STUDI STABILITAS PRODUK INDOMILK GOOD TO GO VARIAN CHOCO AVOCADO & BANANA BERRY DI PT INDOLAKTO JAKARTA LAPORAN KERJA PRAKTEK Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan Oleh : PARASKEVI NOVE Nim: 16.I1.0199 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG 2019 brought to you by CORE View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk provided by Unika Repository
48
Embed
STUDI STABILITAS PRODUK INDOMILK GOOD TO GO VARIAN … · 2020. 1. 6. · Laporan Kerja Praktek ini telah disetujui dan dipertahankan ... Induksi resmi perusahaan mengenai tata tertib
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
STUDI STABILITAS PRODUK INDOMILK GOOD
TO GO VARIAN CHOCO AVOCADO & BANANA
BERRY DI PT INDOLAKTO JAKARTA
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh
gelar Sarjana Teknologi Pangan
Oleh :
PARASKEVI NOVE
Nim: 16.I1.0199
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
SEMARANG
2019
brought to you by COREView metadata, citation and similar papers at core.ac.uk
Latar Belakang Kerja Praktek ................................................................................... 1
Tujuan Kerja Praktek ................................................................................................. 1 Tempat dan Waktu Kerja Praktek ............................................................................. 2 Metode Kerja Praktek ................................................................................................ 2
2. PROFIL PERUSAHAAN ........................................................................................ 3 2.1. Sejarah....................................................................................................................... 3
2.2. Visi Misi ................................................................................................................... 3
2.3. Sertifikasi dan Penghargaan Perusahaan .................................................................. 4 2.4. Lokasi Perusahaan .................................................................................................... 4 2.5. Struktur Organisasi ................................................................................................... 5
3. SPESIFIKASI PRODUK ......................................................................................... 7
3.1. Deskripsi Produk Good To Go ................................................................................. 9
4. PROSES PRODUKSI ............................................................................................ 11 4.1. Bahan Baku ............................................................................................................. 11
4.1.1. Bahan Baku Mayor ....................................................................................... 11
4.1.2. Bahan Baku Minor ....................................................................................... 12
4.2 Proses Produksi Indomilk Good To Go ................................................................... 14
5. TUGAS KHUSUS: STUDI STABILITAS PRODUK INDOMILK GOOD TO
GO VARIAN CHOCO AVOCADO DAN BANANA BERRY ............................... 17
5.1. Latar Belakang Uji Stabilitas .................................................................................. 17 5.2. Tujuan ...................................................................................................................... 18 5.3. Tahapan Uji Stabilitas ............................................................................................. 18
iv
5.4. Hasil dan Pembahasan Uji Stabilitas ...................................................................... 19
Proses produksi adalah kegiatan penggunaan teknik atau metode untuk memperoleh hasil dari sumber daya yang tersedia yaitusumber daya manusia, mesin, bahan baku, dan modal.
4.1. Bahan Baku
Bahan baku adalah barang yang digunakan dalam proses produksi yang membentuk produk akhir (Herawati, 2016). Menurut jumlahpenggunaanya, bahan baku dibagi menjadi dua yaitu bahan baku mayor dan bahan baku minor. Bahan baku mayor digunakandengan jumlah yang lebih besar daripada bahan baku minor. Penambahan bahan baku mayor dimaksudkan untuk membentuk teksturproduk, dalam pembuatan indomilk “Good to go” digunakan bahan baku mayor berupa air, susu segar, bubuk susu skim, dan gula.Sementara penambahan bahan baku minor berfungsi lebih pada memberi rasa atau kepadatan produk, dalam proses produksi ini
digunakan bahan baku minor berupa Inulin, teping gandum, tepung beras merah, penstabil nabati, ekstrak malt, oat bubuk, perisa sintetik, premix vitamin, dan Pembuat rasa. Komponen bahan baku mayor dapat berupa protein, lemak, gula, pati dan serat
sementara komponen minor yaitu mineral, vitamin dan asam organik (Grandison and Lewis, 2006).
4.1.1. Bahan Baku Mayor
Air
Air yang digunakan dalam pembuatan susu UHT adalah air yang bersih, bebas dari bakteri patogen, memiliki pH netral, tidakberbau, tidak berwarna dan bebas dari zat kimia berbahaya. Penggunaan air di dalam produksi berfungsi untuk melarutkan bahan-bahan lainnya sehingga menjadi homogen (Susana, 2003).
Susu segar
Susu segar adalah susu yang dihasilkan dari pemerahan sapi tanpa ada penambahan atau pengurangan apapun, susu ini diperolehdari pemerahan sapi yang sehat (AAK, 1995). Pemerahan susu dari sapi yang tidak sehat akan menghasilkan susu dengan mutu yangrendah, sehingga akan mempengaruhi hasil akhir produk. Susu segar juga merupakan salah satu bahan makanan yang mudah rusak
(Rukmana, 2001), oleh karena itu dari pemeliharaan sapi sehari-hari sampai ke pengiriman selalu dikontrol untuk menjaga mutunya.
Bubuk susu skim
Susu skim adalah bagian susu yang tersisa setelah krim diambil. Di dalam susu skim terdapat semua zat makanan susu, sedikitlemak dan vitamin larut lemak. Susu skim sering disebut juga sebagai susu bubuk tidak berlemak yang mengandung protein dengan
kadar air 5%. Didalam produksi, bubuk susu skim berfungsi sebagai penstabil emulsi, koagulasi, pengikat air, dan sebagainya. Susububuk skim baik digunakan untuk mengemulsikan lemak (Setya, 2012).
Gula pasir
Gula merupakan senyawa disakarida (sukrosa) yang berbentuk kristal berwarna putih, berasa manis, bersih dan tidak berbau. Gula
pasir berfungsi sebagai pemanis dan pengawet. Gula dapat berperan sebagai pengawet karena memiliki aktivitas air (Aw) yangrendah sehingga dapat menekan pertumbuhan mikroorganisme (Brown, 2015).
4.1.2. Bahan Baku Minor
Inulin
Inulin adalah polisakarida yang tersusun dari monomer fruktosa yang diawali satu molekul glukosa. Ciri-ciri inulin yaitu berbentukkristal putih, cepat larut dalam air suhu tinggi dan sedikit larut di dalam air suhu rendah, serta tidak mengalami gelatinisasi seperti
pati. Meskipun inulin bersifat larut air namun tidak dapat dicerna enzim pada sistem pencernaan mamalia, sehingga tidakmengalami perubahan. Di dalam usus besar inulin mengalami fermentasi karena mikroba yang ada di dalam usus besar dan
memberikan hasil yang positif sehingga inulin dapat digunakan sebagai prebiotik (Widodo, 2018).
Tepung gandum, tepung beras merah, ekstrak malt, dan oat bubuk adalah sereal yang ditambahkan sebagai sumber serat. Kadar seratpada tepung gandum berkisar antara Kadar serat tepung gandum berkisar antara 1,284 % – 2,626 % (Murtini, 2005). Penambahan
sereal ini juga berfungsi untuk meningkatkan tekstur dari susu.
Penstabil nabati
Zat penstabil berperan sebagai penstabil dalam proses pencampuran, selain itu zat penstabil juga bersifat mengentalkan adonan dandapat mengikat molekul lemak, air dan udara. Zat penstabil yang digunakan memiliki karakteristik tidak berbau dan tidak memiliki
aroma sehingga tidak berpengaruh terhadap rasa dari susu UHT (Darma, 2013).
Perisa sintetik
Perisa sintetik merupakan bahan tambahan pangan yang ditambahkan di dalam susu untuk meningkatkan flavor. Flavor dapat hilangketika proses produksi seperti saat pemanasan pada suhu tinggi, sehingga diperlukan bahan tambahan untuk menjaga agar flavor di
Premix vitamin adalah campuran dari vitamin larut lemak (vitamin A dan D) dan vitamin larut air (Vitamin B1, B2, B3, B5, B6, B9,dan B12). Penambahan premix vitamin berperan untuk meningkatkan konsentrasi vitamin di dalam produk.
Ekstrak buah
Ekstrak buah ditambahkan untuk menambah rasa pada susu. Pada susu UHT Good to go varian ditambahkan ekstrakbanana berrypisang dan stroberi. Sementara pada varian ditambahkan kakao bubuk dan ekstrak alpukat. Kualitas ekstrak buahchoco avocadoyang dipakai harus sesuai dengan kualitas yang diinginkan oleh perusahaan.
4.2 Proses Produksi Indomilk Good To Go
Pembuatan Indomilk Good to go dilakukan secara aseptis untuk menjaga kualitas produk akhir. Dalam pembuatannya ada beberapaproses yaitu pencampuran, filtrasi, homogenisasi, pasteurisasi, sterilisasi UHT, , dan . Diagram alir dari prosesaseptic filling packingproduksi Indomilk Good To Go dapat dilihat pada Gambar 2.
a. Persiapan Bahan Baku
Bahan baku yang akan digunakan sebelumnya diuji terlebih dahulu oleh Departemen Quality Control (QC). Pengecekan inidilakukan guna memastikan setiap bahan yang digunakan telah sesuai dengan standar yang diinginkan oleh PT Indolakto. Setelahbahan baku dinyatakan lolos uji, bahan baku dikumpulkan lalu dilakukan penimbangan untuk masing-masing bahan sesuai ukuran
yang akan dipakai.
b. Pencampuran (Mixing)
Pada tahap ini bahan-bahan yang telah disiapkan kemudian dituang ke tangki pencampuran untuk memadukan bahan-bahantersebut. Bahan yang pertama kali dicampurkan yaitu stabilizer dan gula setelah tercampur rata kemudian ditambahkan susu segarke dalam campuran tersebut. Setelah semua bahan tercampur bahan lain yaitu inulin, tepung gandum, tepung beras merah, ekstrakmalt, oat bubuk, penstabil nabati, perisa sintetik, premix vitamin, dan ekstrak buah dapat ditambahkan ke dalam campuran.
c. Filtrasi
Setelah tercampur dapat dilakukan tahap filtrasi yaitu suatu teknik penyaringan atau pemisahan bahan padatan dari bahan cairkarena adanya perbedaan ukuran. Campuran dari proses sebelumnya dilewatkan pada suatu medium filter yang mampu menahanpartikel dengan ukuran yang sudah ditentukan. Filtrasi berguna untuk menyaring komponen yang tidak dapat tercampur misalnya
gula pasir yang belum tercampur.
d. Homogenisasi
Homogenisasi adalah proses penyeragaman globula lemak dengan cara memecah globula lemak berukuran besar menjadi kecil danseragam. Lemak dalam susu sapi normalnya memiliki ukuran 1-5 mikron dalam fase cair, setelah diberi perlakuan homogenisasi
ukurannya diperkecil menjadi sekitar 1 mikron (Makfoeld, 2002). Fungsi dari dilakukannya homogenisasi yaitu meningkatkan kekentalan susu dan memperlambat pemisahan krim saat penyimpanan atau creaming. Proses homogenisasi juga dapat
meningkatkan ketercernaan yang diakibatkan oleh ukuran globula yang mengecil sehingga mudah mengalami hidrolisis oleh enzimlipase ataupun karna oksidasi. Homogenisasi dilakukan pada suhu 40-75 Proses homogenisasi dilakukan menggunakan alat℃ .homogenizer (Purwadi, 2017).
e. Pasteurisasi
Pasteurisasi dilakukan pada suhu di bawah temperatur didih air yaitu 85-75°C selama 30 detik. Pasteurisasi dilakukan untuk membunuh mikroorganisme patogen yang dapat menimbulkan bahaya serta untuk menginaktifkan enzim. Pasteurisasi dapat
menginaktifkan enzim fosfatase dan katalase yaitu enzim yang menyebabkan susu cepat rusak. Tahap pasteurisasi menghasilkan
susu yang memiliki cita rasa yang lebih baik (Purwadi, 2017).
f. Sterilisasi UHT
Proses sterilisasi Ultra High Temperature Short Time (UHT) dilakukan pada temperatur yang sangat tinggi yaitu 130-150 ℃ dalam
waktu singkat yaitu selama 1–20 detik. Sterilisasi UHT akan menjaga kualitas susu agar tetap baik selama penyimpanan,pendistribusian, hingga diminum oleh konsumen (Aritonang, 2010).
g. Aseptic Filling
Susu yang telah melalui proses sterilisasi UHT kemudian diisikan ke dalam kemasan karton. Pengisian ini dilakukan secara aseptic
untuk mencegah terjadinya kontaminasi selama pengisian serta mencegah masuknya mikroorganisme lain ke dalam kemasan.
h. Packing
Indomilk Good to go dimasukkan ke dalam kardus, satu kardus berisi 24 buah Indomilk Good to go dengan ukuran 250 ml. Setelah
itu produk siap untuk didistribusikan atau disimpan di dalam gudang terlebih dahulu.
2. TUGAS KHUSUS: STUDI STABILITAS PRODUK INDOMILK GOOD TO GO VARIAN CHOCO AVOCADO DAN BANANA
BERRY
1.1. Uji Stabilitas
Uji stabilitas adalah rangkaian prosedur yang dilakukan pada suatu produk dengan tujuan untuk memastikan kualitas dan keamanan produk sepanjangmasa penyimpanan sehingga aman untuk dikonsumsi (Charde, 2014). Parameter yang diukur pada uji stabilitas yaitu fisik, kimia, dan sensori. Padalaporan ini penulis akan membahas dua parameter yaitu fisik dan kimia dengan asumsi jika karakteristik fisik dan kimia produk baik maka parametersensori juga akan baik. Pada penelitian ini dilakukan Real-Time stability testing Accelerated stability testing. Real-Time stability testing dan dilakukan
dengan cara penyimpanan selama 32 minggu pada suhu ruang/normal. Idealnya suhu ruang yaitu 25 namun karena cuaca disekitar pabrik PT℃ Indolakto panas biasanya suhu ruang mencapai 29 – 30 . Di dalam ruang penyimpanan terdapat termometer untuk mengukur suhu ruangan.℃ ℃
Accelerated stability testing dilakukan dengan cara penyimpanan selama 10 minggu pada suhu 38 Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan℃.
oleh PT Indolakto penyimpanan 1 minggu produk susu Indomilk Good To Go pada suhu 38 sama dengan penyimpanan selama 1 bulan pada suhu℃normal.
Dalam melakukan uji stabilitas ada tiga percobaan atau yaitu dan dilakukan dalam jumlah yang sedikittrial lab trial, pilot trial factory trial. Lab trial
untuk mengurangi resiko. Produk yang digunakan untuk sekitar 1-2 liter. dilakukan di dalam laboratorium di Cikarang ataupunlab trial Lab trial Jakarta. adalah percobaan dengan menggunakan jumlah yang lebih banyak daripada Dalam digunakan produk sekitar 5-Pilot trial lab trial. pilot trial 10 kg. dilakukan di pabrik C1 dan C2. Sementara pada produk yang digunakan jauh lebih besar yaitu sekitar 5 ton dan dalam Pilot trial factory trial
tahap ini produk biasanya sudah mulai di distribusikan atau dijual. Dalam setiap percobaaannya diteliti dari produk meliputi pH,performance pemisahan lemak, sedimen, warna, dan viskositas. Serta diteliti juga sensorinya yaitu hedonik dan preference.
1.2. Hasil Uji Stabilitas
1.2.1. pH
Perubahan nilai derajat keasaman (pH) berperan sebagai salah satu indikator kualitas susu selama penyimpanan. Perubahan pH yang terlalu
menyimpang dari kontrol menunjukkan adanya aktivitas mikroba yang membuat susu menjadi semakin asam atau semakin basa. Peningkatan keasaman dan kebasaan ini tidak diinginkan karena dapat mengurangi kualitas dari produk serta berpotensi memberi penyakit pada yang
mengonsumsinya. Pengujian nilai pH dilakukan dengan menggunakan pH meter. Prosedurnya penggunaan pH meter yaitu pH meter dinyalakan danelektrodanya dicuci dengan aquades setelah itu dilap hingga kering menggunakan tisu. Elektroda dimasukkan ke dalam susu yang ingin diuji
kemudian dibaca nilai pH yang tertera di layar. Setiap selesai digunakan elektrodanya dibersihkan seperti pada tahap awal pengukuran pH
(Hadiwiyoto,1994). Pengukuran pH dilakukan pada susu Indomilk Good to go varian dan dengan perlakuan ulangan 2banana berry choco avocado kali pada perlakuan penyimpanan suhu normal dan pada suhu 38 . Hasil pengukuran pH varian ℃ Choco Avocado Banana Berry dan pada suhu
normal dapat dilihat pada grafik 1. dan grafik 2.
Pada suhu normal produk disimpan selama 32 minggu atau 8 bulan. Namun pada produk Indomilk Good To Go varian Choco Avocado hanyadilakukan selama 20 minggu. Hal ini disebabkan karena tidak adanya data di dalam sistem setelah minggu ke-20 karena tidak dilakukannyapencatatan data lebih lanjut. Dari Grafik 1. Dan Grafik 2. Dapat dilihat bahwa hasil pH yang didapat yaitu antara 6,5 – 6,7. Menurut Herrington,
(1948) susu segar yang baik akan memiliki pH dengan rentang antara 6.4 – 6.9. Sehingga hasil pengukuran pH dan choco avocado banana berrymendapatkan kesimpulan yang sama yaitu tidak adanya perubahan pH yang terlalu menyimpang dari standar selama penyimpanan, sehingga produk
masih layak untuk dikonsumsi dalam kurun waktu sampai dengan 8 bulan. Hasil pengukuran pH varian Choco Avocado Banana Berry dan pada suhu38℃ dapat dilihat pada grafik 3. dan grafik 4.
Metode Accelerated Shelf Life Test (ASLT) Model Arrhenius adalah metode yang digunakan untuk mengetahui umur simpan produk denganmenggunakan suhu akselerasi sehingga reaksi yang menyebabkan kerusakan pada produk dapat dipercepat (Steele, 2004). Dalam melakukan uji
stabilitas diterapkan juga metode ASLT yaitu dengan penyimpanan produk pada suhu 38 . Berdasarkan penelitian internal yang telah dilakukan oleh℃PT Indolakto, penyimpanan pada suhu 38 selama 1 minggu akan memberikan hasil yang sama dengan penyimpanan pada suhu normal selama 1℃bulan. Pada suhu 38 produk disimpan selama 10 minggu atau setara dengan penyimpanan selama 10 bulan pada suhu normal. Dari Grafik 3. Dan℃
Grafik 4. Dapat dilihat hasil dari penyimpanan produk Indomilk Good To Go varian Choco Avocado Banana Berry dan pada suhu 38 selama 10℃minggu, hasil pH yang didapat selama penyimpanan memiliki rentang antara 6,5 – 6,7. Sama seperti penyimpanan pada suhu normal, selamapenyimpanan pada suhu 38 tidak terjadi perubahan pH yang menyimpang jauh dari standar sehingga produk masih aman untuk dikonsumsi sampai℃
dengan 10 minggu penyimpanan pada suhu 38 . ℃
1.2.2. Fat Separasi
Fat separasi atau pemisahan lemak adalah pemisahan lemak susu dari skim milk yang disebabkan oleh perbedaan berat jenis (Aritonang, 2010).Pemisahan lemak dapat terjadi secara alami ketika susu didiamkan, namun pemisahan lemak ini tidak selalu mengindikasikan bahwa susu tersebutsudah tidak bisa dikonsumsi. Pemisahan lemak secara alami terjadi karena perbedaan berat jenis antara lemak susu dan skim milk, bukan karenaaktivitas mikroorganisme. Lemak susu memiliki densitas yang lebih rendah daripada skim milk sehingga karena adanya gaya gravitasi globula lemakakan cenderung berada di bagian atas. (Walstra, 1995). Walaupun tidak menimbulkan bahaya untuk kesehatan, pemisahan lemak dapat menyebabkan
kualitas susu berkurang dan dapat mempengaruhi penerimaan konsumen yang mana hal tersebut tidak diinginkan. Proses homogenisasi dapatmencegah terjadinya pemisahan lemak dengan cara menyeragamkan ukuran globula lemak (Aritonang, 2010).
Metode pengambilan data pemisahan lemak dilakukan di dalam lab dengan cara memotong bagian atas salah satu sampel karton susu, kemudiancairan di bagian atasnya digerakkan perlahan dengan menggunakan sendok untuk melihat lemak susu yang terpisah, pemisahan lemak susu ditandai
dengan adanya lapisan berwarna putih yang ada dibagian atas cairan. Hasil pengamatan fat separasi dapat dilihat pada Gambar 3. dan Gambar 4.
Pada Gambar 3. Dan Gambar 4. Dapat dilihat bahwa tidak ada lapisan berwarna putih yang tebal pada bagian atas permukaan susu. Ini menunjukkanbahwa selama penyimpanan tidak terjadi pemisahan lemak susu yang signifikan. Pemisahan lemak susu dapat dicegah dengan menerapkan proseshomogenisasi, berdasarkan hasil pengamatan pada Gambar 3. Dan Gambar 4. menunjukkan bahwa proses homogenisasi yang dilakukan pada proses
pembuatan susu Indomilk Good To Go varian Choco Avocado Banana Berry dan bekerja dengan baik sehingga tidak terjadi pemisahan lemak yangsignifikan.
1.2.3. Sedimentasi
Sedimentasi terjadi ketika komponen dengan massa jenis yang lebih besar dari cairan turun dan mengendap di bawah kemasan (Varnam andSutherland, 1994). Salah satu cara mencegah terjadinya sedimentasi yaitu dengan menggunakan penstabil yang baik. Penstabil memiliki peran untuk
mengikat komponen-komponen yang memiliki massa jenis besar sehingga komponen tersebut tidak mengendap. Terbentuknya sedimentasi dibawahkemasan dapat menyebabkan penerimaan konsumen berkurang karena terbentuk gumpalan yang akan terasa berbeda di mulut.
Pengambilan data sedimentasi dilakukan dengan cara mengeluarkan semua cairan sampel susu dari kotaknya, kemudian bagian bawah karton
digunting, setelah itu bagian bawahnya dibalik dan diletakkan di atas meja kemudian dibiarkan selama satu jam, setelah itu diamati hasil sedimennya.Hasil pengamatan sedimentasi dapat dilihat pada Gambar 5. dan Gambar 6.
Pada Gambar 5. Dan Gambar 6. Dapat dilihat hasil sedimentasi yang sedikit pada produk Indomilk Good To Go varian Choco Avocado dansedimentasi yang sangat sedikit bahkan hampir tidak ada pada produk Indomilk Good To Go varian . Kedua hasil yang didapat sangatBanana Berry
berbeda dengan ilustrasi sedimentasi yang tebal pada Gambar 7. Hal ini menunjukkan bahwa selama masa penyimpanan tidak terjadi pengendapanproduk yang signifikan. Penstabil nabati yang digunakan pada produk Indomilk Good to go mampu menahan dan mengikat sereal, bubuk coklat,ataupun material lainnya yang terkandung didalamnya. Pengikatan material dengan berat jenis yang berat ini menyebabkan material tersebut tidakmengendap di bawah kemasan minuman sehingga tidak terbentuk sedimen dalam jumlah besar.
1.2.4. Viskositas
Viskositas adalah tahanan yang muncul akibat gesekan antar molekul di dalam suatu zat cair (Suprayitno, 2017). Larutan protein dalam air akanmemiliki viskositas atau kekentalan yang lebih besar daripada viskositas air. Viskositas larutan dipengaruhi oleh jenis protein, bentuk molekul,konsentrasi, dan jenis larutan tersebut. Viskositas dapat diukur menggunakan viskometer yaitu alat yang digunakan untuk menentukan nilai viskositas
fluida. Pengukuran viskositas pada produk Indomilk Good To Go hanya di awal pengamatan saja dikarenakan tekstur produk Indomilk Good To Gocenderung lebih kental jika dibandingkan dengan produk UHT Indomilk lainnya. Hasil pengukuran viskositas Indomilk Good To Go dapat dilihatpada Tabel 1.
Tabel 1. Hasil Uji Viskositas Susu UHT Good To Go Varian Choco Avocado Banana Berry dan
Varian Uji Viskositas (Cp)
Ulangan 1 Ulangan 2
Choco Avocado 278 276
Banana Berry 228 224
3. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
PT Indolakto melakukan uji stabilitas dengan metode Real-Time stability testing Accelerated stability testing. Accelerated stability dan Pengujian testing dilakukan pada suhu 38 dimana penyimpanan 1 minggu pada suhu tersebut menghasilkan hasil yang sama dengan penyimpanan 1 bulan padasuhu normal 29-30, angka ini didapatkan dari penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh PT Indolakto. Pada hasil pH menunjukkan bahwarentang pH selama penyimpanan masih sesuai dengan standar. Pada hasil pemisahan lemak didapatkan hasil tidak ada pemisahan lemak yang terjadidikarenakan proses homogenisasi telah berjalan dengan baik. Pada hasil sedimentasi didapatkan hasil sedimentasi yang sangat sedikit diakibatkan
oleh penggunaan penstabil nabati yang baik sehingga dapat mencegah terjadinya sedimentasi. Hasil viskositas produk normal. Berdasarkan hasil tesstabilitas dapat diketahui bahwa produk masih layak untuk dikonsumsi hingga 10 bulan penyimpanan suhu normal.
6.2. Saran
Saran yang dapat diberikan oleh penulis adalah dalam pencatatan data pengujian, sebaiknya dilakukan dengan disiplin supaya setiap data dapatdiperoleh dengan baik dan tidak ada data yang terlewatkan. Perlu dilakukan penjadwalan yang baik mengenai pengambilan data agar prosespengambilan data berjalan dengan teratur.