SUBAK TANTANGAN-TANTANGAN YANG DIHADAPI SUBAK Dewasa ini subak mengalami tantangan yang sulit, dan apabila tidak segera diatasi maka akan mengancam kebudayaan subak tersebut.Tantangan yang dialami oleh subak di Bali diantaranya : - Persaingan dalam Pemasaran Hasil-Hasil Pertanian yang Semakin Tajam - Ketersediaan Air Semakin Terbatas - Kerusakan Lingkungan khususnya Pencemaran Sumberdaya Air - Penyerahan Kembali Tanggung Jawab Pengelolaan Jaringan Irigasi kepada Petani - Berkurangnya Minat Pemuda untuk Bekerja Sebagai Petani Hal tersebut didukung dengan beberapa kekurangan subak yaitu: - Belum dimilikinya status badan hukum oleh sebagian besar subak di Bali. - Sempitnya luas garapan petani anggota subak dan banyak yang berstatus sebagai penyakap. - Kurangnya pemilikan modal dan terbatasnya akses perkreditan yang dimiliki petani / subak. - Lemahnya posisi tawar petani karena bertindak sendiri- sendiri secara individual dalam pengadaan sarana produksi dan pemasaran hasil-hasil pertanian. - Terbatasnya kemampuan petani di bidang teknologi budidaya non padi mulai dari proses produksi sampai pengolahan pasca panen.
47
Embed
Subak Tantangan-tantangan Yang Dihadapi Subak Dewasa Ini
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
SUBAK
TANTANGAN-TANTANGAN YANG DIHADAPI SUBAK
Dewasa ini subak mengalami tantangan yang sulit, dan apabila tidak segera diatasi maka akan
mengancam kebudayaan subak tersebut.Tantangan yang dialami oleh subak di Bali diantaranya :
- Persaingan dalam Pemasaran Hasil-Hasil Pertanian yang Semakin Tajam
- Ketersediaan Air Semakin Terbatas
- Kerusakan Lingkungan khususnya Pencemaran Sumberdaya Air
- Penyerahan Kembali Tanggung Jawab Pengelolaan Jaringan Irigasi kepada Petani
- Berkurangnya Minat Pemuda untuk Bekerja Sebagai Petani
Hal tersebut didukung dengan beberapa kekurangan subak yaitu:
- Belum dimilikinya status badan hukum oleh sebagian besar subak di Bali.
- Sempitnya luas garapan petani anggota subak dan banyak yang berstatus sebagai
penyakap.
- Kurangnya pemilikan modal dan terbatasnya akses perkreditan yang dimiliki petani /
subak.
- Lemahnya posisi tawar petani karena bertindak sendiri-sendiri secara individual dalam
pengadaan sarana produksi dan pemasaran hasil-hasil pertanian.
- Terbatasnya kemampuan petani di bidang teknologi budidaya non padi mulai dari proses
produksi sampai pengolahan pasca panen.
- Terbatasnya kemampuan managerial dan wirausaha di kalangan petani.
- Lemahnya penguasaan petani atas informasi pasar terutama yang berkaitan dengan
jumlah kebutuhan, harga, waktu, kualitas, sistem pembayaran, dll.
- Kurangnya pengetahuan dan penguasaan teknologi dalam bidang pelestarian sumberdaya
alam khususnya sumberdaya air.
- Masih terdapatnya beberapa DI (Daerah Irigasi) yang merupakan penggabungan fisik
sistem irigasi namun belum memiliki wadah koordinasi antar subak dalam lingkungan DI
yang bersangkutan.
UPAYA-UPAYA YANG PERLU DILAKUKAN DALAM RANGKA PEMBERDAYAAN
SUBAK
Dalam mengatasi permasalahan ini maka upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk
memperkokoh kelembagaan subak agar tetap eksis dalam menghadapi berbagai tantangan masa
depan adalah antara lain sebagai berikut.
- Mendorong dan memfasilitasi pembentukan wadah koordinasi antar subak dalam
lingkungan suatu DI (subak-gede) 1) , untuk tujuan-tujuan antara lain: (a) mencegah atau
mengurangi timbulnya konflik dalam pemanfaatan air antar subak pada bendung yang
sama; (b) mengkoordinasikan pengalokasian air secara lebih adil, pengaturan pola tanam
dan jadwal tanam antar subak yang terkait; (c) mengkoordinasikan pembayaran IPAI dan
menerima aset jaringan irigasi dari pemerintah jika DI yang bersangkutan akan
diserahkan tanggung jawab pengelolaannya kepada para petani/ subak.
- Mendorong dan memfasilitasi pembentukan wadah koordinasi antar sistem irigasi/DI
pada aliran sungai (subak-agung) guna mengkoordinasikan pengalokasian air antar DI,
dan pengaturan pola tanam serta jadwal tanam dari subak-subak pada aliran sungai yang
bersangkutan.
- Mengadakan program pemberian status badan hukum bagi subak/subak-gede/subakagung
supaya dapat lebih berkembang menjadi lembaga yang berorientasi ekonomi/ agribisnis.
Pencemaran Udara Ambien
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi ke dalam
udara ambien di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan
tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Udara ambien adalah udara
bebas dipermukaan bumi pada lapisan troposfir yang dibutuhkan dan mempengaruhi kesehatan
manusia, mahluk hidup dan unsur lingkungan hidup lainnya.
Adapun beberapa penyebab yang mempengaruhi tercemarnya udara ambien, antara lain:
konsentrasi pencemar di udara ambien. Perkiraan besarnya dampak yang terjadi diprediksi
dengan melihat hubungan statistik antara konsentrasi di udara ambien dengan respons gangguan
kesehatan berdasarkan studi-studi dosis-respons. Oleh sebab itu, pemantauan pencemar di udara
ambien sangat penting untuk mengevaluasi tingkat konsentrasi yang terpajan pada reseptor.
Penyebab Masalah.
Beberapa penyebab yang mempengaruhi pencemaran pada udara ambien:
1. Particulate Matter (PM10)Partikulat adalah padatan atau likuid di udara dalam bentuk asap, debu dan uap, yang dapat
tinggal di atmosfer dalam waktu yang lama. Di samping mengganggu estetika, partikel berukuran
kecil di udara dapat terhisap ke ke dalam sistem pernafasan dan menyebabkan penyakit gangguan
pernafasan dan kerusakan paru-paru. Partikulat juga merupakan sumber utama haze (kabut asap)
yang menurunkan visibilitas.
2. Ozone (O3)
Ozon termasuk kedalam pencemar sekunder yang terbentuk di atmosfer dari reaksi fotokimia
NOx dan HC. Ozon bersifat oksidator kuat, karena itu pencemaran oleh ozon troposferik dapat
menyebabkan dampak yang merugikan bagi kesehatan manusia, seperti: serangan janttung,
gangguan sistem pernafasan, gangguan fungsi paru-paru akut, dan bahkan dapat menyebabkan
kematian.
3. Carbon Monoxide (CO)
Gas karbon monoksida (CO) adalah gas yang dihasilkan dari proses oksidasi bahan bakar yang
tidak sempurna. Gas ini bersifat tidak berwarna, tidak berbau, tidak menyebabkan iritasi. Secara
langsung kompetisi ini akan menyebabkan pasokan O2 ke seluruh tubuh menurun tajam, sehingga
melemahkan kontraksi jantung dan menurunkan volume darah yang didistribusikan. Konsentrasi
rendah (<400 ppmv ambient) dapat menyebabkan pusing-pusing dan keletihan, sedangkan
konsentrasi tinggi (>2000 ppmv) dapat menyebabkan kematian.
4. Carbon Dioxide (CO2)
Karbon dioksida (CO2) adalah gas yang diemisikan dari sumber-sumber alamiah
danantropogenik. Karbon dioksida adalah gas yang secara alamiah berada di atmosfer Bumi,
berasal dari emisi gunung berapi dan aktivitas mikroba di tanah dan lautan.
Karbon dioksida akan larut di dalam air hujan dan membentuk asam karbonat, menyebabkan
air hujan bersifat lebih asam bila dibandingkan dengan air tawar.
5. Nitrogen Oxide (NOx)
Oksida nitrogen (NOx) adalah kontributor utama smog dan deposisi asam. Nitrogen
oksida bereaksi dengan senyawa organic volatile membentuk ozon dan oksidan lainnya
seperti peroksiasetilnitrat (PAN) di dalam smog fotokimia dan dengan air hujan
menghasilkan asam nitrat dan menyebabkan hujan asam. Smog fotokimia berbahaya bagi
kesehatan manusia karena menyebabkan kesulitan bernafas pada penderita asma, batuk-batuk
pada anak-anak dan orang tua, dan berbagai gangguan sistem pernafasan, serta menurunkan
visibilitas. Deposisi asam basah (hujan asam) dan kering (bila gas NOx membentuk partikel
aerosol nitrat dan terdeposisi ke permukaan Bumi) dapat membahayakan tanam-tanaman,
pertanian, ekosistem perairan dan hutan.
6. Sulfur Dioxide (SO2)
Gas sulfur dioksida (SO2) adalah kontributor utama hujan asam. Di dalam awan dan air
hujan SO2 mengalami konversi menjadi asam sulfur dan aerosol sulfat di atmosfer. Bila
aerosol asam tersebut memasuki sistem pernafasan dapat terjadi berbagai penyakit
pernafasan seperti gangguan pernafasan hingga kerusakan permanent pada paru-paru.
7. Timbal (Pb)
Timbal adalah logam yang sangat toksik dan menyebabkan berbagai dampak kesehatan
terutama pada anak-anak kecil. Timbal dapat menyebabkan kerusakan sistem syaraf dan
masalah pencernaan, sedangkan berbagai bahan kimia yang mengandung timbale dapat
menyebabkan kanker.
Solusi.
PENANGGULANGAN PEN-CEMARAN UDARA
Penanggulangan pencemaran udara dapat dilakukan dengan cara mengurangi polutan dengan alat-alat, mengubah polutan, melarutkan polutan dan mendispersikan polutan. Pemeriksaan emisi dan perawatan kendaraan, pengawasan pembuangan cerobong pada industri-industri.
Penanggulangan Polusi udara dari ruangan
Sumber dari pencemaran udara ruangan berasal dari asap rokok, pembakaran asap dapur, bahan baku ruangan, kendaraan bermotor dan lain-lain yang dibatasi oleh ruangan. Pencegahan pen-cemaran udara yang berasal dari ruangan bisa dipergunakan :
Ventilasi yang sesuai, yaitu :
Usahakan polutan yang masuk ruangan seminimum mungkin. Tempatkan alat pengeluaran udara dekat dengan sumber pencemaran. Usahakan menggantikan udara yang keluar dari ruangan sehingga udara yang masuk ke-
ruangan sesuai dengan kebutuhan.
Filtrasi. Memasang filter dipergunakan dalam ruangan dimaksudkan untuk menangkap polutan dari sumbernya dan polutan dari udara luar ruangan.
Pembersihan udara secara elektronik. Udara yang mengandung polutan dilewatkan melalui alat ini sehingga udara dalam ruangan sudah berkurang polutan-nya atau disebut bebas polutan.
KRISIS LINGKUNGAN
NAMA KELOMPOK :
1. I Ketut Didit Nugraha 0820025055
2. Luh Putu Estalita 0820025056
3. I Gusti Ayu Made Dewi P 0820025057
4. Ni Nyoman Metri Astuti 0820025058
5. Putu Ika Farmani 0820025059
6. Ni Putu Emi Yuliastari 0820025060
7. Kadek Ridoi Rahayu 0820025061
8. Kadek Diah P. Kepakisan 0820025062
9. I Dw Agung Basma Kusala W 0820025063
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2009
1. Krisis Ekonomi Petani
Seiring dengan berjalannya waktu, Negara Indonesia yang dikenal sebagai Negara
agraris karena sebagian besar pendudunya bermatapencaharian sebagai petani, kini
kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah bahkan bidang pertanian kini bukan lagi
mata pencaharian pokok dari masyarakat Indonesia. Nasib ekonomi para petani saat ini
sangat terpuruk. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal, antara lain : arah kebijakan
pemerintah yang tidak berpihak pada petani dimana sering kali pemerintah membuat
kebijakan untuk mengimpor beras disaat harga beras sedang mengalami kenaikan,
perusahaan pupuk yang lebih banyak melakukan kegiatan ekspor pupuknya ke luar negeri
karena dianggap lebih menguntungkan sedangkan pupuk di tingkat petani semakin
berkurang, banyaknya lahan – lahan subur yang dikonversi untuk bidang industri, dan
lain – lain. Solusi untuk dapat mengatasi masalah yang menyebabkan krisis ekonomi
petani, yaitu : membuat regulasi (undang – undang yang melindungi para petani dan
bidang pertanian) dimana regulasi yang dibuat harus jelas, adil dan berpihak pada petani,
mengontrol lahan – lahan subur agar tetap dapat dimanfaatkan sebagai lahan pertanian,
dan melibatkan partisipasi dari pihak – pihak profesional (seperti Sarjana Pertanian) yang
terkait dengan bidang pertanian sendiri agar pertanian kembali mendapat ketertarikan di
masyarakat.
2. Krisis air permukaan
Air memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia terutama untuk pemenuhan
kebutuhan pokok (untuk minum, mandi, memasak, dan lainnya) dan keperluan industry.
Krisis air permukaan terjadi pada air sungai, danau, waduk, dan laut. Penyebab krisis air
ini ialah kelemahan dalam pengelolaan air. Salah satu di antaranya pemanfaatan
permukaan air yang tidak efisien. Laju kebutuhan akan sumber daya air dan potensi
ketersediaannya yang sangat pincang dan semakin menekan kemampuan alam dalam
menyuplai air. Derajat kelangkaan air semakin meningkat, sementara pertumbuhan
penduduk yang pesat dan disertai dengan pola hidup yang menuntut penggunaan air yang
meningkat menambah tekanan terhadap kuantitas air. Selain itu secara khusus
pembuangan limbah-limbah ke tempat-tempat air permukaan menjadi salah satu
penyebab krisis air. Dampak yang ditimbulkan dari krisis air ialah menurunnya kualitas
serta jumlah air yang dapat dimanfaatkan oleh manusia, menurunnya kualitas kesehatan
atas konsumsi air yang telah tercemar , dan menurunnya kualitas biota air permukaan
beserta lingkungan sekitarnya
Beberapa saran yang diajukan untuk penanggulangannya ialah dalam
pemanfaatan air harus diimbangi dengan upaya konservasi air yang memadai. Paradigma
pemberdayaan sumber daya air perlu diubah , dari eksploitasi berkepanjangan kepada
budaya konservasi dan pemanfaatan air yang efisien. Pemanfaatan air secara efisien harus
menjadi target dalam pengelolaan air. Pengawasan terhadap perusahaan-perusahaan
khususnya dalam pembuangan limbah-limbah ke sumber-sumber air permukaan.
Rangkuman Krisis Lingkungan Akibat Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan
merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair
atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air
permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut
minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri
yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur masuk
ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Contoh, timbal sangat berbahaya pada
anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh
populasi. Dampak terhadap ekosistem. Dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai
makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai
makanan tersebut dimana bagian bawah piramida makanan dapat menelan bahan kimia asing
yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni piramida atas.
Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat
menyebabkan penurunan hasil pertanian.
Penanganan
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada
dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan
on-site adalah pembersihan di lokasi terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan
bioremediasi. Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan
mikroorganisme (jamur, bakteri). Off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan
kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan