.2 Tujuan Pengajaran Bahasa………………………………

137139

143

149149

155155158159160161

165165168171

174175177178

181182183189

193193195

198198200

150

Page 11: Subhayni, S.Pd., M.Pd. Dra. Sa’adiah, M.Pd. Armia, S.Pd ...

ix

19.3 Teknik pengajaran keterampilan berbicara……………

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………….

GLOSARIUM……………………………………………………….

INDEKS……………………………………………………………..

202

209

211

217

19.4 Tujuan Pembelajaran Keterampilan Berbicara.......…… 203

Page 12: Subhayni, S.Pd., M.Pd. Dra. Sa’adiah, M.Pd. Armia, S.Pd ...

1

BAB 1

BAHASA SEBAGAI ALAT KOMUNIKASI

Deskripsi Singkat

Bab ini menjelaskan tentang bahasa sebagai alat komunikasi,

maknanya bahasa adalah alat verbal yang digunakan untuk

berkomunikasi, bahasa itu adalah satu sistem sama dengan sistem-

sistem lain yang sekaligus bersifat sistematis.

Bagian-Bagian yang terbagi dalam bahasa sebagai alat komunikasi,

yaitu:

1. Berbicara Sebagai Suatu Cara Berkomunikasi

2. Batas dan Tujuan Pembicara

3. Berbicara Sebagai Seni Dan Ilmu

Capaian Perkuliahan

Pencapaian yang diharapkan dalam bab ini adalah mampu berbicara

sebagai suatu cara berkomunikasi dengan baik, batas dan tujuan

pembicaraan yang diatur dengan baik, metode penyampaian dan

penilaian berbicara yang efektif, jelas, tepat, dan mudah dipahami.

Adanya suatu diskusi dalam kelas yangdilakukan tentu

semuanya mempunyai tujuan masing-masing dan boleh jadi tujuan

tersebut berbada ataupun sama. Sedangkan pembelajaran pada saat

ini yaitu dengan judul “ Bahasa Indonesia Sebagai Alat

Komunikasi” mempunyai beberapa tujuan di antaranya adalah :

1. Dapat mengetahui makna dari Bahasa Indonesia secara

terperinci

Page 13: Subhayni, S.Pd., M.Pd. Dra. Sa’adiah, M.Pd. Armia, S.Pd ...

22

BAB 2

BATAS DAN TUJUAN BERBICARA

Deskripsi Singkat

Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi

atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan atau

menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan. Tujuan utama dari

berbicara adalah sebagai alat untuk mengomunikasikan laporan,

hiburan, atau ajakan, juga untuk meyakinkan pendengar, mengajak

atau mempengaruhi dengan menghendaki tindakan atau reaksi dari

pendengar, serta untuk memberitahukan serta menghibur.

Capaian Perkuliahan

1. Mahasiswa dapat memahami pengertian berbicara

2. Mahasiswa dapat mengerti tujuan berbicara

3. Mahasiswa dapat berbicara di depan khalayak ramai

4. Mahasiswa dapat menjelaskan kembali isi materi berbicara

2.1 Batasan Berbicara

Ujaran (speech) merupakan suatu bagian yang integral dari

keseluruhan personalitas atau kepribadian. Ujarandapatmencerminkan

lingkungan sang pembicara, kontak-kontak sosial, dan pendidikannya.

Aspek-aspek lain yang dapat dicerminkan, seperti cara berpakaian

atau mendandani pengantin bersifat eksternal, tetapi ujaran sudah

bersifat interen atau pembawaan.

Page 14: Subhayni, S.Pd., M.Pd. Dra. Sa’adiah, M.Pd. Armia, S.Pd ...

37

BAB 3

BERBICARA SEBAGAI SENI DAN ILMU

Deskripsi Singkat

Berbicara sebagai seni merupakan upaya memperoleh nilai estetik.

Berbicara dibagi dua bidang umum yaitu :berbicar aterapan atau

berbicar afungsional(the speech art), dan pengetahuan berbicara (the

speech sciences), dengan kata lain berbicaradapat di tinjausebagai seni

dan ilmu. Dengan adanya pembagian pembicara, orang akan mudah

dalam memahami setiap topik yang ingin di bahas. Pada materi ini

menjelaskan pengertian tentang berbicara sebagai ilmu, di dalam

pendidikan berbicara ada beberapa konsep-konsep yang mendasari

keterampilan berbicara. Pada bab ini juga ada beberapa hal-hal yang

harus ditelaah di dalam berbicara sebagai ilmu.

Capaian Perkuliahan

Dengan mempelajari bab ini, peserta didik diharapkan mampu

memahami apa saja bidang-bidang dalam berbicara, dan peserta

didik juga mampu memilih kata-kata yang tepat untuk di bicarakan

didepan umum maupun di depan orang banyak. bab ini diharapkan

agar pembaca dapat mengetahui dan menguasi bahwa berbicara

sebagi ilmu, tidak mungking seseorang terampil berbicara tanpa

memiliki teori dasar tentang berbicara. Disini juga diharapkan

kepada pembaca untuk bisa memahami konsep-konsep yang

mendasari pendidikan berbicara. Dan pembaca mampu mengucapkan

huruf-huruf vokal dan konsonan dengan jelas.

Page 15: Subhayni, S.Pd., M.Pd. Dra. Sa’adiah, M.Pd. Armia, S.Pd ...

46

BAB 4

RAGAM SENI BERBICARA

Deskripsi Singkat

Ragam seni berbicara merupakan upaya dan teknik yang dilakukan

oleh pembicara untuk mempersiapkan diri berbicara di depan umum

dan dalam acara resmi maupun tidak resmi.

Ada dua pembagian ragam seni berbicara yang akan dibahas pada bab

ini, yakni: (1) berbicara di muka umum (public speaking), (2)

berbicara pada konferensi (conference speaking).

Capaian Perkuliahan

Dengan mempelajari bab ini, peserta didik diharapkan mampu

memahami apa saja teknik yang harus dimiliki pembicara pada saat

berbicara di hadapan khalayak ramai sehingga apa yang dibicarakan

tersebut mampu menarik perhatian audiens. Selain itu, peserta didik di

harapkan mengetahui apa saja pembagian-pembagian yang ada pada

poin-poin ragam berbicara tersebut.

4.1 Berbicara di Muka Umum

Berbicara di depan umum merupakan salah satu teknik atau seni

berbicara yang harus dimiliki oleh pembicara untuk menarik perhatian

audiens.Untuk menarik perhatian audiens terdapat beberapa hal yang

harus dipersiapkan oleh pembicara selain persiapan materi yang

matang. misal, mempersiapkan mental dengan baik, berlatih teratur di

Page 16: Subhayni, S.Pd., M.Pd. Dra. Sa’adiah, M.Pd. Armia, S.Pd ...

57

BAB 5

METODE KETERAMPILAN BERBICARA

Deskripsi Singkat

Bab ini menjelaskan tentang metode yang digunakan dalam hal

berbicara, karena ada banyak metode berbicara yang di pakai dalam

meperdalmi keterampilan berbicara. Bab ini juga menjelaskan

bagaimana agar kita bisa berbicara dengan baik di depan umum

seperti mrnimbulkan rasa percaya diri pada diri seseorang. Ada hal

yang sangatt bagus dalam mempelajari keterampilan berbicara yaitu

salaah satu contoh kita banyak menguasai kossa kata yang baru dan

mennambah wawasan seseorang dalam ilmu peengetahuan umum.

penilian keterampilan dalam kegiatan berbicara, yang meliputi

serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis dan

menafsirkan proses dan hasil belajar mahasiswa, khususnya dalam

kegiatan praktik berbicara.

Capaian Perkuliahan

1. Mahasiswa mampu mengulangi ucapan yang diucapkan oleh

guru

2. Mahasiswa lebih percaya diri untuk berbicara di depan kelas

3. Mahasiswa mampu membuat pertanyaan dan menjawab

pertanyaan tersebut

4. Mahasiswa mampu mendeskripsikan apa yang diberikan oleh

Page 17: Subhayni, S.Pd., M.Pd. Dra. Sa’adiah, M.Pd. Armia, S.Pd ...

82

BAB 6

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

BERBICARA

Deskripsi Singkat

Dalam bab ini menjelaskan Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam

keterampilan berbicara yang biasanya ditemukan dalam Faktor-Faktor

Kebahasaan Sebagai Penunjang Keefektifan Berbicara seperti,

ketepatan ucapan, Penempatan tekanan, nada dan durasi yang sesuai,

Pilihan kata (Diksi), Ketepatan sasaran pembicaraan. Kita ketahui

dalam keterampilan berbicara sangat perlu memperhatikan faktor-

faktor tersebut yang dapat memperbaiki keterampilan berbicara kita.

Faktor-Faktor Nonkebahasaan Sebagai Penunjang Keefektifan

Berbicara seperti, Sikap pembicara, Pandangan mata, keterbukaan,

gerak-gerik dan mimik yang tepat, kenyaringan suara, kelancaran,

penguasan topik. Dengan adanya faktor-faktor ini dapat memudahkan

pula pembicara maupun pendengar.

Capaian Perkuliahan

Dalam hal ini yang harus kita lakukan adalah belajar dan berlatih

dengan baik, dalam bab ini mahasiswa diharapkan mampu

menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi berbicara.

Selanjutnya mahasiswa juga mampu menggunakan faktor-faktor

tersebut dalam kehidupan sehari-hari ketika mereka berbicara.

Dalam berkomunikasi terdapat hal-hal yang

mempengaruhi dan menunjang kegiatan berbicara. Hal ini

dimaksudkan agar dapat

Page 18: Subhayni, S.Pd., M.Pd. Dra. Sa’adiah, M.Pd. Armia, S.Pd ...

91

BAB 7

TEKNIK BERBICARA

Deskripsi Singkat

Dalam bab ini dibahas pengertian teknik berbicara, prinsip-prinsip

berbicara, pengertian berbicara, tujuan berbicara, jenis-jenis berbicara,

dan faktor-faktor keberhasilan berbicara. Di akhir bab disajikan pula

latihan –latihan yang dapat memudahkan mahasiswa memahami apa

yang telah diuraikan dalam bab.

Capaian Perkuliahan

Setelah mempelajari pokok bahasan perkuliahan ini secara tuntas,

mahasiswa mampu menjelaskan konsep dasar teknik berbicara,

meliputi topik-topik berikut :

1) Pengertian Teknik Berbicara

2) Prinsip-prinsip Berbicara

3) Berbicara dan Pembelajarannya

7.1 Pengertian Teknik Berbicara

Teknik berbicara adalah cara seseorang dalam melakukan proses

interaksi antara pembicara dan pendengar, untuk melakukan interaksi

baiknya kita menggunakan teknik yang tepat yang biasanya

dinamakan teknik berbicara efektif, hal itu di lakukan agar sang

komunikan dan komunikator mampu menyelesaikan tujuan dalam

Page 19: Subhayni, S.Pd., M.Pd. Dra. Sa’adiah, M.Pd. Armia, S.Pd ...

107

BAB 8

HAMBATAN BERBICARA DI DEPAN UMUM

Deskripsi Singkat

Bab ini menjelaskan tentang hambatan yang sering terjadi ketika

berbicara di depan umum yaitu 1. adanya hambatan yang muncul dari

dalam pembicara ( hambatan internal ) yang meliputi : ketidak

sempurnaan alat ucap dan gugup 2. hambatan yang datang dari luar

diri pembicara (faktor eksternal ) yang meliputi : suara atau bunyi,

kondisi ruangan , media dan pengetahuan pendenggar. Selain itu, bab

ini juga menjelaskan cara mengatasi masalah berbicara di depan

umum.

Capaian Perkuliahan

Setelah mempelajari bab ini, diharapkan mahasiswa mampu

menjelaskan hambatan yang sering terjadi ketika berbicara di depan

umum baik itu hambatan internal dan hambatan eksternal dan

diharapkan mahasiswa mampu mengatasi masalah berbicara di depan

umum yang sering terjadi.

Berbicara di depan umum merupakan salah satu teknik atau seni

berbicara yang harus dimiliki oleh pembicara untuk mampu menarik

perhatian audiens. Tidak semua orang mempunyai kemampuan

berbicara di depan umum. Namun, kemampuan ini dapat dimiliki oleh

semua orang melalui proses belajar dan latihan secara

berkesinambungan dan sistematis. Terkadang dalam proses belajar

Page 20: Subhayni, S.Pd., M.Pd. Dra. Sa’adiah, M.Pd. Armia, S.Pd ...

114

BAB 9

BERBICARA EFEKTIF

Deskripsi Singkat

Bab ini menjelaskan tentang cara kita supaya saat kita berbicara

dengan lawan bicara kita merasa nyaman dan tidak terjadi

miskomunikasi serta memberikan cara-cara agar pesan kita dapat

disampaikan secara efektif yang sering dikenal dengan berbicara

efektif. Berbicara efektif adalah kemampuan dalam menyampaikan

suatu maksud atau tujuan dalam bentuk pesan dengan jelas, tepat, dan

mudah kita pahami.

Capaian Perkuliahan

Diharakan mahasiswa mampu berbicara dengan baik dan tidak

bertele-tele. Semoga bisa lebih mengerti tentang berbicara efektif, dan

paham serta menerapkan tentang apa yang harus diperhatikan dalam

berbicara efektif.

Anda pasti ingin menjadi pembicara yang baik. Anda pasti juga ingin

lawan bicara anda nyaman mendengarkan anda ketika berbicara

dengan anda. Ingin pesan tersampaikan tanpa terjadi miskomunikasi?

Ok, kali ini saya akan berbagi bagaimana cara agar pesan kita dapat

disampaikan secara efektif atau biasa kita kenal dengan berbicara

efektif. Sebelumnya kita dapat mengetahui apa itu berbicara efektif.

Page 21: Subhayni, S.Pd., M.Pd. Dra. Sa’adiah, M.Pd. Armia, S.Pd ...

121

BAB 10

ETIKA DALAM BERBICARA

Deskripsi Singkat

Bab ini menjelaskan tentang etika dalam berbicara. Etika sendiri

Etika secara Etimologi berasal dari bahasa Yunani adalah "Ethos",

yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan. Etika biasanya

berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari

bahasa Latin, yaitu "Mos" dan dalam bentuk jamaknya "Mores",

yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dan

cerminan kehidupannya dengan melakukan perbuatan yang baik

(kesusilaan), dan menghindari hal- hal tindakan yang buruk. Etika

dan moral lebih kurang sama pengertiannya, tetapi dalam kegiatan

memiliki makna yaitu karakter atau watak seseorang. Etika dalam

berbicara dapat dilihat dari seseorang berbicara. kita akan lebih

menghargai orang yang berbicara dengan sopan dari pada kasar

atau tidak sopan

Capaian Perkuliahan

Capaian pembelajaran yang diharapkan dari siswa setelah membaca

bab ini adalah siswa dapat lebih baik lagi etika ataupun sikap nya

dalam berbicara. Kita menghargai tiap ucapan orang dengan

menyimak dan mendengarkan, baik berbicara dilingkungan sekolah

maupun dilingkungan masyarakat.

Page 22: Subhayni, S.Pd., M.Pd. Dra. Sa’adiah, M.Pd. Armia, S.Pd ...

129

BAB 11

BERBICARA DI HADAPAN ORANG BANYAK

Capaian Perkuliahan

Setelah mengikuti materi bab ini, diharapkan

1. mahasiswa mampu memahami apa itu berbicara didepan

umum

2. mahasiswa dapat mengetahui betapa pentingnya bisa

berbicara di depan orang banyak

3. mahasiswa dapat mengetahui faktor apa saja yang dapat

menganggu konsentrasi kita dalam berbicara berbicara

didepan orang banyak

Deskripsi Singkat

Bab ini menjelaskan tentang berbicara di depan orang banyak.

Berbicara di depan orang banyak atau di depan umum merupakan

salah satu teknik atau seni yang harus dimiliki oleh seseorang

pembicara untuk mampu menarik perhatian audien atau pendengar.

Berbicara di depan umum kita perlu persiapan dan mental yang baik

dalam melakukannya karena orang akan menilai diri kita dari

bagaimana cara kita bericara tersebut. Dalam bab ini juga akan

dijelaskan bagaimana cara dan sikap mengatasi masalah yang

berhubungan dengan kendala-kendala yang sering dialami oleh

pembicara, serta memberitahukan kepada kita betapa pentingnya bisa

bericara di depan orang banyak.

Page 23: Subhayni, S.Pd., M.Pd. Dra. Sa’adiah, M.Pd. Armia, S.Pd ...

143

BAB 15

CARA MENGATASI GROGI

Deskripsi Singkat

Grogi bisa muncul dikarenakan adanya rasa takut dan minder pada diri

sendiri karena masih minimnya pengalaman.Seseorang yang sedang

grogi jelas terlihat dari cara dia berkomunikasi yang kurang efektif.

Efek terbesar dari perasaan grogi adalah seseorang akan lupa dengan

apa yang akan ingin disampaikan, lupa dengan apa yang sudah

dipersiapkan, gemetar dan merasa gugup saat akan melakukan segala

sesuatunya yang bisa mengakibatkan kegagalan.

Capaian Perkuliahan

Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian cara mengatasi grogi dan

bias menjawab pertanyaan yang telah diajukan. Lalu secara otomatis

mahasiswa akan mengalami pengalaman belajar sesuai dengan materi

yang disampaikan guru tersebut.

Semua orang pasti pernah merasakan grogi, baik itu motivator, trainer

maupun presenter professional. Namun yang membedakan mereka

dengan orang yang baru pertama kali tampil dimuka umum adalah

mereka biasa mengatasi rasa groginya, sehingga tak terlihat oleh

para audiens. Sebaliknya, para pemula belum biasa mengontrol

rasa groginya, sehingga tampak dan terlihat rasa groginya muncul di

Page 24: Subhayni, S.Pd., M.Pd. Dra. Sa’adiah, M.Pd. Armia, S.Pd ...

149

BAB 13

DISKUSI KONFERENSI

Deskripsi Singkat

Diskusi adalah salah satu interaksi antar dua orang atau lebih.

Sedangkan konferensi adalah diskusi yang diselenggarakan oleh suatu

badan atau organisasi yang membicarakan masalah aktual. Setelah

kita mempelajari tentang diskusi konferensi kita akan lebih pandai

dalam berinteraksi dengan forum dan kita dapat memecahkan masalah

masalah yang ada di dalam organisasi dan lembaga di tingkat nasional

maupun internasional.

Capaian Perkuliahan

Dengan mempelajari bab ini, peserta didik diharapkan mampu

memahami pengertian diskusi konferensi, mampu memecahkan

masalah masalah dengan berdiskusi, mampu berdiskusi dengan baik

dan sesuai berjalannya diskusi, mengetahui langkah langkah diskusi

konferensi, dan mampu berinteraksi dengan baik dalam organisasi

maupun lembaga lembaga nasional dan internasional.

13.1 Pengertian Diskusi Konferensi

Dalam kehidupan dewasa ini, kita sering kali menemukan

masalah-masalah yang sulit dipecahkan, terutama dalam

kehidupan berorganisasi dan lembaga-lembaga yang ada di

tingkat nasional

Page 25: Subhayni, S.Pd., M.Pd. Dra. Sa’adiah, M.Pd. Armia, S.Pd ...

155

BAB 14

DISKUSI PANEL

Deskripsi Singkat

Bab ini membahas tentang pengertian diskusi panel menurut para

ahli, dan pengertian diskusi panel secara umum. Selain itu juga

membahas tentang tujuan, jenis-jenis, dan komponen-komponen

yang ada di dalam diskusi panel itu sendiri.

Capaian Perkuliahan

Capaian pada bab ini bagi mahasiswa:

1) dapat menangkap informasi yang faktual dan pengetahuan

yang konseptual

2) dapat memahami teori dan prinsip-prinsip pembahasan

tertentu

3) dapat menemukan titik temu dari suatu permasalahan

14.1 Pengertian Diskusi Panel

Diskusi panel Ini adalah diskusi di mana beberapa orang (panel)

bercakap-cakap di depan penonton. Pada akhir, penonton yang

menonton diskusi juga berpartisipasi. Para penonton menempatkan

pertanyaan penting dan para ahli menjawab mereka dan memperjelas

poin. Jadi, diskusi ini memberikan kemudahan bagi penonton untuk

bisa ikut berpartisipasi dalam diskusi, bisa dengan menanyakan

pertanyaan dan juga memperjelas poin.

Page 26: Subhayni, S.Pd., M.Pd. Dra. Sa’adiah, M.Pd. Armia, S.Pd ...

165

BAB 15

SIMPOSIUM

Deskripsi Singkat

Bab ini membicarakan tentang simposium. Definisi simposium

menurut beberapa sumber. Tujuan dari simposium. Persiapan-

persiapan dalam simposium. Komponen-komponen yang ada dalam

simposium, dan bab ini juga membicarakan tentang kelebihan juga

kelemahan simposium.

Capaian Perkuliahan

Pencapaian yang ingin dicapai pada bab ini adalah mahasiswa mampu

mengidentifikasi beberapa aspek tentang simposium. Peserta juga

diharapkan mampu mengerti tentang topik suatu masalah yang

dibicarakan saat simposium.

15.1 Definisi Simposium

Salah satu topik yang akan diajarkan pada mata kuliah keterampilan

berbicara adalah simposium. Berdasarkan Wikipedia bahasa

Indonesia, disebutkan bahwa, “simposium (bahasa Yunani

Kuno: Συμπόσιον) adalah teks filosofis oleh Plato sekitar tahun 385-

380 SM. Ini menyangkut dirinya pada satu tingkat dengan tujuan, usul

dan sifat cinta, dan (dalam interpretasi kemudian hari) adalah asal dari

konsep cinta Platonis.”

Sedangkan berdasarkan Wikipedia dalam bahasa Inggris

dikatakan,“In ancient Greece,

Page 27: Subhayni, S.Pd., M.Pd. Dra. Sa’adiah, M.Pd. Armia, S.Pd ...

174

BAB 16

SEMINAR

Deskripsi Singkat

Bab ini membicarrakan tentang seminar. Pentingnya melakukan

seminar. Perangkat seminar. Menyelenggarakan seminar. Mengajukan

pertanyaan dalam diskusi, dan pada bab ini juga membahas tentang

tata krama penyaji dan peserta dalam sebuah seminar.

Capaian Perkuliahan

Pencapaian yang ingin dicapai dalam bab ini adalah mahasiswa

mampu mengidentifikasi beberapa aspek tentang seminar. Peserta juga

diharapkan memahami tujuan dan tata krama dalam sebuah seminar.

Adapun asal kata seminar berasal dari kata Latin seminarum, yang

berarti "tanah tempat menanam benih". Seminar merupakan suatu

pertemuan untuk membahas suatu masalah dengan prasaran atau

tanggapan melalui diskusi untuk mendapatkan keputusan bersama

mengenai masalah tersebut. Seminar merupakan salah satu bentuk

pengajaran akademis yang dilaksanakan di Universitas ataupun di

organisasi- organisasi komersial dan professional. Tujuan utamanya

adalah untuk mendapatkan jalan keluar atau memecahkan suatu

masalah. (Pembelajaran Keterampilan Berbahasa.2014.72-73)

Sebuah seminar biasanya memiliki fokus pada suatu topik

yang khusus, di mana mereka yang hadir dapat berpartisipasi secara

aktif. Seminar seringkali dilaksanakan melalui sebuah dialog dengan

Page 28: Subhayni, S.Pd., M.Pd. Dra. Sa’adiah, M.Pd. Armia, S.Pd ...

181

BAB 17

DEBAT

Deskripsi Singkat

Bab ini membicarakan tentang pengertian debat, unsur-unsur debat

yang terdiri atas topik debat, tim Afirmatif, tim negatif, pembicara,

pemimpin debat, dan penonton serta menjelaskan tentang macam-

macam debat: debat amerika, debat kompetitif, dan debat

perlementer. Selain itu, bab ini juga membicarakan tentang syarat-

syarat susunan proporsi, dan etiket atau norma dalam berdebat dan

bertanya.

Capaian Pembelajaran yang Diharapkan

Setelah mempelajari pokok bahasan ini secara tuntas diharapkan

mahasiswa dapat memahami konsep dasar dari debat yang meliputi

topik berikut: (1) pengertian debat, (2) unsur-unsur debat, (3)

macam-macam debat, (4) syarat-syarat proporsi, dan (5) etiket atau

norma dalam berdebat dan bertanya. Selain itu, diharapkan pula

adanya perubahan sikap dari mahasiswa pada saat melakukan

kegiatan debat sesuai dengan materi yang dipelajari atau dengan kata

lain mahasiswa mampu menerapkan materi yang dipelajari dalam

bab ini dengan baik dan benar.

Page 29: Subhayni, S.Pd., M.Pd. Dra. Sa’adiah, M.Pd. Armia, S.Pd ...

193

BAB 18

PIDATO

Capaian Perkuliahan

18.1 Ruang Lingkup Pidato

Pidato adalah suatu ucapan dengan susunan yang baik untuk

disampaikan kepada orang banyak. Pidato yang baik dapat

memberikan suatu kesan positif bagi orang-orang yang mendengar

pidato tersebut. Kemampuan berpidato atau berbicara yang baik di

depan publik / umum dapat membantu untuk mencapai jenjang karir

yang baik.

Biasanya seseorang yang mempunyai kemampuan berpidato

atau berbicara di didepan publik memiliki kepercayaan diri yan tinngi

serta memiliki karir yang bagus dalam pekerjaanya dan juga selalu

menonjol dalam setiap pergaulan. Pidato juga merupakan sebuah

sarana untuk kita dapat menyampaikan sesuatu pesan kepada khalayak

umum, dengan pidato semua kita juga dapat menambah rasa percaya

Definisi Singkat

Bab ini membahas tentang pidato. Pada materi berpidato dijelaskan

apa itu pidato, tujuan pidato,jenis-jenis pidato, dan metode pidato.

Setelah mempelajari pokok pembahasan dalam bab ini secara tuntas,

mahasiswa mampu memahami kosep dasar cara berpidato atau publik

speaking dengan baik dengan bahas yang benar, dapat membuat

naskah pidato dengan ejaan bahasa Indonesia yang benar, serta dapat

mengaplikasikan metode berpidato yang tetap sesuai dengan keadaan

ruang lingkup.

Page 30: Subhayni, S.Pd., M.Pd. Dra. Sa’adiah, M.Pd. Armia, S.Pd ...

198

BAB 19

PENGAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA

Definisi Singkat

Capaian Perkuliahan

19.1 Pendekatan Pengajaran Bahasa

Setiap kurikulum yang berlaku di Indonesia berbeda dalam salah satu

aspek, yakni dalam hal pendekatan. Kurikulum kita kenal dengan

pendekatan tujuan sedangkan dari sudut cara mencapai tujuan

pendekatan ini diperluas atau disempurnakan lagi, misalnya ada

pendekatan keterampilan proses, pendekatan spiral dan pendekatan

lintas materi.

Dalam proses pengajaran pendekatan adalah cara memulai

sesuatu dalam pembelajaran bahasa seperangkat asumsi tentang

hakikat bahasa, pengajaran bahasa dan proses belajar bahasa dalam

setiap kegiatan belajar mengajar yang harus dipikirkan dan ditetapkan

lebih dahulu adalah tujuan yang hendak dicapai dengan

Bab ini berisikan tentang pengajaran keterampilan berbicara di

sekolah. Pada bab ini dibicarakan berbagai pendekatan, teknik, dan

strategi pembelajaran berbicara. Selain itu, di dalam bab ini juga

dibahas mengenai tujuan yang hendak dicapai dalam proses

pembelejaran berbicara di sekolah.

Setelah mengikuti perkuliahn materi bab ini, diharapkan mahasiswa

mampu mengenal dan mengimplementasikan berbagai pendekatan,

teknik, dan strategi pembelajaran berbicara. Selain itu, mahasiswa juga

dapat mengenal tujuan yang hendak dicapai dalam proses pembelejaran

berbicara di sekolah.

Page 31: Subhayni, S.Pd., M.Pd. Dra. Sa’adiah, M.Pd. Armia, S.Pd ...

209

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Maidar G. 1998. Kemampuan berbicara bahasa indonesia.

Jakarta: Erlangga.

Arjad, Maidar G dan Mukti U.S. 1998. Pembinaan Kemampuan

Berbicara Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Burhan Nurgiyanto, Penilaian dalam pengajaran Bahasa dan Sastra

Indonesia. Yogyakarta:BPFE.

Dewi, Fitriana Utami. 2003. Public Speaking Kunci Sukses Bicara di

depan Publik Teori dan Praktek. Yogyakarta: Pustaka

Belajar.

Haryadi. 1997. Berbicara (suatu pengantar). Diktat Perkuliahan: IKIP

Yogyakarta.

Juniarti, Elly dan Pramana. 2006. General Public Speaking. Jakarta:

Public Speaking School.

K. Bertens. 2000. Etika. Yogyakarta : Penerbit kanisius.

Maryanto, Bambang. 2007. Contoh-contoh MC dan Pidato. Surabaya:

Apolo.

McCarty, Andrew. 2007. Mengembangkan Kepribadian dengan

Berpikir Positif. Romlatul Hikmah, S.Hum, penerjemah.

Jakarta: Prestasi Pustakakarya. Terjemahan dari: How to

positive thinking.

Mustafa, Nur. 2006. Berbicara . Pekanbaru: Cendikia Insani.

Page 32: Subhayni, S.Pd., M.Pd. Dra. Sa’adiah, M.Pd. Armia, S.Pd ...

210

Novia, T. 2002. Strategy og Improve Student’s Ability in Speaking.

Padang: UNP Padang.

Melvin. Silberman. 1996. Active learning 101 cara belajar siswa

aktif. Bandung: Nusameda.

Magnis, Franz Von. 1975. Etika Umum. Yogyakarta : Karnisius.

Putro, Eko, Widoyoko. 2011. Evaluasi Program Pembelajaran

Panduan Praktis Bagi Pendidik dan Calon Pendidik.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rogers, Natallie. 2004. Berani Bicara di depan Publik: Cara Cepat

Berpidato. Bandung: Nuansa.

Sameto, Hudoro.1996. Kiat Sukses Mengolah Komunikasi. Jakarta:

Puspa Sawara.

Supriyadi, dkk. 2005. Pendidikan Bahasa Indonesia 2. Jakarta:

Depdikbud.

Tarigan, Djago.1997. Pengembangan Keterampilan Berbicara.

Jakarta:Depdikbud.

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan

Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Page 33: Subhayni, S.Pd., M.Pd. Dra. Sa’adiah, M.Pd. Armia, S.Pd ...

211

GLOSARIUM

Afirmatif : Kebijakan yang diambil yang bertujuan agar

kelompok/golongan tertentu (gender ataupun

profesi) memperoleh peluang yang setara dengan

kelompok/golongan lain dalam bidang yang

sama.

Akademik : Kemampuan yang diukur secara pasti

Alih kode : peristiwa peralihan dari satu kode ke kode yang

lain dalam suatu peristiwa tutur. Misalnya,

penutur penutur menggunakan bahasa Indonesia

beralih menggunakan bahasa inggris

Antusias : bersemangat dalam menanggapi satu hal

Attitude : (Sikap) adalah ekspresi sederhana dari

bagaimana kita suka atau tidak suka terhadap

suatu hal

Audible : Dapat didengar atau dimengerti dengan baik

Audiens : Sekumpulan orang yang menjadi pembaca,

pendengar dan pemirsa dari berbagai media atau

komponen beserta isinya, seperti halnya

pendengar radio ataupun penonton televise

Audiovisual : Media yang mempunyai unsur suara dan unsur

gambar

Bimbang : Tidak tetap hati atau kurang percaya/ragu-ragu

Brainstorming : Brainstorming dikatakan juga sekelompok oyang

yang memikirkan sesuatu yang bersamaan

dengan cepat untuk menyelesaikan suatu masalah

Buyar : Mengalir atau meresap/berantakan

Canggung : Sikap yang kaku (kikuk); kekakuan.

Debat : Kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau

lebih, baik secara perorangan maupun kelompok,

dalam mendiskusikan dan memutuskan masalah

dan perbedaan.

Dialek : Variasi bahasa yang berbeda-beda menurut

pemakaian (misalnya bahasa dari suatu daerah

tertentu, kelompok sosial tertentu, atau kurun

waktu tertentu).

Dialog : Percakapan atara dua orang

Page 34: Subhayni, S.Pd., M.Pd. Dra. Sa’adiah, M.Pd. Armia, S.Pd ...

212

Diftong : Bunyi vocal rangkap yang tergolongdi satu suku

kata

Dinamis : Penuh semangat dan tenaga sehingga cepat

bergerak dan mudah menyesuaikan diri.

Diskusi : pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran

mengenai suatu masalah

Dramatis : penyesuaian cerita untuk pertunjukan sandiwara

pendrama hal membuat suatu peristiwa

mengenaskan atau mengharukan

Efektif : adanya efeknya (akibatnya, pengaruhnya,

kesannya); manjur atau mujarab(tentang obat);

dapat membawa hasil; berhasikil guna (tentang

usaha, tindakan); mangkus; mulai berlaku

(tentang undang-undang, peraturan).

Elaborasi : penggarapan (mengerjakan) sesuatu secara tekun

dan cermat

Etika : untuk pengkajian sistem nilai-nilai sikap dan

perilaku dalam kehudupan yang

Etiket : suatu sikap seprti sopan santun atau aturan

lainnya.

Filosofi : studi tentang kebijak sanaan, dasar-dasar

pengetahuan, dan proses yang digunakan untuk

mengembangkan dan merancang pandangan

mengenai suatu kehidupan

Fisik : jasmani; badan

Fonem : suatu benyi terkecil yang mampu menunjukkan

kontras makna (misalnya /h/ adalah fonem karena

membedakan makna kata harus dan arus, /b/ dan

/p/ adalah dua fonem yang berbeda karena bara

dan para beda maknanya.

Formal : sesuai dengan peraturan yang sah.

Forum : 1lembaga badan;wadah;2sidang;3tempat pertemuan

untuk bertukar pikiran secara bebas.

Grogi : merasa canggung atau takut berhadapan dengan

orang banyak.

Ice breaking : suatu kegiatan yang biasanya berupa gemes untuk

memecahkan kebekuan atauketegangan dalam sebuah

pertemuan.

Page 35: Subhayni, S.Pd., M.Pd. Dra. Sa’adiah, M.Pd. Armia, S.Pd ...

213

Improvisasi : pembuatan sesuatu berdasarkan bahan yang ada.

Instrument : 1 alat yang dipakai untuk mengerjakan suatu

(seperti alat yang dipakai oleh pekerja teknik, alat-

alat kedokteran, optik, dan kimia); perkakas; 2 sarana

penelitian (berupa seperangkat tes dan sebagainya)

untuk mengumpulkan data sebagai bahan

pengolahan; 3 alat-alat musik (seperti piano, biola,

gitar, suling, terompet); 4 orang yang dipakai sebagai

alat (diperalat) orang lain (pihak lain); 5 dokumen

resmi seperti akta, surat obligasi.

Integral : mengenai keseluruhannya; utuh; bulat; sempurna.

Integritas : mutu, sifat atau keadaan yang menunjukkan

kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan

kemampuan yang memancarkan kewibawaan;

kejujuran.

Interaksi : seatu jeni tindakan yang terjadi ketika dua tau lebih

objek mempengaruhi atau memiliki efek satu sama

lain.

Interupsi : suatu pemerintah khusus pada microprocessor untuk

melakukan sesuatu

Intonasi : lagu kalimat; ketepatan pengajian tinggi rendahnya

nada.

Karir : perkembangan dak kemajuan baik pada pada

kehidupan, pekerjan atau jabatan seseorang.

Koleksi : suatu istilah yang digunakan secara luas di dunia

perpustakaan untuk menyatakan bahan pustaka apa

saja yang harus diadakan di perpustakaan.

Kombinasi : gabungan beberapa hal.

Kompleks : himpunan kesatuan

Komunikan : penerima pesan dalam komunikasi

Komunikatif : maksud yang disampaikan oleh pembicara secara

tepat dapat diterima pendengar.

Komunikator : pihak yang bertindak sebagai pengirim pesan

kepada komunikan.

Konferensi : rapat atau pertemuan untuk berunding atau bertukar

pendapat mengenai suatu masalah yang dihadapi

bersama.

Konsentrasi : pemusatan perhatiam atau pemikiran pada suatu hal

Page 36: Subhayni, S.Pd., M.Pd. Dra. Sa’adiah, M.Pd. Armia, S.Pd ...

214

Konsep : sesuatu yang umum atau representasi intelektual

yang abstrak dari situasi, objek atau peristiwa, suatu

akal pikiran, suatu idea tau gambaran mental.

Lafal : cara seseorang atau sekelompok orang dalam suatu

masyarakat bahasa mengucapkan bunyi bahasa.

Lambang : suatu seperti tanda (lukisan, lencana,dsb) yang

menyatakan suatu hal atau mengandung maksud

tertentu.

Linguistic : ilmu tentang bahasa.

Mendeskripsikan : suatu kaidah upaya pengolahan data menjadi

sesuatu yang dapat diutaran secara jelas dan tepat

dengan tujuan agar dapat dimengerti oleh orang yang

tidak langsung mengalami.

Minat : kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu;

gairah; keinginan.

Miskomunikasi : terjadinya kesalahan dalam salah satu proses

komunikasi) akan menyebabkan tidak tercapainya

tujuan atau isi8 yang hendak dicapai.

Moderator : seseorang yang bertugas untuk memoderasi dan

mengawasi jalannya lalulintas posting di forum yang

menjadikan tanggung jawabnya dangan tujuan

utamanya adalah agar forum dapat berjalan dengan

baik dan benar sesuai dengan topiknya serta

berlangsung secara konduktif.

Modifikasi : pengubahan

Monoton :1 berulang-ulang selalu sama nadanya ( bunyinya,

ragamnya); tunggal bunyi; 2 selalu sama dengan yang

dulu; itu-itu saja, tidak ada ragamnya.

Moral : adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dan

cerminan kehidupannya.

Motivator : orang (perangsang) yang menyebabkan timbulnya

motivasi pada orang lain untuk melaksanakan

sesuatu; pendorong; penggerak

Neurologis : berkenaan dengan neurologi; bersifat atau menurut

ilmu urat saraf.

Oposisi : dalam dunia politi berarti patai penentang didewan

perwakilan dan sebagainya yangb menentang dang

Page 37: Subhayni, S.Pd., M.Pd. Dra. Sa’adiah, M.Pd. Armia, S.Pd ...

215

mengkritik pendapat atau kebijaksanaan politik

golongan yang berkuasa.

Otoritas : kekuasaan yang diberikan kepada masyarakat yang

memungkinkan para pejabatnya menjalankan

fungsinya.

Pakar : seseorang yang banyak dianggap sebagai sumber

terpercaya atas teknik maupun keahlian tertentu yang

bakatnya untuk menilai dan memutuskan sesuatu

dengan benar, baik, maupun adap sesuai dengan

aturan dan status oleh sesamanya ataupun khalayak

dalam bidang khusus tertentu.

Paraphrase : pengungkapan kembali suatu konsep dengan cara

yang lain dalam bahasa yang sama, namun tanpa

mengubah makna.

Partisipan : orang yang ikut berperan serta dalam suatu kegiatan

(pertemuan, konferensi, seminar, dan sebagainya);

pemeran serta.

Partisipan : orng yang berperan dalam suatu kegiatan.

Pelopor : pemeran serta.

Penelis : penyaji makalah disuatu acara seminar.

Penyaji : orang yang menyajikan.

Personalitas : keseluruhan reaksi psikologis dan sosial seorang

individu.

Podium : pentas tempat berpidato dan sebagainya; minbar

Prasarana : buah pikiran yang diajukan dalam suatu pertemuan,

seperti konferensi, dan dimaksudkan sebagai bahan

untuk menyusun hasil pertemuan.

Presenter : orang atau organisasi yang bertanggung jawab

untuk menjalankan event.

Proyektor : alat untuk membuat proyeksi.

Psikologis : berkenaan dengan psikologi; bersifat kejiwaan.

Referensi : sumber acuan (rujukan, petunjuk).

Refleksi : cerminan, gambaran.

Relasi : 1. Hubungan; perhubungan; pertalian;2 kenalan;3

pelanggan.

Resah : tidak tenteram, merasa khawatir.

Respek : menghormati; hormat; rasa hormat, menghargai.

Page 38: Subhayni, S.Pd., M.Pd. Dra. Sa’adiah, M.Pd. Armia, S.Pd ...

216

Sarana : segala sesuatu yang dipai sebagai alat dalam

mencapai maksud atau tujuan tertentu.

Semantik : ilmu tentang makna kata kalimat.

Simposium : petemuan terbuka dengan beberapa pembicara yang

menyampaikan ceramah pendek mengenai aspek

yang berbeda tetapi saling berkaitan tentang suatu

masalah.

Sistematis : teratur menurut sistem.

Skedul : daftar perincian waktu yang direncanakan.

Sosial : berkenaan dengan masyarakat.

Spontanitas : 1kesertamertaan; kespontanan; 2 perbuatan yang

wajar, bebas dari pengaruh orang lain dan tanpa

pamrih.

Tata krama : aturan atau sopan santun.

Topik : hal yang pertama kali ditemukan ketika penulis

akann membuat tulisan.

Urgensi : keharusan yang mendesak; hal sangat penting.

Visual : sebuah rangkaian proses penyampaian informasi

atau pesan kepada pihak lain dengan penggunaan

media penggambaran yang hanya terbaca ole indera

penglihatan.

Vokal : bunyi bahasa yang dihasilkan oleh arus udara dari

paru-paru melalui pita suara dan penyempitan pada

saluran suara diatas glottis.

Page 39: Subhayni, S.Pd., M.Pd. Dra. Sa’adiah, M.Pd. Armia, S.Pd ...

217

INDEKS

A

Afirmatif, 128, 129, 132, 133, 134, 135

Akademik, 125

Alih kode, 144

Antusias, 70, 77

Attitude, 83

Audible, 5, 17, 84, 85

Audiens, 35, 39, 77, 78, 99, 100, 102, 103, 104, 116, 118, 120

Audiovisual, 119

B

Bimbang, 79

Brainstorming, 110

Buyar, 79

C

Canggung, 48, 74

D

Debat, 124, 126, 128, 129, 130, 131, 132, 133, 135, 136, 147

Dialek, 57

Dialog, 50, 89, 118, 124, 142, 146, 147

Diftong, 10, 33,

Dinamis, 93, 120

Diskusi, 9, 11, 26, 28, 37, 39, 40, 54, 65, 73, 98, 106, 107, 108, 109,

110, 111, 112, 113, 114,115, 116,120, 121, 125, 126, 146, 147

Dramatis

E

Efektif

Elaborasi, 146, 147,

Etika, 63,87, 88, 90

Etiket, 86, 87, 88, 89, 90, 128, 134,

Etiket(belanda), 89

Etiquette (prancis), 89

Page 40: Subhayni, S.Pd., M.Pd. Dra. Sa’adiah, M.Pd. Armia, S.Pd ...

218

F

Filosofi, 133,

Fisik, 5, 6, 17, 35, 60, 96, 97, 98,

Fonem, 32, 33, 57

Formal, 2, 11, 37, 39, 40, 63, 65, 74, 87, 88, 89, 90, 111, 122, 124

Forum, 37, 69, 74, 106, 111, 125,

G

Grogi, 102, 103, 104, 105,

I

Ice breaking, 99

Improvisasi, 94

Instrument

Integral, 5, 14, 16

Integritas, 63, 83, 85

Interaksi, 18, 28, 37, 39, 54, 66, 73, 75, 106, 109, 113, 122, 139

Interupsi, 132,

Intonasi, 13, 20, 43, 44, 50, 56, 57, 59, 64, 78, 90, 142, 147

K

Karir, 94, 137

Kombinasi, 3

Koleksi, 118

Kompleks, 25, 72,

Komunikan, 18, 66, 67, 75, 82, 83, 85,

Komunikatif, 4, 94, 141,

Komunikator, 66, 67, 75, 82, 83, 85,

Konferensi, 11, 35, 37, 38, 40, 94, 106, 107, 108, 109, 118,

Konsentrasi, 61, 79, 89, 92, 138

Konsep, 10, 23, 28, 31, 53, 66, 69, 73, 87, 117, 118, 119, 128, 141,

L

Lafal, 43, 44, 50, 56, 57, 59, 78,

Linguistik, 3, 4, 5, 17, 20,

Lambang, 2, 3,

Page 41: Subhayni, S.Pd., M.Pd. Dra. Sa’adiah, M.Pd. Armia, S.Pd ...

219

M

Mendeskripsikan, 42, 44, 52, 118, 143

Miskomunikasi, 82, 85

Minat, 25, 49, 56, 59, 68, 72,

Moderator, 37, 54, 107, 111, 113, 114, 115, 116, 119, 120, 122, 124,

125, 126,

Modifikasi, 8, 19

Monoton, 43, 67, 99

Moral, 86, 87, 88, 90,

Motivator, 102,

N

Neurologis, 5, 17

O

Oposisi, 129, 130, 131

Otoritas, 63

P

Pakar, 70, 119, 120,

Paraphrase

Partisipan, 7, 18, 71

Pelopor, 25,

Penelis

Penyaji, 125, 126, 127,

Personalitas, 5, 15, 16,

Podium, 104

Prasarana, 124, 127

Proyektor, 125,

Presenter, 102,

Psikologis, 5, 17, 83,

R

Referensi, 7, 17, 18, 20

Relasi, 72

Refleksi, 18, 20

Resah, 79

Respek, 83

Page 42: Subhayni, S.Pd., M.Pd. Dra. Sa’adiah, M.Pd. Armia, S.Pd ...

220

S

Sarana, 23, 24, 25, 56, 69, 98, 137

Semantik, 5, 8, 9, 17, 19, 28,

Simposium, 11, 39, 117, 118, 119, 120, 121, 122,

Sistematis, 3, 4, 38, 77, 82, 98, 139

Skedul

Sosial, 2, 4, 5, 6, 8, 9, 14, 16, 17, 18, 20, 23, 25, 26, 84, 95, 103, 112,

114

Spontanitas

T

Tata krama, 87, 88, 89, 90, 126, 127

Topik, 27, 37, 38, 39, 58, 60, 63, 64, 65, 66, 80, 97, 115, 117, 118,

119, 120, 122, 124, 127, 128, 129, 132, 135, 136, 142, 145,

U

Urgensi, 93

V

Visual, 3, 7, 18, 97, 98, 119,

Vokal, 3, 9, 20, 31, 32, 33, 56, 59, 64, 99

Page 43: Subhayni, S.Pd., M.Pd. Dra. Sa’adiah, M.Pd. Armia, S.Pd ...

KETERAMPILANBERBICARA

Subhayni, S.Pd., M.Pd.Dra. Sa’adiah, M.Pd.Armia, S.Pd., M. Hum

Su

bh

ay

ni, S

.Pd

., M.P

d. d

kk

.K

ET

ER

AM

PIL

AN

BE

RB

ICA

RA

Dicetak oleh :

Percetakan & PenerbitSYIAH KUALA UNIVERSITY PRESS

Darussalam, Banda Aceh